PELAYANAN RESUSITASI
1. Cara pengaktifan Code Blue
a. Hubungi melalui telepon internal ke nomor “0”
b. Sebutkan “Code Blue”*
c. Sebutkan nama pelapor dan jabatan*
d. Identifikasi pasien/korban (nama, jenis kelamin, umur/ perkiraan umum)*
e. Lokasi pasien/korban ditemukan*
f. Kriteria yang menyebabkan pemanggilan TMRC (henti napas,henti jantung)
*Wajib di sebutkan
2. Sembari menunggu Tim Medis Reaksi Cepat datang
a. Pelapor memastikan keamanan lokasi untuk menolong pasien/korban
b. Pelapor memanggil bantuan
c. Pelapor dan atau penolong lain melakukan Bantuan Hidup Dasar d. Pelapor dan atau penolong lain mengambil troli emergensi dilokasi
terdekat, memberikan suplementasi oksigen. 3. Kriteria Pemanggilan Kode Blue
a. Dewasa *pasien dengan usia >18 tahun dan anak usia >12 tahun Kegawatdaruratan Medis Airway Ancaman gangguan jalan napas
Breathing Henti napas
Perubahan laju napas (RR) >30x/mnt Perubahan mendadak saturasi oksigen (S02)<90 %
Circulation Semua henti jantung
Perubahan laju jantung (HR)<60x/mnt atau >130x/mnt
Perubahan mendadak tekanan darah sistolik (BP) <90 mmhg
Perubahan mendadak produksi urin <50
Kegawatdaruratan Medis Neurologic
Penurunan kesadaran tiba-tiba (penurunan GCS>2 poin)
Kejang berulang atau lama Others
Pa si e n l a i n ya n g ke a d a a n u m u m n y a memburuk dan mencemaskan yang tidak sesuai degan kriteria di atas.
*pasien dengan usia 1-12 tahun
Kegawatdaruratan Medis Airway Ancaman gangguan jalan napas
Breathing
Henti napas
Perubahan laju napas (RR): 1-4 tahun >40x/mnt
5-12 tahun >30x/mnt >12 tahun > 30x/mnt
Perubahan mendadak saturasi oksigen (so2)<90 %
Circulation
Semua henti jantung Perubahan laju jantung (HR) 1-4 tahun <90 atau >160x/mnt 5-12 tahun <80 atau >140x/mnt >12 tahun <60 atau > 130x/mnt
Perubahan mendadak tekanan darah sistolik (BP) :
1-4 tahun <70x/mnt 5-12 tahun < 80x/mnt >12 tahun < 90 x/mnt
Perubahan mendadak produksi urin <50 cc/4jam
Perubahan mendadak tekanan darah sistolik (BP) <90 mmhg
Perubahan mendadak produksi urin <50 b. Anak
*pasien dengan usia 1-12 tahun Kegawatdaruratan Medis Neurologic
Penurunan kesadaran tiba-tiba (penurunan GCS>2 poin)
Kejang berulang atau lama Others
Pasien lain yang keadaan umumnya memburuk dan mencemaskan yang tidak sesuai dengan kriteria di atas. c. Bayi *pasien dengan usia 1-12 bulan Kegawatdaruratan Medis Airway Ancaman gangguan jalan napas
Breathing
Henti napas
Perubahan laju napas (RR): 0-3 bulan >60x/mnt
4-12 bulan >50x/mnt
Circulation
Semua henti jantung Perubahan laju jantung (HR) 0-3 bulan <100 atau >180x/mnt 4-12 bulan <100 atau >180x/mnt Neurologic
Penurunan kesadaran tiba-tiba (penurunan GCS>2 poin)
Kejang berulang atau lama Others
Pasien lain yang keadaan umumnya memburuk dan mencemaskan yang tidak sesuai dengan kriteria di atas.
PENGELOLAAN TRANSFUSI DARAH Alur Pelayanan Transfusi Darah
Ambil darah jika sudah tersedia
Periksa kantong darah
Dokumentasi dalam rekam medis Pasien butuh transfusi
darah/produk darah
Lakukan Prosedur informed consent
Buat formulir permintaan darah
Identifikasi pasien dan kesesuaian instruksi
Mulai transfusi Lakukan monitoring
Pengambilan darah dan pemeriksaan kantong darah
1. Jangan mengambil darah jka tidak akan ditransfusikan dalam 30 menit 2. Periksa :
a. Kesesuaiaan dalam formulir
1) Jenis dan volume darah yang diminta 2) Jenis dan volume darah yang diterima 3) Golongan darah
4) Nomor stok kantong darah 5) Hasil pemeriksaan uji pra transfusi
Monitoring Transfusi darah pada pasien rawat inap Perhatikan :
1. Keadaan umum 2. Tanda vital
3. Gejala dan tanda reaksi transfusi
Ÿ 15 Menit setelah transfusi
Ÿ Sesaat sebelum mulai transfusi
Ÿ Saat selesai transfusi
Ÿ 4 Jam setelah selesai transfusi Ketentuan Umum Transfusi Darah
1. Mulai transfusi dalam waktu 30 menit setelah darah keluar dari Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)
2. Selesai dalam waktu maksimum 4 jam 3. Bila perlu, hangatkan dengan cara yang tepat 4. Gunakan Blood Set
5. Jangan dicampur dengan cairan lain selain NaCl 0,9 % 6. Monitor pasien sat transfusi
7. Dokumentasi
8. Label darah terpasang saat transfusi
Dokumentasi pada label darah (Kembalikan ke UPTD)
Isian Bila ditransfusikan Bila tidak ditransfusikan Nama petugas yang
mentransfusikan
Nama petugas yang
mentransfusikan Tanda silang Gejala reaksi
transfusi
“tidak ada reaksi” atau
“ada reaksi “ N/A
Volume yang ditransfusikan
Sesuai volume yang
ditransfusikan N/A
Jam mulai transfusi Sesuai jam mulaitransfusi N/A Jam selesai transfusi Sesuai jam selesaitransfusi N/A
Sesuai jam terjadi
Petugas
Nama petugas saat terjadi reaksi atau saat transfusi selesai
N/A
Manajemen Nyeri
1. Skrining nyeri harus dilakukan pada semua pasien rawat inap dan rawat jalan saat pasien mulai diberikan perawatan.
2. Skrining nyeri dilakukan oleh perawat (dan diverifikasi oleh dokter) 3. Skala nyeri yang digunakan sesuai dengan kondisi pasien
4. Alternatif penatalaksanaan nyeri harus disampaikan kepada pasien 5. Monitoring nyeri sesuai jenis obat yang diberikan:
Obat oral ἀ 2 j am pasca pemberian Obat injeksi ἀ 1 jam setelah pemberian
6. Edukasi pasien dan keluarga dan dokumentasikan pada formulir eduksi terintegrasi
Instrumen dan Pemantauan Nyeri
Digunakan pada RinganNyeri SedangNyeri NyeriBerat Asesmen Nyeri Setiap8 Jam Setiap 2Jam Setiap 1Jam Behavioural Pain
Scale (BPS)
Pasien tidak
sadar 1-5 6-8 >9
Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
Neonatus
0-28 hari 1-7 8-14 >15 The Face, Legs,
Activity, Cry, consolability scale (FLACC) 28 hari – 1 tahun 1-3 4-6 >7 FACE Scale/virsual
Fiksasi Fisik / Restrain
Pelaksanaan Tenaga medis dan non medis Rumah Sakit
Kompet ensi a. Sudah mendapat fiksasi
b. Mengetahui tujuan, indikasi dan cara fiksasi Proses a. Lakukan proses informed consent lisan kepada
pasien dn keluarga
b. Dokumentasikan dalam rekam medis (form edukasi terintergrasi)
Pemantauan Formulir pemantaun fiksasi fisik : 1. Pasien dipantau setip 1 jam 2. Ikatan dilepaskan setian 2-4 jam
Perlengkapan Mengunakan alat dan bahan fiksasi yang tidak mencederai pasien
Ketentuan waktu menjawab konsul
Mengingat bahwa proses konsultasi antara disiplin sangatlah penting dalam proses perawatan pasien, maka lama waktu yang diperkenankan untuk menjawab konsul adalah :
1. Untuk Konsul CITO – harus dijawab dalam waktu < 60 menit 2. Untuk konsul non CITO – harus dijawab dalam kurun waktu < 6 jam
1. Adakah standarisasi singkatan dan simbol yang boleh dipakai di Rumah Sakit ini?
Rumah Sakit telah mensosialisasikan standariasi singkatan dari simbol yang boleh digunakan dalam pelayanan.
2. Bagaimana cara Rumah Sakit melindungi berkas rekam medis pasien kehilangan / kerusakan / penyalahgunaan?
Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang diberikan kewenangan mengakses rekam medis klinis pasien adalah para praktisi kesehatan yang memberikan layanan kepada pasien tersebut.
3. Bagaimana Kepemilikan rekam medis?
Berkas rekam medis milik rumah sakit, isi rekam medis dalam bentuk ringkasan rekam medis (Resume Medis) adalah milik pasien dan dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien/orang yang diberi kuasa/atas persetujuan tertulis pasien/keluarga pasien yang berhak.
4. Siapakah Praktisi kesehatan yang memiliki akses ke data pasien?
Adapun praktisi kesehatan yang memiliki akses ke data pasien adalah DPJP, dokter konsulen yang dikonsulkan, perawat dan dokter kepala instalasi, dokter ruangan dan dokter jaga.
5. Bagaimana cara pembetulan kesalahan penulisan catatan medis?
Kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi/tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan.