• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Dalam dokumen BUKU SAKU RUMAH SAKIT HARAPAN KELUARGA.pdf (Halaman 99-111)

1. Apakah yang termasuk dalam komponen kewaspadaan standar?

Komponen kewaspadaan standar meliputi : 1. Kebersihan tangan

2. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) 3. Pengelolaan limbah dan benda tajam 4. Pengendalian lingkungan

5. Penyuntikan yang aman 6. Etika batuk

7. Praktik lumbal punksi 8. Peraatan perawatan pasien 9. Penatalaksanaan linen 10. Kesehatan karyawan 11. Penempatan pasien

2. Apakah Rumah Sakit menerapkan pemisahan pasien infeksius dan non infeksius?

Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPI RS) telah menetapkan pemisahan pasien infeksius dan non infeksius sesuai dengan SPO penempatan pasien berdasarkan cara penularan (airbone, droplet dan kontak)

3. Apakah macam-macam limbah RS dan bagaimana cara pemilahannya?

Jenis limbah Rumah Sakit adalah limbah INFEKSIUS DAN NON INFEKSIUS, Limbah benda Tajam, Limbah Zat Kimia, limbah cair, limbah radio aktif.

1. Sampah Infeksius adalah sampah yang terkontaminasi oleh cairan tubuh pasien, contoh: kapas, kassa, perban, sarung tangan, maskerselang infus, selang kateter, kantong darah potongan organ tubuh jaringan tubuh, darah obat/vaksin/serum kadaluarsa, kantong urin, specimen laborat jarum suntik, skalpel, pisau bedah, pecahan kaca, ampul obat, pampers, diapers.

2. Sampah non infeksius adalah sampah yang tidak terkontaminasi oleh cairan tubuh pasien, contohnya: sampah rumah tangga, sampah perkantoran/administrasi: kertas, kardus, karton toples kaleng, botol/gelas minuman sisa-sisa makanan sampah tanaman : daun, rumput, kayu, ranting, batang pohon, kemasan/plastik pembungkus: makanan/minuman, pasta gigi, sabun, shampoo, pembungkus obat.

SAMPAH NON INFEKSIUS DIBUANG KE TEMPAT SAMPAH  YANG DILAPISI PLASTIK WARNA HITAM

3. Limbah benda tajam adalah semua benda yang memiliki permukaan tajam dan dapat melukai / merobek permukaan kulit.

Contohnya: Jarum suntik, pisau cukur,silet,pecahan ampul, objek gelas, sampah yg memiliki permukaan/ujung yg tajam

LIMBAH BENDA TAJAM DIBUANG KE KOTAK TAHAN TUSUK DAN TAHAN AIR / SAFETY BOX. NO RECAPING  (jarum tidak di tutup kembali)

4. LIMBAH CAIR LANGSUNG DIBUANG KE WASTAFEL YANG ADA DI SPOELHOCK. Contohnya : cairan punksi, urine, muntahan, sisa infuse.

4. Sebutkan kode warna / labeling  untuk pembungkus limbah.

Kode warna pembungkus a. Kuning -> SampahInfeksius b. Hitam -> Non infeksius c. Merah -> Radioaktif d. Ungu -> Cytotoksik

e. Kotak kuning -> Limbah benda tajam tahan tusukan dan tahan air 

5. Sebutkan 5 momen (waktu) cuci tangan

1. Sebelum kontak dengan pasien.

2. Sebelum melakukan tindakan / prosedur aseptik dan tindakan bersih. 3. Setelah melakukan tindakan aseptik/resiko terpapar cairan tubuh. 4. Setelah kontak dengan pasien.

6. Sebutkan 6 (enam) langkah kebersihan tangan (Hand Hygiene)

Kebersihan tangan (Hand Hygiene) menurut WHO di bagi menjadi 2 macam :

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir / HAND WASH (durasi 40-60 detik)

2. HAND RUB berbasis alcohol (durasi 20-30 detik)

6 (ENAM) LANGKAH CUCI TANGAN  (ingat : Te-Pung-Sela-Ci-Put-Put):

1. Gosok telapak tangan pada posisi telapak pada telapak ke arah ibu  jari (berlawanan arah jarum jam) (Te : Telapak Tangan)

2. Gosok punggung tangan pada posisi telapak tangan diatas punggung tangan kiri saling menjalin lakukan bergantian kiri dan kanan (Pung : Punggung tangan)

3. Gosok sela-sela jari pada posisi telapak pada telapak saling menjalin turun naik (Sela : Sela-sela Jari)

4. Gerakan mengunci, punggung jari-jari pada telapak t angan berlawanan dengan jari-jari saling mengunci (Ci : Mengunci)

5. Putar- putar ibu jari dengan cara gosok memutar pada ibu jari mengunci pada telapak,lakukan untuk kiri dan kanan (Put :

Putar-6. Gosok memutar pada ujung jari-jari tangan kanan pada tepak tangan kiri dengan gerakan memutar kearah ibu jari dan sebaliknya (Put : Putar – putar ujung jari)

7. Bagaimanakah cara memakai dan melepaskan APD? CARA MENGGUNAKAN APD SEDERHANA :

1. Kenakan apron lengan panjang, tutup bagian depan tubuh seluruhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung kemudian ikat dibagian belakang, leher, dan pinggang.

2. Gunakan masker surgical, eratkan tali atau karet, lalu klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung kemudian paskan pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan baik.

3. Gunakan masker N95, eratkan tali atau karet, lalu klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung, kemudian paskan pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat dengan baik

4. Pakai penutup kepala dan ikat di bagian belakang.

CARA MENGGUNAKAN APD LENGKAP :

1. Kenakan alat pelindung kaki berupa sepatu boot karet dan pastikan bagian bawah celana panjang masuk kedalam boot.

2. Kenakan apron lengan panjang, tutup bagian depan tubuh seluruhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung kemudian ikat dibagian belakang, leher, dan pinggang.

3. Gunakan masker surgical, eratkan tali atau karet, lalu klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung kemudian paskan pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan baik.

4. Gunakan masker N95, eratkan tali atau karet, lalu klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung, kemudian paskan pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat dengan baik

5. Pakai penutup kepala dan ikat di bagian belakang.

6. Pasang kacamata pada wajah dan mata, sesuaikan agar pas. 7. Gunakan sarung tangan non steril.

CARA MELEPASKAN APD :

1. Lepaskan sarung tangan terlebih dahulu dengan memegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya, lepaskan lalu pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan yang masih memagang sarung tangan. Selipkan jari tangan yang tidak memakai sarung tangan dibawah sarung tangan yang belum dilepas, kemudian lepaskan sarung tangan diatas sarung tangan pertama, lalu buang pada tempat sampah infeksius.

2. Lepaskan gaun pelindung dengan menarik tali dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam pelindung gaun, lalu lipat atau gulung dan letakan pada wadag yang telah disediakan.

3. Lepaskan tutup kepala dengan membuka tali bagian belakang dan buang ke tempat sampah infeksius.

4. Lepaskan kacamata dengan memgang gagang kacamata kemudian lepaskan dan letakkan pada wadah yang disediakan.

5. Lepaskan masker dengan melepas tali bawah dahulu kemudian tali atas, lalu lepaskan dan gulung tali mengelilingi masker dan buang ke tempat sampah infeksius.

6. Lepaskan sepatu boot. 7. Cuci tangan.

8. Sebutkan langkah-langkahspill kit ?

1. Siapkan alat :

a. Tangkai pel dengan kode strip garis warna kuning b. Double bucket:

Ÿ 1 bucket untuk air bersih

Ÿ 1 bucket untuk cairan desinfektan 0,05% c. Larutan desinfektan

Ÿ Larutan clorin 0,05 % yang ditempatkan di ember pengepelan

Ÿ Larutan clorin 0,5 % yang ditempatkan dalam botol yang sudah diberi tulisan cairan clorin 0,5%

d. Kertas yang mudah menyerap cairan (kertas Koran, kertas CD dll) yang disediakan dalam 2 ukuran : 1 ukuran kecil ± 30 cm x 30 cm dan 1 ukuran yang lebih besar dengan ukuran ± 1m x 1m

e. Kantong plastik kuning

f. Alat pelindung diri : masker, sarung tangan, apron g. Tanda peringat an

2. Gunakan alat pelindung diri : masker, sarung tangan, apron.

3. Serap tumpahan darah atau duh tubuh lain dengan menggunakan kertas yang sudah disediakan :

Ÿ Gunakan kertas ukuran yang lebih kecil bila tumpahannya sedikit

Ÿ Gunakan kertas ukuran yang lebih besar bila tumpahannya banyak.

4. Masukkan semua kertas yang digunakan untuk menyerap tumpahan tadi dalam kantong plastih berwarna kuning kemudian diikat dan buang dalam tempat sampah infeksius

5. Tuangkan larutan clorin 0,5 % pada seluruh permukaan yang terkontaminasi, biarkan larutan clorin 0,5% selama 10 menit kemudian bersihkan dengan larutan clorin 0,05%. (bila tumpahan dilantai gunakan tangkai pel, bila di permukaan lain gunakan lap) 6. Rapikan alat

7. Buka alat pelindung diri 8. Cuci tangan

9. Apa saja infeksi di RS dan bagaimana cara pencegahannya?

1. IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) terkait dengan pemakaian Central Venous Cateter. Pencegahan IADP :

a. Cuci tangan

c. Penggunaan antiseptic chlorhexidine d. Pemilhan lokasi kateter yang tepat

e. Pengkajian lokasi kateter setiap hari (masih ada indikasi atau tidak, tanda-tanda infeksi)

2. IDO (Infeksi Daerah Operasi) Pencegahan dengan bundle IDO :

a. Antibiotik profilaksis diberikan 1 jam sebelum insersi b. Control gula darah <200 mg/dl

c. Pencukuran rambut sebelum operasi dengan elektrik clipper  d. Menjaga temperature pasien tetap dalam batas normal

e. Pasien mandi malam dan pagi hari sebelum dilakukan operasi dengan menggunakan antiseptic

f. Pasien berhenti merokok 1 bulan sebelum operasi g. Petugas melakukan kebersihan tangan esuai standart h. Gunakan antiseptic dan surgical selama prosedur operasi. i. Gunakan instrument steril sesuai standar 

 j. Pelaihara ventilator di kamr bedah

k. Bersihkan permukaan area lingkungan kamar secara adekuat dengan cairan desinfektan

3. ISK (Infeksi Saluran Kemih) Pencegahan dengan bundles ISK :

a. Hanya petugas yang tahu teknik pemasangan kateter secara aseptic dan memelihara kateter yang benar yang boleh melakukan pemasangan kateter 

b. Kateter dipasang dengan atas indikasi dan kebutuhan

c. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah manipulasi kateter dan perangkatnya

d. Pemasangan kateter harus secara teknik aseptic dengna peralatan steril

e. Kateter menetap harus difiksasi yang benar untuk mencegah pergerakan dan traksi uretra

f. Kateter dan tube draignase tidak boleh dilepas kecuali atas indikasi

g. Petugas mempertahankan aliran urin lancar, steril, closed sistemdengan cara berikut :

1. Jangan ada bagian yang terlipat/kinking

2. Kantor urin harus dikosongkan secara teratur dengan penampung yang terpisah

5. VAP (Ventilator Aquired Pneumonia) terkait pemakaian ventilator dan HAP (Hospital acquired Pneumonia). Pencegahan dan bundles VAP dan HAP :

a. Cuci tangan

b. Menjaga posisi kepala pasien 30-45o c. Oral care dengan chlorhexidine

d. Suctioning bila dibutuhkan dengan mempertahankan teknik aseptic bila harus melakukan tindakan tersebut

e. Pengkajian setiap hari sedasi dan ekstubasi f. Pendidikan dan pelatihan petugas

Dalam dokumen BUKU SAKU RUMAH SAKIT HARAPAN KELUARGA.pdf (Halaman 99-111)

Dokumen terkait