• Tidak ada hasil yang ditemukan

YOGIE MARTIN F.3207176

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "YOGIE MARTIN F.3207176"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user TUGAS AKHIR

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN OLEH

ASURANSI JIWA BERSAMA BUMI PUTERA SYARIAH CABANG

SURAKARTA

Oleh :

YOGIE MARTIN

NIM: F.3207176

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv MOTTO

Allah memberikan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa diberi

hikmah, maka sungguh telah diberikan kepadanya kebajikan yang banyak. Dan tiada yang

dapat mengambil palajaran dengan ilmu, kecuali orang-orang yang berakal”

(Q.S. Al-Baqarah : 269)

”Mengedukai pikiran tanpa mengedukasi hat sama saja dengan tidak mengedukasi apa-apa”

( Aristoteles )

”Sampai sekarang yang bisa membuat saya bahagia adalah melakukan sesuatu dengan ikhlas”

( Penulis )

”Menghalalkan segala cara adalah ciri keputusasaan seseorang”

(5)

commit to user

v PERSEMBAHAN

Secercah pemikiran yang begitu tulus dan sederhana, penulis persembahkan kepada :

Orangtuaku papa dan mama yang paling kukasihi,

yang senantiasa mendoakan kebaikan untukku dan memberikan

kasih sayang yang tak pernah putus.

Kakak dan adikku tersayang yang telah memberikan semangat, cinta dan rasa sayang yang

begitu tulus.

Terimakasih untuk Cinta dan Sahabat-sahabatku untuk dukungan dan semangat

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrahim,

Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas rahmat dan

kasih-Nya telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan tugas akhir ini sebagai syarat untuk meraih gelar

Ahli Madya Manajemen Pemasaran Program Studi Diploma III pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul

“KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN OLEH

ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA SYARIAH CABANG

SURAKARTA”

Tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil penelitian penulis dalam

rangka kegiatan magang kerja di Perusahaan Asuransi Bumiputera

Syariah Cabang Surakarta. Banyak permasalahan dan hambatan yang

penulis alami, menyangkut penyelesaian penulisan tugas akhir ini, baik

yang langsung maupun yang tidak langsung. Namun, berkat bimbingan,

saran, semangat, dan bantuan dari berbagai pihak, serta kebersamaan

orang-orang di sekitar penulis sehinnga penulis dapat menyelesaikan

penulisan hukum ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

perasaan yang setulus-tulusnya dari hati yang paling dalam, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan dan dukungan di dalam penyusunan

(7)

commit to user

vii

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa

penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Demikian

semoga penulisan hukum ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Surakarta, Juni 2011

(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Metode Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 11

1. Asuransi ... 11

2. Jasa ... 12

(9)

commit to user

ix

4. Pemasaran ... 15

5. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication) ... 18

B. Kerangka Pemikiran ... 28

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 31

B. Laporan Magang Kerja ... 39

C. Pembahasan ... 42

BAB IV PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

(10)

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Traditional Marcom dan Integrated Marcom .... 20

Tabel 3.1. Kegiatan Magang di Perusahaan AJB Bumiputera Syariah

Cabang Surakarta ... 41

Tabel 3.2. Hasil Penelitian IMC Shimp dalam Pelaksanaan

Pemasaran Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera ... 54

Tabel 3.3. Penggunaan IMC Shimp dalam Pemasaran Asuransi

(11)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Segi Tiga Emas Komunikasi pemasaran Terpadu ... 22

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 29

(12)

commit to user

ABSTRAK

IMPLEMENTATION OF INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION AT AJB BUMIPUTERA

SYARIAH BRANCH OF SURAKARTA

Nama : Yogie martin Nim : F3207176

This research was made to know the implementation of integrated marketing

communication at AJB Bumiputera Syariah- branch of Surakarta, based on Terence A.

Shimp’s theory.

This research was a descriptive type, of which population was all of the

management staff and also the employees of AJB Bumiputera Syariah- branch of

Surakarta, and the other complementary data was gotten from observation, interview

and also from text-books.

Terence A. Shimp said(2003) that integrated marketing communication was a

continuous development and implementation of various persuasive communication

program for customers and stakeholders. Terence also said that the elements of the

integrated marketing communication were integrating elements, creating messages,

choosing medias, and the last was picking the right time to make a decision.

Based on the research, we can conclude that the AJB Bumiputera Syariah-

branch of Surakarta had applied the integrated marketing communication based on

theory of Terence A. Shimp.

For a better future of the company, AJB Bumiputera Syariah- branch of Surakarta

had better always apply this integrated marketing communication theory and develop it

to a better way and with more various strategies.

Keywords: integrated marketing communication, AJB Bumiputera Syariah-branch

(13)

commit to user

ABSTRAK

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN OLEH ASURANSI JIWA BERSAMA

BUMIPUTERA SYARIAH CABANG SURAKARTA

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi

komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh AJB Bumiputera Syariah Cabang

Surakarta, apakah sudah termasuk dalam kategori komunikasi pemasaran terpadu

berdasarkan kriteria Terence A. Shimp.

Peneletian ini bersifat deskriptif dengan populasi dalam penelitian ini adalah

manajemen dan karyawan AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta. Data penulisan

tugas akhir ini didapat melalui observasi dan wawancara serta buku-buku kepustakaan.

Menurut Terrence A. Shimp (2003) komunikasi pemasaran terpadu adalah

sebuah pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi

persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Unsur-unsur

komunikasi pemasaran terpadu menurut teori Terence A. Shimp (2003) terdiri dari,

memadukan berbagai elemen, menciptakan pesan, memilih media, menetapkan

momentum.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan,

bahwa Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah Cabang Surakarta telah memenuhi

kriteria dari unsur-unsur komunikasi pemasaran terpadu berdasarkan teori Terence A.

Shimp.

Demi menjaga citra baik perusahaan, diharapkan AJB Bumiputera Syariah

Cabang Surakarta mempertahankan pola komunikasi pemasaran terpadu yang telah

dilakukan dan senantiasa mengembangkan pola tersebut kearah yang lebih baik dan

strategies lagi.

Kata Kunci : Komunikasi pemasaran terpadu, AJB Bumiputera Syariah Cabang

(14)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan Negara yang menganut “dual financial

system” atau memberlakukan dua sistem ekonomi sekaligus, yaitu

sistem ekonomi konvensional dan sistem ekonomi syariah. Sistem

ekonomi syariah pertama kali diterapkan di Indonesia pada tahun

1992, ditandai dengan berdirinya bank syariah pertama di Indonesia

dimana sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 7

Tahun 1992 tentang Perbankan tanggal 21 Maret 1992.

Pemerintah memberlakukan sistem ekonomi syariah dengan

pertimbangan bahwa sistem ekonomi yang berpedoman dengan

syariah Islam ini terbilang cocok dan bisa diterima oleh masyarakat

Indonesia, karena Bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan

masyarakat mayoritas muslim. Dan pemerintah melakukan ini guna

mencapai cita-cita pembangunan nasional yang berkesinambungan

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sistem ekonomi

syariah sendiri terus berkembang dan semakin dapat diterima oleh

masyarakat Indonesia. Dapat terlihat dengan banyak munculnya

(15)

commit to user

2

seperti salah satunya asuransi, juga sudah mulai memakai sistem

ekonomi yang berdasarkan syariat Islam yaitu asuransi syariah.

Untuk perusahaan asuransi syariah sendiri belum terbilang

banyak di Indonesia, tapi salah satu perusahaan asuransi jiwa nasional

pertama dan tertua di Indonesia, yaitu AJB Bumiputera, telah

mendirikan divisi untuk asuransi yang berdasarkan syariat Islam yaitu

AJB Bumiputera Syariah.

Jumlah asuransi syariah di Indonesia memang pertumbuhannya

belum sebesar seperti halnya perkembangan perbankan syariah, tapi

bukan perkara mudah untuk memasarkan produk-produk asuransi

syariah, karena asuransi syariah sendiri harus tetap bersaing dengan

perusahaan asuransi konvensional yang telah lama ada dan jumlahnya

di Indonesia pun tidak sedikit, mulai dari perusahaan asuransi nasional

maupun perusahaan asuransi asing yang telah mendunia.

Asuransi syariah dan konvensional sama-sama bertujuan untuk

memberi perlindungan terhadap pemegang polis asuransi (kostumer)

mereka dan perbedaannya terletak pada sistem dan aturan-aturannya

dimana asuransi syariah menggunakan prinsip yang berpegang pada

syariat Islam.

Dengan kompetitor yang tidak sedikit dan rata-rata sudah

dikenal oleh publik, maka lembaga asuransi syariah harus bisa

menerapkan strategi pemasaran yang tepat agar asuransi bertajuk

syariah ini dapat diterima oleh masyarakat luas. Karena pemasaran

(16)

commit to user

3

mempengaruhi kemajuan suatu lembaga bisnis termasuk lembaga

asuransi.

Dalam prakteknya perusahaan yang tergolong baru harus bisa

menggodok strategi pemasaran yang tepat dan melakukan cara yang

tepat pula dalam mengkomunikasikan tentang perusahaan,

kelebihan-kelebihan dari produk perusahaan serta mampu mengimplementasikan

srtategi pemasaran yang telah ditentukan sebelumnya secara

menyeluruh.

Jadi hal yang berperan besar dalam hal ini adalah bagaimana

komunikasi pemsaran yang akan dilakukan oleh perusahaan, agar

perusahaan dan produk yang ditawarkan bisa cepat dikenal dan

diterima oleh pasar. Komunikasi di sini dimaknai sebagai suatu proses

penyampaian pesan dari sumber melalui suatu media untuk kemudian

diterima oleh khalayak dan memperoleh umpan balik. Disadari atau

tidak, komunikasi merupakan suatu sarana yang efektif dalam

menyampaikan suatu pesan, karena dalam setiap kegiatan seseorang

pasti menggunakan komunikasi, baik komunikasi secara verbal,

non-verbal maupun secara tertulis. Termasuk untuk usaha yang bergerak

di bidang jasa, komunikasi yang baik sangat diperlukan untuk

menjaring konsumen. Dengan komunikasi pemasaran yang tepat,

maka tujuan dari perusahaan akan dapat tercapai.

Dalam kegiatan komunikasi diusahakan efektivitas dari

kegiatan tersebut. Artinya pesan yang disampaikan oleh sumber atau

(17)

commit to user

4

atau khalayak yang dituju dengan harapan akan memperoleh umpan

balik (feed back) sesuai dengan yang diharapkan oleh pengirim pesan.

Jika umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan bersifat positif,

berarti pesan yang disampaikan berhasil diterima dan umpan baliknya

sesuai dengan apa yang diharapkan dan Ini berarti kegiatan

komunikasi yang dilakukan tersebut bisa dikatakan efektif.

Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan kegiatan yang

dilakukan dalam rangka memasarkan barang maupun jasa.

Komunikasi pemasaran diawali dari sebuah perencanaan yang

matang, agar anggaran yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam

melaksanakan suatu strategi komunikasi pemasaran dapat mencapai

sasaran yang tepat. Pelaksanaan komunikasi pemasaran tentunya

juga disesuaikan dengan perkembangan yang ada saat ini, sehingga

selalu dinamis dengan trend yang sedang berkembang.

Komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dalam

keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran itu

sendiri karena komunikasi pemasaran adalah bagaimana cara

menyampaikan seluruh komponen bauran pemasaran kepada publik,

yang terdiri dari 4P yaitu : product, price, place(distribution), dan

promotion. (Terence A. Shimp 2003)

Komunikasi pemasaran mempunyai dua unsur pokok yaitu

komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana

pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara

(18)

commit to user

5

dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai

(pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. (Terence A. Shimp

2003).

Di lingkungan pemasaran sendiri terdapat 2 macam jenis

komunikasi pemasaran, yaitu :

1. Traditional marketing communication (komunikasi

pemasaran tradisional)

2. Integrated marketing communication (komunikasi

pemasaran terpadu). (Hifni Alifahmi, 2008)

Menurut Hifni Alifahmi di bukunya yang berjudul ”Marketing

Communications Orchestra” banyak perbedaan diantara dua hal

tersebut, dimana hal itu disebabkan oleh perkembangan zaman yang

menuntut pemasar harus berangsur meninggalkan cara komunikasi

pemasaran tradisional dan beralih ke cara komunikasi pemasaran

yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman dimana

persaingan antar kompetittor yang semakin ketat dan kecerdasan

konsumen untuk bisa memilih produk yang bisa memuaskan mereka

dari segi pemuasan kebutuhan atau yang lebih dikenal dengan

sebutan komunikasi pemasaran terpadu.

Istilah komunikasi pemasaran terpadu mungkin terbilang asing

dan baru di telinga masyarakat awam, tapi bagi orang-orang yang

bergelut di dunia marketing, ini merupakan hal positif yang sekaligus

menjadi acuan untuk pencapaian yang maksimal dari tujuan marketing

(19)

commit to user

6

Tapi dengan kemunculan istilah strategi komunikasi pemasaran

terpadu ini, banyak pengetian-pengertian dan teori-teori yang

berkembang dari para ahli ekonom dunia maupun dalam negri yang

menuangkannya dalam berbagai buku, sehingga pelaku pasar menjadi

kebingungan untuk menerapkannya karena hal tersebut.

Tapi secara umum pengertian dan teori-teori para ahli ekonom

tersebut memiliki tujuan yang sama dan bersifat saling memengkapi

dan mengarah untuk meninggalkan cara komunikasi pemasaran

tradisional.

Salah satu teori tentang komunikasi pemasaran terpadu adalah

teori milik seorang professor pemasaran asal Amerika Serikat yang

merupakan ahli ekonom dan penulis terkemuka di dunia yakni Terence

A. Shimp, unsur-unsur komunikasi pemasaran terpadu menurut teori

Terence A. Shimp (2003) terdiri dari :

1) Memadukan berbagai elemen

2) Menciptakan pesan

3) Memilih media

4) Menetapkan Momentum.

Penulis menilai teori ini merupakan teori yang cocok untuk

perusahaan asuransi yang masih tergolong muda di pasar bisnis

perasuransian, selain itu teori ini juga memenuhi kriteria komunikasi

pemasaran terpadu yang telah didefenisikan oleh beberapa ahli

ekonom. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menjadikan teori dari

(20)

commit to user

7

penelitian terhadap perusahaan Asuransi Bumi Putera Syariah Cabang

Surakarta. Selain itu penulis juga tidak meragukan teori dari Terence

A. Shimp ini karena dia telah banyak memberikan sumbangsihnya

berupa ilmu pemasaran yang telah banyak dianut diberbagai belahan

dunia.

Hal-hal tersebut di atas mendorong peneliti untuk mengadakan

penelitian dengan mengambil judul :

“KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN OLEH ASURANSI JIWA BERSAMA BUMI PUTERA SYARIAH CABANG SURAKARTA”

B. PERUMUSAN MASALAH

Untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan

yang dikaji oleh penulis, serta mempermudah pembahasan agar lebih

terarah sesuai dengan sasaran yang tepat maka perlu adanya

perumusan masalah, maka penulis merumuskan masalah yaitu

bagaimana implementasi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh

AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta, apakah sudah termasuk

dalam kategori komunikasi pemasaran terpadu berdasarkan kriteria

Terence A. Shimp.

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

(21)

commit to user

8

pemasaran oleh AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta sudah

tergolong pada komunikasi pemasaran terpadu berdasarkan kriteria

Terence A. Shimp.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini dibuat tidak hanya demi kepentingan penulis

semata, tapi juga hendaknya dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan

Hasil dari penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi AJB

Bumiputera Syariah Cabang Surakarta yaitu untuk meninjau

kembali strategi promosi yang telah diterapkan, apakah sudah bisa

mencapai hasil yang baik. Dan menjadi bahan pertimbangan dalam

menerapkan bauran promosi untuk mencapai hasil promosi yang

efektif.

2. Bagi pembaca

Dapat dijadikan sumber informasi atau data berupa data

sekunder dan menjadikan bahan masukan yang dapat digunakan

dalam penelitian-penelitian selanjutnya.

3. Bagi penulis

Bagi penulis penelitian ini akan menambah wawasan dan

(22)

commit to user

9

menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan langsung di dunia

kerja.

E. METODE PENELITIAN

1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

riset deskriptif dimana penulis menggambarkan secara sistematik

dan akurat fakta dan karakterisitik mengenai bidang tertentu. Studi

yang dilakukan memfokuskan pada jawaban atas pertanyaan

siapa, kapan, apa, dimana, dan bagaimana. ( McDaniel dan Gates,

1999)

Hal tersebut akan dituangkan dalam bentuk laporan yang

bersifat deskriptif.

2. Objek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah:

Nama perusahaan : AJB Bumiputera Syariah Surakarta

Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.12 Lt. 2 Surakarta

Telp : (0271) 665321

3. Jenis dan sumber data

a. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data kualitatif. Data kualitatif merupakan penelitian yang

(23)

commit to user

10 b. Sumber data

Data yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini

adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber

lain yang berkaitan dengan judul penelitian. (Suliyanto, 2006)

Data ini diperoleh penulis dari narasumber yang berasal dari

internal perusahaan yang terdiri dari kepala cabang, supervisor

agen dan beberapa orang agen perusahaan Asuransi Bumi

Putera Syariah Cabang Surakarta dan juga data yang berasal

dari buku-buku kepustakaan serta sumber bacaan lainnya.

4. Teknik pengumpulan data

a. Observasi

Metode pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung di perusahaan sehingga akan

memperoleh gambaran yang nyata.

b. Wawancara

Wawancara yang dimaksud dalam metode pengumpulan

data tugas akhir ini adalah dengan melakukan sesi tanya jawab

dengan supervisor agen AJB Bumiputera Syariah.

c. Metode studi pustaka

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengumpulkan data dan informasi buku-buku yang

berhubungan dengan masalah bauran promosi sehingga dapat

digunakan sebagai dasar dan acuan untuk memecahkan

(24)

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Asuransi

Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan yang

berperan cukup besar dalam sektor pembangunan ekonomi sebab

melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan

untuk membiayai pembangunan disamping bermanfaat bagi

masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, karena

sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan

(proteksi) atas kerugian keuangan (financial loss) yang ditimbulkan

oleh peristiwa tidak terduga sebelumnya (fortuitious even). (Radiks

Purba, 1999)

Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara

kedua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima premi

asuransi. (Subagyo et al, 2002)

Pengertian resmi atau otentik disebutkan dalam pasal 246

KUHD yang menentukan bahwa :

“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian

dengan mana seseorang penanggungan mengikatkan diri

(25)

commit to user

12

memberkan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang tidak

diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu

peristiwa yang tidak tentu”.

2. Jasa

Asuransi merupakan perusahaan atau lembaga profit yang

bergerak di bidang jasa. Jasa adalah setiap tindakan atau

perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain

yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud (tangible) dan tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu. (Philip Kotler, 2004)

Jasa didefnisikan sebagai setiap tindakan atau kegiatan

yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan

pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu. Ada empat karakteristik khusus dari jasa yang

membedakannya dengan barang. Karakteristik jasa tersebut

menurut (Kotler, 2004) adalah:

a. Tidak berwujud (Intangibility)

b. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

c. Berubah-ubah atau bervariasi (Varability)

d. Tidak tahan lama (Perishability)

Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pasti

menginginkan suatu produk yang lebih unggul dibandingkan

(26)

commit to user

13

adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan

secara memuaskan.

Menurut Philip Kotler (2004) yang dimaksud dengan

pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain, pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

3. Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan yang selalu kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia usaha.

Komunikasi berperan penting bagi kelangsungan suatu

perusahaan. Sebab kelangsungan hidup suatu perusahaan,

bergantung pada bagaimana mereka menyampaikan pesan kepada

konsumen. Melalui pesan-pesan yang disampaikan tersebut,

berbagai informasi seputar perusahaan, produk ataupun jasa akan

tersalurkan kepada konsumen, termasuk upaya persuasif yang

digunakan perusahaan dalam mengukuhkan posisinya di mata

konsumen.

Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin

communication” dan bersumber dari perkataan “communis” yang

berarti sama. Sama di sini adalah sama makna atau sama arti. Ini

berarti bahwa jika seseorang mengatakan sesuatu kepada orang

lain disebut komunikasi. (Onong Uchjana 1992)

Komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian

(27)

commit to user

14

orang lain (komunikan) secara langsung tatap muka (face to face)

atau melalui media (mediated) dengan tujuan tertentu sehingga

menimbulkan efek tertentu.

Lasswell menyatakan bahwa untuk memahami komunikasi

dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut: Who, Says

What, In Which Channel, To Whom, With What Effect? (Onong

Uchjana, 2001) Rumusan pertanyaan tersebut mengandung lima

unsur dasar komunikasi, yaitu:

a. Siapa yang mengatakan? (komunikator, pengirim atau sumber)

b. Apa yang disampaikan? (pesan, ide, gagasan)

c. Dengan saluran mana? (media atau sarana)

d. Kepada siapa? (komunikan atau penerima)

e. Apa dampaknya? (efek atau hasil komunikasi)

Sehingga kemudian dapat disimpulkan bahwa komunikasi

adalah penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari

komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dan

menghasilkan dampak-dampak tertentu pula. Proses penyampaian

pesan ini akhirnya akan menghasilkan efek bagi komunikator dan

komunikan.

Perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks

menuntut para produsen untuk cerdas dalam membaca situasi agar

tidak kalah dalam persaingan. Keberhasilan tergantung dari cara

penyampaian pesan secara efektif kepada konsumen. disini

(28)

commit to user

15

komunikasi merupakan proses dimana sesorang (komunikator)

menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya

lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku

orang lain. (Anwar Arifin, 2002)

Agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik, selain

diperlukan pesan kreatif perlu dipelajari juga siapa-siapa yang

menjadi sasaran komunikasi. Dalam konsep pemasaran, yang

dimaksud dengan sasaran komunikasi adalah calon konsumen dan

mereka yang telah menjadi konsumen ataupun pelanggan.

Perusahaan mengarahkan komunikasi untuk menjaring calon

konsumen dengan tetap mempertahankan para pelanggan dengan

memuaskan mereka.

4. Pemasaran

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial

dengan seseorang atau kelompok memperoleh yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk

dan nilai”. (Kotler, 1991)

Pemasaran dianggap sebagai kegiatan pokok oleh

pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaan, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Perhatian yang lebih terhadap pemasaran juga dikarenakan

semakin majunya tehknologi, konsumen yang semakin mudah

(29)

commit to user

16

kebutuhan yang sama, dan semakin terbukanya kesempatan

berbisnis yang membuat persaingan antar produsen atau suatu

perusahaan semakin ketat sehingga perusahaan harus lebih jeli

untuk mengetaui keinginan konsumen untuk kemudian bisa

memenuhi kebutuhan konsumen.

Banyak orang mempunyai pikiran sempit mengenai

pemasaran dengan megartikan pemasaran hanya sebatas

penjualan dan periklanan. Namun pemasar yang profesional

mendefenisikan hal ini jauh lebih luas lingkup kegiatannya karena

mereka terjun langsung dan berhadapan langsung dengan kegiatan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen ini, dengan target

pencapaian mencapai level kepuasan konsumen.

Pemasaran yang mempunyai arti atau lingkup kegiatan yang

sangat luas juga dibenarkan oleh Swastha dan Irawan dalam

bukunya “Manajemen Pemasaran Modern” (Swastha dan Irawan,

1999) yang mendefenisikan pemasaran yaitu “suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial”.

Dari definisi pemasaran diatas dijelaskan bahwa dalam

melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan harus mampu

memadukan masing-masing kegiatan tersebut dengan baik. Selain

(30)

commit to user

17

merupakan tantangan dan juga bisa menjadi peluang bagi

perusahaan untuk menanggapi. Untuk dapat menanggapi

perubahan lingkungan diperlukan kegiatan pemasaran yang

dikelola dan dikoordinasikan dengan baik. Dengan demikian

diperlukan adanya manajemen pemasaran yang tepat

Kotler mengajukan lima kondisi yang harus dipenuhi agar

pertukaran dapat terjadi, yaitu:

a. Terdapat sedikitnya dua pihak.

b. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga

bagi pihak lain.

c. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan melakukan

penyerahan.

d. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran

pertukaran.

e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain

adalah layak dan bermanfaat

Dari defenisi di atas dijelaskan bahwa dalam melaksanakan

kegiatan operasionalnya perusahaan harus mampu memadukan

masing-masing kegiatan tersebut dengan baik. Selain itu

perusahaan juga harus dapat menghadapi lingkungan yang

merupakan tantangan dan juga bisa menjadi peluang bagi

perusahaan untuk menanggapi. Untuk dapat menanggapi

(31)

commit to user

18

dikelola dan dikoordinasikan dengan baik. Dengan demikian

diperlukan adanya manajemen pemasaran yang tepat

5. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing

Communication).

IMC (Integrated Marketing communication) menggerakkan

perusahaan dari “bertutur dan menjual” beralih ke “mendengar dan

memperhatikan”. (Duncan 2002)

“Bahwa perusahaan tidak hanya mendengar dan

memperhatikan tetapi juga dengan komunikasi dua arah,

interaktif, karena komunikasi merupakan darah segar dari

hubungan brand yang kuat. Berganti merek tidak hanya

berhubungan dengan kebutuhan atau jasa tertentu yang

disediakan tetapi lebih kepada bagaimana memperlakukan

konsumen”.

Unsur-unsur IMC menurut teori Terence A. Shimp (2003)

yang terdiri dari :

5) Memadukan berbagai elemen

6) Menciptakan pesan

7) Memilih media

8) Menetapkan Momentum.

IMC memberikan suatu sistem untuk menyatukan

perencanaan dan monitoring aktifitas-aktifitas membangun merek.

(32)

commit to user

19

satu suara dan satu pandangan. IMC mengambil keuntungan dari

media baru dan komunikasi baru dan teknologi informasi.

Guna mencapai efektivitas promosi yang menghasilkan

sinergi, diperlukan kolaborasi antara praktisi dan konsultan, mulai

dari tiga elemen paduan pemasaran (product, price, distribution

dalam wujud desain grafis dan manfaat produk, penetapan harga

yang sesuai, jalur distribusi yang efektif) dengan elemen promosi

atau komunikasi (iklan, promosi penjualan, PR, event organizer),

materi promosi di titik penjualan (point of purchase atau in-store

display, direct marketing), hingga penanganan customer service.

(Hifni Alifahmi, 2008)

Gaya baru IMC berbeda dengan traditional marketing

communications/TMC. Terdapat enam ciri IMC dibanding TMC,

yaitu:

a. Melakukan integrasi multifungsi organisasi dalam satu strategi

menjadi sinergi, bukan fungsi yang terpisah-pisah;

b. Orientasi awal pada pelanggan, bukan tujuan organisasi atau

produk;

c. Bermitra dengan para generalis atau konsultan komunikasi

terpadu, bukan hanya spesialis dan eksekutor kreatif;

d. Menjaga konsistensi program komunikasi agar tidak

terpencar-pencar;

e. Sasarannya membangun merek atau hubungan jangka panjang,

(33)

commit to user

20

f. Melihat khalayak sasaran kampanye bukan hanya khalayak

massal, melainkan terfokus ke berbagai pihak terkait

(stakeholders). (Hifni Alifahmi 2008)

Perbedaan ini secara jelas dapat dilihat dalam tabel sebagai

[image:33.595.131.497.234.594.2]

berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan Traditional Marcom dan Integrated Marcom

Traditional Marcom Integrated Marcom

Separate function:

Fragmentation

Integrated into one strategy:

Synergy

Starts with organization (goals,

products)

Customer oriented

Specialist practitioners Generalists

Fragmented communication

programs

Consistent communication programs

Short-term objectives Relationship/brand building objectives

Mass audience Targeted to stakeholders segments

Sumber : Hifni Alifahmi, 2008

Mengingat dunia pemasaran dan kehumasan semakin

menyatu, Thomas L. Harris mengenalkan konsep Marketing PR

(Humas Pemasaran) yang diartikan sebagai proses perencanaan,

(34)

commit to user

21

dan kepuasan konsumen melalui komunikasi atas informasi dan

penciptaan kesan yang kredibel dengan menyajikan perusahaan

dan produknya sesuai kebutuhan, keinginan, perhatian, dan

kepentingan konsumen. (Hifni Alifahmi, 2008)

Selanjutnya, Tom Harris mendefinisikan marketing PR

menjadi penggunaan strategi dan teknik-teknik kehumasan untuk

mencapai sasaran pemasaran. Tujuan marketing PR adalah

mendapatkan pengenalan, mendorong penjualan, memudahkan

komunikasi, dan membangun hubungan antara konsumen dan

perusahaan dan produknya. Fungsi utama marketing PR adalah

komunikasi atas informasi yang kredibel, sponsorship, serta

memperlihatkan kepedulian yang memberikan manfaat kepada

masyarakat. (Hifni Alifahmi, 2008)

Berdasarkan definisi marketing PR tersebut, bidang

marketing PR merupakan penggabungan antara strategi,

pemasaran, dan kehumasan. Dalam segitiga emas marketing PR

terdapat keterkaitan tiga aspek utama, yaitu strategis atau korporat,

pemasaran, dan kehumasan. Irisan ketiganya menghasilkan

Humas Pemasaran Strategis (Strategic Marketing PR).

Segitiga Emas Marketing PR dapat dilihat dalam gambar di

(35)

commit to user

22

Strategic Marketing Communications Strategic/Corporate

[image:35.595.141.495.159.484.2]

Communications Marketting

Gambar 2.1

Segitiga Emas Komunikasi Pemasaran Terpadu

Spirit Sense

Sense Spirit

Sumber : Hifni Alifahmi, 2008

Menurut Alifahmi (2008) bidang kerja komunikasi dan

pemasaran semakin menyatu. Ada kaitan yang erat antara proses

pemasaran dan kontak komunikasi dengan pelanggan, apapun

yang dilakukan oleh pemasar tentu terkait dengan bentuk

komunikasi dengan palanggan. Secara singkat menurut Schultz

pemasaran adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran.

Semua bentuk pemasaran menjadi komunikasi dan semua bentuk

komunikasi menjadi pemasaran, sehingga memilki integrasi dalam

pesan dan tinjauan.

Pesan dapat berasal dari tiga level atau tingkatan yaitu,

(36)

commit to user

23

korporat, berbagai aspek praktek bisnis dan juga filosofi

perusahaan seperti visi misi, pemberian sumbangan sosial, budaya

perusahaan serta cara-cara perusahaan dalam memberikan

respon. Semuanya memberikan dimensi yang dapat

mempengaruhi persepsi dan hubungan antara perusahaan dengan

pelanggan. Pada level pemasaran, sebagaimana yang telah

dikemukakan sebelumnya perusahaan mengirimkan pesan kepada

pelanggan serta pihak terkait lainya melalui berbagai instrumen

yang berbeda. (Hifni Alifahmi, 2008)

Konsumen tidak hanya melalui promosi dalam membuat

suatu kesimpulan atas suatu produk tapi juga dengan dasar

sejumlah elemen lain seperti desain, penampilan, kemampuan,

harga, dukungan pelayanan serta dimana dan bagaimana produk

didistribusikan. Sedangkan pada level komunikasi pemasaran,

menurut Duncan dan Sandra E. Moriarty (2002) menegaskan

bahwa seluruh pesan harus disampaikan dan diterima secara

konsisten dalam upaya untuk menciptakan persepsi yang utuh

diantara pelanggan dan pihak terkait. Hal ini membutuhkan

kesatuan atau integrasi berbagai pesan komunikasi pemasaran

serta integrasi berbagai fungsi, tujuannya adalah untuk dapat

borkomunikasi dengan satu suara, satu penampilan dan satu citra

dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran serta untuk

mengidentifikasi serta memposisikan perusahaan dan mereknya

(37)

commit to user

24

William F.Arens Mengidentifikasikan IMC sebagai berikut :

“Integrated marketing communications is the process of

building and reinforcing mutually profitable relationship with

employees, costumers, other stakeholders, and the general

public by developing and coordinating a strategic

communications program that enables them to have a

constructive encounter with the company/brand through a

variety of media or other contacs”. (komunikasi pemasaran

yang terintegrasi adalah sebuah proses membangun dan

menguatkan hubungan yang saling menguntungkan antara

karyawan, pelanggan stakeholders lain, dan khalayak

dengan mengembangkan dan mengkoordinasikan sebuah

program komunikasi strategi yang memungkinkan mereka

memiliki sebuah wadah pertemuan bersifat membangun

dengan merek perusahaan melalui variasi media atau kontak

lain). ( Arens, William F,1999)

Demikian pula menurut Duncan IMC adalah merupakan

suatu proses untuk mengatur hubungan-hubungan konsumen

untuk menjalankan nilai merek. Spesifiknya adalah merupakan

suatu proses antara fungsi untuk menciptakan dan memelihara

hubungan-hubungan yang menguntungkan para konsumen dan

para stakeholders lainnya melalui control dan pengaruh secara

(38)

commit to user

25

menyarankan data driven, dengan tujuan melakukan dialog

dengan mereka. (Duncan,Tom. 2002)

Hal senada juga dilontarkan oleh Shimp yang mengatakan

bahwa IMC itu adalah sebuah proses pengembangan dan

implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif

kepada pelanggan secara berkelanjutan. (Terence A. Shimp. 2003)

Demikian juga dengan Drucker menjelaskan bahwa IMC

adalah membangun hubungan konsumen yang mana meliputi

sejumlah interaksi antar individu-individu dan suatu perusahaan

secara terus menerus, akan menghasilkan banyak penjualan dan

keuntungan daripada focus penjualan itu sendiri. Selanjutnya Tom

Duncan dan Sandra E. Moriarty mengatakan bahwa IMC

merupakan pendekatan pemasaran generasi baru yang digunakan

perusahaan untuk lebih memfokuskan upaya mereka dalam

memperoleh, mempertahankan dan mengembangkan hubungan

perusahaan dengan pelanggan serta pihak-pihak yang terkait.

Mereka mengembangkan suatu model pemasaran berbasiskan

komunikasi perusahaan dan merek.

IMC dikembangkan atas dasar ide bahwa apa yang

diintegrasikan adalah alat-alat promosi dan media. Banyak

akademisi dan praktisi tertarik dengan ide ini yang didorong oleh

keinginan untuk merestruktur internal, mengurangi biaya dan

(39)

commit to user

26

Kemudian perkembangan berikutnya dicirikan dengan

adanya eksplorasi sifat, arah dan isi yang disimbolkan dengan

pengenalan manajemen strategi dan pengembangan merek masuk

dalam proses IMC. Sekarang interpretasinya telah menggerakkan

konsep IMC menjadi suatu konsep apa yang disebut sebagai

customer driven process yang menggabungkan paradigma

relationship marketing.

Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa IMC tersebut adalah sebuah kegiatan komunikasi

pemasaran yang memadukan semua hal dalam komunikasi

pemasaran, yaitu menggunakan bauran promosi yang melibatkan

semua komponen dalam organisasi dan melibatkan semua

stakeholders untuk mencapai tujuan komunikasinya, dengan

berdasarkan filosofi lembaga.

Perkembangan baru ditangkap oleh Tom Duncan dan

Sandra E. Moriarty dengan memperkenalkan Model IMC Makro

karena konsep IMC yang ada dirasakan masih memiliki sejumlah

kelemahan. Pemunculan disebabkan oleh lima elemen dasar yaitu

(Duncan,Tom. 2002) :

a. Keterpaduan (integrasi), yaitu proses antar fungsi atau fungsi

yang berbeda berarti bahwa semua departemen utama

perusahaan (dan diluar agen komunikasi) yang menyentuh

konsumen harus dimiliki cara untuk berkerjasama dalam

(40)

commit to user

27

b. Menciptakan dan memelihara hubungan stakeholder yang

berarti menarik konsumen baru kemudian berinteraksi dengan

mereka untuk menemukan cara-cara, sehingga perusahaan

dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan para konsumen.

Memelihara bukan berarti hanya mempertahankan para

konsumen dan para stakeholder tapi juga meningkatkan

prosentase perusahaan akan kategori pembelian dan dukungan

mereka.

c. Hubungan-hubungan konsumen yang menguntungkan lebih

spesifik kerena tidak semua hubungan memiliki nilai yang sama

terhadap suatu perusahaan.

d. Mengontrol dan mempengaruhi semua maksud pesan secara

strategis mempunyai maksud mengetahui bahwa setiap

perusahaan mengirimkan satu pesan-bagaimana perusahaan

membuat suatu produknya, bagaimana produk itu

diperkenalkan, bagaimana menentukan harganya, sampai jenis

dari perusahaan memberikan jasa atau menjual produknya,

bagaimana para pegawai bertindak.

e. Mengadakan dialog dengan tujuan tertentu karena para

konsumen bosan akan panggilan telemarketing yang

mengganggu, Junkmail, iklan-iklan yang mengganggu dan

(41)

commit to user

28

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam dunia perekonomian sekarang ini, banyak perusahaan

yang usahanya bertambah luas dan semakin berkembang pesat.

Dalam menangani aktivitas perusahaan diperlukan manajemen yang

baik dalam dunia perdagangan. Oleh karena itu, perusahaan harus

mengetahui perkembangan dunia perdagangan agar perusahaan

dapat menentukan kebijakan yang tepat pada masa yang akan datang.

Kunci keberhasilan perusahaan terletak pada kepuasan

konsumen dengan pelayanan yang baik, produk berkualitas, yang

dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pemegang polis. Untuk itu,

perusahaan harus memberdayakan tenaga kerja untuk mencapai

optimalisasi penjualan produk, menarik konsumen untuk membeli

sebuah produk.

Pada dasarnya setiap perusahaan berusaha meningkatkan

volume penjualan, karena dengan volume penjualan yang tinggi

secara langsung dapat meningkatkan profit perusahaan tersebut.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

meningkatkan penjualan yaitu dengan menetapkan sasaran yang tepat

atau berarti perusahaan perlu mendefinisikan pasar sasarannya.

Dengan kata lain perusahaan tidak berusaha melayani setiap

pelanggannya (konsumen), akan tetapi perusahaan dapat

mendahulukan pelanggan lainnya.

Perhatian atau ketertarikan konsumen dan selanjutnya terpatri

(42)

commit to user

29

langkah awal bagi sukses atau tidak produk tersebut mempengaruhi

perilaku konsumen. Penggunaan komunikasi pemasaran terpadu

(IMC) diharapkan akan dapat menarik perhatian konsumen untuk

memilih produk tersebut sehingga konsumen dapat mengingat

branding produk atau perusahaan, sampai pada akhirnya konsumen

melakukan repeated buying pada perusahaan tersebut.

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : Terence A. Shimp (2003)

Menurut Terence A. Shimp (2003) dalam penerapan komunikasi

pemasaran terpadu seluruh elemen dalam perusahaan bersatu padu

untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang akan disampaikan

dalam bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari

beberapa variabel, pertama menetapkan momentum, yang kedua

menciptakan pesan yang akan disampaikan, yang ketiga memilih

1.MEMADUKAN

BERBAGAI ELEMEN

2. MENCIPTAKAN PESAN

3. MEMILIH MEDIA

[image:42.595.122.563.245.531.2]
(43)

commit to user

30

media apa saja yang akan digunakan, dan yang keempat menetapkan

momentum kapan pesan akan disampaikan kepada pasar. Dan ketika

semua variabel tersebut sudah dilakukan oleh sebuah perusahaan

maka berdasarkan teori Terence A. Shimp maka perusahaan tersebut

telah tergolong terhadap perusahaan yang menggunakan sistem

(44)

commit to user

31

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 merupakan

perusahaan asuransi jiwa nasional pertama dan tertua di Indonesia.

Dilahirkan empat tahun setelah berdirinya Boedi Oetomo, sebuah

gerakan nasionalis yang merupakan sumber inspirasi para pelopor

Bumiputera. Didirikan di Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 12

Februari 1912 dengan nama Onder Linge Levensverzekering atau

O.L.MIJ PGHB.

AJB Bumiputera 1912 didirikan oleh seorang Sekretaris

Utama Pengurus Besar Boedi Oetomo yaitu Mas Ngabehi Dwidjose

Wojo bersama rekan-rekannya M.K.H Soebroto dan M. Adimidjojo

masing-masing menjabat direktur dan bendahara pertama.

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

AJB BUMIPUTERA 1912 menjadi perusahaan asuransi

jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung

oleh sumber daya manusia (SDM) professional yang

(45)

commit to user

32 b. Misi

i. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa

berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan

nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat

Indonesia.

ii. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan

untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan,

peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada

pemegang polis.

iii. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan

inovatif untuk mendukung proses bisnis internal

perusahaan yang efektif dan efisien.

3. Divisi AJB Bumiputera Syariah

AJB Bumiputera 1912 semakin membuktikan eksistensi

perusahaan mereka sebagai perusahaan asuaransi jiwa nasional

pertama dan terbesar di Indonesia, dengan menjawab kebutuhan

konsumen akan pilihan perusahaan asuransi yang lebih variatif dan

semakin memberikan kenyamanan berinvestasi bagi konsumen

yaitu dengan dibukanya divisi AJB Bumiputera Syariah.

AJB Bumiputera Syariah yang mempunyai moto

“Asuransinya Muslimin Indonesia” ini dibentuk sesuai SK Direksi

(46)

commit to user

33

2002. AJB Bumiputera Syariah merupakan asuransi jiwa yang

menganut sistem berlandaskan Syariat Islam.

Tiga alasan Divisi Bumiputera Syariah dibentuk adalah ;

a. Penduduk muslim di Indonesia adalah mayoritas

b. Kesiapan internal, baik pemetaan pasar, infrastruktur maupun

SDM.

c. Perkembangan kinerja ubit bisnis syariah Bumiputera dalam tiga

tahun percobaan pertama menunjukkan trend yang sangat

positif, yaitu pada tahun 2003, ketika awal dilakukan uji coba

pasar, premi syariah baru berkisar 15 milyar rupiah, tahun

berikutnya meningkat menjadi 46 milyar rupiah. Dan pada tahun

2005 dan 2006 masing-masing tahun preminya meningkat pesat

yaitu mencapai 100 milyar rupiah.

4. Pengahargaan dan Apresiasi

Penghargaan dan apresiasi merupakan suatu bukti tentang

eksistensi dan juga bisa menjadi suatu tolak ukur bagi perusahaan

sejauh mana tujuan perusahaan ini sudah tercapai atau belum.

Dimana penghargaan dan apresiasi tersebut diberikan oleh

pihak-pihak/ lembaga-lembaga yang berperan netral dalam persaingan

dunia usaha.

Berikut ini beberapa pengahargaan dan apresiasi yang

pernah didapat oleh AJB Bumiputera 1912 dan AJB Bumiputera

(47)

commit to user

34

a. The best brand (Merk Terpopuler & Terbaik) untuk kategori

asuransi jiwa di Indonesia tahun 2000, 2001, 2002, 2003, 2004,

2005, 2006, 2007, 2008, 2009 secara berturut-turut. Untuk hal

tersebut sekaligus memperolah The Golden Brand karena

telah 3 (tiga) tahun berturut-turut meraih The Best Brand untuk

kategori asuransi jiwa yang diselenggarakan oleh IBBA

(Indonesia Best Brand Award) bekerjasama dengan Majalah

SWA dan Lembaga Peneliti MARS.

b. The Best In Achieving Total Customer Satisfaction (Terbaik

dalam pencapaian kepuasan pelanggan). Untuk kategori

asuransi jiwa di Indonesia tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2006,

2007, 2008, yang diselenggarakan oleh ICSA (Indonesia

customer Satisfaction Index) bekerjasama dengan Majalah

SWA dan Lembaga penelitian Frontier. Dengan Fakta:

Untuk Klaim 2008 rata–rata telah dibayarkan sebagai berikut:

· Dalam satu hari telah dibayarkan klaim 7,5 M.

· Dalam satu jam telah dibayarkan klaim 314 juta.

· Dalam satu menit telah dibayarkan klaim 5 juta.

c. The Best Regional Syari’ah Award (Penghargaan Asuransi

Syari’ah terbaik tingkat Wilayah) dan Cabang Asuransi

Syari’ah terbaik di industri asuransi Indonesia tahun 2006 yang

diselenggarakan oleh Majalah Investor bekerjasama dengan

(48)

commit to user

35

d. Top of Mind Asuransi Syari’ah, tahun 2006 & 2008, The Best

Islamic Life Insurance, tahun 2008

e. The Biggest and The Most Active Customer Base For

Islamic Life Insurance

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi (perusahaan profit) merupakan suatu

instrument pada sebuah organisasi untuk menjalankan seluruh

kegiatan perusahaan mulai dari tahap perencanaan sampai

ketahap penjualan dan penanganan kompalain konsumen.

Berikut struktur organisasi Kantor Cabang Bumiputera

[image:48.595.137.525.245.718.2]

Syariah :

Gambar 3.1

Struktur Organisasi AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta

Sumber : AJB Bumiputera Syariah Cab. Surakarta (2011)

KEPALA CABANG

KEPALA UNIT OPERASIONAL

&

MANAGER/SUPE RVISOR

AGEN

KASIR

(49)

commit to user

36 Keterangan :

a. Kepala Cabang

Memimpin atau mengkoordinasi dan bertanggung jawab pada

suatu kantor cabang disuatu wilayah dengan membawahi para

karyawan.

b. Kepala Unit Operasional

Seorang pejabat bertugas dan bertanggung jawab pada

perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina,

mengendalikan kegiatan keagenan, operasional penjualan,

operasional konservasi, operasional menghimpun dana dan

pelayanan pada pemegang polis.

c. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan

Seorang pejabat yang bertugas dan bertanggung jawab pada

perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina,

mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan

serta pelayanan kepada pemegang polis, agen kordinator

syariah dan agen syariah.

d. Supervisor

Seorang pejabat yang bertugas dan bertanggung jawab pada

perusahaan untuk berperan mengawasi dan mengkoordinasi

para agen agar bekerja dengan baik dan optimal sesuai dengan

(50)

commit to user

37 e. Agen

Bertugas untuk mencari nasabah dan memeperkenalkan

produk-produk pada masyarakat dan agar tertarik untuk

memakai jasa Asuransi Bumiputera Syariah Surakarta. Agen

juga merupakan ujung tombak perusahaan dalam

penjualan/penawaran jasa asuransi.

f. Kasir

Seorang pejabat yang bertugas dan bertanggung jawab pada

perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan tertib

administrasi keuangan, pengarsipan, laporan keuangan dan

sirkulasi dana.

g. Administrasi

Karyawan yang bertugas dan bertanggung jawab pada

perusahaan untuk berperan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan

administrasi.

6. Produk-produk Asuransi Bumiputera Syariah Surakarta

a. Mitra Iqro’ (Asuransi Pendidikan)

Produk yang dirancang untuk memprogram pendidikan

anak secara syariah mulai dari tingkat taman kanak–kanak

hingga sarjana, sekaligus berfungsi untuk menata

kesejahteraan keluarga agar kelak apabila orang tua meninggal

(51)

commit to user

38

b. Mitra Mabrur

Produk ini dirancang secara khusus untuk memprogram

kebutuhan dana sosial untuk melaksanakan salah satu rukun

islam yaitu menunaikan naik haji dengan cara menabung atau

dengan membayar premi pertahun atau pertriwulan dengan

masa kontrak minimal 3 tahun dan waktu maksimal 15 tahun,

dan mendapatkan sekaligus jaminan kesehatan atau

keselamatan.

c. Mitra Sakinah

Produk yang dirancang guna untuk mempersiapkan

masa depan suatu keluarga dengan cara mempersiapkan

keluarga dari aspek financial, agar dapat selalu sejahtera baik

dalam keadaan baik atau susah.

7. Istilah-istilah Dalam Asuransi Syariah

a. Asuransi Jiwa Syariah adalah usaha kerjasama saling

melindungi dan tolong-menolong diantara peserta dalam

menghadapi terjadinya musibah yang dikelola oleh perusahaan

sebagai pengelola dana berdasarkan syariah Islam.

b. Dewan Pengawas Syariah adalah lembaga independen di

bawah naungan dewan syariah nasional ( Majelis Ulama

(52)

commit to user

39

c. DSN adalah Dewan Syariah Nasional

d. Polis adalah surat perjanjian asuransi jiwa syariah antara

pemegang polis atau peserta dengan perusahaan asuransi

syariah.

e. Peserta adalah seseorang yang atas dirinya diadakan perjanjian

asuransi jiwa syariah dengan perusahaan asuransi.

f. Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh

pemegang polis.

g. Santunan Kebajikan adalah sejumlah dana yang diambil dari

kumpulan dana tabarru’ (dana bantuan dari nasabah) dari

seluruh peserta yang dibayarkan apabila ada peserta yang

meninggal dunia sehingga bisa dimanfaatkan oleh keluarga

yang ditinggal.

D. LAPORAN MAGANG KERJA

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang

dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung

kedunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara

langsung penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam

perkuliahan. Sasaran magang kerja adalah perusahaan manufaktur,

jasa, usaha kecil dan menengah, koperasi, instansi pemerintah /

(53)

commit to user

40 1. Tujuan Magang Kerja

a. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara

langsung tentang berbagai aktifitas dalam dunia kerja.

b. Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran

dikampus dengan dinamika pekerjaan di masyarakat.

c. Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.

d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan

wawasan pekerjaan.

2. Lokasi Magang Kerja

Penelitian ini bertempat di Kantor Cabang BUMIPUTERA

1912 yang beralamatkan di Jl. Slamet Riyadi No. 12 Surakarta-

57111.

3. Jangka waktu Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan selama dua bulan, yaitu mulai

November dan berakhir pada tanggal Januari 2011.

4. Kegiatan Magang Kerja

Dalam kegiatan magang kerja penulis didampingi staf

perusahaan untuk membantu kegiatan kerja yang dilakukan untuk

pelaksanaan kegiatan magang kerja yang dilakukan penulis.

Jadwal kegiatannya tidak terstruktur jadi, bila ada waktu luang

penulis diberikan kebebasan untuk melihat sendiri jalannya proses

(54)

commit to user

41

yang dilakukan selama magang kerja di AJB Bumiputera Syariah

Cabang Surakarta adalah :

a. Diberikan informasi tentang seluk-beluk asuransi syariah secara

umum dan juga gambaran umum perusahaan.

b. Menerima pengarahan dari supervisor tentang produk-produk

perusahaan dan cara kerja atau sistem kerja agen asuransi

Bumiputera Syariah secara umum.

c. Bersama dengan supervisor mencari nasabah atau dalam

kalangan dunia kerja asuransi dikenal dengan istilah prospek.

d. Membantu staf perusahaan dalam melayani nasabah.

[image:54.595.140.510.250.430.2]

e. Melaksanakan pendidikan sebagai agen selama 3 hari.

Tabel 3.1

Kegiatan Magang di Perusahaan AJB Bumiputera Syariah Cabang

Surakarta

Bulan Desember Keterangan

Minggu 1 dan II · Pengenalan tentang perusahaan AJB Bumiputera

Syari'ah cabang Surakarta.

· Pengenalan tentang produk-produk perusahaan AJB Bumiputera Syari'ah cabang Surakarta.

· Penyampaian tentang teknik-teknik marketing khususnya dibidang pelayanan jasa asuransi.

Minggu II dan III · Pemantapan dan pemahaman tentang produk-produk

perusahaan AJB Bumiputera Syari'ah cabang

Surakarta.

(55)

commit to user

42

kecalon konsumen atau calon nasabah)

Minggu IV · Libur akhir tahun

Bulan Januari Keterangan

Minggu 1 dan II · Penetrasi pasar

· Pendampingan prospek dilapangan (Yogie Martin)

Minggu III dan IV · Penetrasi pasar

· Pendampingan prospek dilapangan (Yanuar Danu W.) Sumber : Asuransi Bumi Putera Syariah Surakarta 2011

E. PEMBAHASAN

1. Deskripsi Kegiatan Komunikasi Pemasaran Terpadu yang Dilakukan oleh Asuransi Bumiputera Syariah 1912 Surakarta

Media promosi merupakan salah satu elemen yang ikut

menentukan sukses tidaknya marketing komunikasi sebuah merek

produk/lembaga. Dalam dunia bisnis, ada banyak cara untuk

mengirim pesan mengenai produk yang ingin disampaikan.

Cara-cara berkomunikasi dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan, di

dalam pemasaran dikenal dengan istilah ”marketing communication

mix” atau bauran komunikasi pemasaran. Di dalam prakteknya,

cara-cara berkomunikasi ini sering dijalankan secara

bersama-sama. Intensitas tersebut dapat dicapai melalui tiga hal yaitu,

keterkaitan media, pemanfaatan bank data dan dialog

berkesinambungan. Dengan mengupayakan keterkaitan antara

media cetak, elektronik, interaktif, media luar ruang dan komunikasi

(56)

commit to user

43

Seiring dengan perkembangan teknologi dan jam terbang

yang dimiliki oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah 1912

Surakarta, maka strategi pemasaran yang digunakan Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera mulai beralih pada kegiatan Komunikasi

Pemasaran Terpadu Integrated Marketing Communication (IMC).

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah 1912 Surakarta dalam

menjalankan strategi pemasarannya dengan menggunakan bauran

media yang merupakan kombinasi dari media lini atas dan lini

bawah :

a. Media lini atas

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah 1912

Surakarta dalam memilih media komunikasinya menggunakan

media hanya pada media cetak terbatas. Pertimbangannya

adalah dengan keterbatasan dana yang ada dan prioritas

segmentasi serta kepentingan, sehingga hanya difokuskan

dengan menggunakan media cetak dan media audio lokal untuk

mengkomunikasikan kedalamnya, diantaranya adalah :

i. Penggunaan media cetak (surat kabar)

Penggunaan media cetak lokal (koran), sebagai

media penyampai informasi kepada khalayak umum, jika

dilihat dari pencapaian tujuan komunikasinya nilainya

sangat efektif. Surat kabar merupakan media massa yang

(57)

commit to user

44

memberikan informasi. Surat kabar lokal sering digunakan

oleh masyarakat dalam mensosialisasikan kegiatan,

mempublikasikan pengumuman dan kegiatan-kegiatan

atau event. Sebagaimana pendapat Shimp (2003) yang

mengatakan bahwa orang-orang membaca surat kabar

untuk sebuah berita, mereka berada di dalam kerangka

mental kebenaran dalam proses periklanan berita-berita

baru seperti pembukaan ruko, pengenalan produk baru,

penjualan dan sebagainya. Pemenuhan kebutuhan

audiens memiliki kekuatan dalam hitungan detik

periklanan dari surat kabar. Pemenuhan tersebut tidak

terbatas pada khusus kelompok sosial-ekonomi atau

demografi tetapi menyeberang hampir ke seluruh

tingkatan. Bagaimanapun pembaca surat kabar berada di

atas rata-rata dibanding penonton televisi.

ii. Penggunaan media on line (internet)

Seperti halnya surat kabar, media internet memiliki

jangkauan yang terbatas terhadap segmen pasar tertentu.

Saat ini AJB Bumiputera menggunakan media komunikasi

website untuk memberitahu konsumennya mengenai

produk-produk yang ada di AJB Bumiputera. Melalui

program jejaring sosial ini memungkinkan Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera untuk memberikan informasi dan

(58)

commit to user

45

ini Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera memiliki akun :

www.bumiputera.com/bumiputera

Pertimbangan manajemen Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera dengan memakai media ini, karena

dapat menjangkau konsumen yang berada di pelosok

negeri serta biaya yang relatif murah.

b. Media lini bawah

Kalangan praktisi periklanan menggunakan istilah media

lini bawah untuk membedakan media lini atas. Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera Syariah 1912 Surakarta, dalam

melakukan kegiatan komunikasi pemasarannya menggunakan

media publikasi/humas, iklan, sponsorship, word of mouth

(WOM), dan koleteral (booklet/leaflet).

1.) Publikasi/humas

Urusan publikasi memang berkaitan erat dengan

humas, sehingga dapat dikatakan, dialah yang membawa

citra lembaga. Terdapat dua fungsi humas, yaitu humas

korporat dan sebagai humas pemasaran dan kedua-duanya

penting. Sebagai humas korporat, ia akan menjadi juru

bicara lembaga berhubungan dengan wartawan atau pihak

penguasa. Sebaliknya, sebagai humas pemasaran, ia yang

akan menangani keluhan konsumen. Humas pun sangat

(59)

commit to user

46

misalnya dalam merancang brosur, penayangan di media

massa, konferensi pers, membuat event dan sebagainya.

Publisitas merupakan salah satu bagian dari upaya

komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Secara berkala

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera melakukan publikasi

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran

produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dan

kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam kegiatan-kegiatan

tersebut. Hal ini juga dapat sebagai periklanan terselubung.

Publisitas mampu menjalankan fungsi sebagai salah satu

bentuk komunikasi eksternal lembaga yang efektif tanpa

mengeluarkan dana sedikitpun. Seperti yang diungkapkan

oleh Shimp (2003), bahwa publisitas tidak dibiayai oleh

perusahaan yang mendapat manfaatnya.

Dalam hal pemanfaatan publisitas sebagai media

komunikasi pemasaran AJB Bumiputera dianggap sangat

baik dalam membina hubungan dengan press. Berdasarkan

pengamatan dan penelitian dokumen, hubungan baik yang

dibina dengan kalangan press tersebut banyak membawa

dampak yang positif bagi espos berita yang ada.

2.) Iklan

Cara komunikasi pemasaran ini merupakan cara

(60)

commit to user

47

Bersama Bumiputera yang memasang iklan di media

elektronik (TV) mengenai produk dan pelayanan Asuransi

Jiwa Bersama Bumiputera. Menurut Ralph S. Alexander

<

Gambar

Tabel 3.2. Hasil
Gambar 3.1. Struktur Organisasi  ........................................................
Tabel 2.1
Gambar 2.1
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tafsiran ini, penulis memahami bahwa jika ia ingin mengerjakan shalat maka basuhlah (berwudulah) entah yang di miliki adalah hadas besar atau hadas kecil tetap melakukan

Atas rahmat dan karunia serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “ Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dalam Upaya

Kucingan adalah usaha yang biasanya bertempat dipinggir jalan dengan modal tempat dagangan gerobak plus tempat duduk dan biasanya cuman diterangi dengan

Demikian laporan pertanggung jawaban pengurus KPRI Bina Citra Husada periode tutup buku 2018, semoga laporan kami dapat membuka wawasan dan pandangan anggota

(8) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris pengaruh budaya organisasi, locus of control ter- hadap kinerja aparat pemerintah daerah dan kepuasan kerja

Spesies mangrove pada tingkat pohon yang memiliki nilai penting dengan kriteria ting- gi adalah spesies Sonnetaria alba, sedang- kan pada tingkat pancang spesies yang

Berdasarkan analisis verbatim tentang kesadaran akan manfaat pajak yang dibayarkan tidak dapat dirasakan secara langsung, beda saat kita berbelanja, saat berbelanja kita