• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SDN 050687 SAWIT SEBERANG T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SDN 050687 SAWIT SEBERANG T.A 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SDN 050687 SAWIT SEBERANG T.A 2013/2014

SKRIPSI

OLEH:

SISKA ERVIANI DEPARI

NIM 1103111058

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model Make a Match pada mata pelajaran Matematika di Kelas V

SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014” yang disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-sedalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan FIP Unimed, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I FIP Unimed, Bapak Aman Simare-mare, M.S selaku Pembantu Dekan II FIP Unimed, Bapak selaku Pembantu Dekan III.

(6)

iii

4. Ibu Dra. Tianan Sihite selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd dan Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku penyelaras dan penguji yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Suhartono, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 050687 Sawit Seberang yang telah memberikan izin kepada peneliti melaksanakan penelitian di Sekolah tersebut.

7. Ibu Juminten, S.Pd selaku wali kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk menerapkan model Make a Match kepada siswa kelas V.

8. Siswa siswi kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang yang telah menginspirasi dan memberikan pengalaman bagi peneliti dalam mengemban tugas menjadi guru.

9. Staf pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.

(7)

11. Terkhusus kepada saudara peneliti Amri Firmansyah Depari, S.Pd, Yeni Ermalisa Depari, S.Pd dan Azis Romansyah Depari yang selalu memberikan dukungan, semangat dan do’anya demi kesuksesan pengerjaan skripsi ini.

12. Terimakasih juga untuk sahabat-sahabat peneliti, terutama untuk Risna Sari Junita Siregar, Lidya Zahara, Yuri Yelin Payora, Mahrani Lubis, Suci Perwita Sari, Risa Pita br. Ginting, Rayi Sucippitari, Kautsar Iranda dan kepada seluruh teman-teman kelas B-Reguler angkatan 2010 yang telah berbagi suka maupun duka bersama peneliti selama mengikuti perkuliahan serta kepada keluarga satu kost Etika Rahmi dan Dedek Kasmina yang telah memberikan motivasi dan selalu mendengarkan keluh kesah peneliti.

13. Terima kasih kepada keluarga besar El-fath Education Center yang selalu memberikan motivasi kepada peneliti untuk cepat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari masih banyak kesalahan baik isi maupun tata bahasa. Karenanya peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, 04 April 2014

Peneliti

(8)

i ABSTRAK

SISKA ERVIANI DEPARI, 1103111058, Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Make a Match Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SDN 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya dengan menggunakan model make a match di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014 dengan jumlah 35 orang yang terdiri dari 19 orang perempuan dan 16 orang laki-laki. Sedangkan objek penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya dengan menggunakan model pembelajaran

Make a Match. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

Berdasarkan analisis data pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa diperoleh hasil pada siklus I Pertemuan I skor aktivitas guru adalah 82,14 dengan kriteria baik dan nilai indikator aktivitas belajar secara klasikal adalah 66,07% dengan 10 siswa (28,57%) mencapai kriteria aktif. Pada siklus I Pertemuan II skor aktivitas guru adalah 89,28 dengan kriteria aktif dan nilai indikator aktivitas belajar secara klasikal adalah 71,71% dengan 2 siswa (5,71%) mencapai kriteria sangat aktif dan 14 siswa (40%) mencapai kriteria aktif. Selanjutnya pada siklus II Pertemuan I skor aktivitas guru adalah 92,85 dengan kriteria sangat aktif dan nilai indikator aktivitas belajar secara klasikal adalah 77,78% dengan 7 siswa (20%) mencapai kriteria sangat aktif dan 15 siswa (42,85%) mencapai kriteria aktif. Pada pertemuan II siklus II skor aktivitas guru adalah 96,42 dengan kriteria sangat baik dan nilai indikator aktivitas belajar secara klasikal adalah 84,28% dengan 11 siswa (31,42%) dinyatakan sangat aktif dan 19 siswa (54,28%) dinyatakan aktif.

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2. Kerangka Teoritis ... 8

2.1 Aktivitas Belajar ... 8

2.1.1 Pengertian Aktivitas Belajar ... 8

2.1.2 Jenis-jenis Aktivitas Belajar ... 9

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar Siswa ... 11

2.2 Model Pembelajaran Make a Match ... 14

(10)

vi

2.2.2 Fungsi Model pembelajaran Make a match ... 16

2.2.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Make a match ... 17

2.2.4 Kelebihan dan kelemahan Model pembelajaran Make a match ... 18

2.3 Pembelajaran Matematika ... 19

2.3.1 Pengertian Matematika ... 19

2.3.2 Tujuan Matematika ... 20

2.4 Pecahan ... 21

2.4.1 Bentuk Persen ... 21

2.4.2 Bentuk Desimal ... 22

2.5 Kerangka Berpikir ... 23

2.6 Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 26

3.4 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 27

3.5 Prosedur dan Desain Penelitian ... 28

3.6 Alat Pengumpulan Data ... 34

3.7 Teknik Analisis Data ... 34

3.8 Jadwal Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

(11)

4.2 Hasil Penelitian ... 39

4.2.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 39

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 56

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

4.3.1 Rata-rata Aktivitas Guru Setiap Siklus ... 71

4.3.2 Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Setiap Siklus ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 76

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Aktivitas Belajar Siswa ... 27

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Aktivitas Guru ... 35

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Aktivitas Belajar Siswa ... 36

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 37

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I Pertemuan I ... 44

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 46

Tabel 4.3 Jumlah siswa yang aktif pada siklus I Pertemuan I ... 47

Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 47

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ... 49

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II... 51

Tabel 4.7 Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus I Pertemuan II ... 53

Tabel 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 53

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ... 59

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I... 61

Tabel 4.11 Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus II Pertemuan I ... 62

Tabel 4.12 Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan I ... 63

Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II... 65

Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 67

Tabel 4.15 Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus II Pertemuan II ... 68

Tabel 4.16 Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan II ... 69

Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru ... 71

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK)... 28

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ... 38

Gambar 4.2 Guru menjelaskan materi mengubah pecahan ke bentuk persen.. 40

Gambar 4.3 Guru membagi siswa ke dalam kelompok dan mengatur posisi kelompok ... 41

Gambar 4.4 Guru membagikan kartu kepada siswa dan menjelaskan aturan dalam pelaksanaan model make a match ... 42

Gambar 4.5 Siswa berdiskusi untuk mencocokkan kartu ... 42

Gambar 4.6 Siswa mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan menuliskan penyelesaian soal ... 43

Gambar 4.7 Siswa mengajukan pertanyaan ... 58

Gambar 4.8 Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru ... 58

Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Aktivitas Guru ... 72

(14)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ...79

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ...86

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 92

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ...99

Lampiran 5 Format Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 105

Lampiran 6 Format Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 107

Lampiran 7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 108

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ... 109

Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ... 111

Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ... 113

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II ... 115

Lampiran 12 Daftar Nama Siswa Kelas V SD N050687 Sawit Seberang ... 117

Lampiran 13 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 118

Lampiran 14 Lembar Observasi Kondisi Awal Aktivitas Belajar Siswa ... 121

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ... 123

(15)

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 127

Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 129

Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran aktivitas siswa merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat atau dikenal dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku artinya melakukan sesuatu kegiatan atau aktivitas. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas karena tanpa aktivitas proses pembelajaran tidak mungkin berlangsung dengan baik. Itulah sebabnya aktivitas siswa merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Begitu juga halnya dalam pembelajaran matematika yang sangat menuntut aktivitas siswa.

Sebagaimana dalam hal ini terlihat dari tujuan yang ingin dicapai siswa pada mata pelajaran matematika, diantaranya:

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah; 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dalam pernyataan matematika; 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan masalah; 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan tujuan dari mata pelajaran matematika tersebut, terlihat bahwa siswa sangat dituntut untuk aktif dalam pembelajaran matematika agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian guru atau pendidik harus berusaha untuk merancang pembelajaran matematika yang disajikan dengan

(17)

2

menggunakan model pembelajaran yang kreatif, inovatif dan mengaktifkan siswa. Hamalik (20011:171) menyatakan bahwa “pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan

aktivitas sendiri”. Belajar dengan berbuat atau melakukan aktivitas akan merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliki siswa, berfikir kritis serta mampu memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam pembelajaran matematika yang merupakan mata pelajaran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Namun kenyataan yang terjadi sesuai pengalaman peneliti saat PPL, dalam pembelajaran matematika masih menunjukkan rendahnya aktivitas belajar siswa yang disebabkan oleh guru dan siswa. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran matematika. Guru lebih banyak menjelaskan materi pelajaran kepada siswa daripada mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Akibatnya banyak siswa kurang memahami materi pelajaran yang diberikan. Selain dari itu, banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit karena mempelajari ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak. Dalam hal ini terlihat siswa tidak termotivasi untuk aktif saat mengikuti pembelajaran matematika di kelas.

(18)

3

berani menjawab pertanyaan dan menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis. Pada kondisi tersebut menunjukkan aktivitas belajar siswa yang rendah, dan belum menyeluruh karena didominasi oleh siswa-siswa yang aktif dan pintar di kelas. Akibatnya siswa yang tidak aktif akan kurang memahami konsep materi pelajaran dan belum dapat mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang, dalam proses pembelajaran matematika diperoleh jumlah persentase siswa yang aktif adalah ± 10% dari 35 orang siswa yang artinya 31 siswa tidak aktif dan 4 siswa melakukan aktivitas belajar dalam kelas. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka akan berpengaruh buruk pada pemahaman siswa sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan solusi berupa penggunaan model pembelajaran baru yang lebih menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk melakukan aktivitas belajar pada pembelajaran matematika. Menurut peneliti model pembelajaran yang paling tepat adalah make

a match atau mencari pasangan. Model pembelajaran make a match merupakan

(19)

4

Dengan model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut, siswa saling berlomba untuk menjadi yang tercepat dalam mencari pasangan. Hasilnya seluruh siswa aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan. Pembelajaran matematika yang awalnya membosankan, berubah menjadi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Selain dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, model pembelajaran make a

match juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep

materi pelajaran. Model pembelajaran make a match cocok diajarkan pada setiap mata pelajaran dan beberapa materi pokok. Salah satu diantaranya adalah materi pokok mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya.

Berdasarkan uraian tentang permasalahan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika di atas, maka peneliti tertarik untuk membuat judul:

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Make

a Match pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika. 2. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam

(20)

5

4. Tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan dan memberikan pendapatnya dalam proses pembelajaran matematika.

5. Sedikit siswa yang berani menjawab pertanyaan dan meyelesaikan soal matematika yang diberikan oleh guru di papan tulis.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran matematika yaitu materi pokok mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran matematika yaitu materi pokok mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014?

2. Bagaimana persentase peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran matematika yaitu materi pokok mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang

(21)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran matematika yaitu materi pokok mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014?

2. Untuk mengetahui bagaimana persentase peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran matematika yaitu materi pokok mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A 2013/2014”?

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi sekolah, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah.

2. Bagi guru, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika, khususnya mengenai materi pokok mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya.

(22)

7

4. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini akan memperoleh wawasan dan pengalaman mengenai penggunaan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran matematika dan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan ketika menjadi guru kelak yang akan mengajarkan bidang studi matematika.

(23)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari tiap-tiap siklus dapat disimpulkan bahwa penggunaan model make a match terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika yaitu materi mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika dapat dibuktikan dari persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II.

1. Pada pertemuan I siklus I menggunakan model make a match di peroleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebesar 66,07% dengan kriteria cukup aktif dan pertemuan II pada siklus I diperoleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebesar 71,71% dengan kriteria cukup aktif. Pada pertemuan I siklus II menggunakan model make a match di peroleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebesar 77,78% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II siklus II diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 84,28% dengan kriteria aktif. 2. Kegiatan peneliti selama pertemuan I siklus I tergolong baik (82,14) pada

(24)

76

3. Aktivitas belajar siswa secara klasikal, pada pra siklus terdapat 4 orang (11,42%) dinyatakan aktif, pada pertemuan I siklus I terdapat 10 orang (28,57%) dinyatakan aktif dan pada pertemuan II siklus I terdapat 2 orang (5,71%) dinyatakan sangat aktif dan 14 orang (40%) siswa dinyatakan aktif. Secara klasikal pada pertemuan I dan II siklus I, para siswa dinyatakan masih belum aktif dalam belajar karena masih kurang dari 80% sesuai yang dipersyaratkan dalam penelitian ini. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II dengan tetap menggunakan model

make a match, pada pertemuan I siklus II terjadi peningkatan aktivitas

belajar siswa secara klasikal yaitu terdapat 7 orang (20%) dinyatakan sangat aktif dan 15 orang (42,85%) dinyatakan aktif. Selanjutnya pada pertemuan II siklus II juga mengalami peningkatan dengan 11 orang (31,42%) dinyatakan sangat aktif dan 19 orang (54,28%) dinyatakan aktif. Secara klasikal pada pertemuan I dan II siklus II, para siswa dinyatakan telah aktif dalam belajar karena banyaknya siswa yang dinyatakan aktif lebih dari 80% yang dipersyaratkan dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

(25)

77

2. Kepada guru disarankan menerapkan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan yaitu model make a match untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Kelas V.

3. Kepada pihak sekolah khususnya kepala sekolah disarankan untuk memotivasi guru dalam menerapkan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Gambar

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK).....................................  28

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan karakteristik psikologis kepemimpinan kepala sekolah adalah pemimpin yang menunjukkan pribadi tenang, santai, sabar, teliti, tidak mudah terpengaruh, dan kesadaran

Dari pemaparan latar belakang masalah di atas, maka penelitian diberi judul “PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM

Terdapat lima prinsip yang menegaskan sinergisitas antara kegiatan konservasi dengan pembangunan ekonomi, yaitu: pertama, konservasi merupakan landasan pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi kolostrum yang diberikan kepada sapi neonatus yang ditantang dengan Escherichia coli ( E. coli ) K-99 melalui

Dalam penelitiannya tersebut ia menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap etika bisnis,

We value the existing cooperation between our two countries in addressing environmental issues, particularly in the on-going work of the Working Group on Forestry and

Hasil analisis statistik ujit-t menunjukan bahwa ukuran berat tubuh dan cangkang kerang hijau jantan yang berasal dari daerah Teluk Jakarta dan Teluk Banten lebih berat

Di samping itu, komposisi dan karakteristik sampah dari tahun ke tahun bergeser ke arah sampah yang lebih kompleks, termasuk adanya kandungan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)