• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN SMA MUHAMMADIYAH 09 AEKKANOPAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM 2013 TAHUN AJARAN 2014-2015 DI PEMBELAJARAN SEJARAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIAPAN SMA MUHAMMADIYAH 09 AEKKANOPAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM 2013 TAHUN AJARAN 2014-2015 DI PEMBELAJARAN SEJARAH."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KESIAPAN SMA MUHAMMADIYAH 09 AEKKANOPAN

KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA DALAM

PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM 2013 TAHUN

AJARAN 2014-2015 DI PEMBELAJARAN SEJARAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

JULIANA

NIM. 3101121212

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Juliana, NIM 3101121212, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam Pengimplementasian Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014-2015 di Pembelajaran Sejarah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan, pemahaman guru bidang studi tentang kurikulum 2013, kesiapan guru sejarah dalam pengimplementasian kurikulum 2013, kendala yang dihadapi SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan dalam pengimplementasian kurikulum 2013.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data memakai wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bidang studi Bahasa inggris, Bahasa Indonesia, Ppkn, Matematika, serta Sejarah. Sedangkan observasi digunakan untuk mengetahui model pembelajaran sejarah yang digunakan pada proses pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan dalam pengimplementasian kurikulum 2013, merujuk kepada 6 standar pendidikan (standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, serta standar penilian) belum terlaksana sepenuhnya. Pemahaman guru bidang studi terhadap kurikulum 2013 di SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan, terutama berkaitan dengan pendekatan scientifik, dan model pembelajaran scientifik, belum terealisasikan sepenuhnya dalam proses pembelajaran. sedangkan ketidaksiapan guru sejarah terlihat pada implementasian pendekatan scientifik, model pembelajaran scientifik, dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar. Kendala yang dihadapi SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan dalam pengimplementasian kurikulum 2013 adalah belum adanya sosialisasi kurikulum 2013, kurangnya kreaktivitas guru dalam memahami pendekatan scientifik dan model pembelajaran scientifik, kurangnya buku dan media pembelajaran, kurangnya keprofesionalan guru bidang studi termasuk guru sejarah dalam melaksanakan tugasnya.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara Dalam Pengimplementasian Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014- 2015 Di Pembelajaran Sejarah.

(7)

S.Pd selaku guru bidang studi Sejarah dan seluruh Guru serta pegawai Tata Usaha yang telah memberikan waktu luang selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Teristimewa saya sampaikan kepada orangtua tercinta, Ibunda Nani Arti Tambunan yang telah memberikan motivasi dan do’a yang tulus, yang tersayang Abangnda Muhammad Armadi, Adinda Yeni Novita.Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Sejarah Reguler A, B dan Ekstensi Stambuk 2010, Abang kakak dan Adik-adik stambuk. Terkhusus untuk keluarga yang berada di Balam Kakek Danio sekeluarga. Sahabat – sahabat yang teristimewa Nurainun Ritonga, May Munah, Ika Purnama Sari, Elvianto, Akmal Mahdi Al- Muntaza, Kakak Susiana, kakak Azrina Manza (beserta keluarga), Randi Rivaldi, yang sudah seperti keluarga, teman-teman beseta murid- murid PPLT SMP 6 KISARAN, serta orang-orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih banyak telah memberikan bantuan, motivasi, dukungan, semangat dan doa kepada penulis baik selama masa kuliah maupun saat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya di bidang pendidikan.

Medan, Maret 2014 Penulis,

Juliana

(8)

DAFTAR ISI 1.1. LatarBelakangMasalah ... 1

1.2. IdentifikasiMasalah ... 6

1.3. PembatasanMasalah. ... 7

2.3. ModelPembelajaran... 17

2.3.1. KonsepPendekatan scientific ... 17

2.3.2. Model PembelajaranBerbasisProyek ... 18

2.3.3. Model PembelajaranBerbasisiMasalah ... 18

2.3.4. Model PembelajaranPenemuan ... 19

2.4. StrukturKurikulum 2013 di SMA ... 21

2.5. ImplementasiKurikulum ... 23

2.5.1 PengertianImplementasiKurikulum 2013 ... 23

2.5.2. ImplementasiKurikulum 2013 ... 23

2.6. Faktor- factor yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum 2013 ... 29

2.7. KarangkaBerpikir ... 30

(9)

3.2. LokasiPenelitian ... 32

3.3. InformanPenelitian ... 32

3.4. TeknikPengumpulan Data ... 33

3.4.1. Wawancara ... 33

3.4.2. Observasi ... 34

3.4.3. StudiDokumentasi... 35

3.5. TeknikAnalisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. GambaranUmumLokasiPenelitian ... 37

4.1.1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 37

4.1.2. Profil SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 39

4.1.3. StruksturOrganisasi SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 41

4.1.4. KeadaanSaranadanFasilitas ... 42

4.1.5. JumlahTenagaPengajar ... 43

4.1.6. JumlahSiswa ... 47

4.2.5. Standar Pendidik danTenaga kependidikan ... 62

4.2.6. StandarPenilaian Pendidikan ... 64

(10)

4.3.1. Pengetahuan Guru BidangStudi

TerhadapPendekatan Scientific ... 67

4.3.2. Model Pembelajaran Scientific ... 70

4.4.Kesiapan Guru SejarahdalamPengimplementasian kurikulum 2013... 73

4.4.1. Pemahaman Guru SejarahdalamPendekatan Scientific ... 73

4.4.2. Pengetahuan Guru Sejarahtentang Model Pembelajaran Scientifik ... 73

4.4.3. KegiatanBelajarMengajarSejarah di SMA Muhammadiyah 09 Aekknopan ... 74

4.4.4. EvaluasiHasilBelajar di SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 76

4.5.Kendala yang dialamioleh SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan Dalam mempersiapkan pengimplementasian kurikulum 2013 ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 79

5.1.1. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Visi Misi danTujuan SMA muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 40

Tabel 2.KeadaanSaranadanPrasarana ... 41

Tabel 3. Data RuangKelas ... 42

Tabel 4. Data Ruang Lain ... 42

Tabel 5.Jumlah Guru di SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 43

Table 6. Data Guru ... 45

Tabel 7.Data Guru SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 46

Tabel 8.Data siswa 3 ( tiga ) TahunTerakhir ... 48

Tabel 9. Data Lulusan 3 (tiga) TahunTerakhir ... 48

Tabel 10.Standar Isi SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 53

Tabel 11.PelaksanaanStandar Proses di SMA Muhammdiyah 09 Aekkanopan ... 58

Tabel 12..StandarSaranadanPrasarana di SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 60

Tabel 13.StandarPengelolaan di SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 61

Tabel 14.StandarPendidikandanTenagakependidikan di SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 63

Tabel 15.StandarPenilaianPendidikan ... 64

Tabel 16.Indikator Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan Dalam Pengimplementasian kurikulum 2013 ... 65

Tabel 17.Pemahaman Guru TerhadapPendekatan Scientific ... 69

Tabel 18. Lima langkah Pendekatan Scientific ... 72

(12)

DAFTAR LAMPIRAN Gambar 1:Gedung SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 102

Gambar 2:Gedung SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 102

Gambar 3:Ruang IPM ... 103

Gambar 4:KoperasiJasaMentari ... 103

Gambar5 :Perpustakaan ... 104

Gambar 6:Ruang Drum Band ... 104

Gambar7 :RuangSeniTari ... 105

Gambar 8:KegiatanPengembanganDiriSeniTari ... 105

Gambar9 :Ruang Shalat ... 106

Gambar 10:Ruang Guru ... 106

Gambar 11:Laboratorium IPA... 107

Gambar 12: Laboratorium Komputer ... 107

Lamipran V Dokumentasi Peneliti dengan Narasumber Gambar 1:Peneliti Bersama dengan Kepala SMA Muhammadiyah 09Aekkanopan ... 108

Gambar 2:Peneliti sedang Wawancara Kepada Kepala SMA Muhammdiyah Aekkanopan ... 108

Gambar 3:Peneliti sedang Wawancara Kepada Wakil Kepala SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ... 109

(13)

Bahasa Inggris ... 109

Gambar 5 :Peneliti sedang Wawancara Kepada Guru

Bidang Studi Bahasa Indonesia ... 110

Gambar 6 :Penelitibersama Guru bidangStudiSejarah ... 110

Lampiran VI

Gambar 1: Guru sedangMemulai Proses Pembelajaran di Kelas X 2 ... 111

Gambar 2: Guru sedangMengabsenSiswa di Kelas X 2 ... 111

Gambar 3; Guru sedang Menjelaskan Materi dengan Menggunakan

Metode Ceramah dan Tanya Jawab di Kelas X 2 ... 112

Gambar 4: Guru memberikan Arahan Agar Mengumpulkan

Tugas Minggu yang lalu... 112

Gambar5 : Guru MemanduSiswauntukSiapKetikaInginBealajar

dikelas X 3 ... 113

Gambar 6: Guru MenyampaikanMateri di Kelas X 3 ... 113

Lampiran VII

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan, tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diiginkan. Dalam sejarah pendidikan di

Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan zaman guna

mencapai hasil yang maksimal. Dengan kurikulum yang sesuai dan tepat diharapkan sasaran dan tujuan pendidikan akan dapat tercapai secara maksimal.

Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda, mutu bangsa

dikemudian hari bergantung pada pendidikan yang dikecap oleh anak-anak sekarang. Terutama melalui pendidikan formal yang diterima di sekolah. apa yang

akan di capai sekolah, ditentukan oleh kurikulum sekolah itu. Maka dapat di pahami bahwa kurikulum sebagai alat yang begitu vital bagi perkembangan

bangsa dipegang oleh pemerintah suatu negara. (Nasution, 2000:1).

Pendidikan karekter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk mutu proses dan hasil pendidikan, yang mangarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak

mulia peserta didik secara utuh, terpadu, seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karekter, dengan

(15)

meningkatkan dan menggunakan pengetahuanya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karekter dan akhlak mulia sehingga terwujud

dalam perilaku sehari-hari.(Mulyasa,2013:7).

Dalam suatu ruang lingkup pendidikan, kurikulum termasuk komponen

dalam mencapai suatu tujuan dari pada pendidikan itu sendiri. Di berbagai sumber yang berbicara tentang kurikulum di jumpai bermacam – bermacam defenisi, mulai dari yang tradisional atau pengertian yang lazim di gunakan di

kalangan umum sampai pada pengertian yang seluas- luasnya.

Lazimnya, kurikulum di pandang sebagai suatu rencana pelajaran yang

disusun untuk melancarkan proses belajar–mengajar dalam bimbingan dan taggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan bersama-sama dengan tenaga kependidikannya. Dengan demikian secara tradisional adalah sejumlah mata

pelajaran (bidang studi ) yang di ajarkan di sekolah.Akan tetapi banyak para ahli kurikulum yang tidak puas dengan pengertian yang terbatas pada kegiatan yang di

rencanakan saja, melainkan meliputi semua peristiwa yang terjadi dalam pengawasan sekolah, sehingga kurikulum merupakan keseluruhan dari kegiatan kurikuler (sifatnya formal ) dan ko- kurikuler ( tidak formal ) seperti kegiatan

pramuka, pegelaran kesenian dan kegiatan lainya yang di lakukan peserta didik di luar jam belajar, tetapi masih berkaitan dengan kegiatan persekolahan. (Djafar

(16)

Raph W.Tyler dalam bukunya basic Principles of Curriculum and Instructur (1949) ada empat komponen dalam kurikulum yaitu tujuan, bahan

pelajaran, proses belajar mengajar dan evaluasi (Nasution, 2000:17).

Kesuksesan implementasi kurikulum sangat di pengaruhi oleh kemampuan

guru yang akan menerapkan kurikulum tersebut dalam pembelajaran. Kemampuan guru tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap implementasi kurikulum, serta tugas yang di bebankan kepadanya,

karena tidak jarang kegagalan implementasi kurikulum di sekolah di sebabkan oleh kurangnya pemahaman guru terhadap tugas yang harus di laksanakannya.

Kondisi tersebut menunjukan bahwa berfungsinya kurikulum terletak pada bagaimana implementasinya di sekolah, khususnya di kelas dalam kegiatan pembelajaran, yang merupakan kunci dari kenberhasilan tercapainya tujuan, serta

terbentuk kepada potensi peserta didik. Dalam prosesnya kepala sekolah, guru, kurikulum dan peserta didik memainkan peran yang sangat penting, terutama

dengan penyesuaian kurikulum, dan peserta didik memainkan peran yang sangat penting, terutama dalam penyusaian kurikulum dengan tuntutan globalisasi, perubahan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta tuntutan

situasi, kondisi, dan lingkungan belajar. Semuanya itu menuntut profesionalisme guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi berkualitas yang dinamis .

Implementasi kurikulum dalam pembelajaran di sekolah sangat di pengaruhi oleh dukungan sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, terutama kondisi ruang pemebalajaran, keperpustakaan, laboratorium , dan alat

(17)

Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di integrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat

pada kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, di hubungkan

dengan konteks hubungan sehari – hari.

Implementasi kurikulum 2013 yang berbasis karekter dan kompetensi melibatkan komponen (stakeholder), termasuk komponen – komponen tersebut

antara lain kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan,pengelolaan pembelajaran, pengelolaan

sekolah/madrasah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, serta etos kerja seluruh warga dan lingkungan

sekolah/madrasah.

Dalam rangka impiementasi Kurikulum 2013 ini, perlu sebuah kajian untuk mengetahui tingkat kesiapan sekolah dalam menerapkan kurikulum 2013

dengan baik, efisien dan efektif. Ada sekolah yang sudah sangat siap atau bahkan sangat tidak siap yang ditunjukkan oleh beberapa indikator tertentu. Pemetaan kesiapan ini sangat diperlukan dalam rangka mempermudah pemerintah daerah

untuk memfasilitasi dan mendorong terwujudnya peningkatan mutu pendidikan ditiap wilayah. Dengan terumuskannya indikator kesiapan sekolah untuk

(18)

kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru terlaksana di bulan juli 2013. Masih banyak sekolah yang belum mengetahui kurikulum 2013 tersebut,karena

pelaksanaannya terbatas dan bertahap, mulai tahun ajaran 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sehingga tahun 2016 semua sekolah sudah di

harapakan menggunakan kurikulum baru, baik negeri maupun swasta. Apa yang di ungkapkan di atas berdasarkan asumsi bahwa kurikulum 2013 dapat diterapkan

pada setiap jenis dan jenjang pendidikan dan pada berbagai ranah pendidikan.

Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 09 Aekkanopan adalah amal usaha dari organisasi Muhammadiyah. sekolah swasta ini juga memilki sarana

dan prasarana cukup baik. Sekolah Muhammadiyah 09 Aekkanopan telah banyak melahirkan siswa- siswi yang berprestasi yang masuk perguruan tinggi melalaui jalaur PMP (Jalur Undangan), yaitu di Univesitas Indonesia, Universitas Negeri

Medan, Universitas Riau, Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, Intitut Agama Islam Negeri Medan. Kemudian sekolah SMA Muhammadiyah 09

Aekkanopan ini juga memiliki kegiatan Ekstrakulikuler yang paling diminati yaitu Drum band, yang juga memiliki prestasi yang baik. Guru di SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan ini juga pada umumnya telah melakukan

sertifikasi, meskipun demikian ada juga guru yang tidak profesional dalam melakasanakan tugasnya, seperti guru yang mengajarkan pelajaran sejarah.

Pembelajaran sejarah juga harus menyenangkan dan membutuhkan strategi dan metode pembelajaran yang menarik agar peserta didik menjadi lebih berminat, aktif, berpikir secara logis,dan konsisten. Namun dalam praktek

(19)

daya tarik bagi peserta didik. Sehingga hal ini mengakibatkan rendahnya output

peserta didik dalam penugasan sejarah.

Penyampaian materi oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar juga belum menggunakan strategi yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Guru

cenderung menggunkan metode pembelajaran yang membosankan. Akibatnya murid kurang berminat untuk belajar dan anak sering melakukan aktifitas sendiri

saat guru menerangkan.

Selain dalam proses pembelajaran, penilaian hasil belajar juga merupakan salah satu hal yang sangat penting. Dimana Akhir pembelajaran adalah Penilaian.

Pelaksanaan penilaian yang di lakukan oleh guru kebanyakan yang menggunkan tes ulang, tes tertulis, sehingga penilaian peserta didik kurang begitu maksimal,

khususnya mata pelajaran sejarah.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan tersebut maka peniliti

mengangkat judul “Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan Kabupaten

Labuhan Batu Utara dalam pengimplementasiaan kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014-2015 di Pembelajaran Sejarah”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas , maka masalah yang di identifikasi adalah

1. Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan dalam pengimplementasian

(20)

2. Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 dalam pengimplementasiaan kurikulum 2013 di pembelajaran Sejarah.

3. pengetahuan guru sejarah SMA muhammadiyah mengenai Kurikulum 2013. 4. Kendala – kendala kesiapan yang di hadapi SMA Muhammadiyah untuk

pengimplementasian kurikulum 2013.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas peneliti melakukan pembatasan masalah adalah Kesiapan SMA Muhammadiayah 09 Aekkanopan dalam

pengimplementasiian Kurikulum 2013 di pembelajaran Sejarah.

1.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan dalam

Pengimplementasiian kurikulum 2013 ?

2. Bagaimana pengetahuan guru bidang studi terhadap kurikulum 2013?

3. Bagaimana Kesiapan guru Sejarah dalam Pengimplementasiian kurikulum

2013?

4. Adakah kendala- kendala kesiapan yang di hadapi SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan Labuhan Batu Utara untuk pengimplemnetasiaan kurikulum

(21)

1.5.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan

Kabupaten Labuhan Batu Utara dalam melaksanakan kurikulum 2013.

2. Untuk mengetahui pemahaman guru bidang studi terhadap kurikulum 2013

3. Untuk mengetahui kesiapan guru sejarah dalam pengimplementasian kurikulum 2013.

4. Untuk mengetahui kendala–kendala kesiapan yang di alami SMA

Muhammadiyah09 Aekkanopan Labuhan Batu Utara dalam Pengimplementasiian kurikulum 2013.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan perbandingan dan menambah wawasan bagi penulis dalam

rangka mengkaji permaslahan dalam bidang pendidikan .

2. Sebagai bahan kajian kepala sekolah dan guru- guru sejarah dalam upaya meningkatkan pemahaman pengimplementasian kurikulum 2013 .

3. Menjadi masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan membahas mengenai permasalahan yang sama pada waktu tempat yang berbeda .

4. Memberikan wawasan kepada peneliti tentang penulisan sebuah Karya Tulis Ilmiah .

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan dalam pengimplementasian

kurikulum 2013, belum siap sepenuhnya. Merajuk kepada standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan dan standar penilaian, Seperti pada

sarana dan prasarana yang belum lengkap, belum adanya buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, kemudian kurangnya kreaktivitas Guru

dan kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya. Disebabkan karena belum adanya bimbingan dari Dinas pendidikan, kemudian para guru juga banyak

yang tidak memahami kurikulum 2013.

2. Pengetahuan guru bidang studi mengenai pengetahuan kurikulum 2013 terdapat pada indikasi pendekatan scientific, sehingga menyebabkan para

guru tidak mengembangkan pengetahuan mengenai kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Penjelasan diatas dibuktikan pada metode pembelajaran

yang di gunakan pada proses pembelajaran. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang sampai sekarang belum diketahui oleh banyak guru, meskipun sudah ada disitus media internet.

3. Kesiapan yang dimilki oleh guru bidang studi sejarah belum maksimal, penjelasan diatas dibuktikan dalam proses pembelajaran di kelas. Metode

(23)

tanya jawab. Faktor – factor penyebabnya adalah waktu pembelajaran yang diberikan oleh sekolah untuk belajar sejarah hanya 1 jam, kemudian

kurangnya minat guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan efektif. Dalam proses pembelajaran, RPP tidak

menjadi acuan proses pembelajaran di SMA muhammadiyah 09 Aekkanopan, terutama dalam pembelajaran sejarah.

4. Kendala- kendala yang dimilki oleh SMA muhammadiyah 09 Aekkanopan

dalam mempersiapkan diri untuk pengimplementasian kurikulum 2013 adalah kurangnya kreaktivitas seorang guru dalam mencari informasi

mengenai kurikulum 2013, kurangnya sarana dan prasaranaa , kemudian belum adanya sosialisasi kurikulum 2013 serta belum ada pengayaan bahan

ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013. Sehingga mengakibatkan pada proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran sejarah yang tidak efektif dan efesien.

1.2. SARAN

1. Peneliti menyarankan agar SMA Muhammadiyah memilki kesiapan secara

keseluruhan , seperti adanya upaya dari kepala sekolah dan pimpinan daerah Muhammadiyah untuk memanggil salah satu guru yang telah mendapat bimbingan kurikulum 2013 sebagai pembimbing di SMA

Muhammdiyah 09 Aekkanopan, sehingga Sekolah dapat mengikuti perkembangan kurikulum 2013 yang akan diimplementasikan ditahun ajaran

(24)

2. Menambahkan guru yang professional ataupun kesesuaian dalam bidang studi yang diajarkan, termasuk guru yang mengajarkan bidang studi sejarah.

Peneliti juga menyarankan kepada guru bidang studi agar memahami model pembelajaran scientific . Dengan memahami model pembelajaran sceintifik,

para guru bidang studi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. 3. Peneliti menyarankan agar proses pembelajaran sejarah lebih efesien,

dengan adanya RPP sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.Kemudian

memahami konsep pembelajaran scientifik agar mempermudah menggunakan model pembelajaran yang akan diterapkan, serta adanya

penambahan jam pelajaran sejarah di SMA Muhammadiyah 09 Aekkanopan agar dapat melaksanakan evaluasi hasil belajar dalam pembelajaramn

sejarah.

4. Peneliti juga menyarankan agar kreaktivitas guru lebih ditingkatkan dalam menyediakan alat-alat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru bidang

studi, kemudian sarana dan prasaran seperti buku hendaknya lebih dilengkapi sesuai dengan kurikulum 2013, dan menambahkan

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Hasan . ( 2009) . Filsafat Pendidikan Islam .Bandung:PustakaSetia.

Halimah,siti. (2010).Telaah Kurikulum .Medan: Perdana Publishing.

Hamalik, Oemar. (2007). Dasar- Dasar Pengembagan Kurikulum.Bandung:PT.

RemajaRosdakarya.

Kementrian pendidikan dan kebudayaan (2013).Materi pelatihan guru

imlementasi kurikulum 2013. jakarta:kemendikbud.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rodaskarya

Moleong, Lexy j. ( 2010 ). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT

Remaja Rodaskarya .

Nasution. (2011). Asas – Asas Kurikulum .Jakarta: BumiAksara.

Ramayulis.( 2002). Ilmu Pendidikan islam .Jakarta: Kalam Mulia.

Sanjaya, Wina .( 2010) . Kurikulum dan Pembelajaran .Jakarta :Kencana.

Siddik, Dja’far. (2007). Pendidikan Muhammadiyah Perspektif Ilmu

Pendidikan. Bandung: Citapustaka Media.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan .Bandung: CV. Alfabeta.

(26)

Wau, Yasarotodo.(2013).Frofesi Kependidikan.Medan:Unimed Press.

Sumber Internet:

http://parokiaekkanopan.blogspot.com/p/peta.html (diakses pada tanggal 16 november 2013)

http://bappeda.labuhanbatukab.go.id/index.php?option=com_content&view=art icle&id=54&Itemid=54(diakses pada tanggal 1 febuari 2014

Gambar

Gambar 5 :Peneliti sedang Wawancara Kepada Guru

Referensi

Dokumen terkait

[r]

9 Pedagang sayuran yang menjadi saingan anggota kelompok tani Handayani dalam menjual hasil pertanian... 2 Rumah Kediaman Bapak

Tujuan dalam penelitian ini, adalah : 1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara semua dimensi kualitas jasa dengan kepuasan konsumen Kantor

Dari kriteria tiga investasi yang digunakan, yaitu NPV, IRR dan PBP, semuanya menunjukkan bahwa usaha ini layak secara finansial (NPV = Rp. Keberhasilan usaha sangat

Ada dua aspek yang berhubungan dengan gangguan bicara pada anak yaitu gangguan bicara anak usia dini secara umum dan gangguan bicara secara spesifik pembahasan kedua aspek

Tesis yang berjudul : PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII A MADRASAH MATHLAUL ANWAR KECAPI PADANG CERMIN , ditulis

teringat beliau pada ibunda, I Gerantang segera datang, Raden Galuh melihat,.. orang dari mana yang datang, selamanya aku di

Some examples related to the territorial variation of language within the advertising campaign strategy can be seen on figure 2 and figure 3 below: Figure 3: SimPATI Telkomsel