24 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah. Dengan demikian, peneliti harus menguasai setiap aspek yang akan diteliti agar mudah untuk bertanya, menganalisa, memotret, dan mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna (Sugiyono, 2010). Bogdan dan Taylor (dalam Maloeng, 2002) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
3.2 Unit Analisis
Dalam penelitian ini, unit analisis adalah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Salatiga
3.3 Partisipan Penelitian
25
diambil secara acak sehingga setiap kasus atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian (Sugiyono, 2003). Dalam penelitian ini, istilah yang digunakan untuk menunjuk pada sumber data adalah riset partisipan. Riset partisipan dalam penelitian ini adalah 3 pasien yang terdiagnosa menderita Diabetes Melitus type II dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga. Peneliti tidak membatasi kriteria partisipan (pasien diabetes melitus tipe II), namun lebih difokuskan kepada bagaimana gambaran konsep diri pasien Diabetes Melitus tipe II.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lofland (dalam Moleong, 2002), sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara dan observasi. Kata-kata dan tindakan dicatat melalui pencatatan tertulis atau melalui perekam video/audio tape.
26
terwawancara (interview) sebagai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Maloeng, 2002).
Selain teknik wawancara, peneliti juga menggunakan teknik observasi atau pengamatan untuk membantu pengumpulan data. Teknik Observasi yang dipakai oleh peneliti mengacu pada jenis observasi terus terang. Dalam arti bahwa peneliti saat melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa peneliti akan mengamati berbagai hal terkait penelitian. Namun, pada kondisi tertentu, observasi yang dilakukan peneliti bersifat tidak terus terang atau tersamar (tidak diketahui oleh riset patisipan). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari unsur kesengajaan manipulasi data dari riset partisipan kepada peneliti (Sugiyono, 2010).
3.5 Analisa Data
Analisis data yang digunakan peneliti ialah model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010). Model analisis selama di lapangan dengan komponen analisis data sebagai berikut:
a) Reduksi data
27
penting. Khususnya bila saat melakukan penelitian, peneliti menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola.
b) Penyajian data
Proses menyajikan data yang ditemukan peneliti saat melakukan penelitian. Model penyajian data yang digunakan dalam bentuk deskritif.
c) Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Analisa data berupa penarikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, ataupun tidak karena rumusan masalah dalam jenis penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.
3.6 Uji Keabsahan Data
28
kualitatif (Denzin dalam Moleong 2009). Hal ini dapat dicapai dengan cara yang disampaikan oleh Moleong (2009) sebagai berikut :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.