• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Steganografi pada Image PNG dengan Algoritma Shingling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Steganografi pada Image PNG dengan Algoritma Shingling"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Steganografi pada Image PNG

dengan Algoritma Shingling

1) Frendy Juniarto Baba, 2) M. A. Ineke Pakereng Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2) [email protected]

Abstract

The exchange of confidential information or personal, requires a method that limits access to this information. It aims to minimize the risk of interception of information by other parties. Restrictions can be done by withholding information on a media such as images, audio, or video. This technique is called steganography. The success of a steganography relies on flashy or whether the changes that occur on the cover. To minimize the changes, use the LSB of each pixel digital image, as insertion location information. This change risk can be further minimized by locating the proper insertion location, that location has a level of similarity with the message bits to be inserted. Search location "same" or "near duplicate" can be done by using algorithms Shingling. In this study produced a steganography application that utilizes Shingling algorithm to minimize changes to the cover due to the insertion process.

Keywords: Steganography, LSB, Shingling

Abstrak

Pertukaran informasi yang bersifat rahasia atau pribadi, memerlukan suatu metode yang membatasi akses ke informasi ini. Hal ini bertujuan untuk memperkecil resiko penyadapan informasi oleh pihak lain. Pembatasan dapat dilakukan dengan menyembunyikan informasi pada sebuah media seperti gambar, audio, atau video. Teknik ini disebut dengan steganografi. Keberhasilan suatu steganografi bergantung pada mencolok atau tidaknya perubahan yang terjadi pada cover. Untuk memperkecil perubahan, digunakan LSB pada tiap piksel citra digital, sebagai lokasi penyisipan informasi. Resiko perubahan ini dapat lagi diperkecil dengan cara mencari lokasi penyisipan yang tepat, yaitu lokasi yang memiliki tingkat kemiripan dengan bit-bit pesan yang akan disisipkan. Pencarian lokasi yang “sama” atau “mendekati sama” ini dapat dilakukan dengan menggunakan algoritma Shingling. Pada penelitian ini dihasilkan suatu aplikasi steganografi yang memanfaatkan algoritma Shingling untuk meminimalkan perubahan pada cover akibat proses penyisipan.

Kata Kunci: Steganografi, LSB, Shingling

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini telah membingungkan bagi orang yang akan mencuri informasi/data yang telah disisipkan pada gambar yang berisikan pesan rahasia, namun dengan adanya solusi

Kunci publik merupakan kunci yang digunakan untuk mengenkripsi pesan rahasia, tetapi kunci publik ini bersifat umum tidak di rahasiakan sehingga siapa saja bisa melihatnya,

Masalah ini dapat diatasi dengan mengawasi penggunaan koneksi internet dalam sekolah dengan membatasi hak akses penggunaan internet. Salah satu metode yang dapat

EOF memiliki kelebihan daripada algoritma LSB dalam hal kapasitas muatan. Algoritma EOF menyisipkan informasi lebih banyak daripada LSB, karena tidak bergantung

Kemudahan berkomunikasi menimbulkan kebutuhan baru, yaitu pengamanan informasi yang ditransmisikan pada jaringan komunikasi dari pengirim ke penerima. Salah satu bentuk informasi

Kemudahan berkomunikasi menimbulkan kebutuhan baru, yaitu pengamanan informasi yang ditransmisikan pada jaringan komunikasi dari pengirim ke penerima. Salah satu

Salah satu sistem yang paling rentan terhadap pencurian informasi adalah teknologi smart card yaitu media pertukaran data pada sistem berbasis kartu. Oleh

Salah satu sistem yang paling rentan terhadap pencurian informasi adalah teknologi smart card yaitu media pertukaran data pada sistem berbasis kartu. Oleh