• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT LAPORAN AKHIR RISET ITB TAHUN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FORMAT LAPORAN AKHIR RISET ITB TAHUN 2009"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

FORMAT LAPORAN AKHIR RISET ITB TAHUN 2009

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2009

(2)

LAPORAN AKHIR RISET

Riset Unggulan 2009

Peranan Multi-Aktor dalam Industri Kreatif Nasional

Periset Utama:

Prof. Dr. Setiawan Sabana., MFA Nama PP:

Pusat Penelitian Seni Rupa dan Desain

(3)

1

I. HALAMAN IDENTITAS

1. Judul : ”Peranan Multi-Aktor dalam Industri Kreatif Nasional”

2. Jenis Riset : Unggulan

3. Waktu Pelaksanaan : Januari – November 2009 4. Tim Riset

a. Nama Lengkap Ketua Tim : Prof. Dr. Setiawan Sabana., MFA

b. N I P : 130 704 110

c. Pangkat/Golongan : IV-d

d. Jabatan : Guru Besar

e. Fakultas/Sekolah & Prodi : Seni Rupa dan Desain f. Kelompok Keahlian : Seni Rupa

g. Alamat Kantor/Telp/Fax/E-mail : Jl. Ganesha 10, Gedung PAU Lt 4, Bandung h. Alamat Rumah/Telp/Fax/E-mail : Jl. Rebana 10/7302068/ 0811246205

5.1 Anggota Tim Riset:

No Nama dan Gelar Akademik

Bidang

Keahlian Instansi Alokasi Waktu

Jam/Mg Bulan 1. Dr. Acep I.S., M.Hum Seni Rupa Desain dan Budaya Visual 14 10

2. Drs. Muksin Seni Rupa Seni Rupa 14 10

3. Deden Hendan Seni Rupa Seni Rupa 14 10

5.2 Asisten Peneliti/Mahasiswa:

No Nama dan Gelar Akademik

Bidang

Keahlian Instansi Alokasi Waktu

Jam/Mg Bulan

1. Dona Saphiranti Seni Rupa Desain interior 18 10

2. Ramia Wulandari Seni Rupa Kria tekstil/fashion 18 10 5.3 Biaya yang disetujui oleh ITB : Rp Rp. 144.992.000,-

Mengetahui, Bandung, 23 Desember 2009

Ketua PP Ketua Tim Riset,

Seni Rupa dan Desain

(Prof. Dr. Setiawan Sabana., MFA) (Prof. Dr. Setiawan Sabana., MFA)

NIP: 130 704 110 NIP: 130 704 110

(4)

II. EXECUTIVE SUMMARY

1. TITLE OF RESEARCH : Multi-actor role in the National Creative Industry 2. HEAD OF RESEARCH TEAM : Prof. Dr. Setiawan Sabana., MFA

3. TEAM MEMBERS : Dr. Acep I.S., M.Hum, Drs. Muksin, MSn., Deden Hendan, SSn.

4. OFFICIAL ADDRESS : Research Center of Art and Design

Jl. Ganesha 10, Gedung PAU Lt 4, Bandung Jl. Rebana 10/7302068/ 0811246205 5. EXTENDED ABSTRACT :

Multi-actor role in the creative industries community is important to note, because one of the factors that determine the success of creative industries as drivers of economic development is to improve the quality of human life. Multi-actor can be seen as actors involved in the process of interaction between many roles. The role of outside institutions both in the creative industries and in related community and the other one. The role of multi-actor to watch and interact with each other in a system of creative industries is the interaction between market opportunities and industry of mankind, the work of creation, production and marketing management patterns.

Multi-actor plays a role in determining patterns of innovation systems. Innovation associated with the creative industries is an important indication of a knowledge- based economy and creativity. Multi-actor as the actors are human resources that contribute to the solution in improving the creative industries. Variable is the driver of productivity in addition to investment capital. Human resources as a principal in the creative industries not only have the expertise to work but also be creative abilities that can increase the added value of products and services offered.

There are linkages creative industries in the territory of Indonesia in general and between the provinces in particular. In this study specifically focused on the city of Bandung and the city of Yogyakarta as a representative case study. There is a link between Bandung and Yogyakarta, especially the linkages both design; production and marketing for actors between the perpetrators are interconnected with one another as a network. But this actor is still dominated by businessmen who have strong capital, its thriving and surviving, while the smaller actors’ small capital will survive as the limited capital in what is sometimes lost slammed by the crisis because of lack of capital. For the role of institutions both government and the banks concerned should contribute and capital markets so that they can continue to grow, grow.

If a careful note of the creative industries Yogyakarta and Bandung, we can see a very significant difference, especially on local cultural distinctiveness. Yogya creative

(5)

3 6. LIST OF RESEARCH OUTPUT

Seminar Nasional / Lokal :

Seni Lukis Batik Sudah Titik? – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (GONG, edisi 106/X/2009)

Industri Kreatif Bandung – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (GONG, edisi 108/X/2009) Seminar Internasional :

Translatability of Culture ini Sequential Media; Re-Introducing Wayang Golek Towards Children Through Comics Project – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA, Alvanov Zpalanzani, M. Isa Premana, Imansyah Lubis, Patra Aditya (Asia Asia, Manifesting Diversity, AIAE International Seminar, Kuala Lumpur, November 2009)

III. EVALUASI DIRI

1. CAPAIAN:

a. TUJUAN YANG TERTULIS DI PROPOSAL:

(1) Mengungkapkan kompetensi industri lokal/tradisional untuk dapat berkonstribusi secara strategis dalam rantai sistem produksi nasional dengan cara memperoleh informasi tentang:

(a) pola sistem inovasi pada industri tradisional/lokal di Indonesia, (b) perancangan desain/skenario pola transformasi,

(c) kebijakan yang diperlukan,

(d) pola sosialisasi serta implementasi program.

(2) Mengidentifikasi karakteristik terkait dengan peranan multi-aktor yang terlibat di dalam industri kreatif nasional, struktur serta pranata industri yang tengah terbangun, dan sistem inovasi pada komunitas industri lokal/tradisional itu sendiri.

b. TUJUAN YANG TELAH DICAPAI:

(1) Mengungkapkan kompetensi industri lokal/tradisional untuk dapat berkonstribusi secara strategis dalam rantai sistem produksi nasional dengan cara memperoleh informasi tentang:

(a) pola sistem inovasi pada industri tradisional/lokal di Indonesia, (b) perancangan desain/skenario pola transformasi,

(c) kebijakan yang diperlukan,

(d) pola sosialisasi serta implementasi program.

(2) Mengidentifikasi karakteristik terkait dengan peranan multi-aktor yang terlibat di dalam industri kreatif nasional, struktur serta pranata industri yang tengah terbangun, dan sistem inovasi pada komunitas industri lokal/tradisional itu sendiri.

c. TUJUAN YANG BELUM DICAPAI: Tidak ada.

2. PRODUK RISET

Yang Dijanjikan Pada Proposal Yang Dihasilkan Pada Penelitian

Publikasi

2 publikasi nasional

Publikasi

2 Judul Makalah naional :

• Seni Lukis Batik sudah titik? – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (GONG, edisi 106/X/2009)

• Industri Kreatif Bandung – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MF (GONG, edisi 108/X/2009)

(6)

1 makalah pada jurnal

internasional 1 Judul Makalah Internasional : Translatability of Culture ini Sequential Media; Re-Introducing Wayang Golek Towards Children Through Comics Project – Prof. Dr.

Setiawan Sabana, MFA, Alvanov Zpalanzani, M. Isa Premana, Imansyah Lubis, Patra Aditya (Asia Asia, Manifesting Diversity, AIAE International Seminar, Kuala Lumpur, November 2009)

3. ALAMAT HOMEPAGE KK YANG BERISI HASIL PENELITIAN: <Mohon dicantumkan alamat homepage KK yang berisi hasil penelitian tersebut>

4. KEGIATAN DISEMINASI HASIL RISET:

a) Seminar Nasional / Lokal :

• Seni Lukis Batik sudah titik ? – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (GONG, edisi 106/X/2009)

• Industri Kreatif Bandung – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (GONG, edisi 108/X/2009)

b) Seminar Internasional : Translatability of Culture ini Sequential Media; Re- Introducing Wayang Golek Towards Children Through Comics Project – Prof. Dr.

Setiawan Sabana, MA, Alvanov Zpalanzani, M. Isa Premana, Imansyah Lubis, Patra Aditya (Asia Asia, Manifesting Diversity, AIAE International Seminar, Kuala Lumpur, November 2009)

5. SINERGI DENGAN KEGIATAN DAN PROYEK RISET LAIN: Terkait dengan penelitian sebelumnya,’Strategi Manajemen Pewarisan dan Sistem Inovasi Kepandaian: Studi Kasus Sentra Industri Kerajinan Tradisional di Bali’

6. KEMANFAATAN PROYEK RISET: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik terkait dengan peranan multi-aktor yang terlibat di dalam industri kreatif nasional, struktur serta pranata industri yang tengah terbangun, dan sistem inovasi pada komunitas industri lokal/tradisional itu sendiri. Adapun unit analisis yang dijadikan variabel di dalamnya faktor sosial-budaya-estetik serta pola manajemen dan distribusi/pemasaran Industri lokal/tradisional tersebut. Sementara itu dari aspek peranan industri asing adalah mekanisme serta pola kerja mereka di wilayah industri kreatif nusantara itu sendiri. Sehingga dari kegiatan observasi dan penelitian tersebut diharapkan akan dapat diperoleh informasi tentang (i) pola sistem inovasi pada industri tradisional/lokal di Indonesia (ii) perancangan desain/skenario pola transformasi, (ii) kebijakan yang diperlukan, (iii) pola sosialisasi serta implementasi program. Selanjutnya, informasi dari observasi di Yogyakarta dan Bandung ini diharapkan dapat memberikan

(7)

5

membangun sinergisitas di antara keduanya. Output penelitian ini adalah (i) model dari pola pewarisan dan sistem inovasi industri lokal/tradisional disertai skenario/kebijakan untuk agenda transformasi dan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.

7. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN SARAN PERBAIKAN: Mengingat hampir semua sentra industri kreatif yang ada di wilayah Indonesia pada umumnya dan antar propinsi pada khususnya Bandung dan Yogyakarta sesuai dengan fokus dari penelitian ini sebagai studi kasus yang mewakili, mempunyai keterkaitan baik desain, produksi dan pemasarannya karena aktor pelakunya saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain sebagai jaringan. Namun hal ini masih di dominasi oleh aktor pengusaha yang punya modal kuat yang berkembang pesat dan bertahan, sedangkan aktor-aktor kecil modal kecil akan bertahan seriing dengan keterbatasan modalnya yang kadang kala hilang dihempas krisis karena kurang modal. Untuk itu peran lembaga terkait baik pemerintah maupun perbankan seyogyanya ikut andil memperhatikan pasar dan permodalan mereka supaya dapat terus berkembang, tumbuh menjadi besar.

8. RENCANA KELANJUTAN PENELITIAN: Mengacu pada konteks permasalahan di atas, maka sangat diperlukan suatu penelitian lanjutan yang bersifat nasional guna memahami lebih jauh atas karakteristik pola kebudayaan masyarakat di wilayah lainnya serta pola interaksi dari aktor yang terlibat di dalam industri kreatif nasional Indonesia. Meskipun saat ini sudah terjadi saling terkait hubngan interaksi antar aktor industri kreatif di wilayah Indonesia baik desain, produksi dan pemasarannya, maka tetaplah berbeda karakter aktor dari masing-masing daerah dan wilayah tersebut. Dengan dapat memahami perbedaan dan kesamaan karakteristik pola kebudayaan masyarakatnya tersebut, kita dapat menentukan bagaimana seharusnya bentuk interaksi antar aktor dan produknya untuk mendukung industri kreatif nasional kita dari mulai: (i) pola sistem inovasi pada industri tradisional/lokal di Indonesia (ii) perancangan desain/skenario pola transformasi, (ii) kebijakan yang diperlukan, (iii) pola sosialisasi serta implementasi program. Diharapkan dapat memberikan deskripsi/ pemahaman terkait pada aspek hard/soft system yang ada di dalamnya, sehingga upaya mendesain skenario transformasi pada komunitas industri lokal/tradisional itu dapat dilakukan dengan lebih cermat untuk perkembangan industri kreatif Indonesia.

IV. LAMPIRAN OUTPUT PENELITIAN

a) Laporan Riset Lengkap b) Artikel:

• Seni Lukis Batik sudah titik? – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (GONG, edisi 106/X/2009)

• Industri Kreatif Bandung – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (GONG, edisi 108/X/2009)

c) Seminar Internasional : Translatability of Culture ini Sequential Media; Re-Introducing Wayang Golek Towards Children Through Comics Project – Prof. Dr. Setiawan Sabana, MA, Alvanov Zpalanzani, M. Isa Premana, Imansyah Lubis, Patra Aditya (Asia Asia, Manifesting Diversity, AIAE International Seminar, Kuala Lumpur, November 2009)

Catatan:

1. Bagian II (ditulis dalam Bahasa Inggris) akan dicetak dan dibukukan sebagai Ringkasan Eksekutif Hasil Riset ITB 2008.

2. Bagian III akan dipergunakan sebagai bahan evaluasi Riset ITB 2008.

3. Bagian IV akan disiapkan untuk laporan Technical Report ITB 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kosentrasi dan lama perendaman asam laktat terhadap karakteristik fisik (viskositas, derajat putih dan

Adapun hasil wawancara dengan manajer koperasi Tirta Dharma Khatulistiwa PDAM Kota Pontianak pada hari/tanggal : Rabu, 10 Mei 2017, Waktu : 09.25 WIB, Tempat :

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Dengan adanya masalah masalah seperti diatas maka penulis akan melakukakan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH PDRB, IPM, TINGKAT PENGANGGURAN DAN BELANJA PEMERINTAH

Proses kemitraan dapat menjadi pilihan untuk dilakukan bagi petani cabai rawit merah di Desa Cigedug karena lebih efisiean dan dapat memberikan keuntungan yang lebih

Berdasarkan hasil tersebut bisa dilihat bahwa perawat belum mampu menunjukan sikap untuk melakukan tindakan terhadap meningkatkan kemampuan orang tua dalam