• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf pada Anak Usia 5–6 Tahun dengan Metode Bermain Kartu Huruf Kelompok B di Paud Terpadu Zaki’s Club Gemolong Sem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf pada Anak Usia 5–6 Tahun dengan Metode Bermain Kartu Huruf Kelompok B di Paud Terpadu Zaki’s Club Gemolong Sem"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut (Hasan, 2009) pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang

pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya

pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan anak. Pendidikan Taman Kanak – kanak merupakan pendidikan

yang penting sebagai wadah untuk membina, menumbuhkan, dan

mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk perilaku

dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangan agar anak memiliki

kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya (Trianto, 2010).

Howard Gardner, seorang psikolog Hardvard University dalam (Winda

Gunardi, dkk 2012), berdasarkan penelitian yang dilakukannya beliau

menyimpulkan bahwa setiap anak dilahirkan dengan membawa delapan jenis

kecerdasan dengan kadar yang berbeda untuk masing – masing kecerdasan. Dari

delapan kecerdasan salah satunya ialah kecerdasan linguistik yang merupakan

kemampuan untuk menggunakan bahasa dan kata – kata, baik secara tertulis

maupun lisan. Apabila anak hanya bisa berbahasa atau lancar dalam berbicara tapi

anak tidak memahami bentuk huruf, maka anak akan kesulitan menulis.

Bahasa merupakan bentuk komunikasi (Santrock, 2007). Bahasa terdiri

dari kata – kata yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi.

Pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari – hari adalah untuk berkomunikasi

dengan orang lain, membaca, dan menulis. Bahasa merupakan alat untuk

berkomunikasi antar manusia yang berbentuk tulisan, lisan dan isyarat.

(2)

yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Seorang anak harus

memperoleh kemampuan dalam menggunakan bahasanya baik lisan maupun tulis.

Kemampuan bahasa anak, maka bahasa dibagi menjadi dua bentuk yaitu

bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan maupun bahasa tulis memiliki bentuk

yang reseptif dan ekspresif. Membaca dan mendengarkan merupakan bentuk

reseptif, artinya menerima dan memahami pesan yang dibuat orang lain secara

lisan (mendengarkan) atau secara tulis (membaca). Berbicara dan menulis

merupakan bentuk ekspresif (Otto, 2015). Bahasa lisan memberikan dasar dari

perolehan pengetahuan bahasa tulis. Dalam lingkungannya anak berinteraksi

dengan menggunakan bahasa tulis untuk berkomunikasi, Bahasa tulis tidak

semata – mata bahasa lisan yang ditulis (Purcell – Gates, 1989). Bahasa tulis

harus mampu menyampaikan keseluruhan melalui tulisan. Kata yang dituliskan

untuk mengkomunikasikan pesan, artinya susunan tata bahasa melalui bahasa

tulis (Otto, 2015). Dasar dari kemampuan bahasa lisan yang berkaitan dengan

perkembangan kemampuan membaca dan menulis adalah kosakata (Loban, 1976;

Wells, 1986; Windsor, 1995).

Supaya anak dapat menggunakan bahasa tulisnya dengan baik maka

mengenalkan huruf pada anak sangat penting, dengan mengenalkan huruf anak

menjadi tahu bunyi dan bentuk – bentuk huruf sehingga anak dapat membuat kata

atau bahkan kalimat. Oleh karena itu, anak – anak perlu diberi stimulasi untuk

dapat mengenal huruf yang sangat berguna. Musfiroh (2009) mengungkapkan

bahwa stimulasi pengenalan huruf untuk merangsang anak agar mampu

mengenali, memahami, dan menggunakan simbol tertulis untuk berkomunikasi.

Sebagai pendidik juga harus mampu membuat sebuah pembelajaran yang tidak

hanya monoton, anak hanya mendengarkan dan mereka kurang aktif.

Belajar melalui bermain adalah ciri khas dari pendidikan anak usia dini,

dimana anak dapat mengambangkan pengetahuan dan kemampuannya melalui

bermain. Permainan merupakan aktivitas yang menimbulkan rasa senang (Hartati,

(3)

diri anak. Rasa ingin tahu yang tinggi akan tersalurkan apabila anak mendapatkan

rangsangan dan respon yang baik dari lingkungan. Apabila kegiatan mengenal

huruf diberikan dengan menggunakan berbagai macam permainan dan media

yang digunakan menarik bagi anak maka hal tersebut dapat menarik perhatian

anak.

Hasil pengamatan observasi pada kelompok B di PAUD TERPADU

ZAKI’S CLUB GEMOLONG diperoleh bahwa kemampuan anak dalam

mengenal huruf belum berkembang. Dari 13 siswa hanya ada 2 (15,40%) anak

benda yang berbentuk ikan kemudian guru meminta anak menyebutkan huruf

depannya, anak masih kesulitan. Anak terbalik ketika guru meminta anak menulisakan huruf, misalnya guru meminta anak menuliskan huruf “w” tetapi anak menuliskan huruf “m”. Kegiatan mengenalkan huruf dilakukan dangan

menggunakan kartu huruf.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia (PERMENDIKBUD) NO 137 TAHUN 2014, indikator keaksaraan

terdiri dari (1) menyebutkan simbol – simbol huruf yang dikenal, (2) mengenal

suara huruf awal dari nama benda – benda yang ada di sekitarnya, (3)

menyebutkan kelompok gambar yang memilii bunyi/huruf awal yang sama, (4)

memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, (5) membaca nama sendiri,

(6) menuliskan nama sendiri, (7) memahami arti kata dalam cerita.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran di taman

kanak – kanak adalah dengan bermain kartu huruf. Permainan kartu huruf

(4)

kemampuan mengenal huruf, karena anak pada usia 5 – 6 tahun masih pada tahap

pra operasional yaitu anak belajar melalui benda konkret (Suyanto, 2005).

Penelitian ini menggunakan kartu huruf sebagai media/benda konkret yang dapat

digunakan anak saat belajar mengenal huruf, sehingga dapat membantu anak

dalam mengenal huruf dan memahami lafal huruf dan bentuknya.

Melalui bermain anak memperoleh dan memproses informasi serta

melatih keterampilan yang ada. Bermain disesuaikan dengan perkembangan anak.

Suyanto (2005) mengungkapkan bahwa pada dasarnya pendidikan anak usia dini

lebih menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar yang berarti setiap

kegiatan pembelajaran harus menyenangkan. Media kartu huruf dalam

pembelajaran memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan media lain karena

harganya yang relatif lebih murah, mudah didapat, dan menarik bagi anak. Hal ini

tentunya dapat membantu guru dalam melibatkan anak dalam kegiatan

pembelajran.

Hasil penelitian Warningsih (2014) yang berjudul Upaya Meningkatkan

Kemampuan Mengenal Huruf Mengggunakan Kartu Kata pada kelompok A TK

Sulthoni Ngaglik Sleman, menyimpulkan bahwa kemampuan mengenal huruf

pada anak kelompok A TK Sulthoni Ngaglik Sleman dapat ditingkatkan

menggunakan media kartu kata dalam proses pembelajaran permainan tebak huruf

pada kartu kata dengan cara masing – masing anak membawa/memegang kartu

huruf kata secara langsung dan memainkannya sesuai instruksi guru yaitu

menyebutkan huruf, menunjukkan huruf, dan menggabungkan huruf. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam mengenal

huruf yaitu pada kondisi awal 29,2% meningkat pada Siklus I menjadi 58,3%, dan

Siklus IImeningkat sebesar 83,3% (Warningsih, 2014).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa perlu untuk mengadakan

penelitian tentang “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL

HURUF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERMAIN

(5)

GEMOLONG”. Alasan penulis menulis judul tersebut karena mengenal huruf merupakan dasar bagi anak untuk membaca, menulis, dan berkomunikasi.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka identifikasi

masalah antara lain :

a. Kurangnya kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok B di

Paud Terpadu Zaki’s Club Gemolong

b. Kurangnya cara mengenalkan huruf dengan menggunakan media yang

menyenangkan bagi anak

1.3Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan

menggunakan metode bermain kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan

mengenal huruf pada kelompok B di PAUD TERPADU ZAKI’S CLUB

GEMOLONG?

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan kemampuan

anak dalam mengenal huruf pada kelompok B Paud Terpadu Zaki’s Club

Gemolong melalui bermain kartu huruf.

1.5Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat baik bagi anak,

guru, serta sekolah antara lain :

a. Manfaat bagi siswa

(6)

b. Manfaat bagi guru

Guru memiliki pengalaman dalam menerapkan media bermain kartu

huruf sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan mengenal huruf dan menjadikan proses

belajar lebih menarik

c. Manfaat bagi sekolah

Dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan kegiatan yang

menarik, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu

pendidikan di sekolah yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 4.3 stasiun I memiliki kepadatan absolut dan kepadatan relatif tertinggi sebesar 56 dan 39% yang terdapat pada genus Tubifex dari kelas

Apabila posisi lintang dan bujur tempat wilayah yang diteliti sudah diketahui maka, maka sesuai dengan penelitian ini, proses menghitung dilakukan dengan

RANCANG BANGUN APLIKASI DELIVERY ORDER FASTFOOD BERBASIS

Dengan menggunakan data-data dari train A, B dan C tersebut, diperoleh hasil perhitungan daya aktif, daya reaktif, daya semu serta kapasitas kapasitor bank dari

• Hipomenorea : perdarahan haid yang lebih pendek dan / atau lebih kurang dari biasanya. – penyebab dapat terletak pada kondisi penderita, pada uterus ( sesudah miomektomi

[r]

Penyusunan program dalam roadmap berdasarkan dari hasil pemodelan regresi dengan industri yang signifikan berpengaruh terhadap PDRB yaitu industri pertambangan,

siswa dengan metode fuzzy mamdani adalah dengan langkah-langkah: (1) analisis data siswa digolongkan dalam kategori tingkatan kreativitas; (2) mentransformasikan