4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sej arah Perusahaan
Pada awalnya PT."X" mengolah sebuali toko eceran yang berdiri pada tahun 15 Agustus 1983 yang kemudian berkembang menjadi perusahaan dagang <;erta rnenjadi supplier atau distributor. Pengusaha mempunyai keinginan yang kuat uatuk memajukan usahanya, oleh karena itu PT."X" yang semula hanya sebuali toko eceran yang menjual beberapa jenis pelumas berkembang menjadi distributor yang menyediakan berbagai macam jenis pelumas. PT."X" yang berlokasi di Kalimantan Timur ini mulai berdiri dan beroperasi pada tanggal 23 Juli 1997. Jenis-jenis pekimas yang dijual antara lain terdiri dari:
Mesran Super, Mesran 40, ROR HD A 90, Med S 40, ROR EP A 140, Meditran SC, Meditran S 40, Turalik 52, Roded HD A90, Mes. 2TSPR, Mesran Prima, Grease SG- NL, Mesran SPR, Meditran S 30, 2 T Sport TCA, dan masih banyak jenis pehunas lainnya.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat membantu perusahaan dalam menetapkan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan prosedur yang ada.
Bentuk struktur organisasi PT."X" tampak sebagai berikut:
38
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. "Xr
Ka.Bag.
Penjualan
Staf Bagian
1
Gudang
StafBagian pengiriman
Presiden Direktur
Direktur
Ka.Bag.
Pemasaran
Ka.Bag Akuntansi
Sumber data: PT. "X" (diolah kembali oleh penulis)
Struktur organisasi yang ada pada PT. "X" sesuai dengan gambar di atas adalah organisasi fungsional, di mana masing-masing fiingsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya. Saluran perintahnya mengalir langsung dari pemilik kepada masing-masing kary^war. Demik'an pula dengan tanggung jawab yang mengalir dari masing-masing karyawan kembali ke pemilik.
Jumlah karyawan PT."X" adalali sekitar 30 orang. Jam kerja yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Bagian Kantor Jam kerja Jam istirahat Bagian Gudang Jam kerja Jam istirahat Lainnya Jam kerja Jam istirahat
: pukul. 08.00-16.00 :pukul. 13.00-14.00
:pukul. 08.00-17.00 : pukul. 13.00-14.00
:pukul. 08.30-17.00 : pukul. 13.00-14.00
Uraian secara singkat tugas dari masing-masing fungsi atau bagian dalam stiuktur organisasi adalah sebagai berikut:
1. Presiden Direktur
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a. Menentukan garis-garis besar jalannya perusahaan.
b. Mengawasi tugas-tugas direktur
c. Mengangkat dan memberhcntikan direktur.
d. Mengadakan pemeriksaan irnengenai kelancaran aktivitas perusahaan.
2. Direktur
Tugas dan tanggungjawabnya adalah:
a. Memimpin, mengkoordinasi pekerjaan dan seluruh kegiatan dalam perusahaan.
b. Menetapkan arah dan tujuan perusahaan
c. Menyelenggarakan atau mengadakan pengawasan umum terhadap segala pelaksanaan dari yang telah ditetapkan serta menyusun segala perbaikan disegala bidang.
d. Mengadakan hubungan dengan pihak luar dan membuat perse:tujuan dengan instansi-instansi yang mempunyai hubungan dengan perusahaan.
3. K.epala Bagiun Penjualan
Tugas dan tanggungjawabnya ;»dalah :
a. Mengkoordinasi bagian gudang dan bagian pengiriman dalam melaksanakan tugasnya.
b. Bertanggungjawab atas kelancaran distribusi produk dalam penjualan.
c. Mengusahakan agar terjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan para pelanggan.
Kepala Bagian Penjualan dalam melaksanakan tugasnya membawahi:
(a) Staf Bagian Gudang
• Bertanggungjawab atas keluar masuknya barang dari gudang.
• Membuat laporan persediaan barang.
• Mengadakan pemeriksaan terhadap jumlah dan kualitas barang sesuai dengan permintaan pembelian.
• Melakukan pemesanan terhadap barang yang telah mencapai titik pemesanan kembali.
(b) StafBagianpengiriman
Tugas dan tanggungjawabnya adalah dalam hal pengiriman barang kepada konsumen.
3. Kepala Bagian Pemasaran
Tugas dan tanggungjawabnya adalah :
a. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada seluruh sales dalam menjaring konsumen.
b. Mengusahakan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan.
c. Mengajukan ide dan saran yang efektif guna meningkatkan penjualan.
Kepala Bagian Pemasaran dalam menjalankan tugasnya membawahi:
- StafPenjualan
• Menawarkan barang kepada pelanggan.
• Mencari dan melakukan pendekatan kepada pelanggan.
• Megusahakan untuk mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan baginya.
• Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan.
4. Kepala Bagian Akuntansi
Tugas dan tanggungjawabnya adalah:
a. Memeiriksa semua dokumen dan penjumlahannya.
b. Membuat laporan pendukung seperti laporan penjualan, laporan pembelian, laporan persediaan dan lain-lain.
c. Memposting semuajumal tersebut ke buku besar.
d. Membuat neraca saldo per periode.
Kepala Bagian Akuntansi dalam menjalankan tugasnya membawahi:
- Kasir
• Bertanggungjawab secara langsung terhadap keluar masuknya uang.
• Melakukan pembayaran baik dengan kas atau cek/giro.
• Membuat laporan kas kecil perhari.
• Membuat buku kas dan buku bank.
4.1.3 Tujuan Perusahaan
Sebelum pembahasan dilanjutkan dengan membahas masalah-miasalah yang dihadapi perusahaan serta mencari jalan keluar untuk pemecahan masalah- masalah tersebut, maka terlebih dahulu penulis akan memberikan penjelasan mengenai tujuan perusahaan.
Setiap perusahaan, baik perusahaan baru berdiri maupun yang telah berdiri tentu mempunyai tujuar yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan perusahaan merupakan hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai di masa yang akan datarig, dengan cara mengarahkan usaha-usaha atau tujuan di masa sekarang.
Untuk mencapai tujuan perusahaan harus menentukan langkah-langkah yang tepat dan teratur agar terdapat kesatuan tindakan. Oleh karena itu tujuan perusahaan dibagi menjadi 2, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek nierupakan tujuan yang ingin dicapai selarna satu periode yang meliputi:
1. Memaksimalkan laba perusahaan.
2. Mencapai volume penjualan yang telah ditetapkan.
3. Mempertahankan perusahaan dalam persaingan.
4. Memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Sedangkan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai meliputi:
1. Membangun citra perusahaan di mata pelanggaa
2. Memaksimalkan laba sehingga perusahaan dapat memperluas pasar.
3. Meningkatkan kesejahteraan bagi para karyawan.
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Aktivitas Peru sahaan
PT."X" adalah perusahaan dagang yang senantiasa meningkatkan kualitas serta pelayanan kepada para pelanggannya, sehingga sampai saat ini walaupun persaingan semakin ketat dalam perdagangan namun PT."X" masih tetap dapat menarik minat para pelanggannya. Aktivitas yang dilakukan oleh PT "X" antara lain:
1. Melakukan pembelian barang dari Pertamina 2. Menyimpan barang
3. Menentukan harga j ual
4. Menyediakan informasi barang 5. Menj ual barang kepada kons uinen 6. Melayani konsumen
7. Transportasi barang.
4.1.2 Kebijakan Akuntansi Peiusahaan
Penulis melakukan pengamatan terhadap data-data perusahaan, terutama yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan dan menemukan beberapa hal mengenai kebijakan perusahaan dalain penyusunan laporan keuangan.
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun pada setiap akhir tahun untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan serta kinerja dari perusahaan.
2. Penghasilan
Penghasilan berasal dari penjualan barang dagangan. Perusahaan tidak memiliki penghasilan dari luar negeri karena target pemasaran hanya untuk dalam negeri saja.
3. Persediaan
Penilaian terhadap persediaan, PT. "X" menggunakan metode persediaan rata- rata (average). Sedangkan sistem pencatatan persediaan barang, PT."X"
menggunakan sistem periodik.
4. Biaya atau Beban
Beban atau biaya diakui pada saat beban terjadi seperti biaya telepon, biaya gaji yang akan dicatat sebagai beban pada periode saat telepon tersebut dipakai untuk keperluan perusahaan dan saat karyawan tersebut bekerja.
5. Aktiva Tetap
Aktiva tetap disusutkan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan menggunakan metode garis lurus (straight line) berdasarkan taksiran inasa manfaat ekonomis aktiva tetap.
6. Pajak Keluaran
Pajak Keluaran diperoleh dengan mengalikan harga jual dengan tarif PPN, yaitusebesar 10 %.
8. Pajak Masukan
Pajak Masukan diperoleh dengan mengalikan harga beli dengan tarif PPN, yaitu sebesar 10 %
PT. "X" telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, sehingga PT.
"X" akan memungut pajak dari petnbeli pada saat menjual barang dagangan yaitu Pajak Keluaran. Pada saat membeli barang dagangan maupun bukan merupakan barang dagangan, perusahaan juga akaan dipungut PPN yaitu Pajak Masukan.
Untuk menetapkan besainya PPN terutang, maka PT."X" perlu melakukan pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.
Pembelian barang dagangan dan yang bukan merupakan barang dagangan serta tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dikreditkan seluruhnya oleh perusahaan, sehirtgga jumlah PPN terutang yang terdapat clalam neraca untuk tahun 2001 sebesar Rp.37.391.929, total aktiva tetap sebesar Rp.210.064.666, dan akumulasi penyusutan sebesar Rp.93.634.128 yang dapat dilihat pada tabel 4.2.
4.1.3 Prosedur Pembelian
Perusahaan sebagai PKP melakukan pembelian kepada pertamina maupun bukan pertamina berdasarkan pesanan. Pembelian dilakukan secara tunai dan secara kredit. Perusahaan tidak menjurnal secara khusus untuk setiap transaksi
pembelian, melainkan melakukan pembukuan atas setiap tansaksi pembelian dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada lampiran 2. dengan menggunakan sistem pencatatan periodik. Pembelian barang dagangan yang telah diterima dimasukkan ke dalam gudang, dan apabila barang yang diterima sesuai dengan pesanan juga dalam keadaan baik akan dilakukan pendataan ke dalam komputer.
Perusahaan tidak hanya melakukan pembelian barang dagangan saja, tetapi juga melakukan pembelian yang bukan merupakan barang dagangan dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha seperti pembelian printer, peralatan kantor, dan lainnya.
4.2.4 Prosedur Penjualan
Barang dagangan yang telah didata dalam komputer, oleh bagian giidang akan disiapkan sesuai dengan pesanan konsumen. Penjualan akan dilakukan kepada pemungut dan non pemungut PPN secara tunai dan secara kredit dengan menggunakan faktur pajak standar maupun faktur pajak sederhana. Perusahaan tidak menjumal secara khusus untuk setiap transaksi penjualan, melainkan melakukan pembukuan atas setiap tansaksi penjualan dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada lampiran 1. dengan menggunakan sistem pencatatan periodik.
Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, perusahaan menerima pengembalian barang yang cacat aiau rusak dalam batas waktu maksimal 1 bulan.
4.2.5 Penyajian Laporan Laba/Rugi Perusahaan
PT."X" menyusun lapotan keuangan berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia sehingga dapat dengan mudah ciibaca dan dipahami oleh pihak-pihak yEing berkepentingan. Berikut laporan Laba/Rugi perusahaan yang disusun dengan maksud untuk keperluan berbagai pihak.
Laporan Laba/Rugi perusahaan disusun pada tiap akhir tahun dengan tujuan untuk mengetahui laba atau rugi yang terjadi selama periode tertentu.
Tabel 4.1. Laporan Laba/Rugi PT."X" Tahun 2001
PT."X"
LAPORAN LABA/RUGI PER31 DESEMBER2001
(dalam Rupiah) PENJUALAN
Penjualan Penjualan bersih HARGA POKOK PENJUALAN Stock Awal Pembelian Barang
Stock barang tersedia Stock Akhir
HPP Laba Kotor BIAYA-BIAYA Biaya Operasional (angkut)
Biaya Gaji Karyawan Biaya HP GSM Biaya Telepon Biaya Listrik dan Sampah
Biaya PPh 22 (Final) Biaya Sewa Gedung Biaya Penyusutan Aktiva
BiayaS.D.O, A.T.K&
Jamrcstek Biaya Iklan Total Biaya
Pendapatan Sebelum Bunga & Pajak Bunga Pinjaman Pendapatan Lain !ain/
Bunga
Pendapatan Sebelum Pajak
Pajak
Laba Bersih
571,065,798 6,438,619,221 7,009,685,019 (871,971,104)
60,549,060 250,000,000 16,889,594 8,290,063 19,771,820 28,340,644 42,000,000 25,936,985 6,193,350 20,762,892
7,470,387,555 7,470,387,555
(6,137,713,915) 1,332,673,640
(478,734,408)
853,939,232 (133,915,171)
853,044 720,877,105
0 720,877,105
Sumber: Dokumen PT."X"
Keterangan : Pajak sebesar Rp. 0, karena angsuran PPh pasal 25 perusahaan tahun 2000 mengalami lebih bayar, sehingga untuk tahun 2001 dapat dikompensasikan.
4.2.6 Penyaj ian Neraca Perusahaan
Neraca perusahaan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan yang terdiri dari harta, utang, dan modal pada tanggal penutupan buku.
Neraca PT."X" dapat dilihat pada tabel 4.2.
(dalam Rupiah) AKTIVA
AkKTIVA LANCAR Kas di Bank Mandiri Kas di Bank Buana Ind Kas di Bank Bali Kas di PT. "X"
Total Kas Piutang lain-lain Piutang dagang Total piutang
rssi s«d:acj!; uai ai i'3 dagangan Total aktiva lancar
AKTIVA TETAP
Mobil truck No. KT 8666 AF Mobil truck No. KT 8671 EA Mobil panther PPL 95 Mesin ketik elektrik & fax Komputer
Printer
Satu peralatan telpon Perlengkapan kantor Peralatan kantor:
Meja meeting Rak buku Kursi
Motor honda supra Tr'jk RJV
Total Aktiva Tetap
Akumulasi penyusutan aktiva Nilai buku aktiva tetap TOTAL AKTIVA
440 619 354 297 56 87
75 45 55 2 3 2 3 2 3 2 10 3 210 (93
,998,160 732,995 ,479,741 ,263,739 ,000,000 ,979,240
,000,000 000,000 ,900,000 ,000,000 ,000,000 857,650 ,800,000 ,425,500 663,900 ,250,000 ,567,616 ,000,000 ,600,nnn ,064,666 ,634,128)
1,712,474,635
143,97'J,240 871 071 104 2,728,424,979
116,430,538 2.814.855.517
KEWAJIBAN dan MODAL HUTANG
Hutang Jangka Pendek Hutang Dagang Hutang PPN
Total Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang
Hutang bank (Bank Bali)
Total Hutang Jangka Panjang Total Pasiva
MODAL Modal Laba ditahan Laba bersih
Total Modal
TOTAL KEWAJIBAN & MODAL
9,012 37,391
1,083,784
493,789 720,877
,080 ,929
,715
,688 ,105
46,404,009
1,083,784,715 1,130,188,724
500,000,000 1,214,666,793 1,714,666,793
2.844.855.517
OO
Snmher • nokiimen PT "X"
4.3 Analisis dan Pembahasan
PT."X" merupakan perusahaan dagang yang melakukan pembelian dan penjualan dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai akibat omset penjualan PT."X" dalam satu tahun buku melebihi Rp. 360.000.000 (tiga ratus enam puluh juta rupiah) maka PT."X" wajib dkukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak untuk
memungut Pajak Pertambahan Nilai atas barang dagangan yang dijual PT."X".
Pada saat menjual barang dagangannya, PT."X" akan memungut pajak dari pembeli yang disebut Pajak Keluaran sedangkan pada saat melakukan pembelian barang dagangan, PT."X" akan dipungut pajak yang disebut Pajak Masukan. Selain pembelian atas barang dagangan, PT."X" juga melakukan pembelian yang bukan merupakan barang dagangan dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha. Karena tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha, maka Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan. Akan tetapi PT."X" telah melakukan pengkreditan atas seluruh Pajak Masukan, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan, yaitu pada hutang PPN, jumlah aktiva tetap dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang disajikan dalam neraca serta akan berpengaruh juga terhadap laba bersih dalam laporan laba/rugi sebagai akibat perubahan atas biaya ptiiyusutan aktiva tetap.
Berdasarkan data-data transaksi penjualan ^an pembelian dari perusahaan, maka penulis melakukan penghitungan atas Pajak Masukan dan Pajak Keluarannya untuk membual jurnal atas transaksi-transaksi tersebut. Karena data-data yang penulis peroleh berupa transaksi penjualan dan pembelian perusahaan selama satu tahun yaitu pada tahun 2001, maka penulis menyederhanakan menjadi per tanggal bukan jurnal per transaksi.
Dari penghitungan Pajak Masukan yang telah dibuat, maka penulis akan membedakan antara Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan. Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan akan ditambahkan pada harga perolehan barang yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga perolehan aktiva tetap berikut penyusutannya. Sebagai akibat PT."X" mengkreditkan seluruh Pajak Masukan dan akan berpengaruh terhadap hutang PPN, jumlah aktiva tetap, akumulasi penyusutan aktiva tetap
yang disajikan dalam neraca dan juga akan berpengaruh juga terhadap laba bersih dalam laporan laba/rugi, maka penulis membuat koreksi atas laporan laba/rugi dan neraca perusahaan tahun 2001
4.3.1 Jumal Transaksi Penjualan PT."X" Tahun2001
Mengingat banyaknya jurnal yang akan dibuat, penulis menyederhanakan juraal transaksi penjualan dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada lampiran 3.
Contoh perhitungan PPN Keluaran berikut jurnalnya untuk penjualan secara tunai pada tanggal 3 Januari 2001 :
Kas Rp. 5.676.000 Penjualan Rp. 5.160.000 Pajak Keluaran Rp. 516.000
Contoh perbitungan PPN Keluaran berikut jurnalnya untuk penjualan kepada pemungut PPN pada tanggal 3 Januari 2001 :
Kas Rp. 70.745.560 Penjualan Rp. 70.745.560
Contoh perhitungan PPN Keluaran berikut jurnalnya "ntuk penjualan secara krcdit pada tanggal 4 Januari 2001 :
Piutang Dagang Rp. 10.546.800 Penjualan Rp. 9.588.000 Pajak Keluaran belum difakturkan Rp. 958.800
Contoh ayat jurnal pada tanggal 6 Februari 2001 setelah faktur pajak diterbitkan:
Pajak Keluaran belum difakturkan Rp. 958,800 Pajak Keluaran Rp.958,800
4.3.2 Jurnal Transaksi Pembelian PT."X" Tahun 2001
Mengingat banyaknya juraal yang akan dibuat, penulis menyederhanakan jurnal transaksi pembelian dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada lampiran 4.
Contoh perhitungan PPN Masukan berikut jurnalnya untuk pembelian barang dagangan pada tanggal 10 Januari 2001 :
Persediaan Rp. 7.445.274 Pajak Masukan Rp. 744.257
Kas Rp. 8.189.801
Contoh jurnal untuk pembelian asset pada tanggal 16 Januari 2001 : Furniture Rp. 3.575.000
Kas Rp. 3.575.000
Contoh perhitungan PPN Masukan berikut jurnalnya untuk pembelian barang dagangan secara kredit pada tanggal 9 November 2001 :
Persediaan Rp. 5.833.712 Pajak Masukan belum difakturkan Rp. 583.371
Utang Dagang Rp. 6.417.083
Contoh ayat jurnal pada tanggal 2 Desember 2001 setelah faktur pajak dikirim penjual:
PajakMasukan Rp. 583.371
Pajak Masukan belum difakturkan Rp. 583.371
Tabel 4.3. Pengkreditan Pajak Masukan
Bulan Jan Feb Mar Apr May Jun Jui Aug Sep Oct Nov Dec
Pajak Keluaran 58,614,970 57,508,130 32,259,474 43,014,084 62,942,182 70,195,492 61,330,396 64,941,217 57,839,821 74,631,883 32,647,319 43,837,507
Pajak Masukan 5,429,782 4,761,722 6,298,913 7,915,085 10,103,945 6,454,113 7,109,967 7,735,905 6,394,862 11,447,983 9,817,421 6,163,140
Kurang Bayar 53,185,188
52,746,408 25,960,561 35,098,999 52,838,237 63,741,379 54,220,429 57,205,312 51,444,959 63,183,900 22,829,898 37,674,367
Sesuai dengan table 4.3 di atas, dapat diketahui besarnya jumlah Dajak Keluaran dan Pajak Masukan setiap bulannya pada tahun 2001. Sebagai akibat Pajak Masukan setiap bulannya lebih besar daripada Pajak Keluaran, maka terjadi Kurang Bayar. Kekurangan bayar pajak tersebut harus dilunasi Pengusaha Kena Pajak sesuai jangka waktu pembayaran dan pelaporannya.
4.3.3 Pengaruh Pengkreditan Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan Terhadap Laporan Keuangan.
Berdasarkan lampiran 3, jurnal transaksi penjualan dan lampiran 4, juraal transaksi pembelian akan diketahui besarnya jumlah Pajak Keluaran dan Pajak Masukan setiap bulannya. Pajak Masukan atas pembelian yang bukan merupakan barang dagangan dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha, tidak dapat dikreditkan. Oleh karena perusahaan telah mengkreditkan seluruh Pajak Ma<.ukannya, hal ini tentu akan mempenga'uhi jumlah besarnya PPN terutang serta berpengaruh terhadap laporan keuangan dalam hal ini laporan laba/rugi dan neraca. Penulis akan menyajikan koreksi atas laporan laba/rugi dan neraca perusahaan tahun 2001, yang menunjukkan perbedaan pada biaya penyusutan aktiva dan laba bersih dalam laporan laba/rugi, hutang PPN, harga perolehan aktiva tetap, serta akumulasi penyusutan aktiva tetap pada neraca sebagai akibat Pajak Masukan yang seharusnya tidak dapat dikreditkan tetapi telah dikreditkan cleh perusahaan.
Melalui tabel 4.2 , dapat diketahui bahwa bila perusahaan melakukan pengkreditan atas Pajak Masukan yang seharusnya tidak dapat dikreditkan, maka akan terdapat hutang PPN sebesar Rp.37.391.929, total aktiva tetap sebesar Rp.2i0.064.666, akumulasi penyusutan aktiva sebesar Rp.93.634.128. Sedangkan pada laporan laba/rugi perusahaan besarnya bi<*ya penyusutan aktiva sebesar Rp.25.936.985, laba bersih sebesar Rp.720.877.105 yang dapat dilihat pada tibel 4.1.
Setelah dilakukannya penelitian atas Pajak Masukan yang sehara<nya tidak dapat dikreditkan, maka pada tabel 4.5 terdapat hutang PPN sebesar Rp.37.674.367, total aktiva tetap sebesar Rp.217.250.842, akumulasi penyusatan aktiva sebesar Rp.94.664.340. Sedangkan pada laporan laba/rugi setslah penelitian, besaraya biaya penyusutan aktiva sebesar Rp.26.967.197, laba bersih sebesar Rp. 719.846.893 yang dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Laporan Laba/Rugi PT."X" Tahun 2001 pr."x"
LAPORAN LABA/RUGI (Setelah Koreksi) PER31DESEMBER2001
(dalain Rupiah) PENJUALAN
Penjualan Penjualan bersih HARGA POKOK PENJUALAN Stock Awal Pembelian Barang Stock barang tersedia Stock Akhir
HPP Laba Kotor BIAYA-BIAYA
Biaya Operasional (angkut) Biaya Gaji Karyawan Biaya HP GSM Biaya Telepon
Biaya Listrik dan Sampah Biaya PPh 22 (Final) Biaya Sewa Gedung Biaya Penyusutan AJctiva Biaya S.D.O, A.T.K &
Jamsostek Biaya Iklan Total Biaya
Pendapatan Sebelum Bunga
& Pajak Bunga Pinjaman Pendapatan Lain-lain/
Bunga
Pendapatan Sebelum Pajak Pajak
Laba Bersih
571,065,798 6,438,619,221 7,009,685,019 (871,971,104)
60,549,060 250,000,000 16,889,594 8,290,063 19,771,820 28,340,644 42,000,000 20,967,197 6,193,350 20,762,892
7,470,387,555 7,470,387,555
(6,137,713,915) 1,332,673,640
(479,764,620) 852,909,020 (133,915,171)
853,044 719,846,893
0
719,846,893
Sumber : Dokumen PT."X" (diolah kembali oleh penulis)
ydalam Rupiah) AKTIVA
AkKTIVA LANCAR Kas di Bank Mandiri Kas di Bank Buana Ind Kas di Bank Bali Kas di PT. "X"
Total Kas Piutang lain-lain Piutang dagang Total piutang
Persediaan barang dagangan Total aktiva lancar
AKTIVA TETAP
Mobil truck No. KT 8666 AF Mobil truck No. KT 8671 EA Mobil panther PPL 95 Mesin ketik elektrik & fax Komputer
Printer
Satu peralatan telpon Perlengkapan kantor Peralatan kantor:
Meja meeting Rak buku Kursi
Motor honda supra Truk Box
Total Aktiva Tetap
Akumulasi penyusutan aktiva Nilai buku aktiva tetap TOTAL AKTIVA
440,998,160 619,732,995 354,479,741 297,263,739 56,000,000 87,979,240
75,000,000 45,000,000 61,490,000 2,000,000 3,000,000 943,415 2,800,000 3,768,050 3,575,000 3,250,000 2,824,377 10,000,000 3,600,000 217,250,842 (94,664,340)
1,712,474
143,979 S71 971 2,728,424
122,586 2.851.011
,635
,240 ,104 ,979
,502 ,481
KEWAJIBAN dan MODAL HUTANG
Hutang Jangka Pendek Hutang Dagang Hutang PPN
Total Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang
Hutang bank (Bank Bali)
Total Hutang Jangka Panjang Tota! Pasiya
MODAL Modal Laba ditahan Laba bersih
Total Modal
TOTAL KEWAJIBAN & MODAL
9,012, 37,674,
1,083,784,
500,693, 719,846,
080 367
715
426 893
1 1
1 1
2
46,686
,083,784 .130471
500,000 ,220,540 ,720,540
.851.011 ,447
,715 162
,000 ,319 ,319
481
U i
Untuk dapat mengetahui perbedaan dengan jelas dalam laporan laba'mgi dan neraca sebagai akibat pengkreditan Pajak Masukan, penulis akan menyajikan laporan laba/rugi dan neraca perusahaan tahun 2001 sebelum dan sesudah koreksi yang menunjukkan perbedaan pada biaya penyusutan aktiva dan laba bersih dalam laporan laba/rugi yang dapat dilihat pada tabel 4.6, hutang PPN, harga perolehan aktiva tetap, serta akumulasi penyusutan aktiva tetap pada neraca yang dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.6. Laporan Laba/Rugi PT."X" Tahun 2001 PT."X"
LAPORAN LABA/RUGI PER31 DESEMBER2001
(dalam Rupiah) PENJUALAN
Penjualan Penjualan bersih HARGA POKOK PENJUALAN Stock Awal Pembelian Barang Stock barang tersedia Stock Akhir
HPP Laba Kotor BIAYA-BIAYA
Biaya Operasional (angkut) Biaya Gaji Karyawan Biaya HP GSM Biaya Telepon
Biaya Listrik dan Sampah Biaya PPh 22 (Final) Biaya Sewa Gedung Riaya Penyusuta,. Aktiva BiayaS.D.O, A.TK&
Jamsostek Biaya Iklan Total Biaya
Pendapatan Sebelum Bunga &
Pajak
Bunga Pinjaman
Pendapatan Lain-lain/ Bunga Pendapatan Sebelum Pajak Pajak
Laba Bersih
Sebdum Koreksi 7,470,387,555 7,470,387,555
571,065,798 6,438,619,221 7,009,685,019 (871,971,104) (6,137,713,915) 1,332,673,640 60,549,060 250,000,000 16,889,594 8,290,063 19,771,820 28,340,644 42,000,000 25,936,985 6,193,250 20,762,892 (478,734,408)
853,939,232 (133,915,171) 853,044 720,877,105 0
720,877,105
Sesudah Koreksi 7,470,387,555 7,470,387,555
571,065,798 6,438,619,221 7,009,685,019 (871,971,104) (6,137,713,915) 1,332,673,64C 60,549,060 250,000,000 16,889,59*
8,290,063 19,771,820 28,340,64*
42,000,000 26,967,197 6,193,350 20,762,892 (479,764,620)
852,909,020 (133,915,171) 853,044 719,846,893 0 719,846,893
Sumber : Dokumen PT."X" (diolah kembali oleh penulis)
(dalam Rupiah) AKTIVA
AkKTIVA LANCAR Kas di Bank Mandiri Kas di Bank Buana Ind Kas di Bank Bali Kas di PT. "X"
Total Kas Piutang lain-lain Piutang dagang Total piutang
Persediaan barang dagangan Total aktiva lancar
AKTIVA TETAP
Mobil truck No. KT 8666 AF Mobil truck No. KT 8671 EA Mobil panther PPL 95 Mesin ketik elektrik & fax Komputer
Printer
Satu peralatan telpon Perlengkapan kantor Peralatan kantor:
Meja meeting Rak buku Kursi
Motor honda supra Truk Box
Total Aktiva Tetap
Akumulasi penyusutan aktiva Nilai buku aktiva tetap TOTAL AKTIVA
Sebelum Koreksi
440,998,160 619,732,995 354,479,741 297,263,739 1,712,474,635 56,000,000 87,979,240 143,979,240 871 971 104 2,728,424,979
75,000,000 45,000,000 55,900,000 2,000,000 3,000,000 857,650 2,800,000 3,425,500
2,663,900 3,250,000 2,567,616 10,000,000 3.600.000 210,064,666
(93,634,128) 116,430,538 2.844.855.517
Sesudah Koreksi
440,998,160 619,732,995 354,479,741 297,263,739 1,712,474,635 56,000,000 87,J79,240 143,979,240 871 971 104 2,728,424,979
75,000,000 45,000,000 61,490,000 2,COO,000 3,000,000 943,415 2,800,000 3,768,050
3,575,000 3,250,000 2,824,377 10,000,000 3.600,000 217,250,842
(94,664,340) 122,586,502 2.851.011.481
KEWAJIBAN dan MODAL HUTANG
Hutang Jangka Pendek Hutang Dagang Hutang PPN
Total Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang
Hutang bank (Bank Bali)
Total Hutang Jangka Panjang Total Pasiva
MODAL Modal Laba ditahan Laba bersih
Total Modal
TOTAL KEWAJIBAN & MODAL
Sebelum Koreksi
9,012,080 37,391,929 46,404,009
1,083,784,715 1,083,784,715 1,130,188,724
500,000,000 493,789,688 720,877,105 1,714,666,793
2.844.855.517
Sesudah Koreksi
9,012,080 37,674,367 46,686,447
1,083,784,715 1,083,784,715 1,130,471,162
500,000,000 500,693,426 719,846,893 1,720,540,319
2.851.011.481
OO
Sumber: Dokumen PT."X" (diolah kembali oleh penulis)