• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMOHONAN BANTUAN BELANJA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2022 SATGAS SABER PUNGLI KOTA BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERMOHONAN BANTUAN BELANJA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2022 SATGAS SABER PUNGLI KOTA BANDUNG"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PERMOHONAN BANTUAN BELANJA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2022

SATGAS SABER PUNGLI KOTA BANDUNG

Banding, April 2021

(2)

1

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK PERMOHONAN BELANJA HIBAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MOCH. YORIS MAULANA YUSUF MARZUKI, S.I.K.

Jabatan : Ketua Unit Satgas Pemberantasan Pungli Kota Bandung

Bertindak untuk dan atas nama : Satgas Saber Pungli Kota Bandung

Alamat : Rumah Dinas Jl. Samoja No. 11 Rt. 09 Rw. 10 Kel. Samoja Kec. Batununggal Kota Bandung

No. KTP : 1271031804790011

Telepon /HP/Fax : 085200052000

E-mail : saberpunglikotabandung@gmail.com

Alamat Sekertariat : Jl. Sulaksana Makmur No 40 Kec. Antapani Kota Bandug

E-mail : saberpunglikotabandung@gmail.com

Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana belanja hibah :

1. Bertanggung jawab penuh baik formal mapun materiil atas penggunaan belanja hibah yang diterima.

2. Akan menggunakan belanja hibah sesuai dengan rencana penggunaan proposal yang telah disetujui

3. Akan melaporkan pertanggungjawaban belanja hibah paling lambat 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai atau 10 Januari Tahun anggaran berikutnya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.

Bandung, 30 April 2021

KEPALA UNIT PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG

MOCH. YORIS MAULANA YUSUF MARZUKI, S.I.K AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79040934

UNIT SATUAN TUGAS

PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG

Alamat Posko Saber Pungli Kota Bandung Jl. Sulaksana Makmur No. 40 Tlp. 022-87326264.

Call Center 1500106

e-mail : saberpunglikotabandung@gmail.com

saberpunglilkotabandung saberpunglilkotabandung saberpunglilkotabandung

(3)

2

KEPUTUSAN WAKIL KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BESAR BANDUNG SELAKU KETUA PELAKSANA

UNIT SATUAN TUGAS PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR KOTA BANDUNG NOMOR / 12 -KP.SP/IV/2021

TENTANG

PENUNJUKAN AIPTU SUPARMANSYAH SEBAGAI BENDAHARA PENGELUARAN UNIT SATUAN TUGAS PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR KOTA BANDUNG

Menimbang : a. bahwa Unit satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Kota Bandung telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 700 / Kep.849-Inspektorat / 2019;

b. bahwa dalam rangka efesiensi, efektifitas, akuntabilitas dan pertangungjawaban pelaksanaan pengelolaan anggaran Unit Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Kota Bandung dipandang perlu menunjuk bendahara pengeluaran;

c. bahwa berdsarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b perlu menetapkan Keputusan Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Bandung Selaku Ketua Pelaksana Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung tentang penunjukan Aiptu Suparmansyah sebagai bendahara pengeluaran Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung.

Mengingat : 1. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor : 542 tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Peraturan Wali Kota Bandung Nomor : 113 tahun 2017;

2. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor : 567 tahun 2018 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

3. Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 700 / Kep.849-Inspektorat/2019 tentang Unit Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Kota Bandung.

UNIT SATUAN TUGAS

PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG

Alamat Posko Saber Pungli Kota Bandung Jl. Sulaksana Makmur No. 10 Tlp. 022-87326264.

Call Center 1500106

e-mail : saberpunglikotabandung@gmail.com

saberpunglilkotabandung saberpunglilkotabandung saberpunglilkotabandung

(4)

3 Menetapkan :

KESATU : Penunjukan Aiptu Suparmansyah sebagai Bendahara Pengeluaran Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung.

KEDUA : Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU adalah sebagai berikut :

Nama : Aiptu Suparmansyah

Tempat, tanggal Lahir : Sumedang, 21 Pebruari 1976

Alamat : Mekar Indah VIII Blok F Rt. 003 Rw. 016 Kel.

Cibiru Wetan Kec. Cileunyi Ka.b Bandung.

Jabatan : Ps. Kepala Sub. Seksi Akuntansi/ Keuangan

pada Polrestabes Bandung.

KETIGA : 1. Menerima, menyimpan, menatausahakan dan membukukan serta melaporkan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung yang dalam pengelolaannya;

2. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan untuk dibayarkan;

3. Melakukan koordinasi dengan bank, berkaitan dengan pengelolaan keuangan Unit Satuan TUgas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung,

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada saat ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung

Pada tanggal 30 April 2021

KEPALA UNIT PEMBERANTASAN PUNGLI

KOTA BANDUNG

MOCH. YORIS MAULANA YUSUF MARZUKI, S.I.K.

AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79040934

(5)

4

SURAT KETERANGAN

Nomor : 09 / IV / Satgas-SP / 2021

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Teti Sumarni, SH., MH

NRP : 64050108

Pangkat / Golongan : Kompol

Jabatan : Sekretaris Saber Pungli Kota Bandung Bertindak untuk dan atas nama : Posko Saber Pungli Kota Bandung

Dengan ini menerangkan dengan sebenarnya bahwa domisili Posko Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung sampai dengan surat keterangan ini dibuat berkedudukan pada :

Nama Kantor : Saber Pungli Kota Bandung

Alamat : Jl. Sulaksana Makmur No.40

Kelurahan : Cicaheum

Kecamatan : Kiaracondong

Kota : Bandung

Demikian Surat Keterangan ini dibuat guna memenuhi persyaratan permohonan Hibah Pemerintah Kota Bandung Tahun 2021 kepada Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 30 April 2021 A.n. KA UPP KOTA BANDUNG

Sekretaris

TETI SUMARNI, SH., MH KOMPOL NRP 64050108

UNIT SATUAN TUGAS

PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG

Alamat Posko Saber Pungli Kota Bandung Jl. Sulaksana Malmur No. 40 Tlp. 022-87326264.

Call Center 1500106

e-mail : saberpunglikotabandung@gmail.com

saberpunglilkotabandung saberpunglilkotabandung saberpunglilkotabandung

(6)

5

Bandung, 30 April 2021 Nomor : B / 11 -KP.SP/IV/2021

Sifat : Segera Kepada

Lampiran : 1 (satu) Berkas

Perihal : Yth. BAPAK WALIKOTA BANDUNG

Jl. Wastukencana No. 2 Kota

Bandung

Disampaikan dengan hormat, pemerintah berdasarkan pasal 286 ayat (2) Undang- Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah jo Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 180/3935/SJ tentang Pengawasan Pungutan Liar Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah telah menetapkan kebijakan terkait upaya pemberantasan pungutan liar secara tegas, terpadu, efektif, efisien dan mampu menimbulkan efek jera, dan sejalan dengan ketentuan pasal 8 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2016, telah ditetapkan pula Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 700/4277/SJ yang mengamanatkan pembentukan Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung di tingkat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Menindaklanjuti amanat peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut diatas, Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 180/Kep.1369-Inspektorat/2016 tentang Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung namun dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 180/Kep.1379-Inspektorat/2016 perlu disesuaikan dan kemudian ditetapkan kembali dengan Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 700/Kep/849-Insperktorat/2019.

Dalam rangka efektifitas pemberantasan pungutan liar di Kota Bandung dan menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 977/5085/SJ tanggal 30 Desember 2016, sifat segera, perihal Penegasan Pembentukan dan Penggagasan Unit Pemberantasan Pungli Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan keputusan dan

UNIT SATUAN TUGAS

PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG

Alamat Posko Saber Pungli Kota Bandung Jl. Sulaksana Makmur No. 40 Tlp. 022-87326264.

Call Center 1500106

e-mail : saberpunglikotabandung@gmail.com

saberpunglilkotabandung saberpunglilkotabandung saberpunglilkotabandung

Permohonan Bantuan Hibah Tahun Anggaran 2022 Untuk Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung

(7)

6

memperhatikan kemampuan APBD Kota Bandung telah menganggarkan kegiatan yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung pada APBD tahun 2020 sebesar Rp.2.500.000.000,- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah),- melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) Inspektorat Tahun Anggaran 2020

Berkenaan dengan kebijakan pengelolaan keuangan Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung tersebut, bersama ini dapat kami sampaikan pengarahan yang disampaikan oleh Satgas Saber Pungli Prov, Jabar pada pelaksanaan kegiatan rapat kerja daerah satuan tugas sapu bersih pungutan liar Provinsi Jawa Barat dengan tema Meningkatkan sinergitas dalam pemberantasan pungutan liar guna mewujudkan Indonesia Maju bertempat di Bogor pada tanggal 18-19 Desember 2019 berdasarkan hasil konsolidasi Satgas Saber Pungli Provinsi Jawa Barat dengan Kementrian Dalam Negeri dan Badan Pertanahan Nasional serta dan Kementrian Hukum dan HAM, sebagai berikut :

1. Panduan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar yang dikeluarkan oleh Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli dan Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, mengatur bahwa anggota Satgas Saber Pungli Provinsi/Unit Satgas Pemberantasan Pungli Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan atas Surat tugas yang dikeluarkan oleh Ketuan Pelaksana Satgas Saber Pungli Provinsi (Irwasda pada Polda/Unit Satgas Pemberantasan Pungli Kabupaten/Kota (Wakapolres). Inspektorat selaku pengguna anggaran tidak dapat mengeluarkan surat tugas tersebut dikarenakan Irwada/Inspektorat tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan Tupoksi intelijen, penindakan dan yustisi;

2. Undan-Undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 mengatur tentang Organisasi Masyarakat, Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung dibentuk dengan Undang-Undang sama halnya dengan KONI dan PRAMUKA. Berkenaan dengan pengaturan bahwa hibah dapat diberikan hanya satu kali, kebijakan tersebut berlaku terhadap pemberian hibah untuk bantuan infrastruktur, Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar bentuknya operasional, kegiatannya terus menerus berjalan, dengan demikian pemberian bantuan hibah kepada Unit Satuan Tugas Pemberantasabn Pungutan Liar Kota Bandung dapat diberikan setiap tahun disesuaikan dengan kebutuhan dan memperhatikan kemampuan APBD Kota Bandung.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas, bersama ini kami sampaikan proposal bantuan hibah kepada Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar Kota Bandung, kiranya bapak berkenan untuk dapat merealisasikan permohonan bantuan hibah kami, demi tertanggulanginya praktek pungli yang dilakukan oleh aparatur Negara dalam

(8)

7

memberikan pelayanan kepada masyarakat, terbangunnya perubahan mindset aparatur Negara dalam pelayanan masyarakat denhgan prinsip zero pungli namun tetap mengutamakan pelayanan prima dan terbangun danb terciptanya sikap tegas dan kesadaran masyarakat menolak segala bentuk pungli dan mematuhi aturan yang berlaku.

Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan dapat direalisasikannya permohonan kami ducapkan terima kasih.

WAKAPOLRESTABES BANDUNG SELAKU KETUA PELAKSANA

UNIT SATUAN TUGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG

MOCH. YORIS MAULANA YUSUF MARZUKI, S.I.K.

AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79040934

Tembusan, disampaikan kepada Yth.

1. Bapak Sekertaris Daerah Kota Bandung selaku Ketua TAPD Kota Bandung;

2. Inspektorat Kota Bandung selaku Ketua Tim Pertimbangan Pemberian Belanja Hibah.

(9)
(10)

Scanned by CamScanner

(11)

Scanned by CamScanner

(12)

Scanned by CamScanner

(13)

Scanned by CamScanner

(14)

Scanned by CamScanner

(15)

Scanned by CamScanner

(16)

Scanned by CamScanner

(17)

Scanned by CamScanner

(18)

Scanned by CamScanner

(19)

Scanned by CamScanner

(20)

Scanned by CamScanner

(21)

Scanned by CamScanner

(22)

Scanned by CamScanner

(23)

Scanned by CamScanner

(24)

Scanned by CamScanner

(25)

Scanned by CamScanner

(26)

Scanned by CamScanner

(27)

Scanned by CamScanner

(28)

Scanned by CamScanner

(29)

Scanned by CamScanner

(30)

Scanned by CamScanner

(31)

Scanned by CamScanner

(32)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami Panjatkan kehadirat Alloh, SWT karena atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun proposal ini guna memenuhi salah satu persyaratan permohonan bantuan dana hibah dari Pemerintah Kota Bandung sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 567 Tahun 2018 tentang Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Kami menyadari penulisan proposal ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak yang sudah memberikan masukan dan semangat.

Akhir kata, kami berharap semoga proposal ini dapat dikabulkan oleh Bapak karena dana hibah ini sangat kami perlukan dalam rangka mengoptimalkan program kerja dan kegiatan Sapu bersih pungutan liar.

Dalam penyajian proposal ini kami menyadari jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami sangat mengharapkan koreksi dan saran yang bersifat membangun dari Majelis Pertimbangan Kota Bandung dan pihak-pihak terkait lainnya sebagai bahan masukan demi perbaikan maupun peningkatan kapabilitas kami.

Wassalam Wr.Wb.

(33)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 2

PROPOSAL

PERMOHONAN DANA HIBAH

UNIT SATUAN TUGAS PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2022

I. LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara terencana, terintegrasi dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa.

Pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik guna mencapai tujuan nasional suatu bangsa. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam rangka mencapai tujuan, pemerintahan telah menyusun program, sasaran dan kegiatan sebagai pedoman dalam menghadapi 3 (tiga) masalah pokok bangsa, yaitu (1) merosotnya kewibawaan Negara, (2) melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional, dan (3) merebaknya intoleransi dan krisi kepribadian bangsa.

Nawacita sebagai 9 (Sembilan) agenda prioritas Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dirumuskan sebagai jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian. 9 (Sembilan) agenda prioritas tersebut adalah :

1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga Negara.

2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

(34)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 3 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing dipasar Ineternasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Untuk mewujudkan agenda NAWACITA tersebut, diperlukan kerja nyata tahap demi tahap, dimulai dengan pembangunan pondasi dan dilanjutkan dengan upaya percepat diberbagai bidang. Pada awal, percepatan tersebut difokuskan pada bidang ekonomi, khususnya percepatan pembangunan sektor infrastuktur, pembangunan manusia dan deregulasi ekonomi. Pada sektor infrastruktur, telah dimulai dan masih berjalan 52 Proyek jalan tol, 13 proyek pelabuhan, 19 proyek jalan kereta api dan 17 proyek bandara. Kesemuanya ditunjukan untuk memangkas beban biaya distribusi barang dan jasa.

Selanjutnya, pada sektor pembangunan manusia upaya percepatan difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM), untuk memenuhi pasar tenaga kerja yang dinamis. Sementara melalui deregulasi ekonomi, ribuan perda yang menghambat sektor usaha telah dipangkas dan dilaksanakan penyerderhanaan perizinan sebagai upaya untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan 13 (Tiga Belas) kebijakan yang dikenal dengan paket kebijakan ekonomi pemerintah.

Disadari bahwa percepatan pembangunan ekonomi yang dilakukan, tidak akan berhasil baik tanpa ditopang oleh stabilitas Politik dan keamanan serta kepastian hukum. Oleh karenanya, program reformasi hukum menjadi agenda strategis pemerintahan pada tahap selanjutnya, untuk memulihkan kepercayaan publik. Serta menciptakan keadilan dan kepastian hukum. Bukan berarti hal ini tidak dilaksanakan, selama ini memang telah dilaksanakan namun belum optimal. Reformasi hukum meliputi 3 (tiga) pilar utama, yakni:

1. Penataan regulasi agar menghasilkan regulasi berkualitas,

2. Pembenahaan lembaga/apparat penegak hukum agar tercipta profesionalitas penegak hukum, serta

3. Pembangunan budaya hukum untuk menciptakan budaya hukum yang kuat.

(35)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 4 Pada tahap I reformasi dibidang hukum, terdapat 5 (lima) program yang menjadi prioritas, yakni :

1. Pemberantasan praktik pungutan liar (Pungli) dalam sentra pelayanan publik, Karena Pratik Pungli menyebabkan birokrasi berbelit-belit dan tidak efisien.

2. Pemberantasan penyelundupan.

3. Percepat pelayanan SIM, STNK, BPKP, dan SKCK.

4. Relokasi dan pemisahan penghuni Lembaga Pemasarakatan (Lapas) dari Narkoba, terorisme dan radikalisme.

5. Perbaikan layanan hak paten, merek dan desain bebas korupsi dengan teknologi informasi yang transparan.

PELAYANAN PUBLIK DAN PUNGUTAN LIAR

A. PELAYANAN PUBLIK

Pelayanan publik merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan kualitas hidup sosial dalam masyarakat manapun. Dewasa ini kualitas pelayanan publik menjadi bahasan yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan, termasuk pada organisasi atau institusi pemerintah sebagai lembaga penyedia layanan publik. Negara dan sistem pemerintahan menjadi tumpuan pelayanan warga Negara dalam memperoleh jaminan atas hak-haknya. Karena peningkatan kualitas pelayanan (quality of service) akan menjadi penting.

Lembaga atau organisasi pemerintah semakin dituntut untuk menciptakan kualitas pelayanan yang dapat mendorong dan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat. Pelayan (aparatur) pemerintah harus lebih proaktif dan cermat dalam mengantisipasiparadigma baru memasuki era global, agar pelayanan publik mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bergerak dinamis.

Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa dalam membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggaraan negara merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seruruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik.

(36)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 5 Pelayanan publik sendiri pada hakekatnya adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Namun kondisi yang terjadi di masyarakat menunjukan bahwa pelayanan publik masih belum sepenuhnya berjalan dengan baik dan masih ditemuinya hambatan-hambatan.

Secara umum yang dimaksud pelayanan publik sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegitan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara Negara.

Penyelenggaraan pelayanan publik yang berasaskan kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesionalan, parsitipatif, persamaan perlakuan/tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, kecepatan waktu, kecepatan, kemudahan serta keterjangkauan, perlu dilakukan oleh seluruh penyelenggara negara.

Contoh dari pelayanan publik ini banyak sekali, antara lain pembuatan SIM, E-KTP, jasa listrik (PLN), Pelayanan Pajak, Pengurusan Paspor, Sertifikat Tanah, Pengadaan Barang dan Jasa, Kir Kendaraan bermotor umum, perizinan pertambangan/perkebunan, ekspor impor, bongkar muat kapal/container dan segala bentuk perizinan. Seringkali muncul berbagai masalah dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang mencerminkan ketidak puasan masyarakat terhadap pelayanan publik pemerintah, antara lain pelayanan yang mahal, kaku dan berbelit-belit, sikap dan tindakan aparat pelayanan yang suka menuntut imbalan (Pungli), kurang ramah, arogan, dan lambat dalam melayani masyarakat. Buruknya pelayanan publik diperparah pula oleh rendahnya partisipasi masyarakat dan sikap permisif terhadap pungutan liar.

Upaya pemerintah untuk menciptakan kualitas pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur, tentunya tidak terlepas dari adanya permasalahan yang timbul berupa adanya Pungutan Liar (Pungli) yang saat ini sudah berkonotasi menjadi akar budaya yang ada dalam proses pelayanan publik yang dilakukan oleh Pejabat/aparatur negara dan saat ini hanya terjadi pada level Kementrian/Lembaga saja (pusat) namun sudah berkembang pada

(37)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 6 level Pemda (Provinsi, Kabupaten/Kota) bahkan sampai dengan level terkecil (RT/RW).

Kegiatan pungutan liar yang semakin marak pada pelayanan publik tersebut akan mengganggu dan memberatkan masyarakat sehingga dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, menghambat perkembangan ekonomi, dapat mempengaruhi iklim investasi dan merosotnya wibawa hukum.

B. PUNGUTAN LIAR

Tingginya tingkat ketidakpastian pelayanan sebagai akibat adanya prosedur pelayanan yang panjang dan melelahkan menjadi penyebab dari semakin banyak masyarakat yang menyerah ketika berhadapan dengan pelayanan publik yang koruptif. Hal ini merupakan salah satu factor yang menyebabkan masyarakat cendrung semakin toleran terhadap praktik pungutan liar dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Secara umum pungutan liar merupakan pengenaan biaya atau pungutan di tempat atau kegiatan yang seharusnya TIDAK ADA biaya/tambahan, sehingga dapat diartikan sebagai kegiatan memungut biaya atau meminta uang secara paksa oleh seseorang kepada pihak lain dan hal tersebut merupakan sebuah praktek kejahatan atau perbuatan pidana.

Dalam modus operandinya, pelaku Pungli biasanya diikuti dengan tindakan kekerasan, ancaman kekerasan, mempersulit proses, mengulur waktu, meminta imbalan terhadap pihak yang berada dalam posisi lemah atau yang dilayani.

Itulah sebabnya, Pungli cendrung mengarah pada tindakan pemerasan dan pemaksaan yang didalam hukum pidana merupakan perbuatan yang dilarang atau tindak pidana. Berdasarkan catatan dari dokumen perserikatan bangsa- bangsa tentang upaya pemberantasan Korupsi, pungutan liar merupakan pungutan tidak resmi, permintaan, penerimaan segala pembayaran, hadiah atau keuntungan lainnya, secara langsung atau tidak langsung, oleh pejabat Publik atau wakil yang dipilih dari suatu negara dari Perusahaan swasta atau publik termasuk perusahaan transnasional atau individu dari negara lain yang dikaitkan dengan maksud untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tugas yang berkaitan dengan suatu transaksi komersial internasional. Perbuatan yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum terdapat

(38)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 7 dalam rumusal Pasal 12 huruf e, dan pasal 12 huruf f dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 perubahan atas Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 perubahan atas Undang- undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi telah diatur berbagai macam ataupun jenis tindak pidana korupsi. Pungutan liar seperti yang telah disebutkan iatas bahwasanya ia juga merupakan tindakan yang mengarah pada tindakan koruptif. Hasil penelitian berbagai lembaga pemerintah maupun non pemerintah, dapat dikristalkan bahwa adanya punguan liar telah merugikan masyarakat salah satu dampak dari maraknya Pungli ini adalah tingginya biaya ekonomi yang dapat mengarah pada kerugian keuangan negara, yang rata-rata berada di 20-25 triliun rupiah setiap tahunnya, pada satu sektor penyelenggaraan publik. Dapat dikatakan antara sadar atau tidak, Pungli telah mengakar pada prilaku sebagaian masyarakat Indonesia.

DATA OMBUDSMAN RI TERKAIT PRAKTIK PUNGLI 2019

Sebagian lain dari masyarakat kita juga memandang wajar pungutan- pungutan tersebut karena memandang mereka tidak punya waktu banyak untuk mempersoalkan hal yang biayanya memang tidak seberapa itu. Sering juga mereka menghalalkan pungutan itu demi kelancaran urusan di tempat dan tidak berbelit-belit. Hal tersebut sama saja membiarkan korupsi tumbuh menjamur di sekitar kita dan pada akhirnya dampak akan kembali kita rasakan sebagai masyarakat umum. Seharusnya memang sebagai warga negara mendapatkan pelayanan publik dan menikmatinya sesuai dengan aturan yang telah

(39)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 8 ditetapkan, namun tampaknya keminiman pengetahuan masyarakat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang berkepentingan dengan memungut biaya-biaya yang tidak sesuai ketentuan.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sebab-sebab Pungli, meliputi aspek individu pelaku, yaitu sifat tamak manusia, moral yang kurang kuat, penghasilan yang kurat mencukupi, kebutuhan hidup yang mendesak, gaya hidup yang konsumtif, malas atau tidak mau bekerja serta ajaran agama yang kurang diterapkan. Sedangkan aspek organisasi yaitu kurang adanya sikap keteladanan pimpinan, tidak adanya kultur organisasi yaitu kurang adanya sikapketeladanan pimpinan, tidak adanya kultur organisasi yang bener, tidak adanya sistem akuntabilitas dan transparansi yang benar di instansi pemerintah serta kelemahan sistem pengendalian manajemen.

C. PERKEMBANGAN PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR

Pungutan liar merupakan perbuatan-perbuatan yang disebut sebagai perbuatan Pungli sebenarnya merupakan suatu gejala sosial yang telah ada di Indonesia, sejak Indonesia masih dalam masa penjajahan dan bahkan jauh sebelum itu. Namun penamaan perbuatan itu sebagai perbuatan Pungli, secara nasional baru diperkenalkan pada bulan September 1977, yaitu saat Koskopkamtib yang bertindak selaku Kepala Operasi Tertib bersama Menpan dengan gencar melancarkan Operasi Tertib (OPSTIB), yang sasaran utamanya adalah Pungli.

Pemberantasan pungutan liar diawali dengan tertibnya Undang-undang nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, setelah terbitnya undang-undang tersebut masih dirasakan terjadinya pungutan liar yang dirasa masih mewabah di masyarakat Indonesia, kemudian pemerintah orde baru menerbitkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1977 tentang Operasi Penertiban (1977-1981), untuk menanggulangi praktek pungutan liar, penertiban uang siluman, penertiban aparat pemda dan departemen guna mewujudkan keadaan pemerintahan yang diidamkan. Pada saat itu untuk memperlancar pelaksanaannya ditugaskan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara untuk mengkoordinir dan pelaksanaannya oleh Pangkopkamtib, dengan dibantu dari departemen dan lembaga namun pungutan liar masih terjadi.

(40)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 9 Selanjutnya, setelah memasuki era reformasi di tahun 1998 Majelis Permusyawatan Rakyat Republik Indonesia mengeluarkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diamandemen dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 20 tahun 2001. Sejak tahun 2004 pemberantasan Pungli kembali digemakan dengan terbitnya Perpres Nomor : 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dimana salah satu Instruksinya dalah kualitas pelayanan kepada publik, baik dalam bentuk jasa ataupun perijinan, melalui transparansi dan standarisasi pelayanan yang meliputi persyaratan, target waktu penyelesaian dan tarif biaya yang harus dibayar sesuai peraturan perundang-undangan dan menghapuskan Pungutan liar.

Kemudian pada tahun 2001, diterbitkan 2 (dua) Instruksi Presiden yaitu Inpres Nomor 9 Tahun 2001 yang dilanjutkan dengan Inpres Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, yang pada pokoknya membahas tentang penerapan sistem transparansi pada Kementrian/Lembaga yang masih terdapat praktek Pungli, suap dan korupsi. Pada tanggal 22 September 2016 diterbitkan Inpres Nomr 10 tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017, Inpres tersebut menegaskan untuk meniadakan Pungli dalam pelayanan publik.

UNIT SATUAN TUGAS PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR KOTA BANDUNG

A. SITUASI

Berbagai upaya untuk memberantas praktik Pungli telah dilakukan sejak zaman orde baru sampai dengan era reformasi sekarang ini. Namun demikian, praktik Pungli masih terus terjadi. Maraknya kasus pungutan liar yang terungkap yaitu di salah satu Kementrian pasca pelaksanaan Rapat Koordinasi Terbatas terkait reformasi hokum sehingga menimbulkan reaksi dari Presiden Joko Widodo. Presiden memperingatkan seluruh Kementrian/Lembaga/Pemerintah Daerah untuk menghentikan praktik pungutan liar (Pungli).

Untuk meningkatkan efektifitas permberantasan Pungli, pada tanggal 20 Oktober 2016, Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sabu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli)

(41)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 10 dengan menunjuk Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) untuk mengendalikan dan Bertanggung Jawab terhadap kegiatan Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Dalam melakukan Penjabaran Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sabu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli), Gubernur Jawa Barat Membentuk Satuan Tugas Saber Pungli, dan Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 700/Kep.849-Inspektorat/2019 tanggal 18 Oktober 2019 membentuk Unit Satuan Tugas Pemberantasan Pungutan Liar sebagai upaya pemberantasan pungutan liar yang ada di wilayah Kota Bandung, dan sepula dengan isu strategis Pemerintah Kota Bandung yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018, yakni menuju kepada terwujudnya reformasi birokrasi sebagaimana diagendakan oleh Pemerintah Pusat diantaranya upaya reformasi dibidang hukum yang difokuskan pada upaya pemberantasan pungutan liar.

B. VISI DAN MISI 1. VISI

Terwujudnya pelayanan publik yang terbebas dari pungutan liar di Kota Bandung.

2. MISI

Upaya untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui 5 (lima) misi, yaitu :

a. Membangun sistem pencegahan dan pemberantasan pungutan liar.

b. Membangun sistem pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi dari Kementrian/Lembaga dan pihak lain yang terkait dengan menggunakan teknologi informasi.

c. Membangun dan menginternalisasi budaya anti Pungli pada tata pemerintahan dan masyarakat.

d. Mengoordinasikan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemberantasan pungutan liar.

e. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik melalui transparansi dan standarisasi pelayanan, sesuai peraturan perundang-undangan dan menghapuskan pungutan liar.

(42)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 11 C. STRATEGI UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI

1. Strategi Pre Emptif (Pembinaan)

a. Mapping Pungli yang ada di Kota Bandung dengan menggunakan teknologi informasi.

b. Membangun budaya anti Pungli, baik masyarakat, aparatur maupun pengusaha.

c. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dalam gerakan nasional pemberantasan Pungli (zero Pungli).

d. Melakukan penggalangan untuk antisipasi terjadinya Pungli.

2. Strategi Preventif (Pencegahan)

a. Mensosialisasikan pemetaan rawan Pungli di wilayah Kota Bandung.

b. Mengoptimalkan peran fungsi satuan pengawasan internal Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, baik pengawasan melekat maupun pengawasan fungsional atau internal terhadap tempat/kegiatan rawan Pungli.

c. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi serta pengawasan pada sistem pelayanan publik.Staregi Represif (Penegakan Hukum).

3. Strategi Represif (Penegakan Hukum)

a. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) sesuai target yang telah ditentukan.

b. Menindak tegas oknum apparat penyelenggaraan negara/pegawai negeri dan masyarakat yang terlibat dalam pungutan liar sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

c. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam memberikan rekomendasi sanksi kepada pelaku Pungli sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

D. TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI

(43)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 12 Unit Satgas Pemberantasan Pungli mempunyai tugas melaksanakan pemberantasan pungutan liar secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatkan personil, satuan kerja, dan sarana prasarana yang berada di wilayah Kota Bandung. Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Satgas Pemberantasan Pungli menyelenggarakan 4 (empat) fungsi, yaitu (1) Intelijen, (2) Pencegahan, (3) Penindakan, dan (4) Yustisi.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Unit Satgas Pemberantasan Pungli mempunyai wewenang, yaitu :

1. Membangun sistem pencegahan dan pemberantasan pungutan liar.

2. Melakukan pengumpulan data dan informasi dari perangkat daerah, instansi, lembaga, badan, masyarakat, dan pihak lain yang terkait.

3. Mengoordinasikan, merencanakan, dan melaksanakan operasi pemberantasan pungutan liar.

4. Melakukan operasi tangkap tangan.

5. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan untuk memberikan sanksi kepada pelaku Pungli sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- undangan.

6. Memberikan rekomendasi pembentukan dan pelaksanaan tugas Unit Satgas Pemberantasan Pungli di setiap instansi Penyelenggara publik.

7. Melaksanakan evaluasi kegiatan pemberantasan pungutan liar.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

TUJUAN , SASARAN, DAN WILAYAH KEGIATAN

Kegiatan Unit Satgas Pemberantasan Pungli mempunyai 3 (tiga) tujuan, diantaranya adalah (1) Tertanggulanginya praktek Pungli yang dilakukan oleh aparatur negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, (2) Terbangunnya perubahan mindset aparatur negara dalam pelayanan masyarakat dengan prinsip zero Pungli namun tetap mengutamakan pelayanan prima, dan (3) Terbangun dan terciptanya sikap tegas dan kesadaran masyarakat menolak segala bentuk Pungli dan mematuhi aturan yang berlaku.

Sasaran dari kegiatan Unit Satgas Pemberantasan Pungli, yaitu pada sektor (1) Pelayanan Publik, (2) Ekspor dan Impor, (3) Penegakkan hukum, (4)

(44)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 13 Perijinan, (5) Kepegawaian, (6) Pendidikan, (7) Pengadaan Barang dan jasa, dan (8) kegiatan Pungli lainnya yang meresahkan masyarakat.

Kegiatan Unit Satgas Pemberantasan Pungli dilaksanakan diseluruh wilayah Kota Bandung.

STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONIL UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI

I. Penanggungjawab : Walikota Bandung II. Forum Komunikasi : Wakil Walikota Bandung

: Ketua DPRD Kota Bandung

: Kapolrestabes Bandung

: Dandim 0618 / BS Bandung

: Ketua Pengandilan Negeri Bandung

: Kepala Kejaksaan Negeri Bandung

: Ketua PTUN Kota Bandung

: Danden POM III / 5 Bandung

: Danlanal Bandung

: Sekretaris Daerah Kota Bandung Ketua Pelaksana : Wakapolrestabes Bandung Wakil Ketua I : Inspektur Kota Bandung Wakil Ketua II : Kasi Intelijen Kejari Bandung Sekretaris I : Kasubbag Hukum Polrestabes Bdg Sekretaris II : Sekretaris Inspektorat Kota Bandung

A. Bidang Operasi : Kabagops Polrestabes Bandung B. Bidang Logistik : Kabag Umum Setda Kota Bandung C. Bidang Administrasi :

Umum

Perwira Posko : Kompol Ida Hilda, SH Anggota Posko : 1. Aiptu Rahmat Suyono

2. Bripka Taufik Maulana

D. Bidang Keuangan : 1. Sekertaris BPKA Kota Bandung 2. Kabid Perencanaan Sosbud dan Pemerintahan pada Bapelitbang 3. Kasubbag BPKA Kota Bandung.

4. Bendahara Keuangan Polrestabes Bandung

5. Kepala Sub Bagian program dan Keuangan dan sekertariat Inspektorat Bandung

E. Bidang Data Informasi : 1. Kepala Dinas Komunikasi dan informasi Kota Bandung

(45)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 14 2. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat pada Sekretariat Daerah Kota Bandung.

3. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Telematika Dinas Informasi Komunikasi dan Informatika Kota Bandung

F. Kelompok Kerja 1. Unit Intelijen

Ketua : Perwira Seksi Intelijen 0618 / BS Bandung Sekretaris : Kepala BIN Kota Bandung

Anggota : 1. Wakasat Intelkam Polrestabes Bandung 2. Kasiintel Husein Lanud Husein

Sastranegara

3. Perwira Seksi Penyelidikan Kriminal Pengamanan Fisik Den POM III / 5 Bandung

4. Jaksa pada Kejari Bandung

5. Dansub 3 Unit Intel Kodim 0618 / BS Bandung

6. Dansub 2 Unit Intel Kodim 0618 / BS Bandung

2. Unit Pencegahan

Ketua : Irban IV Inspektorat Kota Bandung Sekretaris : Kanit Bintibmas Polrestabes Bandung Anggota : 1. Jaksa pada Kejari Bandung

2. Kaur Intel Lanud Husein Sastranegara 3. Sekretaris BKPP Kota Bandung

4. Irban I Inspektorat Kota Bandung 5. Irban II Inspektorat Kota Bandung 6. Irban III Inspektorat Kota Bandung 7. Kabag Hukum Kota Bandung 8. Kabid BKPP Kota Bandung 9. Ruri (Bag Humas)

10. Eva Muldiana (Inspektorat)

3. Unit Penindakan

Ketua : Kasipidsus Kejari Kota Bandung Sekretaris : Kasubsipidsus Kejari Kota Bandung Anggota : 1. Kasat Reskrim Polrestabes Bandung

2. Dansat POM Lanud Husein Sastra Negara

3. Perwira Seksi Pemeliharaan Ketertiban Den POM III / 5 Bandung

4. Kanit Tipikor Polrestabes Bandung 5. Perwira Sandi Kodim 0618 / BS Bdg

(46)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 15 6. Kepala seksi Penyidikan dan

Penindakan Satpol PP Kota Bandung 7. BPP (Kejari)

4. Unit Yustisi

Ketua : Jaksa pada Kejari Bandung (Pak Edi) Sekretaris : Jaksa pada Kejari Bandung (Pak Roki) Anggota : 1. Waden Den POM III / 5 Bandung

2. Kanit Tipiter Polrestabes Bandung 3. Kasubsi Riksa POM Lanud Husein Sastra Negara

4. Kasubag Bantuan Hukum dan HAM pada Bagian Hukum Setda Kota Bandung

G. Kelompok Ahli

Anggota : 1. Tim Ahli Hukum Unpad Bandung 2. Ketua MUI Kota Bandung

3. Sely Martini, ST, MSRDP (ICW)

Jumlah personil Unit Satgas Pemberantasan Pungli Kota Bandung sebanyak 88 Orang.

SISTEM PELAPORAN

Unit Satgas Pemberantasan Pungli Kota Bandung melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Ketua Satgas Saber Pungli Provinsi dan Ketua Satgas Saber pungli melalui email : saberpunglisatgas@polkam.go.id. Pelaporan pengaduan pungli di kota Bandung dapat disampaikan melalui :

1. Call Center : 1500106 2. SMS / WA : 081220004878 3. Telepon : -

4. E-mail : - 5. Web : -

Posko Unit Satgas Pemberantasan Pungli berada di Komplek Sulaksana Makmur No. 40 Rt. 08/07 Kel. Cicaheum Kec. Kiaracondong Kota Bandung, Jawa Barat Kode Pos 40282 Telp. 081220004878 Call Center 1500106.

(47)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 16 KOMITMEN PIMPINAN

Kepemimpinan merupakan komponen vital yang mempengaruhi keberhasilan Organisasi dalam mencapai tujuannya. Seorang pemimpin adalah Figure yang menentukan arah organisasi, warna organisasi termasuk pengembangan kualitas anggota-anggota dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karenanya diperlukan komitmen yang kuat secara tulus dan sungguh-sungguh dalam menjalankan roda organisasi sesuai dengan aturan.

Komitmen adalah suatu ketentuan untuk berjanji kepada diri sendiri yang akan memacu seseorang untuk terus berjuang dalam mencapai tujuan yang dicita- citakan.

TAHAP EVALUASI

Pelaksanaan evaluasi kegiatan Unit Satgas Pemberantasan Pungli setiap bulan atau setiap saat dibutuhkan dan satu tahjun sekali melalui kegiatan Rapat koordinasi dengan Bapak Walikota selaku Penaggungjawab dan forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Melakukan persiapan dan penyusunan laporan bulanan dan tahunan.

III. RINCIAN RENCANA KEGIATAN

A. Unit Satgas Pemberantasan Pungli secara umum : a. Pembuatan Kirsus atau Kirpat Intelejen;

b. Melaksanakan Pemetaan Terhadap Sindikat, Jaringan dan Kelompok Pelaku Pungli;

c. Melaksanakan Koordinasi Lintas Instansi Guna Sinergitas dan Persamaan Persepsi;

d. Menyiapkan, menginvetarisir dan menyusun data awal kegiatan meluputi modus operandi, daerah, sarana dan prasarana yang digunakan, organisasi. Jaringan. Sindikat dan kelompok, mobillitas, kemampuam. Tempat berkumupul/tempat persembunyian, DPO secara selektif ptioritas;

(48)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 17 e. Melakukan analisa dan evaluasi data awal untuk ketajaman target

kegiatan;

f. Menentykan cara beryindak yang tepat guna mencapai tujuan kergiatan;

g. Menyiapkam piuranti lunask dam keras serta memperbaharui stryktur prgasnisasi, term,asul penyiapkam Posko;

h. Menyiapkam personil, material dam membuat aplikasi pengaduan onlibe serta anggaran yang dibutuhkan;

i. Melaksanakan rapat kordinasi, kajian, studi tiru/komparasi peringatan hari anti korupsi.;

j. Melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan pungli;

k. Membuat laporan.

B. Kelompok Kerja Intelejen

a. melaksanakan kegiatan intelijen berupa penyelidikan, pengamana, penggalangan dengan langkah-langkah diteksi,identifikasi dan penilaian dalam rangka penajaman targt kegiatan, plaku dan anatomi jaringann pelaku pungli;

b. Mealksanakan kegiatan pemetaan terhadap kegitan modus operandi yang dilaksakan oleh oknum pelaku dan anatomi jaringan pleaku pungli;

c. Membuat laporan perkembangan hasil penyelidikan kepada Ketrua Pelaksana;

d. Melakukan pengaman internal terhadapo kegiatn penegakan hukum oleh unit satgas Pemberantasan pungli darikemungkinan adanaya upaya yang dapat melemahkan unit satuan tugas;

e. Melakukan penggalangan terbatas kepada masyarat agar tidak melakukan pungli dan mau melaporkan adanya pungli;

f. Melakukan penggalangan terbatas kepada aparat pemerintah agar tidak melakukan pungli dan mau melaporkan adanya pungli;

C. Kelompok Kerja Pencegahan

a. Membuat produk-produk terkait dengan kampanye anti pungli (pamflet, brosur, spanduk, baliho, film, dll), Kebijakan terkait mekanisme/sop kegiatan;

b. Melakukan kegiatan publikasi dalam rangka counter opini;

(49)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 18 c. Menumbuh kemabngkan daya cegah dan daya tangkal masyarakat terhadap pungli melalui pernyataan sikap/ikrar anti pungli pada sentra pelayan masyarakat;

d. Menyelenggarakan kolom tanya jawab terkait pungli dimedia;

e. Membangun sistem pencegahan pungli secara komprehensif;

f. Membangun kehidupan budaya masyarakat untuk tidak melakukan pungli.

D. Kelompok Kerja Penindakan

a. Melaksanakan kegiatan sapu bersih pungutan liar dan kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap para pelaku pungli;

b. Melakukan penindakan secara hukum terhadap kegiatan pungli tyang terjadi di lingkungan pelyanan publik berdasarkan hasil penyelidikan intelijen yang telah memiliki akurasi data dan fakta;

c. Menyerahkan hasil penindakan kepada Pokja Yustisi.

E. Kelompok Kerja Yustisi

a. Mempelajari, meneliti dan menganalisa hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari Pokja Penindakan ;

b. Menyerahkan hasil analisa Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari Pokja Penindakan kepada aparat penegak hukum setempat untuk proses hukum selanjutnya dan/atau kepada perangkat daerah/instansi/lembaga untuk proses sanksi adminstrasi.

IV. JADWAL KEGIATAN DAN RENCANA PENGGUNAAN BELANJA HIBAH A. RENCANA JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN

BULAN

JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

1 Rapat Konsolidasi Program Kerja, Kinerja dan Evaluasi Kinerja

2 Rapat Khusus Kegiatan Pokja Intelijen (RAHASIA)

3 Rapat Khusus Kegiatan Pokja Pencegahan

(50)

PROPOSAL PENGAJUAN ANGGARAN UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG 19

4 Rapat Kegiatan Pokja Penindakan untuk OTT (RAHASIA)

5 Rapat Kegiatan Pokja Yustisi Tindak Lanjut OTT

6 Kegiatan Sosialisasi kepada OPD

7 Pelaksaan program tim kelompok Ahli

8. Study Tiru/Komparasi Luar Provinsi

9. Sosialisasi Satgas Saber pungli Provinsi Jabar

10

Rapat Koordinasi Penyampaian Kinerja Unit Satgas Pemberantasan Pungli Tahun 2020 kepada Wali Kota

B. RENCANA PENGGUNAAN BELANJA HIBAH

Dalam rangka mendukung kebutuhan Operasional, Unit Satgas Pemberantasan Pungli Kota Bandung akan mengajukan anggaran pada Tahun 2020 membutuhkan anggaran sebesar Rp.2,500,000,000,- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah). dengan penggunaan anggaran tersebut sebagaimana terlampir

V. PENUTUP

Demikian proposal ini kami sampaikan dengan harapan Program yang kami rencanakan atas bantuan dari pemerintah dan semua elemen masyarakat Kota Bandung dapat mewujudkan reformasi di bidang hukum sehingga dapat memulihkan kepercayaan publik serta menciptakan keadilan dan kepastian hukum.

Demikian Kiranya Bapak maklum dan atas perhatian serta persetujuan Bapak, kami ucapkan terimakasih.

Bandung, 30 April 2021 KETUA PELAKSANA

UNIT SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI KOTA BANDUNG

MOCH YORIS MAULANA YUSUF MARZUKI, S.I.K.

AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79040934 RAHASIA

RAHASIA

(51)
(52)
(53)

1

\

(54)

2

(55)

Referensi

Dokumen terkait

Rencananya hari ini DPR akan menggelar pemilihan pimpinan komisi setelah pada Selasa (28/10/2014) dilakukan sidang paripurna pengesahan anggota komisi dan alat kelengkapan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka simpulan yang diperoleh sebagai berikut.. 1) Brand image, celebrity endorser , kualitas produk dan kewajaran harga

Untuk melindungi hak ekonomi pencipta atau pemegang hak cipta menurut Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, maka orang lain yang tanpa izin

proporsional dan sesuai dengan porsinya serta pada tempatnya. Dengan demikian, hal itu tidak menimbulkan kemudaratan bagi yang lain, seperti halnya dalam hal ekonomi

Dengan demikian, penggunaan mulsa dapat menjaga sanitasi lingkungan tumbuh tanaman manggis dan merupakan salah satu cara untuk menekan serangan hama burik pada tanaman

Penelitian ini membuktikan bahwa jus jambu biji merah berpotensi dalam meningkatkan kadar hemoglobin. Kadar hemoglobin sesudah mengonsumsi jus jambu biji merah lebih tinggi

Imron Arifin, M.Pd Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D.. Bambang

1) Guru memberikan nilai kepada siswa. Untuk meningkatkan semangat siswa dalam belajar maka guru memberikan nilai kepada siswa. Nilai adalah bentuk dari reward yang