• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transportasi Jenazah dan Aspek Medikolegal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Transportasi Jenazah dan Aspek Medikolegal"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Transportasi Jenazah dan Aspek Medikolegal

Rika Susanti

Abstrak

Pada kematian seseorang, kadangkala diperlukan transportasi jenazah untuk membawa jenazah ke tempat

yang diinginkan oleh ahli waris. Transportasi jenazah bisa melalui darat, laut maupun udara. Persyaratan transportasi

jenazah berbeda dengan trasportasi barang lainya. Persyaratan transportasi jenazah meliputi persyaratan administrasi

dan tata laksana terhadap jenazah. Administrasi yang diperlukan antara lain adalah surat keterangan kematian,

sertifikat pengawetan jenazah. Tatalaksana yang diperlukan seperti pengawetan terhadap jenazah, pemetian dan lain

sebagainya.

Persyaratan pada masing- masing negara pada umumnya adalah sama. Jadi jika ingin melakukan transportasi

jenazah, maka ahli waris haruslah mengikuti peraturan yang diterbitkan oleh tempat pemberangkatan dan tempat yang

akan menerima.

Kata kunci: transportasi jenazah-persyaratan administrasi-tatalaksana jenazah

Abstract

On the death of a person, sometimes necessary transport the bodies to bring the bodies to the desired place

by the heirs. Transport bodies can by land, sea or air. Corpse transport requirements different from other goods

transportation. Terms of transport bodies include the administrative requirements and procedures for the corpse.

Administration required include a death certificate, certificate wiring bodies. Procedures are needed such as

preservation of the bodies, and others.

Requirements in each country in general is the same. So if you want to transport the corpse, then heirs must follow the

regulations published by the place of departure and the place that will accept.

Keywords: transport the corpse-administrative requirements-management of bodies

Affiliasi penulis : Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil

Korespondensi : Rika Susanti, E-mail: rikasusanti1976@yahoo.com, Telp: 081372593763

PENDAHULUAN

Kematian merupakan salah satu siklus hidup

yang pasti dilalui oleh setiap orang. Terjadinya

kematian seorang individu akan menyebabkan

timbulnya serangkaian pengurusan terhadap jenazah.

Tingginya mobilitas dan penyebaran penduduk,

terkadang memerlukan transportasi jenazah dari satu

tempat ke tempat lain. Supaya transportasi jenazah

tidak menemukan masalah maka perlu diketahui

tatacara dan peraturan tentang transportasi jenazah.1,2

Di Indonesia, transportasi jenazah

mendapatkan proses pengawasan dalam upaya

kesehatan untuk karantina, tujuanya adalah agar

jenazah bebas dari penyakit menular yang dapat

membahayakan tempat tujuan jenazah.

Transportasi Jenazah di Indonesia

Untuk mencegah masuk atau keluarnya

penyakit menular dari dan ke suatu tempat, Indonesia

sudah mengeluarkan peraturan tentang pedoman

upaya kesehatan dalam rangka karantina kesehatan

yaitu dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor

424/MENKES/SK/IV/2007.3

▸ Baca selengkapnya: doa penutupan peti jenazah

(2)

Prosedur Pengawasan Pengangkutan Jenazah

1. Pemberangkatan Jenazah

Syarat Teknis pemberangkatan jenazah

adalah: jenazah harus disuntik dengan obat penahan

busuk secukupnya yang dinyatakan dengan

keterangan dokter; jenazah harus dimasukkan ke

dalam peti yang terbuat dari logam (timah, seng, dan

sebagainya); alasnya ditutup dengan bahan yang

menyerap (absorbent) umpamanya serbuk

gergaji/arang halus yang tebalnya + 5 cm; peti logam

ditutup rapat-rapat (air tight), lalu dimasukkan dalam

peti kayu yang tebalnya sekurang-kurangnya 3 cm,

sehingga peti tidak dapat bergerak di dalamnya. Peti

kayu ini dipaku dengan skrup dengan jarak

sepanjang-panjangnya 20 cm dan diperkuat dengan ban-ban

logam (secured with metal bands). Sedangkan syarat

administrasi adalah: harus ada proses verbal yang sah

dari pamong praja setempat atau polisi tentang

pemetian jenazah tersebut; harus ada keterangan

dokter yang menyatakan sebab kematian orang itu

bukan karena penyakit menular; segala surat

keterangan/dokumen yang bersangkutan harus

disertakan pada jenazah tersebut untuk

ditandatangani oleh dokter KKP(Kantor Kesehatan

Pelabuhan).3

2. Kedatangan Jenazah

Syarat Teknis kedatangan jenazah adalah:

jenazah telah dimasukkan dalam peti sesuai prosedur

yang berlaku; apabila tidak sesuai dengan ketentuan

tersebut di atas, dapat dilakukan pemeriksaan ulang

bersama intansi terkait (bea cukai, kepolisian).

Sedangkan syarat administrasi yaitu: meninggal bukan

karena penyakit karantina/penyakit menular tertentu,

dilengkapi dengan surat keterangan kematian dari

dokter atau rumah sakit yang berwenang; telah

dilengkapi proses verbal yang sah dari pamong praja

setempat atau polisi tentang pemetian jenazah

tersebut.3

Terminal kargo yang menerima di Indonesia

wajib memiliki fasilitas ruang penyimpanan bagi jasad

manusia. Bangunan terminal kargo harus dilengkapi

dengan prosedur dan sarana pendukung untuk

mengantisipasi adanya upacara penjemputan bagi

jenazah, sehingga tidak menggangu kegiatan

pengiriman dan penerimaan kargo.4

A. Transportasi Jenazah di Darat

Mobil jenazah merupakan alat transportasi

yang digunakan untuk mengangkut jenazah yang

dilengkapi dengan peralatan sesuai standar. Mobil ini

dilengkapi dengan lampu isyarat warna merah dan

sirine. Isyarat peringatan dengan bunyi yang berupa

sirine hanya dapat digunakan oleh kendaraan jenazah

yang sedang mengangkut jenazah. Pengguna jalan

berupa iring-iringan pengantar jenazah memiliki hak

utama untuk didahulukan. Berbeda dengan angkutan

umum lainnya, pengangkutan jenazah tidak wajib

memiliki izin penyelenggaraan.5-7

B. Transportasi Jenazah di Laut

Negara Kesatuan Republik Indonesia

merupakan Negara kepulauan yang disatukan oleh

wilayah perairan yang sangat luas. Di beberapa

daerah di Indonesia akses transportasi hanya bisa

melalui kapal. Ketika membawa jenazah di atas kapal

harus disertai dengan dokumentasi: surat keterangan

kematian dari rumah sakit, surat keterangan kematian

dari polisi, surat keterangan kematian dari camat,

surat keterangan kematian dari karantina. Kemudian

nakhoda harus meminta operasi menyediakan

ambulan pada pelabuhan tujuan.8

C. Transportasi Jenazah di Udara

Setiap barang yang diangkut oleh pesawat

udara termasuk hewan dan tumbuhan selain pos,

barang kebutuhan pesawat selama penerbangan,

barang bawaan atau barang yang tidak bertuan

disebut kargo.9 International Air Transport Association

(IATA) mengkategorikan peti atau kemasan lain yang

berisi jenazah atau abu jenazah termasuk dalam

special cargo yang memerlukan penanganan khusus

(special handling).10 Pemeriksaan dengan cara

perlakuan khusus dilakukan dengan pemeriksaan fisik

kargo, dokumen dari instansi terkait dan

pelaksanaannya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.9

Prosedur penerimaan kargo dan pos harus

memuat proses pemeriksaan terhadap dokumen, yaitu

: administrasi, pemberitahuan tentang isi, surat

muatan udara (airway bill), daftar kargo dari perjanjian

(3)

dan dokumen lain yang diperlukan dalam

pengangkutan kargo dan pos tertentu.9 Pengangkutan

jenazah menggunakan pesawat udara harus disertai

dengan surat keterangan dari instansi kesehatan.11

Mekanisme Transportasi Jenazah antar

Negara

Prosedur Pengiriman Jenazah ke Indonesia

Pengurusan pengiriman jenazah ke

Indonesia, harus melakukan koordinasi dengan:12

1. Rumah Sakit (mengenai penyimpanan

sementara jenazah)

2. KBRI / Konjen sebagai wakil pemerintah RI

(mengenai pengesahan dokumen dan

terjemahannya)

3. Ward Office atau City Hall sebagai wakil

pemerintah asal

4. Perusahaan peti jenazah

5. Perusahaan penerbangan (jika dibawa

dengan pesawat terbang)

Prosedur pengurusannya adalah: pihak

rumah sakit akan menerbitkan surat kematian

selanjutnya pengesahan surat kematian oleh

pemerintahan kota setempat, dan keterangan lokasi

pemakaman: bahwa jenazah akan dibawa ke

Indonesia untuk dimakamkan di sana. Mayat harus

diawetkan, pengawetan jenazah yang lazim dalam

pengiriman via pesawat adalah memakai es kering

(dry ice). Berikutnya kontak ke perusahaan peti

jenazah, dan penerbitan surat keterangan mengenai:

ukuran peti jenazah, cara pengawetan jenazah

(misalnya apakah memakai formalin, atau es kering).

Juga menerbitkan surat keterangan bahwa peti

tersebut berisi jenazah. KBRI/Konjen berdasarkan

surat-surat tersebut, akan menerbitkan surat

pengantar perjalanan resmi. Dokumen maupun

terjemahan yang telah disahkan oleh KBRI atau

Konsulat Jenderal tersebut akan dipakai untuk

mengurus pengiriman jenazah ke Indonesia ke

perusahaan penerbangan. Istilah baku untuk jenazah

dalam pengiriman via pesawat adalah “human remains”.12

Legalisasi Akte kematian

Jika ada WNI yang meninggal dan

jenazahnya akan dikirim ke tanah air, perlu dilakukan

legalisasi akte kematian dan dokumen repatriasi

jenazah oleh KBRI. Dokumen – dokumen yang

dilegalisir adalah : akte kematian dari kantor registrasi

kematian negara setempat; dokumen ekspor; sertifikat

pengawetan jenazah dan sertifikat peti kemas. Pada

saat yang sama, KBRI akan membatalkan paspor

almarhum atau almarhumah sebelum jenazah

direpatriasi ke tanah air.13

Peraturan transportasi jenazah di berbagai

negara

Singapura

KBRI Singapura dapat melakukan legalisasi

dokumen-dokumen kematian (akte kematian, sertifikat

pembalseman, sertifikat kremasi, izin ekspor,

penutupan peti, dan sebagainya) yang diterbitkan di

Singapura, termasuk untuk jenazah yang hendak

dikirim (di ekspor) untuk dikebumikan di

Indonesia. Apabila jenazah hendak dikirim ke

Indonesia (ekspor) maka diperlukan kelengkapan

dokumen sebagai berikut:14

a. Surat Izin Ekspor dari Badan Lingkungan

Nasional (National Environment Agency)

Singapura yang menerangkan bahwa peti

jenazah bebas penyakit menular;

b. Surat keterangan bahwa jenazah telah di

formalin / balsem (Embalming Certificate)

dari tempat pemakaman (funeral home) /

perusahaan peti jenazah;

c. Surat keterangan penutupan peti berisi

jenazah (Certificate of Sealing Coffin) dari

tempat pemakaman / perusahaan peti

jenazah;

d. Apabila jenazah akan dikremasi,

diperlukan Surat Keterangan dikremasi

dari tempat pemakaman (funeral home)

e. Paspor asli almarhum/almarhumah;

Prosedur yang dilakukan berupa: pemohon

mendatangani surat di bagian Konsuler KBRI

Singapura dengan membawa seluruh kelengkapan

dokumen ASLI; Mengisi formulir Lembar Laporan /

Pengaduan di Bidang Protokol dan Konsuler.14

Malaysia

Jika ada WNI yang meninggal dunia di

(4)

Malaysia ataupun di Indonesia sesuai dengan

keputusan Ahli Waris / Pihak Keluarga, KJRI akan

menerbitkan Surat Penguburan Jenazah di Malaysia

atau Surat Pengiriman Jenazah ke Indonesia.15,16

Pengurusan pengiriman jenazah ke

Indonesia, keluarga/agency menunjuk sebuah

perusahaan jasa pengiriman jenazah di Malaysia yang

akan menguruskan proses administrasi dan

penanganan serta pengiriman jenazah sampai

tujuannya di Indonesia. Persyaratan yang dibutuhkan

adalah:

 Paspor RI atau Identification Card (IC) Warga Negara Indonesia Almarhum

 Surat Permohonan dari Perusahaan Jasa Pengiriman Jenazah

 Sijil kematian dari Bagian Kematian Jabatan Pendaftaran Negara (JPN)

 Sijil kelayakan atas jenazah yang akan dikirim dari jabatan kesehatan Malaysia.

 Ijin pengiriman jenazah ke luar negeri dari jabatan kesehatan Malaysia

 Permit penguburan yang telah diterbitkan oleh Rumah Sakit/Kepolisian/DBKL

 Laporan Kepolisian, jika kematian diduga karena sebab-sebab yang mencurigakan

atau masih dalam penyelidikan kepolisian

 Surat pernyataan dari keluarga atau orang

yang bertanggung jawab mengenai

pengiriman jenazah ke Indonesia,

disebutkan dengan jelas nama,hubungan

dengan jenazah, alamat dan nomor

telephone yang dapat dihubungi

Australia

Proses transportasi jenazah atau abu

jenazah ke Australia, atau membawanya keluar dari

Australia, perlu berkoordinasi dengan perusahaan

pemakaman atau Bea Cukai untuk mengimpor atau

mengekspor jenazah atau abu jenazah. Dokumen

yang diperlukan untuk mengimpor jenazah ke

Australia adalah : salinan sertifikat kematian, sertifikat

yang diterbitkan oleh otoritas kesehatan setempat

menyatakan kematian tidak disebabkan oleh penyakit

menular, penerbangan atau pengiriman rincian

lengkap ke tujuan termasuk air waybill atau bill of

lading, nama dan alamat penerima: perusahaan

pemakaman berlisensi, surat persetujuan pengiriman

jenazah, lembaga ilmiah yang melakukan autopsi,

paspor dari orang yang meninggal.17

Untuk pengiriman abu jezahan ke Australia,

tidak ada karantina atau izin persyaratan khusus.

Pihak keluarga yang bersangkutan cukup

menghubungi maskapai penerbangan atau pelayaran

sebelum melakukan perjalanan.

Riyadh

KBRI menerima laporan kematian WNI dari

majikan atau instansi terkait Arab Saudi dengan

melampirkan copy beberapa dokumen yaitu: paspor,

medical report, laporan kecelakaan dari kepolisian lalu

lintas (jika sebab kematian WNI kecelakaan lalu

lintas), surat keterangan dari kepolisian (jika WNI

meninggal dunia di rumah majikan atau karena bunuh

diri atau karena penganiayaan), slip gaji. Pelapor yang

datang ke KBRI Riyadh diminta untuk mengisi formulir

yang telah disediakan.18

KBRI melaporkan kematian WNI ke beberapa

instansi terkait di Indonesia, yaitu: Deplu,

Depnakertrans, BNP2TKI dan PPTKIS yang

memberangkatkannya untuk menyampaikan berita

duka kepada keluarga sekaligus meminta surat

pernyataan keluarga tentang lokasi pemakaman

jenazah. KBRI menunggu jawaban antara seminggu

sampai 2 (dua) minggu tergantung cepatnya

koordinasi instansi terkait di Indonesia dengan

keluarga almarhum/almarhumah. Setelah menerima

jawaban dari instansi terkait di Indonesia, KBRI

mengeluarkan Surat Ijin Pemakaman Jenazah atau

pemulangannya ke Indonesia sesuai surat pernyataan

keluarga almarhum/almarhumah. KBRI memanggil

majikan agar datang ke KBRI untuk menerima Surat

Ijin Pemakaman atau pemulangan jenazah dan

menyerahkan hak-hak almarhum/almarhumah. KBRI

mengirim hak-hak almarhum/almarhumah kepada ahli

waris melalui Depnakertrans, Jakarta. Berdasarkan

surat ijin pemulangan jenazah dari KBRI Riyadh,

majikan datang ke Kantor Gubernur (dimana jenazah

disimpan) untuk mendapatkan ijin pemulangan

jenazah ke Indonesia. Pengurusan surat-surat dari

(5)

a) Permohonan penerbitan surat

keterangan kematian dari rumah

sakit.

b) Permohonan penerbitan Exit Permit

Jenazah dari Kantor Imigrasi.

c) Permohonan penerbitan Akte

Kematian dari Kantor Catatan Sipil.

d) Pengeluaran Sertifikat

Pembalseman Jenazah.

e) Pengurusan surat clearance dari

Bea Cukai & Kargo Bandara

Penterjemahan akte kematian & medical

report dengan terjemahan resmi. Legalisasi

terjemahan akte kematian & medical report oleh KBRI

Riyadh. Pihak kargo Saudi mengirim teleks ke

perwakilan kargo di Jakarta untuk memastikan

kesiapan penjemputan jenazah di Bandara Soekarno

Hatta oleh PPTKIS yang memberangkatkan

almarhum/almarhumah beserta keluarga. Pengeluaran

surat clearance dari Bea Cukai & Kargo Bandara.

Proses pemandian, pengkafanan, pembalseman dan

pemetian jenazah lalu pemindahannya dari rumah

sakit ke bandara. Jenazah diterbangkan ke Indonesia.

Washington D.C

KBRI Washington, D.C. dapat

menerbitkan Surat Keterangan Kematian dan

legalisasi dokumen yang diperlukan untuk proses

pengiriman jenazah WNI ke tanah air. Adapun

syarat yang dibutuhkan adalah: Paspor asli

jenazah; surat kematian (Death Certificate) asli

dari Department of Health and Human Resources;

surat bebas penyakit menular dari Funeral Home;

surat pembalseman jenazah dari Funeral Home.19

Argentina, Uruguay dan Paraguay

Kementerian Luar Negeri memberikan

perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI)

dan Badan Hukum Indonesia (BHI) di luar negeri.

Pelayanan perlindungan WNI dan BHI yang diberikan berupa bantuan pemulangan jenazah WNI

ke daerah asal.20

Secara umum, pemohon harus

menyampaikan surat permohonan yang dilengkapi

data identitas diri, dokumen WNI dan BHI bermasalah,

pihak-pihak terkait (Perusahaan Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia Swasta/Agen/Sponsor/Majikan, dll)

dan kronologis permasalahan serta permohonannya.

Produk pelayanan yang akan diterima pemohon berupa perbantuan pemulangan WNI dan BHI

bermasalah termasuk jenazah WNI dari luar negeri.20

Belgium, Luxemburg, dan Serikat Negara Eropa

Penerbitan Surat Keterangan Kematian yang

dikeluarkan oleh pihak Perwakilan RI di Luar Negeri

bagi jenazah yang akan dikirimkan untuk dikebumikan

di tanah air memiliki persyaratan: Surat kematian

(death certificate) asli dari rumah sakit, Surat

keterangan dari Funeral Home yang menerangkan

bahwa jenazah almarhum/ almarhumah (the

deceased) bebas dari penyakit menular, Surat

keterangan dari Funeral Home yang menerangkan

bahwa jenazah almarhum/ almarhuman (the

deceased) telah diformalin (embalmed), Paspor asli

almarhum/ almarhumah (the deceased).21

Perancis

Konsuler KBRI Paris dapat menerbitan Surat

Keterangan Kematian untuk jenazah yang akan

dibawa ke Indonesia dengan persyaratan sebagai

berikut: akte kematian yang dikeluarkan oleh Kantor

Walikota / Mairie di wilayahnya, Surat keterangan dari

Dokter Inspektur Kesehatan Umum Urusan Kesehatan

dan Sosial di wilayahnya yang menyatakan bahwa

jenazah bebas dari penyakit menular dan jenazah

telah diformalin, Surat izin membawa jenazah dari

Kantor Kepolisian setempat, Paspor asli dari

almarhum/almarhumah.22

Kesimpulan

Untuk transportasi jenazah di Indonesia

pemerintah sudah mengeluarkan beberapa peraturan,

tujuanya adalah agar transportasi jenazah tidak

menimbulkan masalah baik bagi pengirim ataupun

penerima. Pada transportasi jenazah hal yang penting

diperhatikan adalah persyaratan teknis seperti

persyaratan peti, mayat harus diawetkan, yang

tujuanya adalah pada saat transportasi jenazah tidak

ada kontaminasi terhadap lingkungan sekitarnya.

Selain syarat teknik, syarat administrasi juga sangat

penting seperti surat keterangan kematian, sertifikat

sudah dilakukan pengawetan, surat keterangan bahwa

(6)

pemetian jenazah. Untuk trasportasi jenazah antar

Negara, pada prinsipnya sama dengan aturan yang

dibuat Indonesia, ditambah lagi beberapa peraturan

khusus yang ditetapkan oleh masing – masing

Negara. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah

bahwa dokter harus mengeluarkan persyaratan

administrasi sesuai dengan aturan yang ada, seperti

surat keterangan kematian dan surat pengawetan

jenazah. Untuk kasus kematian tidak wajar, maka

harus dilaporkan dahulu kepada pihak polisi sebelum

dilakukan transportasi jenazah.

Daftar Pustaka

1. Atmadja DS. Pengawetan jenazah dan aspek

medikolegalnya. Majalah kedokteran

Indonesia, Vol.52; No.8; 2002.

2. Mayer RG. An introduction to the American

society of embalmers. [Accessed on 28

Januari 2015] Available from:

http://www.amsocembalmers.org/html/intro.ht

ml.

3. Keputusan menteri kesehatan Republik

Indonesia Nomor 424/Menkes/sk/iv/2007

tentang pedoman upaya kesehatan

pelabuhan dalam rangka karantina kesehatan

diakses dari

29 tahun 2005 tentang pemberlakuan standar

nasional Indonesia (SNI) 03-7047-2004

mengenai terminal kargo Bandar udara

sebagai standar wajib, diakses dari

http://kemhubri.dephub.go.id/perundangan/im

ages/stories/doc/permen/2005/km_no_29_ta

hun_2005.pdf

5. Peraturan gubernur provinsi daerah khusus

ibukota Jakarta nomor 24 tahun 2014 tentang

pelayanan ambulans dan mobil jenazah,

diakses dari

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

7. Peraturan pemerintah Republik Indonesia

Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

keamanan pelayaran: Badan koordinasi

keamanan laut republik Indonesia. Badan

Koordinasi Keamanan Laut. Jakarta 2009.

9. Peraturan direktur jenderal perhubungan

udara nomor KP 152 tahun 2012 tentang

pengamanan kargo dan pos yang diangkut

dengan pesawat udara Pasal 16, diakses dari

(7)

WhQNQ&bvm=bv.89184060,d.c2E

10. IATA AHM 810 April 1998, diakses dari

http://www.swissport.com/fileadmin/download

s/publications/sgha_2008.pdf

11. Keputusan direktur jenderal perhubungan

udara nomor SKEP/40/II/95 tentang petunjuk

pelaksanaan keputusan menteri

perhubungan Nomor. 14 Tahun 1989 tentang

penertiban penumpang, barang dan kargo

yang diangkut pesawat udara sipil. Pasal 19,

diakses dari

http://gloopic.net/po-

content/chingsy/file/files/SKEP%20-%2040%20-%20II%20-%2098.pdf

12. URL: http://www.asnugroho.net diunduh pada

tanggal 12 April 2014

13. www.kemlu.go.id diunduh pada tanggal 12

April 2014

14. Legalisasi dokumen . Kedutaan besar

republic Indonesia di sungapura, Republik

singapura, diakses dari

http://kemlu.go.id/singapore/Pages/AboutUs.

aspx?IDP=104&l=id

15. Persyaratan Pelayanan Jasa Kekonsuleran

diakses dari

http://www.kemlu.go.id/penang/Books/Persya

ratan%20Pelayanan%20Jasa%20Kekonsuler

an.pdf

16. Surat Kematian. Kedutaan Besar republic

Indonesia Kuala Lumpur, diakses dari

http://www.kbrikualalumpur.org/index.php/leg

alisasi-dokumen/surat-kematian

17. Australian government costum border and

protection service. December 2011 diunduh

dari www.costums.gov.au

18. Prosedur pengurusan jenazah WNI di wilayah

akreditasi KBRI Riyadh. Departemen Luar

Negeri, diakses dari

http://www.kemlu.go.id/riyadh/Documents/1_

a_PROSEDUR%20PENGURUSAN%20JEN

AZAH%20WNI%20DI%20WILAYAH%20AKR

EDITASI%20KBRI%20RIYADH.pdf

19. Embassy of the republic of Indonesia

Wahington DC, diakses dari

http://www.embassyofindonesia.org/wordpres

s/?page_id=1260

20. Embassy of the republic of Indonesia in

Buenos Aires- Argentina. Concurrently

oriental republic of Uruguay & the republic of

Paraguay, diakses dari

http://www.kemlu.go.id/buenosaires/Pages/S

erviceDisplay.aspx?IDP=1&l=en

21. Embassy of the republic of Indonesia to the

kingdom of Belgium, the grand duchy of

Luxemburg, and the European union.

Diakses dari

http://www.embassyofindonesia.eu/?q=node/

70

22. Legalisasi terjemahan. Fungsi Konsuler KBRI

Paris, diakses dari

http://www.amb-indonesie.fr/index.php?view=article&catid=74

%3Alayanan-warga-negara-

Referensi

Dokumen terkait

Seseorang yang ketika diusulkan ke Lektor Kepala dengan masa kerja kurang 8 (delapan) tahun sejak pengangkatan pertama dalam jabatan akademik Asisten Ahli, maka: (1) Diperlukan

Transportasi adalah suatu usaha pemindahan manusia, hewan atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh

Sementara menurut Webster’s 1928 Dictionary (1999), pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk membeli... suatu barang atau peralatan

Hal lain yang diperlukan berkaitan dengan tempat menginap adalah jenis kamar yang ditanggung, makanan yang ditanggung serta hal lain yang turut diperhitungkan dalam penentuan

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,