• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA CIKUPA KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA CIKUPA KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA CIKUPA KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS

Geograpic Factors which Affect the Development of Cikupa Village Banjarsari District Ciamis Regency

Dr. Siti Fadjarajani Dra., M.T1(sfadjarajani2000@yahoo.com) Eva Kartika Putri2(kartina_evva@yahoo.com)

Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

ABSTRAK

Latar belakang masalah penelitian ini bahwa Desa Cikupa merupakan salah satu desa di Kecamatan Banjarsari yang dapat dikatakan terpencil karena letak dan lokasinya yang jauh dari Ibu Kota Kecamatan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) faktor-faktor geografis apasaja yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis (2) Bagaimana pengaruh letak geografis terhadap pola aktivitas masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari yang berjumlah 1523 KK (Kepala Keluarga), pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 60 KK (Kelapa Keluarga) dan purposive sampling yaitu Kepala Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor geografis adalah faktor fisik yaitu lokasi dan jarak dimana jarak dari desa menuju Ibu Kota Kecamatan menempuh jarak 20 kilometer dan jarak dari desa ke Ibu Kota Kabupaten sepanjang 46 kilometer, sarana dan prasarana transportasi yang tidak memadai seperti kondisi jalan yang rusak serta tidak tersedianya sarana angkutan umum. Faktor non fisik yaitu jumlah penduduk yang setiap tahun mengalami perubahan, tingkat pendidikan penduduk di Desa Cikupa yang rata-rata hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), dan tingkat ekonomi penduduk Desa Cikupa yang masih rendah. Letak geografis Desa Cikupa mempengaruhi pola aktivitas masyarakatnya meliputi pola aktivitas ekonomi seperti aktivitas jual beli, pola aktivitas kesehatan, pola aktivitas pendidikan, dan pola aktivitas administrasi kependudukan.

Kata Kunci : Faktor-faktor geografis, Perkembangan, Desa Cikupa

(2)

2 ABSTRACT

The background of this research problem that Cikupa Village is a village in the district Banjarsari that can be said because the location and the remote location away from the Capital District, which is influenced by several factors. Issues addressed in this study: (1) geographic factors that influence the development of anything what Cikupa Village Banjarsari District of Ciamis District (2) How does the geographical location of the village community activity patterns Cikupa Subdistrict Banjarsari Ciamis District. The method that i use is descriptive quantitavie method with data collection through observation, interviews, questionnaires, documentary studies, and literature. The population in this study were all villagers in Cikupa Subdistrict Banjarsari totaling 1523 KK (Head of Family), for taking samples in this study using simple random sampling of 60 families (Palm Family) and purposive sampling Cikupa Village Head Banjarsari District of Ciamis District. The results of this study indicate the geographical factors are physical factors, namely location and distance, where the distance from the village to the Capital District a distance of 20 kilometers and the distance from the village to the capital city of the whole 46 kilometers, transport facilities and infrastructure are inadequate as road conditions broken and the unavailability of public transport. Non-physical factors, namely the number of people who each year undergo changes, the level of education of the population in the village of Cikupa average only graduated from elementary school (SD), and economic level Cikupa villagers are still low. The geographical location of the village community Cikupa affect activity patterns include patterns of economic activity such as trading activity, patterns of health activities, educational activity patterns, and activity patterns of population administration.

Keywords: Geographical Factors, Development, Rural Cikupa

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dengan jumlah penduduk yang tinggi, dan tersebar diseluruh negeri. Jumlah penduduk yang tinggi dapat menjadi modal suatu negara dalam mengembangkan negaranya jika diimbangi dengan kualitas penduduk yang baik.

Faktanya jumlah penduduk Indonesia yang tinggi menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan negara. Mulai dari kualitas penduduknya yang masih rendah hingga pemusatan penduduk disuatu daerah karena persebarannya yang tidak merata menyebabkan program-program pembangunan dan pengembangan wilayah yang pemerintah buat tidak berjalan lancar dan tidak merata.

Pemusatan penduduk di aderah Jawa Barat menandakan bahwa persebaran penduduk tidak merata. Sehingga program-program pembangunan pemerintah pun hanya berpusat di daerah tersebut. Perhatian pemerintah terfokus pada satu titik. Padahal masih banyak darah-daerah yang masih belum terjamah program pembangunan pemerintah.

Terutama daerah-daerah yang berada dipelosok seperti desa-desa yang berada jauh dari

(3)

3

pusat pemerintahan. Padahal daerah-daerah tersebut memiliki potensi yang dapat dikembangkan.

Desa Cikupa dapat dikatakan terpencil dibandingkan dengan desa lain yang ada di Kecamatan Banjarsari. Suatu tempat dikatakan terpencil apabila tempat tersebut sulit dijangkau baik menggunakan sarana transportasi maupun komunikasi dibandingkan dengan tempat lain. Keterjangkauan tidak selalu berkaitan dengan jarak namun berkaitan juga dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana dan prasana transportasi serta komunikasi yang dapat digunakan untuk mencapai tempat tersebut termasuk biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai tempat tersebut. Desa Cikupa dikatan terpencil karena dilihat dari letak geografis Desa Cikupa yang berada di daerah perbukitan, dengan jarak menuju Ibu Kota Kecamatan sejauh 20 kilometer dan menuju Ibu Kota Kabupaten sejauh 46 kilometer. Hal ini ditambah dengan kondisi aksesibilitas jalan menuju Desa Cikupa yang rusak sejauh 9 kilometer sebelum Desa Cikupa. Kondisi ini berpengaruh terhadap perkembangan sosial ekonomi, sarana prasarana, serta pola aktivitas masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Geografis Yang Mempengaruhi Perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis”.

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor geografis apa saja yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis?

2. Bagaimana pengaruh letak geografis terhadap pola aktivitas masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dengan wilayah disekitarnya?

C. Kajian Teori 1. Pengertian Desa

Menurut Bintarto (1989:11) “Desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegitan sekelompok manusia dengan lingkungannya”. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain.

(4)

4 2. Fungsi dan potensi desa

Menurut Yuwono (dalam Bintarto 1989:16) “salah satu peranan pokok desa terletak di bidang ekonomi. Daerah pedesaan merupakan tempat produksi pangan dan produksi komoditi ekspor. Peranan yang vital menyangkut produksi pangan yang akan menentukan tingkat kerawanan dalam rangka pembinaan ketahanan nasional”.

Fungsi desa yang pertama adalah dalam hubungannnya dengan kota, maka desa merupakan’hinterland’atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberi bahan makan pokok seperti padi, jagung, ketela, disamping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dan bahan makanan lain yang berasal dari hewan. Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material)dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.

Dan yang ketiga, dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dan sebagainya.

3. Hakikat Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pedesaan

Menurut Jayadinata (1999:4) “Pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur suatu yang belum ada”. Pembangunan juga dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi.Pembangunan hendaknya berorientasi pada keberagaman dalam seluruh aspek kehidupan.

Pembangunan dan pengembangan dilakukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan dan pengembangan itu dapat merupakan pembangunan fisik atau pengembangan fisik, dan dapat merupakan pembangunan sosial ekonomi atau pengembangan sosial ekonomi. Menurut Bintarto (1989: 25)

“Pembangunan desa adalah pembangunan yang dilaksanakan di wilayah pemerintahan terendah, yaitu desa atau kelurahan”.

4. Kebijaksanaan Pembangunan Desa

Menurut Pudjiwati (1983: 136) mengenai pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan “Berbicara tentang pokok-pokok kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan desa, maka tidaklah dapat diabaikan pengertian, latar belakang, pendekatan, konsep maupun kenyataan-kenyataan kondisi masyarakat di daerah- daerah yang berbeda-beda, sekaligus dikaitkan pula dengan masalah keterpaduan yang sangat penting artinya bagi pembangunan desa yang harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan terkoordinasikan”.

(5)

5 D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis yaitu faktor fisik, lokasidan jarak,kondisi sarana dan prasarana transportasi, faktor non fisik yaitu jumlah penduduk, mata pencaharian penduduk, tingkat pendidikan penduduk,dan tingkat ekonomi penduduk.

2. Letak geografis mempengaruhi pola aktivitas masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dengan wilayah disekitarnya yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, aktivitas kesehatan, dan aktivitas administrasi kependudukan.

E. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa kegiatan, diantaranya studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi kegiatan observasi lapangan, wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi.

F. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh masyarakat Desa Cikupa yang terdapat di tiga dusun sebanyak 1523 Kepala Keluarga (KK), dan Kepala Desa Cikupa.

Adapun jumlah sampelnya sebagai berikut :

1. Sampel penduduk, diambil menggunakan simple random sampling. Jumlah populasi 1523 KK dari tiga dusun diambil 4% sehingga jumlah sampel penduduk yang diambil berjumlah 60 KK.

2. Sampel individu yaitu Kepala Desa Cikupa yang diambil dengan purposive sampling.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan klasifikasi persentase, apabila telah diperoleh maka penulis akan mengolah data tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi pembuatan penulisan. Analisis persentase, digunakan dengan melihat angka jumlah responden dengan angka persentase dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan dan fenomena-fenomena di lapangan.

(6)

6 H. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis.

D ilaksanakan mulai bulan September 2015 hingga selesai.

I. PEMBAHASAN

1. Faktor-faktor Geografis yang mempengaruhi Perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis.

Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis terdiri dari faktor fisik yaitu lokasi dan jarak, dan sarana dan prasarana trasnportasi serta faktor non fisik yaitu jumlah penduduk, mata pencaharian penduduk, tingkat ekonomi penduduk, dan tingkat pendidikan penduduk.

Lokasi adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat menunjukkan posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi. Komponen lokasi yaitu arah dan jarak. Arah menunjukkan posisi suatu tempat bila dibandingkan dengan tempat dimana kita berada, sedangkan jarak adalah ukuran jauh atau dekatnya dua benda atau gejala tersebut.

Lokasi dan jarak Desa Cikupa berada jauh dari Ibu Kota Kecamatan Banjarsari dengan jarak sekitar 20 Kilometer dan 46 Kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Ciamis.

Lokasi dan jarak Desa Cikupa ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari dan Kabupaten Ciamis yang jauh ditambah lagi dengan kondisi sarana dan prasarana transportasi yang tidak memadai sangat mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa. Berikut ini citra satelit Desa Cikupa :

Gambar 1. Lokasi Desa Cikupa

Di Desa Cikupa juga tidak terdapat angkutan umum dikarenakan jalannya yang rusak, masyarakat biasanya menggunakan mobil bak terbuka (pick up) sebagai pengganti angkutan umum, itupun hanya ketika pada hari pasar saja yaitu hari rabu dan minggu, angkutan ini bersifat rombongan. Jadi biasanya dalam satu mobil terdiri

(7)

7

dari masyarakat yang merupakan tetangga-tetangga pemilik mobil. Biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan dalam sekali jalan menggunakan bak terbuka menuju Pasar Pamarican misalnya, adalah Rp. 7.500;. Kondisi inilah yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan Desa Cikupa.

Jumlah penduduk di Desa Cikupa selalu mengalami perubahan baik meningkat maupun menurun sesuai dengan angka kematian, angka kelahiran, dan migrasi penduduknya walaupun tidak dengan skala besar. Saat ini jumlah penduduk di Desa Cikupa adalah 4.185 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 2.065 jiwa dan perempuan 2.120 jiwa.

Saat ini tingkat pendidikan penduduk di Desa Cikupa masih terbilang rendah karena sebagian besar penduduknya hanya tamatan SD/Sederajat sebanyak 2193 orang dan 845 orang tidak bersekolah, hanya sebagian kecil saja yang menempuh pendidikan sampai ke jenjang Diploma dan Sarjana. Rendahnya tingkat pendidikan inilah yang menyebabkan penduduk Desa Cikupa masih belum bisa mengolah sumber daya alam yang ada di Desa Cikupa. Tingkat pendidikan yang rendah juga dapat menyebabkan penduduk tidak dapat bersaing di dunia kerja yang memerlukan keahlian dan keterampilan yang lebih tinggi.

Kondisi tingkat ekonomi penduduk di Desa Cikupa berdasarkan hasil peneltian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk memiliki penghasilan rata-rata perbulan sekitar Rp. 500.000; - Rp. 1.000.000; dapat dikatakan tingkat ekonomi penduduk di Desa Cikupa masih rendah. Karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani maka penghasilan yang didapatkan adalah hasil dari pertanian mereka seperti padi, kelapa, jagung, dan lain sebagainya.

Rendahnya tingkat ekonomi penduduk di Desa Cikupa juga disebabkan oleh sumber daya manusianya yang masih belum mampu mengolah sumber daya alam yang ada secara optimal.

2. Pengaruh Letak Geografis Terhadap Pola Aktivitas Masyarakat Desa Cikupa Letak Geografis Desa Cikupa mempengaruhi pola aktivitas masyarakat yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, aktivitas kesehatan,d an aktivitas administrasi kependudukan.

Letak Desa Cikupa mempengaruhi pola aktivitas masyarakatnya dalam melakukan aktivitas ekonomi sehari-hari, seperti berbelanja. Desa Cikupa memang tidak memiliki pasar desa, tetapi sebenarnya pasar terdapat di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari. Karena letak dan jarak dari Desa Cikupa ke Ibu Kota Kecamatan

(8)

8

Banjarsari yang jauh sehingga masyarakat lebih banyak beraktivitas di Pasar terdekat yaitu pasar yang ada di Kecamatan Pamarican. Sehingga sumber daya alam yang dihasilkan juga lebih banyak di jual di Pasar Pamarican daripada di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari.

Sebagian masyarakat menyekolahkan anak mereka ke luar wilayah Desa Cikupa untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari SMP. Karena letak dan jarak Desa Cikupa lebih dekat ke Kecamatan Pamarican dan Kota Banjar daripada ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari, sebagian besar masyarakat menyekolahkan anak mereka ke wilayah Pamarican dan Banjar. Jarang sekali masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke Banjarsari dengan alasan jarak dan letaknya jauh.

Masyarakat Desa Cikupa menyadari akan pentingnya kesehatan walaupun fasilitas kesehatan yang ada di Desa Cikupa hanya ada satu bidan dan satu Unit POLINDES (Pos Persalinan Desa) yang belum dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai. Sehingga untuk keperluan pemerikasaan kesehatan dan pengobatan yang lebih baik sebagian masyarakat memilih untuk pergi ke Rumah Sakit Banjar Patroman yang ada di Kota Banjar, ataupun ke Pamarican. Padahal di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari juga terdapat Puskesmas dan Unit Gawat Darurat, alasannya selain memang jaraknya yang jauh di Puskesmas Banjarsari tidak dapat menggunakan kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Penduduk Desa Cikupa hanya melakukan aktivitas administrasi kependudukan ketika ada hal mendesak yang benar-benar penting. Seperti membuat KTP dan Kartu Keluarga (KK) dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Cikupa lebih banyak beraktivitas di daerah yang lebih dekat seperti Kecamatan Pamarican dan Banjar dibandingkan dengan Banjarsari.

J. Analisis Geografi terhadap Pembangunan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis

1. Analisis (5W+1H)

a. Yang menyebabkan kurang berkembangnya Desa Cikupa (What)

Penyebab kurangnya Desa Cikupa adalah lokasi dan jaraknya yang jauh dari pusat kegiatan dan pusat pemerintahan dengan jarak dari Ibu Kota Kecamatan sekitar 20 kilometer dan dari Ibu Kota Kabupaten 46 kilometer, serta kondisi sarana dan prasarana transportasi seperti kondisi jalan yang rusak, dan tidak tersedianya alat angkutan umum.

(9)

9 b. Lokasi Desa Cikupa (Where)

Desa Cikupa berada koordinat 7o29'38,46'' LS dan 108o34'18,7'' BT, pada ketinggian rata-rata 426 meter di atas permukaan laut. Berada di wilayah administrasi Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis.

c. Didirikan Desa Cikupa (When)

Desa Cikupa pada awalnya merupakan bagian dari wilayah Desa Mekarmukti, yang kemudian dimekarkan pada tahun 1855.

d. Yang menginginkan Desa Cikupa menjadi desa yang maju dan berkembang (Who)

Keinginan untuk memajukan dan mengembangkan Desa Cikupa berasal dari keinginan masyarakat serta dorongan dari para pejabat di Desa Cikupa.

e. Kondisi Desa Cikupa saat ini (How)

Kondisi Desa Cikupa saat ini masih terbilang kurang mengalami kemajuan dan perkembangan, hal ini dilihat dari kondisi sarana dan prasarana transportasi yang kurang memadai dengan tingkat pendidikan penduduk yang masih terbilang rendah, tingkat ekonomi penduduk masih rendah, sehingga belum mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan optimal.

f. Alasan kenapa Desa Cikupa dikatakan desa yang kurang maju dan berkembang (Why)

Karena dilihat dari kondisi geografis fisik dan non fisik Desa Cikupa yaitu fisik, sarana dan prasarana transportasi yang kurang memadai untuk menunjang kegiatan masyarakat, tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah, dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, serta kurangnya perhatian pemerintah khususnya dalam hal pembangunan dan pengembangan potensi-potensi yang ada di Desa Cikupa yang dapat menunjang kemajuan desa.

2. Berdasarkan analisis Desa-Kota

Menurut Pudjiwati (1983: 136) mengenai pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan “Berbicara tentang pokok-pokok kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan desa, maka tidaklah dapat diabaikan pengertian, latar belakang, pendekatan, konsep maupun kenyataan-kenyataan kondisi masyarakat di daerah-daerah yang berbeda-beda, sekaligus dikaitkan pula dengan masalah keterpaduan yang sangat penting artinya bagi pembangunan desa yang harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan terkoordinasikan”.

Berdasarkan kepada dasar-dasar pikiran tersebut, maka pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan dalam pembangunan desa menjadi sebagai berikut:

(10)

10 a. Prinsip pembangunan desa, meliputi:

1) Imbangan kewajiban yang serasi antara pemerintah dengan masyarakat.

2) Dinamis dan berkelanjutan.

3) Menyeluruh, terpadu, dan terkoordinasikan.

b. Pokok-pokok kebijaksanaan pembangunan desa, adalah:

1) Pemanfaatan sumber daya manusia dan potensi alam.

2) Pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat.

3) Peningkatan prakarsa dan swadaya gotong-royong masyarakat.

4) Pengembangan tata desa yang teratur dan serasi.

5) Peningkatan kehidupan ekonomi yang kooperatif.

c. Sasaran pembangunan desa

Menjadikan semua desa-desa di seluruh wilayah Indonesia memiliki tingkat klasifikasi desa swasembada, yaitu desa yang berkembang di mana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya menunjukkan kenyataan yang makin meningkat.

d. Obyek dan subyek pembangunan

Yang menjadi obyek pembangunan adalah desa secara keseluruhan yang meliputi segala potensi manusia, alam dan teknologinya, serta yang mencakup pula segala aspek kehidupan dan penghidupan yang ada di desa. Usaha pembangunan desa juga diarahkan kepada menjadikan desa itu bukan saja sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek pembangunan yang mantap.

e. Mekanisme pelaksanaan

Mekanisme pelaksanaan pembangunan desa dilakukan sistem perencanaan dari bawah (bottom up planning) melalui Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa di tingkat desa dan sistem Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) pada tingkat kecamatan.

Desa Cikupa salah satu desa di wilayah administrasi Kecamatan Banjarsari yang lokasi dan jaraknya paling jauh dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di Kecamatan Banjarsari, dengan jumlah penduduk 4185 jiwa. Tingkat pendidikan penduduk yang masih terbilang rendah, tingkat ekonomi penduduk rendah dan kurangnya perhatian pemerintah menjadi salah satu penghambat perkembangan Desa Cikupa.

(11)

11

3. Analisis SWOT Aspek Fisik dan Non Fisik di Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis

Strength (S) 1) Sarana dan Prasarana

Transportasi

2) Pendidikan penduduk

Weakness (W) 1. Minimnya sarana dan

prasarana pendukung 2. Minimnya sarana dan prasarana transportasi 3. Sumber daya manusia yang

masih rendah kualitasnya 4. Kurangnya perhatian

pemerintah Opportunities (O)

1) Pembangunan di segala bidang seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dan budaya

2) Perbaikan sarana dan prasarana transportasi seperti jalan raya dan jalan penghubung.

Treath (T)

1) Lokasi dan jarak yang jauh 2) Sumber daya manusia muda

yang semakin berkurang

a. Strength/Kekuatan :

1) Sarana dan prasarana transportasi

Jika kondisi jalan dan alat transortasi memadai dapat menjadi faktor pendukung dalam segala kegiatan seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.

2) Pendidikan penduduk

Dengen pendidikan penduduk yang baik maka akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat mengolah sumber daya alam yang ada secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan daerah.

b. Weakness/Kelemahan

1) Minimnya sarana dan prasarana pendukung

Sarana dan prasarana pendukung dibidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan yang masih minim.

2) Minimnya sarana dan prasarana transportasi

3) Kondisi jalan yang rusak parah serta berbatu dan tidak tersedianya sarana angkutan umum untuk menunjang aktivitas masyarakat.

(12)

12

4) Sumber daya manusia yang masih rendah kualitasnya

Kualitas sumber daya manusia yang masih rendah karena rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, walaupun ada yang sampai Diploma atau Sarjana mereka bekerja di luar kota dalam waktu yang relatif lama bahkan menetap.

5) Kurangnya perhatian pemerintah

Kurangnya perhatian pemerintah dalam mendukung pembangunan dan perkembangan desa seperti alokasi dana yang kurang.

c. Opportunities/Peluang

1) Pembangunan di segala bidang seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dan budaya

2) Perbaikan sarana dan prasarana transportasi seperti jalan raya dan jalan penghubung.

d. Treath/Hambatan

1) Lokasi dan jarak yang jauh

Lokasi yang sulit dijangkau serta jarak desa yang jauh dari pusat kegiatan dan pusat pemerintahan.

2) Sumber daya manusia muda yang semakin berkurang

Banyaknya tenaga muda yang bekerja di luar kota atau merantau.

K. Simpulan

1. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis, adalah :

a. Faktor fisik

1) Lokasi dan Jarak

Desa Cikupa merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Banjarsari. Dari jumlah 21 desa yang ada di Kecamatan Banjarsari, Desa Cikupa merupakan desa yang lokasi dan jaraknya paling jauh dari pusat pemerintahan. Jarak dari Ibu Kota Kecamatan Banjarsari sekitar 20 kilometer dan dari Ibu Kota Kabupaten Ciamis 46 kilometer. Untuk mencapai Kecamatan Banjarsari masyarakat harus melewati wilayah Kecamatan Pamarican terlebih dahulu karena tidak adanya jalan penghubung lain. Oleh karena itulah Desa Cikupa dapat dikataka terpencil karena lokasi dan jaraknya yang jauh menyebabkan desa kurang mendapatkan perhatian pemerintah untuk mendorong kemajuan dan pengembangan desa. Kondisi ini

(13)

13

juga ditambah dengan jalan yang rusak dan tidak adanya sarana angkutan umum di Desa Cikupa.

2) Sarana dan prasarana transportasi

Kondisi sarana dan prasarana transportasi di Desa Cikupa masih sangat minim, kondisi jalan rusak parah dan berbatu disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pemeliharaan, jalan berada pada tanah yang labil, drainase yang buruk, serta kurangnya dana pemerintah yang di alokasikan untuk penbangunan sarana dan prasarana transportasi. Tidak adanya angkutan umum yang dapat menunjang kegiatan masyarakat. Sebagai gantinya masyarakat Desa Cikupa biasanya menggunakan angkutan bak terbuka yang biasanya hanya pada hari-hari pasar yaitu hari rabu dan minggu.

b. Faktor non fisik 1) Jumlah penduduk

Saat ini jumlah penduduk di Desa Cikupa adalah 4.185 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 2.065 jiwa dan perempuan 2.120 jiwa.

2) Tingkat pendidikan penduduk

Tingkat pendidikan penduduk di Desa Cikupa saat ini masih rendah, sebagian besar penduduknya hanya lulusan SD. Walaupun kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah mulai dirasakan, namun hanya segelintir orang saja yang merealisasikannya dengan menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi.

3) Tingkat ekonomi penduduk

Tingkat ekonomi penduduk Desa Cikupa masih dikatakan rendah, karena berdasarkan data hasil penelitian terhadap responden menunjukkan rata-rata pendapatan responden setiap bulan adalah Rp. 500.000; - Rp. 1.000.000;

.Karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani maka penghasilan yang didapatkan adalah hasil dari pertanian mereka seperti padi, kelapa, jagung, dan lain sebagainya. Rendahnya tingkat ekonomi penduduk di Desa Cikupa juga disebabkan oleh sumber daya manusianya yang masih belum mampu mengolah sumber daya alam yang ada secara optimal.

(14)

14

2. Pengaruh Letak Geografis Terhadap Pola Aktivitas Masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis

1) Pola aktivitas ekonomi

Karena letak dan jarak dari Desa Cikupa ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari yang jauh sehingga masyarakat lebih banyak beraktivitas di Pasar terdekat yaitu pasar Pamarican. Sehingga sumber daya alam yang dihasilkan juga lebih banyak di jual di Pasar Pamarican daripada di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari.

2) Pola aktivitas pendidikan

Karena letak dan jarak Desa Cikupa lebih dekat ke Kecamatan Pamarican dan Kota Banjar daripada ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari, sebagian besar masyarakat menyekolahkan anak mereka ke wilayah Pamarican dan Banjar.

3) Pola aktivitas kesehatan

Umumnya desa-desa di wilayah kecamatan Banjarsari melakukan aktivitas kesehatan di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari. Berbeda dengan penduduk Desa Cikupa, penduduk lebih banyak melakukan aktivitas kesehatan di Kecamatan Pamarican dan Kota Banjar dikarenakan jaraknya yang lebih dekat.

4) Pola aktivitas administrasi kependudukan

Masyarakat hanya melakukan aktivitas administrasi kependudukan ketika ada hal mendesak yang benar-benar penting. Sehingga masyarkat pergi ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari sebagian besar hanya ketika ada keperluan administrasi saja, karena aktivitas lain seperti ekonomi, pendidikan dan kesehatan mereka lakukan di daerah yang lebih dekat seperti Pamarican dan Banjar.

L. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran untuk perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari, sebagai berikut :

1. Perlu perhatian pemerintah yang lebih serius untuk mengoptimalkan proses pembangunan dan pengembangan desa agar mencapai tujuan bersama.

2. Pemberian akses yang lebih mudah kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan di ibu kota kecamatan.

3. Untuk peneliti lain yang memiliki ketertarikan terhadap perkembangan Desa Cikupa agar meneliti lebih lanjut dengan variabel yang lebih kompleks untuk kesempurnaan kajian di wilayah ini.

(15)

15 M. Daftar Pustaka

Ahmadi, H.A.(2003).Ilmu Sosial Dasar.Jakarta: PT. Rineka Cipta Ahmansya.(2011). Pengantar geografi. Bandung: Lppm bsi

Bintarto, R.(1989). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Indonesia

Bintarto, R dan Soerastopo Hadisoemarno.(1978). Metode Analisa Geografi.Jakarta:

Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerapan Ekonomi Sosial (LP3S).

Daldjoeni, N.(1998). Geografi Desa dan Kota. Bandung: PT Alumni

Jayadinata, Johara T.(1999). Tata Guna Tanah dan Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Wilayah. Bandung : ITB

Koentjaraningrat.(1996). Pengantar Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Mansyur, Muhammad Cholil.(1991). Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa.Surabaya:

Usaha Nasional

Nasution, S.(2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara.

Pudjiwati, Sajogyo.(1983). Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Tika, Moch Pabundu (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta :Sinar Grafika Offset

Gambar

Gambar 1. Lokasi Desa Cikupa

Referensi

Dokumen terkait

kata yang sama dengan /sao-sao/, yaitu sebagai kata bilan:gan. Proses perulangan tidak memberi pengaruh terhadap bentuk kata.. Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan

Saat ini, ekstrak dari beberapa tanaman obat telah digunakan untuk pengobatan jaman modern dan bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit serius.. Anda juga dapat

Pada Geometri Lobachevsky segiempat Lambert memiliki tiga sudut siku-siku dan satu sudut lancip dengan sisi atas lebih panjang dari sisi alas. Sedangkan pada Geometri Riemann

Goal komitmen adalah mendorong atau menentukan suatu tujuan yang hendak harus lebih dicapai dalam organisasi baik dalam menetukan anggaran atau keberhasilan suatu

Dengan memperhatikan pada kondisi perusahaan, yaitu ukuran perusahaan, maka menurut hasil analisis, ukuran perusahaan memberikan efek positif pada nilai perusahaan, dimana

Secara kualitatif soal Matematika ujian semester yang dibuat oleh guru bidang pelajaran Matematika MTs/SMP dan MA/SMA se-NTB tersebut disemua sampel sekolah tidak sempurna,

Blanko dibuat dengan mencampurkan 1 mL akuades dengan 0,4 mL reagen Lowry lalu di-vortex dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu ruang, kemudian ditambahkan

(6) 4 (empat) buah sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dimaksudkan untuk arsip Menteri, Penyelenggara Pos Milik Negara, museum pos, dan Pemohon atau instansi