• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yaitu penelitian asosiatif yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain.

Metode asosiatif merupakan suatu penelitian yang mencari sebab-akibat antara satu variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan hipotesis Ulum and Juanda (2017).

Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil sebagai variabel independen dan Belanja Langsung sebagai variabel dependen.

B. Populasi dan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Kabupaten/Kota yang terdapat pada di Provinsi Jawa Timur. Pengambilan sampel pada penilitian ini yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah 114 dengan kriteria sebagai berikut :

(2)

a. Pemerintah daerah Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang secara rutin mempublikasikan laporan realisasi APBD selama periode 2017–2019.

b. Pemerintah daerah tersebut menerbitkan Laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi Operasion Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel atau dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sekaran, 2006).

1. Belanja Langsung

Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan (Permendagri13/2006).

Belanja Langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Belanja Langsung dalam penelitian ini dapat diketahui dari Laporan Realisasi APBD Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dari tahun 2017 sampai tahun 2019.

BL = BP + BBJ + BM

(3)

Dimana :

BL : Belanja Langsung BP : Belanja Pegawai

BBJ : Belanja Barang dan Jasa BM : Belanja Modal

2. Dana Alokasi Umum (DAU) (X1)

Dana Alokasi umum (DAU) yaitu dana yang bersumber dari penerimaan anggaran pendapatan dan belanja Negara yang dialokasikan kepada daerah dalam bentuk block grant yang pemanfaatan diserahkan sepenuhnya kepada daerah. Variabel ini diukur melalui besarnya target DAU yang diperoleh daerah kota/

kabupaten pada setiap tahun anggaran.

3.

Dana Alokasi Khusus (DAK) (X2)

Dana Alokasi Khusus (DAK) yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat.

4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) (X3)

Merupakan variabel independen. Pendapatan Asli daerah ( PAD ) adalah semua penerimaaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah, terdiri dari Hasil Pajak Daerah ( HPD), Retribusi Daerah (

(4)

RD), Pendapatan Dari Laba Pendapatan Daerah ( PLPD) dan Lain – Lain Pendapatan yang Sah ( LPS ). Berdasarkan atas UU No. 33 Tahun 2004, Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) tersebut diukur dengan :

PAD = HPD + RD + PLPD + LPS

Dalam penelitian ini hanya mengambil dua variabel terpenting dari Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) yaitu :

a. Pajak Daerah, menurut undang – undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang – Undang dengan tidak mendapat imbas secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar – sebesarnya kemakmuran rakyat. Pajak daerah ini terdiri atas pajak provinsi atau pajak kota dan kabupaten.

Untuk menghitung Pajak Daerah yaitu :

PD = Pajak Provinsi + Pajak Kabupaten / Kota

b. Retibusi Daerah, Menurut Undang – Undang No.28 Tahun 2009, retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus yang di sediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Retribusi daerah berasal dari retribusi daerah umum, retribusi jasa usaha dan retribusi dari perizinan tertentu.

Rumus untuk menjabarkan retribusi adalah : RD = RU + RJU + RP

(5)

5.

Dana Bagi Hasil (DBH) (X4)

Merupakan variabel independen. Dana Bagi Hasil bersumber dari pajak dan kekayaan daerah. Pemerintah menetapkan alokasi dana bagi hasil yang bersumber dari sumber daya alam sesuai dengan penepatan dasar perhitungan dan daerah penghasil. Menurut Kementrian Keuangan Direktorat Jendral perimbangan dan keuangan, Dana Bagi Hasil ( DBH ) terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan (DBHPBB), Dana Bagi Hasil Pajak Penghasilan ( DBHPPh ) dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Penggunaan DBH pajak bersifat blockgrant, yaitu penggunaan dana di serahkan kepada daerah sesuai dengan kebtuhan daerah masing-masing kecuali untuk DBH CHT paling sedikit 50% di gunakan untuk mendanai kegiatan untuk peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industry, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai serta pemberantasan barang kena cukai ilegal.

Rumus untuk menghitung dana bagi hasil (DBH) sebagai berikut : DBH = DBHPBB + DBHPPh + DBHCHT

D. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data Kuantitaif dan Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota/Kabupaten Jawa Timur 2017-2019 yang berupa Laporan anggaran

(6)

dan realisasi APBD yang diperoleh dari situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah melalui website www.djpk.depkeu.go.id.

E. Teknik Perolehan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode dokumentasi dari sumber data sekunder dengan mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data yang berkaitan dengan penelitian.

F. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

Metode analisis data yang dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, dengan dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedisitas sebelum melakukan pengujian hipotesis. Selain itu, perlu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai suatu data.

1. Statistik Deskriptif

Penyajian statistik deskriptif bertujuan untuk melihat profil dari datapenelitian tersebut dengan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Dana Alokasi Umum,Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Bagi Hasil Khusus terhadap Belanja Langsung.

(7)

Deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran variabel- variabel yang diteliti, mencakup nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.

Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.

Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan representatif jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari asumsi klasik regresi berupa: normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dalam penelitian yang menggunakan uji Kolmogorov–Smirnov.Berdasarkan pengolahan data untuk uji normalitas dengan menggunakan SPSS 23.00 agar data normal angka tidak terlalu besar menggunakan log natural (LN). Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005: 110). Selain itu untuk menguji normalitas residual dengan menggunakan uji statistik non-

(8)

parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Jika hasil Kolmogrov- Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2005).

b. Uji Multikolinieritas

Hasil perhitungan uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel output . Hasil perhitungan nilai toleransi menunjukkan bahwa semua variabel bebas tidak saling berkorelasi. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.VIF =1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1.

c. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas pada penelitian ini dipergunakan grafik scatterplot. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

(9)

sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2006). Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu , maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi diidentifikasi sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang salah satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak efisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Dengan menggunakan hitungan Darwin Watson apakah terjadi korelasi serial atau tidak dengan menghitung nilai d statistik.

Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin.Watson (DW test). Jika nilai Durbin.Watson berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi (Nugroho, 2005).

(10)

3. Metode Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda bertujuan untuk memprediksi kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sekaran, 1992). Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut

Y = α + β1PAD + β2DAU + β3DAK e Keterangan :

Y = Belanja Langsung (BL) a = Nilai intersep (konstanta) X1 = Dana Aokasi Umum X2 = Dana Alokasi Khusus X3 = Pendapatan Asli Daerah X4 = Dana Bagi Hasil

e = Error.

4. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk menguji tingkat keeratan atau keterikatan antar variabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien determinan determinasi (adjusted R-square). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2005). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel

(11)

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).

5. Uji Hipotesis

Alat statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda. Persamaan regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas :independensi, pengalaman kerja obyektifitas, integritas dan kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

a. Uji Simultan (uji F)

Berdasarkan pengujian dengan SPSS didapatkan output uji Anova pada tabel Berdasarkan hasil uji Anova atau F test antara variabel Pengalaman kerja, Independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Statistik juga menghitung median maupun mean pada hasil sampel yang kita pilih.

b. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t ini digunakan untuk menentukan apakah koefisien dari variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen dan tidak secara bersamaan, sehingga dapat melihat tiap variabel <0,05 sig akan dikatakan sebagai berpengaruh positif secara parsial.

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi Peserta didik Mencakup: Mendengarkan uraian teman sejawat dari hasil membaca buku paket PAI, Kurang memperhatikan media yang digunakan oleh guru dalam

Data yang diperoleh adalah dari hasil belajar siswa melalui tes kemampuan setelah proses pembelajaran yang berbentuk tes uraian tertulis secara pribadi dan

Berdasarkan uji hipotesis 2 yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa mediasi aktif berpengaruh negatif dan sangat signifikan terhadap perilaku agresif pada anak

Sti&amp;k BHETA AGUS WARDIJONO Hibah Bersaing Belum selesai 1 FIVTATIANTI HENDAJANI Hibah Bersaing Selesai 1 MARIA SRI WULANDARI Hibah Bersaing Belum selesai 1 SUNNY ARIEF SUDIRO

Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:

Slogan ini menarik dan bagus kita terapkan, penulis cenderung sepakat dengan slogan tersebut, banyak ulama, tokoh, yang belum sempat menulis namun sudah dipanggilNya, entah karena

Ha : Variabel-variabel bebas (Kualitas produk, kualitas layanan dan Harga) mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel terikat (Kepuasan pelanggan). Dasar

ampullaria yaitu hutan kerangas dan hutan rawa gambut di Cagar Alam Mandor menunjukkan bahwa pH tanah pada kedua tipe habitat di bawah 4,5 (Tabel 4).. Artinya tanah