• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PENCATATAN INVENTARIS BARANG PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KAB. SORONG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM INFORMASI PENCATATAN INVENTARIS BARANG PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KAB. SORONG SELATAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

135

SISTEM INFORMASI PENCATATAN INVENTARIS BARANG PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KAB.

SORONG SELATAN

Rohayati Arifin2, Nuraida Latif2, Supardi3 Sistem Informasi, STMIK AKBA 1 Teknik Informatika, STMIK AKBA 2,3

Email : [email protected]1, [email protected]2

ABSTRAK

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sorong selatan, masih dikelola dengan cara manual yaitu menggunakan Microsoft excel untuk mengelola data peminjaman barang, kondisi barang dan seluruh inventaris yang ada dalam kantor BPBD, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam memberikan laporan jika sewaktu-waktu dibutukan. Maka penelitian ini akan memberikan solusi yang berbentuk sebuah aplikasi yang dapat membantu kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sorong Selatan dalah hal mengelola data inventaris. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi pencatatan inventaris barang (SIPIB) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sorong Selatan berbasis web menggunakan metode Dynamic Systems Development Method (DSDM), yang diharapkan dapat memudahkan pegawai dalam pembuatan laporan inventaris barang. Penerapan metode Dynamic System Development Method yang diharapkan dapat memudahkan dalam perancangan sistem informasi pencatatan inventaris barang pada kantor BPBD Kab. Sorong Selatan. Data yang akan di olah dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan tinjauan pustaka. Hasil pengujian yang dilakukan berupa pengujian Black Box dengan cara membagi kuesioner kepada 30 responden yaitu pegawai kantor BPBD dan penduduk kab sorong selatan yang akan menggunakan sistem ini, maka menghasilkan nilai pengujian 64.01%.

Kata Kunci: Dynamic System Development Method (DSDM), Blackbox, web..

ABSTRACT

Office of the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Kab. South Sorong, is still managed manually by using Microsoft excel to manage data on borrowing goods, condition of goods and all inventory in the BPBD office, resulting in difficulties in providing reports if needed at any time. So this research will provide a solution in the form of an application that can help the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Kab. Sorong Selatan is about managing inventory data. This study aims to design an information system for recording inventory of goods (SIPIB) at the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Kab. Sorong Selatan is web-based using the Dynamic Systems Development Method (DSDM), which is expected to make it easier for employees to make inventory reports. The application of the Dynamic System Development Method which is expected to facilitate the design of an information system for recording inventory of goods at the BPBD Kab. South Sorong. The data to be processed in this study were obtained through interviews, documentation and literature review. The results of the tests carried out are in the form of Black Box testing by distributing

135

(2)

136

questionnaires to 30 respondents, namely BPBD office employees and residents of South Sorong Regency who will use this system, resulting in a test value of 64.01%.

Keywords: Dynamic Systems Development Method (DSDM), Blackbox, web..

1. PENDAHULUAN

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sorong Selatan merupakan suatu instansi pemerintahan yang cukup aktif dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas pekerjaan setiap hari dan dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung, namun sistem untuk mengelola data inventaris barang BPBD Kab. Sorong Selatan saat ini masih dengan cara manual menggunakan Microsoft excel.

Dimana pegawai kantor BPBD harus melakukan penginputan barang menggunakan Microsoft excel, selain data peminjaman dan kondisi barang, seluruh inventaris yang ada dalam kantor BPBD semuanya didata dan diinput oleh pegawai kantor BPBD dalam bentuk Microsoft excel. Kondisi barang dalam bentuk Microsoft excel itu dilaporkan setiap bulan dan setiap tahun ke bagian kepala bidang, pada saat pelaporan pegawai harus mencari data-data yang ada. Jika sewaktu-waktu ada data yang dibutuhkan maka kesulitannya adalah pegawai BPBD harus mencari satu persatu file yang ada yang pernah disimpan, mengakibatkan proses pengelolahan data dinilai tidak efektif dan efisien untuk membuat laporan inventaris dengan baik serta akurat.

Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung untuk menciptakan sebuah sistem berbasis online yang bisa membantu mengatasi permasalahan yang terdapat pada kantor BPBD kab. Sorong Selatan saat ini, sehingga proses pengelolaan data inventaris bisa dikelola secara efektif serta

menghasilkan laporan inventaris dengan cepat dan akurat.

Metode yang digunakan dalam Perancangan ini yaitu metode Dynamic System Development Method (DSDM).

DSDM adalah sebuah kerangka kerja yang didasari pada Rapid Application

Development (RAD). DSDM

memprioritaskan keterlibatan pemakai secara berkesinambungan dengan melakukan pendekatan pengembangan secara berulang serta bertambah tanggap terhadap suatu perubahan, untuk membangun sebuah sistem perangkat lunak yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis tepat waktu dan tepat anggaran. Sehingga diusulkan sebuah aplikasi inventaris barang pada kantor (BPBD) Kab. Sorong Selatan yang diharapkan dapat mengurangi kesalahan yang dapat terjadi pada waktu melakukan pencatatan inventaris barang, transaksi permohonan peminjaman barang, serta dapat menyediakan suatu informasi yang akurat dan dapat dijadikan sebagai suatu landasan bagi pimpinan instansi pemerintahan, dalam mengambil suatu keputusan untuk kepentingan instansi pemerintahan kedepannya.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Definisi sistem, informasi, sistem informasi Sistem merupakan kumpulan unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi secara bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sutabri 2004).

Sistem merupakan kelompok /grub dari subsistem /bagian komponen apapun,

(3)

137 baik fisik maupun nonfisik yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lain serta bekerja sama secara harmonis dalam mencapai satu tujuan tertentu (Susanto 2017).

Informasi merupakan hasil dari data yang telah diklasifikasikan, diolah ataupun diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses dari pengambilan suatu keputusan.

Informasi merupakan hasil pengelolaan data dari satu ataupun dari berbagai sumber yang kemudian diolah, sehingga dapat memberikan nilai, arti dan manfaat (Karman dan Akbar, 2019).

Informasi merupakan hasil dari pengelolaan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam mengambil suatu keputusan. (Narsahid, Dkk , 2015:56)

Sistem informasi merupakan sekumpulan perangkat keras serta perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang bermanfaat, Menurut Bodnar dan Hopwood (Kadir, 2013:23).

2.2 Pengertian Inventaris

Inventarisasi merupakan suatu proses pencatatan barang-barang milik kantor perusahaan. Barang tersebut adalah barang yang digunakan oleh perusahaan atau di kantor yang menyertakan harga, jumlah, jenis serta keadaannya (Soemarsono,1994).

2.3 Dynamic System Development Methode (DSDM)

Dynamic System Development Method (DSDM) adalah suatu kerangka kerja yang awalnya didasari pada Rapid Application Development (RAD) yang menetapkan metode incramental dan iteratif, serta memprioritaskan keterlibatan pengguna/user secara berkelanjutan dengan melakukan pendekatan pengembangan secara berulang dan bertambah tanggap terhadap perubahan, untuk membangun suatu sistem perangkat lunak yang

memenuhi kebutuhan bisnis tepat waktu serta tepat anggaran. Metode ini sangat ideal untuk dipergunakan ketika suatu software dituntut untuk fokus serta mementingkan tampilan yang mudah dan dari aspek kegunaannya yang baik dari produk tersebut. (Rusdiana, 2018:85)

Dynamic System Development Method (DSDM) memfasilitasi suatu kerangka kerja untuk mengembangkan fungsi dengan cara yang lebih baik, memberikan fungsionalitas secara efektif dan efisien, serta memenuhi kebutuhan yang nyata dari suatu proyek.

Berikut ini Tahapan-tahapan Dynamic System Development Method (DSDM).

a) Feasibility Study

Dalam fase ini merupakan tahapan awal dalam kesesuaian proyek. Pada tahapan ini yaitu dimana kesesuaian DSDM akan dinilai, dilihat dari jenis proyek, organisasi serta masalah orang, keputusan akan dibuat apakah DSDM akan digunakan atau tidak, maka dari itu akan menghasilkan laporan kelayakan, sebuah prototipe kelayakan, serta garis rencana global yang mencakup rencana pembangunan ataupun log resiko.

b) Business Study

Pada tahapan ini akan dilakukan analisa karateristik dari sisi bisnis dan teknologi. Pendekatan utama yaitu pengadaan lokakarya, dalam hal ini pengguna ahli berkumpul dan menghasilkan hal-hal yang relevan dari sistem dan menyetujui skala proritas dalam pengembangan. Menghasilkan daftar proritas kebutuhan, defenisi dari wilayah bisnis, defenisi arsitektur sistem serta garis besar rencana prototype.

c) Functional Model Iteration

Tujuan dari fase ini yaitu untuk memberikan model fungsional yang terdiri dari kedua prototype software yang bekerja dan model statis. Pada fase ini dapat menghasilkan pengelolahan informasi yang diperoleh dalam penelitian bisnis. Pada fase ini menghasilkan model fungsional dan non

(4)

138

fungsional, time box plan, dan functional model review records.

d) Design and Build Iteration

Pada fase ini menyempurnakan prototype fungsional yang dikembangkan pada langkah 3 untuk memenuhi kebutuhan fungsional. Secara utama pada fase ini mengembangkan sistem yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna/user.

e) Implementation Phase

Fase ini meliputi transisi dari lingkungan pengembangan terhadap lingkungan operasional. Tahapan ini bertujuan untuk menempatkan sistem yang diuji ke dalam ruang lingkup pengguna/user serta melatih setiap individu untuk menggunakannya.

3. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.1. Metode Analisis

Pada tahap ini dalam menganalisis sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan diusulkan menggunakan metode analisis PIECES yaitu performance, Information, Economy, Control, Eficiency, dan Service

3.2. Metode Perancangan Sistem

Perancangan yang digunakan adalah melakukan identifikasi terhadap masalah yang ada pada kantor BPDB Kab Sorong Selatan dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari pihak kantor terhadap masalah yang dihadapi dan mendengarkan permintaan (requirement) tentang sistem seperti apa yang dinginkan sesuai dengan kebutuhan. Setelah melakukan identifikasi kemudian merancang sistem yang dibuat dengan beberapa tahapan yaitu membuat alur sistem, menampilkan model fungsional dari sistem yang diusulkan, design and Iteration dan terakhir implementation phase.

3.3. Pengujian Sistem

Pengujian sistem yang digunakan adalah Black Box Testing. Pengujian ini berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output pada aplikasi apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Metode ini digunakan untuk dapat mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar atau layak untuk digunakan. Adapun hal- hal yang diujikan dalam penelitian ini yaitu 1. Pengujian Login Admin/Pupsalops

Tabel 3.1 Pengujian Login Admin Data

masukan

Yang diharapkan

Hasil

Halaman login

Berhasil masuk ke halaman beranda web

admin/pupsalops

Berhasil

2. Pengujian Halaman Barang Keluar Tabel 3.2 Pengujian Halaman barang

Keluar Data

masukan

Yang diharapkan

Hasil Halaman

barang keluar

Berhasil

menampilkan data barang keluar serta dapat menambahkan, mengedit dan menghapus data

Berhasil

3. Pengujian Halaman Barang Kembali Tabel 3.3 Pengujian Halaman Barang

Kembali Data

masukan

Yang diharapkan

Hasil

Halaman barang kembali

Berhasil

menampilkan data barang kembali serta dapat menambahkan, mengedit dan menghapus data

Berhasil

(5)

139 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Sistem

Setelah melewati proses analisis dan perancangan sistem maka selanjutnya adalah proses pembuatan system. Setelah melewati proses pembuatan system maka didapatkan system informasi pencatatan inventaris barang pada kantor BPBD Kab.

Sorong Selatan. Adapun proses pembangunan sistem di bangun berdasarkan hasil analisa dan perancangan sebelumnya terhadap system dan hasil yang didapatkan adalah :

1). Sistem informasi pencatatan inventaris barang digunakan untuk mencatat semua data barang pada kantor BPBD Kab. Sorong Selatan

2). Dalam system pengelolaan pencatatan barang terdapat akses login yang digunakan untuk masuk ke dalam halaman utama

3). Sistem informasi pencatatan inventaris barang pada kantor BPBD digunakan untuk mencatat inventrais barang , dimana admin/ pupsalops, Kabid, dan penduduk berperan sebagai aktor.

Dimana aktor memiliki peran masing- masing, Kabid hanya dapat melihat data inventaris, sedangkan admin/pupsalops dapat mengelolah data, dan penduduk dapat mengisi form permohonan peminjaman

4.2 Pembahasan

Tampilan interface pada system pencatatan barang pada kantor BPBD Kab.

Sorong Selatan sebagai berikut:

1. Tampilan Login

Untuk menjalankan webserver Sistem Informasi Pencatatan Inventaris Barang, terlebih dahulu kita harus membuka web browser lalu pada address bar ketikkan http://localhost/SIPIB dan akan tampil

halaman login seperti terlihat pada gambar 1 :

Gambar 1. Halaman login

Halaman login pada gambar 1 merupakan form yang tampil pertama kali untuk masuk ke dalam sistem, login ini digunakan untuk semua user admin/pusalops, penduduk dan kabid.

2. Halaman Dasboard

Ketika login berhasil, maka akan tampil gambar 2 berikut :

Gambar 2. Dasboard admin

3. Halaman kondisi barang

Halaman kondisi, admin/pupsalops dapat menambahkan kondisi barang yang ada dan dapat mengedit atau menghapus data kondisi barang pada gambar 3 ;

Gambar 3. Halaman Kondisi Barang

(6)

140

4. Halaman barang keluar

Halaman barang keluar pada gambar 4, admin/pupsalops dapat menambahkan data barang keluar jika ada permintaan dari penduduk Kab. Sorong Selatan yang ingin mengajukan permohonan peminjaman barang yang telah disetujui.

Gambar 4. Halaman barang keluar

5. Halaman barang Kembali

Halaman barang kembali pada gambar 5 admin akan melakukan penginputan data barang kembali jika ada masyarakat yang ingin mengembalikan barang.

Gambar 5. Halaman barang Kembali

6. Halaman Peminjaman penduduk

Halaman peminjaman penduduk pada gambar 6, Penduduk Kab. Sorong Selatan dapat mengisi form permohonan peminjaman jika ingin melakukan peminjaman inventaris barang BPBD kab.

Sorong Selatan.

Gambar 6. Halaman Peminjaman Penduduk

7. Halaman Kabid

Halaman kabid menampilkan semua data inventaris yang ada setiap bulannya agar kabid mudah dalam memonitoring data inventaris barang, pada gambar 7.

Gambar 7. Halaman Kabid

4.3. Pembahasan hasil Kuisioner

Pengujian sistem dilakukan untuk mengukur tingkat kelayakan sistem yang dibuat sesuai dengan rancangan yang digambarkan. Berikut ini tabel pengujian dengan 30 responden.

Tabel 3.4. Data jawaban hasil kuisioner

N o

Pertanya an

Jawaban Nilai Ju

mla A B C D 4 3 2 1 h 1 Apakah

sistem memiliki tampilan yang menarik ?

21 8 1 0 84 24 2 0 110

2 Apakah sistem dapat mengel olah data dengan

24 6 0 0 96 18 0 0 114

(7)

141

cepat ?

3

Apakah user merasa aman menggun akan sistem ?

26 4 0 0 104 12 0 0 116

4 Apakah sistem menyedia kan informasi yang akurat?

24 6 0 0 96 18 0 0 114

5 Apakah sistem menggun akan warna yang sesuai ?

22 7 1 0 88 21 2 0 109

6 Apakah pengguna merasa aman terhadap informasi pribadi?

21 9 0 0 84 27 0 0 108

7 Apakah sistem cepat dalam mendown load file ?

26 4 0 0 104 12 0 0 116

1. Analisa Pertanyaan Pertama pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah nilai dari 30 responden untuk pertanyaan pertama adalah 110. Nilai rata-ratanya 110/7=15,71 presentasenya nilainya 15.71/4x100=

39.27%

2. Analisa Pertanyaan kedua pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah nilai dari 30 responden untuk pertanyaan kedua adalah 114. Nilai rata-ratanya 114/7=16.28 presentasenya nilainya 16.28/4x100%=

40.7%

3. Analisa Pertanyaan ketiga pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah nilai dari 30 responden untuk pertanyaan ketiga adalah

116. Nilai rata-ratanya 116/7=16.57 presentasenya nilainya 16.57/4x100%=

41.42%

4. Analisa Pertanyaan keempat pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah nilai dari 30 responden untuk pertanyaan keempat adalah 114. Nilai rata-ratanya 114/7=16.28 presentasenya nilainya 16.28/4x100%=

40.7%

5. Analisa Pertanyaan kelima pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah nilai dari 30 responden untuk pertanyaan kelima adalah adalah 109. Nilai rata-ratanya 109/7=15.57 presentasenya nilainya 15.57/4x100%=

38.92%

6. Analisa Pertanyaan keenam pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah nilai dari 30 responden untuk pertanyaan keenam adalah 108. Nilai rata-ratanya 108/7=15.42 presentasenya nilainya 15.42/4x100%=

38.55%

7. Analisa Pertanyaan ketujuh pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah nilai dari 30 responden untuk pertanyaan ketujuh adalah 116. Nilai rata-ratanya 116/7=16.57 presentasenya nilainya 16.57/4x100%=

41.42%

Berdasarkan hasil diatas maka diperoleh rata- rata presentase nilai responden untuk pertanyaan kuisioner yaitu :

((39.27+40.7+41.42+40.7+38.92+38.55+41 .42))/7 x 100% = 64.01%.

5. SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil perancangan dan implementasi sistem informasi pencatatan inventaris barang (SIPIB) pada kantor BPBD Kab. Sorong Selatan disimpulkan bahwa Sistem Informasi Pencatatan Inventaris Barang (SIPIB) dirancang menggunakan tahapan pada metode Dynamic System Development Method (DSDM), sehingga proses perancangan

(8)

142

dilakukan secara bertahap pada setiap tahapan yang ada pada DSDM.

Berdasarkan hasil pengujian system dinyatakan berhasil dirancang, dengan pengujian yang telah dilakukan, maka nilai presentase 64.01% dari 30 responden, sehingga dinyatakan bahwa sistem ini dapat berjalan dengan baik dan dapat mengelola data dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anisah, & Kuswaya. (2017).

Analisisdanperancangan sistem informasi pengelolahan data pengeluaran, penggunaan bahan dan hutang dalam pelaksanaan proyek pada PT.BANAMBA PITRATAM.

Simetris, 509.

Arifin, R., & Latif, N. (2020). Sistem Informasi Pengelolaan Surat Menyurat Berbasis Web Pada Kantor Balai Latihan Masyarakat Makassar.

Inspiration: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 10(1), 68-76.

Ayu, F., & Permatasari, N. (2018).

Perancangan Sistem Informasi Pengelolahan Data Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada divisi HUMAS PT. PEGADAIAN. Intra- tech, 16.

Karman, J., & Akbar, J. (2019). Sistem Informasi Keamanan Data Organisasi KAMMI Komisariat Sebiduk Semare Kota LUBUKLINGGAU Berbasis Web Menggunakan Metode Vigenere

Chipper. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 13.

Kesuma, C., Kristiani, Y., & Isnaini, F.

(2018). Sistem Infromasi Pendaftaran Pernikahaan Berbasis Web Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bayumas. Evolusi, 18-29.

Latif, N., & Awaliah, N. (2020).

Implementasi Sistem Informasi Geografis Layanan Publik Lingkup Kota Pare-Pare Berbasis Web. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Al Asyariah Mandar, 6(2), 55-59.

Latif, N., Disa, S., Ratnawati, R., Halid, A., Sumardin, A., Muniar, A. Y., &

Wisda, W. (2021). Pelatihan Pemanfaatan Sistem Informasi Pelaporan Retribusi Sampah:-. Jurnal Abdidas, 2(4), 737-742.

Nursahid, Riasti, B., & Purnama, B. (2015).

Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 2 Rambang Berbasis Web.

Indonesia Journal On Networking and Security, 56.

Putra, D., & Andriani, R. (2019). Unified Modelling Language (UML) dalam Perancangan Sistem Informasi Permohonan Pembayaran Restitusi SPPD. Teknoif, 33.

Raharjo, B. (2016). Modul Pemrograman Web (HTML, PHP, DAN MYSQL).

Bandung: Modula.

Gambar

Gambar 1. Halaman login
Tabel 3.4. Data jawaban hasil kuisioner

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini ditemukan bahwa Integrasi perubahan diperlukan untuk peningkatan kualitas yang lebih tinggi pendidikan dan itu adalah tanggung jawab dari pemimpin

Penggunaan metode guided note taking dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang perjuangan masa kemerdekaan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo Kebumen Tahun

Perwujudan dari counter hegemony yang terjadi di masyarakat desa Sukobendu berupa adanya tujuan baik dibalik tidak melakukan tradisi ganjur yaitu menghindari proses atau

Setelah dilakukan analisis loyalitas merek Maybelline dan Revlon memiliki loyalitas merek yang sangat kuat ini bisa dilihat dari jumlah prosentase responden dan piramida loyalitas

FOKUS KAJIAN : Desain bangunan dengan penghawaan dan pencahayaan alami yang nyaman untuk menikmati karya seni di dalam ruang pamer.. PENYUSUN : Tiara Saraswati Permatasari NIM

Sudarwan (Siti Supriyati, 2015: 4) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang

penggerak generator menjadi terlalu tinggi maka mesin diesel atau turbin uap harus. segera dihentikan dan PMT generator harus juga di trip

Kasus korupsi di lingkungan pemerintahan terbukti pada hasil audit BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2010 yang menyatakan bahwa