• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Identitas Terdakwa

Nama lengkap : SYAIFUL alias JUNED Bin Alm Hazbi;

Tempat lahir di : Kisaran ;

Umur/tanggal lahir : 46 tahun/10 Januari 1972;

Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia ;

Tempat tinggal : Purwosari Gg. Bhayangkara No. 4 Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur Kota Medan Sumatera Utara;

Agama : Islam;

Pekerjaan : Wiraswasta;

2. Kasus Posisi

Berawal dari ditangkapnya terdakwa pada hari rabu 1 Maret 2017 sekitar pukul 09.15 Wib, yang mana terdakwa ditangkap di rumah Zakaria di jalan Langgar Dalam, Villa permata Sunggal kel. Sunggal kec. Medan sunggal. Terdakwa di tangkap bersama-sama dengan Zakaria dan Andri Maulana berkaitan dengan tertangkapnya 38 (tiga puluh delapan) kilogram sabu di alam mobil Xenia warna hitam dengan nomer plat BK- 1856 KV yang dikenderai oleh Rizwan als Syeh. Peran terdakwa adalah sebagai yang mencari atau menyediakan kapal untuk mengambil sabu di Malaysia untuk di bawa ke Aceh dan kemudian mencari orang untuk membawanya dari Aceh ke Medan.

Adapun yang ditemukan dari mobil yang ditangkap oleh BNN tersebut adalah narkotika 38 (tiga puluh delapan) kilogram sabu di alam mobil Xenia warna hitam dengan nomer Plat BK- 1856 KV yang dikenderai oleh Rizwan als Syeh. Barang bukti sabu tersebut adalah narkotika yang di ambil dari Malaysia dengan menggunakan kapal apandin untuk di bawa ke Aceh dan kemudian dengan menggunakan mobil di bawa lagi ke Medan.

(2)

Terdakwa memiliki dua rekening bank yaitu di bank BCA dengan nomer rekening 8075153011 a.n Syaiful dan nomer rekening 8645006352 juga atas nama Syaiful, kartu-kartu ATM BCA tersebut seluruhnya di pegang oleh terdakwa Syaiful als Juned, 1(satu) kartu ATM atas nama Syafei. Terdakwa ada menerima transferan uang dari Adi Muhammad sebagai pembayaran mobil Toyota Fortuner tahun 2014 dengan nomor plat BK 89 SD berwarna putih. Menerima transferan uang sebesar Rp.750.000.000,-(tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dari Politron yang mana Politron menyuruh terakwa untuk membeli sebuah rumah milik Mahyuddin D dan terdakwa tidak meiliki hubungan kerja dengan Mahyuddin D tersebut. Menerima transferan uang dari seorang bernama Janti yang merupakan narapidana kasus narkotika dan terdakwa mengaku uang tersebut untuk pembelian mobil, menerima trasferan uang dengan kode D dari nomer rekening 2420894000 a.n Frankie (buronan atau DPO BNN) sebesar Rp.75.000.000,-(tujuh puluh lima juta rupiah) ke nomer rekening terdakwa 8075153011 yang di akui terdakwa sebagai pembayaran mobil bekas lewat seorang calo. Menerima transferan uang dengan kode D dari nomer rekening 8000463842 a.n Drh. Muzakkir yang merupakan terpidana kasus TPPU yang ditangkap oleh petugas BNN sebesar Rp.75.000.000,-(tujuh puluh lima juta rupiah) ke nomer rekening terdakwa 8075153011 yang di akui terdakwa sebagai pembayaran mobil bekas lewat seorang calo. Menerima transferan uang dengan kode D dari nomer rekening 8000463842 a.n Drh. Muzakkir yang merupakan terpidana kasus TPPU yang ditangkap oleh petugas BNN sebesar Rp.75.000.000,-(tujuh puluh lima juta rupiah) ke nomer rekening terdakwa 8075153011 yang di akui terdakwa sebagai pembayaran mobil bekas lewat seorang calo.

Kemudian terdakwa Syaiful als Juned melakukan beberapa pengiriman uang atau mentransfer uang antara lain: dengan nomer rekening BCA no.8645006352 a.n terdakwa Syaiful als Juned transfer uang (kode-D) dengan total 1.400.000.000,- (satu milyar empat ratus juta rupiah) ke nomer rekening dengan norek. 6750929018 a.n Adi Harjo, melakukan transfer uang (kode-D) dengan total 1.400.000.000,- (satu milyar empat ratus juta rupiah) ke nomer rekening dengan norek. 6750929018 a.n Adi Harjo, mengirim/mentransfer uang (kode-D) total sebesar Rp. 1.400.000.000,- (satu milyar empat ratus juta rupiah), ke rekening Bank BCA norek. 6750929018 atas

(3)

nama sdr. Adi Harjo (narapidana kasus tindak pidana pencucian uang hasil peredaran narkotika), mengirim/mentransfer uang uang (kode-D) total sebesar Rp.

4.493.000.000,- (empat milyar empat ratus sembilan puluh tiga juta rupiah), ke rekening Bank BCA norek. 8000463842 atas nama DR.H. Muzakkir (narapidana kasus tindak pidana pencucian uang hasil peredaran narkotika), mengirim/

mentransfer uang (kode-D) total sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) ke rekening Bank BCA norek. 8205125767 atas nama H Muzakkir DR (narapidana kasus pencucian uang hasil peredaran narkotika), mengirim atau mentransfer uang (kode-D) sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), ke rekening Bank BCA norek. 2420894000 atas nama Frankie (DPO BNN).

Dengan nomer rekening Bank BCA norek. 8075153011, atas nama Syaiful mengirim/mentransfer uang (kode-D) sebesar Rp. 75. 000. 000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), ke rekening Bank BCA norek. 2420894000 atas nama sdr. Frankie (DPO BNN RI atas kasus narkotika), mengirim/ mentransfer uang (kodeD) sebesar Rp. 75. 000. 000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), ke rekening Bank BCA norek.

8000463842 atas nama DR.H. Muzakkir (narapidana kasus tindak pidana pencucian uang narkotika), dan mengirim/mentransfer uang (kode-D), sebesar Rp.180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah), ke rekening Bank BCA norek. 2960230461 atas nama sdri. Nurfitriani (DPO BNN).

Dengan nomor rekening Bank Mandiri norek. 1060010837980 atas nama Syaiful mengirim/mentransfer uang total sebesar Rp. 660.000.000,-(enam ratus enam puluh juta rupiah) kepada Muzakkir (narapidana kasus pencucian uang hasil peredaran narkotika); mengirim/mentransfer ke rekening bank milik sdr. Adi Muhammad (DPO BNN kasus tindak pidana pencucian uang narkotika) dengan total jumlah uang sebesar Rp. 87.000.000,-(delapan puluh tujuh juta rupiah).

Terdakwa juga telah menerima hasil peredaran narkotika tersebut melalui rekening milik terdakwa yakni sebagaimana tercantum dalam mutasi rekening BCA norek. 8075153011, atas nama Syaiful norek.8645006352, atas nama Syaiful dan Bank Mandiri norek.1060010837980 atas nama Syaiful antara lain : menerima transferan uang (kode-K) total sebesar Rp. 575.000.000,-(lima ratus tujuh puluh lima juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek. 8300104267 atas nama sdri. Janti

(4)

(narapidana kasus pencucian uang narkotika), menerima transferan uang (kode-K) dalam bentuk pemindah bukuan, total sebesar Rp. 3.100.370.000.,- (tiga milyar seratus juta tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah), dari rekening Bank BCA norek.

0420402481 atas nama sdri. Yuliana (DPO BNN), menerima transferan uang (kode- K), total sebesar Rp. 4.216.795.000,- (empat milyar dua ratus enam beas juta tujuh ratus sembilan puluh lima ribu rupiah), dari rekening Bank BCA norek. 0420402481 sdri. Yuliana (DPO BNN), menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp.

525.000.000,- (lima ratus dua puluh lima juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek. 3280270996 atas nama sdri. Ninik Wiyati (DPO BNN); menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp.365.000.000,- (tiga ratus enam puluh lima juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek. 3280270996 atas nama sdri. Ninik Wiyati (DPO BNN); menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek. 2960364344 atas nama sdr.

Junaidi Yahya (DPO BNN); menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp.

225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek.

0560594429 atas nama sdr. TM Visal Safuad AN (DPO BNN); menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp. 315.000.000,- (tiga ratus lima belas juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek. 0560594429 atas nama sdr. TM Visal Safuad AN (DPO BNN); menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp. 259.980.000,- (dua ratus lima puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah), dari rekening Bank BCA Norek. 8430172337 atas nama sdri.Yenni (DPO BNN);

menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp. 345.000.000,- (tiga ratus empat puluh lima juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek. 0222366958 atas nama sdr. Adi Muhammad (narapidana kasus narkotika); menerima transferan uang (kode-K), sebesar Rp. 75. 000. 000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek. 0222366958 atas nama sdr. Adi Muhammad (narapidana kasus narkotika); menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp. 195. 000. 000,- (seratus sembilan puluh lima juta rupiah), dari rekening Bank BCA norek.

2960491907 atas nama sdr. Aftahurriza (DPO BNN); menerima transferan uang (kode-K), total sebesar Rp. 123.000.000,- (seratus dua puluh tiga juta rupiah), dari rekening istri terdakwa yang bernama sdri.Surya Asmara Dewi dengan norek

(5)

8075125174; menerima uang dari rekening atas nama sdri. Yuliana (DPO BNN) dengan total jumlah uang sebesar Rp. 150.000.000,(seratus lima puluh juta rupiah).

3. Dakwan Jaksa Penuntut Umum

Perbuatan terdakwa Syaiful alias Juned Bin Alm Hazbi didakwa dengan dakwaan alternatif , adapun yang maksud dengan dakwaan alternatif menurut Surat Edaran Jaksa Agung Nomor SE-004/J.A/11/1993 tentang Pembuatan Surat Dakwaan ialah dalam surat dakwaan ini terdapat beberapa dakwaan yang disusun berlapis, lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya. Bentuk dakwaan ini digunakan bila belum didapat kepastian tentang tindak pidana mana yang paling tepat dapat dibuktikan.

Berdasarkan hal diatas maka dakwaan alternatif terhadap terdakwa Syaiful alias Juned Bin Alm Hazbi ialah sebagaimana diatur dan diancam pidana dengan :

a. Dakwaan pertama, Pasal 3 UURI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang berbunyi :

“Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).”

b. Dakwaan kedua, Pasal 4 UURI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang berbunyi :

”Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20

(6)

(dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).”

c. Dakwaan ketiga, Pasal 5 UURI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang berbunyi :

“ (1) Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi Pihak Pelapor yang melaksanakanbkewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.”

4. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Bahwa Jaksa Penuntut Umum didepan persidangan pada Hari Kamis, tanggal 19 Juli 2018 telah membacakan Requisitoir atau Nota Tuntutan No. Reg Perk : PDM – 158/N.210.3/Euh.2/02/2018 Tanggal 19 Juli 2018 yang pada pokoknya menuntut, agar Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo dalam Amar Putusan, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Syaiful als Juned bin Alm. Hazbi berdasarkan pasal 3 UU RI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Kemudian, menuntut terdakwa Syaiful als Juned bin Alm. Hazbi berupa pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun penjara dan denda Rp.

2.000.000.000,- (Dua milyar rupiah) sebsidair 6 (enam) bulan kurungan.

5. Putusan Hakim

Hakim di Pengadilan Negeri Medan yang mengadili perkara ini memberikan putusan yang menyatakan bahwa terdakwa Syaiful als Juned Bin Alm. Hazbi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah turut serta melakukan tindak pidana :

“Pencucian Uang” sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan kesatu yang diatur dalam pasal 3 UU RI No.8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan menuntut agar terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dan denda sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)

(7)

dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan.

Pertimbangan Hakim dalam putusan sebagai berikut:

Dibawah sumpah, saksi-saksi telah memberikan keterangan di persidangan serta terdakwa juga telah memberikan keterangan yang pada pokoknya membenarkan keterangan keseluruhan para saksi tersebut.

Dari keterangan-keterangan saksi dan terdakwa dihubungkan dengan barang bukti yang diajukan di persidangan, majelis Hakim telah menemukan adanya fakta- fakta yuridis yaitu adanya persesuaian antara keterangan saksisaksi dan terdakwa yang menandakan telah terjadinya tindak pidana.

Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas maka terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakandalam dakwaan kesatu melanggar Pasal 3 UU RI No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dan oleh karena tidak ada alasan pemaaf dan ataupun pembenar dalam perbuatan terdakwa tersebut, serta terdakwa dapat dipertanggungjwabkan atas perbuatan yang telah dilakukannya maka terdakwa harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya tersebut.

Hal-hal yang memberatkan dan meringankan bagi diri terdakwa;

Hal-hal yang memberatkan : Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam rangka memberantas penyalahgunaan narkotika.

Hal-hal yang meringankan:

a. Terdakwa berlaku sopan dipersidangan dan berterus terang sehingga mempelancar proses persidangan;

b. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan melawan hukum, sebagai wujud niat baik terdakwa.

Hakim menjatuhkan pidana penjara penjara selama 7 (tujuh) tahun dan denda sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan.

(8)

Hakim memerintahkan barang bukti berupa : 50 (lima puluh) lembar uang pecahan 100 ribu sebanyak 50 lembar; 1(satu) mobil Mazda CX5 warna merah metalik No Pol. Bk.666 SD; 1(satu) unit mobil Toyota Harier warna hitam NO Pol.

BK. 1296 HF dan BBKB; 1(satu) unit mobil Toyota Fortuner warna putih No Pol.

BK. 89 SD berikut STNK; 1(satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja 250cc warna hijau muda No Pol. BK. 3541 FUL berikut STNK dan BBKB; 1(satu) unit kamera merk Canon Eos 60D berikut tas tempat kamera; 4(empat) unit handicam merk Samsung HMX-f90 berikut tas handicam; 6(enam) untai gelang Kroncog lilit emas kuning berat bersih 37,36 gram semua dirampas untuk negara. 1( satu) lembar kartu BRI Card dengan no. 5221848001572522; 4(empat) buah buku tabungan Bank BRI An. Surya Asmara Dewi norek. 5263- 008503-53-8; 1(satu) buah buku tabungan Bank BRI An. Syaiful No. 5253-01- 000568-50-7; 1 (satu) lembar kertas putih berisi foto kopi NPWP: 70.786.7502- 124.000 CV Syaiful Dewi, NPWP 779.355.217.5- 113.000 Surya Asmara Dewi KTP an. Dini Putri Purnamasari Nik.

1271116901870002, kwitansi pembelian mobil Ford Escape an.Surya Asmara Dewi;

1(satu) lembar kertas putih berisi tulisan tangan berupa no hp dan tulisan (rumah depan, rumah belakang pulsa data); 1(satu) lembar kwitansi an.Surya Asmara Dewi : ganti rumah tanah yang terletak di jalan purwosari gg. Bhayangkara lingk XII PB.

Bengkel, ukuran berdasarkan SPMHAT No. 970035 An. Zuriyati; 1(satu) lembar Slip pembayaran barang berupa samsung refrigreator SBS grey di Elektronik City dengan no invoice 0080.SA.14.001003388 An. pelanggan Surya Asmara Dewi;

2(dua) lembar slip delivery order to costumer no 16.Me.00087 dari Ace Hardware Indonesia kepada Surya Asmara Dewi tanggal 19 mei 2015 barang berupa generator diesel 4000W IPH silent dan surat tugas dari Ace Hardware no. 582288; 4(empat) lembar slip CIMB Niaga Auto Finance no. 1957831 An. Adi Muhammad tanggal 4 maret 2016; 1(satu) lembar slip faktur service no. T562-2016055855 Astra International Auto 2000 mobil Toyota Fortuner BK. 89 SD tanggal 14 Desember 2016; 4(empat) lembar slip PT. Toyota Astra Financial Service No kwitansi : 0000890666 tanggal 6 mei 2015 An. Surya Asmara Dewi; 1(satu) lembar kwitansi an. Syaiful untuk pembayaran uang jaminan pemesanan satu unit kendaraan Mitshubishi FE 8HD tanggal 17 Oktober 2014 ; 1(satu) lembar surat keterangan dari

(9)

notaris Dwi Femi Nasution SH.,MKn tentang proses balik nama sertifikat (SHM) No 363 dengan luas 190 M2 an. Zarkasyih Bin Ismail menjadi an. Surya Asmara Dewi yang terletak di provinsi Sumatera Utara Kota Medan kec. Medan Helvetia kel.

Dwikora tertanggal akta pengikat jual beli tanggal 27 september 2014 ; 1(satu) pucuk Senjata Airsoftgun Makarov MP-654KCAL4,5 MM dirampas untuk dimusnahkan.

1(satu) lembar KTP an. Syaiful dengan nik 1271201001720005; 1(satu) lembar kartu NPWP : 44.197.464.9-113.000 An. Syaiful Nik : 1271201001720005 An. Syaiful dikembalikan kepada terdakwa Syaiful.

B. PEMBAHASAN 1. Analisis Kasus

Pada bagian ini penulis akan menguraikan dan membuktikan pasal-pasal yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum terhadap Terdakwa Syaiful als Juned Bin Alm. Hazbi. Bahwa Terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum dalam surat Dakwaan yang bersifat Alternatif, yakni :

a. Kesatu : Perbuatan Terdakwa diduga melanggar ketentuan Pasal 3 UURI N o. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

“Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).”

b. Kedua : Perbuatan Terdakwa diduga melanggar ketentuan Pasal 4 UURI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

(10)

“Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).”

c. Ketiga : Perbuatan Terdakwa diduga melanggar ketentuan Pasal 5 UURI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan tindak pidana pencucian uang ;

(1) “Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”

(2) “Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi Pihak Pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.”

Bahwa Jaksa Penuntut Umum menyusun dakwaan dalam bentuk alternatif, oleh karena itu Majelis memiliki kebebasan untuk memilih salah satu dakwaan yang menurut Hakim paling tepat diterapkan kepada perbuatan Terdakwa.

Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan Majelis Hakim berpendapat Dakwaan Alternatif Kesatu lebih mempunyai relevansi yang kuat untuk dibuktikan, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 UURI No. 8 Tahun 20 10 tentang Pencegahan dan Pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

2. Proses Hukum Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Jika Kejahatan Asal (Predicate Crime) Belum diputus

Dalam praktik penegakan hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) seringkali dipahami berbeda perihal pembuktiannya, antara perlu atau tidak perlunya terlebih dahulu dibuktikan tindak pidana asalnya (predicate offences). Pada

(11)

hakikatnya perkembangan penegakan hukum tindak pidana pencucian uang tidak menjadi kewajiban untuk pembuktian tindak pidana asal, atau dengan kata lain proses hukum atas tindak pidana tersebut tidak menjadi harus dipisah (splitsing) sembari menunggu predicate crime-nya terbukti berdasarkan putusan pengadilan inkrah.

Perubahan Undang-Undang TPPU 2002 menjadi Undang-Undang TPPU 2003, kemudian diubah kembali dengan Undang-Undang TPPU 2010 dilakukan dengan beberapa alasan, yaitu:

Pertama, kriminalisasi perbuatan pencucian uang yang multiinterpretasi, banyaknya unsur yang harus dipenuhi atau dibuktikan sehingga menyulitkan dalam hal pembuktian.

a. Kedua, kurang sistematis dan tidak jelasnya klasifikasi perbuatan yang dapat dijatuhi sanksi serta bentuk-bentuk sanksinya.

b. Kedua, kurang sistematis dan tidak jelasnya klasifikasi perbuatan yang dapat dijatuhi sanksi serta bentuk-bentuk sanksinya.

c. Keempat, tidak adanya landasan hukum mengenai perlunya penerapan prinsip mengenali pengguna jasa (Costumer Due Deligence) oleh pihak pelapor, yang ada hanya Know Your Costumer (KYC).

d. Kelima, terbatasnya instrumen formal untuk melakukan deteksi dan penafsiran serta penyitaan aset hasil kejahatan dan terbatasnya kewenangan PPATK.

e. Keenam, hukum acara pemeriksaan TPPU dengan metode pembalikan beban pembuktian belum memadai sehingga menghambat efektivitas pemeriksaan di sidang pengadilan.

f. Ketujuh, masih terbatasnya wewenang penyidik tindak pidana asal untuk melanjutkan penyidikan atas dugaan tindak pidana pencucian uang.

g. Kedelapan, belum ada kewajiban laporan lembaga penyedia jasa keuangan dan barang yang diikuti dengan sanksi, dan belum ada perlindungan hukum yang memadai bagi pelapor dan lembaga dimaksud.

h. Kesembilan, berdasarkan rating Asia Pasific Group on Money laundering bulan juli 2008 di Bali, pemberantasan TPPU di Indonesia menempati Level of Compliance yang rendah baik dalam memenuhi 40 butir rekomendasi dan 9 butir rekomendasi dalam Suspicious Transaction Report (STR).

(badiklat.kejaksaan.go.id. https://badiklat.kejaksaan.go.id/artikel/detail/580 . Diakses 18 Juli 2021)

Menurut Pasal 69 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yaitu, Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.

(12)

3. Analisis Putusan Majelis Hakim

Dalam putusan nomor 311/Pid.Sus/2018/PN.Mdn majelis hakim menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa Syaiful als Juned bin Alm. Hazbi berdasarkan pasal 3 UU RI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Majelis hakim menuntut terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dan denda sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan.

Dalam putusan hakim tersebut menurut penulis, bahwa sebenarnya terdakwa melakukan tindak pidana concursus realis. Karena terdakwa Syaiful als Juned bin Alm. Hazbi telah melanggar 2 aturan hukum dan 2 pasal yaitu pasal 3 dan pasal 4 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dalam sekali bertindak maka dikatakan bahwa terdakwa melakukan gabungan tindak pidana (concursus). Perbuatan terdakwa digolongkan dalam concursus realis, yaitu “apabila seseorang yang melakukan dua atau lebih tindak pidana sehingga karenanya ia secara hukum dipandang telah melanggar dua atau lebih aturan pidana, atau dengan kata lain seorang melakukan beberapa perbuatan yang tidak ada hubungannya satu sama lain dan masing- masing perbuatan itu merupakan tindak pidana yang berdiri sendiri” (Mahrus Ali, 2012:145). Diatur dalam pasal 65-67 yang berbunyi :

Pasal 65

a. Dalam gabungan dari beberapa perbuatan, yang masing-masing harus dipandang sebagai perbuatan sendiri-sendiri dan yang masing-masing menjadi kejahatan yang terancam dengan hukuman utama yang sejenis, maka satu hukuman saja dijatuhkan.

b. Maksimum hukuman ini ialah jumlah hukuman yang tertinggi, ditentukan untuk perbuatan itu, akan tetapi tidak boleh lebih dari hukuman maksimum yang paling berat ditambah dengan sepertiga.

Pasal 66

Dalam gabungan dari beberapa perbuatan, yang masing- masing harus dipandang sebagai perbuatan tersendiri-sendiri dan yang masing- masing

(13)

menjadi kejahatan yang terancam dengan hukuman utama yang tidak sejenis, maka tiap-tiap hukuman itu dijatuhkan, akan tetapi jumlah hukumannya tidak boleh melebihi hukuman yang terberat sekali ditambah dengan sepertiga.

Dalam kasus ini, perkara yang dilakukan terdakwa bersifat kumulatif yaitu terdakwa melakukan pelanggaran pada masing-masing pasal tersebut.

a. Pasal 3 UU RI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang berbunyi :

“Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).”

Terdakwa secara sah dan terbukti melanggar Pasal 3 UU RI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yaitu :

1) Terdakwa telah mengirim uang menggunakan rekening Bank BCA norek.8075153011 dan norek.8645006352 atas nama SYAIFUL, rekening Bank Mansiri norek.1060010837980 atas nama SYAIFUL dengan (kode-D) atas jual-beli narkotika diantaranya kepada : Janti (Narapidana kasus pencucian uang hasil penjualan narkotika), DR.H. Muzakkir (Narapidana kasus pencucian uang hasil penjualan narkotika), Frankie (DPO BNN RI atas kasus narkotika), Adi Hardjo (Narapidana kasus pencucian uang hasil penjualan narkotika), Nurfitriani (DPO BNN), Adi Muhammad (DPO BNN).

2) Terdakwa telah menerima uang hasil dari peredaran narkotika berupa transaksi mutasi menggunakan rekening Bank BCA norek.8075153011 dan norek.8645006352 atas nama SYAIFUL, rekening Bank Mansiri norek.1060010837980 atas nama SYAIFUL dengan (kode-K) diantaranya dari : Janti (Narapidana kasus pencucian uang hasil penjualan narkotika),

(14)

Yuliana (DPO BNN), Ninik Wiyati (DPO BNN), Junaidi Yahya (DPO BNN), TM Visal Safuad AN (DPO BNN), YENNI (DPO BNN), Adi Muhammad (Narapidana kasus pencucian uang hasil penjualan narkotika), Aftahurriza (DPO BNN), Surya Asmara Dewi

3) Terdakwa telah menerima uang hasil peredaran narkotika yang dikirim/ditransfer ke tekening terdakwa atau disetorkan sendiri oleh terdakwa ke rekening Bank BCA milik terdakwa dengan total sebesar Rp.

1.360.225.000,00 (satu milyar tiga ratus enam puluh juta dua ratus dua puluh lima rupiah).

4) Terdakwa mengirim uang kepada istri terdakwa yaitu Surya Asmara Dewi sebesar Rp. 892.000.000,00 (delapan ratus sembilan puluh dua juta rupiah).

5) Terdakwa perggunakan uang hasil peredaran narkotika tersebut antara lain : membeli rumah seharga Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), membeli mobil Mazda warna merah tua dengan cara kredit dan uang muka/Dp Rp.

200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dengan cicilan Rp. 14.000.00,00 (empat belas juta rupiah) perbulan, membeli mobil Toyota Harier dengan cara kredit dan uang muka/DP Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan cicilan Rp. 6.000.000,00 (enam juta rupiah) perbulan, membeli mobil Toyota Fortuner dengan cara kredit dan uang muka/DP Rp. 180.000.000,00 (seratus delapan puluh juta rupiah) dengan cicilan Rp. 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) perbulan, membeli motor Kawasaki Ninja warna hijau seharga Rp.

52.000.000,00 (lima puluh dua juta rupiah).

6) Uang hasil peredaran narkotika tersebut juga dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.

b. Pasal 4 UU RI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang berbunyi :

“Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua

(15)

puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).”

Terdakwa juga melanggar pasal 4 UU RI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yaitu menyamarkan atau menyebunyikan asal usul harta kekayaan yang berasal dari hasil kejahatan, antara lain :

1) Membeli mobil Mazda CX5 warna Merah Tua dengan Nopol : BK-666-SD diatasnamakan sdr. Muslim (adik kandung terdakwa)

2) Membeli mobil Toyota Harier warna Merah Hitam dengan Nopol : BK- 1296-HF diatasnamakan sdr. Kurnia (adik kandung dari sdr. Surya Asmara Dewi selaku istri dari terdakwa)

Dalam mewujudkan tujuan hukum Gustav Radbruch menyatakan perlu digunakan asas prioritas dari tiga nilai dasar yang menjadi tujuan hukum. Hal ini disebabkan karena dalam realitasnya, keadilan hukum sering berbenturan dengan kemanfaatan dan kepastian hukum dan begitupun sebaliknya. Diantara tiga nilai dasar tujuan hukum tersebut, pada saat terjadi benturan, maka mesti ada yang dikorbankan. Untuk itu, asas prioritas yang digunakan oleh Gustav Radbruch harus dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:

a. Keadilan Hukum;

b. Kemanfaatan Hukum;

c. Kepastian Hukum (Muhammad Erwin, 2012:123)

Berdasarkan uraian diatas bahwa putusan hakim tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan ditinjau dari asas prioritas dapat disimpulkan bahwa pada putusan hakim nomor 311/Pid.Sus/2018/PN. Mdn tidak sesuai dengan asas kepastian hukum dan keadilan. Dalam putusan hakim tersebut asas kepastian hukum tidak diterapakan, karena terdakwa telah terbukti melanggar pasal 3 dan pasal 4 UURI No.

8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, sedangkan terdakwa hanya dituntut berdasarkan pasal 3 UU RI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Menurut penulis, ditinjau dari asas keadilan seharusnya majelis hakim memberikan putusan berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 4, sehingga majelis hakim memutus terdakwa

(16)

dengan Pasal 3 dan Pasal 4 UU RI No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 63 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Referensi

Dokumen terkait

Guru merupakan ujung tombak dalam upaya meningkatkan kualitas sistem layanan dan hasil pendidikan. Untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Berdasarkan diskusi hasil penelitian dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik dua kesimpulan berikut: (1) Pengembangan media cerita

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja agar mengadakan pendataan terhadap semua Buruh Tani harian Lepas (BTHL) baik yang berdomisili di Kecamatan Berastagi maupun di luar

SALEH BOTTEN - PARUGA RASANAE BRT KOTA BIMA UD INDS.. TAHIR HAMID - PARUGA RASANAE BRT KOTA BIMA

Agenda Clustering Requirement untuk clustering Tipe data dalam cluster analysis Interval-scale variable Binary variable Nominal variable Ordinal variable Ratio-scaled

Berdasarkan data yang telah dijabarkan pada dalam hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa para validator sepakat jika perangkat pembelajaran IPA berbasis

Pembahasan penelitian ini berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dan siswa serta hasil belajar yang diperoleh siswa dapat diungkapkan bahwa sebelum

Kedua , adalah kekuatan dari luar masyarakat (external faktor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya ( culture contact ) secara langsung maupun persebaran atau unsur