PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12
BANDUNG SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia
Disusun Oleh: Kas Yogaputra Ilaga
E.0451.1104748
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12
BANDUNG
Oleh
Kas Yogaputra Ilaga
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Kas Yogaputra Ilaga
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI
KAS YOGAPUTRA ILAGA 1104748
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI LISTRIK TENAGA
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12
BANDUNG
Disetujui & Disahkan Oleh :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. I Wayan Ratnata, ST. M.Pd. Maman Somantri, S.Pd. MT NIP. 19580214 198603 1 002 NIP. 19720119 200112 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i ABSTRAK
Penelitian membahas “Penerapan Media Pembelajaran PLC Berbasis Konveyor Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMKN 12 Bandung” pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol pada siswa kelas XII program keahlian Kelistrikan Pesawat Udara di SMK Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil belajar siswa dan membandingkan perbedaannya antara siswa menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC. Metode yang digunakan adalah quasi experimental
design. Penelitian dilakukan dengan memberikan dua perlakuan berbeda terhadap
dua kelompok siswa. Kelompok eksperimen mendapatkan pengajaran dengan menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dan kelompok kontrol menggunakan media pembelajaran trainer PLC. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa dilihat dari rata-rata posttest antara yang menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dan media pembelajaran trainer PLC. Dari hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa dengan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan model pembelajaran dengan media trainer PLC.
Kata Kunci : PLC berbasis konveyor, quasi experimental design, hasil belajar
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRACT
The research discusses "The application of PLC-Based Learning Media Conveyors To Improve Student Results in SMKN 12 Bandung" on learning use and operation of subjects PLC electric engine and the motor control in the class XII students Aircraft Electrical membership program at SMK Negeri 12 Bandung in Academic Year 2015/2016. This research was conducted to gain an overview of improving student learning outcomes and comparing the difference between students using PLC-based learning media conveyor with students who use instructional media trainer PLC. The method used is a quasi-experimental design. The study was conducted by giving two different treatment of the two groups of students. The experimental group receive instruction using instructional media PLC-based conveyor and a control group using instructional media trainer PLC. The results showed that there are significant differences in student learning outcomes seen from the average posttest between the use of PLC-based instructional media and instructional media trainer conveyor PLC. From these results it can be concluded that the conveyor-based learning media PLC can assist students in improving learning outcomes than learning model with the media trainer PLC.
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Batasan Masalah... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Belajar dan Pembelajaran ... 8
2.2 Media Pembelajaran ... 8
2.2.1 Definisi Media Pembelajaran ... 8
2.2.2 Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran ... 10
2.2.3 Pengelompokan Media Pembelajaran ... 11
2.2.4 Kriteria pemilihan media ... 12
2.3 Media Pembelajaran Trainer PLC ... 13
2.3.1 Pengertian Media Trainer ... 13
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
2.5 Materi pembelajaran... 18
2.6 Asumsi ... 23
2.7 Penelitian yang relevan ... 23
BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 24
3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 24
3.1.1 Metode Penelitian ... 24
3.1.2 Desain Penelitian ... 24
3.2 Partisipan ... 28
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
3.3.1 Pupulasi ... 29
3.3.2 Sampel Penelitian ... 29
3.4 Definisi Operasional... 30
3.5 Pengujian Instrumen... 30
3.3.1 Validasi Butir Soal ... 30
3.3.2 Reliabelitas Butir Soal ... 31
3.3.3 Taraf Kesukaran Soal ... 33
3.3.4 Daya Pembeda ... 34
3.6 Instrumen Penelitian... 35
3.6.1 Tes Tertulis (Pre-test dan Pot-test) ... 35
3.6.2 Lembar Observasi ... 35
3.7 Teknik Analisis Data ... 39
3.7.1 Uji Normalitas Data ... 40
3.7.2 Uji Homogenitas Data ... 42
3.7.3 Uji t Hipotesis ... 43
3.8 Waktu Penelitian ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 47
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii
4.1.2 Hasil Uji Realibilitas Instrumen ... 48
4.1.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ... 48
4.1.4 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen ... 49
4.2 Analisis dan Pembahasan Data Penelitian ... 50
4.2.1 Analisis Data Ranah Kognitif ... 50
4.2.1.1 Hasil Uji Data Prestestdan Posttest ... 50
4.2.1.2 Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis (t-test) Data Ranah Kognitif Pretest ... 53
4.2.1.3 Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis (t-test) Data Ranah Kognitif Posttest ... 56
4.2.2 Analisis Data Ranah Afektif ... 58
4.2.2.1 Data Nilai Ranah Afektif ... 58
4.2.2.2 Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis (t-test) Data Ranah Afektif ... 61
4.2.3 Analisis Data Ranah Psikomotor ... 62
4.2.3.1 Data Nilai Ranah Keterampilan ... 62
4.2.3.2 Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis (t-test) Data Ranah Psikomotor ... 66
4.3 Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 69
4.3.1 Temuan Hasil Analisis ... 69
4.3.2 Pembahasan Hasil Analisis ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
5.1 Kesimpulan ... 71
5.2 Implikasi ... 72
5.2 Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Peneliti yang relevan ... 23
Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design ... 25
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Kelas XII KPU SMK N 12 Bandung ... 30
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ... 31
Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas ... 33
Tabel 3.5 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran dan Klasifikasinya ... 34
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal ... 34
Tabel 3.7 Aspek Penilaian Afektif ... 36
Tabel 3.8 Indikator penilaian afektif ... 36
Tabel 3.9 Aspek penilaian Keterampilan ... 38
Tabel 3.10 Kategori Penilaian dalam Kurikulum 2013 ... 40
Tabel 3.11 Tabel Uji Normalitas ... 42
Tabel 3.12 Waktu penelitian ... 47
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 48
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 49
Tabel 4.3 Daya Pembeda Butir Soal ... 49
Tabel 4.4 Nilai Pretest dan Posttest Ranah Kognitif Kelas Eksperimen ... 51
Tabel 4.5Nilai Pretest dan Posttest Kognitif Kelas Kontrol ... 52
Tabel 4.6Hasil Uji Normalitas Pretest Data Ranah Kognitif ... 54
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Nilai Pretest Ranah Kognitif ... 54
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Nilai Pretest Ranah Kognitif ... 55
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttest Data Ranah Kognitif ... 56
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Nilai Posttest Ranah Kognitif ... 57
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Nilai Pretest Ranah Kognitif ... 57
Tabel 4.12 Nilai Ranah Afektif Kelas Eksperimen ... 59
Tabel 4.13 Nilai Ranah Afektif Kelas Kontrol ... 60
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
Tabel 4.15 Uji Homogenitas Nilai Ranah Afektif ... 62
Tabel 4.16Uji Hipotesis Nilai Ranah Afektif ... 63
Tabel 4.17 Nilai Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen ... 64
Tabel 4.18Nilai Ranah Psikomotor Kelas Kontrol ... 65
Tabel 4.19Hasil Uji Normalitas Data Ranah Psikomotor ... 67
Tabel 4. 20Uji Homogenitas Nilai Ranah Psikomotor ... 67
Tabel 4. 21Uji Hipotesis Nilai Ranah Psikomotor ... 68
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale... 10
Gambar 2.2 Papan percobaan PLC dan box kontrol ... 14
Gambar 2.3 Papan percobaan PLC, box kontrol dan konveyor ... 15
Gambar 2.4 Trainer PLC OMRON ... 16
Gambar 2.5 Rangkain listrik yang sama ... 20
Gambar 2.6 Sebuah program ladder sederhana ... 20
Gambar 2.7 Diagram sistem berumpan maju ... 22
Gambar 2.8 Diagram sistem berumpan balik ... 22
Gambar 2.9 Konveyor belt ... 22
Gambar 3.1 Alur Penelitian... 26
Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya ... 41
Gambar 3.3 Kurva Uji Dua Pihak ... 44
Gambar 4.1 Grafik hasil belajar siswa ranah pengetahuan ... 53
Gambar 4.2 Kurva Hasil Uji Dua Pihak Ranah Kognitif Pretest ... 55
Gambar 4.3 Kurva Hasil Uji Dua Pihak Ranah Kognitif Posttest ... 58
Gambar 4.4 Grafik hasil belajar siswa ranah afektif ... 60
Gambar 4.5 Kurva Hasil Uji Dua Pihak Ranah Afektif ... 63
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
Gambar 4.7 Kurva Hasil Uji Dua Pihak Ranah Psikomotor ... 69
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A :
Lampiran A.1 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Pretest-Posttest Lampiran A.2 Soal Uji Coba Instrumen Pretrest-Posttest Lampiran A.3 Lembar Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Lampiran A.4 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen
Lampiran A.5 Kisi-kisi Hasil Uji Coba Instrumen Pretest-Posttest Lampiran A.6 Soal Instrumen Pretest-Posttest
Lampiran A.7 Lembar Jawaban Soal Instrumen Prestest-Posttest
Lampiran A.8 Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Lampiran A.9 Silabus Mata Pelajaran Electric Machine & Motor Control
Lampiran A.10 Jobsheet I Pemograman PLC Lampiran A.11 Jobsheet II Mengoperasikan PLC Lampiran A.12 RPP (Konsep Pengontrolan PLC) Lampiran A.13 RPP (Pemograman PLC)
Lampiran A.14 RPP (Pengawatan control dengan PLC)
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
Lampiran B.1 Hasil Uji Instrument Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.2 Uji Normalitas data Pretest
Lampiran B.3 Uji Homogenitas data Pretest Lampiran B.4 Uji t Hipotesis data Pretest
Lampiran B.5 Hasil Uji Instrument Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.6 Uji Normalitas data Posttest
Lampiran B.7 Uji Homogenitas data Posttest Lampiran B.8 Uji t Hipotesis data Posttest
Lampiran B.9 Hasil Tes Ranah Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.10 Hasil Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.11 Uji Normalitas data Afektif
Lampiran B.12 Uji Homogenitas data Afektif Lampiran B.13 Uji t Hipotesis data Afektif
Lampiran B.14 Hasil Penilaian Psikomotor Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.15 Uji Normalitas data Psikomotor
Lampiran B.16 Uji Homogenitas data Psikomotor Lampiran B.17 Uji t Hipotesis data Psikomotor
LAMPIRAN C :
Lampiran C.1 Surat Penelitian di SMK Negeri 12 Bandung Lampiran C.2 Surat Mitra Penelitian
Lampiran C.3 Surat Tugas Penunjukkan Dosen Pembimbing Lampiran C.4 Lembar Asistensi/Bimbingan Skripsi
1
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan perkembangan
bangsa dan perwujudan diri individu. Pendidikan pada dasarnya merupakan
proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga
mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Tujuan
pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan
peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal,
sehingga mereka dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai
dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat (Munandar, 2009, hlm.
6).
Sekolah yang dimana pada saat ini sangat berkaitan dengan pendidikan,
sebaiknya dijadikan tempat untuk mencari, mengembangkan dan membekali
siswa dengan berbagai kompetensi yang sesuai. Kompetensi yang didapat tersebut
bertujuan agar siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan perubahan diberbagai
bidang. Dengan proses belajar yang ada di sekolah, hendaknya proses tersebut
dapat membuat siswa belajar untuk berpartisipasi aktif dengan konsep-konsep dan
prinsip pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga
mencapai suatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), mempengaruhi
perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotorik) seorang
peserta didik. Menurut E. Mulyasa (2002:32), pembelajaran dikatakan berhasil
dan berkualitas apabila seluruhnya atau sebagian besar perserta didik terlibat
secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran,
disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang
besar, dan rasa percaya diri pada diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas,
2
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting,
3
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dilaksanakan. Salah satu cara untuk pengembangan keberhasilan
tersebut adalah dengan penggunaan media.
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk menyampaikan
pesan. Istilah media dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi perantara atau
penyampai informasi dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa).
Menurut Schramm (1997:67), berpendapat bahwa media merupakan teknologi
pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat,
didengar dan dibaca. Dengan demikian media pembelajaran adalah alat yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Penggunaan media dalam
pembelajaran dapat membantu seorang siswa dalam memberikan pengalaman
yang bermakna dan dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang
abstrak menjadi lebih konkrit. Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu
dalam pembelajaran.
Perkembangan teknologi saat ini banyak membawa perubahan-perubahan
sehingga menuntut manusia untuk mengikuti perkembangan dari kemajuan
teknologi tersebut. Sehingga dari lulusan setiap instansi bidang teknik peserta
didik harus mampu mengikuti dan mengembangkan teknolgi yang diterapkan
pada tiap-tiap industri. Industri umumnya memiliki perangkat elektronik yang
dapat mengontrol pada setiap mesin-mesin produksi. Alat yang mengontrol dari
sistem ke sistem atau hampir keseluruhan sistem yaitu menggunakan
Programmabel Logic Controller (PLC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menggantikan rangkaian sederatan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses
konvensional.
PLC digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses
pengepakan, memindah produk dari tempat ke tempat berikutnya, perakitan,
otomatis dan sebagainya. Dengan kata lain hampir semua aplikasi yang
memerlukan kontrol listrik membutuhkan PLC.
Sekolah menengah kejuruan saat ini sudah mulai mengikuti perkembangan
industri, peralatan PLC mulai diadakan disekolah menengah kejuruan teknologi
untuk menunjangnya kesiapan peserta didik dalam menghadapi dunia kerja.
SMKN 12 Bandung memiliki 3 item trainer PLC, yang dilakasanakan
4
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran menggunakan media pembelajaran trainer PLC masih belum
menggunakan aplikasi industri, hanya menggunakan sederatan rangkaian
konvensional. Pada pembelajaran tahun ajaran 2014/2015 dari ranah pengetahuan,
sikap, dan psikomotor hasil belajar peserta didik masih ada peserta didiknya
dinyatakan belum lulus pada pembelajaran PLC. Sehingga peserta didik yang
nilainya belum mencapai nilai kelulusan harus mengikuti pengayaan. Pada
penelitian ini, peneliti memberikan suatu aplikasi industri agar dapat menarik
minat dan motivasi belajar siswa pada pembalajaran PLC di SMKN 12 Bandung.
Pada proses pembelajaran di SMKN 12 Bandung pada mata pebalajarn
mesin elektrik dan motor kontrol, siswa hanya sampai pada penggunakan kontrol
motor dan belum diterapkan aplikasi yang ada di dunia kerja atau industri. Hal
tersebut menyebabkan kurangnya pengalaman seorang siswa dalam melaksanakan
praktikum secara langsung sehingga siswa kurang termotivasi dan memahami
pembelajaran tersebut. Agar siswa dapat termotivasi, memahi pembelajaran dan
mengningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis menerapkan media
pembelajaran PLC berbasis konveyor. Media ini terdapat fasilitas–fasilatas untuk
PLC sehingga siswa mampu menuangkan ide–ide dalam pemograman PLC dan
pengontrolan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka akan dilakukan penelitian yang berjudul “PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Belum diterapkanya media pembelajaran PLC menggunakan aplikasi yang
ada pada industri.
2. Kurangnya fasilitas yang memadai PLC sehingga mengurangi minat dan
motivasi siswa dalam belajar.
3. Kurangnya pemahaman siswa mengenai konsep kerja PLC dan
5
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan yang
dapat dirumuskan yaitu :
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan
media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran
penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor
kontrol dalam ranah kognitif di SMK Negeri 12 Bandung ?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan
media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran
penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor
kontrol dalam ranah afektif di SMK Negeri 12 Bandung ?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan
media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran
penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor
kontrol dalam ranah psikomotor di SMK Negeri 12 Bandung ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan
media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran
penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor
kontrol dalam ranah kognitif di SMK Negeri 12 Bandung.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan
media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran
penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor
kontrol dalam ranah afektif di SMK Negeri 12 Bandung.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan
6
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran
penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor
kontrol dalam ranah psikomotor di SMK Negeri 12 Bandung.
1.5 Batasan Masalah
Di karenakan masalah yang penulis kemukakan masih terlalu luas,
maka perlu dibatasi agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian lebih
spesifik, terarah dan terkontrol. Adapun batasan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Pokok bahasan yang disampaikan hanya dilakukan terhadap materi
pembelajaran umum PLC, perancangan ladder diagram dan rangkaian
kontrol.
2. Objek penelitian adalah dua kelas, yaitu pada siswa program studi
kelistrikan pesawat udara kelas XII KPU 1 dan XII KPU 2.
3. Penggunaan PLC berbasis konveyor menggunakan software
CX-Programmer.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dalam bidang
pendidikan, khususnya pada pendidikan Kejuruan. Penelitian ini diharapkan
akan menambah strategi yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan
khususnya dalam penerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor untuk
meningkatkan prestasi belajar pada siswa SMK khususnya untuk mata diklat
produktif.
Hasil penelitian akan menjadi tidak berarti jika tidak memberikan
kegunaan bagi peneliti sendiri maupun bagi lingkungan atau bidang yang
berhubungan dengan aspek yang diteliti. Kegunaan yang hendak dicapai
sebagai berikut :
1. Bagi siswa :
a. Dapat menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan siswa akan menjadi
lebih baik serta siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
b. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar agar siswa dapat mudah
7
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi sekolah :
a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu
lulusan khususnya bagi program studi keahlian kelistrikan pesawat
udara (KPU).
b. Memberikan data informasi tentang pemahaman siswa melalui media
pembelajaran PLC berbasis konveyor terhadap kompetensi mata diklat
mesin elektrik dan motor kontrol bagi program studi keahlian
Kelistrikan Pesawat Udara (KPU).
c. Memberikan gambaran informasi tentang peningkatan kemampuan
hasil belajar siswa setelah diterapkan media pembelajaran PLC berbasis
konveyor pada mata diklat mesin elektrik dan motor kontrol.
3. Bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan
a. Bagi peneliti yang bersangkutan adalah untuk menambah pengetahuan
tentang pentingnya media pembelajaran sebagai penunjang proses
pembelajaran.
1.7Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memudahkan pemahaman isi dari laporan skripsi ini, maka
laporan ini dibagi dalam 5 (Lima) bab. Adapun kelima bab tersebut adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II STUDI PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang berhubungan media
pembelajaran PLC berbasis konveyor dan media pembelajaran trainer PLC.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang akan dilakukan oleh
penulis yaitu mengenai metode penelitian, diagram alir penelitian, definisi
operasional, data penelitian, instrument penelitian dan cara menggunakannya,
prosedur penelitian, teknik pengolahan dan teknik validasi data serta gambaran
8
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Bab ini menguraikan tentang deskripsi data setiap tindakan dan pembahasan
hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan hasil yang dicapai serta kesimpulan dari penelitian
berdasarkan dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang
dilakukan. Dalam bab ini juga diberikan masukan dan saran kepada pihak
terkait agar hasil penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan secara
24
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian
Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Sugiyono (2013, hlm. 7) mengemukakan bahwa “metode kuantitatif merupakan metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.” Pemaparan di atas
dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif merupakan sebuah penelitian
yang memerluka data konkrit dan terukur yang dapat diolah dengan sistematis
sehingga menghasilkan penelitian yang ilmiah.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Experimental Design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari True Experimental Design. “Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”
(sugiyono, 2011, hlm. 77).
Bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Nonequivalent Control Group Design. “Desain ini hampir sama dengan
pretest-postest control group design, hanya pada desain ini kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random” (Sugiyono,
2011, hlm. 79). Pada penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan diberi perlakuan
menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dan pada kelas
kontrol menggunakan media pembelajaran trainer PLC.
Perbedaan rata-rata nilai test akhir (posttest) pada kelas eksperimen
dan pada kelas kontrol dibandingkan untuk menentukan apakah terdapat
25
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas
tersebut. Tabel 3.1 menggambarkan desain penelitian yang digunakan.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen (E) 01 X 02
Kontrol (K) 03 - 04
Keterangan :
E = Kelas eksperimen K = Kelas kontrol
01 = Hasil pengukuran sebelum diberikan perlakuan 02 = Hasil pegukuran setelah diberikan perlakuan 03 = Hasil pengukuran sebelum diberikan perlakuan 04 = Hasil pegukuran setelah diberikan perlakuan X = Perlakuan pada kelas eksperimen
- = Perlakuan pada kelas kontrol
(sugiyono, 2011, hlm. 79)
Adapun prosedur dalam melakukan penelitian dapat dilihat pada gambar
26
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
Studi Pendahuluan
Soal Valid DigunakanTidak
Uji Reliabilitas Instrumen
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahap, diantaranya
Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan, dan Tahap pengolahan dan analisis
27
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap Persiapan
a. Observasi, dilaksanakan dengan mewawancarai guru mata
pelajaran terkait hal-hal yang berhubungan dengan proses belajar
mengajar pelajaran Dasar Mesin Elektrik dan Motor Kontrol
menerapkan Prinsip Pemograman dan Pengoperasian PLC.
b. Studi literatur, dilakukan agar mendapatkan informasi terhadap
tujuan dan jenis penelitian, agar terdapat landasan dan konsep
teoritis sebagai panduan penelitian.
c. Mempelajari silabus berkaitan dengan materi kompetensi dasar
menerapkan prinsip pemograman dan pengoperasian PLC untuk
mengetahui kompetensi yang ingin dicapai.
d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
e. Membuat instrumen yang digunakan dalam penelitian dengan
penerapan media pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan dilakukan maka tahapan selanjutnya yaitu
pelaksanaan penelitian, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Mencari data dari sekolah tentang penentuan kelas XII KPU 1 dan
XII KPU 2, diharapkan mempunyai kesetaraan dari tingkat afektif
dan kognitif.
b. Pemberian pretest pada kelas eksperimen dan kontrol dengan soal
dan alokasi waktu yang sama. Tujuan yang ingin dicapai yaitu
untuk mengetahui kemampuan awal sebelum dilakukan treatment.
c. Pemberian treatment sebanyak 4 kali dengan alokasi waktu 8 x 45
menit setiap pertemuan. Treatment menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor pada kelas XII KPU 1 dan
28
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
d. Pelaksanaan treatment diberikan dengan mekanisme kelas kontrol
mendapatkan pengajaran menggunakan penerapan media
pembelajaran dengan metode pembelajaran yang sudah diterapkan
disekolah, sedangkan kelas eksperimen mendapatkan pengajaran
menggunakan penerapan media pembelajaran dengan aplikasi
industri.
e. Pemberian posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dengan soal
dan alokasi waktu yang sama, dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan ranah kognitif setelah diberikan treatment.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Setelah melakukan kegiatan pada tahap pelaksanaan, proses selanjutnya
yaitu tahapan pengolahan dan analisis data, dengan mekanisme kegiatan
antara lain:
a. Mengolah data hasil posttest.
b. Menganalisis hasil posttest pada setiap kelas apakah terdapat
peningkatan.
c. Menguji normalitas data hasil posttest pada setiap kelas.
d. Membandingkan gain antara kelas kontrol dan eksperimen.
e. Menguji Homogenitas data antara kedua kelas.
f. Menguji hipotesis apakah terdapat peningkatan hasil belajar atau
tidak pada kelas eksperimen.
g. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.
h. Membuat laporan penelitian.
3.2Partisipan
Partisipan merupakan orang yang ikut berperan dalam kegiatan.
Partisipan yang ikut serta dalam penelitian ini yaitu :
1. Guru mata pelajaran PLC di SMKN 1 Cimahi. Pada proses belajar
29
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
kelas dan menilai. Penilain yang dilakukan, yaitu menilai peserta didik
dalam ranah afektif dan psikomotor.
2. Peserta didik kelas XII jurusan teknik otomasi industri SMKN 1
Cimahi sebagai sampel uji valilditas.
3. Peserta didik kelas XII jurusan kelistrikan pesawat udara SMKN 12
Bandung sebagai peserta didik yang akan ditelitir nantinya. Terdiri dari
2 kelas, kelas XII KPU I dan kelas XII KPU II yang masing-masing
berjumlah 28 orang. Sehingga jumlah keseluruhan yaitu 56 orang.
Peserta didik kelas XII KPU I sebagai kelas kontrol sedangkan kelas
XII KPU II merupakan kelas eksperimen penelitian.
3.3Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 80) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII Kelistrikan
Pesawat Udara di SMK Negeri 12 Bandung dan sampel yang digunakan pada
penelitian ini merupakan siswa kelas XII KPU 1 sebanyak 28 orang dan XII
KPU 2 sebanyak 28 orang yang sedang mempelajari mata pelajaran motor
kontrol dan mesin elektrik. Pada penelitian ini populasi penelitian adalah
siswa kelas XII kompetensi keahlian Kelistrikan Pesawat Udara (KPU) SMK
N 12 BANDUNG semester ganjil tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah
56 siswa, terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas XII KPU 1 dan XII KPU 2.
3.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 81) “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan
sampel untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan
30
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
adalah teknik sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.” Alasan
memlih total sampling karena menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 130) “apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.”
Dari dua kelas XII KPU SMKN 12 Bandung, ditetapkan kelas kontrol
dengan kelas eksperimen. Penetapan kelas kontrol dan kelas eksperimen
didasarkan pada kondisi dari kedua kelas ini sama atau setara. Sehingga,
peneliti memilih secara acak kelas yang akan diteliti yaitu kelas XII KPU I
sebagai kelas eksperimen dan XII KPU II sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.2. Jumlah Populasi Kelas XII KPU SMK N 12 Bandung
No. Kelas Jumlah Anggota
Populasi Sampel
1. XII KPU 1 28 28
2. XII KPU 2 28 28
Jumlah 56 56
3.4Definisi Operasional
Menurut Suryabrata (2008, hlm. 25) variabel diartikan sebagai segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering dinyatakan
variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah
peserta yang diberikan media pembelajaran PLC berbasis konveyor kelas
eksperimen dengan peserta didik yang diberikan media pembelajaran trainer
PLC kelas kontrol.
3.5Pengujian Instrumen 3.5.1 Validitas Butir Soal
Validitas tes merupakan tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes.
31
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
dikatakan valid (absah) apabila alat tersebut mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Pada penelitian ini untuk mengetahui validitas butir soal suatu tes dapat
digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment yaitu:
(Arikunto, 2010, hlm. 72)
Keterangan:
r = Koefisien antara variabel X dan variabel Y
X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X
Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y ∑X=Jumlah skor tiap siswa pada item soal
∑Y=Jumlah skor total seluruh siswa N = Jumlah responden
Besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas suatu
soal ditunjukkan oleh tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,810 – 1,000 Sangat Tinggi
0,610 – 0,809 Tinggi
0,410 – 0,609 Cukup
0,210 – 0,409 Rendah
0,000 – 0,209 Sangat Rendah
Setelah koefisien korelasi (r) diketahui, kemudian dilanjutkan dengan
taraf signifikan korelasi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :
t =
√ −√ − 2
(Sugiyono, 2012, hlm. 230) Keterangan :
t = nilai t hitung
32
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
r = validitas tes
Kemudian jika thitung positif dan thitung > ttabel maka koefisien item soal
tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung < ttabel maka koefisien item soal
tersebut tidak valid. ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (∝ = ,
dengan derajat kebebasan (dk) = n-2.
3.5.2 Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas tes merupakan tingkat konsistensi suatu tes, yaitu sejauh
mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten (tidak
berubah-ubah). Dimana instrumen yang dapat memberikan data yang sesuai
dengan kenyataan merupakan karakteristik dari instrument yang baik
(Arikunto, hlm, 2001). Uji realibilitas pada penelitian menggunakan rumus
KR. 20 (Kuder dan Richardson).
r
i=
[
ri = Reliabilitas tes secara keseluruhan
k = Jumlah item dalam instrumen
p = Proposisi banyaknya subyek yang menjawab benar
q = Proporsi subjek yang menjawab salah (q= 1 - p) Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
St2 = Varians total
Untuk mendapatkan Varians total, maka rumus yang digunakan
33
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
x = ΣX − ΣXn
(Sugiyono, 2012, hlm. 361)
Keterangan :
xt2 = Varians
∑Xt = Jumlah skor seluruh siswa N = Jumlah siswa
Kemudian r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel dengan
taraf signifikansi 5 % . Penafsiran dari harga koefisien korelasi ini yaitu :
r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel
r11≤ rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel
Tolak ukur yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan
derajat reliabilitas tes dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas
Koefisien korelasi Kriteria
0,810 – 1,000 Sangat Tinggi
0,610 – 0,809 Tinggi
0,410 – 0,609 Cukup
0,210 – 0,409 Rendah
0,000 – 0,209 Sangat Rendah
(Arikunto, 2010, hlm. 75)
3.5.3 Taraf Kesukaran Soal
Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan
pada instrument setiap butir soal, maka dilakukan uji tingkat kesukaran,
34
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
menjawab benar untuk setiap butir soal. Arikunto (2010, hlm 207)
mengemukakan bahwa indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan
yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Persamaan yang
digunakan sebagai berikut.
� =
(Arikunto, 2010, hlm. 208)
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik
sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran dan Klasifikasinya
(Arikunto, 2010 hlm. 210)
3.5.4 Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi
0,710 TK 1,00 Mudah
0,310 TK < 0,70 Sedang
35
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010 hlm. 2011). Untuk
menghitung daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:
� = −
Keterangan:
D = Daya Pembeda
Ja = Banyaknya peserta kelompok atas
Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah
Ba = Banyaknya kelompok peserta atas yang menjawab soal dengan
benar
Bb = Banyaknya kelompok peserta bawah yang menjawab soal
dengan benar
Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan adalah:
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal
Indeks Daya Pembeda Kriteria
0,000 0,209 Jelek
0,210 0,409 Cukup
0,410 0,709 Baik
0,710 1,000 Baik sekali
Negatif Tidak Baik (Harus Dibuang) (Arikunto, 2010 hlm. 218)
3.6Intrumen Penelitian
Instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian.
Instrumen penelitian adalah sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian.
Sugiono (2011, hlm. 92) mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
36
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
Instrument tes ini merupakan instrument penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan data kuantitatif. Tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur psikomotor, kognitif
intelegensi, kemampuan bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006, hlm 150). Pengumpulan data penelitian berupa hasil pretest
dan posttest. Pretest diberikan sebelum dilakukan perlakuan sedangkan
posttest diberikan setelah diberikan perlakuan.
Tes tertulis dalam penelitian ini berupa soal tes berbentuk pilihan ganda
mengenai materi menerapkan prinsip penggunaan PLC (Programmable
Logic Controller) yang dipelajari siswa kelas XII KPU, tes ini digunakan
untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa.
3.6.2 Lembar Observasi
Lembar observasi afektif dan kinerja digunakan untuk memperoleh
informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
media pembalajaran, dari segi siswa dilihat dari afektif dan kinerja
psikomotorik. Penilaian Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu berupa lembar observasi aktivitas siswa sebagai berikut.
1). Pengukuran Ranah Afektif
Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010, hlm.
178 ) adalah:
1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun
siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak
didiknya.
2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang
dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan untuk perbaikan
tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan
37
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang
tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta
karakteristik anak didik.
4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah
laku anak didik.
Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah
perilaku siswa, bukan pengetahuannya. Berikut tabel Indikator penilaian
afektif yang digunakan.
Tabel 3.7 Aspek Penilaian Afektif
NO
NAMA
SISWA DISIPLIN JUJUR
TANGGUNG
Tabel 3.8 Indikator penilaian afektif
Aspek : Disiplin
NO Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
1. Sama sekali tidak bersikap disiplin selama bersikap disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten
Skor 2 jika 2 indikator muncul
3.
Menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten
Skor 3 jika 3 indikator muncul
4.
Menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama proses pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Skor 4 jika 4 indikator muncul
Aspek : Kejujuran
NO Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
38
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
mengerjakan ujian/ulangan
2.
Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul
3.
Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
Skor 3 jika 5 indikator muncul
4. Melaporkan barang yang ditemukan
Skor 4 jika 6 indikator muncul
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Aspek : Tanggung Jawab
NO Indikator Agamis Penilaian Tanggung jawab
1. Melaksanakan tugas dengan baik
Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Menerima resiko dan tindakan yang dilakukan
Skor 2 jika 2 indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
3. Mengumpulkan tugas dengan tepat waktu
Skor 3 jika 3 indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
4. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik
Aspek : Santun
NO Indikator Santun Penilaian Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan ucapannya)
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
39
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
2). Pengukuran Ranah Psikomotor
Menurut Arikunto (2010, hlm. 180), pengukuran ranah psikomotor
dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Aspek
yang dinilai yaitu bekerja dengan aman, bekerja mengikuti prosedur,
pengolahan data eksperimen, pelaporan hasil eksperimen. Berikut Aspek
penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotor pada mata pelajaran
mesin elektrik dan motor kontrol dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3.9 Aspek penilaian psikomotor
No Nama Siswa
Peserta didik mendapat skor :
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Rumus Nilai :
Nilai =
J a ya 6 x 4Psikomotor :
1) Bekerja dengan aman
a) Mengenakan pakaian kerja
b) Mencegah bahaya tersengat arus listrik
c) Bertindak hati-hati dan tidak ceroboh
d) Mengutamakan keselamatan alat dan keselamatan diri
2) Bekerja mengikuti prosedur
a) Melakukan eksperimen sesuai Lembar Kerja yang dibuat oleh
40
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
b) Membaca diagram kontrol, diagram daya, dan diagram ladder
c) Menggunakan instrumen pengumpul data dengan benar
d) Mentaati tata tertib bengkel/laboratorium
3) Pengolahan data eksperimen
a) Melakukan verifikasi data percobaan ke guru
b) Menjawab pertanyaan apa? Terkait dengan rumusan masalah yang
dibuatnya
c) Menjawab pertanyaan bagaimana? Terkait dengan rumusan
masalah yang dibuatnya
d) Menjawab pertanyaan mengapa? Terkait dengan rumusan masalah
yang dibuatnya
4) Pelaporan hasil eksperimen
a) Menggunakan bahasa baku
b) Menggunakan aturan tata tulis ilmiah
c) Penyajian tabulasi data menarik
d) Laporan dikemas dengan rapi
3.7Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah
berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang
diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki
makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga
dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.
Data yang diperoleh melalui observasi akan diuraikan secara deskriptif
naratif. Data penilaian pemanfaatan media pembelajaran PLC sebagai
penunjang kegiatan pembelajaran dalam pengukuran ranah afektif, kognitif
dan psikomotor mengacu pada penilaian kurikulum 2013. Format nilai dalam
41
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
�� � ℎ� = ℎ ℎ � �� ℎ
Selanjutnya rumus tersebut akan memunculkan tabel konversi sebagai berikut
(Permendikbud No 81A, 2013, hlm. 49) :
Tabel 3.10 Kategori Penilaian dalam Kurikulum 2013
Skala 100 Predikat Nilai Kompetensi
Kognitif Psikomotor Afektif 86 -100 A 4 4
Menurut Permendikbud (No 81A, 2013, hlm. 49) Penilaian setiap mata
pelajaran meliputi kompetensi kognitif, kompetensi psikomotor, dan
kompetensi afektif. Kompetensi kognitif dan kompetensi psikomotor
menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33), sedangkan kompetensi afektif
menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K),
yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D seperti pada Tabel 5.
Peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD
pada KI-3 dan KI-4 yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai <
2.66 dari hasil tes formatif. Sebaliknya, peserta didik dinyatakan sudah tuntas
belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. Peserta didik yang belum tuntas untuk kompetensi tertentu harus mengikuti pembelajaran remedial, sedangkan
42
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau
tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2).
Menurut Sugiyono (2009, hlm. 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat
dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal baku/standar (a) dengan
kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (b).
Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji
normalitasnya (Sugiyono, 2009, hlm. 80)
Menurut Sugiyono (2009, hlm. 80), untuk menghitung besarnya nilai
chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Menghitung rentang skor (r)
r = skor tertinggi-skor rendah
b) Menentukan banyak kelas interval (k/BK)
Jumlah kelas interval ditetapkan = 6 sesuai dengan Kurva Normal Baku.
k/BK= 1+ 3,3 log n ; n= Jumlah sampel penelitian
c) Menentukan panjang kelas interval (PK)
� = � � �
� �ℎ � � � � �
d) Membuat distribusi fh (frekuensi yang diharapkan)
Menghitung fh didasarkan pada presentasi luas setiap bidang kurva
normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu sampel).
34,13% 34,13% 13,53%
13,53%
2,7% 2,7%
? ?
?
? ? ?
43
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
e) Menghitung mean (rata-rata X )
f) Mengitung simpangan baku / Standar deviasi (S/ SD)
g) Tentukan batas bawah kelas interval (χin) dengan rumus :
(χin) = Bb-0.5 dan Ba + 0.5 kali desimal yang digunakan interval kelas Dimana : Bb = batas bawah interval dan Ba= batas atas interval kelas.
h) Menghitung harga baku (Z)
1,2
; x1,2= Batas atas/ batas bawah
i) Menghitung luas daerah tiap-tiap interval (l)
= | − |
j) Menghitung frekuensi expetasi/ frekuensi yang diharapkan (ei)
ei =
L
i.
f
i; Li= Luas interval ; Σ fi= Jumlah frekuensi interval
k) Menghitung Chi-kuadrat (x)
χ2
l) Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel dengan ketentuan sebagai berikut
: Apabila χ2 hitung < χ2tabel berarti data berdistribusi normal.
m) Menghitung tabel uji normalitas
Tabel 3.11 Tabel Uji Normalitas
44
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
n) Membandingkan nilai χ2hitung yang didapat dengan nilai χ2tabel pada
derajat kebebasan dk = k – 1 dan taraf kepercayaan 5%
o) Kriteria pengujian
Jika χ2hitung < χ2tabel maka disimpulkan data berdistribusi normal.
3.7.2Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui varians populasi,
apakah populasi dari dua kelas atau lebih mempunyai varians yang sama atau
berbeda. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka
data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik
parametrik.
Rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas adalah :
�ℎ� � = � � � � �
(Sugiyono, 2009)
Derajat kebebasan masing-masing dk1 = (n1 - 1) dan dk2 = (n2 - 1) dan
jika Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi α1 = 0,05 dan α2 = 0,01 maka
dinyatakan homogen.
3.7.3 Uji t Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Uji hipotesis yang
dilakukan penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Pada statistik
inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik
parametrik dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi
45
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non
parametrik.
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil belajar
siswa melalui tes. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji dua
pihak. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 137), untuk dua sampel independen
(tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan t-test. Untuk
melakukan t-test syaratnya data harus homogen dan normal. Berdasarkan
pertimbangan dalam memilih rumus t-test, yaitu bila n1 = n2, varians
homogen (�12 = �22), maka dapat digunakan rumus uji t-test dengan polled
varians, sebelum melakukan uji t, terlebih dahulu mencari nilai rata – rata dan simpangan baku.
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis komparatif adalah
sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata data (x̅)
x̅ =banyaknya dataΣ data
2. Menghitung simpangan baku (s)
s = √Σ x − x̅
n −
(Sugiyono, 2012, hlm. 57)
Keterangan :
xi : Nilai pada tiap siswa
x̅ : Nilai rata-rata n : Jumlah siswa
s : Simpangan baku
46
Kas Yogaputra Ilaga, 2015
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG
Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.
edu | perpustakaan.upi.edu
=
̅ − ̅
√
−
+
+
−
−
[ + ]
Dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2 dan taraf signifikansi α =
(0,05) Keterangan :
n1 : Jumlah sampel pada kelas eksperimen
n2 : Jumlah sampel pada kelas kontrol
x̅ : Rata – rata gain kelas eksperimen
x̅ : Rata – rata gain kelas kontrol sІ² : Varians gain kelas eksperimen
sЇ² : Varians gain kelas kontrol
4. Melihat harga ttabel
5. Menggambar kurva
Gambar 3.3 Kurva Uji Dua Pihak (Sugiyono, 2012, hlm. 119)
6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat
(ttabel harus dibuat menjadi positif, karena berada pada daerah kanan).
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis uji pihak kanan
Dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh
pada daerah penerimaan Ha (lebih besar dari ttabel), maka Ha diterima dan
H0 ditolak.
thitung > ttabel, berarti Ha diterima ; thitung ≤ ttabel, berarti Ha ditolak
Daerah Penerimaan
H1
Daerah Penerimaan