• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPLORASI DESAIN TIPOGRAFIBERBASIS FLORA SAYURAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPLORASI DESAIN TIPOGRAFIBERBASIS FLORA SAYURAN."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EKSPLORASI DESAIN TIPOGRAFI

BERBASIS FLORA SAYURAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

Oleh

ARIS PADIL

1000028

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

LEMBAR HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul

EKSPLORASI

DESAIN

TIPOGRAFI

BERBASIS

FLORA

SAYURAN

” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakkan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain dalam karya saya ini.

Bandung, April 2015

(3)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ARIS PADIL

EKSPLORASI DESAIN TIPOGRAFI

BERBASIS FLORA SAYURAN

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Drs. Harry Sulastianto, M.Sn.

NIP. 1966051992021001

Pembimbing II,

Suryadi, S.Pd. M.Sn.

NIP. 197307142003121001

Mengetahui :

Ketua Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Bandung

Bandi Sobandi, M.Pd.

(4)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ARIS PADIL

EKSPLORASI DESAIN TIPOGRAFI

BERBASIS FLORA SAYURAN

disetujui dan disahkan oleh penguji:

Penguji I,

Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn.

NIP. 196707241997021001

Penguji II,

Drs. Yaya Sukaya, M.Pd.

NIP. 195403031991031001

Penguji III,

Drs. H. Agus Nursalim, M.T.

(5)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

ABSTRAK

Padil, Aris (2015). Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran.

Departemen Pendidikan Seni Rupa.

Karya tipografi ini adalah salah satu bentuk apresiasi penulis terhadap perkembangan sayuran yang ada di daerah Jawa Barat yang terinspirasi dari bawang merah, wortel, tomat, kentang, dan kubis. Ke lima jenis sayuran tersebut sudah menjadi prioritas atau komoditas unggulan dari daerah Jawa Barat. Melihat betapa pentingnya sayuran itu terhadap lingkungan dan penghidupan masyarakat terutama para petani, maka penulis menginspirasikan karya tipografi ini bisa mengangkat lewat sebuah desain yang diaplikasikan pada logo, kemasan, poster, dan untuk kepentingan pemasaran produk-produk pertanian lainnya. Rumusan masalah penciptaan bagaimana konsep pembuatan karya, kreasi pembentukan huruf, dan deskripsi visual kreasi pada karya tipografi. Metode dalam penciptaan ini, melalui proses ide berkarya, kontemplasi, stimulasi berkarya, pengolahan ide, proses berkarya seperti pembuatan sketsa, persiapan alat, tahap mengolah dari bentuk asli ke bentuk tipografi flora sayuran, tahap membentuk objek-objek dalam bentuk huruf, tahap editing desain, print out, dan tahap finishing. Penulis memiliki konsep ingin menciptakan desain tipografi yang unik dengan dasar pengembangan melalui sebuah karya yang mengutamakan karakter dari sayuran itu sendiri, memodifikasi huruf dasar yang sudah ada sehingga memunculkan kreasi huruf yang baru. Kreasi jenis huruf yang dibuat memiliki unsur (typeface) yang ditampilkan adalah serif dan Sans Serif (tanpa kait), Anatomi huruf ini disesuaikan dengan bentuk sayuran dan mempunyai daya keterbacaan, keteraturan dan kejelasan yang baik, sehingga bisa dibaca oleh semua kalangan masyarakat. Deskripsi visual pada karya ini sudah disesuaikan dengan peraturan dasar sebuah pembuatan tipografi dengan sumber-sumber yang jelas. Dari pembuatan karya desain tipografi ini diharapkan dapat menjadi tolak-ukur dan pemicu lahirnya pembuatan karya-karya lainnya.

(6)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

ABSTRACT

Padil, Aris (2015). The Exploration of Design Based of Typography Flora Vegetables. Departement of Fine Art Education University of Indonesia.

This typography work is a form of the researcher’s appreciation of vegetable

growth in West Java which is inspired from the onion, carrots, tomatoes, potatoes, and cabbage. These five types of vegetables has become a priority or leading commodity in West Java. The author saw the importance of vegetables on the environment and people's lives, especially the farmers, the researcher inspired typography work can lift through a design that is applied on the logo, packaging, posters, and other forms of marketing interests of other agricultural products. Formulation of the problem of concept in making work of creation, creation formation of letters, and visual description creations on typography work. The method in this creation, through the process of idea work, contemplation, stimulation works, processing ideas, work processes such as sketching, preparation of tools, processing phase of the original shape to floral typography vegetables form, the stage of forming objects in the form of letters, editing stage design, print out, and finishing stages. The researcher wants to create a unique typography design with basic development through a work-oriented character of the vegetable itself, modifying the existing basic letter that raises new creation of the letter. Creations made typeface has an element (typeface) which is shown in berserif and sans serif (without

serifs), anatomy of this alphabet is adapted from vegetables’ shape and they have

legibility power, order, and good explanation, so that it can be read by all people. Visual descriptions in this work has been adapted to the basic rules of a typography-making with clear sources. From the making of typographic design work is expected to be a benchmark and trigger the establishment of the other works.

(7)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi tidak terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari, baik itu dilakukan secara hubungan sadar maupun tidak sadar, sebagai contoh menggunakan indera manusia seperti komunikasi pada hidung sebagai sensasi penciuman dalam penjualan produk minyak wangi dengan menggunakan tester, dan menggunakan alat pengecap (lidah) untuk juru masak dalam mencicipi masakannya apakah kurang garam atau tidak, hal ini disebut dengan hubungan verbal. Berikutnya komunikasi yang dilakukan tanpa disadari yaitu, seperti penggunaan poster penyuluhan kesehatan yang isinya mengajak pembaca untuk menjalankan hidup sehat, penggunaan ilustrasi pada suatu kemasan yang menggambarkan keunggulan dari produk tersebut, dan kegiatan lainnya yang tidak disadari oleh khalayak umum namun direncanakan oleh pembuat/desainernya. Merujuk penjelasan tersebut, adanya komunikasi visual di mana komunikasi ini dirasakan oleh semua indera yang ada di tubuh manusia dan indera penglihatan adalah indera paling penting untuk menerima pesan. Sebagaimana dijelaskan oleh Kusrianto (2009: hlm.10) bahwa:

Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan.

(8)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Armstrong (2009, hlm.46) menyatakan “Tipografi adalah seni pelayanan, bukan seni murni, betapapun murni dan mendasarnya disiplin tersebut”.

Kecenderungan karakter tipografi dahulu secara tradisional tipografi berkaitan erat dengan pengaturan huruf dan pencetakannya. Jenis huruf yang dipakai terbatas dan peralatan yang dibutuhkan juga kurang memadai kemampuan dan pendekatan manual perajin yang menjadi mekaniknya. Kini tipografi dimaknai sebagai segala disiplin yang berkenaan dengan huruf. Pada praktiknya, saat ini tipografi telah jauh berkolaborasi dengan bidang-bidang lain, seperti multimedia dan animasi, web dan online media lainnya, sinematografi, interior, arsitektur, desain produk dan lain-lain.

Penulis membuat penciptaan karya desain tipografi ini bersumber dari sebuah sayuran sebagai dasar pembentukan karyanya, akan tetapi memang sudah banyak penulis melihat contoh karya para tipografer di dunia sayuran ini dijadikan sebagai inspirasinya, dibawah ini beberapa contoh karya yang dihasilkan:

(a) (b)

Gambar.1.1

(9)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembeda pengkaryaan desain tipografi dari penulis dengan tipografer lainnya adalah dari segi konsep yang diusung ingin mengembangkan jenis sayuran di Jawa Barat, karena merupakan sentra penghasil sayuran dan umbi-umbian, seperti bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kubis, petsai/sawi, wortel, kacang panjang, cabai besar, tomat, terong, buncis, ketimun, dan kangkung “Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jabar”.

Berangkat dari sinilah penulis memiliki konsep dari segi visualnya ingin membuat sebuah karya penciptaan desain tipografi dengan mempunyai dasar bentuk dari beberapa jenis sayuran seperti: bawang merah, wortel, tomat, kentang, dan kubis. Penulis sangat tertarik akan pembuatan tipografi ini di samping masih jarang yang membuat, jenis tipografi ini akan menarik dan unik dari konsep awal pembuatannya ingin memunculkan karakter jenis tipografi yang alami dan penggayaan huruf yang mempunyai unsur dekoratif, karena disesuaikan dengan sifat alamiah pada objek serta memiliki unsur keterbacaan yang tinggi serta tidak memvisualisasikan bentuk yang terlalu klasik. Penulis menginginkan karya desain tipografi ini memiliki suatu nilai khusus dalam segi pengaplikasiannya dan diharapkan ada suatu apresiasi lebih dari masyarakat yang bisa mengangkat produksi atau kualitas dari sayuran itu sendiri.

Untuk itu penulis membuat skripsi dengan metode penciptaan dengan judul:

(10)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk eksplorasi tipografi kreatif berdasarkan flora sayuran

Dari hal tersebut muncul pertanyaan berkaitan dengan masalah penelitian yang dapat dirumuskan dalam masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep eksplorasi tipografi berbasis flora sayuran? 2. Bagaimana kreasi eksplorasi tipografi berbasis flora sayuran?

3. Bagaimana deskripsi visual kreasi eksplorasi tipografi berbasis flora sayuran?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Mengetahui konsep eksplorasi tipografi berbasis flora sayuran 2. Mengetahui kreasi eksplorasi tipografi berbasis flora sayuran

3. Mengetahui deskripsi visual kreasi eksplorasi tipografi berbasis flora sayuran

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi orang lain baik mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, Departemen Pendidikan Seni Rupa, dan pihak lain yang ingin belajar dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai desain tipografi.

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

(11)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Departemen Pendidikan Seni Rupa, pembuatan karya ini semoga dapat menjadi bahan referensi ataupun perbandingan untuk pembuatan karya yang serupa.

3. Bagi Desainer, pembuatan karya tipografi ini diharapkan bisa memberikan referensi lebih dalam pembuatan karya desain tipografi.

E. Metode Penciptaan

Metode eksperimen sebagai metode penciptaan yang digunakan penulis guna mencari kesesuaian bentuk huruf serta mengembangkan dan mengeksplorasi bahan sesuai dengan kebutuhan penciptaan tipografi berbasis flora sayuran sebagai ide gagasan berkarya.

1. Teknik pengumpulan data

Langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam teknik pengumpulan data terdiri dari beberapa hal antara lain:

a. Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori dan bahan pendukung serta untuk menyempurnakan analisis data dalam rangkaian penelaahan hubungan dengan teori yang relevan.

b. Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan dijadikan karya dan teknik observasi ke lapangan tentang bahan dan alat-alat yang digunakan sebagai media untuk berkarya seni desain tipografi sebagai pengetahuan dalam berkarya.

(12)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Seperti foto-foto tempat observasi, objek, foto-foto proses dari awal hingga penciptaan berakhir, dan dokumen-dokumen lainnya.

2. Teknik penciptaan

Karya yang akan dibuat adalah karya seni desain tipografi dengan bentuk dasar dari jenis sayuran bawang merah, wortel, tomat, kentang, dan kubis. Adapun tahap teknik penciptaan yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

a. Eksplorasi teknik dan bahan

Bereksperimen pada teknik-teknik desain tipografi untuk menemukan bentuk-bentuk unik.

b. Proses penciptaan

Membuat sketsa serta memindahkan sketsa tersebut dengan memindai kedalam komputer dan mengedit sampai penyelesaian.

3. Konsep penciptaan

(13)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan serta pembacaan laporan penciptaan karya desain tipografi yang berjudul ”EKSPLORASI DESAIN TIPOGRAFI

BERBASIS FLORA SAYURAN

maka karya tulis ini disusun dalam sistematika penulisan sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN, yang berisi tentang Latar Belakang Penciptaan,

Masalah Penciptaan, Tujuan Penciptaan, Manfaat Penciptaan, Metode Penciptaan, serta Sistematika Penulisan.

2. BAB II KAJIAN SUMBER PENCIPTAAN, berisi Kajian Teoritik, yang

menjelaskan tentang eksplorasi desain tipografi berbasis flora sayuran, kajian empirik mengenai nilai-nilai kehidupan yang akan di angkat dalam karya eksplorasi desain tipografi berbasis flora sayuran ini, konsep penciptaan

3. BAB III METODE PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN, menjelaskan

tentang metode dan langkah-langkah yang penulis gunakan dalam membuat karya ini, yaitu: Observasi, Ide berkarya, Kontemplasi, Stimulasi Berkarya, Pengolahan ide, Proses berkarya seperti Pembuatan sketsa, Persiapan alat, Tahap mengolah dari bentuk asli ke bentuk tipografi flora sayuran, Tahap membentuk objek-objek dalam bentuk huruf, Tahap editing desain dan print out, Tahap finishing

4. BAB IV ANALISIS KARYA HASIL CIPTAAN, berisi analisis dan

(14)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. BAB V PENUTUP, bagian terakhir ini berisi kesimpulan hasil penciptaan

(15)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENCIPTAAN

A. Letak Geografis Jawa Barat

Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5º50'- 7º50' Lintang Selatan

dan 104º 48'- 108º 48' Bujur Timur, dengan luas wilayah daratan 3.710.061,32

hektar. Jumlah penduduknya pada tahun 2011 mencapai 46.497.175 jiwa (Sumber

: Database SIAK Provinsi Jawa Barat Tahun 2011).

berjumlah 26 kabupaten/kota terdiri atas 17 kabupaten dan 9 kota dengan 625

kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan. Jawa Barat terbagi dalam 4 Badan

Koordinasi Pemerintahan Pembangunan (Bakor PP)Wilayah, sebagai berikut

wilayah I Bogor meliputi Kab.Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kab. sukabumi,

Kota sukabumi dan Kab. Cianjur. Wilayah II Purwakarta meliputi Kab.

Purwakarta, Kab. Subang, Kab. Karawang, Kab. Bekasi, dan Kota Bekasi.

Wilayah III Cirebon meliputi Kab. Cirebon, Kota Cirebon, Kab. Indramayu, Kab.

Majalengka, dan Kab. Kuningan. Wilayah IV Priangan meliputi Kab. Bandung,

Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung Barat, Kab. Sumedang, Kab. Garut,

Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis, dan Kota Banjar.

Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi

yang kompleks dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah dan selatan

serta dataran rendah di wilayah utara. Memiliki kawasan hutan dengan fungsi

hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi yang proporsinya mencapai

22,10% dari luas Jawa Barat; curah hujan berkisar antara 2000-4000 mm/th

dengan tingkat intensitas hujan tinggi; memiliki 40 Daerah Aliran Sungai (DAS)

dengan debit air permukaan 81 milyar m3/tahun dan air tanah 150 juta m3/th.

(16)

1. Produksi Sayuran di Jawa Barat

Jawa Barat merupakan salah satu propinsi terbesar penghasil tanaman hortikultura di Indonesia. Produksi terbesar disumbang oleh sayuran dan buahan masing-masing sebanyak 3,1 juta ton dan 2,6 juta ton. Sayuran dan buah-buahan menjadi tanaman primadona di Jawa Barat. Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, tidak kurang dari 23 jenis sayuran dibudidayakan di propinsi ini setiap tahun. Empat jenis sayuran sebagai komoditas unggulan di Jawa Barat di antaranya kubis, tomat, kentang, dan cabai merah. Sedangkan buah unggulan adalah manggis, mangga, jeruk keprok, nanas, sawo dan pisang. Secara nasional, Jawa Barat menyumbang produksi pisang terbesar 26 persen. Dalam lima tahun terakhir perekonomian domestik banyak diwarnai produk-produk impor.

Fenomena ini tidak hanya dalam produk industri tetapi juga terjadi pada produk pertanian seperti buah-buahan maupun sayuran. Di pasar modern maupun lapak-lapak pasar tradisional banyak dijajakan buah-buahan maupun sayuran impor. Tidak hanya melimpah secara kuantitasnya ternyata harga komoditas hortikultura impor juga lebih murah. Terdapat 15 jenis sayuran yang banyak dikembangkan di Jawa Barat seperti kacang panjang, cabe, tomat, terung, buncis, ketimun, kangkung, bayam, kacang merah, labu siam, lobak, kembang kol, cabe rawit, jamur dan paprika. Sedangkan jumlah tanaman buah-buahan yang dibudidayakan masyarakat sebanyak 21 jenis yaitu alfukat, belimbing, dukuh, jambu biji, jambu air, jeruk, jeruk siam, jeruk besar, mangga, manggis, nangka, nenas, papaya, pisang, rambutan, salak, sawo, konyal, sirsak dan sukun.

(Sumber:http://annisarindrau11u.student.ipb.ac.id/ (30/08/2014. 19:19))

2. Pemberdayaan Petani Sayuran Jawa Barat

(17)

diambil oleh pemerintah mampu berperan aktif bersama dengan masyarakat lainnya di dalam proses pembangunan tersebut. Kegagalan dan kerugian yang sering menimpa petani sayuran akibat rendah dan berfluktuasinya harga sayuran menunjukkan bahwa petani sayuran belum memiliki cukup keberdayaan dalam meningkatkan taraf hidupnya. Sehingga penulis menemukan adanya pengaruh perilaku petani dan sifat komoditas sayuran dalam perekonomian rumah tangganya, sistem sosial budaya yang berlaku di lingkungan petani, faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya posisi petani, dan kendala-kendala yang menghambat pemberdayaan ekonomi petani sayuran.

B. Ide Berkarya

Komunikasi merupakan sebuah jaringan hubungan antara manusia yang sangat penting peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi di dalam desain kini sudah menjadi modal utama untuk melakukan hubungan jaringan yang lebih luas, khususnya sebuah tipografi yang sudah menjadi komunikasi visual yang paling penting. Kusrianto (2009, hlm.2) Berpendapat:

”Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa untuk gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan”.

Desain yang akan dibuat oleh penulis adalah sebuah karya tipografi yang berbasis sayuran yang menjadi unggulan di Jawa Barat karena merupakan sentra penghasil sayuran dan umbi-umbian, seperti bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kubis, petsai/sawi, wortel, kacang panjang, cabai besar, tomat, terong, buncis, ketimun, kangkung, dan lain-lain.

(Sumber:http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1688 (21:55.10/05/2014))

(18)

tidak mempunyai bentukan yang sama, dari bentuk membulat sampai yang memanjang akan menjadikan suatu karya yang inovatif, hal ini akan membentuk variasi tersendiri dari setiap karakter yang dibuat sehingga memunculkan visualisasi yang imajinatif.

Untuk mempermudah pemahaman pola kerja yang harus dikerjakan, penulis membuat kerangka alur kerja dalam proses pembuatan karya, seperti yang ada pada bagian berikut:

Bagan 3.1 Proses Kreatif Desain

(Sumber: Dokumentasi Penulis) Ujian sidang Penyajian karya

Uji coba

(19)

Keterangan: a. Pra Ide

Pra ide merupakan tahapan perencanaan, secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses pembuatan huruf tipografi. Penulis melakukan riset atau observasi mulai dari bebagai media seperti tipografi pada kemasan makanan, sampul buku, koran, media online, benner, spanduk, dan lain-lain.

b. Ide/gagasan

Dengan melihat dan memahami berbagai desain tipografi di berbagai media, penulis mulai memiliki ide dengan memilih sayuran yang ada di Jawa Barat sebagai dasar utama untuk konsep pembentukan huruf. Karena sayuran ini memang sudah menjadi komoditas masyarakat Jawa Barat yang sangat unggul dalam produksi dan kualitasnya.

c. Kontemplasi/Studi

Kontemplasi yang dilakukan penulis dalam proses pembuatan karya tipografi ini tidak hanya memfokuskan tentang bagaimana karya ini akan dihasilkan. Penulis berusaha mencari nilai-nilai lain yang diharapkan dalam pembuatan karya tipografi ini. Melihat bagaimana kondisi sayuran di Jawa Barat yang begitu melimpah dan subur, dengan adanya sebuah tipografi ini diharapkan menjadi jauh lebih baik untuk ke depannya.

d. Stimulasi (perangsang)

(20)

e. Berkarya Eksplorasi desain

Setelah melakukan riset pembentukan karakter, penulis mulai mengeksplorasi huruf dengan mempertimbangkan media, teknik, dan teori yang ada. Sehingga diharapkan bisa membuat suatu karya huruf tipografi yang beraturan, seirama, dan konsisten serta tidak menghilangkan karakter dasar sayuran tersebut.

f. Karya Desain

Karya desain ini adalah tahapan aplikasi suatu penempatan tipografi pada produk tertentu. Setelah penulis mengobservasi berbagai media tipografi dalam kemasan dan merancang mengkonsep desainnya, akhirnya tipografi ini di tempatkan pada suatu desain kemasan makanan yang berhubungann dengan sayuran sehingga memiliki satu kesatuan antara karakter tipografi dan desain kemasannya.

g. Uji Coba

Setelah pembentukan desain kemasan selesai, penulis menguji cobakan desain tersebut kepada apresiator bagaimana tanggapan mereka setelah melihat desain yang diberikan, berbagai tanggapan itu dipertimbangkan oleh penulis untuk perbaikan atau penyempurnaan agar terjadi sikap positif kepada desain tersebut.

h. Penyajian Karya

(21)

C. Kontemplasi

Dalam berkarya seni, ide/gagasan yang muncul harus direnungkan dan dikaji. Kontemplasi merupakan kata yang sering digunakan dalam proses penciptaan. Sedangkan pengertian kontemplasi menurut kamus besar Indonesia (edisi kedua) adalah renungkan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh.

Kontemplasi merupakan langkah awal untuk mewujudkan ide gagasan ke dalam karya tipografi. Kontemplasi yang dilakukan dalam penulis dalam proses pembuatan karya tipografi ini tidak hanya memfokuskan tentang bagaimana karya ini akan dihasilkan. Penulis berusaha mencari nilai-nilai lain yang diharapkan dalam pembuatan karya tipografi ini. Melihat bagaimana kondisi sayuran di Jawa Barat yang begitu melimpah dan subur, dengan adanya sebuah tipografi ini diharapkan menjadi jauh lebih baik untuk ke depannya.

Tahapan kontemplasi ini menjadi bagian penting dalam proses yang diambil untuk memikirkan bahan, teknik, dan bentuk yang akan dibuat dalam sebuah karya desain tipografi.

D. Pengolahan Ide

Pengolahan ide merupakan tahapan selanjutnya setelah proses merangkum konsep yang didapat, proses ini bisa juga dikatakan sebagai tahap perencanaan mengenai bentuk karya sebelum melangkah ke tahap selanjutnya. Sebagian besar ide berasal dari buku, desain kemasan, internet, dan karya-karya dari tipografer yang menginspirasi bagi penulis.

(22)

E. Persiapan Alat dan Bahan

Berikut adalah alat serta bahan yang digunakan dalam memulai proses pembuatan karya tipografi ini, yaitu:

a. Buku Sketsa A4

Buku sketsa ini digunakan untuk pembuatan sketsa awal pada tahap pembentukan dasar huruf tipografi yang dikreasikan.

(23)

b. Penggunaan pensil, drawing pen, penggaris, dan serutan ini adalah sebagai alat pendukung untuk pembentukan sebuah sketsa tipografi yang dibuat.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3.2

(a) Pensil 2B, (b) Drawing Pen 0,4, (c) Penggaris, dan (d) Serutan Pensil

(24)

c. Penghapus

Penghapus ini digunakan untuk memperbaiki kekeliruan yang mungkin terjadi selama proses menggambar sketsa.

Gambar 3.3 Penghapus (Sumber: www.atk.co.id)

d. Perangkat Laptop Acer Intel Pentium P6200

Perangkat laptop sebagai alat untuk memodifikasi sketsa ke dalam bentuk visual tipografi menjadi bentuk digital.

Gambar 3.4

(25)

e. Printer HP Deskjet Ink Advantage 1515

Printer difungsikan sebagai media pemindai sketsa dan juga pencetak.

Gambar 3.5

Printer HP Deskjet Ink Advantage 1515 (Sumber: Dokumentasi Penulis)

F. Tahapan Pembentukan Tipografi

Dalam proses ini penulis akan menjelaskan bagaimana tahap-tahapan membuat karya tipografi bawang merah, wortel, kentang, tomat, dan kubis. Dengan menggunakan huruf “A” sebagai sampelnya atau perwakilan dari proses keseluruhan huruf karya tipografi yang dibuat.

a. Tipografi Bawang Merah

Gambar 3.6

Perubahan Bentuk Tipografi Bawang Merah

(26)

1. Membuat pola atau sketsa dari tipe huruf VnAristote yang dijadikan sebagai referensi dan dasar dari karya tipografi bawang merah.

2. Alasan pemilihan tipe huruf VnAristote ini adalah karakter huruf yang diberikan mempunyai unsur dekoratif dan tipe huruf ini bisa disebut Oldsyle yang mempunyai serif dan garis lengkungnya tebal tipis sehingga sangat cocok dengan karakter bawang merah yang memiliki puncuk daun menyerupai untaian yang membentuk suatu huruf.

3. Sketsa awal yang dibuat di buku sketsa A4 dengan menggunakan pensil HB dan 2B dan ditebalkan dengan drawing pen 0.4.

.

Gambar 3.7

Sketsa Awal Tipografi Bawang Merah I (Sumber: Dokumentasi Penulis)

4. Setelah itu dipindai dan disunting (editing) di komputer untuk proses pembentukan huruf dengan menggunakan software corel draw X4.

(27)

(atas)

(bawah)

Gambar 3.8

(28)

(atas)

(bawah)

Gambar 3.9

(29)

Gambar 3.10

Proses Berkarya Tipografi Bawang Merah IV (Sumber: Dokumentasi Penulis)

b. Tipografi Wortel

Gambar 3.11

Perubahan Bentuk Tipografi Wortel

(Sumberhttp://www.aartenvanbreensma.nl)

1. Membuat pola atau sketsa dari tipe huruf segoe print yang dijadikan sebagai dasar dari karya tipografi wortel.

(30)

ini juga tidak kaku sehingga menurut penulis cocok untuk dijadikan dasar pembentukannya.

3. Sketsa awal yang dibuat di buku sketsa A4 dengan menggunakan pensil HB dan 2B dan ditebalkan dengan drawing pen 0.4.

Gambar 3.12

Sketsa Awal Tipografi Wortel I (Sumber: Dokumentasi Penulis)

4. Setelah itu dipindai dan disunting (editing) di komputer untuk proses pembentukan huruf dengan menggunakan software corel draw X4.

(31)

(atas)

(bawah)

Gambar 3.13

(32)

(atas)

(bawah)

Gambar 3.14

(33)

Gambar 3.15

Proses Berkarya Tipografi Wortel IV (Sumber: Dokumentasi Penulis)

c. Tipografi Kentang

Gambar 3.16

Perubahan Bentuk Tipografi kentang

(Sumberhttp://radaronline.co.id)

1. Membuat pola atau sketsa dari tipe huruf ALPHABET_05 yang dijadikan sebagai dasar dari karya tipografi kentang.

(34)

mempunyai sans serif, slab serif, dan oldstyle. Tetapi dari ciri-ciri inilah yang membuat penulis tertarik untuk menggunakan huruf tersebut sebagai dasarnya, karena dari titi-titik ini memunculkan karakter atau ciri sebuah kentang yang alami.

3. Sketsa awal yang dibuat di buku sketsa A4 dengan menggunakan pensil HB dan 2B dan ditebalkan dengan drawing pen 0.4.

Gambar 3.17

Sketsa Awal Tipografi Kentang I (Sumber: Dokumentasi Penulis)

4. Setelah itu dipindai dan disunting (editing) di komputer untuk proses pembentukan huruf dengan menggunakan software Corel Draw X4.

(35)

(atas)

(bawah)

Gambar 3.18

(36)

Gambar 3.19

Proses Berkarya Tipografi Kentang III (Sumber: Dokumentasi Penulis)

d. Tipografi Tomat

Gambar 3.20

Perubahan Bentuk Tipografi Tomat

(Sumber:http//www.smart-sensasional.blogspot.com)

1. Membuat pola atau sketsa dari tipe huruf GILL SANS ULTRA BOLD yang dijadikan sebagai dasar dari karya tipografi tomat.

(37)

3. Sketsa awal yang dibuat di buku sketsa A4 dengan menggunakan pensil HB dan 2B dan ditebalkan dengan drawing pen 0.4.

Gambar 3.21

Sketsa Awal Tipografi Tomat I (Sumber: Dokumentasi Penulis)

4. Setelah itu dipindai dan disunting (editing) di komputer untuk proses pembentukan huruf dengan menggunakan software Corel Draw X4.

(38)

(atas)

(bawah)

Gambar 3.22

(39)

Gambar 3.23

Proses Berkarya Tipografi Tomat III (Sumber: Dokumentasi Penulis)

e. Tipografi Kubis

Gambar 3.24

Perubahan Bentuk Tipografi Kubis

(Sumberhttp://diperta.jabarprov.go.id)

1. Membuat pola atau sketsa dari tipe huruf LETTEROMATIC yang dijadikan sebagai dasar dari karya tipografi kubis.

2. Alasan pemilihan tipe huruf LETTEROMATIC ini karena karena jenis huruf tersebut anatominya san serif atau tidak memiliki serif (kait di ujung) pada stroke tebalnya sama dan tidak mempunyai selish tebal tipis, karakter kubis

(40)

tipografi ini penulis menginginkan tekstur daun yang ditampilkan akan menyatu dengan tipe huruf ini.

3. Sketsa awal yang dibuat di buku sketsa A4 dengan menggunakan pensil HB dan 2B dan ditebalkan dengan drawing pen 0.4.

Gambar 3.25

Sketsa Awal Tipografi Kubis I (Sumber: Dokumentasi Penulis)

4. Setelah itu dipindai dan disunting (editing) di komputer untuk proses pembentukan huruf dengan menggunakan software corel draw X4.

(41)

(atas)

(bawah)

Gambar 3.26

(42)

(atas)

(bawah)

Gambar 3.27

(43)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang dilakukan melalui proses dalam penciptaan tipografi ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Konsep Penciptaan karya tipografi ini diambil bersumber dari sebuah sayuran yang ada di Jawa Barat yang sudah menjadikan suatu komoditas oleh masyarakat. Pembuatan eksplorasi bentuk huruf menjadi sebuah sayuran ini diambil dasar huruf yang sudah ada yaitu, VnAristote yang dijadikan sebagai referensi dan dasar dari karya tipografi bawang merah, segoe print yang dijadikan sebagai dasar dari karya tipografi wortel, alphabet_05 yang dijadikan sebagai dasar dari karya tipografi kentang, gill sans ultra bold yang dijadikan sebagai dasar dari karya tipografi tomat, dan letteromatic yang dijadikan sebagai dasar dari karya tipografi kubis.

2. Kreasi eksplorasi tipografi berbasis flora sayuran yang dibuat oleh penulis, terdiri dari uppercase, lowercase, simbol dan angka, (a) karya pertama tipografi bawang merah mempunyai karakter anatomi huruf italic/miring dan karakter hurufnya mempunyai unsur dekoratif dan tipe huruf ini bisa disebut oldsyle yang mempunyai serif dan garis lengkungnya tebal tipis sehingga

(44)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

karakter wortel bisa masuk ke tipe ini disamping visualisasinya sama karakter ini juga tidak kaku sehingga menurut penulis cocok untuk dijadikan dasar pembentukannya, (e) karya kelima tipografi tomat mempunyai karakter anatomi yang sangat tebal, menurut penulis sayuran tomat pada dasarnya mempunyai sebuah sifat yang lemah/mudah rusak, dikarya ini penulis ingin merubah paradigma orang dengan membuat sebuah karya yang sifatnya kuat atau kokoh. Dasar huruf ini sudah bisa menjadikan apa yang diharapkan, sehingga karya ini akan terlihat kokoh tetapi tetap mempunyai karakter sayuran tomat yang segar.

3. Deskripsi visual kreasi eksplorasi tipografi berbasis flora sayuran yang dibuat oleh penulis pada setiap karya mempunyai ciri atau keunikan tersendiri, (a) karya pertama tipografi bawang merah jenis hurufnya italic/miring bagian uppercase (huruf besar) ukuran capline dan baseline yang konsisiten dan

mempunyai bagian-bagian anatomi seperti hairline stroke, stem stroke, crossbar, cross stroke, arm, leg, tail, apex, dan crotch, dan bagian lowercase

(huruf kecil) mempunyai bagian antatomi yang tidak terdapat pada uppercase, yaitu: ascender, descender, counterform, bowl, aerture, ear, loop,

dan eye, (b) karya kedua tipografi kentang jenis hurufnya boldstyle/tebal bagian uppercase (huruf besar) mempunyai bagian anatomi huruf crossbar, cross stroke, arm, leg, tail, apex, crotch, dan vertex, serta bagian lowercase

(huruf kecil) terdapat bagian anatomi ascender, counterform, bowl, aperture, link, dan eye, (c) karya ketiga tipografi wortel jenis hurufnya sans serif/tidak

mempunyai kait, bagian uppercase (huruf besar) mempunyai bagian anatomi huruf crossbar, cross stroke, arm, leg, tail, apex, crotch, dan vertex, dan bagian lowercase (huruf kecil) terdapat bagian ascender, counterform, aerture, bowl, loop, link, dan eye, (d) karya keempat tipografi tomat jenis

hurufnya bold/tebal, bagian anatomi huruf uppercase (huruf besar) mempunyai bagian anatomi huruf stem stroke, hairline stroke, crossbar, cross stoke, arm, leg, tail, dan croch, dan bagian lowercase (huruf kecil) terdapat

(45)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kait, bagian anatomi huruf uppercase (huruf besar) mempunyai bagian anatomi huruf stem stroke, hairline stroke, crossbar, cross stroke, arm, leg, tail, dan crotch, dan bagian lowercase (huruf kecil) terdapat bagian ascender,

counterform, aerture, bowl, loop, dan eye.

B. Saran

Setelah dilakukan penciptaan untuk meningkatkan desain tipografi, maka penulis menyampaikan beberapa saran dan rekomendasi sebagai berikut:

1. Departemen Pendidikan Seni Rupa:

Materi perkuliahan khusunya dalam mata kuliah Desain Komunikasi Visual (DKV), mahasiswa perlu dibekali pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun suatu proses desain yang baik karena dengan suatu proses dasar yang baik ini akan memunculkan suatu karya yang berkualitas tinggi.

2. Peneliti Selanjutnya:

Dalam karya tipografi memang sangat diperlukan penelitian yang khusus untuk menghindari terjadinya plagiarisme atau penjiplakan karya orang lain, oleh karena itu perlu kehati-hatian karena karya tipografi ini memang sudah sangat banyak sekali, maka pembuatan karya tipografi dibutuhkan pemikiran yang unik atau konsep yang matang dan memiliki suatu ciri yang berbeda agar terjadi suatu tanggapan/apresiasi yang positif bagi desainer itu sendiri. 3. Desainer Tipografi:

(46)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya (Edisi Revisi II). Bandung: ITB

Armstrong, Helen. (2009). Graphic Design Theory Readings From The Filed. Terjemahan Erastus. Yogyakarta: Andi.

Anggraini S., Lia dan Kirana Nathalia. (2013). Dasar Komunikasi Visual (Dasar-Dasar Panduan Untuk Pemula). Bandung: Nuansa Cendika .

Danger, E. P. (1992). Memilih Warna Kemasan. Terjemahan Dawis Ishak. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Julianti, Sri. (2014). The Art Of Packaging .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Klimchuk, Marianne Rosner dan Sandra A. Krasovec. (2007). Desain Kemasan.

Terjemahan Hendar Teguh. Jakarta: Erlangga.

Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Kusrianto, Adi. (2005). Huruf Display dengan Komputer dan Manual.

Yogyakarta: Andi.

Kusrianto, Adi. (2004). Tipografi Komputer untuk Desainer Grafis. Yogyakarta: Andi.

Rustan, Surianto. (2009). Layout, Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Rustan, Surianto. (2011). Font & Tipografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Lawson, Bryan. (2007). Bagaimana Cara Berpikir Desainer. Terjemahan Harfiyah Widiawati. Yogyakarta & Bandung: Jalasutra

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2010). Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra Anggota IKAPI.

(47)

Aris Padil, 2015

Eksplorasi Desain Tipografi Berbasis Flora Sayuran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi

Ismail, Mohamad. (2007). Wallpaper “Ragnarok” (Studi Analisis Unsur Visual Wallpaper “Ragnarok” Online Game Versi Indonesia). Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Pratiwi, Shelly. (2013). Desain Kemasan Cokelat Garut (Kajian Visual Estetika pada Kemasan Chocodot Perusahaan Tama Chocolate Garut). Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Gani, Sangid. (2012). Penerapan Aksara Sunda pada Alfabet dan Piktogram Sebagai Sign System di Lingkungan Kampus STSI. Skripsi Diploma pada STSI Bandung: tidak diterbitkan.

Internet

__tn. (2009). Pengertian Flora [Online]. Tersedia di http://alamendah.org/flora/.html

(10/07/2014/21:26).

__tn.(2009). Letak Geografis Jawa Barat .[Online].Tersedia di http:// www.bappe

nas.go.id/files/4413/4985/2796/bab-47-bag-10-9495__20090130075035 __9.doc. (30/08/2014. 19:37).

__tn.(2012). Sayuran Jawa Barat .[Online]. Tersedia

dihttp://diperta.jabarprov.go.id

/index.php/subMenu/1688.(21:55.10/05/2014)

__tn.(2012). Bawang Merah .[Online]. Tersedia di http://diperta.jabarprov.go.id

/index.php/subMenu/1480.(08:01.23/06/2014)

__tn.(2012). Kubis .[Online]. Tersedia di http://diperta.jabarprov.go.id/index.

php/subMenu/1668.(08:17.23/06/2014)

__tn.(2009). Kentang .[Online]. Tersedia di http://www.proseanet.org/prohati2/

browser.php?dosid=495(14/07/2014).

__tn.(...). Perkembangan Sayuran di Jawa Barat .[Online]. Tersedia di http://

annisarindrau11u.student.ipb.ac.id/ (30/08/2014. 19:19).

__tn.(...). Tomat .[Online]. Tersedia di http//www.lontar.ui.ac.id) (14/07/2014

/14:22)

__tn.(...). Letak Geografis Jawa Barat .[Online]. Tersedia di http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1361 (17/12/14. 21:19).

__tn.(...). Perkembangan Sayuran di Jawa Barat .[Online]. Tersedia di

Gambar

Gambar.1.1  (A) Contoh  Tipografi dari Ketimun. (B) Tipografi Berbagai Sayuran yang digambar
Gambar 3.1 Buku Sketsa A4
Gambar 3.2  Pensil 2B, (b) Drawing Pen 0,4, (c) Penggaris, dan (d) Serutan Pensil
Gambar 3.3 Penghapus
+7

Referensi

Dokumen terkait

DESAIN PROTOTIPE MANAJEMEN KRlSlS SUPLAI SAYURAN KE WILAYAH PERKOTAAN.. OLEH

DESAIN PROTOTIPE MANAJEMEN KRlSlS SUPLAI SAYURAN KE WILAYAH PERKOTAAN. OLEH

Tugas Akhir ini menjelaskan tentang penerapan konsep Hi – Tech pada Desain Interior Pusat Konservasi Flora Fauna Biodiversitas Gunung Lawu.. Asumsi lokasi yang

Dari hasil eksplorasi dan koleksi sumber ge- netik sayuran indigenous di Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Subang berhasil dikumpulkan 111 aksesi yang terdiri dari 74 aksesi

Pemilihan ide tema flora nasional Indonesia sebagai inspirasi penciptaan motif batik dalam penciptaan karya berupa kain panjang adalah hasil pilihan dari beberapa ide

Pengantar karya Skripsi Penciptaan Seni (S-1), Prodi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret. Skripsi Penciptaan Seni ini mengungkapkan

Dari hasil eksplorasi dan koleksi sumber ge- netik sayuran indigenous di Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Subang berhasil dikumpulkan 111 aksesi yang terdiri dari 74 aksesi

Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain