PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B
TK AL-IKHLAS
(Penelitian Deskriptif Pada TK Al-Ikhlas Jalan Negla Gang Al-Ikhlas Bandung Tahun 2014/2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
MARTI
1009923
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS (PenelitianDeskriptifpada TK Al-IkhlasJalanNegla
Gang Al-IkhlasTahun2014/2015)
Oleh
Marti
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan Pada
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Pendidikan
©Marti 2015
UniversitasPendidikan Indonesia
Januari 2015
Hakciptadilindungiundang-undang
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS (Penelitian Deskriptif pada TK Al-Ikhlas Jalan Negla
Gang Al-Ikhlas Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
MARTI 1009923
e-mail : marty.khairy@gmail.com
ABSTRAK
Pada dasarnya sikap mandiri pada anak merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Kemandirian anak usia dini itu sendiri seperti terbiasa melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, cuci tangan, berpakaian, dan buang air. Jika aspek-aspek kemandirian tersebut berkembang dengan baik terhadap kehidupan sehari-hari anak, hal ini akan memberi kemudahan terhadap anak untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya yaitu sekolah dasar (SD). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk menelaah profil kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mnegungkapkan gambaran sesungguhnya tentang kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. Adapun tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi terhadap siswa kelompok B, wawancara terhadap guru, dan studi dokumentasi. Objek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. sampel penelitian berjumlah 15 orang. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas, jumlah anak yang masuk pada kategori dalam proses (DP) sebanyak dua atau sebesar 13% kemandirian anak yang masih dalam proses artinya anak masih memerlukan bantuan dan bimbingan. Jumlah anak yang masuk pada kategori sudah berkembang (SB) sebanyak 13 orang atau sebesar 87% kemandirian anak masuk pada kategori sudah berkembang artinya anak dapat melakukan kegiatan sendiri tanpa bantuan orang lain, dan jumlah anak yang masuk pada kategori belum mampu (BM) sebayak 0 anak atau sebesar 0%. Adapun upaya yang dilakukan guru dalam mengembagkan kemandirian anak kelompok B TK Al-Ikhlas yaitu meminta kepada orang tua agar tidak menunggu dikelas, memberikan pengertian kepada anak agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, membuat kegiatan kreativitas sesuai kemampuan anak dan melakukan program pembiasan disekolah. Kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan kemandirian anak yaitu sikap manja anak yang terkadang masih muncul, orang tua yang selalu menghampiri anak ketika proses pembelajaran di dalam kelas, dan pola asuh orang tua yang masih berbeda-beda. Rekomendasi bagi sekolah hendaknya lebih menegaskan lagi kepada pihak orang tua agar tidak membiasakan diri menghampiri anak ketika proses pembelajaran.
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PROFILE CHILDREN'S INDEPENDENCE GROUP B TK AL-PEACE
(Descriptive Research on TK Al-Ikhlas Road Negla Gang Al-Ikhlas Bandung Academic Year 2014/2015)
Basically independent attitude in children is very important to be developed. Independence early childhood itself as accustomed to perform daily activities such as eating, washing hands, dressing, and defecation. If these aspects are well developed independence of the child's daily life, it will provide ease of children into further education is elementary school(SD). Based on this background, the authors are interested to examine the independence of the student profile group B TK Al-Ikhlas. The purpose of this study was to mnegungkapkan real picture of students' independence group B TK Al-Ikhlas. The technique used in this research is through observation of the student group B, interviews with teachers, and documentation. The object of research in this study is the student group B TK Al-Ikhlas. sample of 15 people. The method used in this study was a descriptive study with a quantitative approach. The results showed that students' independence group B TK Al-Ikhlas, the number of children who enter the category in the process (DP) as much as two or as much as 13% independence of children who are still in the process means that children still need help and guidance. The number of children who enter the category has grown (SB) as many as 13 people or 87% of the independence of children enter the category has evolved means children can do their own activities without the help of others, and the number of children who have not been able to enter the category (BM) sebayak 0 child or equal to 0%. The efforts of teachers in the child's independence mengembagkan kindergarten group B Al-Ikhlas which asked parents not to wait for class, giving sense to the child in order to complete the task well, making children's creative activities according to their ability and conduct programs in schools refraction. Constraints faced by teachers in developing the child's independence is the attitude spoiled child who sometimes still arise, parents are always up to the child when the learning process in the classroom, and parenting parents who are still different. Recommendations for schools should be reiterated to the parents that do not get used to approach the child when learning process.
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSEMBAHAN
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Maslah... 6
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Manfaat Penetian... 6
E. Sistematika Penulisan... 7
BAB II KEMANDIRIAN TAMAN KANAK-KANAK ... 9
A. Konsep Kemandirian ... 9
1. Pengertian Kemandirian ... 9
2. Ciri-Ciri Kemandirian ... 10
3. Bentuk-Bentuk Kemandirian... 11
4. Tingkat Kemandirian... 14
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandiria... 16
6. Faktor-Faktor Yang Menghambat Kemandirian ... 17
7. Fungsi Kemandirian Taman Kanak-Kanak... 18
8. Indikator Pengembangan Kemandirian Taman Kanak-Kanak... 19
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
B. Pendidikan Taman Kanak-Kanak... 24
1. Tujuan Dan Fungsi Taman Kanak-Kanak... 24
2. Bidang Pengembangan Pendidikan Taman Kanak-Kanak ... 27
3. Pendekatan Pembelajaran Taman Kanak-Kanak ... 29
4. Metode Pengajaran Dimensi Perkembangan Taman Kanak-Kanak ... 31
5. Prinsip-Prinsip Belajar Taman Kanak-Kanak ... 32
C. Penelitian Terdahulu ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIA ... 36
A. Metodologi Penelitian ... 36
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 36
C. Alat Bantu Pengambilan Data ... 36
D. Teknik Analisis Data ... 37
E. Subjek Penelitian ... 39
F. Tahap-Tahap Penelitian... 39
G. Definisi Operasional Variabel... 40
H. Intrumen Penelitia ... 41
I. Tekhnik Pengumpulan Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Hasil Penelitian ... 47
1. Latar Belakang Berdirinya Lembaga Pendidikan TK Al-Ikhlas ... 47
2. Profil Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 50
3. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 57
4. Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 58
B. Pembahasan... 60
1. Profil Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 60
2. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 61
3. Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 64
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
A. Kesimpulan... 66
B. Rekomendasi ... 67
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
3.1 Kriteria Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlasl... 38
3.2 Kisi-Kisi Profil Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 41
3.3 Pedoman Observasi Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 44
3.4 Pedoman Wawancara Bagi Guru ... 46
4.1 Daftar Guru Tk Al-Ikhlas... 48
4.2 Data Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 48
4.3 Data Sarana Dan Prasarana Tk Al-Ikhlas... 49
4.4 Kategori Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 50
4.5 Gambaran Skor Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 50
4.6 Gambaran Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 52
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGARAM
4.1 Gambaran Kemandirian Berdasarkan Jumlah Skor Anak... 51
4.2 Gambaran Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 52
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 1
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan sangat penting diberikan kepada setiap individu, karna
melalui suatu pendidikan semua potensi atau kemampuan yang ada pada setiap
individu akan tersalurkan dan berkembang dengan baik apabila di stimulus
dengan baik. Pada dasarnya untuk mendapatkan generasi penerus bangsa yang
cerdas dan mempunyai kepribadian yang baik, maka hal tersebut perlu melalui
pendidikan sejak usia dini karna anak usia dini merupakan dimana masa yang
sangat baik untuk didik, daya ingat anak masih sangat kuat dan apabila kita
memberikan pendidikan sejak dini maka pendidikan yang kita berikan akan
melekat didiri setiap anak.
Menurut Anita, 2010 : 4, Pendidikan anak usia dini memegang peranan
yang sangat penting dan menentukan bagi perkembangan anak selanjutnya, sebab
PAUD merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan
pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
fisik, mental, yang ituakan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos
kerja dan produktivitas dari sinilah berawal kemandirian dari seorang anak yang
nantinya tumbuh kembangnya menjadi potensial. Pendidikan anak usia dini
(PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk membina manusia agar
menjadi warga negara yang baik dan berkepribadian sesuai dengan tujuan
Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum di dalam Bab
II Pasal 3 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
2
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Taman Kanak-kanak adalah salah satu lembaga pendidikan anak usia dini
yang mana didalamnya terdapat anak yang berumur 4-6 tahun. Pendidikan
prasekolah adalah bentuk pendidikan yang diselenggrakan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan, jasmani dan rohani anak serta menstimulus
seluruh kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak. Sebagaimana diungkapkan
oleh Masitoh Dkk (2005) bahwa taman kanak-kanak pada dasarnya adalah
pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan
dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.
Kurikulum (2004 : 3 ) bahwa anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari
anak usia yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini
secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan
kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Usia
4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima
berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa
terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi
yang diberikan oleh lingkungan.
Salah satu kemampuan anak usia Taman Kanak-kanak yang sangat
penting untuk dikembangkan yaitu sikap Kemandirian. Kemandirian untuk anak
sangat penting untuk dilatih sejak dini, hal ini agar anak dapat melakukan suatu
kegiatan dimana anak tersebut tidak perlu meminta bantuan orang lain dan anak
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan anak mampu
mempersiapakan diri untuk memasuki pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Menurut Hiban dalam Sari (2009) anak mendapatkan pembinaan sejak
usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejakteraan fisik dan mental,
yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan
prestasi belajar dan pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Kemandirian (autonomi) menurut Hurlock (dalam Yusuf, 2001 : 130)
adalah sikap mandiri dalam cara berfikir dan bertindak , mampu mengambil
keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta meyesuaikan diri sesuai
3
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Anak dapat dikatakan mandiri ketika anak tersebut dapat menjadi sosok
pribadi yang yang dapat menjadi diri sendiri dan anak dapat melakukan sesuatu
dengan tidak bergantung pada orang lain yang ada disekelilingnya. hal ini sejalan
dengan Lerner dalam Ilmaeti (2009) bahwa kemandirian menunjuk pada
kesempatan psikososial yang mencakup kebebasan untuk bertindak , tidak
bergantung pada orang lain, dan bebas mengatur kebutuhan sendiri.
Siswanto (2010 : 52) pendidikan untuk mandiri adalah pendidikan
kepada anak kita agar ia mempunyai sikap mau mengusahakan dan berbuat
sesuatu atas kesadaran dan usaha sendiri. Ia tidak mudah menggantungkan diri
kepada orang lain. Hal ini sependapat dengan Tim Pusataka Familia (2006 : 33)
menyatakan bahwa kemandirian yang sebaiknya dimiliki oleh anak-anak bukan
berarti anak harus sendirian atau tidak membutuhkan orang lain, tetapi mandiri
artinya, apapun yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan tidak tergantung pada
apa yang dipikirkan , dirasakan, dan dilakukan orang lain.
Perkembangan kemandirian merupakan masalah penting sepanjang
rentang kehidupan manusia. Perkembangan kemandirian sangat dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan fisik, yang pada giliranya dapat memicu terjadinya
perubahan emosional, perubahan kognitif yang memberikan pemikiran logis
tentang cara berfikir yang mendasari tingkah laku, serta perubahan nilai dalam
peran sosial melalui pengasuhan orang tua dan aktivitas individu. Secara spesifik,
masalah kemandirian menuntut suatu kesiapan individu, baik kesiapan fisik
maupun emosional untuk mengatur, mengurus dan melakukan aktivitas atas
tanggung jawabnya sendiri tanpa banyak menggantungkan diri pada orang lain.
Steinberg (Desmita : 184) kemandirian berbeda dengan tergantung,
karena tidak tergantung merupakan bagian untuk memperoleh kemandirian.
Kemandirian muncul dan berfungsi ketika peserta didik menemukan diri pada
posisi yang menuntut suatu tingkat kepercayaan diri.
Sikap mandiri bagi peserta didik sangatlah harus diperhatikan, hal ini
akan sangat berpengaruh bagi kehidupan anak dimasa akan datang. Hal ini sejalan
dengan Desmita (2012 : 189) mengatakan pentingnya kemandirian bagi peserta
didik , dapat dilihat dari situasi kompleksitas kehidupan dewasa ini, yang secara
4
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Ali dan Asrori (2004: 118) menyatakan perkembangan kemandirian juga
dipengaruhi oleh stimulus lingkungan selain oleh potensi yang telah dimiliki sejak
lahir sebagai keturunan dari orang tuanya.sedangkan Sartini (Lia, 2011)
mengungkapkan bahwa kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian
manusia yang tidak dapat berdiri sendiri, hal ini berarti bahwa kemandirian terkait
dengan aspek kepribadian yang lain dan harus dilatihkan pada anak-anak sedini
mungkin agar tidak menghambat tugas-tugas perkembangan anak selanjutnya.
Menurut Ayah Bunda (1998 : 48) istilah kemandirian pada anak
umumnya dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan segala sesuatunya
sendiri. Apakah itu memakai baju sendiri, menalikan sepatu sendiri, atau makan
sendiri tanpa harus bergantung pada bantuan orang lain. Kemandirian tidak hanya
berkaitan dengan hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga psikologis, seperti mampu
mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambil, serta sikap-sikap lain yang mengacu kepada keberanian seseorang untuk
menentukan nasibnya sendiri. Sedangkan menurut Havighurts (Gunarsa, 1986)
tugas-tugas perkembangan pada anak bersumber pada tiga hal, yaitu; kematangan
fisik, rangsangan atau tuntutan dari masyrakat, dan norma pribadi mengenai
aspirasi-aspirasinya.
Menurut Fatimah (2008:141) mengatakan mandiri sering disebut berdiri
diatas kaki sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk tidak bergantung pada
orang lain serta bertanggung jawab apa yang dilakukannya. Hal ini sejalan dengan
pendapat Bacharudin (2008: 75) kemandirian adalah kemampuan untuk
mengambil pilihan dan menerima konsekuensi yang menyertainya. Kemandirian
pada anak-anak mewujud ketika mereka menggunakan pikirannya sendiri dalam
mengambil berbagai keputusan dari memilih perlengkapan belajar yang ingin
digunakan, memilih teman bermain, sampai hal-hal yang relatif lebih rumit dan
menyertakan konsekuensi-konsekuensi tertentu yang lebih serius.
Departemen pendidikan Nasioanal (2009, Amalia ) mengemukakan
karakteristik kemandirian anak usia 5-6 yaitu : Kemampuan makan sendiri, dapat
memakai sepatu dengan lengkap termasuk memitakan tali sepatu dan
5
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
sendiri tanpa pengawasan, dapat membersihkan ingus sendiri, dapat memotong
kuku sendiri.
Hasil observasi yang dilaksanakan dibeberapa Taman Kanak-kanak
masih banyak anak yang yang belum bisa dikatakan mandiri, hal ini dilihat dari
sikap anak yang masih tergantung pada guru maupun orang tuanya, seperti : anak masih meminta bantuan ketika membersihkan diri, masih meminta bantuan dalam
berpakaian, meminta bantuan dalam buang air besar dan kecil, anak masih
meminta bantuan ketika makan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di TK Al-Ikhlas.
dalam mengembangkan kemandirian anak kelompok B guru mempunyai program
yaitu program pembiasaan dalam melakukan kegiatan sehari-hari disekolah. Hal
ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Siskandar (2003) bahwa program
kegiatan di prasekolah seharusnya menanamkan dan menumbuhkan pentingnya
pembinaan perilaku dan sikap yang dapat dilakukan oleh anak pada setiap
harinya, maka pendidik dapat mengajarkan secara bertahap dan
berkesinambungan serta konsisten dilakukan.
Kemandirian sangat penting untuk anak yang akan memasuki pendidikan
ketingkat Sekolah Dasar,mengembangkan kemandirian pada anak sekolah
memeliki peran yang sangat penting, dalam mengembangkan perilaku pada anak
diharapkan nantinya anak akan terbiasa hidup mandiri dan tumbuh menjadi
pribadi yang mandiri. Maka hal ini inilah yang melatarbelakangi penulis
mengambil judul “ PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TK
AL-IKHLAS”. Hal ini melatar belakangi penulis mengambil judul tersebut karna penulis ingin mengetahui seberapa besar perkembangan kemandirian anak
usia Taman Kanak-kanak di TK Al-Ikhlas yang memiliki program pembiasaan
untuk mengembangkan kemandirian anak seperti : pembiasan menyimpan sepatu
pada tempatnya, menyimpan tas, mencuci tangan, membereskan mainan,
membuang sampah pada tempatnya, mengambil makanan sendiri, dan
membersihkan diri sendiri ketika buang air besar dan kecil. Alasan mengambil
sampel di kelompok B karna anak kelompok B akan segera memasuki jenjang
pendidikan berikutnya yaitu tingkat sekolah dasar (SD), karna program-program
6
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pendidikan berikutnya. Sebagai contoh masih sering ditemukan anak pada usia
Sekolah Dasar (SD) masih ditunggu oleh orang tua diluar kelas, masih meminta
bantuan ketika makan, masih meminta bantuan ketika buang air besar dan kecil,
masih meminta bantuan ketika memakai pakaian, dan anak masih meminta
bantuan ketika memakai sepatu dan menalikan sepatu sendiri. Hal ini senada
dengan apa yang diungkapkan oleh Hurlock (1980 : 111) yaitu :
„Awal masa kanak-kanak dapat dianggap sebagai saat belajar untuk belajar keterampilan. Apabila anak tidak diberi kesempatan mempelajari keterampilan tertentu, dimana perkembangan kemampuannya sudah memungkinkan untuk melakukan berbagai hal, dan berkembangnya keinginan pada diri anak untuk mandiri, maka anak tidak saja akan kurang memiliki dasar keterampilan yang telah dipelajari oleh teman-teman sebayanya tetapi juga akan kurang memiliki motivasi untuk mempelajari berbagai keterampilan pada saat
diberi kesempatan‟.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis membuat
perumusan masalah agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah. Pernyataan
peneliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Profil Kemandirian Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas ?
2. Upaya apa saja yang telah dilakukan guru kepada Anak Kelompok B TK
Al-Ikhlas untuk mengembangkan kemandirian anak ?
3. Apa saja kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan kemandirian
Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui profil kemandirian Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas.
2. Untuk mengetahui upaya apa saja telah dilakukan guru kepada Anak Kelom
pok B TK Al-Ikhlas untuk mengembangkan kemandirian siswa.
3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi guru dalam
mengembangkan kemandirian Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas.
D.Manfaat Penelitian
7
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran yang signifikan sebagai literatur ilmiah yang dapat
dijadikan sumber ataupun bahan kajian, khususnya di bidang pendidikan anak
usia dini karena penelitian ini berkaitan dengan “Profil Kemandirian Anak
Kelompok B TK Al-Ikhlas”.
2. Khusus
a) Bagi orang tua untuk memberikan pengetahuan atau wawasan kepada setiap
orang bahwa pentingnya pendidikan prasekolah untuk anak mereka sebelum
memasuki sekolah dasar.
b) Bagi guru sebagai bahan pertimbangan tenaga pendidik untuk terus
meningkatkan sistem pembelajaran yang lebih baik di Taman Kanak-kanak.
c) Bagi mahasiswa penelitian ini dapat dijadikan sumber untuk penelitian
selanjutnya.
E.Sistematika penulisan
Sistematika penulisan karya ilmiah ini terdiri dari V Bab.
Bab I Pendahuluan, meliputi berisi latar belakang penulisan, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian dan definisi
operasional variabel.
Bab II Membahas teori-teori yang berkaitan dengan kemandirian taman
kanak-kanak.
Bab III Metode penelitian, pada bagian ini diuraikan metode penelitian yang
digunakan, lokasi dan subjek penelitian, tahap pelaksanaan penelitian,
dan teknik pengumpulan data.
Bab IV Hasil penelitian dan pembehasan, pada bagian ini diuraikan latar
belakang berdirinya lembaga pendidikan TK Al-Ikhlas, profil
kemandirian siswa kelompok B TK Ikhlas, upaya guru TK
Al-Ikhlas dalam mengembangkan kemandirian siswa kelompok
B, kendala yang dihadapi guru mengembangkan kemandirian siswa
8
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Bab V kesimpulan dan rekomendasi, pada bagian ini akan dibahas mengenai
kesmpulan hasil penelitian, dan rekomendasi bagi yayasan, guru, dan
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
36 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Zuriah (Pujarama, 2009 : 58) bahwa metode “penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta atau
kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi tertentu.
Dimana penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara alamiah
mengenai profil kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh
mengenai kemandirian anak usia Taman Kanak-kanak di TK Al-Ikhlas, sebagai
upaya memberikan pengetahuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran yang dilakukan guru untuk mengembangkan sikap mandiri pada
anak.
B.Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Ikhlas yang berada di jalan Negla
gang Al-Ikhlas No. 10 Bandung, yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa
kelompok B tahun ajaran 2014-2015 yang berjumlah 15 siswa.
Latar belakang pemilihan Taman Kanak-kanak di TK Al-Ikhlas
Bandung Barat sebagai tempat penelitian karna peneliti ingin mengetahui
seberapa besar perkembangan kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas dan
peneliti ingin mengetahui kesiapan siswa kelompok B TK Al-Ikhlas untuk
mengikuti pendidikan selanjutnya yaitu tingkat sekolah dasar (SD
C.Alat bantu pengambilan data
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini dalam proses
pengambilan data yaitu :
1. Pedoman observasi
Pedoman observasi berisi daftar indikator apa yang akan diamati
37
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
penelitian ini, pengembangan istrumen dilakukan dengan melihat kisi-kisi
instrumen yang telah ada sebelumnya dari Malati B. Tarigan selaku alumni
mahasiswa PG-PAUD UPI.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan peneliti
kepada responden (guru dan orang tua).
3. Kamera
untuk pengumpulan data berupa audio, visual, berupa foto, dan rekaman
suara yang diperlukan sebagai dokumentasi kemandirian siswa kelompok B
TK Al-Ikhlas.
D.Teknik analisis data
Untuk menentukan kategori dari skor yang diperoleh, maka akan di buat
konstruksi distribusi frekuensi untuk memperoleh interval masing-masing dari
perolehan skor anak. berikut ini rumus yang digunakan untuk membuat kontruksi
distriubusi frekuensi :
a. Mencari rentang skor ideal dari keseluruhan item pernyataan :
SMaks SMin
R
b. Mencari interval skor untuk menentukan kategori masing-masing dari skor
yang diperoleh anak :
t N
R I
Keterangan :
R : Rentang skor ideal
I : Interval
Nt : Nilai Tertinggi (3)
SMaks : Jumlah Item (22) × Nilai Tertinggi (3)
38
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Dari rumus diatas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kriteria Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas
No Kategori Rentang Nilai
1 Belum mampu 22-36
2 Dalam proses 37-51
3 Sudah berkembang 52-66
Terdapat pada lampiran A.3
Setelah melewati langkah diatas kemudian dilakukan pula analisis
ketercapaian skor. Analisis ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi tinggi
rendahnya responden atas variabel penelitian melalui perhitungan persentase
ketercapaian skor total dari skor ideal dengan rumus:
Skor Ketercapaian = skor total
Skor ideal
Keterangan :
Skor total = skor total yang diperoleh
Skor ideal = jumlah soal x bobot maksimal x jumlah responden.
Kemudian analisi dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan
data informasi yang telah dilakukan dalam tahap analisis data. Jenis yang
digunakan dalah model Miles dan Hubberman. Miles dan Hubberman dalam
sugiyono (2005), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data model Miles dan Huberman,
antara lain :
1. Reduksi data
Merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
39
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Reduksi data bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Penyajian data
Setelah reduksi data. Penyajian data dilakukan dengan cara
pengorganisasian data dan menyusun pola hubungan, sehingga akan lebih
mudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya.
3. Verifikasi/gambaran kesimpulan
Penarikan kesimpulan dari proses pengumpulan data yang diperoleh dari
lapangan.
E.Subjek penelitian
Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelompok B TK Al-Ikhlas
dengan jumlah anak yang diteliti sebanyak 15 orang.
F. Tahap – tahap Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Studi pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan dengan maksud untuk menemukan
permasalahan yang ada di lapangan. Setelah menemukan permasalahan yang
ada dilapangan maka akan mudah untuk ditemukan apa yang menjadi fokus
masalah penelitian.
2. Penentuan judul penelitian
Penentuan judul penelitian dilakukan setelah menemukan masalah yang
terjadi di lapangan.
3. Pengajuan judul penelitian
Pengajuan judul skripsi dajukan kepada dosen pembimbing skripsi hal ini
dilakukan agar judul penelitian dapat disetujui dan agar dapat
masukan-masukan yang positif yang akan memudahkan dalam penelitian yang akan
dilakukan.
4. Proses perizinan
Perizinan dimulai dari izin pada program PG-PAUD, Fakultas, dan
40
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 5. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan penelitian hal yang dilakukan yaitu
pengumpulan data penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi dan studi dokumentasi pada siswa kelompok B TK Al-Ikhlas,
pengumpulan data juga akan dilakukan dengan teknik wawancara pada
responden ( guru dan orang tua ).
6. Penyelesaian
Setelah melewati tahap observasi dan wawancara, maka selanjutnya akan
ditarik kesimpulan, seberapa besar kemandirian siswa kelompok B di TK
Al-Ikhlas.
G.Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penggunaan istilah yang ada
pada judul, maka perlu dijelaskan istilah-istilah tersebut, diantaranya ;
1. Kemandirian
Permen 58 (2009 : 11), kemampuan kemandirian yang harus dicapai pada
anak usia dini adalah menjaga diri sendiri, membuang sampah pada tempatnya,
mengembalikan mainan atau benda pada tempatnya, dan memelihara milik
sendiri. Solehuddin (2000: 67), menyatakan tugas perkembangan kemandirian
yang harus dikembangkan pada anak usia dini meliputi cara buang air, makan,
cara berpakaian, mencuci tangan, dan mengambil mainan.
Berdasarkan teori diatas, maka kemandirian pada penelitian ini berfokus
pada cara buang air, makan, cara berpakaian, mencuci tangan, dan , mengambil
mainan.
2. Taman Kanak-kanak
Taman Kanak-kanak adalah salah satu lembaga pendidikan anak usia dini
yang mana didalamnya terdapat anak yang berumur 4-6 tahun. Pendidikan
prasekolah adalah bentuk pendidikan yang diselenggrakan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan, jasmani dan rohani anak serta menstimulus
seluruh kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak. Sebagaimana diungkapkan
oleh Masitoh Dkk (2005) bahwa taman kanak-kanak pada dasarnya adalah
41
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.
H.Instrumen Peneltian
Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini adalah kisi-kisi profil
kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. Berikut ini merupakan kisi-kisi
instrumen penelitian mengenai kemandirian yang akan digunakan nantinya.
Tabel 3.2
42
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
43
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
44
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
I. Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi (pengamatan)
Narbuko, dan Achmad (2009 : 70 ) observasi atau pengamatan adalah
alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara
sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Hal ini sependapat dengan Riduwan
(2009 : 76) bahwa observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan apabila objek
bersifat perilaku dan tindakan manusia , fenomena alam (kejadian-kejadian yang
ada di alam sekitar), proses kerja dan penggunaan responden kecil. Observasi
yang dilakukan dalam penelitian ini terkait dengan kemandirian siswa kelompok
B di TK AL-Ikhlas.
Adapaun format observasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
PEDOMAN OBSERVASI KEMANDIRIAN SISWA KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Indikator yang akan dicapai Kategori
SB DP BM dan membuangnya ke tempat sampah
45
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu sepatu
9. Anak dapat menyimpan sandal sendiri pada tempatnya
10. Anak dapat memakai atau melepas baju dan celana sendiri.
11. Anak dapat meresleting dan mengancingkan baju sendiri
21. Anak dapat membersihkan tumpahan makanan sendiri
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari
sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari
responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit.
Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan terhadap guru subjek
yang akan di teliti. Wawancara akan dilakukan senyaman mungkin tidak besifat
kaku dan menghakimi orang yang akan diwawancara. Pada saat wawancara
peneliti ingin menggali hal-hal yang berkaitan dengan kemandirian anak
46
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Adapun format wawancara yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Pedoman wawancara bagi guru
Nama guru :
Nama TK :
Hari / tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut ibu bagaimana perkembangan kemandirian siswa saat ini ?
2 Upaya apa saja yang telah ibu lakukan sebagai guru untuk melatih kemandirian siswa ?
3 Apakah ada media khusus yang digunakan untuk mengembagkan kemandiriana anak?
4 Strategi apa yang dilakukan untuk mengembangkan kemandirian anak? 5 Kendala apa saja yang ibu hadapi ketika
mengembangkan sikap kemandirian siswa ?
6 Bagaimana cara ibu mengatasi jika menemukan suatu kendala dalam mengembangkan kemandirian anak? 7 Apakah ada kerjasama dengan orang tua
murid ketika ibu ingin mengembangkan kemandirian siswa ?
d. Studi dokumentasi
Riduwan (2009 : 77) mengatakan dokumentasi adalah ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
66 Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Tahap terakhir pada penelitian ini, penulis akan menarik kesimpulan dari
hasil penelitian yang telah ditemukan dilapangan serta telah dianalisis berdasarkan
pokok permasalahan yang menjadi penelitian ini yaitu kemandirian siswa
kelompok B Tk Al-Ikhlas.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis data, dan pembahasan
penelitian yang dilakukan atas dasar teori-teori yang relevan maka dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Pada umumnya kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas berada pada
kategori sudah berkembang atau sudah baik hal ini diperoleh dari hasil
observasi yang dilakukan terhadap anak serta wawancara yang dilakukan
terhadap kepala sekolah dan guru TK Al-Ikhlas, dari seluruh aspek yang telah
diujikan hampir seluruh anak masuk pada kategori sudah berkembang (SB)
yaitu sebanyak 13 orang atau sebesar 87%. yang masuk pada kategori dalam
proses (DP) sebanyak dua orang atau sebesar 13% . dan yang masuk pada
kategor belum mampu (BM) sebesar 0%.
2. Upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan kemandrian siswa
kelompok B TK Al-Ikhlas adalah berusaha memberikan contoh kepada anak
mengenai pembiasan seperti buang sampah pada tempatnya, menyimpan
sepatu pada tempatnya, meminta kepada orang tua agar tidak menunggu di
kelas, memberikan pengertian kepada anak agar dapat menyelesaikan tugasnya
dengan baik, memberikan kepercayaan kepada anak agar mereka merasa
mampu melakukan kegiatan secara mandiri, membuat kreativitas sesuai
kemampuan anak tanpa banyak dibantu oleh guru, dan membiarkan anak
melakukan kegiatan pembiasaan seperti: makan, cuci tangan, melepas sepatu,
menyimpan tas, dan membuang sampah sendiri.
3. Kendala yang dihadapi guru dalam megembangkan kemandirian siswa
67
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
muncul, masih ada orang tua yang menghampiri anak ketika proses
pembelajaran di dalam kelas, dan pola asuh orang tua yang masih berbeda-beda
B.Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis merekomendasikan beberapa hal
sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Adapun rekomendasi tersebut diantaranya
:
1. Bagi sekolah
a. Sekolah hendaknya lebih menegaskan lagi kepada pihak orang tua agar tidak
membiasan diri menghampiri anak ketika proses pembelajaran.
b. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan lagi kerja sama dengan orang agar
kemandirian seluruh anak dapat berkembang dengan baik.
2. Bagi guru
a. Guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan kompetensi agar dapat
menstimulus perkembangan kemandirian anak.
b. Guru hendaknya dapat menciptakan kegiatan-kegiatan yang menarik dalam
mengembangkan kemandirian anak
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian
selanjutnya di TK lain.
b. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperbanyak jumlah responden dan
68
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Amru, A.M. (2009). Menegaskan Kembali Kemandirian Pesantren.[Online ]. Tersedia: http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/autis130307.ht m.[akses : 13 juli 2014 ]
Anita.R. (2010). Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang isi pesan iklan
layanan masyrakat PAUD ditelevisi. Jurnal
Ayah Bunda. (1998). Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gaya Favorit Press
Bachrudin. (2008). Psikologi Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima
Basri, H. (2000). Remaja Berkualitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Citra,Y.P. (2011). Implementasi kegiatan makan bersama di taman kanak-kanak. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.
Departemen Pendidikan Nasional . (2009). Standar pendidikan anak usia dini. Jakarta : Depdiknas.
Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Fatimah, E. (2008). Psikologi Perkembangan. Bandung: CV Pustaka Setia
Gevi, N.I F. (2011). Kemandirian anak usia dini yang mengalami gejala autism. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.
Gracinia, J. (2004). Mengasuh Anak Tunggal. Jakarta : PT. Elexmedia Komputindo.
69
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Hadis, Fawzia, A. (1998). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Depdikbud. Hurlock, B.E.(1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Ilmaeti. (2009). Perbedaan Kemandirian Taman Kanak-Kanak Ditinjau Dari
Pola Asuh Orang Tua. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.
Lia ,A. (2011). Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Playgroup
Melalui Penerapan Teknik Scaffolding. Skripsi FIP UPI BANDUNG.
Tidak diterbitkan.
Mansur, M.A. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Mangunsong, F. (2006). Mengembangkan Sikap Mandiri Pada Anak. Tersedia :
http://www.sahabatnesle.co.id/homev2/main/dunia-dancow/parenting. [Akses : 20 Juli 2014].
Marlinda, S. (2010). Prestasi Belajar pada anak Siswa SD Kelas 1 ditinjau dari
pengalaman pendidikan prasekolah. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak
diterbitkan.
Masitoh, Dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif Di Taman Kanak -Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Melati, B. T. (2014). Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak -Kanak
Melalui Metode Bermain Peran Makro. Skripsi FIP UPI BANDUNG.
Tidak diterbitkan.
Moeslichatoen. (2004). Metode pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta : Rineka Cipta.
Narbuko, C dan Achmadi, A. (2009).metode penelitian. Jakarta : PT.Bumi Aksara.
70
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Noorlaila, I. (2010). Panduan lengkap mengajar PAUD. Yogyakarta : Pinus Book Publisher.
Novi, D. M. (2013). Implementasi kegiatan origami di taman kanak-kanak..
Permen. (2009). Peraturan menteri pendidikan nasional no 58 tahun 2009 tentang
standar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.
Purwanto, S.E. (2009). Upaya Guru Dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini.
Jurnal sarjana Pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Agama Islam. [Online].
Tersedia: http://digilib.uin suka.ac.id/3792/1/BAB%201,iv,%20DAFTA R%20PUSTAKA.pdf. [akses : 24 januari 2015]
Putra , D.K dan Jannah.M. (2013). Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini
(Usia 4-6 tahun) di Taman Kanak-kanak Assalam Surabaya. [Online].
Tersedia: http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=upfHPWw LdXf8AXC14CAAQ&url.
Riduwan , M.B.A. (2009). Belajar Mudah penelitian. Bandung : ALFABETA.
Rini. (2004). Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Sikap Mandiri Pada
Anak Balita. Skripsi PLS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Septiningtyas, N. (2006). Penerapan Kemandirian Pada Anak Tunggal Melalui
Pendidikan Dalam Keluarga. Skripsi Sarjana Pada FIP PGTK UNS. [Online]. Tersedia: http://ramabie.com/wp content/uploads/s kripsi/skripsiPGSD6.pdf. [Akses : 6 Agustus 2014].
Setiawan, Y. (2007). Perkembangan Kemandirian Seorang Anak, Indeks Artikel Siaksoft, Posted by.Edratma 28 Juli 2007.
Sugiono. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
71
Marti, 2015
PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Susanto,A.(2013). Memahami Perilaku Kemandirian Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: http://fipumj.net/artikel8f14e45fceea
167a5a36dedd4bea2543-MEMAHAMI-PRILAKU-KEMANDIRIAN-ANAK-USIA DINI.html. [
Akses : 5 Mei 2014]
Siswanto, W. (2010). Membentuk Kecedasan Spiritual Anak. Jakarta : AMZAH.
Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : Depdikbud FIP IKIP.
Syah , M. (1995). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Familia, T.P (2006). Membuat Prioritas, Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta : Kanisius.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang sistem
pendidikan nasional. [Online]. Tersedia : www.hukumonline.com. [Akses : 4 Juni 2014]
Yusuf, S. (2002). Psikologi perkembangan Anak dan Remaja (cet. III). Bandung : Remaja Rosdakarya.