• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2014)."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI RENTANG WAKTU PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)

SKRIPSI

Oleh:

I GEDE KURNIAWAN WIJAYA NIM : 1006305066

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

(2)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji pada tanggal 14 April 2016

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Ni Gusti Putu Wirawati, SE., M.Si. ……….

2. Sekretaris : Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak. ………..

3. Anggota : I Made Pande Dwiana Putra, SE., M.Si., Ak. ………..

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

(3)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 14 April 2016

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE., M.Si., Ak. dan Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si. masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 4. Ibu Dra. Ni Ketut Lely A. Merkusiwati, M.Si. selaku pembimbing akademis

yang telah memberikan nasihat dan tuntunan dalam mengambil matakuliah serta memberi semangat dan motivasi selama penyusunan skripsi.

5. Bapak Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak. selaku dosen pembimbing atas waktu, bimbingan, masukan, motivas serta dorongan yang luar biasa selama penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak I Made Pande Dwiana Putra, SE., MM., Ak. selaku dosen pembahas atas bimbingan dan nasihat yang diberikan selama menyelesaikan skripsi ini.

(5)

v

8. Orang tua tercinta, Bapak Ir. Wayan Darma, M.Si dan Ibu Ni Made Novariatini serta adik Ni Made Diah Primanita dan seluruh keluarga besar atas dukungan dan doa tiada hentinya untuk memotivasi penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 9. Kepada Bli Dalem, Ana, Hardiaksa, Anggi, Devi, Gung Intan, Ariana,

Satria, Sulas, Indra dan Susila yang telah menyempatkan waktu dan tenaganya untuk membantu penulis dalam penggunaan alat serta metode pengolahan data.

10. Teman-teman seperjuangan Purnamjaya, Candra Suda, Rizky, Gus Yudha, Suharto, Suta, Buncis dan Sanjaya serta seluruh teman-teman angkatan 2010 yang telah memberikan masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman serta mentor-mentor English Club (EC) yang senantiasa memberikan tawa, canda serta dukungan yang luar biasa.

12. Teman-teman KKN PPM UNUD tahun 2013 Periode VII Desa Pengotan, Bangli yang telah menemani selama satu bulan serta memberikan banyak pengalaman berharga.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 14 April 2016

(6)

vi

Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)

Nama : I Gede Kurniawan Wijaya NIM : 1006305066

Abstrak

Laporan keuangan berperan sangat penting bagi para investor yang berniat untuk mengambil keputusan investasi. Dewasa ini laporan keuangan auditan yang telah dipublikasikan adalah satu-satunya informasi yang dapat dipercaya investor untuk mengambil keputusan investasi. Semakin singkat rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan suatu perusahaan maka akan semakin relevan informasi yang terkandung didalamnya. Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu apakah ukuran perusahaan, opini auditor dan komite audit berpengaruh pada rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, opini auditor dan komite audit berpengaruh pada rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2014. Dengan menggunakan purposive sampling dalam pemilihan sampelnya, diperoleh sebanyak 18 perusahaan yang menjadi sampel penelitian, sehingga jumlah sampel total dengan periode penelitian 6 tahun adalah 108 sampel. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif siginifikan pada rentang waktu publikasi keuangan. Sedangkan opini auditor dan komite audit tidak berpengaruh pada rentang waktu publikasi keuangan. Selain itu, ukuran perusahaan, opini auditor dan komite audit secara simultan berpengaruh terhadap rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan.

(7)

vii DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

1.5 Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 15

2.1 Landasan Teori ... 15

2.1.1 Teori Keagenan ... 15

2.1.2 Laporan Keuangan ... 17

2.1.3 Pengertian Audit ... 19

2.1.4 Tujuan dan Fungsi Audit ... 20

2.1.5 Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan ... 21

2.1.6 Ukuran Perusahaan... 22

2.1.7 Opini Auditor ... 23

2.1.8 Komite Audit ... 26

2.2 Penelitian Terdahulu ... 27

2.3 Hipotesis Penelitian ... 31

2.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan ... 31

2.2.2 Pengaruh Opini Auditor pada Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan ... 32

2.2.3 Pengaruh Komite Audit pada Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Desain Penelitian ... 35

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 36

3.3 Obyek Penelitian ... 36

(8)

viii

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 39

3.6.1 Jenis Data ... 39

3.6.2 Sumber Data ... 40

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ... 40

3.7.1 Populasi ... 40

3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel ... 41

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.9 Teknik Analisis Data ... 42

3.9.1 Analisis Deskriptif ... 42

3.9.2 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.9.3 Uji Hipotesis ... 45

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 48

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 48

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 49

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 51

4.3.1 Uji Normalitas ... 51

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 52

4.3.3 Uji Multikolinearitas ... 53

4.3.4 Uji Autokorelasi... 54

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 55

4.4.2 Uji Ketepatan Perkiraan Model ... 58

4.4.3 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 58

4.4.4 Uji Parsial ( Uji t) ... 59

4.4.5 Hasil Uji Hipotesis ... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Simpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR RUJUKAN ... 67

(9)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 49

4.2 Hasil Statistik Deskriptif ... 50

4.3 Hasil Uji Normalitas ... 52

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.5 Hasil Uji Multikoliniearitas... 54

4.6 Hasil Uji Autokolerasi... 55

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Daftar Nama dan Kode Perusahaan Sampel ... 73

2. Tabulasi Data Penelitian ... 74

3. Hasil Deskriptif Statistik ... 77

4. Hasil Uji Normalitas ... 78

5. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 79

6. Hasil Uji Multikolinearitas ... 80

7. Hasil Uji Autokorelasi ... 81

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan keberadaan pasar modal di suatu negara sangat vital sekali bagi para investor yang berniat untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang go public. Sebelum memutuskan untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan, tentu investor wajib untuk mengetahui kondisi perusahaan yang tercermin dari laporan keuangannya. Ponte et al. (2008) menyatakan bahwa untuk dapat melakukan investasi, maka seorang investor membutuhkan informasi yang reliabel serta tepat waktu. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui laporan keuangan yang dipublikasikan. Bagi perusahaan yang telah go public, laporan keuangan adalah instrumen penting dalam menunjukkan informasi perusahaan. Laporan keuangan tersebut haruslah memberikan keyakinan bagi pengguna informasi keuangan (terutama pengguna eksternal, seperti investor, pemberi kredit dan lainnya) bahwa informasi keuangan harus disajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, pengaruh entitas, dan arus kas perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan PSAK dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(13)

2

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat bermanfaat, apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan (seperti kreditor, investor, dan pemerintah). Selain itu, keandalan laporan keuangan juga diperhitungkan sebagai syarat para pengguna laporan keuangan untuk mengambil keputusan. Pentingnya keandalan serta ketepatan penyampaian laporan keuangan tersebut memunculkan adanya pihak ketiga, yaitu akuntan publik atau auditor independen.

(14)

3

ini dilanggar, maka Bapepam akan memberikan sanksi kepada perusahaan yang bersangkutan.

Laporan keuangan yang akan dipublikasikan oleh setiap perusahaan harus terlebih dahulu diaudit oleh auditor independen. Pada pasar modal, laporan keuangan yang telah diaudit mungkin menjadi satu-satunya sumber informasi terpercaya dibandingkan dengan sumber informasi lain yang tersedia di pasar (Ahmed and Hossain, 2010). Untuk itu, perusahaan akan menggunakan jasa auditor independen untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangannya. Auditor harus melaksanakan pemeriksaan terhadap laporan keuangan sesuai dengan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) tahun 2001 yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (Iskandar dan Trisnawati, 2010). Kegiatan pemerikasaan ini akan membutuhkan waktu yang relatif lama karena auditor harus melakukan berbagai prosedur audit untuk mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung opini yang akan diberikan. Adakalanya, dalam melaksanakan standar-standar audit ditemukan adanya penyimpangan. Penyimpangan inilah yang kadang menyebabkan lamanya suatu proses pengauditan dilakukan karena adanya unsur verifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya penyimpangan yang terjadi. Proses inilah yang menyebabkan publikasi laporan keuangan yang diharapkan secepat mungkin menjadi terhambat. Hal inilah yang turut mempengaruhi cepat atau lambatnya laporan keuangan tersebut dipublikasikan nantinya.

(15)

4

independen yang diukur dari tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31 Desember sampai tanggal diserahkannya laporan keuangan ke Bapepam, yang dianggap sebagai tanggal pengumuman ke publik (Widati dan Fina, 2008). Perusahaan dengan rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan yang panjang tidak hanya merugikan pihak perusahaan, namun juga merugikan berbagai pihak. Ketepatan waktu pelaporan keuangan (timeliness) merupakan karakteristik penting bagi laporan keuangan dimana laporan keuangan yang dipublikasikan secara tepat waktu akan mengurangi asimetri informasi. Semakin panjang periode antara akhir periode akuntansi dengan waktu publikasi laporan keuangan, semakin tinggi kemungkinan informasi dibocorkan pada pihak yang berkepentingan bahkan dapat menimbulkan terjadinya insider trading dan isu - isu lain di bursa saham. Hal inilah yang mengakibatkan citra perusahaan menjadi kurang baik di mata investor dimana investor akan sulit mengambil keputusan investasi (Ismail et al, 2013). Apabila hal ini terjadi, maka akan mengarahkan pasar tidak dapat lagi bekerja dengan baik. Untuk itu, regulator memandang perlu menentukan suatu regulasi yang mengatur batas waktu penerbitan laporan keuangan yang harus dipenuhi oleh setiap emiten. Tujuannya adalah untuk menjaga relevansi dan reliabilitas informasi yang dibutuhkan para pelaku bisnis di pasar modal sehingga pasar dapat bekerja dengan baik dan menggairahkan aktivitas bisnis investasi.

(16)

5

Penelitian mengenai rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan telah banyak dilakukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, hasil penelitian-penelitian sebelumnya tersebut masih inkonsisten, dimana menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga penelitian ini menarik untuk dilakukan lagi dan bermaksud mengkonfirmasi kembali faktor-faktor yang mempengaruhi rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan.

Penelitian-penelitan terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada audit report lag dan audit delay. Hal ini disebabkan karena baik audit report lag dan audit delay merupakan bagian dari rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan. Pengertian audit report lag adalah rentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal diterbitkannya laporan keuangan auditan (Soetedjo, 2006). Ashton (1987) menyebutkan bahwa audit delay adalah rentang waktu antara akhir tahun fiskal perusahaan dengan tanggal laporan auditor. Jadi sebelum disampaikan kepada bapepam atau dipublikasikan, laporan keuangan tahunan harus diaudit terlebih dahulu. Setelah diterbitkannya laporan auditor, pihak manajemen yang selanjutnya akan memutuskan kapan laporan keuangan auditan tersebut akan diserahkan kepada bapepam yang dianggap sebagai tanggal pengumuman ke publik.

(17)

6

mengindikasikan kemungkinan terjadinya publikasi laporan keuangan yang lebih lama dibandingkan jenis industri perusahaan yang lain. Selain itu, krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 menyebabkan perekonomian dunia mengalami keguncangan sehingga penulis tertarik meneliti tentang rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur periode 2009-2014 pasca krisis keuangan global.

(18)

7

mempersingkat rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan, karena perusahaan tersebut diawasi secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah.

Hasil berbeda ditunjukkan oleh Rachmawati (2008) yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin panjang rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan. Sementara Ahmad dan Kamarudin (2003), Wirakusuma (2004) dan Astini (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan. Hal tersebut menunjukan bahwa besar kecilnya suatu perusahaan tidak berpengaruh terhadap singkat atau panjangnya rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa rentang waktu rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan antara perusahaan besar dan kecil tidak jauh berbeda. Tidak hanya perusahaan besar saja, perusahaan kecil juga cenderung mendapatkan tekananan untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Tekanan itu dapat berasal dari investor itu sendiri ataupun berasal dari Bapepam melalui peraturan penyampaian laporan keuangan tepat waktu. Selain itu, perusahaan besar belum tentu memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik sehingga mempersulit auditor untuk menyelesaikan pekerjaanya, begitupun sebaliknya perusahaan yang berskala kecil belum tentu mempunyai sistem pengendalian yang buruk.

(19)

8

auditor. Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang tidak menerima jenis pendapat akuntan wajar tanpa pengecualian akan menunjukkan rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan yang lebih panjang dibandingkan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian (Iskandar dan Estralita, 2010). Hal ini terjadi karena perusahaan yang menerima opini selain wajar tanpa pengecualian dianggap sebagai bad news sehingga penyampaian laporan keuangan akan diperlambat. Penelitian Widati dan Fina (2008) serta Young Lee dan Geum Joo (2008) menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh positif terhadap rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan. Namun, temuan tersebut tidak sejalan dengan penelitian Astini (2013) yang membuktikan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan.

(20)

9

audit berpengaruh negatif signifikan sejalan dengan peraturan Bapepam. Semakin banyak anggota komite audit maka kontrol internal perusahaan akan semakin baik sehingga mempersingkat rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan. Hal ini disebabkan karena komite audit merupakan pihak yang bertugas untuk membantu komisaris dalam rangka peningkatan kualitas laporan keuangan dan peningkatan efektivitas audit internal dan eksternal. Apabila komite audit memenuhi tanggung jawabnya untuk melakukan pengawasan pada kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, kecil kemungkinan suatu perusahaan akan terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya (Ika dan Ghazali, 2012).

(21)

10

perusahaan, tetapi harus melaporkan atas temuan tersebut kepada dewan komisaris.

(22)

11 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pokok permasalahan pada penelitian ini adalah:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh pada rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014 ?

2. Apakah opini auditor berpengaruh pada rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014 ?

3. Apakah komite audit berpengaruh pada rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan pokok permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014.

(23)

12

3. Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian sebelumnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, antara lain:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman, pengetahuan, dan tambahan informasi mengenai pengaruh mengenai pengaruh ukuran perusahaan, opini auditor dan komite audit terhadap

rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014

yang nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian berikutnya.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi

serta masukan kepada pengguna laporan keuangan, sehingga dengan

adanya penelitian ini dapat memberikan informasi yang membantu pihak–

pihak manajemen perusahaan terkait dengan ketepatwaktuan penyampaian

(24)

13 1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab satu dengan bab yang lainnya dan disusun secara terperinci dan sistematis. Untuk memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan tentang skripsi ini, sistematika dari setiap bab dapat dirinci sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis

Bab ini menguraikan beberapa teori guna mendukung analisis data serta rumusan hipotesis penelitian. Teori-teori yang dijelaskan dalam bab ini meliputi teori agensi, laporan keuangan, pengertian audit, tujuan dan fungsi audit, rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan, ukuran perusahaan, opini auditor dan komite audit

Bab III Metode Penelitian

(25)

14 Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi uraian mengenai data dan pembahasan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum daerah atau wilayah penelitian, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Simpulan dan Saran

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep

Bab ini menguraikan beberapa teori guna mendukung analisis data

serta rumusan hipotesis penelitian. Teori-teori yang dijelaskan dalam bab ini

meliputi teori agensi, laporan keuangan, pengertian audit, tujuan dan fungsi

audit, rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan, ukuran perusahaan,

opini auditor dan komite audit.

2.1.1 Teori Keagenan

Teori keagenan berpendapat bahwa entitas merupakan urat nadi dari

hubungan-hubungan keagenan dan mencoba untuk memahami perilaku

organisasi dengan menguji bagaimana pihak-pihak dalam hubungan keagenan

tersebut memaksimumkan utilitas melalui kerja sama. Salah satu hubungan

keagenan yang terpenting adalah kerjasama antara kelompok manajemen

dengan para pemilik atau prinsipal (Astika, 2010:64). Dalam teori keagenan

ini, hubungan antara para manajemen dengan para prinsipal adalah

manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan yang menunjukkan

bagaimana kinerja para karyawan sedangkan prinsipal bertugas mengawasi

pembuatan laporan keuangan tersebut.

Teori keagenan menggambarkan adanya konflik kepentingan antara

manajer dengan para prinsipal. Agen dan prinsipal diasumsikan termotivasi

(27)

oleh kepentingannya sendiri dan seringkali kepentingan atas keduanya

berbenturan (Ikhsan dan M. Ishak, 2005:56). Teori keagenan muncul akibat

dari asimetri informasi yang terjadi antara kedua belah pihak. Masalah

asimetri informasi muncul karena pihak manajemen adalah pihak yang berada

dalam perusahaan yang mengelola modal pemilik dan membuat laporan

keuangan. Dalam hal ini, agen lebih banyak memiliki informasi sehingga

akan cenderung melakukan manipulasi laporan keuangan karena agen tidak

mempunyai keberanian untuk mengungkapkan informasi yang tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh prinsipal. Manipulasi laporan keuangan

tersebut seperti peningkatan laba dengan harapan adanya peningkatan bonus

atau kompensasi yang didapatkan oleh agen (manajemen). Sebaliknya,

pemegang saham akan menginginkan pembagian dividen yang lebih tinggi

atas peningkatan laba yang terjadi dan hanya mengetahui keadaan perusahaan

melalui laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Dari keadaan

tersebutlah akan muncul konflik kepentingan diantara agen (manajemen) dan

prinsipal (pemilik perusahaan).

Umumnya pada perusahaan yang berukuran besar, manajemen

diberikan insentif untuk menyelesaikan laporan keuangan auditannya lebih

cepat karena perusahaan diawasi secara ketat oleh investor, pengawas

permodalan dari pemerintah. Tekanan yang diberikan oleh prinsipal sangat

tinggi sehingga rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan cenderung

semakin singkat.

Wathne dan Heide (dalam Rahmat et.al, 2008) menyatakan bahwa

komite audit yang efektif diharapkan fokus pada optimalisasi kekayaan

(28)

pemegang saham dan mencegah maksimalisasi kepentingan pribadi oleh

manajemen puncak. Oleh karena itu, efektivitas pengawasan harus

dilaksanakan secara konsisten dan memadai oleh komite audit, terutama

dalam mengawasi kualitas dan integritas laporan keuangan perusahaan

khususnya pada ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Opini auditor adalah suatu alat formal yang digunakan auditor

independen dalam mengkomunikasikan kesimpulan mengenai laporan

keuangan yang telah diaudit kepada pihak yang berkepentingan. Jika opini

auditor yang diterima perusahaan tersebut adalah selain unqualified opoinion

maka hal tersebut akan dianggap sebagai bad news. Oleh karena itu,

manajemen melakukan penundaan publikasi laporan keuangan auditan

sehingga mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi. Penundaan

publikasi laporan keuangan auditan ini akan menyebabkan semakin

panjangnya rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan.

2.1.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil operasi perusahaan dalam

periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga

manajemen mendapatkan informasi yang bermanfaat (Kartika, 2009).

Sedangkan menurut Baridwan (2000), laporan keuangan merupakan

ringkasan dari suatu proses pencatatan, atau merupakan suatu ringkasan dari

(29)

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan.

Laporan keuangan sendiri tidak lain adalah suatu pertanggung

jawaban manajemen atas sumber daya yang telah dipercayakan kepadanya.

Menurut IAI (2001), tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna

dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sementara, tujuan dari audit atas

laporan keuangan secara menyeluruh adalah untuk memberikan pendapat atau

opini atas laporan keuangan tahunan apakah telah disajikan secara wajar

sesuai dengan SAK.

Suatu laporan keuangan dikatakan bermanfaat bagi sejumlah besar

pengguna apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut

dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Rentang waktu

publikasi laporan keuangan auditan yang lama merupakan kendala atas

relevansi dalam suatu laporan keuangan. Semakin lama suatu perusahaan

menerbitkan laporan keuangan maka semakin tidak relevan dan tidak handal

laporan keuangannya, sehingga manfaat informasi dari laporan keuangan

tersebut akan berkurang. Rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan

yang tepat waktu merupakan elemen pokok yang harus diperhatikan karena

selain mempengaruhi manfaat dari informasi laporan keuangan, juga akan

berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan oleh pemakai

laporan keuangan.

(30)

.

2.1.3 Pengertian Audit

A Statement of Basic Auditing Concepts (ASOBAC) dalam Halim

(2009: 65), mendefinisikan auditing sebagai suatu proses sistematis untuk

mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi

tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif

untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria

yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk

menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah

dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (Arens et al, 2008:18). Audit harus

dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Perusahaan

umumnya memilih menggunakan jasa auditor independen untuk

meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu,

laporan keuangan perusahaan publik wajib diaudit.

Menurut Yulianti (2011), laporan keuangan penting untuk diaudit

karena berbagai alasan sebagai berikut.

1) Adanya perbedaan kepentingan antara pemakai laporan keuangan

dengan manajemen sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap

penyusunan laporan keuangan tersebut.

(31)

2) Laporan keuangan memegang peranan penting dalam proses

pengambilan keputusan oleh para pemakai laporan keuangan.

3) Terdapat kerumitan data di dalam laporan keuangan perusahaan.

4) Keterbatasan akses pemakai laporan keuangan terhadap

catatan-catatan akuntansi.

2.1.4 Tujuan dan Fungsi Audit

Tujuan umum suatu audit atas laporan keuangan adalah memberikan

suatu pernyataan pendapat mengenai apakah laporan keuangan klien telah

disajikan secara wajar, dalam segala hal material, sesuai dengan prinsip

akuntansi berlaku umum. Dalam audit biasanya dirumuskan tujuan khusus

audit untuk setiap rekening yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Tujuan

khusus ini berasal dari asersi-asersi yang dibuat manajemen dalam laporan

keuangan (Haryono, 2001:117).

Berdasarkan sifatnya, auditing mempunyai fungsi menguraikan

informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk mencari bukti yang dapat

mendukung pendapat auditor mengenai kewajaran penyajian informasi yang

terkandung dalam laporan keuangan tersebut (Setyahadi, 2012). Audit yang

dilaksanakan auditor adalah suatu fungsi untuk menentukan apakah laporan

keuangan yang disusun manajemen telah memenuhi kriteria yang telah

disepakati bersama atau telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah

digariskan dalam Prinsip-Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

(32)

2.1.5 Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan

Rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan tahunan yang telah

diaudit ke publik merupakan lamanya hari yang dibutuhkan untuk

mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik sejak

tanggal tutup tahun buku perusahaan sampai dengan tanggal penyerahan ke

Bapepam, yang dianggap sebagai tanggal pengumuman ke publik

(Wirakusuma,2004). Sebelum laporan keuangan tahunan perusahaan

dipublikasikan, laporan tersebut harus diaudit oleh auditor eksternal terlebih

dahulu. Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP

36/PM/2003 tanggal 30 September 2003, setiap perusahaan diwajibkan untuk

menyampaikan laporan keuangan yanng disusun sesuai dengan standar

akuntansi keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik kepada Badan

Pengawas Pasar Modal selambat lambatnya 90 hari terhitung sejak

berakhirnya tanggal tahun buku. Apabila ketetapan ini dilanggar, maka

Bapepam akan mengenakan sanksi bagi perusahaan yang tidak mematuhinya.

Dalam pelaksanaannya, tidak jarang pemeriksaan audit menemui

banyak kendala misalnya terbatasnya jumlah karyawan yang melakukan

audit, banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi dan

pengendalian intern yang kurang baik (Petronila, 2007). Hal inilah yang

menyebabkan laporan audit dikeluarkan lebih lama dari batas waktu yang

ditentukan.

Ketepatan waktu penyusunan atau pelaporan suatu laporan keuangan

perusahaan memberikan informasi yang lebih relevan (Abdelsalam dan

(33)

Street, 2007). Sementara keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi

negatif dari pelaku pasar modal. Informasi laba yang dihasilkan perusahaan

dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli

atau menjual kepemilikan yang dimiliki oleh investor. Hal tersebut akan

mengundang reaksi pasar yang negatif dimana penundaan publikasi laporan

keuangan tersebut akan mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan yang

akan diambil oleh para pemakai laporan keuangan. Selain itu, ketepatwaktuan

penyampaian laporan keuangan merupakan kriteria yang sangat penting untuk

menunjukkan ketepatan dan keandalan informasi dalam membuat keputusan

oleh investor yang ingin berinvestasi di bursa saham (Ismail et al, 2012).

2.1.6 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang

diukur dari besarnya total aset atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu

perusahaan (Sa’adah, 2013). Selain itu, Ukuran perusahaan dapat diartikan

sebagai suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan

dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar

saham, dan lain-lain (Febrianty, 2011).

Menurut Lestari (2010), perusahaan besar melaporkan lebih cepat

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Pengaruh ini ditunjukkan dengan

semakin besar nilai aktiva perusahaan maka semakin pendek audit delay dan

sebaliknya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya

lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa

(34)

faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan

insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan

tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dari

pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang

termuat dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan

berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi

untuk mengumumkan audit lebih awal.

Sebaliknya, seperti yang dikutip oleh Boynton dan Kell (1996),

menyebutkan bahwa audit delay akan semakin lama apabila ukuran

perusahaan yang diaudit semakin besar. Hal ini berkaitan dengan semakin

banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luas prosedur

audit yang harus ditempuh.

2.1.7 Opini Auditor

Opini auditor menjadi dasar bagi pihak luar dalam hal pengambilan

keputusan, karena opini auditor adalah pendapat yang dikeluarkan oleh

auditor terhadap laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Opini auditor

ini merupakan alat formal yang digunakan auditor dalam

mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit

kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Mulyadi (2002) terdapat

lima tipe pendapat laporan audit yang diterbitkan oleh auditor, antara lain

sebagai berikut :

(35)

1) Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi

pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang

signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima

umum dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip

akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam

laporan keuangan.

2) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan

(Unqualified Opinion Report with Explanatory Language)

Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau telah sesuai

standar auditing. Penyajian laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi

yang diterima umum, tetapi terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan

auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (penjelasan lain) laporan

audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian

atas laporan keuangan.

3) Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Auditor memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan

audit apabila lingkup audit dibatasi oleh klien, auditor tidak dapat

melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh

informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada diluar kekuasaan

klien maupun auditor, laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum, dan prinsip akuntansi berterima umum

(36)

yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan

secara konsisten.

4) Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)

Pendapat tidak wajar merupakan kebalikan dari pendapat wajar tanpa

pengecualian. Akuntan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan

keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi berterima

umum sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil

usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan klien.

5) Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)

Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan,

maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion

report). Kondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak

memberikan pendapat adalah:

a) Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkungan audit.

b) Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.

Apabila selama pelaksanaan pekerjaan lapangan auditor tidak

menemukan masalah ataupun bukti yang sangat menyimpang sesuai dengan

prinsip akuntansi berlaku umum maka auditor mungkin dapat dengan cepat

menyelesaikan tugasnya dan kemudian mengeluarkan opini auditor yang

sesuai dengan hasil yang diperoleh, tetapi jika auditor menemukan

penyimpangan karena laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum kemungkinan auditor akan lebih banyak lagi

(37)

mencari penyimpangan serta bukti-bukti lain yang akhirnya dapat

mempengaruhi penyelesaian waktu audit (Yuana, 2008: 15).

Hal ini ditunjukan dalam penelitian dari Carslaw dan Kaplan (1991),

jika dalam laporan keuangan yang diauditnya auditor memberikan opini

selain unqualified opinion, maka akan terjadi audit delay yang semakin

panjang. Hal ini mengakibatkan rentang waktu publikasi laporan keuangan

auditan semakin panjang.

2.1.8 Komite Audit

Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

yang bertugas melaksanakan pengawasan independen atas proses laporan

keuangan dan audit ekstern (Savitri, 2010). Dalam rangka penyelenggaraan

good corporate governance, BEI mewajibkan perusahaaan tercatat memiliki

komisaris independen dan komite audit. Berdasarkan keputusan Ketua

Bapepam dan LK No: KEP-496/BL/2008, disyaratkan bahwa wajib

membentuk komite audit dengan anggota minimal 3 orang bagi setiap

perusahaan yang telah go public dan seorang di antaranya komisaris

independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite. Sebaliknya,

pihak lain adalah pihak ekstern yang independen dan sekurang-kurangnya

salah seorang memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan.

Tugas komite audit meliputi menelaah kebijakan akuntansi yang

diterapkan oleh perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem

pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan. Di dalam pelaksanaan

(38)

tugasnya komite menyediakan komunikasi formal antara dewan, manajemen,

auditor eksternal, dan auditor internal Jumlah keanggotaan komite audit yang

lebih besar akan mampu bekerja lebih efektif untuk mengawasi jalannya

pelaporan keuangan oleh manajemen perusahaan (Choi J. et al., 2004).

Masalah keuangan yang muncul dalam proses pembuatan laporan keuangan

akan lebih cepat terselesaikan dengan adanya keanggotaan komite audit yang

lebih besar. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Purwati (2006)

menemukan bahwa jumlah anggota komite audit memiliki pengaruh pada

ketepatwaktuan pelaporan keuangan dalam perusahaan. Zhang et al. (2007)

menyatakan bahwa anggota komite audit memiliki peran penting untuk

memantau pengendalian internal dan untuk memahami berbagai masalah

keuangan dan operasional yang dapat timbul dalam suatu perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai rentang waktu publikasi laporan keuangan

auditan yang mengacu pada audit report lag dan audit delay telah banyak

dilakukan, tetapi sebagian masih bersifat umum dan terbatas, antara lain

sebagai berikut:

1) Wirakusuma (2004) meneliti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang

Waktu Penyajian Laporan Keuangan Kepada Publik. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji pengaruh dari ukuran perusahaan, jenis industri,

profitabilitas, solvabilitas, internal audit, reputasi auditor dan opini audit

terhadap rentang waktu penyajian laporan keuangan kepada publik. Dapat

(39)

ditunjukan bahwa variabel solvabilitas, dan opini audit masing-masing

berpengaruh positif signifikan terhadap rentang waktu penyajian laporan

keuangan kepada publik. Sedangkan variabel ukuran perusahaan, jenis

industri, internal audit, profitabilitas dan reputasi auditor tidak

berpengaruh terhadap rentang waktu penyajian laporan keuangan kepada

publik.

2) Rachmawati (2008), melakukan penelitian dengan mengambil judul

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay

dan Timeliness Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2003-2005. Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel dependen, yaitu audit delay dan timeliness dengan lima variabel

independen, yaitu profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, size

perusahaan dan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP). Hasil penelitian

menunjukan bahwa size perusahaan dan ukuran Kantor Akuntan Publik

(KAP) berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay sedangkan

variabel profitabilitas, solvabilitas, dan internal auditor tidak mempunyai

pengaruh terhadap audit delay.

3) Widati dan Fina (2008), penelitian ini mengambil judul: Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajian Laporan Keuangan Ke

Publik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ukuran

perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, reputasi auditor dan jenis pendapat

auditor. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang

terdaftar di BEI periode 2008-2011. Sampel ditentukan berdasarkan

(40)

metode purposive sampling, sebanyak 20 perusahaan (3x20 = 60 sampel).

Teknik analisis data dengan menggunakan teknik regresi berganda. Hasil

penelitian membuktikan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap

rentang waktu penyajian laporan keuangan ke publik adalah ukuran

perusahaan (negatif), profitabilitas (negatif), dan opini auditor (positif).

Sedangkan solvabilitas dan reputasi auditor terbukti tidak berpengaruh.

4) Fitri dan Nazira (2009) meneliti bukti empiris tentang faktor yang

mempengaruhi penyelesaian laporan keuangan serta menguji faktor dalam

penelitian seperti: ukuran perusahaan, likuiditas, umur perusahaan,

pelaporan item-item luar biasa dan/atau kontinjensi. Metode yang

digunakan untuk menguji hipotesis yaitu regresi berganda. Hasil

menunjukkan faktor yang mempengaruhi penyelesaian laporan keuangan

yaitu ukuran perusahaan (negatif), sedangkan likuiditas, umur perusahaan,

dan item-item luar biasa dan/atau kontinjensi tidak mempengaruhi

penyelesaian laporan keuangan.

5) Ahmed dan Hossain (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi

audit report lag pada 87 perusahaan yang terdaftar pada Dhaka Stock

Exchange pada tahun 2007. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui hubungan kausal antara type of auditor, auditor change, type

of audit report, industry classification, profitability leverage,

extraordinary items dan company size sebagai variabel independen

terhadap audit report lag sebagai variabel dependen. Penelitian ini

menggunakan teknik analisis Ordinary Least Square (OLS) untuk

(41)

mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa type of auditor,

auditor change, industry classification, extraordinary items dan company

size berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Sedangkan type of

audit report dan profitability leverage berpengaruh positif terhadap audit

report lag.

6) Iskandar dan Estralita (2010) meneliti pengaruh faktor-faktor yang

mempengaruhi audit report lag pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

yang terdaftar di BEI periode 2003-2009 dengan jumlah sampel sebanyak

896. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa klasisifikasi industri, laba atau rugi tahun

berjalan dan besarnya KAP berpengaruh terhadap audit report lag.

Sementara total aset, opini auditor, dan debt proportion tidak memiliki

pengaruh terhadap audit report lag.

7) Wijaya (2012) meneliti pengaruh karakteristik komite audit terhadap audit

report lag. Karakteristik komite audit yang diteliti ialah jumlah komite

audit, independensi komite audit, rapat komite audit dan kompetensi

komite audit. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda

yang diawali uji asumsi klasik. Model regresi dinyatakan lolos uji asumsi

klasik. Pengujian secara simultan menyimpulkan bahwa semua variabel

bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Pengujian

secara parsial memperlihatkan hasil bahwa dari empat faktor tersebut,

hanya dua faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag, yakni

(42)

jumlah anggota komite audit dan komptensi komite audit, sedangkan rapat

komite audit dan independensi komite audit tidak berpengaruh terhadap

audit report lag.

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Rentang Waktu Publikasi Laporan

Keuangan Auditan.

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan. Besar kecilnya

ukuran perusahaan juga dipengaruhi oleh operasional dan intensitas

perusahaan. Semakin besar nilai aset perusahaan, maka akan semakin

pendek rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan dan sebaliknya.

Perusahaan besar cenderung lebih cepat menyelesaikan proses auditnya

yang menyebabkan semakin cepat pula penyampaian laporan keuangan

auditan kepada bapepam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

manajemen perusahaan besar cenderung diberikan insentif untuk

mengurangi keterlambatan publikasi laporan keuangan auditan dikarenakan

perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor,

pengawas permodalan dan pemerintah. Di samping itu perusahaan besar

pada umumnya telah memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik

sehingga memudahkan auditor menyelesaikan pekerjaannya (Subekti dan

Widiyanti, 2004).

(43)

Penelitian yang dilakukan Widiati dan Fina (2008) menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap rentang waktu publikasi

laporan keuangan auditan. Temuan ini diperkuat kembali oleh penelitian

Aryati dan Theresia (2005) serta Fitri dan Nazira (2009) yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap rentang waktu

publikasi laporan keuangan auditan, dimana lamanya waktu yang

dibutuhkan perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan

auditannya akan cenderung lebih singkat pada perusahaan yang berukuran

besar. Namun, Wirakusuma (2004) serta Supriyanti dan Rolinda (2007)

menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap rentang

waktu publikasi laporan keuangan. Dengan demikian dapat disusun

hipotesis pertama sebagai berikut:

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap rentang waktu

publikasi laporan keuangan auditan.

2.3.2 Pengaruh Opini Auditor Terhadap Rentang Waktu Publikasi Laporan

Keuangan Auditan.

Rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan yang lebih panjang

dialami oleh perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified

opinion. Penelitian Iskandar dan Estralita (2010) membuktikan bahwa jika

dalam laporan keuangan yang diauditnya auditor memberikan opini selain

unqualified opinion, maka akan terjadi audit report lag yang semakin

panjang yang menyebabkan semakin panjangnya waktu yang dibutuhkan

(44)

untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan. Hal ini dikarenakan,

proses pemberian pendapat tersebut melibatkan negosiasi dengan klien,

konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau staf teknis, dan

perluasan lingkup audit. Lain halnya dengan perusahaan yang menerima

pendapat unqualified opinion, perusahaan tersebut akan melaporkan

pendapat tepat waktu karena merupakan berita baik.

Berdasarkan hasil penelitian Carlsaw dan Kaplan (1991) untuk

perusahaan yang tidak menerima jenis pendapat akuntan unqualified

opinion (WTP) akan menunjukkan audit report lag yang lebih panjang

dibanding yang menerima unqualified opinion. Demikian pula dengan

penelitian yang dilakukan oleh Trianto (2006) dan Kartika (2009) yang

menyimpulkan bahwa opini auditor berpengaruh negatif terhadap

penundaan publikasi laporan keuangan.

Sementar Iskandar dan Estralita (2010) serta Astini (2013) yang

membuktikan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap rentang

waktu publikasi laporan keuangan auditan perusahaan. Dengan demikian,

dapat disusun hipotesis kedua sebagai berikut:

H2: Opini auditor berpengaruh negatif terhadap rentang waktu publikasi

laporan keuangan auditan.

2.3.3 Pengaruh Komite Audit Terhadap Rentang Waktu Publikasi Laporan

Keuangan Auditan.

Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan direksi

yang bertugas melaksanakan pengawasan independen atas proses laporan

(45)

keuangan dan audit ekstern (Purwati, 2006). Dalam hal pelaporan keuangan,

peran dan tanggung jawab komite audit adalah memonitor dan mengawasi

audit laporan keuangan dan memastikan agar standar dan kebijaksanaan

keuangan yang berlaku terpenuhi, memeriksa ulang laporan keuangan

apakah sudah sesuai dengan standar dan kebijksanaan tersebut dan apakah

sudah konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota komite

audit, serta menilai mutu pelayanan dan kewajaran biaya yang diajukan

auditor eksternal.

Beberapa penelitian mencoba meneliti efektivitas komite audit dalam

pengaruhnya dengan rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan.

Purwati (2006) dan Afify (2009) menunjukan bahwa jumlah anggota komite

audit berpengaruh negatif terhadap rentang waktu publikasi laporan

keuangan auditan. Temuan ini diperkuat kembali oleh Wijaya (2012) yang

mengungkapkan bahwa komite audit yang diukur berdasarkan proporsi

keanggotaan audit terbukti mampu mengurangi rentang waktu publikasi

laporan keuangan auditan. Sementara Dewiyani (2013) dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa jumlah anggota komite audit tidak berpengaruh

pada rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan. Dengan demikian,

dapat disusun hipotesis ketiga sebagai berikut:

H3: Komite audit berpengaruh negatif terhadap rentang waktu publikasi

laporan keuangan auditan.

Referensi

Dokumen terkait

To increase knowledge, skill, and attitude in batik design to the trainees, so they will has ability to work or be independend suitable with their potencies and job

Sehubungan dengan pelaksanaan pelelangan PENGA DA A N PERA LATA N PRA KTEK DA N PERA GA SISWA SD pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Bima Tahun

BE memiliki distribusi yang tidak lengkap, kecuali fonem vokal; (2) masing-masing fonem tersebut merupakan fonem asal yang dapat membentuk morfem pangkal secara fonetis; (3)

Untuk mendapatkan teknik permainan yang ada pada instrumen gambus, penulis melakukan penelitian dengan melihat dan mengamati permainan oleh informan kunci yaitu Nasri Effas

Minimarket merupakan salah satu produk dari kapitalisme. Perkembangan minimarket dikarenakan globalisasi dan modernisasi telah mengalami perkembangan. Kehadiran

TESIS KEWENANGAN PENYIDIK RADEN BAGUS Implikasi berlanjut atau dampak selanjuntya yaitu pada ditandatanganinya nota kesepakatan bersama anatara menteri Hukum

[r]

Saya selaku Kepala RA/Madrasah ..., dengan ini menyatakan bahwa nama-nama yang tercantum sebagaimana terlampir BENAR secara aktif melaksanakan tugas