ABSTRAK
Asmun, 2005; PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PERIKLANAN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SUSU ULTRA MILK DI KOTA BANDUNG. Dibawah bimbingan Dr. H. Surachman Surjaatmadja.
ABSTRACT
Asmun, 2005; INFLUENCE OF ADVERTISING PROGRAM IMPLEMENTATION ON TELEVISION MEDIUM TOWARD ULTRA MILK SALES VOLUME AT BANDUNG. Under tuition of Dr. H. Surachman Surjaatmadja.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK……….i
ABSTRACT………..ii
KATA PENGANTAR………..iii
DAFTAR ISI………...vi
DAFTAR TABEL………viii
DAFTAR GAMBAR……….x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………1-8 1.2Identifikasi Masalah………...9
1.3Tujuan Penelitian………...9
1.4Kegunaan Penelitian………...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka……….………...11
2.1.1Pengertian Periklanan di televisi…..………..13-45 2.1.2Pengertian Volume Penjualan….………...45-47 2.1.3Pengaruh Program Periklanan di TV terhadap Volume Penjualan………...………47
2.2Kerangka Pemikiran………48-49 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian………..50
3.2.2Definisi Operasional Variabel...………... ...51-55 3.2.3Jenis dan Sumber Data………...………56
3.2.4Teknik Penentuan Sampel……….………… ……….56 -57 3.3Teknik Pengumpulan Data……… ………...57 -58 3.4Metode Analisis………... ...58-61 3.5Rancangan Pengujian Hipotesa………... ...61-62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil Penelitian….. ……… ……… …………..63 -78 4.2Profil Responden………... ...79-85 4.3Pelaksanaan Program Periklanan Ultra Milk di Televisi yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.……... ……… …...8 6-103 4.4Volume Penjualan Susu Ultra di Kota Bandung...95-97 4.5Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan Melalui Media Televisi Terhadap Volume Penjualan Ultra Milk di Kota Bandung………... ...104-107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan……… ……..108 -109
5.2Saran……… ….10 9
DAFTAR PUSTAKA………...111 -112
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 1.1 Inflasi Perdagangan di Indonesia, Januari 2003 – November 2005……1
Tabel 1.2 Persentase Rata-rata Pengeluaran Perkapita sebulan untuk makanan dan minuman di Jawa Barat 2005...……….…...3
Tabel 1.3 Volume Penjualan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk………..4
Tabel 1.4 Perbandingan Harga Pasar pada Susu UHT………6
Tabel 2.1 Dimensi-dimensi Periklanan di Televisi……….42
Tabel 3.1 Operasional Variabel ( X )………..53
Tabel 3.2 Derajat Hubungan dan Penafsiran……….…..61
Tabel 4.1 Produk-produk PT. Ultrajaya………..70
Tabel 4.2 Produk Kerjasama PT.Ultrajaya……….………...71
Tabel 4.3 Profil responden………...………....79
Tabel 4.4 Jenis kelamin responden………..………..…..80
Tabel 4.5 Profesi responden……….………....81
Tabel 4.6 Tingkat pendapatan responden per bulan………....82
Tabel 4.7 Daerah tempat tinggal responden………....83
Tabel 4.8 Frekuensi responden menonton televisi………..……...83
Tabel 4.9 Tingkat kesukaan responden terhadap iklan televisi…………..……...84
Tabel 4.10 Awarness responden terhadap iklan ultra milk di televisi………….…..85
Tabel 4.11 Frekuensi responden menyaksikan iklan susu ultra di televisi pada waktu Day Time……… ………86
Tabel 4.12 Tanggapan responden tentang frekuensi iklan susu ultra milk di televisi sudah tepat dengan tujuan iklan………..87
Tabel 4.13 Durasi penayangan iklan ultra milk di televisi………....88
Tabel 4.15 Tanggapan responden tentang media konteks/event pada iklan susu ultra
sudah tepat dengan daya tarik iklan……….…...90
Tabel 4.16 Tanggapan responden tentang kesukaannya terhadap media konteks/event pada iklan ultra milk di televisi………..….91
Tabel 4.17 Tanggapan responden tentang jam tayang iklan ultra milk di televisi sudah sesuai dengan tujuan iklan………..….….92
Tabel 4.18 Tanggapan responden tentang jam tayang iklan ultra milk di televisi pada waktu Day Time sudah tepat………...93
Tabel 4.19 Tanggapan responden tentang jam tayang iklan ultra milk di televisi pada waktu Fringe Time sudah tepat……… ………….…..94
Tabel 4.20 Tanggapan responden tentang jam tayang iklan ultra milk di televisi pada waktu Prime Time sudah tepat……….…...95
Tabel 4.21 Tanggapan responden tentang kesesuaian musik/jingle iklan ultra milk di televisi sudah sesuai dengan tujuan iklan………...…96
Tabel 4.22 Tanggapan responden tentang ketepatan musik/jingle iklan ultra milk di televisi dapat mengingatkan konsumen………..…97
Tabel 4.23 Tanggapan responden tentang kesukaannya terhadap musik/jingle pada iklan ultra milk di televisi……….……..98
Tabel 4.24 Tanggapan responden tentang kesesuaian bahasa pada iklan ultra milk di televisi dengan tujuan iklan………99
Tabel 4.25 Tanggapan responden tentang kesukaannya terhadap bahasa yang digunakan pada iklan ultra milk di televisi………...100
Tabel 4.26 Tanggapan responden tentang ketepatan penggunaan bahasa pada iklan ultra milk di televisi yang informatif atau tidak informatif………..…101
Tabel 4.27 Tanggapan responden tentang ketepatan bahasa pada iklan ultra milk di televisi sudah tepat dengan daya tarik iklan……….…102
Tabel 4.28 Volume penjualan susu ultra di kota Bandung……….….103
Tabel 4.29 Korelasi antara dua variabel (X & Y)…….………...…105
Daftar Gambar
Halaman Gambar 2.1 Dasar Proses Komunikasi..………...26
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penelitian Penyusunan Skripsi di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
2. Berita Acara Bimbingan 3. Kuesioner Penelitian 4. Tabel T
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Jumlah penduduk sangat mempengaruhi market share dari produk-produk yang
ditawarkan oleh para produsen. Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk pada
urutan ketiga di dunia (Sumber : Badan Pusat Statistik,2005) merupakan tempat
pemasaran produk atau market share yang bagus bagi produsen dari dalam negeri
maupun luar negeri. Data ini dapat dilihat dari terus meningkatnya nilai perdagangan
di Indonesia misalnya dari tahun 2003-2005 yang dapat dilihat pada tabel 1.1 di
bawah ini. Produk-produk yang ditawarkan pada market share di Indonesia,
diantaranya akan diambil sample dari beberapa macam contoh produk yang
ditawarkan seperti : elektronik, makanan, otomotif, obat-obatan, dan entertainment
pada tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel 1.1
Inflasi Perdagangan di Indonesia, January 2003 - November 2005
( 1996=100)
Year 2003 2004 2005
Food Stuff -0.72 6.38 15.45
Prepared Food, Beverage, Cigarette, and Tobacco 6.24 4.85 12.98 Housing, Water, Electricity, Gas and Fuel 9.21 7.4 13.54
Clothing 7.09 4.87 6.08
Medical Care 5.67 4.75 5.51
Education, Recreation & Sports 11.71 10.31 8.26 Transportation, Communication and Financial Services 4.1 5.84 44.7
General 5.06 6.4 17.17
2
Hasil analisis makro ekonomi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Jawa
Barat, tercatat jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2005 sebesar 39.140.812
dengan perincian: laki-laki sebanyak 19.338.980 dan perempuan sebanyak
19.801.832, dengan sex ratio sebesar 102,4. Jadi setiap 1000 perempuan berbanding
dengan 1024 laki-laki. Ini merupakan market share bagi produk-produk kebutuhan
hidup yang ditawarkan oleh beragam perusahaan di Indonesia khusus nya daerah
Jawa Barat.
Melihat perkembangan produksi makanan dan minuman serta tingkat
konsumsi nya yg cukup besar (tabel 1.1), maka perusahaan-perusahaan seperti: PT.
Frisian Flag Indonesia (Frisian Flag), Abico Dairy Farm Co., Ltd (Nestle), PT.
Greenfield Indonesia(Andec), PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.(Ultramilk), PT.
Indolakto (Indomilk) dan lain-lainnya berusaha melayani kebutuhan masyarakat akan
produk minuman terutama susu UHT atau susu yang disterilkan dengan suhu tinggi.
Jawa Barat khusus nya Bandung dinilai mempunyai potensi pasar yang cukup baik
untuk memasarkan produk susu UHT, data tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.2
3
Tabel 1.2
Persentase Rata-rata Pengeluaran Perkapita sebulan untuk makanan dan minuman di
Jawa Barat 2005
Jenis makanan Persentase (%)
Padi-padian dan umbi-umbian 21,16
Ikan, daging, telur dan susu 20,68
Kacang, buah-buahan dan sayuran 15,06
Rokok, tembakau, dan minuman alcohol 14,59
Makanan dan minuman jadi 13,36
Konsumsi lain 15,15
Total 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Barat,2006
Melihat perkembangan permintaan susu di kota Bandung dan tingkat
konsumsinya yg cukup besar serta karakteristik konsumen yang berbeda dan beragam
di Indonesia, PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk mencoba mengambil peluang pasar
khusunya produk minuman yang dinilai belum optimal dipasarkan oleh perusahaan
lain nya. PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk memasarkan Ultra Milk untuk produk susu
serta produk lain seperti Buavita untuk jus buah segar, Teh Kotak untuk minuman teh
segar,Sari Asam Asli untuk minuman kesehatan, Sari Kacang Ijo, dan minuman lain
nya, mencoba bersaing dengan perusahaan lain nya. PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk
pada tahun 2005 telah menjual produknya dengan omzet penjualan sebesar 4,414
Milyar rupiah dengan market share 8.5% di Bandung.(Sumber: Manajemen PT.
4
Dalam tabel berikut disajikan jumlah volume penjualan keseluruhan PT.
Ultrajaya Milk Industry .Tbk dari tahun 2001 sampai tahun 2005 untuk empat produk
yaitu: Susu Ultra, Buavita, Teh Kotak, dan Sari Asam Asli dimana produk Susu Ultra
memberikan kontribusi sekitar 32,3 %-nya. Dilihat dari total sales volume atau
volume penjualan keseluruhan, maka PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk telah berhasil
dalam meningkatkan kembali volume penjualannya setelah mengalami penurunan
penjualan pada tahun 2001, sehingga pada tahun 2005 yang lalu telah mencapai
market share 49,7% di Indonesia. (Sumber: AC Nielsen & Manajemen PT.
Ultrajaya Milk Industry .Tbk,2006)
Tabel 1.3
Volume penjualan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.
Volume penjualan produk PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk dalam unit
(ribuan)
Susu Ultra Buavita Teh Kotak Sari Asam Asli Tahun
Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
2001 2.370 2.500 2.690 2.750 1.710 2.000 1.220 1.500
2002 2.120 2.250 2.450 2.500 1.700 1750 930 1.250
2003 1.650 2.000 1.660 2.250 1.600 1.750 1.020 1.250
2004 1.880 2.000 1.990 2.250 1.650 1.750 890 1.000
2005 2.030 2.250 2.230 2.500 1.830 2.000 910 1000
5
Pada tabel di atas terlihat bahwa pada setiap tahun, realisasi PT. Ultrajaya
Milk Industry .Tbk dalam memasarkan produk minuman, khususnya produk susu
ultra belum mencapai target yang di harapkan. Beberapa kemungkinan penyebab
tidak tercapainya target adalah seperti faktor tingkat pendapatan, harga produk,
kualitas produk, rendah nya pengetahuan para konsumen di wilayah Bandung
terhadap layanan – layanan dan keunggulan produk susu UHT Ultra Milk
dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. (Manajemen Ultrajaya,2006)
Belum tercapainya target penjualan tersebut diduga disebabkan oleh strategi
pemasaran yang kurang tepat, seperti penggunaan alat-alat bauran pemasaran yang
terdiri dari: product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence
(Kotler, 1992 : 28)
Bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk seperti:
♣ Product/ produk yang ditawarkan oleh Ultrajaya adalah susu murni dengan
sterilisasi UHT (Ultra High Temperature) di mana susu dipanaskan pada suhu
140 derajat Celcius selama 4 detik untuk mematikan semua bakteri. Waktu
pemanasan yang sangat singkat tersebut memastikan tingkat kerusakan gizi
dan kesegaran susunya paling sedikit. Selain itu susu ultra juga di kemas dalam
kemasan aseptic 6 lapis untuk melindungi susu dari sinar matahari, udara,
6
♣ Price/ harga, harga yang ditawarkan produk susu ultra milk adalah harga yang
terjangkau oleh semua kalangan baik menengah bawah maupun menengah atas
dan dapat bersaing dengan produk susu UHT sejenis. Hal ini dapat dilihat
melalui perbandingan harga jual obat sakit kepala sejenis pada table berikut
ini:
Table 1.4
Perbandingan Harga pasar pada susu UHT
Merk Harga Netto
Ultramilk 2.150 200 ml
Milo 3.400 200 ml
Frisian Flag 2.075 190 ml
Indomilk 2.200 200 ml
Andec Boneto 2.650 200 ml
♣ Place/ tempat pemasaran produk Susu Ultra di kota Bandung adalah di
supermarket/hypermarket (Yogya, Giant, SuperIndo, AlfaMart, Circle K,
Griya, Carefour,dll).
♣ Promotion/ promosi yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk
melalui media iklan di televisi, majalah-majalah, radio, pamflet-pamflet, dll.
Dari keempat bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk
Industry .Tbk, untuk memasarkan/mengenalkan susu UHT ke pasar, diduga promosi
melalui periklanan di televisi adalah faktor yang lebih dominan dalam meningkatkan
7
Menurut Ernest Katoppo (2001 ; 9) periklanan merupakan komunikasi non
personal yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk konsumen akan
produk melalui suatu media seperti televisi dan dibiayai oleh perusahaan yang
mengiklankan nya. Jadi dapat disimpulkan diadakannya iklan di televisi adalah untuk
meningkatkan laba atau volume penjualan. Periklanan dapat meningkatkan volume
penjualan apabila dilaksanakan secara intensif.
Menurut Sandra E. Moriarty (1991-297) periklanan di televisi :
“Television is a powerful medium because it offers action and high impact imagery. TV commercials with their succession of visual elements provide more opportunity than print for engaging the consumer in product-related visual imagery with enhances the product attributes.”
Yang berarti televisi merupakan media yang lebih bagus dibandingkan dengan media
lain karena dapat menampilkan atribut dari produk, aksi dan pengaruh yang kuat
kepada konsumen.
Sedangkan iklan di televisi menurut O’Guinn, Allen, Semenik (2003 : 341) :
“Television offers the chance for advertising two extraordinary opportunities. First, the diversity of communication possibilities allow for outstanding creative expressions of a brand’s value. Dramatic color sweeping action, and spectacular sound effect can cast a brand in an exciting and unique light. Second, once this expressive presentation of a brand is prepared, itcan be disseminated to million consumers.”
Yang berarti televisi menawarkan dua kelebihan, yaitu Pertama, dengan tampilan
warna serta aksi dan efek suara yang bagus serta pencahayaan yang unik dapat
menunjukkan kelas daripada produk yang ditawarkan. Kedua, dengan penyampaian
yang tepat dari produk yang ditawarkan, dapat memukau jutaan konsumen atau
8
Menurut Judy Uway, Media Director JC&K Advertising on Television,
dari tahun ke tahun selalu ada kenaikan belanja iklan di televisi (www.swa.co.id).
Jika tahun 2002 angkanya mencapai lebih dari Rp 13.293 triliun, tahun 2003
angkanya melonjak hingga sebesar Rp 17.659 triliun. Diperkirakan pada belanja iklan
di televisi di tahun 2003 akan mengalami kenaikan 20%-30% dibandingkan tahun
sebelum nya. Riset yang dilakukan perusahaan komunikasi Lowe Indonesia bekerja
sama dengan perusahaan penelitian Prompt menyebutkan bahwa pertumbuhan belanja
iklan televisi di Indonesia merupakan kedua tertinggi setelah China, dimana sekitar
54% belanja iklan di Indonesia disalurkan ke stasiun-stasiun televisi.
Penelitian keterkaitan antara program periklanan di televisi yang dilaksanakan
dalam meningkatkan volume penjualan juga dapat dilihat dari hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Sandra Budijanto (2002) dengan hasil bahwa
terdapat peranan yang signifikan atau sangat kuat dengan r = 0,872 antara program
periklanan melalui media televisi dengan peningkatan volume penjualan televisi pada
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk..
Dari uraian di atas maka akan diteliti mengenai “PENGARUH
PELAKSANAAN PROGRAM PERIKLANAN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP
9
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana pelaksanaan program periklanan di media televisi yang dilakukan oleh
PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. di Bandung?
2) Bagaimana volume penjualan Susu Ultra Milk oleh PT Ultrajaya Milk Industry
Tbk. di Bandung?
3) Seberapa besar pengaruh pelaksanaan program periklanan di televisi terhadap
volume penjualan Susu Ultra Milk pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. di
Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian yang ingin di capai
adalah untuk:
1) Mengetahui pelaksanaan program periklanan di media televisi yang dilakukan PT
Ultrajaya Milk Industry Tbk. di Bandung.
2) Mengetahui volume penjualan produk susu Ultra Milk sebagai salah satu produk
susu UHT PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. di Bandung.
3) Mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan program periklanan di televisi
dalam meningkatkan volume penjualan susu Ultra Milk pada PT Ultrajaya Milk
10
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan teoritis:
Sebagai upaya untuk pengembangan disiplin ilmu pemasaran terutama
bermanfaat dalam menyempurnakan kebijakan program periklanan di televisi
dalam meningkatkan volume penjualan.
Kegunaan praktis:
Berguna untuk operasional, memberikan sumbangan, ide-ide atau
masukan-masukan, serta bahan pemikiran dalam menerapkan strategi bagi perusahaan dan
lembaga lain yang terikat dalam menangani masalah periklanan di televisi khusus
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Proses pelaksanaan periklanan Ultra Milk di media televisi dalam
memasarkan produknya kepada konsumen telah mencapai tujuan program
periklanannya sesuai dengan hasil penelitian dengan persentase rata-rata
sebagai berikut: Frekuensi responden menyaksikan iklan Ultra Milk pada
waktu Day Time 56.57 %, frekuensi iklan Ultra Milk di televisi sudah
tepat dengan tujuan iklan 60.61 %, lamanya iklan Ultra Milk ditayangkan
di televisi 42.43 %, media konteks/event pada iklan Ultra Milk sudah
sesuai dengan tujuan iklan 59.60 %, media konteks/event sudah tepat
dengan daya tarik iklan 53.54 %, kesukaan responden terhadap media
konteks/event pada iklan Ultra Milk 62.63 %, Jam Tayang pada iklan Ultra
Milk sudah sesuai dengan tujuan iklan 58.59 %, Jam Tayang pada waktu
Day Time sudah tepat 63.64 %, Jam Tayang pada waktu Fringe Time
sudah tepat 43.44 %, Jam Tayang pada waktu Prime Time sudah tepat
43.44 %, kesesuaian musik/jingle dengan tujuan iklan 73.74 %, ketepatan
musik/jingle dengan mengingatkan konsumen 69.70 %, kesukaan
responden terhadap musik/jingle pada iklan Ultra Milk 70.71 %,
kesesuaian bahasa dengan tujuan iklan 57.58 %, kesukaan konsumen
109
ketepatan bahasa yang digunakan baik yang bersifat informatif maupun
tidak informatif 63.64 %, dan ketepatan bahasa untuk daya tarik iklan
57.58 %,. Secara umum, rata-rata responden menyatakan setuju dan
menyukai iklan Ultra Milk di media televisi.
2. Volume penjualan Ultra Milk di kota Bandung dari bulan Januari 2005
sampai bulan September 2005 dengan realisasi sebesar 99,85 % dari
rencana target penjualannya, menunjukkan bahwa penjualan Ultra Milk di
kota Bandung sangat bagus dan hampir sesuai dengan target penjualannya.
3. Pengaruh antara proses pelaksanaan periklanan di media televisi terhadap
volume penjualan Ultra Milk adalah sebesar 64 %, yang berarti masih
terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi volume penjualan
disamping periklanan di media televisi sebesar 100 % - 64 % = 36 %,
diantaranya faktor kegiatan promosi lainnya (promosi penjualan, penjualan
langsung, humas, dan penjualan perorangan), faktor produk, harga,
maupun saluran distribusinya.
5.2 Saran
Dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 64 %, berarti masih
terdapat faktor lain sebesar 36 % yang mempengaruhi volume penjualan Ultra
Milk selain periklanan di televisi, seperti produk, harga, dan pendistribusian.
Untuk itu disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
periklanan terhadap volume penjualan Ultra Milk dengan periklanan melalui
DAFTAR PUSTAKA
Saladin, Djaslim, 1999, Industri Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Penerbit Linda Karya.
Saladin, Djaslim, 2002, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengendalian, Penerbit Linda Karya Bandung.
Shimp, Terence A, 2000, Periklanan Promosi, dan Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu, diterjemahkan oleh Revyani Sjahrial dan Dyah
Anikasari, Edisi Ke-5, Jilid I, Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip, 2004, Marketing Insights From A to Z, Alih Bahasa Anies Lastiati, Penerbit Erlangga.
Lamb, Charles W.Jr, Joseph F. Hair, Carl Mc.Daniel, 2001, Pemasaran, diterjemahkan oleh David Octarevia, Edisi I, Jilid 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Max Sutherland & Alice K. Sylvester, 2004, Advertising and the Mind of the
Consumer, penerjemah Andreas Haryono & Slamet, Penyunting Tim Porta
Santa, Cetakan I, Penerbit PPM, Jakarta.
Nan Zhou, Dongsheng Zhou, and Ming Ouyang, 2003, Long Term Effects of Television Advertising On Sales Of Consumer Durables And
Nondurables, Journal Of Advertising ; Summer 2003 ; 32, 2 ; ABI/INFORM
Global Pg. 45. .
Rahayu, Sri, 2005, Aplikasi SPSS Versi 12.00 dalam Riset Pemasaran, Cetakan I, Penerbit CV. Alfabeta Bandung.
Santoso, Singgih, 2002, SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Cetakan III, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta.
Wells, William, John Burnett, Sandra Moriarty, 1995, Advertising : Priciples and Practice, 3rd Edition, Prentice Hall.
Stanton, William J. And Charles Ewtrell (1994), Fundamental Of Marketing, 8th
Edition, Singapore : Mc Graw-Hill.
Patrick De Pelsmacker ; Maggie Geuens ; Pascal Anckaert, 2002, Media Context and Advertising Effectiveness: The Role of Context Appreciation and
Context/ Ad Similarity, Journal of Advertising, Summer 2002 ; 31,2 ;
ABI/INFORM Global Pg. 49
Badan Pusat Statistik, 2005, Penyusunan Data Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA)
2005 Propinsi Jawa Barat.
Kotler, Philip and Gary Armstrong, 2001, Dasar-dasar Pemasaran, diterjemahkan oleh Drs. Alexander Sindoro, Edisi Indonesia, Jilid 2, Penerbit Prehallindo, Jakarta.
Dana L Alden ; Ashesh Mukherjee ; Wayne D Hoyer, 2000, The Effects of Incongruity, Surprise and Positive Moderators on Perceived Humor in
Television Advertising, Journal of Advertising, Summer 2000 ; 29,2 ;
ABI/INFORM Global Pg.1
Kineta Hung, 2000, Narrative Music in Congruent and Incongruent TV
Advertising, Journal of Advertising, Spring 2000 ; 29,1 ; ABI/INFORM
Global Pg.25
Ferrel, Pride, 1995, Pemasaran, Teori dan Praktek Sehari-hari, diterjemahkan oleh