• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan di Media Televisi Terhadap Volume Penjualan Susu Ultra Nilk di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan di Media Televisi Terhadap Volume Penjualan Susu Ultra Nilk di Kota Bandung."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Asmun, 2005; PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PERIKLANAN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SUSU ULTRA MILK DI KOTA BANDUNG. Dibawah bimbingan Dr. H. Surachman Surjaatmadja.

(2)

ABSTRACT

Asmun, 2005; INFLUENCE OF ADVERTISING PROGRAM IMPLEMENTATION ON TELEVISION MEDIUM TOWARD ULTRA MILK SALES VOLUME AT BANDUNG. Under tuition of Dr. H. Surachman Surjaatmadja.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK……….i

ABSTRACT………..ii

KATA PENGANTAR………..iii

DAFTAR ISI………...vi

DAFTAR TABEL………viii

DAFTAR GAMBAR……….x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………1-8 1.2Identifikasi Masalah………...9

1.3Tujuan Penelitian………...9

1.4Kegunaan Penelitian………...10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka……….………...11

2.1.1Pengertian Periklanan di televisi…..………..13-45 2.1.2Pengertian Volume Penjualan….………...45-47 2.1.3Pengaruh Program Periklanan di TV terhadap Volume Penjualan………...………47

2.2Kerangka Pemikiran………48-49 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian………..50

(4)

3.2.2Definisi Operasional Variabel...………... ...51-55 3.2.3Jenis dan Sumber Data………...………56

3.2.4Teknik Penentuan Sampel……….………… ……….56 -57 3.3Teknik Pengumpulan Data……… ………...57 -58 3.4Metode Analisis………... ...58-61 3.5Rancangan Pengujian Hipotesa………... ...61-62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Penelitian….. ……… ……… …………..63 -78 4.2Profil Responden………... ...79-85 4.3Pelaksanaan Program Periklanan Ultra Milk di Televisi yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.……... ……… …...8 6-103 4.4Volume Penjualan Susu Ultra di Kota Bandung...95-97 4.5Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan Melalui Media Televisi Terhadap Volume Penjualan Ultra Milk di Kota Bandung………... ...104-107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan……… ……..108 -109

5.2Saran……… ….10 9

DAFTAR PUSTAKA………...111 -112

(5)

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1.1 Inflasi Perdagangan di Indonesia, Januari 2003 – November 2005……1

Tabel 1.2 Persentase Rata-rata Pengeluaran Perkapita sebulan untuk makanan dan minuman di Jawa Barat 2005...……….…...3

Tabel 1.3 Volume Penjualan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk………..4

Tabel 1.4 Perbandingan Harga Pasar pada Susu UHT………6

Tabel 2.1 Dimensi-dimensi Periklanan di Televisi……….42

Tabel 3.1 Operasional Variabel ( X )………..53

Tabel 3.2 Derajat Hubungan dan Penafsiran……….…..61

Tabel 4.1 Produk-produk PT. Ultrajaya………..70

Tabel 4.2 Produk Kerjasama PT.Ultrajaya……….………...71

Tabel 4.3 Profil responden………...………....79

Tabel 4.4 Jenis kelamin responden………..………..…..80

Tabel 4.5 Profesi responden……….………....81

Tabel 4.6 Tingkat pendapatan responden per bulan………....82

Tabel 4.7 Daerah tempat tinggal responden………....83

Tabel 4.8 Frekuensi responden menonton televisi………..……...83

Tabel 4.9 Tingkat kesukaan responden terhadap iklan televisi…………..……...84

Tabel 4.10 Awarness responden terhadap iklan ultra milk di televisi………….…..85

Tabel 4.11 Frekuensi responden menyaksikan iklan susu ultra di televisi pada waktu Day Time……… ………86

Tabel 4.12 Tanggapan responden tentang frekuensi iklan susu ultra milk di televisi sudah tepat dengan tujuan iklan………..87

Tabel 4.13 Durasi penayangan iklan ultra milk di televisi………....88

(6)

Tabel 4.15 Tanggapan responden tentang media konteks/event pada iklan susu ultra

sudah tepat dengan daya tarik iklan……….…...90

Tabel 4.16 Tanggapan responden tentang kesukaannya terhadap media konteks/event pada iklan ultra milk di televisi………..….91

Tabel 4.17 Tanggapan responden tentang jam tayang iklan ultra milk di televisi sudah sesuai dengan tujuan iklan………..….….92

Tabel 4.18 Tanggapan responden tentang jam tayang iklan ultra milk di televisi pada waktu Day Time sudah tepat………...93

Tabel 4.19 Tanggapan responden tentang jam tayang iklan ultra milk di televisi pada waktu Fringe Time sudah tepat……… ………….…..94

Tabel 4.20 Tanggapan responden tentang jam tayang iklan ultra milk di televisi pada waktu Prime Time sudah tepat……….…...95

Tabel 4.21 Tanggapan responden tentang kesesuaian musik/jingle iklan ultra milk di televisi sudah sesuai dengan tujuan iklan………...…96

Tabel 4.22 Tanggapan responden tentang ketepatan musik/jingle iklan ultra milk di televisi dapat mengingatkan konsumen………..…97

Tabel 4.23 Tanggapan responden tentang kesukaannya terhadap musik/jingle pada iklan ultra milk di televisi……….……..98

Tabel 4.24 Tanggapan responden tentang kesesuaian bahasa pada iklan ultra milk di televisi dengan tujuan iklan………99

Tabel 4.25 Tanggapan responden tentang kesukaannya terhadap bahasa yang digunakan pada iklan ultra milk di televisi………...100

Tabel 4.26 Tanggapan responden tentang ketepatan penggunaan bahasa pada iklan ultra milk di televisi yang informatif atau tidak informatif………..…101

Tabel 4.27 Tanggapan responden tentang ketepatan bahasa pada iklan ultra milk di televisi sudah tepat dengan daya tarik iklan……….…102

Tabel 4.28 Volume penjualan susu ultra di kota Bandung……….….103

Tabel 4.29 Korelasi antara dua variabel (X & Y)…….………...…105

(7)

Daftar Gambar

Halaman Gambar 2.1 Dasar Proses Komunikasi..………...26

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penelitian Penyusunan Skripsi di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

2. Berita Acara Bimbingan 3. Kuesioner Penelitian 4. Tabel T

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Jumlah penduduk sangat mempengaruhi market share dari produk-produk yang

ditawarkan oleh para produsen. Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk pada

urutan ketiga di dunia (Sumber : Badan Pusat Statistik,2005) merupakan tempat

pemasaran produk atau market share yang bagus bagi produsen dari dalam negeri

maupun luar negeri. Data ini dapat dilihat dari terus meningkatnya nilai perdagangan

di Indonesia misalnya dari tahun 2003-2005 yang dapat dilihat pada tabel 1.1 di

bawah ini. Produk-produk yang ditawarkan pada market share di Indonesia,

diantaranya akan diambil sample dari beberapa macam contoh produk yang

ditawarkan seperti : elektronik, makanan, otomotif, obat-obatan, dan entertainment

pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1

Inflasi Perdagangan di Indonesia, January 2003 - November 2005

( 1996=100)

Year 2003 2004 2005

Food Stuff -0.72 6.38 15.45

Prepared Food, Beverage, Cigarette, and Tobacco 6.24 4.85 12.98 Housing, Water, Electricity, Gas and Fuel 9.21 7.4 13.54

Clothing 7.09 4.87 6.08

Medical Care 5.67 4.75 5.51

Education, Recreation & Sports 11.71 10.31 8.26 Transportation, Communication and Financial Services 4.1 5.84 44.7

General 5.06 6.4 17.17

(10)

2

Hasil analisis makro ekonomi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Jawa

Barat, tercatat jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2005 sebesar 39.140.812

dengan perincian: laki-laki sebanyak 19.338.980 dan perempuan sebanyak

19.801.832, dengan sex ratio sebesar 102,4. Jadi setiap 1000 perempuan berbanding

dengan 1024 laki-laki. Ini merupakan market share bagi produk-produk kebutuhan

hidup yang ditawarkan oleh beragam perusahaan di Indonesia khusus nya daerah

Jawa Barat.

Melihat perkembangan produksi makanan dan minuman serta tingkat

konsumsi nya yg cukup besar (tabel 1.1), maka perusahaan-perusahaan seperti: PT.

Frisian Flag Indonesia (Frisian Flag), Abico Dairy Farm Co., Ltd (Nestle), PT.

Greenfield Indonesia(Andec), PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.(Ultramilk), PT.

Indolakto (Indomilk) dan lain-lainnya berusaha melayani kebutuhan masyarakat akan

produk minuman terutama susu UHT atau susu yang disterilkan dengan suhu tinggi.

Jawa Barat khusus nya Bandung dinilai mempunyai potensi pasar yang cukup baik

untuk memasarkan produk susu UHT, data tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.2

(11)

3

Tabel 1.2

Persentase Rata-rata Pengeluaran Perkapita sebulan untuk makanan dan minuman di

Jawa Barat 2005

Jenis makanan Persentase (%)

Padi-padian dan umbi-umbian 21,16

Ikan, daging, telur dan susu 20,68

Kacang, buah-buahan dan sayuran 15,06

Rokok, tembakau, dan minuman alcohol 14,59

Makanan dan minuman jadi 13,36

Konsumsi lain 15,15

Total 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Barat,2006

Melihat perkembangan permintaan susu di kota Bandung dan tingkat

konsumsinya yg cukup besar serta karakteristik konsumen yang berbeda dan beragam

di Indonesia, PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk mencoba mengambil peluang pasar

khusunya produk minuman yang dinilai belum optimal dipasarkan oleh perusahaan

lain nya. PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk memasarkan Ultra Milk untuk produk susu

serta produk lain seperti Buavita untuk jus buah segar, Teh Kotak untuk minuman teh

segar,Sari Asam Asli untuk minuman kesehatan, Sari Kacang Ijo, dan minuman lain

nya, mencoba bersaing dengan perusahaan lain nya. PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk

pada tahun 2005 telah menjual produknya dengan omzet penjualan sebesar 4,414

Milyar rupiah dengan market share 8.5% di Bandung.(Sumber: Manajemen PT.

(12)

4

Dalam tabel berikut disajikan jumlah volume penjualan keseluruhan PT.

Ultrajaya Milk Industry .Tbk dari tahun 2001 sampai tahun 2005 untuk empat produk

yaitu: Susu Ultra, Buavita, Teh Kotak, dan Sari Asam Asli dimana produk Susu Ultra

memberikan kontribusi sekitar 32,3 %-nya. Dilihat dari total sales volume atau

volume penjualan keseluruhan, maka PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk telah berhasil

dalam meningkatkan kembali volume penjualannya setelah mengalami penurunan

penjualan pada tahun 2001, sehingga pada tahun 2005 yang lalu telah mencapai

market share 49,7% di Indonesia. (Sumber: AC Nielsen & Manajemen PT.

Ultrajaya Milk Industry .Tbk,2006)

Tabel 1.3

Volume penjualan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.

Volume penjualan produk PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk dalam unit

(ribuan)

Susu Ultra Buavita Teh Kotak Sari Asam Asli Tahun

Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

2001 2.370 2.500 2.690 2.750 1.710 2.000 1.220 1.500

2002 2.120 2.250 2.450 2.500 1.700 1750 930 1.250

2003 1.650 2.000 1.660 2.250 1.600 1.750 1.020 1.250

2004 1.880 2.000 1.990 2.250 1.650 1.750 890 1.000

2005 2.030 2.250 2.230 2.500 1.830 2.000 910 1000

(13)

5

Pada tabel di atas terlihat bahwa pada setiap tahun, realisasi PT. Ultrajaya

Milk Industry .Tbk dalam memasarkan produk minuman, khususnya produk susu

ultra belum mencapai target yang di harapkan. Beberapa kemungkinan penyebab

tidak tercapainya target adalah seperti faktor tingkat pendapatan, harga produk,

kualitas produk, rendah nya pengetahuan para konsumen di wilayah Bandung

terhadap layanan – layanan dan keunggulan produk susu UHT Ultra Milk

dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. (Manajemen Ultrajaya,2006)

Belum tercapainya target penjualan tersebut diduga disebabkan oleh strategi

pemasaran yang kurang tepat, seperti penggunaan alat-alat bauran pemasaran yang

terdiri dari: product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence

(Kotler, 1992 : 28)

Bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk seperti:

Product/ produk yang ditawarkan oleh Ultrajaya adalah susu murni dengan

sterilisasi UHT (Ultra High Temperature) di mana susu dipanaskan pada suhu

140 derajat Celcius selama 4 detik untuk mematikan semua bakteri. Waktu

pemanasan yang sangat singkat tersebut memastikan tingkat kerusakan gizi

dan kesegaran susunya paling sedikit. Selain itu susu ultra juga di kemas dalam

kemasan aseptic 6 lapis untuk melindungi susu dari sinar matahari, udara,

(14)

6

Price/ harga, harga yang ditawarkan produk susu ultra milk adalah harga yang

terjangkau oleh semua kalangan baik menengah bawah maupun menengah atas

dan dapat bersaing dengan produk susu UHT sejenis. Hal ini dapat dilihat

melalui perbandingan harga jual obat sakit kepala sejenis pada table berikut

ini:

Table 1.4

Perbandingan Harga pasar pada susu UHT

Merk Harga Netto

Ultramilk 2.150 200 ml

Milo 3.400 200 ml

Frisian Flag 2.075 190 ml

Indomilk 2.200 200 ml

Andec Boneto 2.650 200 ml

Place/ tempat pemasaran produk Susu Ultra di kota Bandung adalah di

supermarket/hypermarket (Yogya, Giant, SuperIndo, AlfaMart, Circle K,

Griya, Carefour,dll).

Promotion/ promosi yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry .Tbk

melalui media iklan di televisi, majalah-majalah, radio, pamflet-pamflet, dll.

Dari keempat bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk

Industry .Tbk, untuk memasarkan/mengenalkan susu UHT ke pasar, diduga promosi

melalui periklanan di televisi adalah faktor yang lebih dominan dalam meningkatkan

(15)

7

Menurut Ernest Katoppo (2001 ; 9) periklanan merupakan komunikasi non

personal yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk konsumen akan

produk melalui suatu media seperti televisi dan dibiayai oleh perusahaan yang

mengiklankan nya. Jadi dapat disimpulkan diadakannya iklan di televisi adalah untuk

meningkatkan laba atau volume penjualan. Periklanan dapat meningkatkan volume

penjualan apabila dilaksanakan secara intensif.

Menurut Sandra E. Moriarty (1991-297) periklanan di televisi :

“Television is a powerful medium because it offers action and high impact imagery. TV commercials with their succession of visual elements provide more opportunity than print for engaging the consumer in product-related visual imagery with enhances the product attributes.”

Yang berarti televisi merupakan media yang lebih bagus dibandingkan dengan media

lain karena dapat menampilkan atribut dari produk, aksi dan pengaruh yang kuat

kepada konsumen.

Sedangkan iklan di televisi menurut O’Guinn, Allen, Semenik (2003 : 341) :

“Television offers the chance for advertising two extraordinary opportunities. First, the diversity of communication possibilities allow for outstanding creative expressions of a brand’s value. Dramatic color sweeping action, and spectacular sound effect can cast a brand in an exciting and unique light. Second, once this expressive presentation of a brand is prepared, itcan be disseminated to million consumers.”

Yang berarti televisi menawarkan dua kelebihan, yaitu Pertama, dengan tampilan

warna serta aksi dan efek suara yang bagus serta pencahayaan yang unik dapat

menunjukkan kelas daripada produk yang ditawarkan. Kedua, dengan penyampaian

yang tepat dari produk yang ditawarkan, dapat memukau jutaan konsumen atau

(16)

8

Menurut Judy Uway, Media Director JC&K Advertising on Television,

dari tahun ke tahun selalu ada kenaikan belanja iklan di televisi (www.swa.co.id).

Jika tahun 2002 angkanya mencapai lebih dari Rp 13.293 triliun, tahun 2003

angkanya melonjak hingga sebesar Rp 17.659 triliun. Diperkirakan pada belanja iklan

di televisi di tahun 2003 akan mengalami kenaikan 20%-30% dibandingkan tahun

sebelum nya. Riset yang dilakukan perusahaan komunikasi Lowe Indonesia bekerja

sama dengan perusahaan penelitian Prompt menyebutkan bahwa pertumbuhan belanja

iklan televisi di Indonesia merupakan kedua tertinggi setelah China, dimana sekitar

54% belanja iklan di Indonesia disalurkan ke stasiun-stasiun televisi.

Penelitian keterkaitan antara program periklanan di televisi yang dilaksanakan

dalam meningkatkan volume penjualan juga dapat dilihat dari hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Sandra Budijanto (2002) dengan hasil bahwa

terdapat peranan yang signifikan atau sangat kuat dengan r = 0,872 antara program

periklanan melalui media televisi dengan peningkatan volume penjualan televisi pada

PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk..

Dari uraian di atas maka akan diteliti mengenai “PENGARUH

PELAKSANAAN PROGRAM PERIKLANAN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP

(17)

9

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pelaksanaan program periklanan di media televisi yang dilakukan oleh

PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. di Bandung?

2) Bagaimana volume penjualan Susu Ultra Milk oleh PT Ultrajaya Milk Industry

Tbk. di Bandung?

3) Seberapa besar pengaruh pelaksanaan program periklanan di televisi terhadap

volume penjualan Susu Ultra Milk pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. di

Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian yang ingin di capai

adalah untuk:

1) Mengetahui pelaksanaan program periklanan di media televisi yang dilakukan PT

Ultrajaya Milk Industry Tbk. di Bandung.

2) Mengetahui volume penjualan produk susu Ultra Milk sebagai salah satu produk

susu UHT PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. di Bandung.

3) Mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan program periklanan di televisi

dalam meningkatkan volume penjualan susu Ultra Milk pada PT Ultrajaya Milk

(18)

10

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan teoritis:

Sebagai upaya untuk pengembangan disiplin ilmu pemasaran terutama

bermanfaat dalam menyempurnakan kebijakan program periklanan di televisi

dalam meningkatkan volume penjualan.

Kegunaan praktis:

Berguna untuk operasional, memberikan sumbangan, ide-ide atau

masukan-masukan, serta bahan pemikiran dalam menerapkan strategi bagi perusahaan dan

lembaga lain yang terikat dalam menangani masalah periklanan di televisi khusus

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Proses pelaksanaan periklanan Ultra Milk di media televisi dalam

memasarkan produknya kepada konsumen telah mencapai tujuan program

periklanannya sesuai dengan hasil penelitian dengan persentase rata-rata

sebagai berikut: Frekuensi responden menyaksikan iklan Ultra Milk pada

waktu Day Time 56.57 %, frekuensi iklan Ultra Milk di televisi sudah

tepat dengan tujuan iklan 60.61 %, lamanya iklan Ultra Milk ditayangkan

di televisi 42.43 %, media konteks/event pada iklan Ultra Milk sudah

sesuai dengan tujuan iklan 59.60 %, media konteks/event sudah tepat

dengan daya tarik iklan 53.54 %, kesukaan responden terhadap media

konteks/event pada iklan Ultra Milk 62.63 %, Jam Tayang pada iklan Ultra

Milk sudah sesuai dengan tujuan iklan 58.59 %, Jam Tayang pada waktu

Day Time sudah tepat 63.64 %, Jam Tayang pada waktu Fringe Time

sudah tepat 43.44 %, Jam Tayang pada waktu Prime Time sudah tepat

43.44 %, kesesuaian musik/jingle dengan tujuan iklan 73.74 %, ketepatan

musik/jingle dengan mengingatkan konsumen 69.70 %, kesukaan

responden terhadap musik/jingle pada iklan Ultra Milk 70.71 %,

kesesuaian bahasa dengan tujuan iklan 57.58 %, kesukaan konsumen

(20)

109

ketepatan bahasa yang digunakan baik yang bersifat informatif maupun

tidak informatif 63.64 %, dan ketepatan bahasa untuk daya tarik iklan

57.58 %,. Secara umum, rata-rata responden menyatakan setuju dan

menyukai iklan Ultra Milk di media televisi.

2. Volume penjualan Ultra Milk di kota Bandung dari bulan Januari 2005

sampai bulan September 2005 dengan realisasi sebesar 99,85 % dari

rencana target penjualannya, menunjukkan bahwa penjualan Ultra Milk di

kota Bandung sangat bagus dan hampir sesuai dengan target penjualannya.

3. Pengaruh antara proses pelaksanaan periklanan di media televisi terhadap

volume penjualan Ultra Milk adalah sebesar 64 %, yang berarti masih

terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi volume penjualan

disamping periklanan di media televisi sebesar 100 % - 64 % = 36 %,

diantaranya faktor kegiatan promosi lainnya (promosi penjualan, penjualan

langsung, humas, dan penjualan perorangan), faktor produk, harga,

maupun saluran distribusinya.

5.2 Saran

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 64 %, berarti masih

terdapat faktor lain sebesar 36 % yang mempengaruhi volume penjualan Ultra

Milk selain periklanan di televisi, seperti produk, harga, dan pendistribusian.

Untuk itu disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh

periklanan terhadap volume penjualan Ultra Milk dengan periklanan melalui

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Saladin, Djaslim, 1999, Industri Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Penerbit Linda Karya.

Saladin, Djaslim, 2002, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Pelaksanaan, dan Pengendalian, Penerbit Linda Karya Bandung.

Shimp, Terence A, 2000, Periklanan Promosi, dan Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu, diterjemahkan oleh Revyani Sjahrial dan Dyah

Anikasari, Edisi Ke-5, Jilid I, Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip, 2004, Marketing Insights From A to Z, Alih Bahasa Anies Lastiati, Penerbit Erlangga.

Lamb, Charles W.Jr, Joseph F. Hair, Carl Mc.Daniel, 2001, Pemasaran, diterjemahkan oleh David Octarevia, Edisi I, Jilid 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Max Sutherland & Alice K. Sylvester, 2004, Advertising and the Mind of the

Consumer, penerjemah Andreas Haryono & Slamet, Penyunting Tim Porta

Santa, Cetakan I, Penerbit PPM, Jakarta.

Nan Zhou, Dongsheng Zhou, and Ming Ouyang, 2003, Long Term Effects of Television Advertising On Sales Of Consumer Durables And

Nondurables, Journal Of Advertising ; Summer 2003 ; 32, 2 ; ABI/INFORM

Global Pg. 45. .

Rahayu, Sri, 2005, Aplikasi SPSS Versi 12.00 dalam Riset Pemasaran, Cetakan I, Penerbit CV. Alfabeta Bandung.

Santoso, Singgih, 2002, SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Cetakan III, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta.

Wells, William, John Burnett, Sandra Moriarty, 1995, Advertising : Priciples and Practice, 3rd Edition, Prentice Hall.

(22)

Stanton, William J. And Charles Ewtrell (1994), Fundamental Of Marketing, 8th

Edition, Singapore : Mc Graw-Hill.

Patrick De Pelsmacker ; Maggie Geuens ; Pascal Anckaert, 2002, Media Context and Advertising Effectiveness: The Role of Context Appreciation and

Context/ Ad Similarity, Journal of Advertising, Summer 2002 ; 31,2 ;

ABI/INFORM Global Pg. 49

Badan Pusat Statistik, 2005, Penyusunan Data Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA)

2005 Propinsi Jawa Barat.

Kotler, Philip and Gary Armstrong, 2001, Dasar-dasar Pemasaran, diterjemahkan oleh Drs. Alexander Sindoro, Edisi Indonesia, Jilid 2, Penerbit Prehallindo, Jakarta.

Dana L Alden ; Ashesh Mukherjee ; Wayne D Hoyer, 2000, The Effects of Incongruity, Surprise and Positive Moderators on Perceived Humor in

Television Advertising, Journal of Advertising, Summer 2000 ; 29,2 ;

ABI/INFORM Global Pg.1

Kineta Hung, 2000, Narrative Music in Congruent and Incongruent TV

Advertising, Journal of Advertising, Spring 2000 ; 29,1 ; ABI/INFORM

Global Pg.25

Ferrel, Pride, 1995, Pemasaran, Teori dan Praktek Sehari-hari, diterjemahkan oleh

Gambar

TABEL T
Tabel 1.2 Persentase Rata-rata Pengeluaran Perkapita sebulan untuk makanan dan minuman di
Tabel 1.3
Table 1.4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan mata dapat dilakukan dengan cara mengusap kotoran pada mata dari sudut mata bagian dalam ke sudut mata bagian luar mata mengunakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran Brain-Based Teaching efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok

Prototipe relai digital yang dikembang menggunakan mikrokontroler A T89S51 yang dilengkapi serial port interface RS-232, EEPROM dan PPI 8255 serta komunikasi serial

Dari pembahasan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam memberikan pelayanan, yaitu penanganan kecelakaan lalu lintas oleh Polres Sukoharjo masih

Petugas melayani baik masyarakat yang sudah menjadi anggota sampai masyarakat yang belum menjadi anggota perpustakaan keliling pada armada mobil yang

Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar operator Layanan Internet Mahasiswa UNY mempunyai tingkat aktivitas fisik dalam kategori sedang.. Kata Kunci: aktivitas

Dibawah ini yang merupakan makanan sumber zat besi atau makanan untuk penambah darah yang berasal dari hewani adalah.... Dibawah ini yang merupakan makanan sumber zat besi

Logika sanad ini sangatlah penting dalam tradisi yang dikembangkan di pondok-pondok pesantren tradisional yang berkembang di nusantara dan dipimpin. oleh para kiai NU