• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Implementasi Pendekatan Moral Reasoning (Pertimbangan Moral) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Di SMPIT Al Mukminun Ngrambe Kab. Ngawi Tahun Pelajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Implementasi Pendekatan Moral Reasoning (Pertimbangan Moral) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Di SMPIT Al Mukminun Ngrambe Kab. Ngawi Tahun Pelajaran 2013/2014."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dew asa ini gejala kemerosot an moral sudah sangat menghaw at irkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan, t olong menolong dan kasih sayang sudah t ert ut up oleh penyelew engan, penipuan, penindasan, saling menjegal, dan saling merugikan. Banyak t erjadi adu domba dan fit nah, menjilat , menipu, mengambil hak orang lain sesuka hat i, dan perbuat an-perbuat an maksiat lainnya. Kemerosot an moral yang demikian it u lebih menghaw at irkan lagi, karena bukan hanya menim pa kalangan orang dew asa dalam berbagai jabat an, kedudukan dan profesinya, melainkan juga t elah menimpa pada para pelajar t unas-t unas muda yang diharapkan dapat melanjut kan perjuangan membela kebenaran, keadilan dan perdamaian masa depan.

Belakangan ini banyak t erdengar keluhan orang t ua, ahli didik dan orang-orang yang berkecimpung dalam bidang agama dan sosial, berkenaan

dengan ulah perilaku remaja yang sukar dikendalikan, nakal, keras kepala, berbuat keonaran, maksiat , t aw uran, pest a mabukmabukan, pest a obat -obat an t erlarang, bergaya hidup sepert i hippies di Eropa dan Amerika, bahkan melakukan pemerkosaan, pembunuhan, dan t ingkah laku penyimpangan moral lainnya. Perilaku penyimpangan moral yang dit unjukkan oleh sebagian generasi m uda harapan masa depan bangsa it u sungguhpun jumlahnya mungkin hanya sepersekian persen dari jumlah

(2)

pelajar secara keseluruhan, sungguh disayangkan dan t elah mencoreng kredibilit as dunia pendidikan. Para pelajar yang seharusnya menunjukkan moral yang baik sebagai hasil didikan it u, just ru malah menunjukkan t ingkah laku yang buruk. Perilaku di Indonesia dikenal dengan Sikap Eksent rik yait u perbuat an yang menyimpang dari biasanya sehingga dianggap aneh. Sepert i anak laki-laki memakai ant ing at au benda lainnya yang biasa dikenakan w anit a, laki-laki yang berambut gondrong, adanya gank mot or yang mengganggu ket ert iban lalu-lint as dan suka merusak pert okoan, orang memakai t at o, kehidupan anak punk, OBLO (Organisasi Bocah Lali Omah), sebagiankaum haw a yang memakai pakaian ket at , minim , dan t ransparan. Berbagai penyimpangan gaya hidup t ersebut mulai merebak di masyarakat . M asyarakat menganggap ini hal yang aneh, yang melenceng dari norma hukum, agama, adat at au kebiasaan yang t idak boleh kit a t iru.

Timbulnya berbagai penyim pangan moral di kalangan para remaja t ersebut , t idaklah t erlepas dari berbagai fakt or yang menurut nat a

(3)

dengan hukum dan perat urannya menjadi peninggalan t erakhir. Kepedulian pengaw asan masyarakat merupakan dorongan yang dat ang dari luar, sehingga apabila masyarakat t idak menget ahui maka dengan mudahnya dia akan berani melanggar perat uran-perat uran dan hukum-hukum sosial it u. Berbeda ket ika set iap orang t eguh keyakinan t erhadap Allah SW T dan menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, t idak perlu lagi pengaw asan yang ket at , karena set iap orang sudah mampu mengaw asi dirinya sendiri, t idak melanggar hukum dan ket ent uan-ket ent uan agama Islam.

Kedua, kurang efekt ifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah t angga, sekolah, maupun masyarakat , pembinaan moral anak selama ini banyak dilakukan dengan cara menyuruh anak menghafalkan rum usan t ent ang baik dan buruk, sehingga anak akan dibesarkan t anpa mengenal moral it u, bukan dengan dibiasakan menanamkan sikap yang dianggap baik unt uk menumbuhkan moral anak.

Daradjat (1978:67) didalam buku Peranan Agam a dalam Kesehat an

(4)

pendidikan agama di sekolah harus dilaksanakan secara int ensif agar ilmu dan amal dapat dirasakan anak didik di sekolah.

Ket iga, derasnya arus budaya m at realist is, hedonist is dan sekularist is. Realit a mengat akan banyak dit emukan anak-anak sekolah menengah mengant ongi obat -obat an t erlarang, gambar-gambar cabul, alat -alat kont rasepsi sepert i kondom dan benda-benda t ajam, yang semua alat -alat t ersebut biasanya digunakan unt uk hal-hal yang dapat merusak moral. Timbulnya sikap t ersebut t idaklah lepas dari dari derasnya arus budaya

m at erialist is, hedonist is, dan sekularist is yang disalurkan melalui t ulisan-t ulisan, bacaan-bacaan, lukisan-lukisan, siaran-siaran, pert unjukan-pert unjukan, dan sebagainya. Derasnya arus budaya yang demikian diduga t ermasuk fakt or yang paling besar andilnya dalam menghancurkan moral para remaja dan generasi m uda umum nya.

Keempat , belum adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerint ah unt uk melakukan pembinaan moral bangsa. Ulah sebagian elit

(5)

M at a pelajaran Aqidah Akhlak di lembaga pendidikan Islam merupakan salah sat u implement asi dari jiw a pendidikan Islam dan memiliki kedudukan yang sangat pent ing dalam pendidikan Islam.Para ahli pendidikan Islam t elah sepakat bahw a maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi ot ak anak didik dengan segala macam ilmu yang mereka ket ahui, t et api maksudnya adalah mendidik akhlak dan jiw a mereka, membent uk moral yang t inggi, menanamkan akhlak mulia, meresapkan fadhilah (keut amaan) di dalam jiw a para sisw a, membiasakan mereka berpegang pada moral yang t inggi dan menghindari hal-hal yang t ercela, berpikir secara rohaniah dan insaniyah (kemanusiaan), dan menyiapkan mereka unt uk suat u kehidupan yang t inggi (Abrasyi, 1989:11). M at a pelajaran Aqidah Akhlak merupakan media pendidikan akhlak yang diharapkan mampu memberikan kont ribusi yang berart i dalam membent uk religiusit as pada diri sisw a, yakni t ercipt anya ment al akhlak dan kekuat an aqidah yang kokoh yang t eraplikasi dalam sikap keagamaan di berbagai dimensi kehidupan.

(6)

mampu hidup berdampingan dan menghormat i hak hidup orang lain dengan dilandasi nilai-nilai Islami. Unt uk mencapai sasaran yang diinginkan secara efekt if dan efisian, maka dibut uhkan suat u pendekat an pembelajaran, salah sat unya adalah pendekat an M oral Reasoning (Pert imbangan M oral). Pendekat an ini melat ih sisw a unt uk dapat berpikir krit is menimbang ant ara yang haq dan yang bat hil sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an, menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan dengan dilandasi keimanan, sert a melibat kan unsur rohaniah dan insaniyah (kemanusiaan) dalam bersikap dan mengambil keput usan, sehingga sisw a akan menemukan religiusit as yang kokoh pada dirinya.

Berdasarkan persoalan di at as, maka penelit i t ert arik unt uk melakukan penelit ian im plement asi pendekat an m oral reasoning

(pert imbangan moral) dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Sehingga penulis mengangkat judul t esis “ Implement asi pendekat an m oral reasoning

(pert imbangan moral) dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di SM PIT

Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i Tahun Pelajaran 2013/ 2014” . B. Rumusan M asalah

Berdasarkan lat ar belakang masalah yang dikemukakan di at as, maka penelit i merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah yang melat arbelakangi pelaksanaan pembelajaran pendekat an

(7)

Akhlak di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i Tahun Pelajaran 2013/ 2014?

2. Bagaimana implement asi pendekat an M oral Reasoning (pert imbangan moral) dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i Tahun Pelajaran 2013/ 2014 ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang t elah dirumuskan maka dapat dit ent ukan t ujuan penelit ian ant ara lain :

1. Unt uk mendeskripsikan lat ar belakang pelaksanaan pembelajaran M oral

Reasoning (pert imbangan moral) Aqidah Akhlak di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

2. Unt uk mendeskripsikan implement asi pembelajaran melalui pendekat an

M oral Reasoning (pert imbangan moral) dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

D. M anfaat Penelitian

(8)

1. M anfaat Teorit is

a. Penelit ian ini unt uk memberikan kont ribusi dalam Pendidikan Islam, khususnya pendekat an m oral reasoning (pert imbangan moral) pada pembelajaran Aqidah Akhlak.

b. Penelit ian ini sebagai bent uk sumbangan pemikiran pengembangan mut u pendidikan t erut ama dalam pembelajaran Aqidah Akhlak . 2. M anfaat Prakt is

Dalam t at anan prakt is hasil penelit ian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diant aranya.

a. Bagi sisw a

M emberikan gambaran sert a model pem belajaran melalui pendekat an m oral reasoning (pert imbangan moral) dalam pembelajaran Aqidah akhlak di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i.

b. Bagi guru

Bagi guru Aqidah Akhlak SM PIT Al M ukminun hasil penelit ian ini memberikan sumbangan pem ikiran t ent ang pent ingnya pembelajaran melalui met ode m oral reasoning (pert imbangan moral).

c. Bagi Orang t ua dan masyarakat

(9)

reasoning (pert imbangan m oral) di SM PIT Al M ukminun Ngrambe sert a dimungkinkan dilakukan perbaikan dan pengembangan sehingga diharapkan pelaksanaanya akan lebih baik.

d. Bagi SM PIT Al M ukminun

Bagi lembaga SM PIT Al M ukminun Ngrambe, m emberikan masukan yang berguna dalam upaya peningkat an pengelolaan pem belajaran modern melalui pendekat an m oral reasoning (pert imbangan moral). e. Bagi penelit i

Hasil penelit ian ini mampu memberikan inform asi, referensi yang jelas t ent ang peran, fungsi dan pelaksanaan pembelajaran Aqidah akhlak di SM PIT Al M ukminun Ngram be Kab.Ngaw i.

E. Kajian Pustaka

Unt uk menghindari t erjadinya int erpret asi yang yang berbeda t erhadap beberapa ist ilah yang t erdapat pada judul penelit ian ini, maka ist ilah-ist ilah t ersebut perlu dit egaskan t erlebih dahulu.

1. Implement asi

(10)

kert as kalkirnya maka implement asi yang dilakukan oleh para t ukang adalah rancangan yang t elah dibuat t adi dan sangat t idak mungkin at au must ahil akan melenceng at au t idak sesuai dengan rancangan, apabila yang dilakukan oleh para t ukang t idak sama dengan hasil rancangan akan t erjadi masalah besar dengan bangunan yang t elah di buat karena rancangan adalah sebuah proses yang panjang, rumit , sulit dan t elah sempurna dari sisi perancang dan rancangan it u. M aka implement asi juga dit unt ut unt uk melaksanakan sepenuhnya apa yang t elah direncanakan dalam kurikulum nya unt uk dijalankan dengan segenap hat i dan keinginan kuat , permasalahan besar akan t erjadi apabila yang dilaksanakan bert olak belakang at au menyim pang dari yang t elah dirancang maka t erjadilah kesia-siaan ant ara rancangan dengan implement asi. Rancangan dan implement asi adalah sebuah sist em dan membent uk sebuah garis lurus dalam hubungannya (konsep linearit as) dalam art i implement asi mencerm inkan rancangan, maka sangat

pent ing sekali pemahaman guru sert a akt or lapangan lain yang t erlibat dalam proses belajar mengajar sebagai int i kurikulum unt uk memahami perancangan kuirkulum dengan baik dan benar.

2. Pendekat an m oral reasoning (pert imbangan moral)

(11)

yang dit elit i, met ode unt uk mencapai pengert ian t ent ang masalah penelit ian, maupun rancangan (KBBI Versi I.3 Offline dialamat : ht t p:/ / ebsoft .w eb.id diunduh pada hari Jumat 30 Nopember 2013 Pukul

18.30 ). Pendekat an dalam pendidikan moral berkait an dengan bagaimana cara menyampaikan nilai-nilai moral it u kepada pesert a didik.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, moral merupakan baik buruk yg dit erima umum mengenai perbuat an, sikap, kew ajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekert i; susila sert a kondisi ment al yg membuat orang t et ap berani, bersemangat , bergairah, berdisiplin, isi hat i at au keadaan perasaan sebagaimana t erungkap dalam perbuat an dan ajaran kesusilaan yg dapat dit arik dari suat u cerit a. F. Gabriel dalam

Encyclopedia of Islam menyebut kan bahw a kat a “ moral” yang sering kit a sebut dengan “ adab” berasal dari sebuah t erminologi Arab yang bermakna adat ist iadat , kebiasaan, dan et ika at au sopan sant un. Inilah

t at anan yang seringkali digunakan manusia dalam berint eraksi dengan sesama manusia (ht t p:/ / ebsoft .w eb.id).

(12)

3. Pembelajaran Aqidah akhlak

Pembelajaran dapat diart ikan sebagai proses, cara, perbuat an menjadikan orang at au makhluk hidup belajar (diiunduh pada ht t p:/ / ebsoft .w eb.id). Aqidah M enurut bahasa, kat a aqidah berasal dar i

bahasa Arab yait u

[

ًﺪْﻘَﻋ

-

ُﺪِﻘ ْﻌ َ ـﻳ

-

َﺪَﻘَﻋ

] art inya adalah mengikat at au

mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah m enurut ist ilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hat i dan dit erima dengan rasa puas sert a t erhujam kuat dalam lubuk jiw a yang t idak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebut kan bahw a aqidah adalah sesuat u yang mengharapkan hat i membenarkannya, yang membuat jiw a t enang t ent ram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebim bangan dan keraguan.

Berdasarkan pengert ian-pengert ian di at as dapat dirum uskan bahw a aqidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan at au keyakinan hat i seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang w ajib dipegangi oleh set iap m uslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat .

Sement ara kat a “ akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yait u

[

ﻖﻠﺧ

]

jamaknya

[

قﻼﺧأ

]

yang art inya t ingkah laku, perangai t abi’at , w at ak,

(13)

dapat diart ikan budi pekert i, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang t elah melekat pada diri seseorang dan secara spont an diw ujudkan dalam t ingkah laku at au perbuat an.Jika t indakan spont an it u baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik at au akhlaqul karimah, at au akhlak mahmudah. Akan t et api apabila t indakan spont an it u berupa perbuat an-perbuat an yang jelek, maka disebut akhlak t ercela at au akhlakul m adzm um ah.

F. M ETODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan pada t ujuan penelit ian yang ingin diungkap menyangkut pola kegiat an, maka pendekat an penelit ian yang digunakan oleh penulis adalah st udi et nografik (et hnographic st udies). Proses penelit ian et nografik dilaksanakan di lapangan dalam w akt u yang cukup lama, berbent uk observasi dan w aw ancara secara alamiah dengan part isipan, dalam berbagai bent uk kesempat an kegiat an, sert a

mengumpulkan dokumen-dokumen dan benda-benda/ art ifak (Sukmadinat a,2007:62).

(14)

mendefinisikan met odologi kualit at if sebagai prosedur penelit ian yang menghasilkan dat a deskript if berupa kat a-kat a t ert ulis at au lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamat i (M oleong, 2007:4).

Penelit ian kualit at if dit ujukan unt uk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut at au perspekt if part isipan. Part isipan adalah orang-orang yang diajak berw aw ancara, diobservasi, dimint a memberikan dat a, pendapat , pemikiran, persepsinya. Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai ket erkait an dari part isipan dan melalui penguraian pemaknaan part isipan t ent ang sit uasi-sit uasi dan perist iw a-perist iw a.(Sukmadinat a, 2007:94). Penelit ian kualit at if bersifat

generat ing t heory bukan hypot hesis-t est ing sehingga t eori yang dihasilkan berupa t eori subst ant if dan t eori-t eori yang diangkat dari dasar ( grounded t heory ).

Adapun jenis penelit ian ini adalah penelit ian diskript if. Penelit ian diskript if adalah penelit ian yang berusaha unt uk menut urkan

(15)

M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dan mendiskripsikan pelaksanaan pendekat an M oral Reasoning (Pert imbangan M oral) pada pembelajaran Aqidah Akhlak pada pesert a didik.

2. Setting Penelit ian

a. Tempat dan W aktu Penelitian

Lokasi Penelit ian berada di SM PIT Al M ukminun yang t erlet ak di Desa Ngrambe, Kecamat an Ngrambe, Kabupat en Ngaw i t ahun pelajaran 2013/ 2014. Pelaksanaan penelit ian dilakukan selama t iga bulan yait u bulan Okt ober sampai dengan bulan Desember 2013. Penelit ian ini t elah melew at i empat t ahapan sebagaimana t ergambar dalam t abel 1.1 berikut .

Tabel 1.1

Tempat dan Wakt u Penelit ian SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i Tahun Ajaran 2013/ 2014

No Tahapan Pelaksanaan Wakt u

1 Persiapan permohonan lit erat ur yang berkait an dengan mat eri penelit ian, pembuat an proposal dan mengurus perijinan.

Okt ober M inggu I

(16)

dengan pengkajian pust aka,

(17)

samping it u pemanfaat an informan bagi penelit i ialah agar dalam w akt u yang relat if singkat banyak informasi yang t erjaring, jadi sebagai sampling int ernal, karena informan dimanfaat kan unt uk berbicara, bert ukar pikiran, at au membandingkan suat u kejadian yang dit emukan dari subyek lainnya(M oloeng, 2007:132). Berdasarkan hasil survey aw al yang di lakukan di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i dit emukan suat u fenomena bahw a di sana t elah menerapkan Pendekat an M oral Reasoning

(pert imbangan moral) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlak), maka informan yang dipilih menjadi subyek penelit ian dan sumber dat a dalam penelit ian ini adalah sisw a-sisw a, para Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Kepala Sekolah. Pemilihan informan berdasarkan at as dasar pert imbangan kualit as informan ini sebagai sumber yang informat if.

Set t ing penelit ian merupakan aw al memasuki lapangan.

(18)

2007:132). St rat egi yang digunakan dalam penent uan set t ing penelit ian ada lima langkah.

1) M elakukan pendekat an secara informal kepada Kepala SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i dengan t erlebih dahulu

memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud penelit i mengadakan penelit ian di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i.

2) M elakukan pendekat an secara formal unt uk mendukung pendekat an secara informal, yakni dengan menyampaikan surat ijin resmi.

3) M elakukan w aw ancara dan observasi mengenai pelaksanaan Pendekat an M oral Reasoning (pert imbangan moral) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlak).

4) M elakukan m em ber check, yakni mendiskusikan kembali hasil pengamat an dan w aw ancara sert a dokument asi yang t elah t erkumpul dalam bent uk rangkuman sejak mulai pengumpulan dat a sampai dilakukannya analisis.

(19)

c. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan pengumpulan dat a adalah unt uk memperoleh dat a prim er dan dat a sekunder. Dat a prim er diperoleh melalui subyek penelit ian yait u dari para informan. Sedangkan dat a

sekunder diperoleh melalui st udi dokument asi. Dat a sekunder berfungsi sebagai pelengkap dan pendukung dat a primer yang ada.

M et ode pengumpulan dat a yang dilakukan menggunakan met ode w aw ancara, observasi (pengamat an survey), dan st udi dokument asi.

1) Teknik W aw ancara

(20)

pembelajaran Aqidah Akhlak yang diselenggarakan di luar jam sekolah. Informannya adalah sisw a-sisw a SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i para Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah. M enurut sugiyono, (2006:262) met ode w aw ancara (int erview ) adalah proses memperoleh ket erangan unt uk t ujuan penelit ian dengan cara t anya jaw ab dengan bert at ap muka ant ara si penanya at au pew aw ancara dengan si penjaw ab at au responden dengan menggunakan alat yang dinamakan int erview guide (panduan w aw ancara). Waw ancara ini dit ujukan kepada:

a) Guru M at a Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlak), t ent ang perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pengembangan kurikulum KTSP berbasis m oral

reasoning (pert imbangan moral) diSM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i.

b) Kepala madrasah t ent ang kebijakan t erkait dengan pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak berbasis

m oral reasoning (pert imbangan moral) dan

(21)

c) Sisw a SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i t ent ang pelaksanaan m oral reasoning (pert imbangan moral) mat a pelajaran Aqidah Akhlak t ent ang kegiat an yang dilakukan disekolah, mandiri dan dirumah.

2) Teknik Observasi

Observasi adalah suat u t eknik at au cara mengumpulkan dat a dengan jalan mengadakan pengamat an t erhadap kegiat an yang sedang berlangsung sebenarnya (Sukmadinat a, 2007:220). M et ode ini digunakan unt uk mengumpulkan dat a t ent ang kurikulum, st rat egi yang dipakai, sert a peran guru dan sisw a di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i.

M enurut Guba dan Lincoln (M oleong, 2007: 174) ada beberapa alasan dalam penelit ian kualit at if, pengamat an dimanfaat kan sebesar-besarnya, diant aranya karena met ode

(22)

pengaruhnya t erhadap hasil pengamat an dan t afsirannya. Dengan demikian t idak ada pengamat an yang lengkap karena pengamat an adalah kegiat an selekt if. M ula-mula observasi dilakukan dengan pengamat an secara menyeluruh dan selanjut nya lebih t erfokus. Pengamat an menyeluruh dilakukan unt uk mendapat kan cat at an-cat at an lapangan guna menjaw ab pert anyaan umum, sedangkan pengamat an t erfokus dilakukan unt uk menggambarkan informasi yang lebih det ail.

3) Teknik Dokumentasi

Dokument asi adalah set iap bahan t ert ulis at aupun film, lain dari record, yang t idak dipersiapkan karena adanya permint aan seorang penyidik (M oleong, 2007:216-217).St udi dokument asi digunakan unt uk mempelajari berbagai sumber dokument asi yang yang sudah t ersedia di lapangan, sehingga

(23)

d. Keabsahan Data

Unt uk menguji keabsahan dat a, penelit i menggunakan t eknik t riangulasi, yait u proses pengecekan t erhadap kebenaran dat a dengan cara membandingkan suat u inform asi yang diperoleh dengan sumber lain melalui w akt u dan alat yang berbeda dalam met ode kualit at if (M oleong, 2007:330). Teknik pengumpulan dat a dan informasi yang digunakan penelit i saling melengkapi unt uk memperoleh dat a primer dan sekunder. Observasi dan int erview digunakan unt uk menjaring dat a primer yang berkait an dengan Pola Pembelajaran M oral Reasoning (pert imbangan moral) pada pembelajaran Aqidah Akhlaq di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i. Sedangkan st udi dokument asi digunakan unt uk menjaring dat a sekunder yang diangkat dari berbagai dokument asi t ent ang pelaksanaan t ugas pokok dan pengelolaan administ rasinya. Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan dat a yang

(24)

dat a sekaligus menguji kredibilit as dat a, yait u mengecek kredibilit as dat a dengan berbagai t eknik pengumpulan dat a dan berbagai sumber dat a. M acam t riangulasi sebagai t eknik pemeriksaan yang memanfaat kan penggunaan sumber, met ode, penyidik dan t eori: 1) Triangulasi dengan sumber berart i membandingkan dan

mengecek balik derajad kepercayaan suat u informasi yang diperoleh melalui w akt u dan alat yang berbeda dalam met ode kualit at if. Dalam t riangulasi dengan sumber yang t erpent ing adalah menget ahui adanya alasan-alasan t erjadinya perbedaan-perbedan t ersebut .

2) Triangulasi dengan met ode t erdapat dua st rat egi yakni, pengecekan derajad kepercayaan penemuan hasil penelit ian beberapa t eknik pengumpulan dat a dan pengecekan derajad kepercayaan beberapa sumber dat a dengan met ode yang sama.

3) Triangulasi dengan memanfat kan penggunaan penyidik at au pengamat yang lainnya membant u mengurangi penyimpangan dalam pengumpulan dat a.

(25)

t eori. Dalam mengecek keabsahan at au validit as dat a menggunakan t eknik t riangulasidat a at au inform asi dari sat u pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh dat a it u dari sumber lain, misalnya dari pihak kedua, ket iga dan set erusnya dengan menggunakan met ode yang berbeda-beda. Tujuannya ialah membandingkan informasi t ent ang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan t ent ang t ingkat kepercayaan dat a. Cara ini juga mencegah bahaya-bahaya subyekt if.

Penelit ian dengan menggunakan met ode t riangulasi dilakukan dengan menggabungkan met ode kualit at if dan met ode kuant it aat if dalaam suat u penelit ian. Hal ini dilakukan dengan t ujuan unt uk memperoleh dat a yang benar-benar lengkap dan komprehensif, w alaupun dengan met ode ini akan lebih banyak menghabiskan w akt u, t enaga dan dana dalam penelit ian.

(26)

bersifat mult iperspekt if. Art inya unt uk menarik kesimpulan yang mant ap, diperlukan t idak hanya sat u cara pandang. Dari beberapa cara pandang t ersebut akan bisa dipert imbangkan beragam fenomena yang muncul, dan selanjut nya dapat dit arik kesimpulan yang lebih mant ap dan lebih bisa dit erima kebenarannya. Hasil pengumpulan dat a yang diperoleh seorang penelit i juga diperiksa oleh kelom pok penelit i lain unt uk mendapat kan pengert ian yang t epat at au menemukan kekurangan-kekurangan yang mungkin ada unt uk diperbaiki. Cara ini disebut dengan m em ber check.

Keabsahan dat a dilakukan dengan t riangulasi sumber, yait u memeriksakan kebenaran dat a yang diperoleh kepada pihak lain. Dit ambahkan oleh M oleong bahw a t riangulasi adalah t eknik pemeriksaan keabsahan dat a yang memanfaat kan sesuat u yang lain (M oleong, 2007:330). Di luar dat a it u unt uk keperluan pengecekan at au sebagai pembanding t erhadap dat a it u. Teknik t riangulasi yang

(27)

e. Teknik Analisi Data

M enurut Bogdan & Biklen (M oloeng, 2007:248) analisis dat a kualit at if adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan dat a, mengorganisasikan dat a, memilah-milahnya menjadi sat uan yang dapat dikelola, mensint esiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang pent ing dan apa yang dipelajari, dan memut uskan apa yang dapat dicerit akannya kepada orang lain.

Proses analisis dat a dimulai dengan menelaah seluruh dat a yang t ersedia dari berbagai sumber, yait u dari w aw ancara, pengamat an yang sudah dit uliskan dalam cat at an lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar fot o, dan sebagainya (M oloeng, 2007:248).

(28)

Langkah-langkah analisis dat a model analisis int erakt if dalam penelit ian ini dapat dijelaskan di baw ah ini.

1) Pengumpulan Dat a, merupakan proses pencarian dat a yang dilakukan dengan jalan pengamat an/ observasi, w aw ancara dan dokument asi. Dat a-dat a lapangan it u dicat at dalam cat at an lapangan berbent uk deskript if t ent ang apa yang dilihat , apa yang didengar dan apa yang dialami oleh subyek penelit ian. Cat at an deskript if adalah cat at an dat a alami apa adanya dari lapangan t anpa adanya koment ar at au t afsiran dari penelit ian t ent ang fenomena yang dijumpai. Dari cat at an t ersebut penelit i perlu membuat cat at an refleksi yang merupakan cat at an dari penelit i sendiri berisi koment ar, kesan pendapat dan penafsiran t erhadap fenomena yang dit emukan.

(29)

3) Sajian Dat a, diberikan dalam bent uk narasi kalimat yang disusun secara logis dan sist emat is mengacu pada rumusan masalah. Hal ini dimaksudkan agar pembaca penelit ian ini dapat memahami isi penelit ian dengan lebih jelas. Penyajian dat a merupakan t ahapan unt uk memahami apa yang sedang t erjadi dan apa yang harus dilakukan selanjut nya unt uk dianalisa dan diambil t indakan yang perlu.

4) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi, merupakan t ahap akhir yait u penarikan kesimpulan at as pola-pola at au konfigurasi t ert ent u. Hasil simpulan perlu diverifikasi ulang agar dapat dikembangkan ket elit ian hasil dari penelit ian ini. Unt uk menet apkan kesimpulan lebih beralasan dan t idak lagi bersifat coba-coba maka verifikasi dilakukan sepanjang penelit ian berlangsung sejalan dengan m em ber chek, t riangulasi dan audit

t rail, sehingga menjamin signifikasi at au kebermaknaan hasil penelit ian.

(30)

1. Pengumpulan Dat a

2. Reduksi Dat a 3. Sajian Dat a

4. Pemeriksaan Kesimpulan dan Verifikasi

Gambar 1. Komponen dalam analisis dat a (int eract ivem odel) (Sugiyono, 2006: 277).

G. SISTEM ATIKA PENULISAN TESIS

Sist emat ika penulisan merupakan t at a cara penempat an unsur-unsur permasalahan dan urut anya. Dalam hal ini diharapkan menjadi kesat uan karangan ilmiah yang t ersusun secara sist emat is dan logis. Berikut sist emat ika penulisanya :

BAB I. Pendahuluan, meliput i : Lat ar belakang masalah, rumusan masalah, t ujuan penelit ian, manfaat penelit ian, kajian pust aka, met ode penelit ian, dan sist emat ika penulisan t esis.

BAB II. Pendekat an M oral Reasoning (Pert imbangan M oral) pada M at a Pelajaran Aqidah Akhlak, meliput i : M akna Pendekat an M oral

Reasoning (Pert imbangan M oral), Tujuan Pembelajaran Pendekat an M oral

(31)

Reasoning (Pert imbangan M oral) sebagai Pendekat an dalam mat a pelajaran Aqidah-Akhlak, implement asi pendekat an m oral reasoning (pert imbangan moral) pada mat a pelajaran Aqidah Akhlak.

BAB III, implement asi pembelajaran pendekat an m oral reasoning (pert imbangan m oral) di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i meliput i : Profil SM PIT Al M ukminun Ngrambe; Sejarah Singkat SM PIT Al M ukminun, Let ak Geografis SM PIT Al M ukminun, Visi, M isi dan Tujuan SM PIT Al M ukminun, Sarana dan Prasarana SM PIT Al M ukminun, Keadaan Guru Karyaw an dan Sisw a. Paparan Dat a meliput i: Lat ar belakang Penerapan Pola Pembelajaran Aqidah Akhlak melalui Pendekat an M oral Reasoning (Pert imbangan M oral) di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i, Implement asi pembelajaran Pendekat an M oral Reasoning (Pert imbangan M oral) di SM PIT Al M ukminun NgrambeKab. Ngaw i. Temuan Penelit ian meliput i: Lat ar belakang Penerapan Pola Pembelajaran Aqidah Akhlak melalui Pendekat an M oral Reasoning (Pert im bangan M oral) di SM PIT Al

M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i, Pola pembelajaran Pendekat an M oral

Reasoning (Pert imbangan M oral) di SM PIT Al M ukminun NgrambeKab. Ngaw i.

BAB IV Analisis t erhadap pembelajaran pendekat an m oral

(32)

(Pert imbangan M oral) di SM PIT Al M ukminun Ngram be Kab. Ngaw i, Implement asi Pendekat an M oral Reasoning (Pert imbangan M oral) di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i. Teori hasil penelit ian meliput i: Lat ar belakang Penerapan Pola Pembelajaran Aqidah Akhlak melalui Pendekat an

M oral Reasoning (Pert imbangan M oral) di SM PIT Al M ukminun Ngrambe Kab. Ngaw i, Implement asi Pendekat an M oral Reasoning (Pert imbangan M oral) di SM PIT Al M ukminun Ngram be Kab. Ngaw i.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interactivemodel)

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan pembelajaran yang bermutu, Pudji Muljono (2006:29) menyebutkan bahwa konsep mutu pembelajaran mengandung lima rujukan, yaitu (1)Kesesuaian

KERAJAAN KINGDOM THAILAND BERKENAAN DENGAN PERSEMPADANAN PELANTAR BENUA. DI-BAHAGIAN UTARA SELAT

[r]

Pengujian sistem reaktor plasma lucutan pijar korona dilakukan pada proses peradiasian benih tanaman mangrove dengan membagi 6 kelompok sampel berbeda waktu peradiasian

Di samping itu, penelitian ini menemukan tujuh peristiwa tentang Nabi Muhammad Saw yang terdapat dalam novel Muhammad (Lelaki Penggenggam Hujan), tetapi tidak terdapat di dalam

pembulatan yang terjadi pada eliminasi Gauss dapat menyebabkan solusi yang diperoleh “jauh” dari solusi sebenarnya.. • Gagasan metoda lelaran pada pencarian akar

Pengaruh Persepsi Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Layanan Publik satuan Kerja Perangkat daerah Kabupaten Banyuwangi” adalah benar-benar hasil karya

Berdasarkan hasil Evaluasi Dokumen Kualifikasi, maka dengan ini kami mengundang Calon Rekanan yang masuk Daftar Pendek Terpilih Untuk pengadaan jasa konsultan dengan Sistem Seleksi