• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI SMK PAB-2 HELVETIA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI SMK PAB-2 HELVETIA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI SMK PAB-2 HELVETIA

T.P 2013/2014

SIKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

IDRIS CHARLI SIAHAAN NIM. 709141079

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... .. viii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah……… 1

1.2Identifikasi Masalah……… 4

1.3Pembatasan Masalah……… 4

1.4Perumusan Masalah…………...……… 5

1.5Tujuan Penelitian………... 5

1.6Manfaat Penelitian……….. 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis……… 7

2.1.1 Pengertian Kesulitan Belajar………..…… 7

2.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Belajar Siswa……… 8

2.1.3 Cara Mengatasi Kesulitan Belajar……… 15

2.1.4Prestasi Belajar……….…… 18

2.2 Penelitian Yang.Relevan………... 20

2.3 Kerangka.Berpikir……… 21

2.4 Hipotesis………. 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LokasiPenelitian………...……… 23

3.2 Populasi Dan.Sampel………. …….. 23

(6)

3.2.2 Sampel………... ……. 24

3.3 Variabel.Penelitian Dan Defenisi.Operasional………... 25

3.4 Tehnik.Pengumpulan Data………... 25

3.5 Tehnik.Analisa Data………... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMB AHASAN 4.1 Deskripsi Hasil peneltian... 30

4.1.1 Uji Vadilitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian... 30

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian... 32

4.2.1 Deskripsi Variabel faktor penyebab kesulitan belajar... 33

4.2.1.1Distribusi Frekuensi jawaban atas angket faktor penyebab kesulitan belajar (X) Berdasarkan nomor item... 34

4.3 Analisis data... 37

4.3.1 Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment... 37

4.3.2 Uji Hipotesis... 39

4.4 Pembahasan Penelitian... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 42

5.2 Saran... 43

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian... 23

Tabel 3.2 Sampel penelitian... 24

Tabel 3.3 Layout Angket... 27

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas... 31

Tabel 4.2 Uji Reabilitas... 32

Tabel 4.3 Analisis faktor penyebab kesulitan belajar... 33

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi faktor penyebab kesulitan belajar... 34

Tabel 4.5 Koefisien Correlaions... 37

Tabel 4.6 Interprestasi nilai r... 38

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam

mengembangkan serta mempersiapkan siswa guna mengambil tempat dan

fungsinya dalam masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan memegang

peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan

bangsa. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan

membentuk manusia yang berkualitas tinggi untuk membangun bangsa, maka

sekolah sebagai tempat untuk melaksanakan proses pendidikan itu harus punya

tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan tersebut. Sekolah harus dapat

melaksanakan pendidikan yang bekualitas.

Untuk memperoleh pendidikan yang baik diperlukan sistem pengajaran

dan program yang tepat dalam penyampaian isi pelajaran kepada siswa.Tapi

bukan itu saja yang harus dilakukan untuk bisa memperoleh sistem belajar yang

baik, karena dalam proses belajar mengajar banyak ditemukan masalah

diantaranya adalah kesulitan siswa dalam belajar.

Mengajar adalah merupakan upaya menciptakan kondisi yang kondusif

untuk berlangsungnya kegiatan belajar siswa.Kondisi itu diciptakan sedemikan

rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik secara jasmani

(9)

Belajar juga dipengaruhi oleh sikap guru dalam melaksanakan proses

belajar mengajar., sikap siswa dalam belajar dan berlatih serta mutu pembelajaran.

Pendekatan belajar banyak memegang peranan dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan.

Setiap siswa mempunyai kecepatan belajar yang berbeda- beda yang dapat

diketahui dari prestasi belajar siswa tersebut. Berdasarkan kenyataan ini pada

umumnya guru menemukan adanya kesenjangan antara pencapaian tujuan

pembelajaran dengan kemampuan yang dicapai oleh siswa.

Salah satu tugas sekolah sebagai lembaga pendidikan formal adalah

menciptakan kesempatan yang seluas- luasnya kepada setiap siswa sehingga dapat

mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang

dimilikinya.

Disamping itu pula ditemui sejumlah siswa yang secara potensial

diharapkan memperoleh hasil yang lebih tinggi akan tetapi prestasinya sedang-

sedang saja bahkan mungkin lebih rendah dari teman- temannya yang lain.

Keadaan ini merupakan pertanda atau indikasi bahwa mereka mengalami

kesulitan dalam aktivitas belajarnya sehingga membutuhkan bantuan secara tepat

yang harus dilakukan segera.

Dalam mempelajari mata pelajaran mengelola peralatan kantorbanyak

siswa yang menghadapi kesulitan dalam belajar, tetapi siswa tidak mau berusaha

untuk mengatasi kesulitan belajarnya trssebut. bahkan sedapat mungkin untuk

menghindari dari kesulitan yang dihadapinya. Apabila hal ini tidak ditangani

(10)

khususnya pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor. Untuk mengatasi

kesulitan ini, maka guru harus lebih dahulu mengetahui apa saja yang membuat

siswanya mengalami kesulitan belajar, lalu mencari tahu cara atau solusi untuk

mengatasi kesulitan belajarnya tersebut. Cara untuk mengatasi penyebab kesulitan

belajar itu dapat diketahui apabila secara teliti guru dapat memahami kesulitan

yang mereka alami. Mengetahui secara tepat faktor yang menyebabkan serta

menemukan berbagai cara mengatasinya yang relevan dengan faktor penyebanya.

Salah satu diantaranya adalah faktor penyebab kesulitan belajar yang dihadapi

oleh siswa dalam mempelajari mata pelajaran mengelola peralatan kantor.

Waktu penulis observasi di SMK PAB-2 Helvetia, siswa pada umumnya

menyatakan bahwa mata pelajaran mengelola peralatan kantor membosankan.

Menurut pengamatan dan wawancara dengan guru bidang studi dan siswa di SMK

PAB-2 Helvetia, khususnya guru bidang studi mengelola peralatan kantor

mengutarakan di sekolah atau dalam kelas sering ditemukan siswa yang suka

mengganggu dan mengantuk saat proses belajar berlangsung. Terganggunya

proses belajar mengajar ini disebabkan siswa tersebut kurang berminat untuk

belajar dan juga kurangnya motivasi belajar siswa terhadap materi yang diberikan

oleh guru bidang studi. Kemudian menurut hasil Tanya jawab dengan siswa,

siswa mengakui bahwa mereka acuh tak acuh terhadap mata pelajaran mengelola

peralatan kantor karena mereka tidak berminat untuk mempelajarinya.

Berdasarkan fenomena diatas maka timbul pertanyaan masalah apakah

yang menyebabkan siswa sulit belajar.Apakah disebabkan kurangya sarana dan

(11)

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul

Hubungan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Dengan Prestasi Belajar

Pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Siswa Kelas XI SMK

PAB-2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2013/ 2014”

1.2. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah :

1. Faktor–faktor apakah yang menyebabkan siswa kelas XI SMK PAB-2

Helveti Tahun Pembelajaran 2013/2014 kesulitan belajar pada mata

pelajaran mengelola peralatan kantor.

2. Bagaimanakah pelaksanaan belajar pada mata pelajaran mengelola

peralatan kantor di SMK PAB-2 Helvetia Tahun Pembelajaran

2013/2014.

3. Apakah Faktor–faktor kesulitan belajar siswa kelas XI SMK PAB-2

Helvetia Tahun Pembelajaran 2013/2014berhubungan dengan prestasi

belajar pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor

1.3.Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan yang dimilikioleh penulismaka untuk

menghindari penafsiran yang berbeda–beda mengenai masalah yang akan diteliti,

maka penulis membatasi masalah, yaitu “ Faktor–faktor Penyebab Kesulitan

(12)

dan hubunganya dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola

Peralatan Kantor Siswa Kelas XI SMK PAB-2 HelvetiaTahun Pembelajaran

2013/2014“.

1.4.Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah

dijelaskan diatas maka rumusan masalah adalah “ Apakahterdapat hubungan

antara faktor–faktor penyebab kesulitan belajar dengan prestasi belajar (faktor

internal) siswa pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor siswa kelas XI

SMK PAB-2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor–faktor penyebab kesulitan belajar siswa

pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor siswa kelas XI SMK

PAB-2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Untuk megetahui bagaimana pelaksanaan belajar mengajar pada

mata pelajaran mengelola peralatan kantor siswa kelas XI SMK

PAB-2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk mmengetahui hubungan faktor–faktor penyebab kesulitan

belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran mengelola

peralatan kantor siswa kelas X SMK PAB-2 Helvetia Tahun Ajaran

(13)

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang

hubungan faktor penyebab kesulitan belajar denggan prestasi belajar.

2. Sebagai bahan informasi bagi sekolah atau guru khususnya yang

mengajar mata pelajaran mengelola peralatan kantor, agar

memperhatikan faktor-faktor kesulitan belajar siswa.

3. Sebagai bahanrefrensi bagi peneliti berikutnya yang meneliti

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil pengolahan data yang telah dilkukan maka

peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian hubungan faktor penyebab kesulitan belajar

siswa pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor dengan prestasi

belajar siswa kelas XI SMK PAB-2 Helvetia terdapat hubungan yang

sangat erat dan cukup baik, hal ini dapat kita lihat dari koefisien korelasi

yang diperoleh setelah data diolah adalah 0,663 yang berarti bahwa faktor

penyebab kesulitan belajar pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor

mempunyai hubungan dengan prestasi belajar siswa.

2. Koefisien determasi variabel X dan Y dinyatakan dengan r² = 0,663 =

0,439, artinya daya dukung yang diberikan faktor penyebab kesulitan

belajar dengan prestasi belajar sebesar 43,9% atau variabel X

berkontribusi sebesar 43,9% terhadap variabel Y dan sisanya ditentukan

oleh yang lain.

1. Pengujian hipotesis diperoleh thitung = 8,529 ttabel = 2,040 pada taraf

signifikan 0,95% atau α = 0,05% dengan dk= (n-2) jadi, t hitung > t tabel

yaitu 8,529 >2,040. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara faktor penyebab kesulitan

(15)

peralatan kantor siswa kelas XI SMK PAB-2 Helvetia T.P 2013/2014

dapat diterima.

5.2 Saran

Berasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu disampaikan

penulis sehubungan dengan penelitian ini. Adapun saran-saran dari penulis

adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya guru mata pelajaran mengelola peralatan kantor selaku

pelaksana kegiatan belajar mengajar disekolah lebih memperhatikan dan

membimbing siswa agar prestasi belajar mengelola peralatan kantor yang

diperoleh bisa dipertahankan dan ditingkatkan.

2. Kepada pihak pendidik yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan

khususnya guru mata pelajaran mengelola peralatan kantor agar dapat

lebih meningkatkan motivasi kepada siswa agar faktor penyebab kesulitan

belajar yang dialami siswa bisa berkurang, sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajarnya.

3. Diharapkan bagi pneliti selanjutnya, untuk mengkaji lebih banyak lagi

masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, dan dari segi

instrumen penelitiannya. Sehingga hasil penelitian berikutnya dapat

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. PendidikanBagiAnakBerkesulitanbelajar. Jakarta, RinekaCipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. ProsedurPenelitian, Revisi VI. Jakarta, RinekaCipta Dalyono, M. 2012. PsikologiPendidikan. Jakarta RinekaCipta

Haetami.Aceng.MeningkatkanMotivasi Dan PrestasiBelajar Kimia Dasar II melalui Model PengajaranLangsung (MPL) DenganPendekatan Problem Posing.JurnalPendidikanPenabur NO.03/Th.II/Desember 2006

Hamalik, Oemar. 2005. MetodaBelajar Dan Kesulitan-KesulitanBelajar, Edisi III. Bandung, Tarsito

Mass. Markus.Faktor-FaktorKesulitanBelajarAkutansiSiswa IPS SMAK BPK PENABUR.Sukabumi. No.03/Th.III/Desember 2004

Matondang.Elisabeth.MenumbuhkanMinatBelajarBahasaInggrisAnakUsiaDini

Melalui Music and Movement. Jurnalpendidikanpenabur.

No.05/Th.IV/Desember 2005 PedomanPenulisanSkipsi, FE :Unimed. 2013

Purwanto, M. Ngalim, 2010. PsikologiPendidikan. Bandung, RemajaRosdakarya Riyanto, Yatim. 2012. ParadigmaBaruPembelajaran. Jakarta, KencanaPrenada

Media Grup

Slameto.2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta, RinekaCipta

Sugiono. 2013. MetodePenelitianPendidikan. Bandung, Alfabeta

Sukiniarti. 2006.

HubunganMotivasiBelajarDenganHasilBelajarPadaMahasiswa Di

PendidikanJarakJauh. JurnalPendidikanPenabur. No.1.Maret

2006.Jakarta

Gambar

Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa mengenal sistem software sebagai penunjang dalam perkembangan arsitektur

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas

Dari hasil perhitungan didapatkan peningkatan gain pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sebesar 0.493 dan kelas yang menggunakan model

Untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun encok dengan metode soxhletasi mempunyai efek analgetika pada mencit jantan yang telah diberi

Basis data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara

dengan metode yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap calon anggota sampel dari anggota populasinya untuk menjadi anggota sampel.. Misalnya dalam suatu proses

Inti pemikiran Parsons adalah bahwa: (1) tindakan itu diarahkan pada tujuannya (atau memiliki suatu tujuan); (2) tindakan terjadi dalam suatu situasi, dimana beberapa elemennya

[r]