• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK YOGI ESMEMET,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ABSTRAK YOGI ESMEMET,"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iv ABSTRAK

YOGI ESMEMET, 2019. Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Servis Atas dalam Permainan Bolavoli Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau.

Masalah dalam penelitian ini adalah Masih banyak siswa yang belum mampu melakukan teknik dasar dengan benar, itu dikarenakan bakat yang dimiliki siswa dalam bermain bolavoli sangat kurang. Keterampilan teknik dasar permainan bolavoli yang belum baik akan berpengaruh pada kualitas permainan yang rendah. Selain itu juga disebabkan oleh faktor kondisi fisik yaitu kekuatan otot lengan pemain yang masih lemah dalam melakukan servis atas bolavoli sehingga arah yang dicapai tidak sesuai dan faktor lainnya power dan ketepatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil servis atas bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan teknik pengolahan data menggunakan tes kekuatan otot lengan dan servis atas bola voli. Selanjutnya teknik analisis data yang diperoleh dianalisis dengan korelasi product moment sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau yang berjumlah 20 orang. Sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling, artinya seluruh populasi dijadikan sampel. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang putera.

Berdasarkan analisis data diperoleh korelasi antara kekuatan otot lengan dengan hasil servis atas bola voli, dimana rxy (0,457), artinya hipotesis diterima dan terdapat kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil servis atas bola voli pada mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau. Kontribusi yang dihasilkan sebesar 20,92%, sedangkan sisanya sebesar 79,08%.

Kata kunci: Kekuatan Otot Lengan, Servis Atas Bola Voli

(3)

v ABSTRACT

YOGI ESMEMET, 2019. Contribution of Arm Muscle Strength to Top Service Results in Ballard Ball Games of 3F Grade Students Physical Health Education and Recreation Islamic University of Riau

The problem in this study is that there are still many students who have not been able to do basic techniques correctly, because the talent students have in playing volleyball is very lacking. The basic skills of playing volleyball that have not been good will affect the quality of the game. In addition, it is also caused by physical conditions, namely the strength of the arm muscles of players who are still weak in servicing volleyball so that the direction achieved is not appropriate and other factors are power and accuracy. This study aims to determine the contribution of arm muscle strength to the results of servicing of volleyball students in the 3F class of Physical Health Education and Recreation in Riau Islamic University. This type of research is correlational, with data processing techniques using arm and service muscle strength tests on volleyball . Furthermore, the data analysis techniques obtained were analyzed using simple product moment correlation. The population in this study were male students of class 3F Physical Education Health and Recreation in Riau Islamic University, amounting to 20 people. The sample of this study uses total sampling technique, meaning that the entire population is sampled. So the number of samples in this study were 20 sons. Based on data analysis, the correlation between arm muscle strength and the results of service on volleyball was obtained, where rxy (0.457) means that the hypothesis is accepted and there is a contribution of arm muscle strength to the results of volleyball service on 3F graders Physical Education Health and Recreation Islamic University of Riau . The resulting contribution is 20.92%, while the rest is 79.08%.

Keywords: Arm Muscle Strength, Top Volleyball Service

(4)
(5)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini, dengan judul

“Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Servis Atas dalam Permainan Bolavoli Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau”. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu langkah awal dalam melakukan penelitian sebagai syarat untuk gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini yaitu:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

2. Merlina Sari, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing Utama dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau yang telah banyak memberi masukan dan saran dalam penyelesaian penulisan Skripsi ini.

3. Leni Apriani, M.Pd. selaku pembimbing Pendamping yang telah banyak memberi masukan dan saran dalam penyelesaian penulisan Skripsi ini.

4. Drs. Daharis, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau merangkap

(6)

x

5. Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau yang telah memberikan pengajaran dan berbagai disiplin Ilmu kepada peneliti selama peneliti belajar di Universitas Islam Riau.

6. Kedua orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan baik secara materil maupun spritual.

7. Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, kerabat, teman dekat, dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis sangat mengharapkan agar Skripsi ini dapat diterima dan dapat dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang akan membantu pada pelaksanaan penelitian ini. Semoga segala bantuan yang akan diberikan menjadi amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin ya Robbal Alamin.

Pekanbaru, Januari 2019

YOGI ESMEMET

(7)

xi DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

SURAT KETERANGAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... vi

SURAT PERNYATAAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 5

1. Hakekat Kekuatan Otot Lengan ... 5

a. Definisi Kekuatan ... 5

b. Batasan Otot Lengan ... 6

2. Hakekat Bolavoli ... 7

a. Pengertian Bolavoli ... 7

b. Teknik Dasar Bolavoli ... 8

c. Servis atas Bolavoli ... 9

B. Kerangka Pemikiran ... 10

C. Hipotesis Penelitian ... 11

(8)

xii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 12

B. Populasi Dan Sampel ... 12

1. Populasi ... 12

2. Sampel ... 13

C. Definisi Operasional ... 13

D. Pengembangan Instrumen ... 13

E. Teknik Pengumpulan Data ... 17

F. Teknik Analisis Data ... 17

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 18

B. Analisa Data ... 21

C. Pembahasan ... 21

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 23

B. Saran ... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 24

DAFTAR LAMPIRAN ... 25

(9)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Distribusi Frekuensi Tes Kekuatan otot lengan Pada Mahasiswa

Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Universitas Islam Riau ... 19

2. Distribusi Frekuensi Tes Servis atas bola voli Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Universitas Islam Riau ... 20

(10)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Otot Lengan ... 7

2. Tes Push-Ups ... 15 3. Tes Servis Atas Bolavoli ... 16

(11)

xv

DAFTAR GRAFIK

Halaman 1. Histogram Tes Kekuatan otot lengan Pada Mahasiswa Putera

Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Universitas Islam Riau ... 19

2. Histogram Hasil Servis Atas Bola Voli Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas

Islam Riau ... 21

(12)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Hasil Penelitian Kekuatan otot lengan ... 25

2. Cara Mencari Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Lengan Pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau ... 26

3. Hasil Penelitian Servis atas bola voli ... 27

4. Cara Mencari Distribusi Frekuensi Servis atas bola voli Pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau ... 28

5. Perhitungan Kontribusi Product Moment ... 29

6. Menghitung Nilai R ... 30

7. Menghitung R tabel ... 31

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Olahraga sebagai bagian dari usaha peningkatan kesehatan jasmani dan rohani. Seluruh masyarakat guna pembentukan watak, disiplin dan sportifitas dan pengembangan prestasi olahraga dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional.

Dari pihak pemerintah dalam rangka menjamin kelangsungan olahraga di tanah air, telah memberikan perlindungan yang dijelaskan melalui undang-undang Republik Indonesia nomor 3 Pasal 21 Tahun 2005 Tentang sistem Keolahragaan Nasional pada ayat 25 pasal 6 mengatakan bahwa “Untuk menumbuh kembangkan prestasi olahraga di lembaga pendidikan, pada setiap jalur pendidikan dapat dibentuk unit kegiatan olahraga, kelas olahraga, pusat pembinaan dan pelatihan, sekolah olahraga, serta diselenggarakannya kompetisi olahraga yang berjenjang dan berkelanjutan”.

Pemerintah mengharapkan dalam meningkatkan olahraga dituntut adanya kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan, organisasi olahraga dan masyarakat. Olahraga adalah suatu kegiatan fisik yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.

Dengan berolahraga dapat juga meningkatkan efisiensi fungsi tubuh, yang hasil akhirnya adalah meningkatkan kesegaran jasmani, sehingga dapat menunjang berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, olahraga diarahkan pada peningkatan jasmani, mental dan rohani, serta ditujukan untuk membentuk watak dan

1

(14)

2

kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional melalui pendidikan jasmani

Kekuatan otot merupakan komponen kondisi fisik seseorang yang diciptakan oleh otot atau sekelompok otot yang digunakan tubuh serta melawan tahanan atau beban dalam aktifitas tertentu serta melindungi tubuh dari cidera.

Dalam hubungannya dengan olahraga, kekuatan otot merupakan salah satu komponen dasar biomotor yang diperlukan hampir dalam setiap cabang olahraga.

Untuk mencapai prestasi maksimal seseorang harus memiliki beberapa faktor penting yang dapat menunjang tercapainya prestasi maksimal tersebut. Kekuatan otot merupakan salah satu penunjang bagi seseorang untuk mencapai prestasi maksimal. Pada olahraga yang menggunakan otot lengan seperti bolavoli, kekuatan otot lengan ini sangatlah penting karena di dalam teknik dasar bolavoli seperti servis, passing, smash dan lain-lain sangatlah di butuhkan. Maka tidak mungkin seorang pemain bolavoli akan berprestasi tanpa menggunakan kekuatan otot lengannya.

Kemudian servis atas merupakan suatu gerakan dalam melakukan operan atau pukulan ke arah lawan yang dilakukan dari atas atau servis yang dilakukan dengan cara memukul bola dengan jari–jari tangan yang terbuka dan rapat, serta bola dipukul menggunakan telapak tangan. Bola yang dipukul pun harus dilambungankan dengan tinggi diatas kepala dan dipukul sebelum melewati kepala.

(15)

3

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh pada mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau latihan dan pada saat melakukan pertandingan bolavoli di lapangan, teknik dasar permainan bolavoli telah diajarkan dan dilatih dengan cukup baik dan cukup benar tapi belum menunjukkan hasil yang maksimal. Masih banyak mahasiswa yang belum mampu melakukan teknik dasar dengan benar, itu dikarenakan bakat yang dimiliki mahasiswa dalam bermain bolavoli sangat kurang. Keterampilan teknik dasar permainan bolavoli yang belum baik akan berpengaruh pada kualitas permainan yang rendah. Selain itu juga disebabkan oleh faktor kondisi fisik yaitu kekuatan otot lengan pemain yang masih lemah dalam melakukan servis atas bolavoli sehingga arah yang dicapai tidak sesuai dan faktor lainnya power dan ketepatan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Servis Atas dalam Permainan Bolavoli Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kurang baiknya teknik dasar permainan bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

2. Masih lemahnya koordinasi gerak mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

(16)

4

3. Kurangnya power otot lengan permainan bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

4. Belum maksimalnya ketepatan hasil servis atas permainan bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

5. Belum maksimalnya kekuatan otot lengan terhadap hasil bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian terbatas pada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil servis atas bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil servis atas bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil servis atas bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau.

(17)

5

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ditetapkan di atas maka hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Mahasiswa

Sebagai persyaratan penyelesaian program studi penjaskesrek untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Islam Riau

2. Dosen

Agar meningkatkan latihan-latihan servis atas yang berdampak positif pada saat mengikuti pertandingan bola voli

3. Fakultas

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi program studi

4. Peneliti

Mengetahui kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil servis atas bola voli

5. Peneliti Berikutnya

Agar dapat mendapatkan factor penunjang lainnya, sehingga mengetahui hasil yang lebih baik lagi

(18)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hakikat Kekuatan Otot Lengan a. Definisi Kekuatan

Untuk mendapatkan kekuatan otot lengan yang ideal dan bagus, dibutuhkan latihan rutin dan terprogram. Perlu adanya instruktur yang dapat mengarahkan seorang atlit dalam membentuk lengan bahu yang bagus dan indah.

Otot lengan dapat dibentuk oleh setiap atlit dan kekuatannya sangat dibutuhkan atau sangat penting bagi setiap cabang olahraga, khususnya servis atas bolavoli.

Untuk melakukan sebuah aktivitas jasmaniah, diperlukan kekuatan sebagai pendorongnya. “Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan/force terhadap suatu tahanan” (Harsono, 2001:24).

Kita ketahui bahwa dalam bentuk serangkaian gerak yang berkesinambung mulai dari menggerakkan beban ringan berulang-ulang. Kekuatan absolut merupakan hasil atlet untuk melakukan usaha yang maksimal tanpa memperhitungkan berat badannya. “Kekuatan relatif, adalah kekuatan yang ditunjukkan dengan perbandingan antara kekuatan absolut dan berat badan.

Dengan demikian kekuatan relatif bergantung pada berat badan, semakin berat badan seseorang maka semakin besar pula peluang untuk menampilkan kekuatannya” (Ismaryati, 2008:111).

Dalam melakukan beberapa kegaitan kekuatan dapat dikatakan sebagai kondisi tubuh yang mampu mempergunakan otot ketika dibebankan untuk

6

(19)

7

menjalankan suatu aktivitas. Otot yang kuat dapat diraih dengan latihan berat yang dilakukan secara rutin dan konsisten. Salah satu cara untuk melatih kekuatan otot adalah dengan melakukan latihan angkat beban. Menurut Dinata (2005:43) menyatakan bahwa kekuatan digambarkan sebagai kekuatan otot untuk menahan beban.

Prasetyo (2015:71) Kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot lengan untuk dapat mengatasi tahanan atau beban atau menjalankan aktifitas olahraga atau kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tegangan.

Kekuatan yang dimaksud dalam hal ini adalah kekuatan otot lengan yang biasa diukur dengan push up”.

Sedangkan menurut Ismaryati dalam jurnal Alpen (2015:21) Kekuatan adalah tegangan kontaksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan.

Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktifitas olahraga. Karena kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cedera.

Kemudian Zanuar (2014: 4) Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas olahraga, karena kekuatan merupakan daya penggerak, dan pencegah cidera”. Selain itu kekuatan memainkan peranan penting dalam komponen-komponen kemampuan fisik yang lainnya di antaranya power, kelincahan dan ketepatan. Dengan demikian kekuatan merupakan faktor utama dalam menciptakan prestasi yang optimal

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan merupakan kondisi fisik yang mendominasi dalam kegiatan olahraga karena dalam olahraga

(20)

8

menggunakan kekuatan dalam menerima beban dan terhadap suatu tahanan. Dapat disimpulkan bahwa kekuatan kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan/force terhadap suatu tahanan.

b. Batasan Otot Lengan

Kekuatan otot lengan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, hal ini didasarkan atas tiga alasan, yaitu: a) karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik, b) karena kekuatan memegang peranan yang sangat penting dalam melindungi atlet dari kemungkinan cedera, c) karena dengan kekuatan, atlet akan dapat lari, melempar atau menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, dengan demikian dapat membantu stabilitas sendiri (Harsono, 2001: 177). Dengan otot yang lebih maka tubuh manusia dapat melakukan kegiatannya dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan salah satu penunjang bagi seseorang untuk mencapai prestasi maksimal.

Sebagai seorang atlit, terlebih atlit olahraga yang mengandalkan pergerakan fisik dalam olahraganya sangat membutuhkan otot-otot yang kuat guna mendukung pergerakannya. Otot merupakan jaringan ditubuh yang bekerjasama untuk melakukan suatu gerakan. Bila salah satu otot atlit mengalami cidera maka akan menggangu kerja tubuhnya. Setelah membicarakan tentang otot pada manusia secara keseluruhan, kini akan dibahas tentang otot lengan. Otot lengan yang dimaksudkan adalah jaringan otot yang berada pada daerah lengan.

Seperti terlihat pada gambar berikut:

(21)

9

Gambar 1. Otot Lengan Syaifuddin (2009:108)

Otot lengan merupakan salah satu penunjang bagi seseorang untuk mencapai prestasi maksimal. Pada olahraga yang menggunakan otot lengan seperti bolavoli, otot lengan ini sangatlah penting karena di dalam teknik dasar bolavoli salah satunya servis atas sangatlah di butuhkan. Maka tidak mungkin seorang pemain bolavoli akan berprestasi tanpa menggunakan kekuatan otot lengannya.

Menurut Syaifuddin (2009:46-54), otot-otot yang terdapat dalam lengan bahu adalah sebagai berikut. “1.Otot-otot bahu meliputi: (a) Otot segi tiga, (b) otot depan tulang belikat, (c) otot atas balung tulang belikat, (d) otot bawah balung tulang belikat, (e) otot lengan bulat besar, (f) otot lengan belikat kecil. 2. Otot-otot pangkal lengan atas: (a) otot lengan berkepala dua, (b) otot lengan dalam.”

(22)

10

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa otot lengan merupakan komponen kondisi fisik yang dimulai dari bahu sampai ujung jari dengan memiliki berbagai macam lapisan otot yang digunakan untuk menunjang dalam bentuk kekuatan otot.

2. Hakekat Bolavoli a. Pengertian Servis Atas

Permainan bolavoli modern mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Bukan lagi sebagai tanda saat dimulainya permainan tetapi diartikan sebagai suatu serangan yang pertama terhadap lawan. Servis atas merupakan suatu gerakan dalam melakukan operan atau pukulan ke arah lawan yang dilakukan dari atas.

Tim Redaksi (2008: 12) mengatakan teknik dasar dalam bolavoli sebagai berikut:

1) Permulaan

Berdiri dengan salah satu kaki agak ke depan (terbuka) menghadap jarring. Tangan kiri memegang bola. Sedangkan tangan kanan siap memukul. Konsentrasi penuh pada gerakan servis atas

2) Gerakan

Lambungkan bola lebih kurang 60 cm di atas depan kepala.

Pandangan selalu dipusatkan pada bola. Ayunkan lengan pukul dari belakang ke atas, ke depan secara serentak. Pukullah bola menggunakan telapak tangan.

3) Sikap akhir

Adanya gerak lanjut oleh tangan pukul diikuti dengan anggota tubuh lainnya.

Servis adalah teknik dasar yang juga harus dikuasai oleh pemain bola voli.

Servis juga merupakan serangan awal yang dilancarkan oleh sebuah tim. Khusnul (2011:1) mengatakan Servis atas atau sering disebut dengan float servis paling

(23)

11

sering digunakan dalam berbagai pertandingan bolavoli, Servis atas lebih mengutamakan tenaga sekaligus melihat posisi celah lawan. Selain servis jenis ini tajam dan keras dan penempatan bola cukup akurat yang menyebabkan lawan sulit mengembalikan bola.

Kemudian Muin (2017:3) Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan bola ke dalam permainan.

Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan putaran bola serta penempatan bola ke tempat kosong, kepada pemain garis belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat.

Dapat disimpulkan dari pendapat di atas pengertian servis adalah suatu serangan permulaan pada lawan untuk mendapatkan point serta upaya dari seorang pemain untuk menyebrangkan bola melewati atas net yang merupakan awalan dari suatu serangan.

b. Teknik Dasar Servis Atas

Teknik dasar merupakan salah satu faktor utama yang dapat mengukur tingkat kemahiran kamu dalam bermain bolavoli selain faktor kondisi fisik, mental seorang pemain dan penyusunan strategi. Oleh karena itu setiap pemain wajib mengetahui teknik dasar dan mempelajarinya. Jika di dalam sebuah tim semua pemain mempunyai teknik dasar yang baik. Hal ini dapat dipastikan bahwa tim tersebut mempunyai kekuatan dan kualitas tim yang bagus. Teknik dasar memainkan bolavoli yang harus ditingkatkan keterampilannya adalah Servis atas, Passing atas, smash atau spike, servis dan bendungan (block).

(24)

12

Adapun teknik dasar dalam permainan Bolavoli adalah sebagai berikut (Kurniawan, 2012:119):

1. Servis sendiri dibagi atas beberapa jenis yaitu, servis tangan bawah, tennis service, floating service dan cekis.

2. Passing ini juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu Servis atas (pukulan/pengambilan tangan ke bawah) dan Passing atas (pukulan/pengambilan tangan ke atas).

3. Smash dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut:

awalan, tolakan, pukulan dan pendaratan. Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjadi dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas net, maka bola dapat dipukul tajam ke bawah.

4. Blocking dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah: jongkok, bersiap untuk melompat.

Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas. Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.

Berdasarkan uraian mengenai teknik dasar Bolavoli sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dalam permainan Bolavoli terdapat beberapa teknik atau gerakan dasar, yaitu: 1) teknik servis, 2) teknik Passing, 3) teknik smash, dan 4) teknik blocking. Namun dalam penulisan ini lebih ditekankan pada teknik Passing, khususnya Servis atas.

B. Kerangka Pemikiran

Dalam gerakan servis atas bolavoli kondisi fisik sangat mempengaruhi hasil pukulan selain tahap awalan sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaan olahraga bolavoli. Kondisi fisik meliputi kebugaran, kekuatan, dan kondisi fisik lainnya. Kekuatan otot lengan merupakan salah satu otot vital dalam melakuan pukulan servis atas.

(25)

13

Servis atas adalah pengambilan bola dengan dengan tangan bergandengan satu sama lain dengan ayunan dari bawah atas depan, maka oleh karena itu memerlukan kekuatan otot lengan yang baik. Kekuatan otot lengan merupakan komponen kekuatan otot yang dapat di tingkatkan melalui latihan yang terprogram sehingga dapat menunjang hasil servis atas bolavoli. Otot lengan merupakan otot yang berada dalam lengan yang meliputi trisep dan bisep yang fungsinya memberikan kekuatan pada lengan pada saat melakukan latihan otot lengan.

Dari uraian tersebut di atas, maka dapat dibuat pemikiran bahwa, kekuatan otot lengan memberikan kontribusi terhadap hasil servis atas bola voli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: terdapat kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil servis atas bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau.

(26)

14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah merupakan penelitian korelasional dengan membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. (Arikunto, 2006:273).

Dalam hal ini sebagai variabel bebas (X) adalah kekuatan otot lengan, dan sebagai variabel terikat (Y) adalah servis atas bolavoli pada mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini seluruh objek penelitian, yaitu mahasiswa putera kelas 3F angkata 2017 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau, yang terdiri dari 20 orang siswa putra.

14 Kekuatan Otot

Lengan (X)

Servis Atas Bolavoli

(Y) Kontribusi

(27)

15

2. Sampel

Adapun teknik sampling yang dipergunakan adalah total sampling, dimana semua populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010:96). Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah adalah 20 orang.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah penafsiran dalam penelitian ini, maka peneliti perlu menjelaskan beberapa istilah dalam penelitian ini:

1) Kekuatan Otot Lengan adalah suatu bentuk latihan yang diberikan pada otot lengan untuk membangkitkan tegangan/force terhadap suatu tahanan.

2) Servis atas adalah pengambilan bola dengan dengan tangan bergandengan satu sama lain dengan ayunan dari bawah atas depan.

Yang perlu diperhatikan dalam servis atas ini adalah saat tangan akan menyentuh bola, lengan tidak dalam keadaan lurus dan direnggangkan.

D. Pengembangan Instrumen Penelitian

Arikunto (2006: 160) mengatakah bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Berdasarkan data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data primer, maka pengambilan data dilakukan dengan cara melaksanakan tes.

1. Tes Kekuatan Otot Lengan a. Tujuan

(28)

16

Tes kekuatan yang dimaksutkan disini adalah Untuk mengukur kekuatan otot lengan. Tes ini menggunakan tes push-ups. Arsil (2010 : 89-90).

b. Alat dan perlengkapan 1) Lantai yang datar

2) Stop-watch untuk menentukan waktu selama 1 menit 3) Alat tulis untuk pencatat hasil tes

c. Pelaksanaan tes

1) Testee menelungkup, kepala, punggung sampai dengan tungkai dalam posisi lurus.

2) Kedua telapak tangan bertumpu di lantai disamping dada dan jari-jari tengah ke depan.

3) Kedua telapak kaki berdekatan, jari-jari telapak kaki bertumpu dilantai.

4) Saat sikap telungkup hanya dada menyentuh lantai, sedangkan kepala, perut dan tungkai bawah terangkat.

5) Dan sikap telungkup angkat tubuh dengan meluruskan kedua lengan, kemudian turunkan lagi tubuh dengan membengkokkan kedua lengan sehingga dada menyentuh lantai.

6) Setiap kali mengengkat dan enurunkan tubuh, kepala, punggung, dan tungkai tetap lurus.

7) Setiap kali tubuh terangkat, dihitung sekali.

8) Pelaksanaan telungkup angkat tubuh (push-ups) dilakukan sebanyak mungkin selama 1 menit.

(29)

17

9) Pelaksanaan dinyatakan betul bila saat tubuh terangkat, kedua lengan lurus, kepala, punggung dan tungkai lurus. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar berikut:

Gambar 2. Tes Push-Ups Arsil (2010:89)

Selanjutnya pelaksanaan tes push-ups yang benar disesuaikan dengan norma sebagai berikut:

2. Tes Servis atas Permainan Bolavoli

a) Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan dalam melakukan servis atas. PPKJ (2003:13).

b) Pelaksanaan Tes :

1. Peserta berdiri di daerah servis dan melakukan servis atas sebanyak 6 kali

2. Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai tertinggi

Gambar 3. Tes Servis atas PPKJ (2003:13)

(30)

18

c) Pencatatan hasil

1. Nilai diberikan kepada pelaksanaan servis atas yang benar

2. Besarnya nilai sesuai dengan jatuhnya bola pada sasaran angka 1,2,3,4, dan 5

3. Bola yang jatuh di garis batas akan diberikan nilai pada sasaran yang lebih tinggi, misalnya antara angka 2 dan 3, maka dihitung dengan nilai 3

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk meninjau lokasi penelitian untuk mengetahui permasalahan yang berhubungan dengan judul penelitian yang akan diteliti.

2. Kepustakaan

Kepustakaan digunkan untuk mendapatkan konsep dan teori-teori yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu tentang kekuatan otot lengan (X) dan kemampuan servis atas bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau (Y).

3. Tes dan Pengukuran

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan kontribusi antara kekuatan otot lengan (variabel X) terhadap hasil servis atas bolavoli mahasiswa putera kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau (variabel Y). Adapun tes dalam penelitian ini yaitu tes

(31)

19

kekuatan otot lengan dengan tes menggunakan tes push-up Arsil (2010:89- 90), dengan tes servis atas permainan bolavoli dalam Widiastuti, (2011:

207).

F. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh diolah dengan teknik korelasi product moment. Hal ini sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Sebelum data diolah terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, yang bertujuan untuk melihat apakah data yang diperoleh dari hasil tes kekuatan otot lengan dan tes kemampuan servis atas bolavoli siswa. Setelah data yang diperoleh berdistribusi normal maka dipakai korelasi product moment (Arikunto, 2006:275-276) dengan rumus sebagai berikut:

1. Rumus korelasi product moment, (Arikunto, 2006;275-276) dengan rumus sebagai berikut :

( ) ( )( )

( ) ( )

{

2

2

} { (

2

)

( )

2

}

= −

y y

N y x

N

y x xy

rxy N

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi yang dihitung

∑x = Jumlah product skor x

∑y = Jumlah product skor y

∑xy = Jumlah seluruh product skor (x) dikalikan dengan jumlah product skor (y)

N = Banyak sampel

Setelah diperoleh nilai r, lalu dikonsultasikan ke dalam tabel r – product – moment. Atau dengan menggunakan cara lain untuk mengadakan Interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, maka bisa dipedomani tabel interpretasi nilai r (Arikunto, 2006: 276) sebagai berikut:

(32)

20

Tabel 1. Kriteria Penilaian.

No Besaran Koefisien Korelasi Klasifikasi

1 0.800 s.d 1.00 Tinggi

2 0.600 s.d 0.800 Cukup

3 0.400 s.d 0.600 Agak rendah

4 0.200 s.d 0.0400 Rendah

5 0.000 s.d 0.200 Sangat Rendah Arikunto (2006:276).

2. Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan atau kontribusi variable X dan variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut (Riduwan, 2007:81): KP = x 100%

(33)

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Tes Kekuatan Otot Lengan Pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau Pengukuran dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot lengan pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau. Untuk lebih jelas tentang hasil pengukuran kekuatan otot lengan pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau diperoleh nilai tertinggi 38 dan kekuatan otot lengan terendah adalah 5. Mean (rata-rata) sebesar 18,95 dengan standar deviasinya (SD) adalah 7,86.

Kemudian berdasarkan hasil tes kekuatan otot lengan diketahui distribusi frekuensi dengan banyak kelas 6 dan panjang kelas interval 6 dari 20 sampel, sebanyak 3 orang sampel 15% memiliki hasil kekuatan otot lengan dengan kelas interval 5-10, kemudian sebanyak 4 orang sampel (20%) memiliki hasil kekuatan otot lengan dengan kelas interval 11-16, sedangkan sebanyak 8 orang sampel (40%) memiliki hasil kekuatan otot lengan dengan kelas interval 17-22, sedangkan 2 orang sampel (10%) memiliki hasil kekuatan otot lengan dengan kelas interval 23-28, sebanyak 3 orang sampel (15%) memiliki hasil kekuatan otot lengan dengan kelas interval 29-38. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

21

(34)

22

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tes Kekuatan otot lengan Pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif

1 5 - 10 3 15%

2 11 - 16 4 20%

3 17 - 22 8 40%

4 23 - 28 2 10%

5 29 - 38 3 15%

Jumlah 20 100%

Grafik 1. Histogram Tes Kekuatan otot lengan Pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

2. Hasil Tes Servis Atas Bola Voli Pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau Pengukuran dilakukan untuk mengetahui servis atas bola voli pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau. Untuk lebih jelas tentang hasil pengukuran servis atas bola voli pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau diperoleh nilai tertinggi 22 dan servis atas bola voli terendah adalah 2. Mean (rata-rata) sebesar 13,10 dengan standar deviasinya (SD) adalah 4,96.

(35)

23

Kemudian berdasarkan hasil tes servis atas bola voli diketahui distribusi frekuensi dengan banyak kelas 6 dan panjang kelas interval 4 dari 20 sampel, sebanyak 3 orang sampel 15% memiliki hasil servis atas bola voli dengan kelas interval 2-5, kemudian tidak ada hasil servis atas bola voli dengan kelas interval 6-9, sedangkan sebanyak 7 orang sampel (35%) memiliki hasil servis atas bola voli dengan kelas interval 10-13, sedangkan 8 orang sampel (40%) memiliki hasil servis atas bola voli dengan kelas interval 14-17, sebanyak 1 orang sampel (10%) memiliki hasil servis atas bola voli dengan kelas interval 18-22. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tes Servis atas bola voli Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif

1 2 - 5 3 15%

2 6 - 9 0 0%

3 10 - 13 7 35%

4 14 - 17 8 40%

5 18 - 22 2 10%

Jumlah 20 100%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut:

Grafik 2. Histogram Hasil Servis Atas Bola Voli Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

(36)

24

B. Analisa Data

Berdasarkan analisa data dengan korelasi product moment diperoleh rxy= 0,457 > rtabel= 0,444, ini menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara variabel x dengan variabel y. Kemudian hasil uji koefisien determinasi diperoleh KD = 20,92%, berarti besarnya korelasi/sumbangan variabel x dengan variabel y

= 20,92%, maka dapat disimpulkan terdapat kontribusi variabel x terhadap variabel y. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Analisis Kontribusi Antara Kekuatan otot lengan Dengan Servis atas bola voli Pada Mahasiswa Putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau

Variabel Keterangan N rxy rtabel KD

X Kekuatan otot lengan

20 0,457 0,444 20,92%

Y Servis Atas

Dilihat dari tabel 3 bahwa rxy= 0,457 lebih besar dari pada rtabel= 0,444 pada taraf signifikan α = 0,05. Hal ini berarti bahwa kontribusi antara kekuatan otot lengan (X) dengan hasil servis atas bolavoli (Y) adalah signifikan.

Dari koefisiensi korelasi diperoleh koefesiensi determinasi kontribusi antara kekuatan otot lengan (X) dengan hasil servis atas bolavoli (Y) sebesar (0,457)2 = 0,2092. Hal ini berarti 20,92% variasi kecendrungan keterampilan servis atas bola voli (Y) dapat dijelaskan oleh kekuatan otot lengan (X). Dengan kata lain, kekuatan otot lengan memberi kontribusi relatif sebesar 20,92%

terhadap keterampilan servis atas bolavoli. Kekuatan otot lengan hanya memberikan sumbangan yang kecil terhadap kemampuan mahasiswa dalam melakukan servis atas bolavoli. Ada beberapa variable lagi yang mungkin lebih besar sumbangannya terhadap keberhasilan seseorang dalam melakukan servis

(37)

25

atas bolavoli, misalnya koordinasi mata-tangan, power otot lengan dan lain-lain, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.

C. Pembahasan

Dalam melakukan aktivitas olahraga komponen-komponen kondisi fisik sangat diperlukan guna meningkatkan kemampuan dalam berolahraga salah satunya. Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu rxy (0,457) > rtabel (0,444) bahwa kita ketahui dikatakan adanya korelasi jika rxy > rtabel (korelasi) dan ini membuktikan bahwa dengan adanya kekuatan otot lengan yang baik dapat menghasilkan servis atas bola voli yang baik pula.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil servis atas bola voli berupa kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan/force terhadap suatu tahanan. Koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan tepat dan efisien. Kekuatan otot lengan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu, seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kekuatan otot lengannya cukup baik.

Servis atas pada permainan bola voli adalah serangan awal atau permulaan permainan dimana pemain akan melakukan gerakan pertama untuk melakukan penyerangan atau tindakan memukul bola dengan cara melemparkan bola ke atas lalu memukulnya dengan mengayukan tanga dari atas sambil di ikuti dengan lompatan untuk memaksimalkan tenaga dan pukulan sehingga bola melucur dengan cepat mengenai lapangan tim lawan.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot lengan memberikan korelasi terhadap servis atas bola voli, kemudian servis atas

(38)

26

bola voli juga di tunjang oleh faktor lain seperti koordinasi gerak, kecepatan dan kekuatan dalam melakukan pukulan dalam permainan bolavoli.

(39)

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi kekuatan otot lengan terhadap servis atas bola voli pada mahasiswa putera Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau sebesar = 20,92%, dimana Rhitung sebesar 0,457 dan Rtabel sebesar 0,444.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis perlu memberikan beberapa saran kepada para pengajar dalam mengajar cabang olahraga bola voli yaitu sebagai berikut:

1. Bagi para pengajar hendaknya diimbangi dengan peningkatan kondisi fisik berupa latihan kekuatan otot lengan sehingga pemberian materi dapat berdaya guna.

2. Mahasiswa, harus berusaha meningkatkan keterampilan bermain bola voli dengan memperbanyak frekuensi latihan yang meningkatkan kekuatan otot lengan mahasiswa.

3. Kampus, agar meningkatkan lagi sarana dan prasarana olahraga khususnya bidang bola voli.

27

(40)

28

DAFTAR PUSTAKA

Abd, Muin. 2017. Kontribusi Kekuatan otot lengan, panjang lengan dan koordinasi mata tangan terhadap keteapatan service atas bolavoli. Vol 4, September.

Alpen, Joni. 2015. Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Servis Bawah Bolavoli di SMP Negeri 2 Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu. Journal Sport Area, Vol 2, April.

Arsil, Aryadi Adnan, 2010. Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang.

Wineka Media.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dinata, Marta. 2005. Rahasia Latihan Sang Juara Menuju Prestasi. Jakarta:

Cerdas Jaya.

Guntum Budi, Prasetyo. 2015. Kontribusi kekuatan otot lengan dan keseimbangan terhadap kemampuan passing atas bolavoli. Jurnal Keolahragaan, Vol 3, No 2, April.

Harsono. 2001. Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: Dedikbud, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Ismaryati. 2008. Tes dan pengukuran olahraga. Surakarta: UNS Press.

Khusnul, Muit. 2011. Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Panjang Lengan Terhadap Ketepatan Hasil Servis Atas bolavoli pada atlet club putri petro kimia gresik, Vol 2, Februari.

Kurniawan, Feri. 2012. Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta: Laskar Aksara.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

PPKJ Diknas, 2003. Tes Keterampilan Bolavoli. Jakarta: Kemendiknas.

Sembiring, Sentosa. 2008. Undang-Undang Keolahragaan No 3 tahun 2005.

Bandung: Nuansa Aulia

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Suharsono, dkk. 2004. Permainan dan Metodik. Jakarta: Kemendikbud.

Syaifuddin, 2009. Anatomi fisiologi untuk siswa perawat. Jakarta: EGC.

28

(41)

29

Syarifuddin, Aip. 2003. Panduan Olahraga Bolavoli. Jakarta: Grasindo.

Tim redaksi. 2008. Buku Pintar Bola Voli. Jakarta: Mediapusindo.

Zanuar Miftakhul Rizqi. 2014. Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Kelentukan Pergelangan Tangan Terhadap Kemampuan Passing Atas Bolavoli Pada Peserta Didik SMK Negeri 3 Banjarbaru. Vol 3, Januari.

Gambar

Gambar 1. Otot Lengan  Syaifuddin (2009:108)
Gambar 2. Tes Push-Ups   Arsil (2010:89)
Tabel 1. Kriteria Penilaian.
Tabel 1.  Distribusi  Frekuensi  Tes  Kekuatan  otot  lengan  Pada  Mahasiswa  Putera  Kelas 3F Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam  Riau
+2

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan terhadap siswa putra kelas X SMAN 12 Pekanbaru terlihat bahwa masih banyak

Komite Standar Kompetensi di instansi teknis pembina sektor dapat langsung mengusulkan SKKNI yang telah dikaji ulang tersebut kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dengan kekuatan otot perut terhadap kemampuan servis atas bola voli pada siswa putra Kelas X SMANegeri 1 Ngemplak Tahun

Kemudian manajemen kemitraan sekolah dengan masyarakat SMP IT Nurul Islam Tengaran dapat dengan integrity: sekolah dan masyarakat (orang tua murid, komite, sekolah, tokoh agama dan

5 Tahun 1986, sebagai upaya menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara, Majelis Hakim menggunakan asas ultra petita dalam putusannya dengan memerintahkan kepada

Kerusuhan antarsuporter dalam liga Djarum Indonesia 2007, seperti suporter Persita Tangerang dengan Persita Jakarta Utara, dan suporter Persija Jakarta dengan Persib Ban-

4.1.1 Penguasaan Simple Present Tense Siswa Kelas VII SMP NU Assalam Nalumsari Jepara Tahun Ajaran 2009/2010 sebelum diajar dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran

Data yang didapat adalah jumlah leukosit dan kadar hemoglobin sebelum radioterapi (kelompok 1), sesudah mendapat dosis radioterapi sebesar 2000 rad (kelompok 2),