• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR Pendekatan Epidemiologi untuk Penyakit Menular dan Permasalahan dalam Penyelidikan Peny

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS INDIVIDU PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR Pendekatan Epidemiologi untuk Penyakit Menular dan Permasalahan dalam Penyelidikan Peny"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU TUGAS INDIVIDU

PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

DAN TIDAK MENULAR DAN TIDAK MENULAR

Pendekatan Epidemiologi untuk Penyakit Menular dan Pendekatan Epidemiologi untuk Penyakit Menular dan Permasalahan dalam Penyelidikan Penyebab Suatu

Permasalahan dalam Penyelidikan Penyebab Suatu Penyakit Menular  Penyakit Menular 

Disusun oleh Disusun oleh

RISA KARTIKA PUTRI RISA KARTIKA PUTRI

25010113130321 25010113130321

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2014

2014

(2)

A.

A. PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI UNTUK PENYAKIT MENULARPENDEKATAN EPIDEMIOLOGI UNTUK PENYAKIT MENULAR 1.

1. Epidemiologic TriangleEpidemiologic Triangle

Penyakit menular merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang Penyakit menular merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Faktor tersebut yaitu parasit beserta vektor penyebab saling mempengaruhi. Faktor tersebut yaitu parasit beserta vektor penyebab  penyakit

 penyakit (parasite)(parasite), pejamu, pejamu (host)(host) dan lingkungandan lingkungan (environment).(environment). KetigaKetiga faktor penting ini disebut dengan segitiga epidemiologi

faktor penting ini disebut dengan segitiga epidemiologi (epidemiological(epidemiological triangle).

triangle). Hubungan ketiga faktor tersebut digambarkan secara sederhanaHubungan ketiga faktor tersebut digambarkan secara sederhana sebagai timbangan, yaitu parasit penyebab penyakit pada satu sisi dan pejamu sebagai timbangan, yaitu parasit penyebab penyakit pada satu sisi dan pejamu  pada sisi lain dengan lingkungan sebagai penumpunya (Widoyono, 2008).

 pada sisi lain dengan lingkungan sebagai penumpunya (Widoyono, 2008).

Segitiga epidemiologi yang sering dikenal dengan istilah trias Segitiga epidemiologi yang sering dikenal dengan istilah trias epidemiologi merupakan konsep dasar yang memberikan gambaran tentang epidemiologi merupakan konsep dasar yang memberikan gambaran tentang hubungan antara 3 faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan hubungan antara 3 faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya yaitu Host, Agent dan Lingkungan (Muliani, dkk, masalah kesehatan lainnya yaitu Host, Agent dan Lingkungan (Muliani, dkk, 2010)

2010)

Penjelasan : Penjelasan : 1.

1. Keadaan sehat, keadaan seimbang antara host, agen, dan environmentKeadaan sehat, keadaan seimbang antara host, agen, dan environment 2.

2. Keadaan sakit, adanya peningkatan agen infeksiusKeadaan sakit, adanya peningkatan agen infeksius 3.

3. Keadaan sakit, adanya peningkatan pada populasi.Keadaan sakit, adanya peningkatan pada populasi.

4.

4. Keadaan sakit, adanya perubahan lingkungan yang mempermudah atauKeadaan sakit, adanya perubahan lingkungan yang mempermudah atau menguntungkan penyebaran agen.

menguntungkan penyebaran agen.

5.

5. Keadaan sakit, terjadinya perubahan lingkungan yang merugikan atauKeadaan sakit, terjadinya perubahan lingkungan yang merugikan atau menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh

menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh

(3)

Komponen dalam segitiga epidemiologi Komponen dalam segitiga epidemiologi 1.

1. Faktor Host atau pejamuFaktor Host atau pejamu Pejamu merupakan

Pejamu merupakan intrinsic factorsintrinsic factors yang mempengaruhi individuyang mempengaruhi individu untuk terpapar, kepekaan (

untuk terpapar, kepekaan ( susceptibility susceptibility), atau berespon terhadap agen), atau berespon terhadap agen  penyebab

 penyebab penyakit. penyakit. Pejamu Pejamu adalah adalah manusia manusia atau atau makhluk makhluk hidup hidup lainnyalainnya yang menjadi tempat terjadinya proses almiah perkembangan penyakit.

yang menjadi tempat terjadinya proses almiah perkembangan penyakit.

Umur, sex, suku bangsa, dan perilaku adalah beberapa faktor yang Umur, sex, suku bangsa, dan perilaku adalah beberapa faktor yang menentukan risiko seseorang untuk terpapar terhadap agen. Umur, menentukan risiko seseorang untuk terpapar terhadap agen. Umur, komposisi gen, nutrisi, dan status imun adalah faktor2 yang komposisi gen, nutrisi, dan status imun adalah faktor2 yang mempengaruhi kepekaan dan respon individu terhadap agen.

mempengaruhi kepekaan dan respon individu terhadap agen.

a)

a) Genetika. Faktor utama keturunan yang mempengaruhi kesehatan,Genetika. Faktor utama keturunan yang mempengaruhi kesehatan, contoh; butawarna, asma, hemofili, dll

contoh; butawarna, asma, hemofili, dll  b)

 b) Umur dan keadaan imunologis. Mempengaruhi Umur dan keadaan imunologis. Mempengaruhi status kesehatanstatus kesehatan

karena kecenderungan penyskit menyerang umur tertentu. Misal, balita karena kecenderungan penyskit menyerang umur tertentu. Misal, balita karena imunnya belum stabil dan pada manula karena imun menurun karena imunnya belum stabil dan pada manula karena imun menurun c)

c) Jenis kelamin. Mempengaruhi status kesehatan karena ada penyakitJenis kelamin. Mempengaruhi status kesehatan karena ada penyakit yang terjadi lebiih banyak atau hanya terjadi pada pria atau wanita yang terjadi lebiih banyak atau hanya terjadi pada pria atau wanita saja. Misal, kanker serviks pada wanita, dan kanker prostat pada pria saja. Misal, kanker serviks pada wanita, dan kanker prostat pada pria d)

d) Etnis / ras Etnis / ras / warna kulit. Mempengaruhi / warna kulit. Mempengaruhi status kesehatan karenastatus kesehatan karena terdapat perbedaan antara etnis atau

terdapat perbedaan antara etnis atau ras tertentu. Misal, ras kulit putihras tertentu. Misal, ras kulit putih lebih berisiko terkena kanker kulit disbanding ras

lebih berisiko terkena kanker kulit disbanding ras kulit hitamkulit hitam e)

e) Keadaan fisiologis tubuh. Mempengaruhi status kesehatan. Misal,Keadaan fisiologis tubuh. Mempengaruhi status kesehatan. Misal, kehamilan, kelelahan, pubertas, keadaan gizi, dll

kehamilan, kelelahan, pubertas, keadaan gizi, dll f)

f) Perilaku dan kebiasaan (gaya hidup). Mempengaruhi status kesehatan.Perilaku dan kebiasaan (gaya hidup). Mempengaruhi status kesehatan.

misalnya,

misalnya, personal hygiene personal hygiene, hubungan antar pribadi, dll, hubungan antar pribadi, dll g)

g) Riwayat penyakit sebelumnya. Mempengaruhi status kesehatan kaRiwayat penyakit sebelumnya. Mempengaruhi status kesehatan ka renarena ada penyakit yang sudah pernah diderita maka ketika terjadinya

ada penyakit yang sudah pernah diderita maka ketika terjadinya serangan kedua menimbulkan kondisi yang lebih parah atau jika serangan kedua menimbulkan kondisi yang lebih parah atau jika

(4)

 penyakit sebelumnya telah sembuh maka risiko kambuh lagi kecil atau  penyakit sebelumnya telah sembuh maka risiko kambuh lagi kecil atau

tidak terjadi lagi (Muliani, dkk., 2010) tidak terjadi lagi (Muliani, dkk., 2010)

Karakteristik pejamu dalam menghadapi ancaman penykit antara lain : Karakteristik pejamu dalam menghadapi ancaman penykit antara lain : a)

a) Resistensi. Kemampuan dari pejamu untuk bertahan terhadap suatuResistensi. Kemampuan dari pejamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi

infeksi  b)

 b) Imunitas. Kesanggupan host untuk mengembangkan suatu responImunitas. Kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu

imunologis sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu c)

c) Infektifnes. Potens Infektifnes. Potens pejamu yang terinfeksi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakituntuk menularkan penyakit kepada orang lain (Kasjono, dkk.,2008)

kepada orang lain (Kasjono, dkk.,2008)

2.

2. Faktor AgenFaktor Agen

Agen atau faktor penyebab adalah suatu unsur, organisme hidup atau Agen atau faktor penyebab adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah kuman infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan lainnya. (Muliani, dkk., 2010)

kesehatan lainnya. (Muliani, dkk., 2010)

Agen sebagai penyebab penyakit dapat berupa

Agen sebagai penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati,unsur hidup atau mati, terdiri atas 5 kelompok :

terdiri atas 5 kelompok : a)

a) Agen biologis, antara lain virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, danAgen biologis, antara lain virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, dan insekta.

insekta.

 b)

 b) Agen kimiawiAgen kimiawi                  

    

    

c)

c) Agen Fisika, panas (luka bakar), irisan, tikaman, pAgen Fisika, panas (luka bakar), irisan, tikaman, p ukulan, radiasi, dllukulan, radiasi, dll d)

d) Agen Nutrisi, kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti : Protein,Agen Nutrisi, kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti : Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.

lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.

e)

e) Agen Psikis, penyebab penyakit jiwa dan gangguan tingkahAgen Psikis, penyebab penyakit jiwa dan gangguan tingkah laku(Kasjono, dkk., 2008).

laku(Kasjono, dkk., 2008).

Karakteristik Agen yang menyebabkan dapat terjadinya penyakit, Karakteristik Agen yang menyebabkan dapat terjadinya penyakit, antara lain :

antara lain :

(5)

a)

a) Infektivitas. Kemampuan dari organisme untuk beradaptasi sendiriInfektivitas. Kemampuan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan  berkembang biak dalam jaringan pejamu

 berkembang biak dalam jaringan pejamu  b)

 b) Patogenesitas. Kemampuan penyakit / organisme untuk menimbulkanPatogenesitas. Kemampuan penyakit / organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi  pada pejamu yang diserang

 pada pejamu yang diserang c)

c) Virulensi. Ukuran derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibitVirulensi. Ukuran derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit  penyakit.

 penyakit.

d)

d) Toksisitas. Toksisitas. Kemampuan Kemampuan bibit bibit penyakit penyakit untuk untuk memproduksi memproduksi reaksireaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya

kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya e)

e) Invasitas. Kemampuan organisme bibit penyakit untuk melakukanInvasitas. Kemampuan organisme bibit penyakit untuk melakukan  penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan

 penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan f)

f) Antigenisitas. Antigenisitas. Kemampuan Kemampuan organisme organisme bibit bibit penyakit penyakit untukuntuk merangsang reaksi imunologis dari pejamu. (Kasjono, dkk., 2008) merangsang reaksi imunologis dari pejamu. (Kasjono, dkk., 2008)

3.

3. Faktor Lingkunan (Faktor Lingkunan (Environment Environment ))

Lingkungan adalah semua faktor diluar individu yang berupa Lingkungan adalah semua faktor diluar individu yang berupa lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi (Muliani, dkk., 2010).

lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi (Muliani, dkk., 2010).

Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan ikut menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan ikut memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.

memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.

Lingkungan merupakan

Lingkungan merupakan extrinsic factorsextrinsic factors  yang mempengaruhi agen  yang mempengaruhi agen dan

dan peluang peluang untuk teruntuk terpapar, meliputipapar, meliputi a)

a)  Lingkungan  Lingkungan biologis.biologis. Segala flora dan fauna yangSegala flora dan fauna yang  berada  berada di di sekitarsekitar

manusia yang antara lain meliputi :

manusia yang antara lain meliputi :

i. Beberapa mikroorganisme pathogen dan tidak patogen i. Beberapa mikroorganisme pathogen dan tidak patogen ii. Vektor pembawa infeksi

ii. Vektor pembawa infeksi iii.

iii.Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhiBerbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan

(6)

makanan dan obat-obatan, maupun sebagai reservoir atau sumber makanan dan obat-obatan, maupun sebagai reservoir atau sumber  penyakit atau pejamu antara (host intermedia)

 penyakit atau pejamu antara (host intermedia) iv.

iv. Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakitFauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular.

tertentu terutama penyakit menular.

 b)

 b)  Lingkungan  Lingkungan fisik.fisik. Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruhKeadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan  biologis

 biologis dan dan lingkungan lingkungan sosial sosial manusia. manusia. Lingkungan Lingkungan fisik fisik (termasuk(termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi :

unsur kimiawi serta radiasi) meliputi : i.

i. Udara keadaan cuaca, geografis, dan golonganUdara keadaan cuaca, geografis, dan golongan ii.

ii. Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentukAir, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk  pemencaran pada air

 pemencaran pada air iii.

iii. Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi danUnsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.

lain sebagainya.

Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi  banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.

 banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.

c)

c)  Lingkungan  Lingkungan sosial.sosial.  Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi,  Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi,  politik,

 politik, sistem sistem organisasi. organisasi. Serta Serta instusi/peraturan instusi/peraturan yang yang berlaku berlaku bagibagi setiap individu yang membentuk masyarakattersebut. Lingkungan setiap individu yang membentuk masyarakattersebut. Lingkungan sosial ini meliputi

sosial ini meliputi i.

i. Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, sertaSistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi yang berlaku;

sistem ekonomi yang berlaku;

ii.

ii. Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempatBentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat iii.

iii. Sistem pelayanan kesehatanserta kebiasaan hidup sehatmasyarakatSistem pelayanan kesehatanserta kebiasaan hidup sehatmasyarakat setempat, dan

setempat, dan iv.

iv. Kebiasaan hidup masyarakatKebiasaan hidup masyarakat v.

v. Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta berbagaiKepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan sosial lainnya.

sistem kehidupan sosial lainnya.

Karakteristik lingkungan dalam menimbulkan status sakit, antara lain : Karakteristik lingkungan dalam menimbulkan status sakit, antara lain :

(7)

a)

a) Topografi. Berkaitan dengan situasi lokasi tertentu, baik naturalTopografi. Berkaitan dengan situasi lokasi tertentu, baik natural maupun buatan manusia yang mempengaruhi terjadinya dan maupun buatan manusia yang mempengaruhi terjadinya dan  penyebaran suatu penyakit tertentu.

 penyebaran suatu penyakit tertentu.

 b)

 b) Geografi. Keadaan yang berkubungan dengan struktur geologi bumiGeografi. Keadaan yang berkubungan dengan struktur geologi bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakit (Muliani, dkk., 2010) yang berhubungan dengan kejadian penyakit (Muliani, dkk., 2010) Ketiga faktor dalam trias epidemiologi terus menerus berinterkasi satu Ketiga faktor dalam trias epidemiologi terus menerus berinterkasi satu sama lain sehingga perubahan pada unsur triaas dapat menyebabkan kesakitan sama lain sehingga perubahan pada unsur triaas dapat menyebabkan kesakitan yang tergantung pada karakterisktik dan interaksi antara k

yang tergantung pada karakterisktik dan interaksi antara k etiganya (Muliani,etiganya (Muliani, dkk., 2010)

dkk., 2010)

2.

2. Web causation / jala-jala kausasiWeb causation / jala-jala kausasi

Teori jaring-jaring sebab akibat ini ditemukan oleh

Teori jaring-jaring sebab akibat ini ditemukan olehMM ac ac MM ohaohan  dan danPugh Pugh  (1970)

(1970). Teori ini sering disebut juga sebagai konsep multi factorial. Dimana. Teori ini sering disebut juga sebagai konsep multi factorial. Dimana teori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi dari hasil interaksi teori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi dari hasil interaksi  berbagai

 berbagai factor. Misalnya factor. Misalnya factor factor interaksi interaksi lingkungan lingkungan yang yang berupa berupa factorfactor  biologis,

 biologis, kimiawi kimiawi dan dan social social memegang memegang peranan peranan penting penting dalam dalam terjadinyaterjadinya  penyakit. (Mausner dan Kranmer, 1985)

 penyakit. (Mausner dan Kranmer, 1985)

Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara mereka,

keseimbangan antara mereka, yang berakibat yang berakibat bertambah bertambah atau berkurangnyaatau berkurangnya  penyakit

 penyakit yang yang bersangkutan. Menurut bersangkutan. Menurut model model ini, ini, suatu suatu penyakit penyakit tidaktidak  bergantung pada satu seb

 bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan ab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat darisebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka timbulnya serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka timbulnya  penyakit

 penyakit dapat dapat dicegah dicegah atau atau dihentikan dihentikan dengan dengan memotong memotong mata mata rantai rantai padapada  berbagai titik. (Azwar, 1988)

 berbagai titik. (Azwar, 1988)

Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepada Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepada  penyebab-penyebab

 penyebab-penyebab yang yang terpisah terpisah secara secara mandiri, mandiri, tetapi tetapi lebih lebih merupakanmerupakan  perkembangan sebagai suatu

 perkembangan sebagai suatu akibat dari suatu rangkaian akibat dari suatu rangkaian sebab-akibat, dimanasebab-akibat, dimana setiap hubungan itu sendiri hasil dari silsilah (geneologi) yang mendahuluinya setiap hubungan itu sendiri hasil dari silsilah (geneologi) yang mendahuluinya dan yang kompleks (complex geneology of antecenden).

dan yang kompleks (complex geneology of antecenden).

(8)

Suatu penyakit tidak tergantung kepada penyebab yang berdiri sendiri- Suatu penyakit tidak tergantung kepada penyebab yang berdiri sendiri- sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat.

sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat.

Penyakit juga dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai di Penyakit juga dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai di  berbagai faktor. (Kasjono dan Kristiawan, 2009)

 berbagai faktor. (Kasjono dan Kristiawan, 2009)

Contoh: Jaringan sebab akibat yang mendasari penyakit jantung koroner Contoh: Jaringan sebab akibat yang mendasari penyakit jantung koroner (PJK) dimana banyak faktor yang merupakan menghambat atau meningkatkan (PJK) dimana banyak faktor yang merupakan menghambat atau meningkatkan  perkembangan

 perkembangan penyakit.penyakit.

Beberapa dari faktor Beberapa dari faktor ini instrinsik pada ini instrinsik pada  pejamu

 pejamu dan dan tetaptetap (umpama LDL genotip), (umpama LDL genotip), yang lain seperti yang lain seperti komponen makanan, komponen makanan,  perokok, inaktifasi fisik,  perokok, inaktifasi fisik, gaya hidup dapat gaya hidup dapat dimanipulasi.

dimanipulasi.

3.

3. Wheel causationWheel causation

Teori ini menggambarkan hubungan manusia dan lingkungannya sebagai Teori ini menggambarkan hubungan manusia dan lingkungannya sebagai roda. Roda tersebut terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada bagian roda. Roda tersebut terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada bagian intinya dan komponen lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi penjamu.

intinya dan komponen lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi penjamu.

Ukuran komponem roda bersifat relatif, tergantung problem spesifik penyakit Ukuran komponem roda bersifat relatif, tergantung problem spesifik penyakit yang bersangkutan. Contoh pada penyakit herediter tentunya proporsi inti yang bersangkutan. Contoh pada penyakit herediter tentunya proporsi inti genetic relatif besar, sedang penyakit campak status imunitas penjamu dan genetic relatif besar, sedang penyakit campak status imunitas penjamu dan  biologik

 biologik lebih lebih penting penting daripada daripada faktor faktor genetik. genetik. Peranan Peranan lingkungan lingkungan sosialsosial lebih besar dari yang lainnya dalam hal stres mental, sebaliknya pada penyakit lebih besar dari yang lainnya dalam hal stres mental, sebaliknya pada penyakit malaria peran lingkungan biologis lebih besar.

malaria peran lingkungan biologis lebih besar.

(9)

Seperti halnya dengan model jaring-jaring sebab akibat, model roda Seperti halnya dengan model jaring-jaring sebab akibat, model roda memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya  penyakit

 penyakit dengan dengan tidak tidak begitu begitu menekankan menekankan pentingnya pentingnya agen. agen. Di siniDi sini dipentingkan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya.

dipentingkan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya.

Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit yang bersangkutan.

yang bersangkutan.

Teori ini merupakan pendekatan lain Teori ini merupakan pendekatan lain untuk menjelaskan hubungan antara untuk menjelaskan hubungan antara manusia

manusia dan dan lingkungan. lingkungan. Roda Roda terdiriterdiri daripada satu pusat (pejamu atau manusia) daripada satu pusat (pejamu atau manusia) yang memiliki susunan genetik sebagai yang memiliki susunan genetik sebagai intinya.

intinya. Disekitar Disekitar pejamu pejamu terdapatterdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke lingkungan yang dibagi secara skematis ke dalam 3 sektor yaitu lingkungan biologi, dalam 3 sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik.

sosial dan fisik.

Besarnya komponen-kompenen dari roda tergantung kepada masalah Besarnya komponen-kompenen dari roda tergantung kepada masalah  penyakit tertentu yang menjadi perhatian kita. Untuk pen

 penyakit tertentu yang menjadi perhatian kita. Untuk pen yakit-peyakit bawaanyakit-peyakit bawaan (herediter) inti

(herediter) inti genetik relatif genetik relatif lebih besar. lebih besar. Untuk Untuk kondisi tertentu kondisi tertentu sepertiseperti campak, inti genetik relatif kurang penting oleh karena keadaan kekebalan dan campak, inti genetik relatif kurang penting oleh karena keadaan kekebalan dan sektor biologi lingkungan yang paling berperanan. Pada model roda, sektor biologi lingkungan yang paling berperanan. Pada model roda, mendorong pemisahan perincian faktor pejamu dan lingkungan, yaitu suatu mendorong pemisahan perincian faktor pejamu dan lingkungan, yaitu suatu  perbedaan yang berguna untuk analisa epidemiologi.

 perbedaan yang berguna untuk analisa epidemiologi.

Memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam Memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak mementingkan pentingnya

timbulnya penyakit dengan tidak mementingkan pentingnya agent agent . Besarnya. Besarnya  peran

 peran masingmasing –  –   masing faktor bergantung pada penyakit yang bersangkutan.  masing faktor bergantung pada penyakit yang bersangkutan.

Peranan lingkungan fisik lebih besar dari yang lain pada sunburn. Peranan Peranan lingkungan fisik lebih besar dari yang lain pada sunburn. Peranan lingkungan biologis lebih besaar dari yang lain pada penyakit malaria.

lingkungan biologis lebih besaar dari yang lain pada penyakit malaria.

Peranan inti genetik lebih besar dari yang lain pada penyakit keturunan.

Peranan inti genetik lebih besar dari yang lain pada penyakit keturunan.

(10)

4.

4. Gordon ModelGordon Model

Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu. Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit. Teori lingkungan tertentu. Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit. Teori ini secara lebih luas membahas tentang penyebab penyakit yang ini secara lebih luas membahas tentang penyebab penyakit yang menghubungkan antara sumber penyakit, penderita dan menghubungkan antara sumber penyakit, penderita dan lingkungannya.

lingkungannya. Model Model tradisional epidemiologi tradisional epidemiologi atau segitiga atau segitiga epidemiologiepidemiologi dikemukakan oleh

dikemukakan oleh GordonGordon dandan  La Richt   La Richt  (1950), menyebutkan bahwa timbul (1950), menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu host, agent,

host, agent, dandan environment environment ..

Gordon berpendapat bahwa:

Gordon berpendapat bahwa:

a.

a. Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antaraPenyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agentagent (penyebab) dan(penyebab) dan manusia (

manusia (host host ))  b.

 b. Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami dan karakteristikKeadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami dan karakteristik agent

agent dandan hosthost (baik individu/kelompok)(baik individu/kelompok) c.

c. KarakteristikKarakteristik agentagent dandan host host   akan mengadakan interaksi, dalam interaksi  akan mengadakan interaksi, dalam interaksi tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan (lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologis).

(lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologis).

Model gordon ini menggambarkan terjadinya penyakit pada Model gordon ini menggambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat, ia menggambarkan terjadinya penyakit sebagai adanya masyarakat, ia menggambarkan terjadinya penyakit sebagai adanya sebatang pengungkit yang mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya, sebatang pengungkit yang mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya, yakni Lingkungan (Environment). Pada kedua ujung batang tadi terdapat yakni Lingkungan (Environment). Pada kedua ujung batang tadi terdapat  pemberat,

 pemberat, yakni yakni Agen Agen (Agent) (Agent) dan dan Pejamu Pejamu (Host). Dalam (Host). Dalam model model iniini dianggap sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam interaksi ini, dianggap sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam interaksi ini, sehingga terjadi keadaan sehat ataupun sakit.

sehingga terjadi keadaan sehat ataupun sakit.

Interaksi di antara tiga elemen tadi terlaksana karena adanya faktor Interaksi di antara tiga elemen tadi terlaksana karena adanya faktor  penentu

 penentu pada pada setiap setiap elemen. elemen. Model Model ini ini mengatakan mengatakan bahwa bahwa apabilaapabila  pengungkit tadi berada dalam keseimbangan, maka dikatakan bahwa

 pengungkit tadi berada dalam keseimbangan, maka dikatakan bahwa

Referensi

Dokumen terkait

Koentjaraningrat (1984) menambah- kan model pengasuhan yang biasa dilaku- kan para orang tua Jawa pada anak-anak- nya, yaitu: (1) “menyuap” anak dengan menjanjikannya

Pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar di Kota Pangkalpinang belum dilaksanakan dalam hal ini mengakibatkan tidak adanya perlindungan hukum dan kepastian

Tujuan adalah pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran menggambarkan bentuk tingkah laku, kemampuan/kompetensi yang

Setelah program ini diimplementasikan dalam studi kasus absensi karyawan perusahaan Mentari Rajut maka program aplikasi ini dapat dikatakan berhasil dengan memberikan

Frekuensi bangkitan kejang dalam satu tahun tidak melebihi 4 kali Secara klinis umumnya tidak sulit untuk menegakkan diagnosis kejang demam, dengan adanya gejala kejang

Kecenderungan berdemokrasi yang terlihat dalam masyarakat Indonesia selama ini adalah rakyat telah lebih cerdas dalam memilih, mana partai yang tepat untuk duduk di parlemen dan

[r]

Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan untuk modal dasar maupun langkah-langkah pengembangan usaha kecil, yaitu : melalui kredit