• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR. Social Learning approach to career development theory - krumboltz

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR. Social Learning approach to career development theory - krumboltz"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

Social Learning approach to career development theory - krumboltz

Nama Anggota :

1. Kiyesha Tsaniya Kurniawan (K3120031) 2. Monica Patricia (K3120037) 3. Rani Fitrotunnisa (K3120049) 4. Salma Aisha Fadhillah (K3120059)

Kelas : 3 B

PROGRAM STUDI S-1 BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2021

(2)

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan kurniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Teori Bimbingan dan Konseling Karir dengan judul

“Social Learning approach to career development theory - krumboltz”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kami dalam terselesainya makalah ini.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Naharus Surur. M.Pd selaku dosen mata kuliah Teori Bimbingan Konseling Karir yang telah membimbing dan mendapingi penulisan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Teman-teman kelompok 8 yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Dengan keterbukaan yang ada, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

(3)

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... 1

Daftar Isi ... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 3

Latar Belakang ... 3

Rumusan Masalah ... 5

Tujuan ... 5

BAB II PEMBAHASAN ... 6

Konsep Dasar dari Teori Krumbolts ... 6

Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Pendekatan Social Learning Krumboltz ... 7

Pengambilan Keputusan Karir Teori Krumboltz ... 10

Aplikasi Teori Krumboltz dalam Bimbingan dan Konseling ... 13

Kelebihan dan Kelemahan Teori Krumboltz ... 14

BAB III PENUTUP ... 15

Kesimpulan ... 15

Saran ... 15

Daftar Pustaka ... 16

(4)

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karir adalah sesuatu yang sangat urgen dalam kehidupan seorang individu. Karir diciptakan dan dikembangkan oleh individu sepanjang rentang kehidupannya. Bahkan ketika seorang individu berada pada masa anak usia dini dia sudah mulai mengeksplorasi jenis-jenis profesi yang mungkin ia bisa masuki. Walaupun anak-anak usia dini belum menjadikan ini sebagai keputusan dalam berkarir. Karir membutuhkan pengelolaan diri yang baik dari individu tersebut, memahami orang lain dan lingkungan, serta berhubungan dengan orang lain dan lingkungan. Kecerdasan dan keahlian juga menjadi point penting untuk mencapai keberhasilan dalam berkarir.

Namun perlu digarisbawahi kecerdasan dan keahlian saja belum memadai. Karir yang dipilih nanti akan menjadi tempat yang subur bagi seorang individu untuk beraktualisasi (Aminurrohim, dkk, 2014). Jadi dengan adanya karir maka seorang individu akan beraktualisasi di lingkungannya tersebut. Dengan berkarir individu bisa menampakkan eksistensi dirinya di lingkungan sekitarnya.

Merencanakan dan memilih suatu jurusan merupakan tahap awal bagi siswa untuk merencanakan karir di masa depan. Sebagai peserta didik siswa memiliki sebuah pandangan-pandangan yang berbeda terhadap tujuan karirnya sehingga cara untuk mewujudkan semua itu juga berbeda pula antara siswa satu dengan siswa yang lainnya dalam memilih jurusan. Banyak sekali siswa yang masih cenderung terpengaruh oleh orang lain halnya dimana siswa tersebut terkadang tidak percaya diri, kurangnya pengetahuan tentang pekerjaan, terpaku pada satu pilihan, tidak mampu mengenali bakat dan minatnya, tidak mendapat dukungan dari orang disekitarnya, tidak pasti dalam membuat pilihan, dan mengalami masalah mengenai pekerjaan yang diinginkan.

Sebaliknya banyak siswa ketika memilih jurusan tidak lagi terpengaruh oleh orang lain, memiliki kepercayaan diri dalam membuat pilihan, sudah mempunyai pengetahuan tentang pekerjaan yang dinginkan, sudah mampu mengenali minat dan bakatnya, mendapat dukungan dari orang disekitarnya, yakin dalam membuat pilihan, dan tidak mengalami masalah mengenai pekerjaan yang diinginkan. Hal-hal inilah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan karir pada siswa dimasa yang akan datang nantinya.

(5)

4

Keputusan karir ini perihal yang berkaitan dengan putusan yang telah ditetapkan sesudah melalui pertimbangan yang sangat mantang dan sudah dipikirkan sehingga memperoleh langkah yang harus dijalankan.

Bimbingan dan konseling ialah sebagai bagian dari lembaga sekolah yang memiliki peran yang sangat penting dalam proses perencanaan karier siswa, karena selain adanya bimbingan pribadi, sosial dan belajar. Bimbingan karier juga termasuk dalam layanan dasar pada bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa. Bimbingan karier ini sebagai layanan dalam bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk membantu siswa melakukan sebuah perencanaan karier yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam memilih dan menjalankan sebuah karir, individu memiliki perkembangan karir sepanjang rentan kehidupannya. Perkembangan karir ini akan mengarahkan pada aktualisasi diri.

Dalam kehidupan sehari-hari tentulah kita tidak dapat lepas dari sebuah pilihan hidup bagi masa depan, terutama pada pilihan karir. Karir adalah sebuah perkembangan dan kemajuan di dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan lainnya. Penentuan karir ini dapat dikatakan bahwa tentu tidak dapat lepas dari bimbingan seseorang untuk membimbing dalam menentukan karir kedepannya. Bimbingan ini juga disebut bimbingan karir, bimbingan karir ini merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha untuk membantu setiap individu-indivdu dalam memecahkan sebuah permasalahan karir untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan masa depannya. Untuk itu, peran konselor di sini untuk menuntun klien agar dapat memilih karir dalam kehidupannya itu sangatlah penting.

Pada teori pengambilan keputusan karir ini berasal dari teori belajar sosial Bandura.

Teori belajar sosial ini dapat dikatakan sebagai landasan teori Krumboltz, Krumboltz sendiri juga mengatakan bahwa kepribadian dan tingkah laku lebih merupakan dari hasil belajar daripada pembawaan sejak lahir. Dalam perkembangan karir, akan ada beberapa faktor yang mempengaruhi arah perencanaan karir. Teori Krumboltz ini beranggapan bahwa sangat penting pribadi dan lingkungan sebagai salah satu dari faktor-faktor yang mendukung untuk menentukan sebuah proses pengambilan keputusan ataupun penentuan karir tersebut.

Teori Krumboltz menyatakan bahwa seorang siswa akan merencanakan pilihan karir karena adanya lingkungan sekitar yang membentuk persepsi mengenai suatu

(6)

5

pekerjaan. Bisa jadi faktor dari diri sendiri yang melihat atau menyukai pekerjaan tertentu. Teori Krumboltz ini memberikan sebuah pandangan bagi klien bahwa lingkungan dan pengalaman belajar mempengaruhi pengambilan keputusan. Klien yang pernah mengalami pengalaman buruk mengenai pengambilan keputusan dalam penentuan karir sebelumnya mungkin akan diliputi oleh perasaan takut dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan di masa depan, apalagi jika berkaitan dengan hal yang sama. Pada pengambilan keputusan yang realistik perlu adanya pertimbangkan situasi lingkungan misalnya, keluarga dan sistem pendidikan, faktor genetik seperti bakat dan kecerdasan serta pengalaman-pengalaman sebelumnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar dari teori krumboltz?

2. Bagaimana hasil dari proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan pendekatan Social Learning Krumboltz dalam menentukan pemilihan karir seorang?

3. Seperi apa pengambilan keputusan karir teori krumboltz?

4. Bagaimana cara mengaplikasikan teori krumboltz dalam Bimbingan dan Konseling?

5. Apa saja yang menjadi kelebihan dan kelemahan teori krumboltz?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti uraikan di atas, maka tujuan penelitiannya adalah

1. Mengidentifikasi konsep dasar teori krumboltz.

2. Mengetahui proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Pendekatan Social Learning Krumboltz dalam menentukan pemilihan karir seorang

3. Mengidentifikasi pengambilan keputusan karir teori krumboltz.

4. Mengidentifikasi aplikasi teori krumboltz dalam bimbingan dan konseling.

5. Mengetahui kelebihan dan kelemahan teori krumboltz.

(7)

6

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar dari Teori Krumboltz

Dasar dari teori pemilihan karier oleh krumboltz, memandang bahwa manusia memilih kariernya berdasar hasil dari pengalaman dan pengaruh dalam hidupnya. Pengalaman dan pengaruh dalam hidupnya berasal dari lingkungan sekitar individu termasuk keluarga, sekolah, teman, kegemaran, dan lain sebagainya yang menggerakkan individu untuk mengenal serta mengeksplorasi pekerjaan yang diasosiasikan berdasar elemen atau hal yang berpengaruh dalam hidupnya. Teori ini berasumsi bahwa kepribadian individu dan perilaku yang dimiliki seseorang timbul dari pengalaman belajar yang unik. Pengalaman belajar ini terdiri dari kontak antara analisis kognitif yang positif dan even-even yang menguatkan secara negatif (Mitchell & Krumboltz, 1984).

Pengalaman belajar yang berasal dari pengaruh kognitif yang positif dimaksudkan antara lain:

1. Atribut bawaan, seperti ras, jenis kelamin, dan hal lainnya, serta kemampuan bawaan, seperti keterampilan, pengetahuan, dan perilaku.

2. Kondisi lingkungan sosial, seperti kehidupan sosial, pengalaman pribadi di dunia kerja, pelatihan, kebijakan sosial, dan pengalaman kerja orang lain yang mempengaruhi pilihan pekerjaan.

3. Pengalaman belajar di masa lalu, dibagi menjadi dua tipe yaitu pengalaman belajar asosasi yang mana individu mengamati keterkaitan antara kejadian dan mampu untuk memprediksi segala kemungkinan. Yang kedua, pengalaman belajar secara aplikasi, yaitu individu mampu mengaplikasikan di lingkungannya secara langsung dengan hasil yang dapat diobservasi.

4. Skill dalam pendekatan tugas, berkaitan skill individu dalam melaksanakan tugas baru, melalui pengalaman bahwasanya seperti pemecahan masalah, skill, kebiasaan kerja, mental set, respon emosional serta proses kognitif.

Sedangkan yang disebut pengaruh even negatif sebelumnya adalah dianggap tidak mampu dalam bekerja bahkan menolak suatu aktifitas jika mereka telah dihukum dalam melaksanakan aktifitas tersebut, atau telah melihat orang lain yang dihukum ketika melakukan aktifitas tadi. Maka secara positif dipengaruhi oleh nilai seseorang yang negatif

(8)

7

terhadap suatu aktifitas atau telah dipengaruhi oleh kata-kata yang dikaitkan dengan aktifitas tadi.

Teori krumboltz mengatakan bahwa secara potensial penyebab kesulitan dalam membuat pemilihan karir yang bersumber dari penggeneralisasian yang salah, pembandingan diri dengan orang lain, perkiraan yang dilebih-lebihkan dalam hasil dampak emosional, dan menggambarkan hubungan sebab akibat yang salah. Maka teori ini percaya bahwa beberapa dari hal ini merupakan hambatan dalam menentukan pemilihan karir.

Pada akhirnya Krumboltz, mengatakan adanya metode untuk mengidentifikasi dan bertindak terhadap kepercayaan pribadi dan pengidentifikasian stress, yang terdiri dari diantaranya:

1) Asesmen terhadap isi dari observasi diri klien dan pandangannya terhadap lingkungan.

2) Proses dari masalah tersebut muncul.

3) Wawancara terstruktur.

4) Thought Listing (Daftar Pikiran Klien).

5) Imagery (perumpamaan).

6) Simulasi pemilihan karir.

7) Menggunakan film yang berhubungan dengan pemecahan masalah untuk membantu klien.

8) Pengunaan carrer beliefs inventory (Krumboltz, 1988a), untuk mengindentifikasi prasangka yang menghambat orang dalam mencapai tujuan karirnya.

B. Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Pendekatan Social Learning Krumboltz

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa bimbingan konseling mengenai karir diperlukan. Diantaranya adalah (1) individu perlu mengembangkan dirinya sehingga konselor akan mendirong kliennya untuk menelusuri apa yang menjadi hal potensial bagi dirinya untuk merencanakan atau mengambil keputusan tentang karir (2) Konselor perlu membantu klien mempersiapkan perubahan dalam tugas dan kondisi kerja (3) klien memerlukan konselor sehingga ia diberdayakan untuk melakukan sebuah tindakan

(9)

8

mengenai arah perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai karirnya (Mitchell and Krumboltz 1996, Mitchell, Jones and Krumboltz 1979).

Layanan bimbimngan konseling dalam bidang karir dapat diberikan oleh konselor untuk mengarahkan arah perencanaan karir atau pengambilan keputusan karirnya. Dengan layanan bimbingan konseling yang sesuai akan menyebabkan klien merencanakan arah pilihan karirnya dengan tepat, klien dan konselor bisa mengarahkan seperti apa perencanaan karir yang sesuai dengan faktor internal dan eksternal dari klien.

Pembentukan keyakinan dan generalisasi individu merupakan hal yang sangat penting dalam model social-learning. Peranan konselor adalah menelusuri asumsi-asumsi dan keyakinan individu dan mengeksplorasi alternative keyakinan dan tindakan yang perlu dilakukan. Membantu individu memahami sepenuhnya validitas keyakinan individu, merupakan komponen utama model social-learning. Secara spesifik, konselor sebaiknya berusaha mengatasi masalah-masalah berikut:

1. Individu mungkin tidak dapat mengakui bahwa masalah yang dihadapinya dapat diatasi (mereka berasumsi bahwa sebagian besar masalah merupakan bagian dari kehidupan yang normal dan tidak dapat diatasi).

2. Individu mungkin tidak dapat melakukan upaya yang dibutuhkan untuk membuat keputusan atau memecahkan masalah (mereka tidak banyak berusaha mengeksplorasi alternatif).

3. Individu mungkin tidak menyadari adanya alternative yang memuaskan (mereka melakukan overgeneralisasi asumsi yang salah).

4. Individu mungkin memilih alternative yang buruk atau alas an yang tidak tepat (individu tidak mampu mengevaluasi karir secara realistic karena keyakinan yang salah dan ekspektasi yang tidak relistik).

5. Individu mungkin mengalami kekecewaan dan kecemasan akibat persepsi bahwa mereka tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkannya (tujuannya mungkin tidak realistik atau konflik dengan tujuan lain).

Langkah-langkah Teori Social Learning Krumboltz :

1) Proses penentuan karir seseorang di awali dengan kemampuan dirinya, yaitu menganalisa atau mengidentifikasi kemampuan diri seseorang.

(10)

9

2) Selanjutnya, seseorang di berikan pengarahan tentang pengalaman keadaan lingkungannya, bahwa pengalaman yang ada di lingkungannya itu berpengaruh pada proses pemilihan karir.

3) Kemudian, seseorang itu di arahkan pada proses pengalaman belajarnya. Disini, seseorang akan di tuntun secara perlahan, mengingat, dan mempraktekkan bagaimana seandainya karir itu sudah tercapai. Misalnya, setelah hasil pengalaman lingkungannya telah tergambar dengan baik, seseorang kalau ingin menjadi dokter, maka secara tidak langsung seseorang ini harus di antar di sebuah rumah sakit. Di situlah, nanti proses pengalaman belajarnya akan terasah dengan baik. Mungkin dia berpura-pura menjadi dokter dan menanyakan hal-hal yang banyak tentang bagaimana dia menjadi dokter nanti.

4) Setelah itu, barulah seseorang di hadapkan pada kemampuan bekerja dalam menitih karirnya. Kemampuan tersebut sangat penting untuk menunjang karir seseorang. Dalam bekerja, tentulah harus memiliki kecerdasan dalam bertindak, sikap kepemimpinan yang baik, dan kemampuan dalam memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam pekerjaan tersebut.

Dalam proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Pendekatan Social Learning Krumboltz dalam menentukan Pemilihan Karir seseorang, dapat jugadengan menggunakan langkah-langkah seperti:

▪ Identifikasi masalah

Dalam proses identifikasi masalah, konselor melakukan pendekatan kepada klien agar klien mau bercerita tentang permasalahan pemilihan karirnya.

▪ Diagnosis

Berdasarkan data hasil dari identifikasi masalah, konselor menetapkan permasalahan klien.

▪ Prognosis

Pada langkah ini, konselor menetapkan bantuan terhadap klien dalam menentukan pilihan karir nya. Konselor menetapkan sebuah teori yang dapat membantunya dalam menentukan pilihan karir konseli, yaitu Teori Belajar Sosial Krumboltz, yang menekankan pada pentingnya perilaku dan kognisi klien dalam menentukan pilihan karir.

(11)

10

▪ Treatment

Yang dimaksud dengan langkah ini, yaitu proses bantuan yang akan di berikan kepada klien. Salah satunya, yaitu dengan mengadakan beberapa simulasi yang bisa membawa fikiran klien agar tetap yakin pada pilihan karirnya,yaitu dengan proses penentuan karir klien di awali dengan kemampuan dirinya, yaitu menganalisa atau mengidentifikasi kemampuan diri klien dalam menentukan proses pemilihan karir.

Dari tahapan ini, klien akan di identifikasi sesuai dengan kemampuan diri klien.

▪ Evaluasi/follow up

Langkah yang terakhir ini adalah untuk mengetahui, sejauh mana tingkat keberhasilan teori yang telah di gunakan oleh konselor. Dalam langkah ini, dapat di lihat perkembangan diri klien untuk bisa memilih pilihan karir nya dalam waktu yang lebih jauh.

C. Pengambilan Keputusan Karir Teori Krumboltz

Pendekatan belajar sosial terhadap teori perkembangan karir (Social Learning To Career Development Theory) menekankan pada pentingnya perilaku dan kognisi dalam membuat keputusan karir. Pembuatan keputusan karir individu dipengaruhi oleh lingkungan (proses pembelajaran sosial), terutama dari orang lain yang berarti signifikan (significant other). Dalam mengambil keputusan karier, individu dapat mengamati, meniru, dan mencontoh orang-orang yang ada di sekelilingnya, jika apa yang diamati sesuai dengan keinginan individu, maka apa yang diamatinya itu dapat direalisasikan menjadi sebuah perilaku. Mitchell & Krumboltz (1987) menyatakan bahwa seseorang membuat keputusan karir karena dia berpartisipasi dalam berbagai perilaku yang mengarah pada karir tersebut. Beberapa perilaku pengambilan keputusan karier termasuk pergi ke sekolah dan menghadiri kursus pelatihan, melamar pekerjaan, menambah pekerjaan, mengubah posisi atau memasuki pekerjaan baru. Landasan untuk mewujudkan perilaku tersebut menurut teori belajar adalah munculnya minat, yang merupakan hasil pengamatan diri secara umum pada pengalaman belajar sebelumnya.

Menurut Krumboltz dan Baker (Mitchell dan Krumboltz, 1984), hal yang penting dalam pengambilan keputusan karir adalah kemampuan untuk:

1. Mengenal situasi keputusan penting.

2. Menentukan apa keputusan atau tugas yang dapat dikelola dan yang realistis.

(12)

11

3. Memeriksa dan menilai secara cermat dan tepat generalisasi observasi-diri dan generalisasi pandangan atas dunia.

4. Menyusun alternate-alternatif yang luas dan beragam.

5. Mengumpulan informasi yang diperlukan tentang alternatif-alternatif itu.

6. Menentukan sumber observasi mana yang paling andal, cermat, dan relevan.

7. Merencanakan dan melaksanakan urutan langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut.

Menurut teori belajar, dalam pengambilan keputusan karir, orang berada di lingkungan tertentu, dengan membawa ciri-ciri bawaan dari keturunannya dan menghadapi berbagai pengalaman belajar. Orang memang tidak bisa mengatur sifat bawaannya, tetapi bisa mempengaruhi lingkungan dan pengalaman belajarnya. Ini kemudian menimbulkan pengalaman-pengalaman baru dan pengambilan keputusan berikutnya.

Krumboltz et al. (1975) menekankan bahwa pengalaman belajaryang unik dari masing- masing individu selama hidupnya menyebabkan berkembangnya pengaruh-pengaruh primer yang mengarahkan pilihan karirnya.. Pengaruh tersebut mencakup:

a) Penggeneralisasian diri berdasarkan pengalaman dan kinerja yang terkait dengan standar yang dipelajari.

b) Keterampilan yang dipergunakan dalam menghadapi lingkungan.

c) Perilaku memasuki karier seperti melamar pekerjaan atau memilih lembaga pendidikan atau pelatihan.

Pengambilan keputusan karier merupakan proses yang kontinu yang sebagian besar aspek individual memperoleh prioritas untuk dipertimbangkan yaitu ketrampilan, bakat, minat, nilai-nilai prestasi, karakteristik kepribadian dan kematangan. Berdasarkan teori pengambilan karir behavioral yang disusun oleh Krumboltz (dalam Munandir,1996) terdapat empat kategori faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir seseorang, yaitu factor-faktor genetik, lingkungan, belajar, dan ketrampilan menghadapi tugas atau masalah.

1. Faktor Genetik

Faktor ini dibawa sejak lahir berupa wujud, keadaan fisik dan kemampuan.

Status diri akan membatasi preferensi atau keterampilan seseorang saat merencanakan pendidikan dan pekerjaan akhir. Teori ini menyatakan bahwa orang-orang tertentu

(13)

12

secara bawaan mampu memperoleh manfaat dari pengalaman lingkungan berdasarkan lingkungan mereka. Kemampuan khusus seperti kecerdasan dan bakat merupakan hasil interaksi antara sifat bawaan dan lingkungan yang dihadapi manusia.

2. Kondisi Lingkungan

Faktor lingkungan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan karir ini berupa kesempatan karir, kesempatan pendidikan dan pelatihan, kebijakan dan prosedur seleksi, imbalan, undang-undang dan peraturan perburuhan, peristiwa alam, sumber alam, kemajuan teknologi, perubahan dalam organisasi sosial, sumber keluarga, sistem pendidikan, lingkungan tetangga dan masyarakat sekitar, pengalaman belajar.

Faktor-faktor ini umumnya ada di luar kendali individu, tetapi pengaruhnya bisa direncanakan atau tidak bisa direncanakan.

3. Faktor Belajar

Kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia adalah belajar. Ini telah dilakukan hampir setiap waktu sejak bayi, dan beberapa ahli bahkan mengatakan sejak di dalam kandungan. Ada 2 jenis belajar, yaitu belajar instrumental dan asosiatif.

1) Belajar instrumental adalah belajar yang terjadi melalui pengalaman orang waktu berada di suatu lingkungan dan ia mengerjakan langsung atau mereaksi terhadap lingkungan itu, dan ia mendapatkan sesuatu sebagai hasil dari perilakunya itu, yaitu hasil yang dapat dia amati.

2) Belajar asosiatif adalah pengalaman dimana orang mengamati hubungan antara kejadian-kejadian dan mampu memprediksi apa konsekuensinya.

4. Ketrampilan Menghadapi Tugas atau Masalah

Ketrampilan ini dicapai sebagai buah interaksi atau pengalaman belajar, ciri genetik, kemampuan khusus (bakat), dan lingkungan. Keterampilan ini meliputi standar kinerja, nilai kinerja, kebiasaan kerja, persepsi dan proses kognitif (perhatian, daya ingat), respons lingkungan, psikologis, dan emosional. Dalam pengalamannya, individu menerapkan ketrampilan ini untuk menghadapi dan menangani tugas-tugas baru.

(14)

13

D. Aplikasi Teori Krumboltz dalam Bimbingan dan Konseling

Krumblotz dan Baker mengidentifikasi beberapa langkah yang terlibat dalam konseling karir, tahapanya sebagai berikut:

a) Menjelaskan masalah dan tujuan

b) Mengidentifikasi berbagai macam solusi

c) Mengumpulkan informasi tentang masalah yang telah dikenali d) Menguji kemungkinan hasil dari pilihan yang beragam

e) Mengevaluasi ulang tujuan, menentukan.

f) Menyamaratakan semua proses kepada masalah yang baru.

Masalah karir klien sering berhubungan kepada ketidakmampuan individu untuk membuat pilihan yang berhubungan dengan apa yang dibutuhkan dalam karirnya (Krumboltz and Thoresen, 1969). Crites (1981) memberikan beberapa point mengenai masalah klien yang berhubungan dalam konseling karir yang termasuk dalamnya beberapa kombinasi, yaitu:

a) Kertidakjelasan tujuan

b) Adanya penghalang dalam aktifitas

c) Adanya ketakutan dan kemungkinan kegagalan d) Konflik dalam pilihan

Keempat point ini adalah diantaranya item dalam Skala Pilihan Karir (Osipow, Carney, Winter, Yanico and Koschier, 1976; Osipow, 1980), sebagai instrument yang didesain untuk mengukur kebimbangan karir terdahulu dengan differential-diagnosis- treatment.

Krumboltz juga memberikan beberapa observasi untuk konseling karir sebagai berikut :

a) Pembuatan keputusan karier merupakan keterampilan yang dipelajari.

b) Individu yang mengaku telah membuat pilihan karier juga memerlukan bantuan (pilihan kariernya mungkin dibuat berdasarkan informasi yang tidak akurat dan pilihan yang salah).

c) Keberhasilan diukur berdasarkan keterampilan yang telah ditunjukkan mahasiswa dalam membuat keputusan (diperlukan evaluasi terhadap keterampilan membuat keputusan).

(15)

14

d) Klien berasal dari berbagai macam kelompok.

e) Klien tidak usah merasa bersalah jika mereka tidak yakin tentang karier apa yang harus dimasukinya.

f) Tidak ada satu okupasi yang dapat dipandang tepat untuk semua orang.

E. Kelebihan dan Kelemahan Teori Krumboltz Kelebihan dari teori karier krumboltz antara lain:

1. Menunjukkan fleksibilitas yang besar, karena tujuan-tujuan konseling dan prosedur yang diikuti untuk sampai pada tujuan tersebut, disesuaikan dengan kebutuhan konseli.

2. Pendekatan ini menekankan bahwa proses konseling dipandang sebagai proses belajar yang akan menghasilkan perubahan perilaku konseli secara nyata.

3. Membantu individu untuk bisa membekali dirinya mencegah timbulnya persoalan kejiawaan.

4. Memandang dari berbagai sisi terkait pengaruh yang diterima individu, tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan akan tetapi adanya konsep resiprokal (bersifat saling berbalasan) antara pribadi manusia dengan, lingkungan dan perilakunya.

5. Memfasilitasi perolehan pengetahuan tentang diri dan skill yang dibutuhkan untuk menangani dunia yang selalu berubah dan tidak pasti.

Adapun kelemahan dari teori karier krumboltz, yaitu :

1. Pendekatan ini tidak bermanfaat untuk kasus-kasus berkaitan dengan kehilangan makna dalam hidup. Dengan kata lain, konseling ini hanya menangani kasus berupa cara bertingkah laku yang salah/tidak sesuai.

2. Tidak menjelaskan pada tahap mana individu mulai menentukan pemilihan karier.

(16)

15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa teori krumboltz memandang manusia memilih karirnya berdasarkan pengalaman yang dialami serta pengaruh dari berbagai lingkungan dalam hidupnya. Pengalaman dan pengaruh yang dirasakan individu bisa datang dari mana saja, mulai dari keluarga, kegemaran, lingkungan sosial, dan sebagainya. Pengaplikasian teori krumboltz dalam dunia bimbingan dan konseling salah satunya dengan cara memberikan pembekalan berupa kemampuan dalam memilih/merencanakan karir.

Teori Krumboltz beranggapan bahwa masing-masing individu memiliki empat faktor yang menyebabkan arah perencanaan karir. Dengan merencanakan arah karir dengan baik maka klien akan bisa membayangkan apa kemungkinan yang harus ia lakukan untuk mencapai karir tersebut dan bagaimana ia bisa mewujudkan perencanaan karirnya. Krumboltz menyatakan empat faktor (faktor genetik, lingkungan, belajar, dan ketrampilan menghadapi tugas) yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir yaitu warisan genetik dan kemampuan khusus seorang individu, peristiwa lingkungan atau bagaimana lingkungan terhadap individu tersebut, pengalaman belajar seorang individu dan keterampilan menghadapi tugas. Keseluruhan faktor ini akan saling bersinergi dalam diri individu sehingga ia dapat merencanakan arah pilihan karir dengan baik. Serta bimbingan konseling berupaya untuk mengarahkan klien untuk menyinkronkan empat faktor ini dengan baik.

Teori krumboltz sedikit banyak berguna untuk layanan bimbingan karier siswa sebab, dalam prosesnya teori ini mengidentifikasi lingkungan klien dari berbagai sisi dan apa saja hal yang mempengaruhi konseli. Sehingga bila saja konseli terampil pada suatu hal tertentu namun hal tersebut malah merupakan sumber pengaruh yang negatif terhadap konseli maka, dapat segera ditindak lanjuti.

B. Saran

Setelah membaca makalah mengenai teori krumboltz, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang teori krumboltz dan dapat mengaplikasikan teori ini kepada peserta didik atau konseli serta dalam kehidupan.

(17)

16

DAFTAR PUSTAKA

• Azmatul Khairiah Sari, A. Muri Yusuf, Megaiswari, Afdhal.2021. Analisi Teori Karir Krumboltz: Literature Review. JIBK Undiksha, 12 (1): pp. 107-112.

• Lengkap, K., & Indonesia, B. (1997). Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia , (Surabaya: Kartika, 1997), hal. 284. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id. 1–29.

• Sari, A. K., Yusuf, A. M., Megaiswari, & Afdhal. (2021). Analisis Teori Karir Krumboltz: Literature Review. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 12(1), 21–

30. https://doi.org/10.23887/XXXXXX-XX-0000-00

• Suhardita, K., Sapta, I. K., Yuliastini, N. K. S., Sastrawati, W. U., & Purwanti, N. K. C. (2019). Efektivitas Konseling Behavioral Model Krumboltz Untuk Mengembangkan Keputusan Karir Siswa. Widyadari: Jurnal Pendidikan, 20(1).

• Untuk, D., Tugas, M., & Karier, K. (2020). Makalah “teori krumboltz.” (November).

Referensi

Dokumen terkait