1 A. Judul
Pengembangan Video Pembelajaran Tari Legong Kuntir Di SMK Negeri 3 Sukawati
B. Latar Belakang
Perkembangan zaman begitu cepat, begitupula teknologi yang berkembang, lambat laun kehidupan manusia sebagian berdampingan ketat dengan teknologi. Berbagai aspek kehidupan manusia membutuhkan pembaharuan dari ekonomi, pendidikan, hukum, kesenian, dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut teknologi mampu mengembangkan berbagai macam pembaharuan dalam kinerja untuk mencapai tujuan tertentu, termasuk dalam pencapaian tujuan pembelajaran dalam bidang pendidikan. Menurut Syaefudin (2010:6) inovasi pendidikan adalah sebuah perubahan yang baru dan kualitatif berbeda, dan diusahakan untuk meningkatkan pencapaian dalam bidang pendidikan. Secara tidak langsung inovasi dalam pendidikan sangat diperlukan, mengingat berkembangnya jaman mendorong individu dalam perkembangan cara berfikir setiap individu. Inovasi dalam pendidikan pula membuka peluang bagi beberapa tenaga pengajar untuk mengembangkan cara mengajarnya melalui teknologi.
2
kehidupan manusia yang begitu kompleks dan heterogen. Teknologi pula membantu adanya interaksi yang baik antar individu serta memudahkannya penyampaian informasi dari berbagai belahan dunia tanpa memandang jarak dan penerimanya. Pengaplikasian teknologi ini beragam jenisnya, salah satunya ialah Teknologi dalam Pembelajaran. Teknologi pembelajaran adalah sebuah bentuk penemuan ilmiah yang diaplikasikan kepada perangkat pembelajaran guna mengefisiensikan proses pembelajaran di kelas (silber,1970). Dalam Teknologi pembelajaran, dikembangakan beberapa alat peraga pembelajaran yang di sebut dengan media pembelajaran. Media ini dapat diaplikasikan ke dalam sebuah video pembelajaran misalnya video pembelajaran dalam pendidikan seni tari.
Pengembangan media pembelajaran, tentunya menggunakan media pembelajaran yang bervariatif, mulai dari audio, visual, dan audio visual, hal ini diperlukan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam mata pelajaran. Menurut Rosmiati (2019:271) menyatakan media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar, sehingga media pembelajaran merupakan sesuatu penunjang belajar yang sangat penting untuk memotivasi siswa dalam belajar. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam bentuk audio visual, memiliki ketertarikan sendiri pada siswa, karena mencakup materi yang nantinya akan mudah diingat oleh siswa. Pengembangan media dalam bentuk audio visual dapat digunakan untuk untuk menyampaikan materi lain misalnya pengembangan video pembelajran seni tari.
3
individu yang lebih kreatif (Robby,2006:5). Hal ini berkaitan dengan keberadaan seni tari dalam kehidupan masyarakat bali. Jika dilihat dalam fungsi Tari tersendiri tari Bali dapat di bagi menjadi 3 yaitu:1) tari Wali, 2) tari Bebali, 3) tari Balih – balihan (Dibia,1999:9). Pembelajaran tari Bali tersendiri sudah banyak dikembangkan oleh berbagai lapisan masyarakat Bali. Pembelajarannya dimulai dari sanggar – sanggar, lembaga Pendidikan, dan institusi Pendidikan Seni.
4
kejuruan seni yaitu SMK Negeri 3 Sukawati untuk di validasi. SMK Negeri 3 Sukawati, merupakan salah satu sekolah seni yang beralamatkan di jalan Taak Indah, desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Tari Legong Kuntir merupakan salah satu tari yang masuk kedalam kurikulum pebelajaran untuk siswa kelas XII, sehingga video ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mempelajari tari Legong Kuntir.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalah dari penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana proses pembuatan video pembelajaran tari Legong Kuntir?
2. Bagaimana hasil validasi oleh para ahli tari, ahli media, dan guru tari dalam uji coba terhadap video pembelajaran tari Legong Kuntir?
3. Bagaimana hasil validasi uji perseorangan terhadap video pembelajaran tari Legong Kuntir di SMK Negeri 3 Sukawati?
4. Bagaimana hasil uji kelompok kecil terhadap video pembelajaran tari Legong Kuntir di SMK Negeri 3 Sukawati?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan tahapan pembuatan video pembelajaran Tari Legong
Kuntir.
5
3. Untuk mendeskripsikan hasil validasi uji perseorangan terhadap video pembelajaran tari Legong Kuntir di SMK Negeri 3 Sukawati.
4. Untuk mendeskripsikan hasil validasi uji Kelompok kecil terhadap video pembelajaran tari Legong Kuntir di SMK Negeri 3 Sukawati.
E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
Dalam penelitian ini produk yang diciptakan adalah sebuah video pembelajaran interaktif yang mencakup unsur–unsur tari yaitu gerak, iringan, tata busana, properti, serta unsur–unsur penting yang terkandung dalam tari Legong Kuntir. Semua unsur tersebut dimasukkan kedalam sebuah media teknologi visual dan audio yang dikemas dalam bentuk Video Compact Disk(VCD). Video pembelajaran yang di kemas dalam VCD ini dilengkapi dengan visualisasi yang menarik, gambar, tulisan, dengan isi yang kompleks berdasarkan hasil observasi objek penulisan dengan pakar tari yang akan digunakan sebagai narasumber dalam penulisan ini.
F. Manfaat Hasil penelitian
Dengan adanya pembuatan video pembelajaran ini nantinya dapat memeberikan manfaat yang baik secara teoritis dan secara praktis, antara lain sebagai berikut :
a) Manfaat teoritis
6
Membantu peserta didik untuk menganalisis perbedaan tari Legong Kuntir dengan beberapa bentuk tari Legong lainnya.
b) Manfaat praktis
Dalam pengembangannya, manfaat praktis video pembelajaran tari Legong Kuntir ini mampu memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan mengembangkan lebih banyak metode dalam pembelajaran tari legong Kuntir, lebih menstimulus peserta didik untuk menyusun sendiri pengetahuannya dengan cara mengamati dan mempelajari yang ada dalam video pembelajaran tari Legong Kuntir ini.
Membantu melestarikan beberapa bentuk Legong yang jarang dipentaskan agar keberadaanya tetap lestari dilingkungan masyarakat.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam pengembangan video pembelajaran ini akan mencakup materi tari Legong Kuntir mengenai, Sejarah, Ragam Gerak, Tata Rias, Tata Busana, dan Tari Legong Kuntir Secara Keseluruhan. Dalam penelitian ini data yang di olah akan berdasarkan kajian buku dan juga narasumber yang ada mengenai beberapa aspek yang dicakup sehingga penelitian ini tidak menyimpang jauh dari apa yang akan dijabarkan dalam pengembangan video pembelajran ini.
H. Kajian Sumber dan Landasan Teori 1. Kajian Sumber
7
sehingga terjadi perubahan yang lebih baik. Perubahan tesebut berupa perubahan perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu.Tidak ada ruang dan waktu di mana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar. Belajar tidak penah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena peubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar. Perubahan tersebut berupa prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berbagai disiplin ilmu pendidikan.Buku ini digunkan sebagai kajian sumber untuk medeskripsikan pada video pembelajaran tari Legong Kuntir.
Buku yang berjudul “Media Pembelajaran” ditulis oleh Yudhi Munadi (2013) menguraikan tentang media pembelajaran yang ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan pesan, yakni sebagai komponen-komponen komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication, yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian (dalam sesuatu), pertukaran, dimana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya; ikut mengambil bagian. Buku ini dijadikan sumber kajian untuk memahami proses pembuatan video pembelajaran tari Legong Kuntir.
8
untuk memahami berbagai macam gerak-gerak tari Bali dan dalam aplikasi pembuatan video pembelajaran tari Legong Kuntir.
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Video Pembelajaran Tari Truna Jaya di Yayasan Sanggar Tari Bali Warini Denpasar” yang ditulis oleh Gusti Ayu Kadek Noviana Sari (2016:7) mengutip buku yang berjudul “Analisis Tari dan Gerak” yang ditulis oleh I Nyoman Cerita dan Tjok.Istri Putra Padmini (2009:4) berpendapat bahwa tari adalah sebuah kesenian dalam bentuk pertunjukan atau performing arts yang disuguhkan terhadap penonton atau penikmat seni dengan bentuk visualnya lebih menekankan aspek estetis dan keartisannya.Tari dapat dinikmati melalui bentuk visualnya. Elemen-elemen yang ada pada tari dan dapat ditangkap secara visual antara lain: Gerak, Rias, Busana dan Property. Skripsi ini dijadikan sebagai dasar pijakan dalam pembuatan video pembelajaran tari Legong Kuntir.
Dari beberapa sumber yang telah dibahas di atas tentang pembelajaran, media pembelajaran, dan teknik dasar tari Bali. Kajian pustaka diatas nantinya akan dipergunakan sebagai pedoman untuk mendukung pelaksanaan penelitian ini ataupun sebagai perbandingan dalam suatu penelitian agar penelitian menjadi lebih baik.
2. Landasan Teori a) Teori Pembelajaran
9
suatu hasil atau kegiatan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas yaitu mengalami, jadi belajar merupakan proses perubahan tingkah laku melalui latihan atau pengalaman. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2008: 57). Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa mampu mempengaruhi tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik. Proses belajar memerlukan sebuah komunikasi tersendiri. Guru dan peserta didik bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pikiran (Darsono, 2000: 24). Pembelajaran yang berkualitas sangat bergantung dari komunikasi antara guru dan peserta didik, motivasi pelajar dan kreativitas guru.
b) Teori Humanistik
10 c) Teori Estetika
Teori estetika yaitu suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan bagiannya yaitu wujud, bobot dan penampilan. Secara tidak langsung, dengan bobot yang baik, yang dibawakan kesenian dapat memperkokoh peserta didik dalam keyakinan akan kesusilaan, moralitas, perikemanusiaan, dan ketuhanan. Dalam penelitiian ini, teori estetika sangat menunjang dalam menjelaskan bobot, wujud dan penampilan dari video pembelajaran tari Legong Kuntir tersebut.
a) Pengertian Pengembangan dalam Pembelajaran
Pengembangan pembelajaran sebagai suatu proses yang sistematik meliputi identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan instruksional, serta eva-luasi terhadap strategi dan bahan instruksional dalam mencapai tujuan pembela-jaran secara tepat. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efesien saat ini media pembelajaran sangat mambantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran bagi tenaga pendidik dan peserta didik untuk memudahkan proses pembelajaran. Menurut Briggs (dalam Musfiqon, 2012:27), menyatakan bahwa: media adalah alat bantu untuk memberikan perangsang bagi siswa agar proses belajar terjadi. Maka itu media penting dalam proses pembelajaran.
b) Pengertian Media
11
(dalam Miarso, 2004:457) mendefinisikan “media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut”. Selanjut-nya pada halaman yang sama diungkapkan bahwa “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang dapat merangsang mahasiswa untuk belajar”.
c) Tinjauan Tentang Tari Legong Kuntir a. Pengertian Legong
Buku ”Perkembangan Legong Keraton sebagai Seni Pertunjukan” oleh proyek sarana wisata budaya bali tahun 1974/1975 menyebutkan bahwa kata Legong berasal dari kata ”Leg dan Gong”. Leg yang diartikan sebagai gerakan yang luwes, pernyataan ini mengiringi pikiran kita kepada suatu kesimpulan leg itu mengandung arti gerak tari sedangkan Gong mengandung arti gamelan, sehingga dengan penjelasan ini kata ”Legong” mengandung arti tari dan gemelan atau tari yang diiringi gamelan.
12 b. Pegertian Tari Legong Kuntir
Tari Kuntir merupakan salah satu jenis tari klasik yang tetap bersumber pada pakem-pakem Palegongan yang telah lama tercipta di Bali. Sumber ceritanya berasal dari mitologi Hindu yang mengisahkan tentang perebutan Cecupu Manik oleh Subali dan Sugriwa yang berujung pada berubahnya wujud Subali dan Sugriwa menjadi kera. Tarian ini dibawakan oleh dua orang penari wanita tanpa adanya peran Condong seperti yang biasa kita jumpai dalam pementasan tari Legong Keraton Lasem.
I. Metode Penelitian 1. Model Pengembangan
Model yang digunakan dalam pengembangan produk Video Pembelajaran tari Legong Kuntir adalah elaborasi oleh Charles, M Reigeluth (1999), (Sustiawati, 2008:156) yaitu sebuah model preskripsi untuk menata, mensintesis dan merangkum isi pembelajaran.Model ini dipilih karena memiliki sistemasi bahan ajar dari umum ke khusus atau dari sederhana ke pembelajaran yang komplek.Tujuan dari pembelajaran ini iyalah membantu tehaga pendidik dalam mengoptimalkan pembelajaran khususnya proses pembelajaran yang lebih mudah dan membantu peserta didik dalam menguasai bahan ajar.
13 2. Prosedur Pengembangan
Adapun prosedur pengembangan video pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini merajuk pada metode pengembangan Borg dan Gall (2003) (Sustiawati, 2008:201) prosedur penelitian pengembangan terdiri dari dua tujuan utama yaitu: 1) mengembangkan produk, dan 2) menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan.Tujuan pertama tersebut sebagai fungsi pengembangan sedangkan tujuan kedua disebut sebagai fungsi validasi. Proses pengembangan bisa berhenti sampai tahap dihasilkannya suatu produk melalui uji coba tebatas, hanya saja produk semacam itu tidak dapat digunakan secara luas, maka produk tersebut perlu validasi. Langkah validasi ini dimaksudkan untuk mengurangi ketidakpastian.
Prosedur pengembangan video pembelajaran tari Legong Kuntir melalui beberapa tahapan, yaitu:
a) Tahap Pra Pengembangan
14 b) Tahap Pengembangan
15 TAHAP I
PRA PENGEMBANGAN Menganalisis materi tari Legong Kuntir
TAHAP II PENGEMBANGAN
Video Pembelajaran tari Legong Kuntir
TAHAP III: PASCA PENGEMBANGAN (Tinjauan dan Uji Coba) TINJAUAN
1. Ahli isi pembelajaran 2. Ahli media pembelajaran 3. Guru mata pelajaran seni tari D
UJI PERORANGAN Subjek : 4 orang anak
Instrumen : Skala penilaian model Analisis data : Kuantitatif dan kualitatif
UJI KELOMPOK KECIL Materi dan Video Subjek : 8 orang anak Instrumen : Skala penilaian
Analisis data : Kuantitatif dan kualitatif
Video Pembelajaran tari Legong Kuntir Gambar 1.1
16 c) Pasca Pengembangan
Kegiatan yang dialkuakn setelah pengembangan ialah pasca pengembangan yaitu meliputi : (1) Uji Ahli ; (2) Uji Coba Perorangan ; (3) Uji Coba Kelompok Kecil.
3. Uji Coba Produk
Uji coba produk merupakan bagian penting di dalam penelitian pengembangan yang dilakukan setelah rancangan produk selesai.Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat efektivitas, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan.Uji coba bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak yang dilihat dari kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan masalah pembelajaran.Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh data dari ahli dan calon pengguna yakni berupa komentar, saran dan melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki produk pengembangan yang dihasilkan.
Uji coba produk di dalam penelitian pengembangan ini terdiri atas : (a) subjek uji coba; (b) desain uji coba; (c) jenis data; (d) instrumen pengumpulan data, dan (e) teknik analisis data.
a. Subjek Uji Coba
17
adalah Anak Agung Mayun Artati, S.Sn, M.Sn beliau adalah seorang ahli seni dan dosen Institut Seni Indonesia Denpasar. Ahli media pembelajaran yang diminta kesediannya untuk meriview draf pengembangan media pembelajaran adalah Ayu Gede Chrisna Udayanie, S.Pd.,M.Pd. Beliau adalah seorang ahli media pembelajaran dan dosen Institut Seni Indonesia Denpasar sedangkan guru seni tari adalah Si Luh Pt. Adi Indranyani, S.Sn mengajar di SMK Negeri 3 Sukawati..
Untuk uji coba perorangan berjumlah empat orang anak dan uji kelompok kecil berjumlah dua orang anak dalam kelas praktek tari.
b. Desain Uji Coba
18 Gambar 1.2
Rancangan/Desain Uji Coba c. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh pada uji coba ahli meliputi penilaian terhadap video pembelajaran tari Legong Kuntir.Data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif diperoleh berupa komentar, saran yang tertulis dalam angket, maupun melalui wawancara dengan ahli.Sedangkan data kuantitatif Draft I Pengembangan Angket Tanggapan Ahli tari, ahli media dan
guru seni tari
Revisi Draft I Masukan para ahli
Draft II Pengembangan Angket Tanggapan 1 orang peserta didik
Revisi Draft II Masukan peserta didik
2 orang peserta didik Angket Tanggapan
Draft III
Revisi Draft III Masukan peserta didik
19
diperoleh dengan menggunakan angket.Semua data yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk merevisi dan menyempurnakan produk yang dikembangkan.
d. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket menurut (Sugiyono, 2008:199). Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Adapun aspek-aspek yang dinilai dari video pembelajaran tari Puspanjali ini adalah mencakup kegunaan, ketepatan, dan kelayakan.
e. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penilaian video pembelajaran tari legong Kuntir ini secara kuantitatif dan kualitatif.Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan penyekoran, sedangkan data berupa komentar dan saran dianalisis secara kualitatif. Data kualitatif dipaparkan apa adanya sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi dan menyempurnakan produk yang di kembangkan.
20
akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kuantitatif menggunakan rumus seperti berikut:
Nilai Akhir =
Keterangan:
∑ = jumlah
X = Skor
SMI = skor maksimal ideal
(cara mendapatkan SMI= jumlah item angket x bobot tertinggi yaitu 4 (cara pembobotan tentang tanggapan video pembelajaran tari Legong Kuntir diaplikasikan dari skala likert yaitu sangat sesuai = 4, sesuai = 3, kurang sesuai = 2, sangat kurang sesuai = 1)).
Dalam mengambil keputusan mengenai layak tidaknya produk pengembangan ini makan digunakan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Produk
Skor (%) Kriteria Kategori
80-100 Sangat Layak Tidak Perlu Direvisi
66-79 Layak Tidak Perlu Direvisi
56-65 Kurang Layak Direvisi
0-55 Sangat Tidak Layak Direvisi (Adaptasi dari Sumarno, 2004, Sustiawati 2008: 128)
SMI X
21
Sedangkan data berupa komentar dan saran dianalisis secara kualitatif yaitu dipaparkan apa adanya sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi dan penyempurnaan video pembelajaran.
4. Rancangan Penyajian Laporan Penelitian
Rancangan penyajian laporan penelitian yang peneliti telah berhasil menguraikan mulai dari BAB I sampai BAB V inti dari pada setiap bab isinya adalah sebagai berikut.
Bab I, menjelaskan tentang pendahulan yang berisi tentang latar belakang, mengenai gambaran umum tentang objek penelitian yang dilakukan. Kemudian berisi rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta ruang lingkup penelitian.
Bab II, membahas tentang kajian sumber dan landasan teori, pada bab ini menguraikan sumber-sumber pustaka yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian serta teori-teori untuk menganalisis rumusan masalah yang diangkat.
22
pengembangan, tahap pengembangan, tahap pasca pengembangan dan uji coba produk juga dibahas desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV, bab ini membahas mengenai pembahasan, isinya membahas dari rumusan masalah yaitu ragam gerak apa saja yang terdapat di dalam tari Legong Kuntir, bagaimana proses pengembangan Video Pembelajaran tari Legong Kuntir, bagaimana tanggapan peserta didik di SMK Negeri 3 sukawati terhadap Video Pembelajaran tari Legong Kuntir.
Bab V Penutup ini menjelaskan tentang simpulan dan saran. Simpulan merupakan kesimpulan dari pembahasan sesuai dengan rumusan masalah dan saran diberikan kepada pihak lain.
Sebagaimana mestinya sebuah karya tulis ilmiah, skripsi ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka, gambar-gambar dan lampiran dianggap perlu.
J. Daftar Pustaka
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi Pustaka
Anurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Arini, Ni Ketut. 2012. Teknik Tari Bali. Denpasar : Yayasan Tari Bali Warini Dibia, I Wayan. 1999. Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali. Bandung :
Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia
Munadi, Yudhi. 2013. Media pembelajaran. Jakarta : Referensi
Sadiman, Arif, dkk. 2005. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Pesada
Salam, Burhanuddin. 2011. Pengantar Pedagogik [Dasar-Dasar Ilmu Mendidik]. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : PT Bumi Askara. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya.