1
A. Judul Penelitian : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelulusan TOEFL dalam Intensive TOEFLTraining Program bagi Mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris STAIN Bengkalis
B. Latar Belakang
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) telah digunakan oleh badan seleksi beasiswa pemerintah, universitas, dan agen-agen seperti Fullbright (The Agency for International Development), Latin American Scholarship Program, dan lain-lain sebagai standar tolak ukur kemampuan berbahasa Inggris.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalisberlokasi di PulauBengkalis yang merupakandaerahterluar di Indonesia yang berbatasanlangsungdengan Malaysia dipisahkanolehSelat Melaka. Hal inimembuatSTAIN Bengkalisharussiapbersaingdalamduniainternasional.
Bagi kebanyakan orang, tidaklah mudah untuk mendapatkan nilai TOEFL yang tinggi.
Diperlukan waktu belajar dan latihan yang intensif untuk mendapatkan nilai TOEFL yang tinggi. Pelajaran bahasa Inggris yang didapat di perkuliahan jauh dari cukup untuk mendapatkan nilai ujian TOEFL yang diharapkan. Begitu juga dengan mereka yang hendak kuliah di luar negeri.
Mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris mempelajari Introduction to listening, Intensive listening, Listening for TOEFL, grammar, speaking, writing dan reading di semester yang berbeda. Program Intensive TOEFL TrainingdisediakanolehProgram Studi
TadrisBahasaInggris yang merupakan program
intensifuntukmeningkatkannilaiTOEFLmahasiswa yang terdiridari 16 (enambelas) pertemuan.
Adapunmaterikursus TOEFLintensifinimeliputilistening, structure dan written expression, dan reading comprehension.
Penelitian ini melakukan pengujian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkatkelulusanTOEFLmahasiswaTadris Bahasa InggrispadaIntensive TOEFL Training Program. Penelitian ini penting dilakukan, untuk mencari tahu cara meningkatkan nilai TOEFL mahasiswa, yaitu dengan mencari faktor yang mempengaruhi tingkat kelulusan TOEFL terlebih dahulu.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini akan dikaji lebih
lanjut dengan judul: “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelulusan TOEFL dalam
Intensive TOEFL Training Program bagi Mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris”
2 C. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dapat disajikan dalam penelitian ini adalah:
a. Apakah ada pengaruh faktor internal terhadap tingkatkelulusan TOEFL mahasiswa STAIN Bengkalis?
b. Apakah ada pengaruh faktor eksternal terhadap tingkatkelulusan TOEFL mahasiswa STAIN Bengkalis?
c. Apakah ada pengaruh faktor internaldan faktor eksternalsecara bersama-sama terhadap tingkatkelulusan TOEFL mahasiswa STAIN Bengkalis?
2. Tujuan Penelitian
Dari rumusan dan pembatasan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh faktor internal terhadap tingkatkelulusan TOEFL mahasiswa STAIN Bengkalis.
b. Untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal terhadap tingkatkelulusan TOEFL mahasiswa STAIN Bengkalis.
c. Untuk mengetahui pengaruh faktor internaldan faktor eksternalsecara bersama-sama terhadap tingkatkelulusanTOEFL mahasiswa STAIN Bengkalis.
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian Sugeha (2015) tentang Motivasi Siswa Belajar Bahasa Inggris di Program TOEFL Kursus Bahasa Inggris ELFAST di Pare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi antara motivasi yang digunakan oleh siswa di Program TOEFL ELFAST English Course di Pare. Dalam penelitiannya, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan untuk menyelidiki motivasi adalah kuesioner AMTB yang dirancang oleh Gardner (1985). Sumber data penelitian ini adalah 24 siswa Program TOEFL yang dibagi menjadi tiga kelas, A, B, dan C. Dalam mengumpulkan data penulis melakukan proses penyebaran kuesioner dan memasukkannya ke dalam tabel.
Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa jenis motivasi yang digunakan
oleh siswa di Program TOEFL ELFAST English Course di Pare adalah motivasi instrumental
dan motivasi integratif dan jenis utama motivasi di antara siswa adalah motivasi
instrumental. Terkait dengan hubungan antara motivasi dan skor TOEFL siswa, korelasi
3
signifikan positif terungkap antara motivasi dan kemahiran bahasa Inggris siswa yang diukur dengan skor akhir TOEFL.
Penelitian Riskiana (2010) tentang Optimalisasi Keterampilan Menyimak untuk Meningkatkan Skor TOEFL Siswa STAIN Pekalongan. . Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mencari tahu apakah mengoptimalkan keterampilan mendengarkan dapat meningkatkan skor TOEFL siswa dalam mendengarkan; dan (2) menggambarkan situasi kelas selama pengajaran TOEFL mendengarkan dengan mengoptimalkan keterampilan mendengarkan.
Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing dibagi menjadi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Ada dua jenis data. Data kualitatif yang diambil dari observasi, wawancara, dan kuesioner dianalisis dengan menggunakan Constant Comparative Method. Data kuantitatif yang diambil dari pre-test dalam pra-penelitian, post-test dalam siklus 1, dan post-test dalam siklus 2 dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa STAIN Pekalongan yang mengambil kelas Bahasa Inggris 3, Kelas Persiapan TOEFL, pada Tahun Ajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mengajar bagian mendengarkan toefl dengan mengoptimalkan keterampilan mendengarkan dapat mengatasi masalah siswa dalam tiga keterampilan mikro mendengarkan dan akibatnya meningkatkan skor TOEFL siswa dalam mendengarkan. Nilai rata-rata mereka meningkat dari 101 dalam pre-test menjadi 118 pada post-test siklus 1 dan 129 pada post-test siklus 2; (2) Situasi kelas menarik dan siswa terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang dilakukan selama proses belajar mengajar. Sejalan dengan keberhasilan mengoptimalkan keterampilan mendengarkan dalam mengajar pendengaran TOEFL, disarankan bahwa guru harus memeriksa masalah mendengar siswa mereka sehingga dapat mengajari mereka apa yang mereka butuhkan dalam mendengarkan Bahasa Inggris.
Muliyani, dkk (2015) melakukanpenelitiantentangMotivasi, Komitmen dan Budaya
Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Peserta Kursus TOEFL Preparation pada Pusat
Bahasa Universitas Hasanuddin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
motivasi, komitmen, dan budaya lingkungan belajar terhadap prestasi belajar (peningkatan
nilai Bahasa Inggris/score TOEFL) peserta kursus Bahasa Inggris pada Pusat Bahasa
Universitas Hasanuddin. Penelitian ini dilakukan di Pusat Bahasa Universitas
Hasanuddin.Populasi melibatkan 150 peserta kursus Bahasa Inggris (TOEFL Preparation)
yang terdiri atas tiga kelompok populasi penelitian yakni TOEFL Preparation dari kalangan
masyarakat umum, TOEFL Preparation dari kalangan program pascasarjana Unhas dan
TOEFL Preparation dari kalangan mahasiswa S1 Unhas.
4
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang dari peserta kursus TOEFL Preparation, jumlah sampel diperoleh dari hasil rumus slovin. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah random sampling. Sumber pengumpulan data adalah peserta kursus Bahasa Inggris pada Pusat Bahasa Universitas Hasanuddin. Teknik pengumpulan data terdiri dari analisis subjek, observasi, angket/kuesioner serta studi kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis dinyatakan diterima.Berdasarkan pengujian bahwa variabel motivasi, komitmen dan budaya lingkungan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar baik dari pengujian parsial maupun simultan.Nilai R-squared dapat menjelaskan 55,4% terhadap prestasi belajar, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Nilai adjusted R-Squared pada model prestasi belajar sebesar 54,0% varian dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.
a. Faktor-Faktor yang MempengaruhiKelulusan/Keberhasilan
Ada duafaktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar yaitu (Syah, 2009):
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan kedalam faktor internal yaitu aspek fisioligis (jasmaniah) dan aspek psikologis (minat, bakat sikap, intelegensi, dan motivasi).
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar mahasiswa dibagi dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
b. TOEFL
Secara umum, TOEFL lebih berorientasi kepada American English, dan berbeda
dengan jenis IELTS yang berorientasi kepada British English. Pada umumnya TOEFL tidak
mempunyai bagian dual interview test. TOEFL terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian listening
comprehension (50 butir soal), structure and written expression (40 butir soal), danreading
comprehension (50 butir).Test of English as a Foreign Language (TOEFL) terdiridari140soal
yang berbentukmultiple choice untukmengetahuikemampuanBahasaInggris.
5 1) Listening Comprehension
Sesi listening (mendengarkan) terdiri atas dua percakapan (short dan long conversation). Dalam percakapan akan terdengar ada dua pembicara, yaitu seorang siswa dan seorang profesor atau seorang staf kampus. Sedangkan, dalam kuliah atau diskusi akan terdengar pembahasan yang bersifat akademis. Dalam tes ini, peserta hanya akan diperdengarkan materi percakapan dan diskusi sebanyak satu kali. Masing- masing percakapan akan diikuti 5 pertanyaan dan masing- masing diskusi diikuti 6 pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami ide utama, detil-detil informasi penting, implikasi-implikasi, ide-ide yang saling berhubungan, kesatuan informasi, tujuan pembicara, dan sikap pembicara.
2) Structure dan Written Expression
Sesi writing (menulis) mengukur kemampuan peserta tes dalam hal menulis yang terdiri atas dua latihan. Latihan yang pertama berupa latihan yang salingberkaitan dan yang kedua merupakan latihan independen. Dalam latihan yang saling berkaitan, peserta membaca sebuah bacaan bertema akademis dan kemudian mendengarkan sebuah diskusi yang memiliki tema yang sama. Peserta akan menulis sebuah kesimpulan mengenai poin-poin penting dari apa yang didengar dan menjelaskan hubungannya dengan apa yang ia baca.
3) Reading Comprehension
Sesi reading (membaca) terdiri atas 3 hingga 5 bacaan yang masing-masing memuat 700 kata dan diikuti oleh beberapa pertanyaan berkaitan dengan bacaan tersebut. Tema dari bacaan-bacaan tersebut bersifat akademik, yaitu tentang hal- hal yang biasa terdapat dalam buku-buku kuliah. Selain itu, bacaan-bacaan tersebut juga mengandung beberapa fungsi retoris, seperti sebab-akibat, perbandingan-perlawanan, dan argumentasi (pendapat). Dalam sesi ini, peserta tes akan ditanya mengenai ide utama, detil-detil bacaan, kesimpulan, informasi penting, siratan (pernyataan sisipan), kosakata, tujuan retoris, ide secara keseluruhan, dan yang terbaru adalah mengisi tabei atau melengkapi kesimpulan.
E. Manfaat
Manfaat penelitian ini antara lain:
a. Memberikan informasi bagi dosen tentang hambatan atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa Program StudiTadris Bahasa Inggris dalam mengikutiIntensive TOEFLTraining Program.
b. Memberikan informasi bagi mahasiswa tentang faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam mencapaitingkatkelulusan TOEFL.
6 F. MetodePenelitian
Tahapan-tahapan dalam penelitian ini antara lain penyusunan dan pengajuan proposal,penyusunan questioner penelitian,pengumpulan data penelitian,pengolahan data penelitian,analisis hasil dan penyusunan laporan penelitian, danpenulisan artikel ilmiah untuk diseminarkan atau diterbitkan pada jurnal nasional.
Penelitian ini terdiri darivariabelindependen yaitu faktor internaldanfaktor eksternal dan tingkatkelulusan sebagai variable dependen. Untuk lebih menjelaskan pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini, maka digambarkan model penelitian sebagai berikut:
Independen Dependen
D.
E.
F.
Gambar 1. Model Penelitian
Setiap mahasiswa memiliki kemampuan yang berbeda. Perbedaan kemampuan mahasiswa baik secara internal ataueksternalakan mempengaruhi proses belajar mahasiswa.
Proses pembelajaran akan menentukan hasil atau nilai yang didapatkan juga. Nilai yang diperoleh akan mengambarkan tingkatkelulusan mahasiswa. Untuk lebih jelasnya dapat penulis gambarkan dalam bagan berikut:
Faktor Internal (X1) Intelegensi, sikap, minat,
bakat dan motivasi.
Lingkungan
Faktor Eksternal (X2)
Tingkat Kelulusan
(Y)
7
tidak G.
H.
ya
Gambar 2. Rancangan Penelitian
Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuisioner. Sedangkan data sekunder di peroleh dengan melihat nilai TOEFL masing-masing responden. Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau fenomena tertentu, yang dapat memberikan informasi pendukung bagi penelitian lebih lanjut.
Lokasi penelitian adalah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis.
STAIN Bengkalis beralamat di Jl. Lembaga, Senggoro, Bengkalis, Riau. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 (satu), III (tiga), V (lima), danVII (tujuh) Program Studi Tadris Bahasa Inggris. Jumlah populasi adalah 113 orang mahasiswa, dengan rincian 27 orang mahasiswa semester I, 19 orang mahasiswa semester III,26 orang mahasiswa semester V, 41 orang mahasiswa semester VII.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS (statistical package for sosial science) versi 22. Pengolahan data menggunakan alat uji multiple regression.
Mahasiswa
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Penilaian
Akhir
LulusBerprestasi
Gagal
8 G. Jadwal Pelaksanaan
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No. Jenis
Kegiatan
Bulan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep