• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH SEKTOR PERTANIAN TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN ENREKANG

TAHUN 2011-2020

SOPIYAN

105710213115

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(2)

ii

PENGARUH SEKTOR PERTANIAN TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN ENREKANG

TAHUN 2011-2020

SKRIPSI

Oleh

SOPIYAN

105710213115

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir penyelesaian studi Mahasiswa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada orang tua saya yang selau mendo’akan yang baik kepada saya, serta saudara-saudara, keluarga dan

rekan-rekan mahasiswa seperjuangan yang selalu memberikan dukungan tanpa henti-hentinya. Dan untuk teman-teman mahasiswa seperjuangan agar tetap semangat untuk yang hari ini masih dalam tahap proses, pergunakanlah waktu yang kita dapat

untuk melangkah maju lebih jauh demi harapan yang kita impikan.

MOTTO HIDUP

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Sebuah perjalanan hidup selalu memiliki awal dan akhir, Ibarat dunia ini yang memiliki permulaan dan titik akhir. Setelah melewati perjalanan panjang yang melelahkan, menyita waktu, tenaga, dan pikiran, sehingga penyusun dapat merampungkan skripsi ini. Segala puji bagi ALLAH SWT, tuhan yang telah menciptakan alam semesta yang memberikan rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Enrekang Tahun 2015-2020. Shalawat tak lupa penulis kirimkan kepada rasulullah Muhammad saw beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Skripsi ini diselesaikan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi dan bisnis pada program studi ekonomi pembangunan universitas muhammadiyah Makassar.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan akan tetapi dengan usaha yang maksimal mungkin dan dukungan dari berbagai pihak sehingga segala hambatan dapat teratasi. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii

2. Bapak DR. JAM’AN, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si selaku ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si selaku Pembimbing I senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Bapak Nasrullah, SE., MM selaku Pembimbing II senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Studi Pembangunan Angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya semangat dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terimah kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

(9)

ix

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat Wassalamualaikum Wr. Wb.

Makassar, 2021

Penulis

(10)

x

ABSTRAK

SOPIYAN, Sektor Pertanian merupakan Penyumbang Terbesar dalam Pembentukan Produk Nasional maupun Produk Domestik. Sektor Pertanian bagian dari Faktor Pendukung Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Enrekang. Peran Pemerintah Daerah sangat di perlukan untuk Meningkatkan Sektor Pertanian agar dapat Memberikan Kontribusi terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Di Bimbing Oleh Hj. Naidah dan Nasrullah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah sektor pertanian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Enrekang? Jenis Penelitian yang Digunakan adalah Penelitian Kuantitatif dengan Teknik Pengumpulan data Melalui Purposive Sampling. Penelitian ini Bertujuan untuk Mengetahui Apakah Sektor Pertanian mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang. Hasil Penelitian yang dilakukan Menunjukkan Bahwa Sektor Pertanian Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang. Sekitar 70% pertumbuhahan ekonomi kabupaten Enrekang di pengaruhi oleh sektor Pertanian

(11)

xi

ABSTRAC

SOPIYAN, Agriculture Sector is the Biggest Contributor in the Formation of National

and Domestic Products. The Agricultural Sector is part of the Supporting Factors for Economic Development in Enrekang Regency. The role of the local government is very much needed to improve the agricultural sector so that it can contribute to the improvement of community welfare. The Influence of the Agricultural Sector on Economic Growth in Enrekang Regency. Department of Development Economics, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Guided By Hj. Naidah and Nasrallah

The formulation of the problem in this study is whether the agricultural sector has an effect on economic growth in Enrekang district? The type of research used is quantitative research with data collection techniques through purposive sampling. This study aims to determine whether the agricultural sector affects economic growth in Enrekang Regency. The results of the research conducted show that the agricultural sector has a positive and significant impact on economic growth in Enrekang Regency. Around 70% of the economic growth of Enrekang district is influenced by the agricultural sector

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN……….1

A. Latar Belakang Masalah……….1

B. Rumusan Masalah………...……..5

C. TujuanPenelitian... 5

D. Manfaat penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Teori………7

1. Potensi Sektor Pertanian ... 7

2. Pengertian Pertanian ... 9 3. Pembangunan Pertanian ... 10 4. Pertumbuhan Ekonomi………11 B. Tinjauan Empiris ... 12 C. Kerangka Pikir ... 16 D. Hipotesis ... 16

(13)

xiii

BAB III. METODE PENELITIAN ... 17

A. Jenis Penelitian………...17

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

C. Defenisi Operasional dan Variabel... 18

D. Populasi dan Sampel... 19

E. Teknik Pengumpulan Data ... 20

F. Teknik Analisis ... 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……….………...23

A. Gambaran Umum………23 B. Gambaran Hasil………...30 C. Analisis Data………35 D. Pembahasan………41 BAB V. PENUTUP………..………44 A. Kesimpulan………..44 B. Saran………44 DAFTAR PUSTAKA………..46

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan wilayah yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, sehingga menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara agraris, Faktanya bahwa sebagian besar mata pencarian penduduk Indonesia berasal dari sektor pertanian dan menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu pilar besar perekonomian Indonesia, itulah mengapa negara Indonesia disebut sebagai negara agraris. Karena memang memiliki wilayah yang sangat potensial untuk mengembangkan usaha di sektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian suatu negara atau suatu daerah dapat dilihat dari salah satu aspek yaitu Kontribusi sektor pertanian terhadap kesempatan kerja. Sektor pertanian merupakan faktor yang amat strategis, merupakan basis ekonomi rakyat di pedesaan, menguasai kehidupan sebagian besar penduduk, menyerap lebih banyak tenaga kerja dan bahkan menjadi katub pengaman pada krisis ekonomi Indonesia.Setiap Negara menginginkan perekonomian yang maju untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu sangat penting dilakukan pembangunan ekonomi guna mencapai tujuan tersebut. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, kesejahteraan masyarakat serta sebagai landasan yang

(15)

2

kuat untuk pembangunan selanjutnya. Kegiatan stabilisasi perlu dilakukan agar pembangunan perekonomian suatu negara akan lebih meningkat (maju).

Pertumbuhan ekonomi mempunyai peranan yang sangat penting, sehingga perlu adanya perencanaan yang matang dalam meningkatkan kinerja dan orientasi pembangunan serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan sehingga dapat mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan untuk tercapainya pembangunan secara efisien dan efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut perencanaan pembangunan haruslah fokus terhadap potensi apa saja yang dapat menunjang perekonomian dilihat dari sumber daya masing-masing daerah. Dalam hal ini pemerintah harus berperan aktif untuk melihat apa sajayang di butuhkan dalam pembangunan dan menyusun kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut, sekaligus menjadi motivator bagi masyarakat agar mampu memahami keuntungan dalam melaksanakan pembangunan karena akan berdampak positif nantinya bukan hanya untuk daerah tetapi juga bagi masyarakat setempat.

Sektor pertanian yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan daerah antara lain dalam meningkatkan pendapatan daerah, penyediaan lapangan kerja serta dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi

(16)

3

masyarakat. Indonesia sebagai yang dikenal sebagai negara agraris lebih mengandalkan sektor pertanian dan sector-sektor unggulan lainnya. pada Sektor pertanian terdiri dari beberapa sector yang meliputi yaitu subsektor tanaman bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan dan subssektor keehutanan. Sektor-sektor tersebut merupakan sector yang dominan dibutuhkan oleh masyarakat indonesia. Karena pentingnya sector ini maka pembangunan sektor pertanian penting untuk ditujukan dalam peningkatkan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan industry dan pangan sebagai upaya peningkatan ekspor dalam menunjang pendapatan petani serta memeprluas kesempatan kerja dan sebuah upaya pemerataan ekonomi di masyarakat pedesaan kabupaten enrekang yang menjadi bagian dari wilayah Sulawesi Selatan, perekonomian di Sulawesi selatan lebih di dominasi sektor pertaniannya, potensi ini sejalan dengan wilayah di kabupaten enrekang yang dengan wilayah lahan pertanian dimana lahan sebesar 10.096 Hektare pada tahun 2015 dan meningkat hingga 13.013 Hektare pada tahun 2016. Hal ini ditinjau dari pengolahan lahan yang di gunakan berdasarkan penggunaan lahan pada tahun 2019 pada kegiatan pertanian, sehingga kegiatan pertanian kabupaten enrekang dapat dimanfaatkan untuk menunjukan adanya potensidi wilayah Kabupaten Enrekang yang memeliliki sektor pertaniannya sangat tinggi. Bertambahnya tenaga kerja tiap tahunnya di sector pertanian kabupatenn enrekang pada beberapa tahun terakhir ini sangat meningkat. Peningkatan tenaga kerja pada sector pertanian selalu mendominasi jika dibandingkan dengan

(17)

swktor-4

sektor lainnya. Dari hasil data penduduk Kabupaten Enrekang berusia lima tahun keatas tahun yang memiliki potensi alam harus perlu ada sikap khusus yang diberikan pemerintah agar bias berhasil dalam upaya pemberdayaan untuk meningkatkan hasil guna dari sector pertanian tersebut. Dalam penerapan hasil PDRB Kabupaten Enrekang, semua peran peran sector memiliki variasi yang berbe-beda dalam pencapaian setiap sektornya. peranan sektor sangat bervariasi dimana setiap sektor mempunyai. Sektor pertanian kabupaten enrekang merupakan sector terbesar, Peran sektor tersebut dilihat dari seberapa besar upaya kontribusi sektor ini di Kabupaten Enrekang. Hal tersebut dapat dipahami karena kondisi wilayah Kabupaten yang Enrekang sangat cocok untuk melakukan kegiatan pertanian. Adapun jenis tanaman yang dibudidayakan di Kabupaten Enrekang ini adalah jenis umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman padi.

Kabupaten Enrekang merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Slogan Tanah Ri galla Tanah Ri Abbusungi sangat tepat diberikan untuk daerah ini mengingat banyaknya komoditi pertaniannya yang menjadi andalan seperti misalnya padi, jagung, pisang, bawang merah, semangka, kelapa, kopi, cengkeh, dan masih banyak lagi. Bahkan tidak sedikit dari komoditi tersebut yang berkualitas ekspor. Komoditi pertanian Kabupaten Enrekang yang paling banyak dibudidayakan adalah tanaman pangan.Tanaman pangan meliputi kelompok biji – bijian, kacang- kacangan, umbi-umbian seperti

(18)

5

kacang tanah, kacang hijau, jagung, kentang, kedelai, padi, ubi kayu, dan ubi jalar. Tanaman pangan sampai saat ini masih memiliki peran yang sangat penting sebagai penyuplai kebutuhan pangan penduduk. tanaman ini juga memiliki posisi yang cukup strategis dalam menjaga kestabilan ekonomi indonesi. Bahan pangan, terutama padi masih menjadi salah satu komoditas kunci. Tanaman pangan Kabupaten Enrekang dikembangkan tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan penduduknya saja tetapi juga untuk pemenuhan bahan baku industri daerah. Kabupaten Enrekang juga memiliki hasil-hasil pertanian yang kualitas dan kuantitasnya layak diperhitungkan disamping peluang ekspor. Ada dua faktor utama yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi potensi kegiatan kegiatan ekonomi daerah. Pertama, sektor ekonomi yang unggul atau mempunyai daya saing dalam beberapa periode tahun terakhir dan kemungkinan prospek sektor ekonomi dimasa datang. Kedua, sektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan di masa mendatang, walaupun pada saat ini belum mempunyai tingkat daya saing yang baik. Dengan demikian penulis ini memiliki ketertarikan untuk meneliti “Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang Tahun 2011-2020.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah sektor pertanian berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang Tahun 2015-2020.

(19)

6 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masaalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sektor pertanian terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang Tahun 2015-2020.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya khasanah dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ekonomi, perdagangan dan isu-isu dalam problematika di masyarakat. Bagi tempat penelitian, yaitu dapat menjadi bahan pertimbangan baik secara langsung maupun tidak di Kabupaten Enrekang serta menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan Potensi Sektor Pertanian di Kabupaten Enrekang.

2. Secara praktis

Diharapkan menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa sehingga mampu meningkatkan kemampuan serta keterampilan dalam pemecahan masalahnya yang di gunakan sebagai sumber informasi dan masukan dalam pengembangan penelitian selanjutnya. Bagi Universitas, Dapat digunakan sebagai bahan bacaan atau pertimbangan bagi mahasiswa yang melakukan penelitian lainnya yang terkait dengan yang penulis teliti.

(20)

7

Bagi peneliti, Sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperoleh di bangku kuliah. Menambah pengalaman dan sarana latihan dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat sebelum

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Sektor Pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Tidak perlu di ragukan lagi bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi agraris yang sempurna, memberikan ruang seluas-luasnya untuk memanfaatkan potensi pertanian tersebut. Ketergantungan kita pada pertanian sangat tinggi sebab hampir seluruh kegiatan perekonomian kita berpusat di sektor terbesar itu.

Sektor pertanian merupakan sector yang sangat penting dalam penetuan struktur perekonomian di Indonesia. Seiring berjalanannya perkembangan perekonomian bangsa, maka perlu untuk memulai perencanaan masa depan Indonesia menuju era yang lebih maju lagi, ini adalah sebuah upaya peningkatan sektor pertanian agar semakin kuat. Di Indonesia, ada 2 subsektor pertanian yaitu :

a. Subsektor Tanaman Pangan

Subsektor tanaman pangan ini biasa juga disebut subsektor pertanian rakyat. Hal ini karena rakyatlah yang melakukan upaya peningkatan sektor tanaman pangan, bukan perusahaan apalagi pemerintah. Sektor ini mencakupi semua komoditas-komoditas bahan-bahan makanan seperti: padi, kentang, jagung, ketela pohon, umbi-umbian, kacang tanah, kedelai, serta sayur dan buah-buahan.

(22)

9

yang memiliki peranan sangat penting dalam upaya ketahanan nasional, dalam mewujudkan ketahanan pangan, pembangunan untuk wilayah, pengentasan dalam kemiskinan, dalam penyerapan tenaga kerja serta penerimaan devisa, dan menjadi penarik bagi semua pertumbuhan industri hulu dan pendorong kemajuan pertumbuhan untuk industri hilir yang memberikan kontribusi sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Peranan tanaman pangan menjadi bukti bukti secara empiris, baik dalam kondisi ekonomi normal maupun dalam menghadapi menghadapi krisis ekonomi.

Subsektor tanamanan pangan memilik peran sangat penting sebagai penyuplai kebutuhan konsumsi untuk penduduk, khususnya di Indonesia tanaman pangan ini juga berkedudukan sangat strategis dalam memelihara dan menjaga kestabilitan ekonomi nasional. Karena hal itu, subsektor tanaman pangan ini mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah.

b. Subsektor Perkebunan

Subsektor perkebunan ini menjadi salah satu subsektor yang memiliki mengalami pertumbuhan paling konsisten, baik ditinjau dari areal maupun produksi. Dari beberapa komoditas perkebunan yang penting di Indonesia (karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, kakao, teh, dan tebu), kopi, dan kakao tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya dalam per tahun. Pertumbuhan yang pesat dari ketiga komoditas tersebut pada umumnya berkaitan dengan tingkat keuntungan pengusahaan komoditas tersebut relatif lebih baik dan juga kebijakan pemerintah untuk mendorong perluasan areal komoditas tersebut di setiap daerah.

Peran Subsektor Perkebunan ini dalam Pembangunan Nasional merupakan Sebagai salah satu dari beberapa subsektor penting dalam sektor pertanian, subsektor perkebunan ini secara tradisional memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. Indonesi yang merupakan negara berkembang dimana

(23)

10

penyediaan terhadap lapangan kerja merupakan masalah yang sangat mendesak, subsektor perkebunan ini mempunyai kontribusi yang cukup signifikan. Hingga pada tahun tahun 2019, jumlah tenaga kerja diindonesia yang terserap oleh subsektor perkebunan dapat diperkirakan mencapai hingga sekitar 17 juta jiwa. Jumlah lapangan kerja dan usaha tersebut belum termasuk orang yang bekerja pada industri hilir perkebunan ini. Kontribusi dalam penerapan dan penyediaan lapangan kerja menjadi sebuah nilai tambah sendiri, karena pada dasarnya subsektor perkebunan menyediakan lapangan kerja di setiap pedesaan dan daerah terpencil di pedesaan. Peran ini bermakna sangat strategis karena penyediaannya lapangan kerja oleh subsektor berlokasi di tiap-tiap titik pedesaan sehingga menjadi upaya mengurangi arus urbanisasi.

2. Pengertian Pertanian

Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sekitar 60% mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani, sehingga dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian memiliki peran sangat penting untuk dikembangkan di negara kita indonesia.

Pertanian merupakan sebuah sektor ekonomi yang sangat utama di Negara-Negara Berkembang khusunya indonesia. Peran atau kontribusi sektor pertanian ini dalam pengembangan pembangunan ekonomi sebuah negara menduduki posisi pertama yang sangat penting sekali. Hal ini antara lain karena disebabkan dari beberapa faktor (Mardikanto, 2009).

a. Sektor pertanian merupakan sumber penyedia suatu bahan makanan dan bahan mentah yang sangat dibutuhkan oleh suatu Negara.

(24)

11

yang disertai dengan adanya peningkatan pendapatan dari sebagian atau bahkan seluruh penduduk menyebabkan kebutuhan yang terus meningkat.

c. Sektor pertanian ini harus dapat menyediakan atau mengupayakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk ekspansi dari sektor-sektor lain terutama sektor industri. Faktor-faktor ini biasanya berwujud denga modal, tenaga kerja, dan bahan mentah. d. Sektor pertanian merupakan sektor basis terbesar dari hubungan-hubungan pasar

yang penting berdampak pada proses pembangunan. Sektor ini dapat pula menciptakan keterikatan keterkaitan kedepan dan keterikatan keterkaitan kebelakang yang apabila di sertai dengan kondisi-kondisi yang tepat dapat memberikan sumbangan yang sangat besar untuk pembangunan.

e. Sektor ini adalah merupakan sumber pemasukan yang dibutuhkan untuk pembangunan pertumubuhan, sumber pekerjaan dan pendapatan dari sebagian besar penduduk negara-negara berkembang yang hidup dipedesaan.

3. Pembangunan pertanian

Pembangunan pertanian ini adalah bertujuan untuk meningkatkan hasil mutu penduduk indonesia, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani indonesia, memperluas lapangan kerja dan strategi kesempatan berusaha, menunjang pembangunan Indonesiaserta meningkatkan ekspor. Suatu energi upaya pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas pertanian dan ketenaga kerjaan diindonesia.

Besarnya harapan peranan sektor pertanian terhadap Kabupaten Enrekang ini juga tidak terlepas dari sebuah upaya Kabupaten Enrekang untuk memajukan dan mempertahankan penggunaan lahan pertanian khusunya pada usaha pertanian. Apabila dilihat dari gambar peta kontribusi subsektor pertanian terhadap sektor pertanian Kabupaten Enrekang tahun 2011 – 2020, dapat dilihat bahwa subssektor tanaman pangan selalu membeerikan konttribusi yang cukup besaar diibandingkan dengan

(25)

12

subsektor– subsektor lainnnya, meskipun trennya tidak seelalu menunjukan peningkatan dari tahun himgga ke tahun. Namun prinsip dalam perkembangannya, subsektor tanaman pangan di daerah Kabupaten Enrekang sebagian besar telah hanya bergerak pada usaha-usaha budidaya (on – farm) saja tanpa mengikuti pembangunan agribisnis yang lebih dapat meningkatkan nilai tambah atau plus pada komoditas unggulan tanaman pangan. Teknologi pra dan pasca panen yang seharusnya lebih mampu meningkatkan nilai tambah jual produk belum bisa dilakukan dengan cara yang lebih baik. Hal ini tersebut disebabkan oleh karena masih rendahnya penguasaan secara teknologi pengolahan produk dan peningkatan pertanian yang berakibat menurunnya rendahnya nilai tambah produk karena sebagian besar produk ini dijual dalam bentuk bahan baku bukan bahan jadi, sehingga penduduk yang mayoritas bermata pencaharian di sektor pertanian ini belum menikmati hasil yang begitu maksimal, walaupun sektor pertanian ini merupakan sector yang sangat unggul di Kabupaten Enrekang. Dengan demikiannya dibutuhkan penelitian khusus mengenai upaya serta pengelolaan sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan yang menjadi konsep agribisnis agar lebih dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar lagi bagi Kabupaten Enrekang.

4. Pertumbuhan Ekonomi

Sejak tahun 2015-2019, perekonomian Kabupaten Enrekang mengalami fluktuasi dengan kecenderungan yang meningkat. Hal tersebut tercermin dari peningkatan PDRB atas dasar harga konstan yang meningkat setiap tahunnya. PDRB Kabupaten Enrekang pada tahun 2015 hingga tahun 2019 terus mengalami peningkatan. Sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan (selanjutnya disebut sektor pertanian) menjadi sektor yang paling berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Enrekang dari total PDRB tahun 2019. Selanjutnya, secara berturut-turut sektor yang memiliki kontribusi terbesar di Kabupaten Enrekang adalah sektor pertanian. Selanjutnya, peningkatan petrumbuhan ekonomi

(26)

13

Kabupaten Enrekang disajikan pada gambar dibawah ini:

Gambar: tahap pertumbuhan ekonomi

A. Tinjauan Empiris

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan dalam kaitannya dengan analisis potensi sektor pertanian serta kelayakan usaha yang dijalankan. Analisis potensi sektor pertanian disasarkan pada biaya, penerimaan dan keuntungan yang di dapat.

Siti Khanifah (2012), dalam menganalisis tentang “Analisis Pergeseran Struktur Perekonomian Dan Penentuan Sektor Unggulan Atas Dasar Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Magelang Tahun 2006-2010”. Penelitian ini menggunakan metode analisis shift – share klasik dan shift – share Esteban Marquillas. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series) mulai tahun 2006 –2010 berpengaruh positif dan signifikan terhadap laju pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada setiap sektor industri, perdagangan, komunikasi dan jasa di kabupaten Magelang. Sedangkan keunggulan dari kompetitif (Cij) konsisten dimiliki oleh beberapa

sector-5,43% 3,12 % 6,64% 6,91% 2019 2018 2017 2016 2015 1,25% 2020

(27)

14

sektor di Kabupaten Magelang yang diantaranya yaitu pada sektor pertanian, pertambangan dan galian, listrik, gas dan air bersih serta sektor industri. Hasil dari analisis shift – share Esteban Marquillas tahun 2006 – 2010 sektor ekonomi yang konsisten mempunyai pengaruh persaingan (C’ij ) positif yaitu pada sektor pertanian, pertambangan dan galian, listrik, gas dan air bersih, industri dan komunikasi. Sedangkan sektor ekonomi yang mempunyai spesialisasi dan keunggulan kompetitif dalam menyerap tenaga kerja berdasarkan nilai Aij secara berturut-turut adalah sektor pertanian. Sehingga bisa disimpulkan bahwa sektor unggulan di kabupaten Magelang adalah sektor pertanian.

Winaryo dan Sugiri (2012), suatu wilayah dapat berkembang erat kaitannya dengan potensi dan faktor pendukung yang ada pada wilayah tersebut. Faktor pendukung yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah adalah faktor internal yang meliputi potensi sumber daya alam, manusia dan teknologi atau metode penanganan yang tepat dalam memanfaatkan sumber daya yang ada tanpa mengesampingkan fungsi ekologis suatu wilayah, serta faktor eksternal seperti kebijakan dari pemerintah yang mempunyai hierarki lebih tinggi yang membatasi wilayah dalam suatu batasan administratif. Sedangkan, menurut Djakapermana (2010), banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam kesisteman pemanfaatan ruang wilayah, antara lain komponen sumberdaya alam, komponen sumberdaya buatan, lingkungan hidup, dan komponen-komponen pendukung dan pembentuk wilayah lainnya.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

(28)

15 anggrain i 2019 pengaruh sektor pertanian dan sektor indusrti pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten lampung tengah priode 2011-2017 dalam presfektif ekonomi islam Penelitian ini menggunakn metode deskriptif kuantitatif. apakah sektor pertanian dan sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten lampung tengah 2 Bustani Berachi m 2019 Pengaruh Output Sektor Pertanian, Industri Pengolahan dan Perdagangan terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di menggunakn metode regresi data panel

Hasil dari model menunjukan output sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penurunan jumlah penduduk

(29)

16 Propinsi Jawa Timur (Tahun 2014-2018) miskin di Propinsi Jawa Timur 3 Ristina Wahyu Astuti 2019 Analisis Pengaruh Sektor Pertanian, Sektor Pariwisata, Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada Kabupaten/Kot a di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2011-2016 regresi data panel analisis fixed effect model penelitian menunjukkan bahwa pada periode tahun 2013-2017, variabel

sektor pertanian, sektor pariwisata, investasi, dan tenaga

kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 4 Ropingi dan Dany Artanto ”Peranan Sektor Pertanian dalam data sekunder yang meliputi data Tabel

bahwa dari lapangan usaha pertanian yang merupakan sektor unggulan adalah

(30)

17 2020 Pengembangan Perekonomian Wilayah Propinsi Jawa Tengah (Pendekatan Analisis Input Output)”

Input Output subsector

5 Hidayat us Salimah 2019 Analisis Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Perumbuhan Ekonomi Kabupaten Lampung Selatan Dalam Perspektif Ekonomi Islam Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara sector pertanian dan pertumbuhan

ekonomi. Dalam hasil

analisis ini menunjukkan bahwa sector pertanian sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten lampung selatan B. Kerangka Pikir

(31)

18

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pikir dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar dibawah ini :

Gambar 1 : Kerangka Pikir

Kerangka Pemikiran yang disusun penulis terdiri dari varibel independen dan dependen. Variabel independen terdiri dari sektor pertanian, sedangkan variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi yang akan dikaji berdasarkan perspektif Ekonomi.

1. Sektor Pertanian (X) 2. Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimanakah pengaruh Sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Variabel X (Sektor pertanian) dan Variabel Y (Pertumbuhan ekonomi) dengan menggunakan dasar-dasar teori ekonomi.

C. Hepotesis

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, dan kerangka fikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah (statistical hopotesis) Maka peneliti dapat mengambil hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Diduga, bahwa sektor pertanian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang.

Sektor Pertanian X

Pertumbuhan Ekonomi Y

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan penelitian secara kuantitatif, metode kuantitatif ini adalah sebuah metode yang penyajian datanya lebih didominasi dalam bentuk angka dan analisis data yang digunakan bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research). Penelitian kepustakaan ini adalah penelitian yang dilaksanakan atau dilakukan dengan menggunakan literature (kepustakaan), baik dalam berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian terdahulu yang mengenai dengan Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian ini dapat membahas data yang bersumber dari data-data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Enrekang dan Dinas Pertanian (Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan) di Kabupaten Enrekang. Hal ini dapat dilihat dari sifat penelitian yang bersifat deskripsi analisis. Oleh karenanya, dalam penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengaruh-pengaruh sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Enrekang dengan merumuskan pemecahan masalah berdasarkan data-data yang tersedia,seperti menyajikan data, menganalisis serta menginterpretasikannya. Penelitian deskriptif ini meliputi pengumpulan data untuk diuji secara hipotesis atau menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian ini. Dalam kaitannya penelitian ini menggambarkan

(33)

hal-20

hal yang berkaitan dengan pengaruh sektor pertanian terhadap Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Enrekang pada kantor BPS Enrekang.

2. Waktu

Waktu penelitian akan dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) Bulan pada tahun 2021.

C. Definisi Operasional dan Variabel

Desain penelitian variabel yang akan diteliti berdasarkan model yang dijadikan desain penelitian merupakan rancangan atau cara untuk melaksanakan penelitian dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang di tunjang dan didasari dengan pengkajian pustaka dari beberapa sumber seperti buku dan internet. Studi lain yang dilakukan adalah pengkajian secara praktis dan empirik yang bertujuan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder dan kemudian data diolah.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: Pada penelitian ini menggunakan variabel yang terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen atau bebas (X) sebagai Sector Pertanian dan variabel dependen atau terikat (Y) sebagai Pertumbuhan Ekonomi

(34)

21 a. Variable Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen ini biasa juga disebut dengan variabel bebas, stimulasi, atau predikator. Variabel Independen ini merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebuah penyebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

independen dalam penelitian ini ialah data-data sektor pertanian yang diperoleh dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha dengan harga konstan dalam angka miliar rupiah Kabupaten Enrekang. Sektor pertanian adalah sebuah salah satu kategori sektor atau lapangan usaha dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dimana didalamnya terdapat beberapa penggunaan sumber daya ekonomi hayati dalam memproduksi suatu bahan pangan. Dalam penelitian ini sektor pertanian yang diteliti mencerminkan dari Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Enrekang tahun 2011-2020.

Sektor Pertanian = Total kategori Sektor Pertanian b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel Dependen (Terikat) ini sering juga disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesianya sering disebut variabel terikat. Variabel terikat ini merupakan variabel yang dapat dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses pertumbuhan atau perkembangan dalam kegiatan ekonomi yang ditandai dengan peningkatan output atau penambahan suatu barang dan jasa yang menyebabkan perekonomian lebih menjadi berkembang dan berakibat pada kenaikan

(35)

22

pendapatan per kapita. Pertumbuhan Ekonomi ini yang akan di teliti adalah mengenai pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi = Total PDRB

Penelitian

Populasi dan Sampel

Purposive sampling

Analisis Data

Hasil Pembahasan

Laporan Hasil Penelitian

(36)

23 D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Populasi

Populasi yang di ambil pada penelitian ini adalah semua jumlah data yang dikumpulkan dari laporan-laporan data produktifitas sektor pertanian dan laju pertumbuhan PDRB dari sektor-sektor ekonomi atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha di Kabupaten Enrekang, yang telah dipublikasikan atau dibagikan oleh Dinas Pertanian (Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan kabupaten Enrekang, BPS Provinsi Sulawesi Selatan dan BPS Kabupaten Enrekang.

2. Sampel

Sampel yang di ambil adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan sampel sepuluh tahun (10) tahun terakhir yaitu dari tahun 2011-2020. Jadi semua total sampel yang digunakan berjumlah 10 sampel.

Metode yang digunakan dalam sbuah teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu yang diteliti. Dalam pengambilan sampel purposive sampling ini yang digunakan sebagai sampel yaitu semua jumlah data yang dikumpulkan dari laporan-laporan data produktifitas sektor pertanian dan laju pertumbuhan PDRB dari

(37)

sektor-24

Sektor Ekonomi atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kabupaten Enrekang periode tahun 2011-2020.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data untuk penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diambil dari instansi Pemerintahan yang terkait, sedangkan pada data sekunder yaitu berupa dokumen-dokumen (jumlah petani, luas lahan, tenaga kerja, dan lain-lain). Adapun dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan instrument penelitian seperti, purposive sampling, pedoman wawancara, pedoman observasi, maupun kuesioner untuk wawancara yang akan dilakukan, dan alat perekam secara langsung.

F. Teknik Analisis

Pada Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penenlitian ini adalah analisis data kuantitatif. Hal ini diakukan untuk mendeskripsikan data memaknai data dari hasil masing-masing variable yang telah dianalisis.

Penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif, yaitu menghubungkan antara variable independent terhadap variable dependen. Variabel dependen pada penelitian ini ialah pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Enrekang. Untuk menguji sebuah kebenaran hipotesis yang diajukan, maka model yang digunakan adalah model regresi linear sederhana.

(38)

25

Model yang digunakan dapat di formulasikan sebagai berikut: Y=a+bx Keterangan: Y = Pertumbuhan Ekonomi X = Sektor Pertanian a = Konstanta b = Koefisien Regresi

Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka digunakan uji t, uji t terdiridari: 1. t hitung

2. t tabel yaitu menentukan :

a. X = 0,05 karena mengumpulkan uji 2 pihak X/ 2 = 0,05 = 0,025

b. Derajat bebas atau degress of freedom (n-k). n adalah jumlah sampel dan k adalah banyak variable.

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang

1. Kondisi geografis di Kabupaten Enrekang

Secara geografis kabupaten Enrekang terletak antara 3̊14’36’’-350’00” Lintang Selatan dan antara 199̊ 40’53”-120̊ 6’33” Bujur Timur. Letak geografis Kabupaten Enrekang ini berada di jantung jasirah Sulawesi Selatan (SulSel) yang dalam peta batas wilayah memang bentuknya seperti jantung. Ibu kota pada kabupaten ini terletak di Kota Enrekang. Batas wilayah Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Toraja b. Sebelah Timur : Kabupaten Luwu

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap d. Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang 2. Luas Wilayah Kabupaten Enrekang

Kabupaten Enrekang secara keseluruhan memiliki wilayah seluas 1.786.01 km². Kabupaten Enrekang ini terbagi menjadi 12 kecamatan dan secara keseluruhan terbagi lagi dalam beberapa satuan wilayah yang kecil yaitu terdiri atas 129 wilayah desa/kelurahan.

(40)

27 Tabel 4.1

Luas Daerah Per Kecamatan di Kabupaten Enrekang Tahun 2020

No Nama Kecamatan Luas Area (km²) Persentase Terhadap Luas Enrekang (%)

1 Maiwa 392.87 21.99 2 Bungin 236.84 13.26 3 Enrekang 291.19 16.30 4 Cendana 91.01 5.10 5 Baraka 159.15 8.91 6 Buntu Batu 126.65 7.09 7 Anggeraja 125.34 7.02 8 Malua 40.36 2.26 9 Alla 24.66 1.94 10 Curio 178.51 9.99 11 Masalle 68.35 3.83 12 Baroko 41.08 2.30 Kabupaten Enrekang 1.786 100

(41)

28

Berdasarkan tabel 4.1, terlihat bahwa Kecamatan Maiwa adalah daerah yang memiliki lokasi terluas yakni sebesar 392,87 km² (22%) dan sedangkan lokasi yang memiliki wilayah terkecil adalah Kecamatan Alla yang hanya sebesar 34,88 km² (1,94%).

3. Topografi Wilayah Kabupaten Enrekang

Wilayah di Kabupaten Enrekang pada umumnya memiliki wilayah topografi yang bervariasi-variasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah-lembah dan sungai dengan ketinggian 47- 3.293 m dari permukaan laut, serta sama sekali tidak mempunyai wilayah pantai. Secara umum keadaan topografi wilayah ini didominasi oleh pegunungan yaitu sekitar 84,96% dari seluruh luas wilayah di Kabupaten Enrekang, sedangkan yang datar hanya 15,04%. Musim-musim yang terjadi di Kabupaten Enrekang ini hampir sama dengan musim-musim yang ada di daerah lainnya yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan yakni musim hujan dan musim kemarau dimana musim hujan terjadi pada bulan November-Juli sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus-Oktober.

Selama ini setengah dasawarsa terakhir telah terjadi sebuah perubahan wilayah administrasi di pemerintahan, baik pada tingkat kecamatan, maupun level desa/kelurahan. Tahun 1995 di Kabupaten Enrekang hanya memiliki 54 desa/kelurahan yang tersebar pada 5 kecamatan. Namun Dengan adanya perubahan situasi serta kondisi wilayah, maka terjadilah sebuah pemekaran desa/kelurahan yang memang sudah menjadi keharusan.

Maka pada tahun 1997, telah bertambah jumlah desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Enrekang telah bertambah dari 78 desa/kelurahan. Kondisi tahun 1996 menjadi 108 desa/kelurahan. Demikian halnya juga pada tingkat kecamatan, yang semula hanya 5 kecamatan telah berubah menjadi 9 kecamatan. Dan Pada pertengahan tahun 2003 telah kembali terjadi pemekaran sehingga bertambah lagi sebanyak 3 desa menjadi 111 desa/kelurahan. Kemudian pada akhir tahun 2006 terjadi

(42)

29

pemekaran desa dan kecamatan menjadi 11 kecamatan dan 112 desa/kelurahan. Dan Terakhir pada tahun 2008 telah kembali mengalami pemekaran dan menjadi 12 kecamatan dan 129 desa/kelurahan. Dari 12 Kecamatan ini, kecamatan terluas adalah Kecamatan Maiwa yaitu 392,87 km² atau 22% dari luas Kabupaten Enrekang, sedangkan Kecamatan yang mempunyai lokasi terkecil adalah Kecamatan Alla yaitu 34,66 km² atau 1,94% dari seluruh luas Kabupaten Enrekang.

Hal ini ditinjau dari kerangka pengembangan wilayah maupun secara geografis. Di Kabupaten Enrekang juga sudah dapat dibagi kedalam dua jenis kawasan yakni Kawasan Barat Enrekang (KBE) dan Kawasan Timur Enrekang (KTE). KBE ini mencakup Kecamatan cendana, Kecamatan enrekang, Kecamatan Anggeraja dan Kecamatan alla, sedangkan KTE meliputi Kecamatan baraka, Kecamatan Maiwa, Kecamatan curio, Kecamatan Bungin dan Kecamatan malua. Luas KBE kurang lebih sekitar 659,03 Km 2 atau 36,90% dari seluruh Luas Kabupaten Enrekang dan sedangkan luas KTE kurang lebih 1.126,98 Km2 atau 63,10% dari seluruh Luas wilayah Kabupaten Enrekang.

Hal ini dapat dilihat dari aktifitas perekonomian, terdapat ada beberapa perbedaan antara kedua wilayah tersebut. Pada umumnya masyarakat yang memliki aktifitas perdagangan dan industri berada pada wilayah KBE. Selain itu masyarakat yang sebagai industry jasa seperti transportasi, telekomunikasi, hotel, restoran, perbankan, perdagangan industri pengolahan hasil pertanian lebih berpotensi dikembangkan di wilayah-wilayah tersebut. Sedangkan KTE yang selama ini selalu dianggap relatif tertinggal apabila dilihat atau ditinjau dari ketersedian sarana dan prasarana sosial ekonoomi, semua sangat memadai dari segi potensi sunber daya alam (SDA), sehingga sangatt potensial dalam pengembangan sector pertanian dalam arti yang sangat luas yaitu pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan pengembangan hutan rakyat dan lainnya.

(43)

30 4. Kependudukan

Jumlah seluruh penduduk di Kabupaten Enrekang pada tahun 2020 adalah berjumlah 201.614 jiwa. Dengan kepadatan penduduknya mencapai hingga 105 jiwa/km².

Tabel 4.2

Jumlah penduduk per kecamatan tahun 2020

No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Per Kecamatan (Jiwa)

1 Maiwa 24.782 2 Bungin 4.452 3 Enrekang 32.221 4 Cendana 8.833 5 Baraka 22.455 6 Buntu Batu 13.602 7 Anggeraja 25.330 8 Malua 8.166

(44)

31 9 Alla 22.201 10 Curio 16.108 11 Masalle 12.881 12 Baroko 10.583 Kabupaten Enrekang 201.614

Sumber : Kabupaten Enrekang Dalam Angka 2020, BPS Enrekang

Berdasarkan tabel 4.2, jumlah penduduk terbanyak ada pada kecamatan enrekang yang paling banyak jika dibandingkan dengan Kecamatan-kecamatan yang lainnya yaitu berkisar sebesar 29.857 jiwa. Hal ini disebabkan karena Kecamatan ini merupakan di ibu kota Kabupaten dengan jumlah penduduk yang heterogen. Adapun lokasi kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah Kecamatan Bungin dengan jumlah penduduk hanya berkisar sebesar 4.382 jiwa dan menjadi kecamatan yang merupakan Kecamatan baru dimekarkan.

5. Pemerintahan

Pemerintahan di Kabupaten Enrekang telah mengalami beberapa kali mengalami pergantian bupati sejak awal mulanya terbentuk yaitu bermula pada tanggal 1960. Telah Tercatat sudah 13 pimipnan daerah atau yang biasa di sebut sebagai bupati yang pernah menjabat hingga sekarang.

a. Visi Kabupaten Enrekang tahun 2018-2023:

“Enrekang maju, aman, sejahtera (EMAS) yang berkelanjutan dan religius”

1) Enrekang

Dimaknai sebagai sebuah suatu kesatuan dalam masyarakat Enrekang yang menjadi sebuah objek gerakan pembangunan daerah.

(45)

32 2) Maju

a) Perekonomian daerah meningkat

b) Kualitas SDM (pendidikan, kesehatan, dan kesekjahteraan) c) Infrastruktur lebih memadai

d) Penerapan teknologi 3) Aman

a) Keadaan yang lebih kondusif bagi aktivitas pemerintahan, sosial budaya, dan

investasi

b) Keadaan yang menggambarkan perwujudan dari kepercayaan yang tinggi dari

c) Masyarakat kepada pemerintah sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih baik

dan bermutu.

4) Sejahtera

a) Peningkatan kualitas hidup masyarakat (IPM) b) Peningkatan pendapatan masyarakat

c) Penurunan angka kemiskinan 5) Berkelanjutan

a) Menunjukkan dan mengakselerasi prioritas dan kebijakan pembangunan daerah. b) Memperhatikan kaidah-kaidah pembangunan yang berwawasan lingkungan,

memperhatikan tata ruang dan keseimbangan

6) Religius

a) Dimensi dari insan yang bertaqwa yakni berperilaku taat dan takut kepada Tuhan b) Pengembangan kepribadian dan karakter seseorang, yaitu karakter yang memiliki

keteguhan terhadap nilai-nilai agama, kepekaan sosial yang tinggi, dan mampu mengatasi persoalan dengan baik, bijak, dan tegas

b. Misi Kabupaten Enrekang tahun 2018-2023:

(46)

33

2) Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing, penguasaan teknologi, bermoral,

dan berimtaq

3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan disertai dengan jaminan rasa

aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat tanpa diskriminasi gender

4) Meningkatkan skala usaha ekonomi kerakyatan dan pendapatan masyarakat

berbasis agribisnis dan agroindustri.

5) Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengelolaan sumber daya alam secara

optimal dan berwawasan lingkungan.

B. Hasil Penelitian

Pada Penelitian ini menganalisis “Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang Tahun 2011-2020”. Data yang digunakan pada dalam peenelitian ini menggunakan rentan waktu mulai pada tahun 2011 hingga sampai tahun 2020. Alat-alat dalam pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu perangkat lunak (software) SPSS 20 dengan menggunakan bentuk metode analisis regresi sederhana. Oleh karena itu, perludilihat bagaimana hasil gambaran seluruh perkembangan secara umum sektor pertanian serta pertumbuhan ekonomi di kabupaten Enrekang.

1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian ini merupakan sebuah salah satu kategori sektor atau lapangan usaha dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dimana didalamnya terdapat bweberapa penggunaan sumber dayaekonomi hayati yang digunakan untuk memproduksi suatu bahan pangan. pada penelitian ini, sektor pertanian yang diteliti dilakukan atauu tercermin dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Enrekang tahun 2011-2020, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:

(47)

34 Tabel 4,3

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Dalam (Miliar Rupiah)

Tahun Sektor Pertanian (Rp) PDRB (Rp) 2011 2012 1 244,50 3 022,34 2013 1 286,49 3 198,91 2014 1 387,05 3 389,66 2015 1 487,43 3 623,22 2016 1 605,28 3 899,59 2017 1 698,23 4 166.41

(48)

35

2018 1 642,78 4 302,05

2019 1 726,32 4 535,55

2020 2 992,50 4 592,53

Sumber: Kabupaten Dalam Angka 2012-2021, BPS Enrekang

Berdasarkan hasil tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa secara umum rata-rata PDRB sektor pertanian Enrekang semakin terus meningkat dari tahun ke tahun, akan tetapi pada Laju pertumbuhan Sektor Pertanian pada tahun 2011 s.d 2020 telah terjadi fluktuatif (kenaikan dan penurunan). Titik tertinggi berada berada pada tahun 2016 yaitu 43,20 persen dengan PDRB sebesar 1 605,28 dan titik terendah berada pada tahun 2019 yaitu 38,51 persen dengan PDRB sebesar 1 726,32.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi ialah sebuah proses perkembangan atau peningkatan dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang ditandai dengan adanya kenaikan output atau penambahan sesuatu barang dan jasa sehingga menyebabkan perekonomian menjadi berkembang dan mengakibatkan pada kenaikan jumlah pendapatan per kapita. Kemajuan perekonomian di suatu daerah dapat ditinjau atau dilihat dari pertumbuhan ekonomi secara agregat dan dapat dihitung melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang rata-ratanya dinilai dari tingkat pertumbuhan secara sektoralnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan PDRB dengan harga konstan (rill) yaitu PDRB yang disusun dan diolah berdasarkan harga pada tahun dasar harga dengan tujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Data PDRB Pada penelitian ini di ambil dari satu tahun dasar yaitu PDRB tahun dasar 2020. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan usaha dengan

(49)

36

harga konstan di kabupaten enrekang tahun 2011-2020 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4,4

Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha di Kabupaten Enrekang tahun 2011-2020 PDRB Menurut Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2,74 3,37 7,83 7,28 7,92 5,79 3,27 5,09 0,18 B Pertambangan dan Penggalian 21,52 11,53 8,15 7,02 10,61 8,16 9,53 0,41 1,64 C Industri Pengolahan 13,32 8,84 5,68 0,88 7,42 7,39 6,84 16,68 2,34 D Pengadaan Listrik dan Gas

14,94 13,40 12,67 1,83 9,66 5,93 6,44 4,15 6,15 E Pengadaan Air; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 6,89 7,81 0,22 1,42 7,89 7,54 10,51 3,26 8,92 F Konstruksi 8,46 8,08 4,11 8,43 7,39 8,08 7,91 4,36 1,83 G Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 16,39 6,72 5,41 7,08 10,65 8,14 6,51 3,33 1,21

(50)

37 H Transpotasi dan Pergudangan 6,04 5,76 4,21 9,09 9,82 ,62 13,04 3,14 5,73 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,25 3,62 10,27 5,41 17,20 9,63 9,83 8,67 2,90 J Informasi dan Komunikasi 17,32 15,03 1,19 8,47 10,61 9,08 9,94 4,24 11,24 K Jasa Keuangan dan Asuransi 14,54 9,53 7,13 7,46 13,43 3,49 5,87 3,0 0,83 L Real Estat 11,43 8,77 8,21 8,34 6,75 7,39 5,2 5,42 5,29 M,N Jasa Perusahaan 14,49 6,35 5,19 5,93 3,40 8,44 10,3 10,3 1,32 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 1,74 1,22 2,13 6,56 0,68 6,00 7,37 3,77 0,12 P Jasa Pendidikan 8,70 6,80 2,03 3,63 6,74 6,87 8,73 6,81 5,34 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,16 8,64 8,21 9,08 5,78 8,18 9,99 7,84 7,55 R,S,T,U Jasa Lainnya 7,80 6,71 8,41 8,12 0,29 9,96 13,12 9,95 1,41 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 7,30 5,84 5,99 6,89 7,64 6,84 3,26 5,43 1,25

Sumber: Enerekang Dalam Angka 2012-2021, BPS Enrekang

(51)

38

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari Laju Pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha dengan harga konstan di Kabupaten Enrekang, persentase pertumbuhan dari tahun 2011 sampai dengan 2020 mengalami fluktuatif (penurunan dan kenaikan). Laju Pertumbuhan terbesar telah terjadi pada tahun 2016 sebesar 7,64 dan Laju Pertumbuhan terkecil telah terjadi pada tahun 2020 sebesar 1,25.

Adapun data-data yang akan diolah adalah tabel 4.3 yaitu total dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam kategori Sektor Pertanian kabupaten Enrekang dan total dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan kabupaten Enrekang yang diuji menggunakan sebuah aplikasi perangkat lunak (software) SPSS 20.

B. Analisis Data

Berdasarkan data-data yang ada dalam penelitian ini, maka dilakukan pengujian regresi linier sederhana yang pada dasarnya untuk melihat apakah data-data dalam penelitian ini dapat digunakan untuk meregresikan variabel bebas yaitu sektor pertanian dan variabel terikat yaitu pertumbuhan ekonomi. Dari hasil pengolahan data tersebut kemudian akan dilakukan pembahasan yang lebih mendalam.

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam peneletian ini. Data yang akan di uji sebelumnya harus memenuhi persyaratan normalitas, pengujian ini digunakan adalah uji one sample

kolmogorov smirnov. Data yang dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05 dan sebaliknya jika nilai signifikansin lebih kecil dari 0.05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal. Hasil analisis terhadap asumsi normalitas

(52)

39

dengan kolmogrov-smirnov terhadap nilai residual dari persamaan regresi disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4,5 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 9

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.94886711E2 Most Extreme Differences Absolute .169

Positive .169

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .507

Asymp. Sig. (2-tailed) .959

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Hasil uji normalitas pada tabel 4.5 di atas dengan menggunakan metode one sampel klomogrov-smirnov menunjukan bahwa nilai residual dari variabel independen dan variabel dependen pada jumlah (N) sebesar 9 adalah 0, 959. Maka data dari penelitian ini berdistribusi normal karena nilai residualnya lebih besar dari signifikansi 0,05 atau 0,959 > 0,05. Sehingga model regresi dapat digunakan untuk pengujian hipotesis.

(53)

40

Uji Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual pada suatu periode pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas, jika titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau angka 0 pada sumbu Y, titik-titik data yang tidak mengumpul hanya diatas atau di bawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, hasil penyebaran titik-titik data tidak berpola. Hasil output heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4,6

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa tidak ada pola tertentu karena titik meyebar tidak beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas atau H0 diterima.

(54)

41 2. Regresi Linear Sederhana

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi, yaitu menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lampung Selatan periode 2011-2020. Formulasi persamaan regresi sederhana sendiri adalah sebagai berikut:

Tabel 4,7

Hasil analisis regresi sederhana dapat dilihat pada tabel 4.7 di atas. Berdasarkan hasil analisis regresi seperti tertera pada ringkasan tabel diatas diperoleh persamaan model regresi yaitu: Pertumbuhan ekonomi (PDRB) = 13773.627 - 623.114 Sektor pertanian. Maka Koefisien-koefisien persamaan regresi linier sederhana diatas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta pada persamaan regresi sebesar 13773.627 menunjukan bahwa jika sektor pertanian (X) nilainya adalah 0, maka pertumbuhan ekonomi (Y) nilainya positive yaitu sebesar 133773.627 Coefficient Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13773.627 4096.421 3.362 .012 X1 -623.114 193.168 -.773 -3.226 .015 a. Dependent Variable: Y1

(55)

42

2. Koefisien regresi sektor pertanian sebesar -623.114 menunjukan bahwa jika variabel sektor pertanian meningkat secara satuan, maka variabel pertumbuhan ekonomi mengalami penurunanan sebesar -623.114 satuan dengan ketentuan variabel lainnya konstan.

3. Uji Hipotesis a. Uji t (Uji parsial)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Independen yang terdiri dari sektor pertanian terhadap variabel Dependen yakni Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang.

Tabel 4,8

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial pada uji t di atas menunjukan bahwa variabel sektor pertanian berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui analisis secara kuantitatif, Menunjukkan bahwa variabel independen (sektor pertanian) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Pertumbuhan Ekonomi). Hal ini ditunjukkan dengan uji t yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima artinya sektor pertanian berpengaruh Positif terhadap Pertumbuhan ekonomi hasil pengolahan data terlihat bahwa variabel independen (sektor

Coefficient Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13773.627 4096.421 3.362 .012 X1 -623.114 193.168 -.773 -3.226 .015 a. Dependent Variable: Y1

(56)

43

pertanian) berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi artinya Sektor Pertanian berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dikabupaten Enrekang.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (r2) berfungsi untuk melihat sejauh mana keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Apabila angka determinasi semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R Square) yang lebih kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah terbatas.

Tabel 4,9 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .773a .598 .540 141.58134 a. Predictors: (Constant), X1

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dianalisis pengaruh variabel bebas yaitu sektor pertanian terhadap variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi yang menjelaskan besarnya nilai Korelasi / hubungan (R) yaitu sebesar 0,773. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) yaitu sebesar 0,598. Berdasarkan hasil uji determinasi yang tampak pada tabel tersebut berarti 99,9% variabel pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel sektor pertanian. Sedangkan

(57)

44

sisanya adalah 0,1 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimaksud dalam penelitian ini.

C. Pembahasan

Berdasarkan keterangan dan perumusan hipotesis yang telah dikemukakan dalam penelitian dari kedua variabel yang diteliti diantaranya adalah satu variabel independen yaitu sektor Pertanian dan satu variabel dependen yaitu Pertumbuhan ekonomi. Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui analisa secara kuantitatif menunjukkan bahwa Sektor Pertanian berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dikabupaten Lampung Selatan. Hal ini ditunjukkan dengan uji t yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau nilai signifikansi 0,000 < 0,05.

Dari hasil penelitian secara parsial (Uji t) diketahui nilai signifikansi untuk variabel X yaitu sektor pertanian sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel Sektor Pertanian berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Berdasarkan uji t diperoleh keterangan bahwa variabel Sektor Pertanian berpengaruh Signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Sektor Pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi penggerak utama kegiatan ekonomi kabupaten Enrekang dan merupakan penyumbang terbesar dalam produk domestic yang mencapai hingga 72%. Hal ini tergambar dalam PDRB Kabupaten Enrekang yang menunjukkan bahwa nilai PDRB Sektor pertanian mengalami peningkatan dari tahun 2015-2020. Dalam hal ini potensi atau sektor unggul yang mendominasi adalah sektor pertanian, sektor tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah dan ikut membantu mengurangi pengangguran dalam membuka peluang lapangan usaha dimana sektor pertanian merupakan lapangan usaha di bidang pengelolaan alam dan sumber dayanya. komponen utama sektor pertanian adalah sub

(58)

45

sektor tanaman bahan makanan yang didalamnya mencakup hortikultura. Kemampuan sektor pertanian menjadi sektor unggul karena didukung oleh banyaknya hamparan sumber daya lahan yang luas yang dapat digunakan sebagai sarana penunjang untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian menjadi salah satu komoditi yang patut untuk dikelola dan dikembangkan untuk memajukan perekonomian di kabupaten Enrekang. Sektor pertanian bukan hanya menjadi pendukung sektor-sektor ekonomi yang lainnya, melainkan sektor pertanian menjadi tombak bagi sektor-sektor lain untuk tetap memberikan sumbangsih atau kontribusi bagi pembangunan wilayah kabupaten Enrekang.

Demi memperhatikan keunggulan sektor pertanian hendaknya pemerintah daerah memberikan perhatian kepada para petani-petani dengan cara memberikan penyuluhan pertanian, sarana pertanian yang gratis sehingga petani bisa dengan mudah mengelola dan mengembangkan produk-produk pertaniannya.

Penelitian terdahulu dengan yang dilakukan oleh Hidayatus Salimah (2019) Tentang Analisis Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lampung Selatan Dalam Perspektif Ekonomi Islam dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu: Sektor pertanian sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten lampung selatan

Gambar

Gambar 1 : Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tingkat perkembangan pemikiran dan tahapan pertumbuhan sosial saat itu, Nabi memberikan petunjuk-petunjuk operasional dan teladan- teladan nyata

Orthophoto yang dihasilkan dari image optik dan data LiDAR menggunakan kontrol selain data LiDAR untuk georeferensi fotogrametri.Terlihat bahwa saat referensi

Beton HVFA-SCC kadar fly ash 65% memiliki perubahan struktur makro dan mikro yang baik, dan memiliki nilai kuat tekan yang optimum pada umur beton 90 hari dibandingkan variasi

Kesimpulan : Ada hubungan antara lokasi fraktur tulang wajah dengan beratnya cedera otak, dimana makin ke atas lokasi fraktur tulang wajah makin tinggi resiko

Berdasarkan hasil evaluasi penawaran, serta klarifikasi Negosiasi Harga oleh Pejabat Pengadaan Barang/ Jasa Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kab.. Maka dengan

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipologi pesisir Demak ini termasuk dalam tipologi pesisir primer akibat deposisional sub-arial (Sub-areal deposition coast), yaitu

sekali dibaca dibaca oleh oleh setiap setiap muslim muslim agar agar diberi diberi keturunan keturunan yang yang