• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Pengantar. Assalamu'alaikum Wr. Wb,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Pengantar. Assalamu'alaikum Wr. Wb,"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Wr. Wb,

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Sebuah kebanggaan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, dapat menyusun buku profil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai unsur pelaksana pemerintah di bidang Penanggulangan Bencana. Buku ini berisi seluruh informasi mengenai BPBD Kota Surakarta mulai dari tugas dan fungsi, struktur organisasi, sarana dan prasarana yang dimiliki, dan kegiatan yang dilakukan BPBD Kota Surakarta.

Terima Kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan buku profil ini. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Terima Kasih.

Kota Surakarta

i

Eko Prajudhy Noor Aly, SE, MM NIP. 19621015 198303 1 014

Surakarta, 2020

(4)

DAFTAR

ISI

01-03

06-10

12-14

Pendahuluan

Latar Belakang

Profil BPBD

Struktur Organisasi

Kepegawaian

Visi dan Misi

Tupoksi BPBD

Asas

Prinsip

Tujuan

Tanggungjawab

Wewenang

ii

(5)

17-22

24-30

Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana

Tahap Penanggulangan

Aspek Penanggulangan

TUPOKSI Jabatan

Kepala Badan

Unsur Pelaksana

Unsur Pengawas

Sekretaris

Seksi Bidang

(6)

PENDAHULUAN

Gambaran Umum Kota Surakarta

Provinsi Jawa Tengah memiliki 29 Kabupaten dan 6 Kota Madya. Surakarta sebagai salah satu dari 6 Kota Madya memiliki sebuah peranan penting dalam menghubungkan dan menopang kota-kota sekitarnya seperti Semarang dan Yogyakarta. Terletak pada koordinat 110° 45’ 15”dan 110°45’ 35” Bujur Timur dan antara 7°36’ dan 7°56’ Lintang Selatan, Kota Surakarta sendiri terbagi menjadi lima kecamatan yaitu: Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres dan Kecamatan Banjarsari.

Kota Surakarta yang terbagi menjadi lima kecamatan memiliki luas mencapai 44,04 Km2. Dalam lima kecamatan tersebut terbagi lagi menjadi 51 Kelurahan, 606 RW, 2696 RT, dan 178.175 KK (BPS,2018). Secara administratif Kota Surakarta memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo

Kecamatan Luas (Km²) Persentase

Laweyan 8,64 19,62 Serengan 3,19 7,24 Pasar Kliwon 4,82 10,95 Jebres 12,58 28,56 Banjarsari 14,81 33,63 Surakarta 44,04 100

Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kota Surakarta

(7)

Peta Administrasi

Kota Surakarta Tahun 2019

(8)

LATAR BELAKANG

Kondisi wilayah Kota Surakarta memiliki potensi terjadinya bencana, seperti banjir, angin ribut/ puting beliung, kebakaran, wabah penyakit, dan peristiwa lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologis, clan korban jiwa, sehingga perlu dilakukan upaya antisipasi dan penanggulangan secara terkoordinasi, terpadu, cepat dan tepat.

Seiring dengan perubahan paradigma dalam penanggulangan bencana dari paradigm konvensional yang bersifat reaktif terhadap bencana menuju paradigma baru yang berciri proaktif dengan langkah-langkah koordinatif, maka Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Daerah harus dilaksanakan secara terencana sejak fase prabencana, fase tanggap darurat dan fase pascabencana. Dengan pengelolaan yang proaktif dan terprogram itu maka pengurangan risiko akibat bencana dapat ditekan serendah mungkin.

Dalam era otonomi daerah sekarang ini, masalah penanggulangan bencana lidak lagi bersifal sentralislik di pusat saja, tetapi sudah menjadi kewenangan daerah otonom sehingga Pemerinlah Daerah akan dengan mudah mengggerakkan warga masyarakat untuk ikut berperan serta dalam kegiatan penanggulangan bencana.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, guna melindungi segenap masyarakat dari ancaman, risiko, dan dampak bencana maka perlu menetapkan Peraturan Daerah lentang Pcnyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kota Surakarta.

Peraturan Daerah tentang Pcnyelenggaraan Penanggulangan Bencana ini berisi ketentuan-ketentuan yang merupakan pedoman bagi daerah dalam melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana di daerah.

(9)
(10)

PROFIL

BADAN PENANGGULANGAN

BENCANA DAERAH

(11)

PROFIL

BPBD Kota Surakarta

Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, berdasarkan peraturan daerah kota Surakarta nomor 5 tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Perda nomor 6 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja perangkat daerah kota Surakarta, tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta mewujudkan kota Surakarta sebagai kawasan yang aman dan nyaman dari bencana dengan melaksanakan pencegahan pengendalian dan penanggulangan bencana secara cepat tepat dan akurat untuk mewujudkan masyarakat Kota Surakarta yang aman dan sejahtera hal tersebut sesuai dengan visi Kota Surakarta.

(12)

BA

GA

N

STR

U

KTUR OGA

N

ISA

SI

BPB

D KOTA

SU

RA

KART

A

LA M P IRA N WA LI KO TA KO TA S U RA KA RT A N O M O R 24 -A T A H U N 2 01 3 TE N TA N G P EN JA B A RA N D A N T U G A S P O KO K D A N FU N GS I BA D A N P EN A N GG U LA N GA N BE N C A N A D A ERA H KO TA SU RA KA RT A .

(13)

DATA KEPEGAWAIAN ASN

BPBD

KOTA SURAKARTA

No Nama Pangkat Jabatan

1 EKO PRAJUDHY NOOR ALY, SE, MM Pembina Tingkat I Kepala Pelaksana 2 Drs. TOTO SUMAKNO Penata Tingkat I Sekretaris Pelaksana 3 TOTO JAYANTO, SH.M.Hum Pembina Kasi Kedaruratan dan Logistik 4 SINGKIRNO, S.Pd Penata Tingkat I Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi 5 SUMARNO, SH Penata Tingkat I Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan 6 SARDIYANTO, S.Pd Penata Muda Tingkat I Pengelola Kepegawaian 7 DANANG SIMBAR AMERTA, SE Penata Muda Tingkat I Bendahara Pembantu (Gaji) 8 JAWARI, SE Penata Muda Bendahara

9 RENI WAHYUNINGSIH, SH Penata Muda Pengurus Barang Milik Negara 10 MUHAMMAD YUSRON Pengatur Tingkat I Pengelola Surat

11 SUMARGONO Pengatur Tingkat I Pengelola Keuangan 12 DARSUMAN Pengatur Tingkat I Pengadministrasi Umum

(14)

Visi dan Misi

Visi dan Misi BPBD Kota Surakarta selaras dengan Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kota Surakarta.

Visi

Terwujudnya surakarta sebagai kota budaya, mandiri, maju, dan sejahtera

Misi

Misi Waras mendukung:

Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani, dan rohani, dan sosial dalam lingkungan hidup yang sehat menuju masyarakat produktif, kreatif dan sejahtera serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Misi Wasis Mendukung:

Mewujudkan masyarakat yang cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur, berkarakter dan berkontribusi kemajuan daya saing kota.

Misi Wareg mendukung:

Mewujudkan masyarakat kota yang produktif mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani menuju masyarakat mandiri dan partisipatif membangun kesejahteraan kota.

Misi Mapan mendukung:

Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan, berkarakter dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, responsif dan melayani.

Misi Papan mendukung:

Mewujudkan keseimbangan kebutuhan papan serta daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan dinamika kebutuhan pertumbuhan penduduk menuju kota berwawasan pembangunan berkelanjutan.

(15)

Tugas Pokok Fungsi

BPBD Kota Surakarta

Tugas

BPBD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanggulangan bencana daerah.

Fungsi

BPBD Kota Surakarta memiliki fungsi: a. Penyelenggaraan kesekretariatan BPBD

b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan c. Pembinaan pencegahan dan kesiapsiagaan

d. Pembinaan kedaruratan dan logistik e. Pembinaan rehabilitasi dan rekonstruksi f. Pembinaan umum

g. Penyelenggaran sosialisasi h. Pembinaan jabatan fungsional

DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan Dan Pengelolaan Bantuan Bencana

d. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana

e. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Jawa Tengah

(16)
(17)

f.

A

SAS

,

P

RINSIP

,

T

UJUAN

,

T

ANGGUNGJAWAB

,

DAN

W

EWENANG

(18)

ASAS

a. Kemanusiaan b. Keadilan

c. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan d. Keseimbangan, keselarasan dan keserasian

e. Ketertiban dan kepastian hukum f. Kebersamaan

g. Kelestarian lingkungan hidup h. Ilmu pengetahuan dan tehnologi

PRINSIP

a. Cepat, tepat dan prioritas b. Koordinasi dan keterpaduan c. Berdaya guna dan berhasil guna d. Transparansi e. Akuntabilitas f. Pencegahan g. Berkeadilan gender h. Tidak diskriminatif i. Nonproletisi

TUJUAN

a. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana b. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu, terkoordinasi dan rnenyeluruh c. Menghargai budaya dan kearifan local

d. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta

e. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kedermawanan

f. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan berrnasyarakat, berbangsa, bernegara

(19)

TANGGUNGJAWAB

a. Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang memadai untuk prabencana, saat bencana, dan pasca bencana

b. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena Bencana sesuai dengan standar pelayanan minimum dan kemampuan daerah

c. Perlindungan masyarakat dari dampak bencana

d. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan

WEWENANG

a. Penetapan kebijakan penanggulangan bencana yang selaras dengan kebijakan pembangunan Daerah

b. Pembuatan perencanaan pembangunan Daerah yang memasukkan unsur-unsur kebijakan penanggulangan bencana pada prabencana, saat bencana, dan pascabencana

c. Pelaksanaan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan/ atau dengan Pemerintah Daerah lain

d. Pengaturan dan pencegahan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber ancaman atau bahaya bencana

e. Perumusan kebijakan penccgahan penguasaan dan pengurasan sumber daya alam yang melebihi kernampuan alam

f. Pengaturan dan pengendalian untuk pengumpulan dan penyaluran bantuan

(20)
(21)

TUGAS POKOK FUNGSI

(22)

Tugas Pokok Fungsi

Jabatan dan Seksi

Kepala Badan

Kepala Badan bertugas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan program dan akttivitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta.

Unsur Pengarah

Unsur Pengarah mempunyai tugas memberikan masukan dan saran kepada Kepala Badan dalam penanggulangan bencana.

Unsur Pelaksana

Kepala Pelaksana mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara terintegrasi, meliputi pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.

(23)

Sekretaris

Tugas

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumsan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian pelaksaanan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaporan keuangan umum dan kepegawaian.

Fungsi

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas secara terpadu, pelayanaan administrasi dan pelaksanaan di bidang perancangan evaluasi dan pelaporan.

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas secara terpadu, pelayanaan administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan.

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas secara terpadu, pelayanaan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala pelaksana sesuai

(24)

Seksi

Pencegahan Dan Kesiapsiagaan

Tugas

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di Seksi Kesiapsiagaan Dan Pencegahaan Bencana.

Fungsi

Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, yang mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di seksi kesiapsiagaan dan pencegahaan bencana.

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di seksi dokumen kesiapsiagaan dan pencegahan bencana. c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala pelaksana sesuai

(25)

Seksi

Kedaruratan Dan Logistik

T

ugas

Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan dukungan logistik .

Fungsi

seksi kedaruratan dan logistik yang mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di seksi kedaruratan dan logistik.

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di rehabilitasi dan rekontruksi.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala pelaksana sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(26)

Seksi

Rehabilitasi Dan Rekonstruksi

Tugas

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pascabencana.

Fungsi

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana

b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana

c. Pelaksanaan kerja sama dengan instansi atau lembaga terkait di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana

d. Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana

(27)

Kelompok

Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

(28)
(29)

PENYELENGGARAAN

PENANGGULANGAN

BENCANA ALAM

(30)

Tiga Tahap

Penyelenggaran Penanggulangan Bencana

Saat Bencana Pasca Bencana Pra Bencana

Penanggulangan

Bencana

(31)

Tahap Prabencana

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana alam pada tahapan prabencana rneliputi:

a. Situasi tidak terjadi bencana

b. Situasi terdapat potensi terjadinya bencana

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana pada situasi tidak terjadi bencana meliputi:

a. Perencanaan penanggulangan bencana b. Pengurangan risiko bencana

c. pencegahan

d. Pemaduan dalam perencanaan pembangunan e. Persyaratan analisis risiko bencana

f. Pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang g. Pendidikan dan pelatihan

h. Persyaratan standar teknis penanggulangan bencana

Untuk mendukung Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dalam situasi tidak terjadi bencana dapat dilakukan melalui penelitian dan pengembangan di bidang kebencanaan.

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana meliputi:

a. Kesiapsiagaan b. Peringatan Dini c. Mitigasi Bencana

(32)

Tahap

Darurat

Tanggap

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana pada saat tanggap darurat meliputi:

a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan sumber daya

b. Penentuan status keadaan darurat bencana

c. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana d. Pemenuhan kebutuhan dasar

e. Perlindungan terhadap kelompok rentan

(33)

Tanggap Darurat

Saat keadaan darurat bencana, Kepala BPBD berwenang mengerahkan sumber daya manusia, peralatan, dan logistik yang berasal dari instansi/ lembaga dan masyarakat untuk melakukan tindakan tanggap darurat. Pada saat keadaan darural bencana, Kepala BPBD meminta kepada instansi/ lembaga terkait untuk mengirimkan sumber daya manusia, peralatan, dan logistik.

Saat terjadi bencana, Kepala BPBD mengerahkan sumber daya rnanusia, peralatan, dan logistik sesuai dengan kebutuhan ke lokasi bencana. Kepala BPBD dapat mengerahkan peralatan dan logistik dari depo regional yang terdekat ke lokasi bencana yang dibentuk dalam sistem manajemen logistik dan peralatan.

(34)

Tahap

bencana

Pasca

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana pada tahap pascabencana meliputi:

a. Rehabilitasi b. Rekonstruksi

Rehabilitasi dilakukan melalui kegiatan: a. Perbaikan lingkungan wilayah bencana b. Perbaikan prasarana dan sarana umum

c. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat d. Pemulihan sosial psikologis

e. Pelayanan kesehatan

f. Rekonsiliasi dan resolusi konflik g. Pemulihan sosial, ekonomi dan budaya h. Pemulihan keamanan dan ketertiban i. Pemulihan fungsi pemerintahan j. Pemulihan fungsi pelayanan publik Rekonstruksi dilakukan melalui kegiatan: a. Pembangunan kembali prasarana dan sarana b. Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat

c. Pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat

d. Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik serta tahan bencana

e. Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakalan, dunia usaha, dan masyarakat

f. Peningkatan kondisi sosial, ekonomi dan budaya g. Peningkatan fungsi pelayanan publik

(35)

4 Aspek

Penyelenggaran

Penanggulangan Bencana

1. Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat

2. Kelestarian lingkungan hidup

3. Kemanfaatan dan efektivitas

4. Lingkup luas wilayah

(36)
(37)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa ³ Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas produk pembiayaan murabahah yang telah diterapkan oleh

LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013)”.Skripsi ini diajukan

Hal tersebut sesuai dengan proses fisiologis pada tubuh ikan yaitu proses masuknya logam berat bersamaan dengan air yang secara difusi diserap oleh insang selanjutnya

Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru dalam mempengaruhi hasil belajar biologi adalah dengan memilih metode pembelajaran kooperatif dan salah satu teknik

ABSTRAK : RIZKI OKTAVIANIK : Pengaruh Model Pembelajaran Bloom Terhadap Kemampuan Memelihara Dokumen Dan Koleksi Benda Berharga Miliknya Siswa Kelas II SDN Jagalan 5 Kota Kediri

Pada tampilan rancangan Form Pair Alternatif Kriteria Asuransi merupakan bagian dari proses – proses yang digunakan untuk data kriteria asuransu, adapun rancangan

2. Dem ikian Sur at Izin Cuti Sakit ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaim ana mestinya.. Den gan ini men gajuk an perm intaan Cuti Ber salin untuk per salinan yan g ke : .../

Hal ini dilakukan agar dalam pembagian kelompok tidak terdapat kesenjangan yang mencolok. Kelompok yang diberi perlakuan pada penelitian ini adalah kelompok eksperimen. Dalam