KOMPETENSI DASAR
Menyebutkan pengertian dan ketentuan shalat
sunah berjamaah dan munfarid.
Menyebutkan contoh shalat sunah berjamaah
dan munfarid.
Mempraktikan shalat sunah berjamaah dan
munfarid dalam kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR
Menjelaskan pengertian shalat sunnah berjamaah
Menjelaskan pengertian shalat sunnah munfarid
Menyebutkan dalil naqli terkait dengan shalat sunnah
berjamaah
dan munfarid
Menyebutkan contoh-contoh shalat sunnah berjamaah
Menyebutkan contoh-contoh shalat munfarid
Menjelaskan tatacara shalat sunnah berjamaah dan
munfarid
Shalat sunnat jama’ah
adalah shalat sunat
yang dikerjakan
secara berjamaah.
Islam sangat
menganjurkan dalam
pelaksanaan sholat
sunat ini secara
berjama’ah.
•
Shalat Idul Fitri.
•
Shalat Idul Adha.
•
Shalat tarawih.
•
Shalat minta hujan/istisqo’
•
Shalat gerhana matahari dan bulan (Khusyfain)
•
Shalat Tasbih
Shalat yang disunatkan berjamaah
B. Pengertian Sholat Sunat Munfarid
Adapun yang dimaksud shalat sunah munfarid ialah shalat
sunah yang dikerjakan secara sendirian baik di masjid, musolla atau di rumah, dan tidak dianjurkan melaksanakannya secara berjamaah.
Sebenarnya shalat sunah itu boleh dikerjakan secara berjamaah, tapi shalat sunah munfarid di sini maksudnya, tidak ada
penekanan pelaksanaannya secara berjamaah justru lebih baik dilaksanakan secara munfarid.
Shalat sunah munfarid
Shalat sunah munfarid
•Shalat sunah Hajat •Shalat sunah Mutlaq •Shalat sunah Istikharah
•Shalat sunah Witir diluar Ramadhon •Shalat sunah Rawatib
•Shalat sunah Syukril wudu •Shalat sunah Tahiyatul masjid •Shalat sunah Tahajjud
a.Ketentuan shalat Idul Fitri
1) Pada tanggal 1 Syawal.
2) Setelah terbit matahari hingga sebelum waktu zuhur. 3) Secara berjamaah.
4) Ada khutbah Id (setelah shalat). 5) Sebanyak dua rakaat.
6) Disunahkan mandi sebelum shalat. 7) Memakai wangi-wangian.
8) Makan pagi sebelumnya.
Ketentuan pelaksanaan shalat Idul Adha
1) Pada tanggal 10 Zulhijah.
2) Mulai terbit matahari sampai sebelum zuhur 3) Sebanyak 2 rakaat.
4) Secara berjamaah.
5) Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan takbir 5 kali pada rakaat kedua. 6) Ada khutbah Id (setelah shalat).
Ketentuan shalat sunah Istisqa’ (minta hujan)
1)Pada musim kemarau (lama tidak hujan). 2)Di lapangan.
3)Pada waktu tengah siang hari. 4)Sebanyak 2 rakaat.
5)Secara berjamaah.
6)Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan takbir 5 kali pada rakaat kedua.
7)Ada khutbah setelah shalat. 8)Berdoa minta hujan.
9)Disunahkan puasa 3 hari sebelum shalat. 10)Memperbanyak istighfar/taubat.
11)Memakai pakaian yang sederhana.
12)Dianjurkan yang mempunyai binatang seperti: sapi,
1)Dilaksanakan pada waktu ketika terjadi gerhana dan belum lenyap (terang
kembali).
2)Sebaiknya di masjid atau mushalla.
3)Secara berjamaah
4)Sebanyak 2 rakaat, dengan rincian sebagai berikut :
1 takbiratul ihram, 4 Surah al-Fatihah,
4 bacaan ayat Al Qur’an, 4 rukuk,
4 iktidal, 4 sujud,
2 duduk di antara 2 sujud, 1 tahiyat,
1 salam.
5)Ada khutbah setelah shalat. 6)Dianjurkan banyak istighfar
dan taubat.
1)Dilaksanakan pada waktu ketika terjadi gerhana dan belum lenyap (terang
kembali).
2)Sebaiknya di masjid atau mushalla.
3)Secara berjamaah
4)Sebanyak 2 rakaat, dengan rincian sebagai berikut :
1 takbiratul ihram, 4 Surah al-Fatihah,
4 bacaan ayat Al Qur’an, 4 rukuk,
4 iktidal, 4 sujud,
2 duduk di antara 2 sujud, 1 tahiyat,
1 salam.
5)Ada khutbah setelah shalat. 6)Dianjurkan banyak istighfar
dan taubat.
a.Cara shalat sunah gerhana matahari/bulan.
a. TakbiratulThram. b. Doa iftitah.
c. Al-Fatihah.
d. Surah/ayat Al Qur’an. e. Rukuk.
f. Iktidal.
Kemudian dilanjutkan : g. al-Fatihah,
h. surah/ayat Al Qur’an, i. rukuk,
j. iktidal, k. sujud,
l. duduk di antara 2 sujud, m.sujud.
Ini rakaat pertama dilanjutkan rakaat kedua. Caranya sama dengan rakaat yang pertama, dilanjutkan tahiyat akhir dan salam.
a.Cara shalat sunah gerhana matahari/bulan.
a. TakbiratulThram. b. Doa iftitah.
c. Al-Fatihah.
d. Surah/ayat Al Qur’an. e. Rukuk.
f. Iktidal.
Kemudian dilanjutkan : g. al-Fatihah,
h. surah/ayat Al Qur’an, i. rukuk,
j. iktidal, k. sujud,
l. duduk di antara 2 sujud, m.sujud.
a.Ketentuan pelaksanaan
shalat sunah Tarawih
1)Dilaksanakan pada bulan
Ramadan.
2)Setelah shalat Isya’ sampai
fajar.
3)Sebanyak 20 rakaat dan
boleh 8 rakaat
4)Setiap 2 rakaat salam
1) Dilaksanakan setiap
hari/seminggu sekali/sebulan sekali/setahun sekali/ seumur hidup sekali.
2) Sebanyak 4 rakaat dengan ketentuan:
(a) siang hari 1 salam, (b) malam hari 2 salam.
3) Membaca tasbih sebanyak 300 kali dengan perincian setiap 1 rakaat 75 kali tasbih.
4) Boleh berjamaah dan boleh munfarid.
5) Tasbih yang dibaca:
وو ههللا ل ل اا ههلاا ل و وو هالل دهممحولاوو هاللا نواحوبمسه رهبوكماو ههللا
Artinya:
“Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah
Maha Besar ”
1) Dilaksanakan setiap
hari/seminggu sekali/sebulan sekali/setahun sekali/ seumur hidup sekali.
2) Sebanyak 4 rakaat dengan ketentuan:
(a) siang hari 1 salam, (b) malam hari 2 salam.
3) Membaca tasbih sebanyak 300 kali dengan perincian setiap 1 rakaat 75 kali tasbih.
4) Boleh berjamaah dan boleh munfarid.
5) Tasbih yang dibaca:
وو ههللا ل ل اا ههلاا ل و وو هالل دهممحولاوو هاللا نواحوبمسه
رهبوكماو ههللا
Artinya:
“Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah
Maha Besar ”
1)Takbiratul ihram. 2)Doa iftitah.
3)Al-Fatihah (dan surah Al Qur’an) dan tasbih 15 kali. 4)Rukuk dan tasbih 10 kali. 5)I’tidal dan tasbih 10 kali. 6)Sujud dan tasbih 10 kali. 7)Duduk di antara 2 sujud
dan tasbih 10 kali.
8)Sujud dan tasbih 10 kali. 9)Duduk istirahat dan tasbih
10 kali.
Demikian setiap
rakaatnya, dan apabila rakaat itu ada tahiyatnya, membaca tasbihnya
setelah tahiyat. 10 )Salam.
1)Takbiratul ihram. 2)Doa iftitah.
3)Al-Fatihah (dan surah Al Qur’an) dan tasbih 15 kali. 4)Rukuk dan tasbih 10 kali. 5)I’tidal dan tasbih 10 kali. 6)Sujud dan tasbih 10 kali. 7)Duduk di antara 2 sujud
dan tasbih 10 kali.
8)Sujud dan tasbih 10 kali. 9)Duduk istirahat dan tasbih
10 kali.
Demikian setiap
rakaatnya, dan apabila rakaat itu ada tahiyatnya, membaca tasbihnya
setelah tahiyat. 10 )Salam.
Cara pelaksanaan shalat Tasbih.
Ketentuan
pelaksanaan
shalat sunah
SHALAT SUNAH MUNFARID SHALAT SUNAH MUNFARID
Shalat sunah Rawatib ialah shalat sunah yang
dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardu.
Shalat sunah
Rawatib
Shalat sunah
Rawatib
Shalat sunah yang dikerjakan sebelum shalat
fardu disebut qabliyah.
Dan shalat sunah yang dikerjakan
sesudah shalat fardu disebut
ba‘diyah.
Hukum shalat sunah rawatib ada yang muakkad dan gairu
muakkad.
1
1
2 rakaat sebelum Zuhur,
2 rakaat sesudah Zuhur,
2 rakaat sesudah Maghrib,
2 rakaat sesudah Isya’,
2 rakaat sebelum Subuh.
1.2 rakaat sebelum Zuhur, 2.2 rakaat sesudah Zuhur, 3.4 rakaat sebelum Asar, 4.2 rakaat sebelum Isya’.
Sunat muakkad ghoiru muakkad sunat rowatif muakkad Shalat sunah Wudu
Shalat sunah
Wudu adalah
shalat sunah
yang dikerjakan
setiap selesai
Shalat
sunah yang
dikerjakan ketika masuk
masjid yaitu sebagai
penghormatan terhadap
Masjid. Karena masjid
merupakan rumah Allah
swt., dan sebelum
duduk, sebanyak 2
rakaat, dikerjakan secara
munfarid (sendirian).
Apabila masuk masjid,
muazin sedang azan,
maka berdiri dulu hingga
azan selesai, barulah
melaksanakan shalat
sunah Tahiyatul masjid
.3
4
4
Dinamakan pulashalatul lail (shalat
malam) waktunya sesudah Isya’ sampai
fajar shadiq mulai
menyingsing, tetapi yang lebih utama kira-kira
tengah malam yang terakhir, yaitu sekitar jam
03.00 malam. Dikerjakan minimal 2 rakaat,
maksimal tidak terbatas, cara mengerjakan secara
munfarid (sendirian ), setiap 2 rakaat salam.
Hukumnya sunah muakkad. Oleh karena
shalat ini lebih
diutamakan dikerjakan setelah tidur di waktu
malam.
Dinamakan pula shalatul lail (shalat
malam) waktunya sesudah Isya’ sampai
fajar shadiq mulai
menyingsing, tetapi yang lebih utama kira-kira
tengah malam yang terakhir, yaitu sekitar jam
03.00 malam. Dikerjakan minimal 2 rakaat,
maksimal tidak terbatas, cara mengerjakan secara
munfarid (sendirian ), setiap 2 rakaat salam.
Hukumnya sunah muakkad. Oleh karena
shalat ini lebih
diutamakan dikerjakan setelah tidur di waktu
Shalat sunah Hajat
dikerjakan apabila kita
sedang mempunyai hajat atau keperluan.
Dengan tujuan agar hajat kita dikabulkan oleh
Allah swt. Shalat ini dikerjakan sebanyak 2 rakaat
secara munfarid (sendirian). Waktunya boleh siang
dan boleh malam. Hukumnya gairu muakkad.
Shalat sunah Hajat
dikerjakan apabila kita
sedang mempunyai hajat atau keperluan.
Dengan tujuan agar hajat kita dikabulkan oleh
Allah swt. Shalat ini dikerjakan sebanyak 2 rakaat
secara munfarid (sendirian). Waktunya boleh siang
dan boleh malam. Hukumnya gairu muakkad.
Shalat sunah Duha
dikerjakan pada waktu
pagi, yaitu terbitnya matahari dan naik
satu tombak kira-kira jam 07.00 pagi
hingga mulai masuk waktu zuhur.
Hukumnya sunah muakkad, dikerjakan
minimal 2 rakaat dan paling banyak 12
rakaat, disunahkan setiap 2 rakaat salam.
5
Yaitu shalat sunah
yang tidak terikat
pada suatu sebab,
bilangan rakaat,
dan waktunya.
Hanya saja
waktunya tidak
boleh pada waktu
yang diharamkan
untuk melakukan
shalat. Jumlah
rakaat minimal 2
rakaat maksimal
tidak terbatas.
Shalat sunah
Mutlak
7
Shalat sunah
Istikharah
dikerjakan pada waktu kita menghadapi suatu masalah yang masih ragu-ragu, misalnya :Ingin menikah,
ingin menjadi pegawai, ingin kuliah di Perguruan
Tinggi,
ingin bekerja,
ingin berdagang dan sebagainya.
Shalat ini dikerjakan dengan tujuan memohon kepada Allah agar kita dipilihkan atas sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat menurut pandangan Allah swt., baik di dunia maupun di akhirat atau kata lain, shalat ini
bertujuan minta petunjuk
kepada Alalh swt. Sebanyak 2 rakaat, dikerjakan secara
munfarid (sendirian), boleh siang dan boleh malam.
Witir artinya ganjil. Jadi shalat witir artinya shalat yang rakaatnya ganjil. Shalat Witir paling sedikit 1 rakaat
paling banyak 11 rakaat.
Shalat witir hukumnya sunah muakkad. Cara mengerjakan boleh berjamaah dan boleh munfarid (sendirian). Waktunya pada malam hari. Mulai setelah
shalat Isya’ sampai dengan terbitnya fajar shodiq.
Shalat Witir apabila jumlah rakaatnya lebih dari 1 rakaat biasanya dikerjakan dua rakaat-dua rakaat baru
kemudian 1 rakaat.
W
iti
r