• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN. Pertanyaan Indikator. Worksheet 1. Describe the social issue, organization, background, purpose and focus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN. Pertanyaan Indikator. Worksheet 1. Describe the social issue, organization, background, purpose and focus"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

78

LAMPIRAN

Pedoman Wawancara :

Buku : Lee dan Kotler "Social Marketing: Behavior Change for Social Good, sixth edition” (2019, pp. 1026-1036)

Konsep dari Social Marketing Planning Worksheet

Judul Penelitian Social Marketing Planning Worksheet

Pertanyaan Indikator

Strategi Social Marketing Lentera Sintas Indonesia Dalam Membangun Awareness Melalui Instagram

@Lentera_ID (Studi Kasus Kampanye

#MulaiBicara)

1. Describe the social issue, organization, background, purpose and focus

1. Apa masalah sosial yang diangkat dari kampanye #MulaiBicara?

2. Bagaimana awal mula terbentuknya Lentera Sintas Indonesia?

3. Bagaimana awal mula bisa terbentuk kampanye #MulaiBicara?

4. Tujuan dari pelaksanaan kampanye

#MulaiBicara pada @Lentera_ID dan dampak yang diharapkan?

5. Apa fokus dan pendekatan yang dilakukan dari pelaksanaan kampanye #MulaiBicara?

2. Conduct a Situation Analysis

Organizational Factors:

1. Apa kekuatan dari kampanye

#MulaiBicara yang dilakukan pada sosial media @Lentera_ID?

2. Apa kelemahan dari kampanye

#MulaiBicara yang dilakukan pada sosial media @Lentera_ID?

External Forces:

(2)

79

1. Apa hal yang menjadi peluang dari luar pada kampanye #MulaiBicara pada sosial media @Lentera_ID yang dapat dimanfaatkan?

2. Apa hal yang menjadi ancaman dari kampanye #MulaiBicara pada sosial media @Lentera_ID?

Prior and Similar Efforts:

1. Apa temuan dari upaya sebelumnya yang serupa patut dicatat, dalam kampanye #MulaiBicara?

3. Select Priority Audiences 1. Siapa target audiens dalam kampanye #MulaiBicara pada sosial media @Lentera_ID (demografis, psikografis dan geografis)?

2. Apakah memiliki audiens khusus yang perlu dipengaruhi juga? tolong jelaskan mereka di sini.

4. Set Behavior Objectives and Target

Behavior Objectives:

1. Apa yang ingin dipengaruhi secara spesifik pada target audiens untuk melakukan tindakan sebagai hasil dari kampanye #MulaiBicara?

Knowledge Objective:

1. Apakah ada informasi yang perlu mereka ketahui yang dapat membuat target audiens untuk bertindak

melakukan kampanye

#MulaiBicara?

Belief Objective:

(3)

80

1. Apakah ada hal yang perlu mereka percayai untuk dapat bertindak dalam kampanye #MulaiBicara?

Goals:

1. Tujuan dari target dapat terukur dan apa yang menjadi targetkan perubahan perilaku yang diinginkan?

5. Identify Priority Audience Barriers, Benefits, and Motivators; the Competition;

and Influential Others

Barriers:

1. Apakah melakukan survey, awal kepada target audiens terlebih dahulu sebelum memulai kampanye? (survey meliputi hambatan yang ditemukan, kelebihan yang akan dicapai, dan motivasi yang diberikan kepada target audiens)

Benefit:

1. Hal apa yang menjadi keuntungan yang didapatkan oleh target audiens dalam melakukan kampanye

#MulaiBicara?

Motivators:

1. Apa yang dikatakan oleh target audiens yang akan membuat mereka untuk dapat melakukan perilaku tersebut dalam kampanye

#MulaiBicara?

Competition:

1. Apa perilaku alternatif utama untuk bersaing?

(4)

81

2. Manfaat apa yang audiens kaitkan dengan perilaku kampanye

#MulaiBicara?

3. Berapa biaya yang diasosiasikan audiens dengan perilaku kampanye

#MulaiBicara?

Influential:

1. Cara yang dilakukan untuk

mempersuasi kampanye

#MulaiBicara? (apakah

menggunakan public figure?) 2. Apa yang diketahui tentang apa yang

sedang dikatakan dan dilakukan oleh audiens mengenai perilaku yang diinginkan?

6. Develop a Positioning Statement

Bagaimana kampanye #MulaiBicara agar dapat tertanam di benak masyarakat?

7. Develop Marketing Strategies

Apakah sebelum membuat kampanye

#MulaiBicara menentukan product, price, place, promotion?

Product:

1. Core Product: Apa manfaat utama yang dirasakan oleh target audiens dari melakukan perilaku yang akan disoroti?

2. Actual Product: Apa, jika ada, barang dan jasa berwujud yang akan ditawarkan atau dipromosikan?

3. Augmented Product: Apakah ada barang atau jasa berwujud tambahan

(5)

82

yang akan membantu target audiens dalam melakukan perilaku tersebut?

Price:

1. Jika Anda akan memasukkan barang dan jasa nyata dalam kampanye Anda, jika ada, apa yang harus dibayar oleh target audiens untuk mereka?

2. Jelaskan insentif moneter (kupon, voucher dll), disinsentif moneter (denda, kenaikan pajak, dll), insentif non moneter (janji yg diberikan), disinsentif non moneter untuk target audiens?

Place:

1. Dimana akan mendorong dan mendukung untuk melakukan perilaku yang diinginkan?

2. Dimana dan kapan target audiens akan memperoleh barang yang terkait dalam kampanye

#MulaiBicara?

3. Dimana dan kapan target audiens akan memperoleh layanan terkait?

4. Apakah ada kelompok atau individu di saluran distribusi yang akan Anda targetkan untuk mendukung upaya?

Promotion:

1. Pesan: kata kunci apa yang ingin disampaikan dalam kampanye?

(6)

83

2. Utusan: Siapa yang akan menyampaikan pesan?

3. Strategi Kreatif: Apa strategi dan makna dari elemen seperti logo, tagline, visual, yang digunakan?

4. Saluran Komunikasi: Di mana pesan Anda akan muncul?

8. Develop a Plan for Monitoring and Evaluation

Evaluasi:

1. Apa tujuan dari evaluasi ini?

Mengapa Anda melakukannya?

2. Untuk siapa evaluasi dilakukan?

Kepada siapa Anda akan menyajikannya?

3. Masukan, keluaran, hasil, dan dampak apa yang akan diukur?

4. Teknik dan metodologi apa yang akan digunakan untuk melakukan masing-masing pengukuran ini?

5. Kapan pengukuran ini akan dilakukan?

6. Berapa biayanya?

9. Establish Budgets and Find Funding Sources

1. Apakah dalam melakukan

kampanye #MulaiBicara

menentukan anggaran yang dibutuhkan seperti strategi terkait masing-masing dari produk, price, place, promotion, dan evaluasi?

2. Jika biaya melebihi dana yang tersedia saat ini, sumber pendanaan

(7)

84

tambahan potensial apa yang dapat dieksplorasi?

10. Complete an

Implementation Plan

1. Apakah membuat rencana implementasi untuk dapat melihat hasil dari kampanye #MulaiBicara?

Jika melakukan uji coba terlebih dahulu, seperti apa?

Transkrip Wawancara :

Narasumber 1 : Astri (Lentera Sintas Indonesia) Jabatan : Campaign Officer

Hari/ Tanggal : 23 Juni 2021 Jam : 8.05

Lokasi : WhatsApp Call Link Bukti Wawancara:

https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1vzi9DsT4aDjGap04kEaIyq1eu4Tqf40 X

Keterangan :

A: Astri (Narasumber) D : Peneliti / pewawancara

D: Kita mulai aja ya wawancaranya.

A: Boleh.

D: Jadi ini pertanyaan yang pertama apa masalah sosial yang diangkat dari kampanye #MulaiBicara ini?

A: Okay jadi, secara gambaran besar ya isu kekerasan seksualkan tapi sebenarnya lebih spesifiknya lebih mengarah ke iklim kali ya atau kayak, iya sih kalau aku sih nyebutnya iklim. Lingkungan kita itu masih menganggap bahwa kekerasan seksual itu tabu. At least pas kita pertama mulai mulai bicara itu karena di lingkungan kita tuh masih dikit nih, masih banyak yang menganggap tabu sehingga ketika ada yang

(8)

85

mengalami mereka takut untuk berbicara jadi kalua isu yang kita yang angkat ya itu bahwa masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa kekerasan seksual adalah hal yang tabu.

D: Okay, boleh ngga di certain sedikit tentang lentera sintas Indonesia awal terbentuknya, singkat aja gapapa kok

A: Kita awal mula terjadi sebuah organisasi itu melalui sebuah kegiatan yang pertemuan tertutup support group untuk para penyintas itu dibuat oleh co founders- co founders kita karena melihat bahwa melihat isu dari kekerasan seksual, lalu sejak itu berkembang lagi jadi yayasan baru jadi ada si kampanye #MulaiBicara ini D: Okay, kalua awal mula bisa terbentuknya sebuah kampanye #MulaiBicara ini gimana kak?

A: Itu sih tadi menanggapi isu yang kita anggap dimana orang-orang masih sedikit yang ngomongin kekerasan seksual, sebelum kita nyelenggarain ini tuh, dulu tuh beda banget nggak kayak sekarang, kalau sekarangkan banyak ya yang nganggat kekerasan seksual orang-orang sudah membicarakan isu ini dan peduli. Dulu tuh dikit banget yang ngebicarain, dulu tuh masih sungkan untuk membicarakan tentang kekerasan seksual. Karena kita ngeliat sex aja itu tabu dan kekerasan seksual juga banyak yang ngeliat kasus-kasus kekerasan seksual itu masih dianggap tabulah, aib keluargalah nah maka dari itu terbentuklah si kampanye mulai bicara ini.

D: Okay, kalau tujuan kampanye #MulaiBicara pada @Lentera_ID dan dampak yang diharapkan seperti apa.

A: Ya itu sih tadi selain , maksudnya sebagai dalam sebagai yang lebih aware terhadap isunya ingin mengajak orang-orang untuk raise awareness dan juga mengajak orang-orang untuk nggak melihat topik ini sebagai hal yang tabu lagi nih, bahwa sebenarnya isu kekerasan seksual butuh bantuan kita untuk disuarakan.

Bukan hanya penyintas aja yang pernah mengalami yang harus berbicara. Tapi justru kita sebagai masyarakat kita punya peran untuk menyuarakan isu ini gitu.

D: Okay, berarti focus dan pendekatan yang dilakukan dalam kampanye

#MulaiBicara ini seperti apa ya?

(9)

86

A: Lebih itu sih yang raising awareness itu sih jadi kalau misalnya kita sendiri mulai bicara ke orang-orang tentang isu ini. Influent orang-orang untuk membicarakan isunya, pendekatannya dengan menyebarkan informasi, melakukan sosialisasi, menyebarkan informasi tentang kekerasan seksual.

D: Berarti lebih untuk memberi edukasi gitu ya kak?

A: Iya.

D: kalau misalkan, menurut kakak nih apa kekuatan kampanye #MulaiBicara yang dilakukan saat ini pada media sosial.

A: Kekuatan ya?

D: Iya.

A: Sebenarnya kalau dibandingkan akun-akun lain mungkin lebih expert kali ya, mungkin kalau awal kita menangnya masih sedikit yang bicarain. Aku ngebayanginnya karena topik yang kita angkat ini jarang untuk dibahas tentang seksual di awal-awal jadi kekuatan kita. Karena kita salah satu yang pertama untuk menyuarakan tentang kekerasan seksual. Tapi kalau sekarang ini kayaknya kita kalah deh karena mereka lebih niat untuk bikin konten. Kalau untuk sekarang dulu kita sebagai yang membuat untuk menyuarakan tentang kekerasan seksual. Kalau sekarang kita udah kurang aktif di Instagram, jarang buat konten di media sosial.

D: Kalau gitu kelemahannya apa kak?

A: Itu tadi, ya kelemahanya itu konsistensi ya itu jadi membuat kita kurang konsisten dalam ngepost dan biasanya repost dan udah lama banget ngga buat konten, dulu awal-awal 2016 kita ada buat konten yang kita kasih definisi tentang terminology tentang kekerasan seksual. Kita buat kampanye yang mengajak influencer. Karena dulu relawan kita yang mengajak influencer-influencer untuk bekerjasama udah ngga sama kita jadi ya sedikit sulit. Tapi ya gitu kurang effortnya aja sih sekarang.

D: Kalau gitu kalau misalkan dari kampanye ini yang menjadi peluang dari luar itu apa ya kak menurut kakak?

A: Maksudnya peluang dari luar itu gimana?

D: Maksudnya yang dapat membuat kampanye #MulaiBicara ini lebih maju lagi pengaruh dari luar.

(10)

87

A: Aku cuma kepikiran satu sih, kita tu di Lentera suka banget pakai momentum.

Jadi kegiatan annual kita yang roadshow itu kita juga menggunakan momentum, untuk yang pengenalan di sekolahkan di ospek gitu mos. Jadi kita gunakan momentum, jadi terakhir kita buat kampanye itu karena momentumnya RUPKS akan masuk lagi ke skala prioritas. Kalau peluang dari luar menurut aku itu sih.

Kalau dari luar peluang yang di kasih dari eksternal organisasi kita sih kalau ada peluang dari luar kayak fenomena yang muncul yang bisa kita bantu untuk gencarkan suara untuk membangun opini rakyat. Paling kalau ada momentum aja.

D: Kalau misalkan untuk ancaman dari luar terkait kampanye #MulaiBicara ini ada ngga kak? Menurut kakak aja sih.

A: Sebenarnya kalau misalnya, mulai bicara sih nggak sih. Kalau secara luas isu kekerasan seksual banyak banget ancamannya. Banyak banget orang yang menganggap bahwa isu kekerasan seksual, ketika kita angkat isunya malah menormalisasi sex bebas secara spesifik sih ngga, secara kampanye aktif di soal RUPKS, isu yang kita angkat itu juga ya secara tidak langsung juga menjadi ancaman untuk kampanye #MulaiBicara

D: Menurut kakak ada ngga, upaya temuan dari sebelumnya yang perlu dicatat lagi supaya membuat kampanye #MulaiBicara lebih baik lagi.

A: Maksudnya kayak evaluasi gitu ya?

D: Iya mirip kayak gitu sih.

A: Kalau sekarang sih kita kayak belum paham tentang update gitu, karena awal mula dari mulai bicara media sosial dan penggunanya juga udah beda banget.

Pokoknya ya gitu, salah satu yang temuan sebelumnya kayak kita tuh copywriting kita masih buruk gitu loh. Kayak dulu waktu buat kampanye yang terakhir RUPKS itu salah satu yang dievaluasi adalah cara penyampaian kita cara kita merangkap semuanya kayak terlalu banyak kata-katanya karena kita ngga bisa menghindari itu karena memang banyak banget yang dibahas dan kalau di papas juga nggak bisa seringkas itu. Mungkin kalau untuk di evaluasi itu sih jadi yang long text engagementnya juga rendah. Sama kalau misalkan ngomongin target kalau makin kesini kita juga makin apa ya kayak balapan gitu sama perkembangan dunia media sosial perkembangan zaman dan yang mengkonsumsi sosial media kita juga orang-

(11)

88

orang yang masih sama kayak dulu waktu awal-awal. Jadi kita juga belum grow untuk new crowd yang baru yang lebih muda gitu.

D: Target audiens dari kampanye #MulaiBicara yang dilakukan di media sosial itu seperti apa ya? Mungkin bisa dijelaskan dari demografis, psikografis, dan geografis kalau bisa

A: Kalau misalnya di awal kita pengen untuk menjangkau banyak orang, dan di awal kita anggap kita berhasil. Mungkin kalau sekarang dengan pengguna sosial media yang semakin berkembang dan banyak. Sampai sekarang belum ada spesifikasi mungkin paling terakhir aku menanyakan ke team. Kita masih nyebutnya anak muda, sekarang udah beda lagi anak mudanya dan udah beda kelompok tahun dan udah beda konsumsinya gitu. Kalau kita ngomongin yang lebih muda lagi kayak udah beda gitu kayak mereka lebih ke tiktok. Kayak kalau untuk spesifiknya memang belum ada sih karena ya anak muda sih paling.

D: Anak muda ya kak?

A: Iya anak muda, tapi aku ngomong anak muda kayak mikir juga sih karena kita juga nggak mau ke yang terlalu young people sih tapi kita kalau ke sekolah-sekolah ya karena para pendiri lentera mikirnya ini salah satu hal yang salah dari generasi sebelumnya karena nggak mendidik dari kecil. Maka dari itu kita mulai ke anak muda. Tapi makin kesini kita ingin untuk menjangkau lebih luas sih kalau kita juga mengambil target audiensnya orang-orang tua tapi kalau kita ambil orang-orang tua yang dulu pernah mengalami kekerasan seksual semasa mudanya itu kayak kita udah beda sama goals kita gitu loh. Tapi sejauh ini masih anak muda, untuk menjangkau lebih jauh lagi secara.

D: kalau untuk range umurnya ada ngga kak, berapa sampai berapa kak?

A: ngga ada sih, tapi mungkin itu salah satu kesalahan kita sih. Soalnya kalau buat kontekan harus sesuaikan sama target audiens kita gitukan. Kita ngga pernah mikirin itu secara details sih.

D: kalau gitu ada nggak sih audiens khusus yang perlu dipengaruhi tentang kampanye #MulaiBicara ini?

A: yang sudah dilakukan atau yang ingin kita lakukan?

D: boleh dua-duanya kak.

(12)

89

A: kalau yang udah kita lakukan ya yang kayak tadi aku bilang yang ke anak-anak muda yang di sekolah-sekolah. Kita berusaha untuk mengubah pikiran mereka bahwa kita pengennya mereka masuk ke dunia ini berkembang di dunia ini menganggap bahwa kekerasan seksual bukan hal yang tabu untuk dibicarakan. Jadi di kedepannya jadi nggak akan jadi pelaku, kalau jadi pelaku bisa mengakui dan kalau jadi penyintas mereka tau cara mencari bantuan jadi itu satu kalau untuk kedepannya kita pingin banget menjangkau orang-orang kalau kemarin kita selalu ambil yang sih tabu itukan tapi sekarang udah mulai berkembang orang-orang menganggap isu ini sebagai isu yang bisa dibahas kapan pun dimanapun kepada siapapun kita sekarang pengen spesifik pengen rude of the problem selain tabu di dalam masalah yang mengakar lagi bahwa kita nggak mendidik orang, anak laki- laki lebih sering pelaku kita nggak mengajarkan mereka untuk tidak menjadi pelaku sebagai kekerasan seksual. Mungkin kedepannya kita ingin untuk ke next level problem solving I guess in a way. Jadi kayak lebih ke problem solving.

D: oke, kita lanjut ya ke pertanyaan berikutnya. Terus apa yang ingin dipengaruhi secara spesifik pada target audiens untuk melakukan tindak sebagai hasil dari kampanye #MulaiBicara?

A: sebenarnya agak sulit sih jawabnya, ngga tau kita tuh dari awal kita tu dengan hal yang lentera buat karena untuk mulai bicara itu kayak tindakan, tindak lanjuti untuk orang-orang yang mengkonsumsi kampanye #MulaiBicara kayak sebatas mereka mau untuk ngomongin aja itu udah cukup, cuma kita ngga bisa ukur gitu untuk dengerin atau kayak mereka sekedar baca aja itu udah oke gitu.

D: kalau gitu informasi yang perlu mereka ketahui yang dapat membuat target audiens untuk dapat bertindak tentang kampanye #MulaiBicara ini?

A: kenapa de?

D: kalau informasi yang perlu mereka ketahui yang dapat membuat target audiens untuk dapat bertindak tentang kampanye #MulaiBicara ini?

A: paling sesuai materi yang biasa kita bawa gitu sih, kayak.

D: contohnya apa kak?

A: apa ya, aku bingung deh maksud kamu tuh lebih ke arah, wait. Aku lagi buka yang kamu kirim biar aku baca juga.

(13)

90 D: kita ada di point ke empat sih kak.

A: okay, knowledge objective ya, kampanye kita tu bukan kayak, aku ngerti sih maksud pertanyaannya. Tapi kampanye kita itu bukan yang kayak aksi gitu loh.

Kayak ini tuh kampanye yang general gitu sih kayak kampanye yang utama gitu kayak payungnya gitu. Mungkin kalau di bawah dari kampanye mulai bicara ini kayak kampanye-kampanye kecilnya bisa sih. Mungkin aku bisa kasih contoh yang kampanye RUPKS itu sih, kita ngepost kayak series yang awal informasi dulu kayak skripsi nih awal membahas tentang informasi yang mereka butuhkan, landasan teori gitu, lalu kita buat call to actionnya seperti apa. Ya itu bekal yang kita kasih ke mereka itu informasi terus habis itu perintah kayak guide to participate.

D: Berarti informasinya bentuk edukasi gitu ya tepatnya?

A: iya.

D: okay, okay. Apakah ada hal yang mereka percayai untuk bertindak dalam kampanye #MulaiBicara ini nggak?

A: ya, kayak kalau percayai kayak sebenernya nggak ada yang bisa kita kontrol sih kalau believe mereka. Tapi kalau dilihat kalau bisa hal yang kita terapkan di kampanye ini adalah bahwa kita harus selalu percaya sama korban. Karena kita adalah apa namanya.

D: kuncinya gitu ya?

A: iya kita harus tetap berpihak pada korban gitu.

D: gapapa kak kita lanjut aja ya, tujuan dari target dampak terukur dana pa yang menjadi target dari perubahan yang diinginkan? Goalsnya gitu kak.

A: apa ya, sorry banget de. Kalau goals sebenernya susah si karena visi misi kita kayak basic banget yang kayak general banget ya kita mau masyarakat yang terbuka dan masyarakat menganggap bahwa isu kekerasan seksual bukan hal yang tabu lagi.

Kalau goals nggak ada yang kayak terukur gitu.

D: ngga ada yang bisa terukur ya dari goalsnya.

A: aku nggak pengen take credit gitu. Maksudnya kalau ngeliat ya emang nggak cuma kita yang apa namanya yang mulai bicara yang dulu pas kita mulai.

Maksudnya dulu kita juga ada rekan-rekan organisasi lainnya yang terkait isu ini.

(14)

91

Kalau untuk menjadi misi kolektif gitu untuk menciptakan ruang aman untuk menciptakan ruang aman dan lebih terbuka untuk membicarakan tentang isu kekerasan seksual dan untuk itu dari kita mulai dan sampai sekarang jadi ada perkembangan ada dalam pembicaraan tentang kekerasan seksual in away goals kita tercapai.

D: apakah melakukan survey awal pada target audiens terlebih dahulu sebelum memulai kampanye ini kak? kayak survey meliputi hambatan yang ditemukan, kelebihan yang akan dicapai, dan motivasi yang diberikan kepada target audiens seperti itu kak, ada ngga ya?

A: kalau survey kita ada, sebentar deh aku lupa. Kita ada survey 2016 juga cuma aku lupa itu sebelum mulai atau sebelum launching kampanyenya.

D: gapapa kak boleh di ceritain aja.

A: iya kita ada survey apa namanya, pokoknya surveynya ada data-data yang melandasi tentang overview tentang kekerasan seksual yang ada di Indonesia lebih kayak kenapa orang-orang nggak cerita, kenapa mereka nggak melakukan yang pada dasarnya penting nih untuk orang-orang mulai bicara. Jadi ketika mengalami kekerasan seksual itu mereka nggak nyaman untuk cerita ataupun ngelaporin gitu sih.

D: surveynya bentuknya seperti apa? Kayak data-data atau sebar questioner atau gimana kak?

A: sebar questioner gitu sih online.

D: terus hal apa yang menjadi keuntungan yang didapatkan dari target audiens dalam melakukan kampanye #MulaiBicara?

A: nggak ada, kayak mereka turut membantu dalam menciptakan ruang aman.

Kayak aku ngebayanginnya hadiah gitu sih. Nggak ada yang direct keuntungan yang diterima oleh masing-masin target audiens kayak mereka akan merasakan kan ada beberapa orang yang kalau mereka berbuat baik mereka akan merasa lebih baik tentang diri merekakan mungkin kalau benefit nggak ada yang dapat digambarkan gitu sih. Aku nggak kepikiran sih.

(15)

92

D: okay, Apa yang dikatakan oleh target audiens yang akan membuat mereka untuk dapat melakukan perilaku tersebut dalam kampanye #MulaiBicara? Kayak motivasi mereka gitu.

A: oh, aku nggak bisa bilang mayoritas tapi pasti ada lah, tapi ngga sedikit juga tapi ada yang pernah mengalami kekerasan seksual jadi lebih terlibat dalam kampanye ini ada juga yang ngga sih yang karna mostly karna experience anata mereka yang sebagai penyintas atau mereka jadi saksi atau kenal seseorang yang pernah mengalami. Jadi mereka ikut dalam kampanye ini. Karena aku ngomong ini juga aneh karena pokoknya tertarik sama kampanye ini.

D: ada ngga sih kak perilaku alternatif utama untuk bersaing gitu kak?

A: gimana tu maksudnya?

D: kan ada kampanye-kampanye lain nih nah pemdenaya dengan kampanye lain itu apa, unique selling dari kampanye ini gitu kak.

A: unique selling paling ya kita bisa masuk ke sekolah-sekolah gitu karena nggak semua punya akses untuk itu untuk ngajarin secara langsung. Jadi itu yang membedakan kita sih.

D: kalau manfaat yang audiens kaitkan dari kampanye #MulaiBicara ini, menurut kaka

A: kayak gimana tu de?

D: kayak misalkan karena manfaat yang di dapatkan dari kampanye #MulaiBicara ini sih kak.

A: mungkin karena landasannya juga edukasi yang manfaatnya bisa belajar.

D: Menambah pengetahuan mereka gitu ya tentang kekerasan seksual

A: dan mungkin kayak kemarin yang RUPKS itu kitakan punya rekan-rekan yang ngelobi, aktif di spesifikasi di RUPKS kita punya akses mereka cukup tau yang ngga bisa di dapatkan dari media-media. Kayak kalau di berita itu biasanya di cover gitu. Dan lebih di spesifikin di sini, Jadi lebih bisa didapatkan dari lentera gitu.

D: jadi ada ngga ya biaya yang diasosiasikan audiens dengan terkait kampanye

#MulaiBicara ini?

A: ngga sih.

(16)

93

D: okay, cara untuk yang dilakukan untuk mempersuasi dalam kampanye

#MulaiBicara ini gimana kak? Apakah menggunakan public figure?

A: iya kita selalu mencoba melibatkan public figure. Kita percaya mereka punya kuasa yang lebih untuk menggiring opini ini sih. Untuk mengedukasi lebih banyak orang gitu sih.

D: Boleh disebutkan public figurnya nggal?

A: Yang pernah kerjasama bareng tu, dulu tuh yang akhir 2016 kita tu banyak banget kayak enam belas hari per hari kita ngepost satu influencer. Aku ingat ada Joko Anwar, Jota sleam, Chelsea Island, Jihan, Caca Zeta, kita dulu ada kesempatan untuk ngobrol sama Dian Sastro.

D: aku sempat lihat ada Najwa Shihab juga ya?

A: iya.

D: terus kira-kira apa yang di kaitkan dan yang diketahui tentang apa yang sedang dikatakan dan dilakukan oleh audiens mengenai perilaku yang diinginkan?

A: gimana-gimana?

D: mungkin ini lebih pengaruhnya dari public figure pada kampanye #MulaiBicara ini sih.

A: kalau dulu sih, engagement meningkat, followers juga bertambah, paling itu sih.

D: bagaimana kampanye #MulaiBicara ini dapat tertanam di benak masyarakat?

A: aku tuh percaya kalau misalkan orang belajar itu nggak bisa dipaksain jadi kalau effort lentera kayak lebih konsisten dalam posting dan itu cuma bisa membantu secara titik tertentu untuk menanamkan informasi di orang-orang gitu loh de.

Mereka harus belajar yang bener-bener belajar gitu sih. Menjawab ngga ya?

D: ini kayak posisi apa yang ingin dibangun dari kampanye #MulaiBicara ini dan kalau orang-orang tau di benak mereka kayak oh ini bahas tentang ini loh. Kalau orang-orang tau langsung tau gitu loh.

A: kayak identity dari lentera yang pingin kayak orang-orang tau lentera tu ini, D: oh kayak gitu sih kurang lebih.

A: itu sih kayak sort of information terkait kekerasan seksual.

(17)

94

D: ya udah kita lanjut aja ya kak ke pertanyaan selanjutnya. Apakah sebelum membuat kampanye #MulaiBicara menentukan product, price, place, promotionnya gitu gak si kak?

A: product mungkin iya.

D: mungkin boleh di ceritain aja.

A: kalau product paling mungkin kayak terkait pertanyaan sebelumnya. Mungkin karena ini adalah effort adalah untuk menjadi support grup para penyintas kekerasan seksual. Kalau core product kayak aktivitas yaitu kampanye mulai bicara dan support group itu ada advokasi, edukasi, dan sosialisasi itu sih core product kita.

D: kalau pricenya ada ngga ya kira-kira?

A: ngga ada sih, kayak kita maksudnya nonprofit se nonprofitnya. Kayak bener- bener ngga ada pengeluaran dan pemasukan. Kalau kita datang ke sekolah itu juga ngga ada biayanya kalau ikut kelas-kelas kita juga nggak ada biayanya.

D: kalau place gitu kak? Ada ngga?

A: paling ya ke sekolah-sekolah, terus habis itu media sosial sih paling, itu termasukkan ya?

D: bisa sih kak.

A: paling dua itu sih sekolah dan media sosial.

D: paling dua itu ya kak.

A: paling kampus, kantor tapi itu juga bukan kita yang approach. Tapi itu ya berarti kita nggak menutup diri gitu.

D: kalau promotion gitu, kata kunci apa yang ingin disampaikan dalam kampanye

#MulaiBicara?

A: kata kunci untuk mendeskripsikan #MulaiBicara atau yang biasa kita pakai di kampanye #MulaiBicara.

D: yang biasa di pakai di kampanye #MulaiBicara sih.

A: kalau misalnya, sebenernya kata kunci yang spesifik itu sebagai penggunaan kata penyintas disbanding korban sih. Karena kita ingin bisa empower para penyintas kalau korban itu ada konotasi negatif kayak lo ngalamin hal yang buruk banget udah jadi korban ini. Tapi kalau penyintas ini dengan penggunaan kata

(18)

95

penyintas ini ada unsur empoweringnya kayak okay, penyintas artinya survivor sih.

Untuk survive something, jadi kita pakai kata penyintas sih dari pada korban karena kalian kalian more than experience something, you’re someone who survive it, you have power gitu. Itu kata kunci yang aku pikirkan. Kalau di lentera kita pakai Bahasa yang friendly, dulu sebelum aku megang sosmed tu ada beberapa hal yang aku kayak perhatikan gitu. Yang harus kayak kita benarkan kayak baha-bahasa yang friendly. Kayak temen-temen gitu ngga sekaku gitu sih yang ngga sekaku itu sih. Kita berusaha untuk approachable gitu sih.

D: dalam mempromosikan kampanye #MulaiBicara kayak orang tertentu yang menyampaikan pesan dari #MulaiBicara ini, ada ngga?

A: paling oh, ya kitakan berbasis relawan ya kalau misalnya dalam kayak sosialisasi kayak semua relawan bisa menyampaikan. Kalau untuk spesifik target gitu kayak kalau kita ke misalnya kampus kita nggak ngasih izin ke siapa ke orang siapapun untuk membawakan materi. Karena biasanya kalau ke kampus itu isu yang dibahas lebih spesifik kayak kekerasan seksual gitu. Biasanya co-founders kita atau aku sama temen aku namanya rasta. Iya paling itu spesifik people aja yang bisa untuk menyampaikan gitu.

D: berarti dari pihak lenteranya ya?

A: iya betul.

D: kalau strategi kreatif yang di pakai itu ada nggak kak? Logo, elemen-elemen dari logo, tagline, visual, yang digunakan ada nggak kak?

A: logo kita ada logo itu juga bentuk logonya bulat terus warna ungu karena warna ungu itu warna awareness untuk kekerasan seksual. Lalu ada dua titik putih itu menandakan titik menandakan pengalaman kekerasan seksual itu kita anggap gelap gitu, lalu dua titik itu dianggap sebagai terangnya gitu.

D: tagline nya?

A: jangan takut mulai bicara, aku nggak disitu pas mereka buat tagline dan aku kurang bisa menjelaskan gitu taglinenya.

D: kalau bentuk visual-visual yang digunakan itu seperti apa kak?

A: sebenernya ngga ada yang spesifik si kalau kamu perhatiin Instagram kita kayak kelihatan beda-beda kayak tergantung yang bikin.

(19)

96 D: tapi lebih banyak inografis gitu gak si kak?

A: iya.

D: kemudian dimana pesan yang akan disampaikan tu bisa muncul?

A: sosial media sih.

D: kita lanjut ke evaluasi ya, kalau menurut kakak apa tujuan dari evaluasi? Dan kenapa

A: oh ya sama tadi, dimana kita akan muncul itu termasuk gak ya kayak dalam kegiatan sosialisasi kita, itu termasuk ngga ya de?

D: iya termasuk kok kak.

A: jadi sosmed dan itu sosialisasi.

D: okay, tujuan dari evaluasi yang dilakukan itu apa kak sama mengapa dilakukannya evaluasi gitu?

A: maksudnya kalau kitakan kebanyakan di lentera kita juga geraknya sama-sama ada di Lentera karena kita peduli pada isunya bukan berarti kita punya background yang udah expert nih di misalnya membuat kampanye kayak yang udah expert di bidang sosmed. Kita bukan yang expert gitu. Kita peduli sama isu ini kita mau angkat untuk angkat isunya dan mau membuat orang-orang untuk aware dengan isunya. Jadi tujuan dari evaluasi ini ya untuk kita untuk berkembang lebih baik lagi dan isu yang kita bawa juga dan lentera ini bisa lebih sustainable juga.

D: Untuk siapa evaluasi itu dilakukan kak dan kepada siapa melakukan evaluasinya ini?

A: evaluasinya untuk lentera dan kepada lentera

D: biar lebih maju biar lebih baik gitukan kak, okay. Kalau dari masukan dan hasil dan dampak yang diukur seperti apa kak? Bisa di ceritain.

A: gimana ya maksudnya de?

D: jadi kayak dari kampanye #MulaiBicara ini dampak yang terbentuk itu seperti apa bisa diukur atau nggak, kayak gitu kak.

A: yang kayak tadi aku bilang yang kayak visi dan misi dari kampanye yang bener- bener kita pingin masyarakat ngga menganggap topik ini tabu lagi gitu. Kalau soal dampak yang biasa diukur tuh sebenernya nggak bisa diukur. Oh ya aku lupa. Jadi sebenarnya kita kalau sosialisasi ada pretest dan posttest gitu de, jadi mungkin itu

(20)

97

bisa menjadi salah satu hal yang bisa menjadi tolak ukur. Kalau di tahun pertama itu ketara perbedaannya dari yang mereka nggak tau jawabannya banyak yang salah dan yang kedua jawabannya benar. Tapi kalau pretest dan posttest yang langsung gitu mereka cuma mengingat dari sesi itu aja. Jadi kalau misalnya aku ngga tau sih aku lagi berubah jadi seorang peneliti gitu nggak reliable gitu kalau untuk mengukur dampak. Kalau secara fullkan mereka bisa aja udah lupa sama kontennya. Dan yang lebih penting sih mereka menangkap inget forever gitu gak si, kalau pengukuran kita ya dari pretest dan posttest. Kalau pakai metode itu sih ya itu intinya cukup memberikan informasi baru gitu.

D: itukan secara langsung ya kak, kalau dari sosmed gitu gimana ya ngukurnya?

A: belum ada

D: mungkin kalau lihat dari engagement dan lain sebagainya gitu termasuk atau ngga kak?

A: termasuk ngga ya, maksudnya aku tu kalau lihat likesnya banyak atau sedikit gitu aku kurang tau kenapa bisa gitu. Atau karena desainnya terlalu basic gitu mereka scroll aja gitu atau ya walaupun isi kontennya berguna atau ngga ya. Aku kurang bisa jawab sih.

D: ada ngga pengukuran yang bisa dilakukan waktu habis ngepost sesuatu tentang kampanye #MulaiBicara lalu dibahas di evaluasi Bersama gitu.

A: ngga sih, harusnya iya ya jadi insecure.

D: belum sampai kayak gitu ya kak?

A: iya terakhir kali kita kampanye kita menentukan goals kayak kita followersnya segini bismilah setelah kampanye ini bisa bertambah lebih banyak lagi followersnya. Tapi itu bukan goals yang membuat pesannya tersampaikan gitu sih.

Tapi kayak ini ngga apply ke general #MulaiBicara kayak kampanye yang ada call to actionnya gitu biasanya ngepostkan jadi kita bisa track berapa banyak yang ngepost bareng dengan kita. Mungkin itu bisa diukur sih cuma kalau ngepost infografis likenya banyak berapa yang share berapa jadi lebih lihat ke like dan nggak bisa aku refleksikan banyak gitu.

D: Kapan pengukuran yang dilakukan ini di jalankan gitu kak?

(21)

98

A: sebenernya nggak ada set time gitu sih kalau misalnya kita ada yang call to action ngepost foto itu semua pada excited jadi selalu ngecek gitu perkembangannya.

Ngga ada titik dimana kita harus evaluasi gitu. Kayak pelsanaannya sekarang lalu kita evaluasiin beberapa bulannya kayak engagementnya berapa yang post berapa gitu kita nggak ada sih. Kita nggak strategis itu sih.

D: kayaknya aku sempet lihat yang ada post call to action juga kayak dalam feedsnya itu menyuruh untuk call to actionnya dalam bentuk comment untuk para penyintas gitu kak. Itu di ukur juga ngga ya? Dan termasuk dalam kampanye

#MulaiBicara juga gak ya?

A: itu iya termasuk, biasanya kita kalau ke sekolah-sekolah kita kalau di akhir sesi kayak suruh mereka untuk buat pesan untuk para penyintas dan pelaku lalu tulis di kertas gitu mereka tulis.

D: itu kayak semet untuk minta insightnya juga ya waktu itu.

A: aku lupa sih km minta apa aja, seinget aku yang kita minta call to action seperti itu di comment section karena habis ngelakuin kelas online gitu.

D: iya kak, itu kayak lumayan banyak gitu kak yang nulis. Okay, lalu ada ngga ya biaya yang dikeluarkan dalam melakukan evaluasi ini kak?

A: ngga sih sama sekali.

D: okay, apakah dalam melakukan kampanye #MulaiBicara menentukan anggaran yang dibutuhkan seperti kayak yang tadi dari produk, price, place, promotion dan evaluasi gitu?

A: ngga sih.

D: ngga ada ya? Okay, kalau gitu kira-kira sumber dana yang tersedia dari mana gitu kak?

A: sebenarnya kita baru bahas mengenai dana, karena selama sepuluh tahun terakhir kita ngga pernah merasa membutuhkan dana dan relawan banyak banget yang ikut kampanye kita dan batu kita dan kita ngga pernah bayar mereka tapi terus kayak jadi selama sepuluh tahun ini kita akan kayak ada perubahan gitu. Kayak apa ya bahasanya shift pergantian orang-orangnya. Kayak co-founder itu stepping down dua-duanya kayak dulu yang tadinya kak wulan executife director lagi mau focus lanjut phdnya kalau kak shopia lagi mau focus di dokter olahraganya. Kak wulan

(22)

99

di replace oleh kak rasya dan kak shopia di replace sama aku dan temen aku.

Dengan perubahan seperti ini kita jadi kepikiran soal anggaran ini. I guess ini about time anak-anak relawan akan dibayar karena effort mereka dan dimana sekarang kita mengandalkan donatur kalau sekarang kita kalau udah tau mau butuhnya apa baru cari. Tapi kalau kedepannya kita pengen ada income untuk ada pegangan sort of cash flow jadi kita bisa jadi kapasitas sustainable untuk jadi financial dan juga bisa membayar atau at least give back ke orang-orang yang sudah volunteer ke kita gitu.

D: tapi sebelum-sebelumnya bener-bener ngga ada biaya gitu ya kak? Tapi ada donatur gitu ya kak?

A: ada, tapi terakhir itu paling buat roadshow yang tahun 2019 gitu kita dapat anggaran untuk membuat merchandise kayak kita buat notebook untuk di bagi- bagiin. Itu karena sudah ada rencana baru cari donatur dan baru kita buat dan cari gitu.

D: okay apakah membuat rencana implementasi untuk dapat melihat hasil dari kampanye #MulaiBicara? Jika melakukan uji coba terlebih dahulu, seperti apa kak?

A: iya ngga ya, kayak upaya untuk planning kayak planning cari secara implementasi gitu ya?

D: kayak buat rencana implementasi gitu kak, kayak misalkan sebelumnya melakukan ujicoba duu ngga terkait kampanye #MulaiBicara ini. Ada ngga kak?

A: ngga ada, kita tu kurang strategis sih jadi insecure gitu.

D: oh okay kak. Berarti memang belum ada ya kayak pembuatan rencana implementasi gitu ya?

A: iya nggak ada.

D: okay, tapi sebelum melakukan kampanye #MulaiBicara ini membuat survey juga ya kak?

A: iya.

D: okay deh kak kalau gitu, sebenernya itu aja sih pertanyaannya. Lumayan banyak maaf banget ya kak. Makasih ya kak udah membantu udah mau dijadikan narasumber.

(23)

100 A: iya sama-sama.

Narasumber 2 : Bita (Lentera Sintas Indonesia) Jabatan : Campaign Officer dan Social Media Admin Hari/ Tanggal : 26 Mei 2021

Jam : 14.00

Lokasi : WhatsApp Call Link Bukti Wawancara:

https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1vzi9DsT4aDjGap04kEaIyq1eu4Tqf40 X

Keterangan :

B : Bita (Narasumber) D : Peneliti / pewawancara

B : iya halo.

D : ini aku izin rekam ya.

B : oke, boleh.

D : selamat siang kak, perkenalkan aku Deandra dari Universitas Multimedia Nusantara. Boleh kakak perkenalkan diri dulu.

B : halo gua Bita dari Lentera Sintas Indonesia.

D : kakak jabatannya sebagai apa ya di Lentera ini?

B : sebenernya kalau di Lentera kan semuanya sifatnya relawan ya. Tapi aku spesifiknya itu campaign officer sih, jadi kayak aku yang jalanin kampanye- kampanye yang hm di buat sama Lentera. Bantu-bantu di road show, terus juga sebenernya hampir kek bener-bener ngga ada jobdesknya gitu sih. Cuma ya campaign officer namanya cuma kek ngurus sosmednya juga gitu-gitu.

D : oke, boleh tolong di jelaskan apa itu Lentera dan bergerak di bidang apakah Lentera ini?

B : jadi Lentera Sintas Indonesia itu yayasan yang sebenernya udah hm awalnya organisasi itu udah berdiri dari tahun 2011 ya kalau ngga salah, kalo ngga salah.

(24)

101

Terus tahun 2013 itu jadi yayasan jadi Lentera ini bergerak di bidang hm pencegahan kekerasan seksual. Jadi emang fokusnya itu adalah untuk hm edukasi, bukan untuk surviver sih fokus kita tu jadi kayak teman penyintas gitu. Tadi juga selain jadi teman penyintas itu kita juga fokus buat hm edukasi tentang pencegahan kekerasan seksual. Supaya kasus-kasus apa namanya, kekerasan seksual ini nggak semakin marak terjadi gitu.

D : oke, terus gimana awal bisa mulai terbentuk kampanye #MulaiBicara?

B : apa tadi pertanyaannya lupa.

D : oke bentar aku ulang ya pertanyaannya, jadi gimana awal mula bisa terbentuknya kampanye #MulaiBicara ini?

B : hm, waktu itu kayaknya udah lama banget ya, #MulaiBicara tu sebenernya hashtag itu tu di mulai buat mecah kebisuan gitu loh. Kan selama ini kalau misalkan ngmongin kekerasan seksual tuh kayak tabu terus kayak bukan sesuatu yang umum untuk dibicarain, bukan sesuatu yang wajar untuk di bicarain sama orang-orang.

Jadi kayak biasanya hm omongan tentang kekerasan seksual, pelecehan seksual, dan lain-lain itu sesuatu yang uhm ngga umum lah intinya gitu loh. Jadi memang kampanye Mulai Bicara itu di buat supaya orang-orang tu mulai speak up maksudnya kayak mulai bicarain kasus-kasus kekerasan seksual, penyintas juga mulai berani untuk bicara karena selama inikan kayak apa ya, stigma-stigma yang muncul itu negatifkan, kalau misalkan jadi korban atau kasus itu kayak orang-orang kayak udah lah ngga usah di omongin yang kayak gitu-gitu, udah lah lupain aja.

Jadi memang kampanye ini hm niat awalnya adalah supaya hm apa namanya, orang-orang tu mulai berani buat bicara tentang, kasus-kasus kekerasan seksual, berani buat edukasi mereka sendiri, berani untuk cari tau apa sih sebenarnya yang benar dan apa sih sebenarnya yang salah dan berani buat ngedukung secara vokal gitu.

D : kalau misalkan untuk waktunya itu ada berapa lama ya kampanye ini

#MulaiBicara di laksanakan di Lentera?

B : Sebenernya kalau untuk kampanyenya sendiri tuh nonstop ya. Jadi kayak hm itu bukan kampanye yang dibatasin oleh waktu gitu loh, tapi emang kampanye ini terus-terusan di adain, kayak apa ya, gimana ya ngomongnya ya. Iya jadi tu

(25)

102

memang kampanye ini tu hm stand point kita gitu loh, jadi memang itu ngga, nggak apa namanya bukan sesuatu yang bisa di jadwalin oke kita bulan November kampanye ini atau bulan apa kampanye ini ngga. Tapi kayak kampanye Mulai Bicara tu kayak kampanye besarnya gitu loh jadi emang mungkin setiap pas women day atau pas apa namanya enam belas hktp itu mungkin ada kampanye-kampanye lain, tapi kayak disitu selalu masukin kampanye #MulaiBicara jadi ngga ada waktu spesifik kapan kampanye itu di lakuin sih.

D : oh berarti kampanye Mulai Bicara ini kampanye utama di Lentera ini ya?

B : iya, iya bener. Kampanye utama gitu.

D : okay, hm mengapa memilih menggunakan media sosial sebagai sarana dalam menyampaikan kampanye #MulaiBicara ini?

B : kenapa pakai sosmed, karena as we know juga kayak sosmedkan sekarang juga semua orang pakai, kayak ngga adakan orang yang sekarang tu ngga pakai sosmed.

Iya kenapa pakai sosmed ya karena kita mau reach banyak orang, karena dengan sosmedkan juga bisa ngereach orang-orang yang jauh di luar sana. Maksudnya ngga di Indonesia doang tapi di luar Indonesia juga, jadi emang hm sosmed tu hm niat kitakan bikin kampanye apa di Lenterakan dan kampanye yang di jalanin itukan niatnya adalah supaya orang-orang berani buat mulai bicara dan berani buat mulai omongan ini hm dan inikan bukan sesuatu yang sifatnya hm regional doang tapi kita pengen semuanya, semua orang gitu bisa berani buat mulai bicara jadi emang fungsi sosmed tu bantu banget sih, kayak dia bikin segala kampanye-kampanye yang kita lakuin, segala kegiatan yang kita lakuin tu bisa hm jauh ngereach orang terus juga bisa bantu hm apa kayak ngasih manfaat buat orang lain juga gitu.

D : kalau misalkan ada ngga target spesifik yang khusus untuk dari kampanye

#MulaiBicara ini?

B : hm target spesifik aku kurang ini sih, soalnya itukan kayak kampanye utama kampanye besar gitu loh. Jadi emang kalau punya kalau target kampanye

#MulaiBicara ya pasti semua orang bisa berani mulai bicara dong pastinya ya target utamanya ya. Tapi kalau misalkan target secara kuantiti kayak angka tu ngga sih, ngga dalam angka gitu sih, cuman kayak targetnya kita pengen ada kampanye ini semua orang bisa berbicara, semua orang mulai berani dan apa ya bisa ngelawan

(26)

103

ini sih, stigma-stigma orang-orang yang negatif. Bisa dilawan ya salah satunya dengan kampanye ini gitu.

D : oh, kalau gitu kelebihan penggunaan media sosial Instagram itu apa menurut kaka?

B : kelebihan Instagram itu, algoritmanya sih. Algoritma sebenernya mungkin hm apa namanya mungkin menurut orang algoritma tu juga kadang merugikan ya karena kalau jarang bicara interaksi sama akunnya algoritmanya bisa mundur mundur mundur kayak ngga di apa ya kayak bikin insta story misalkan jadi dia bisa jauh. Tapi sebenernya ke si Instagram ini juga bisa punya keuntungan karena hm dengan kayak orang ngereshare postingan kita atau kayak orang ngetag kita itukan naikin engagement dan kayak hm ada fitur inikan swip up orang yang swip up link itu juga nguntungin banget sih. Karena kita juga punya petisikan ya petisi untuk sahin RUUPKS yang di change itu, yang petisi itukan salah satu hm bentuk kampanye #MulaiBicarakan dari 2016 itu. Salah satunya kita buat petisi itu, nah dengan petisikan dengan bikin petisi lewat websitenya itu ngga bisa sebanyak ini yang tanda tanganin udah hampir tiga ratus ribu aku lupa. Pokoknya ngga mungkin bisa sebanyak itu orang tanda tanganin tanpa bantuan sosial media. Jadi emang hm dan tanpa bantuan sosial media juga omongan-omongan kita kayak apa yang kita kampanyein, apa yang kita suarain juga ngga akan bisa sampai ke hm apa ya ke pemegang kebijakan di atas sana gitu jadi kayak berfungsi banget. Maksudnya Instagram dan semua sosmed si sebenernya kayak tadi kayak membantu banget supaya kampanye kita bisa di reach lebih jauh dan orang-orang bisa tau kisah apa yang mau kita sampain gitu.

D : oke, kalau gimana bagaimana cara Lentera dalam meningkatkan public awareness terhadap kekerasan seksual melalui kampanye #MulaiBicara di Instagram?

B : public awareness itu kalau offline tu kitakan juga ada road show ya, sebenernya road show #MulaiBicara itu kayak itukan misi di MOS SMP SMA gitu tiap tahun di DKI Jakarta. Nah, biasanya raise public awarenessnya dari road show yang udah kita bikin itu secara offline, kan itu public awareness secara offline. Nah, secara onlinenya dari road show itu biasanya dokumentasinya di buat after movie dan hm

(27)

104

di post di Instagram. Terus habis itu hm di share sama biasanyakan kita punya volunteer-volunteer Lenterakan biasa juga merekakan hm raise public awarenessnya kayak hm ngepost, misalkan dokumentasi pas mereka road show gitu, terus di tagnya Lentera. Terus raise public awareness untuk kampanye itu juga kayak konten-konten yang kita buat kita keluarin, mungkin kita juga ngeluarin beberapa konten hm dan raise public awarenessnya juga dengan ini sih sebenernya kan kita tiap bulannya ada pertemuan tertutup buat surviver khusus untuk penyintas supaya mereka punya ruang aman. Nah itu juga salah satu bentuk kita hm nunjukin public awareness eh supaya kayak apa ya orang-orang tu aware kalau misalkan ini loh cara Lentera hm apa ya secara konsisten tiap bulan ngadain pertemuan tertutup itu salah satu cara kita untuk bikin orang-orang tu aware kalau kampanye ini tuh masih berlangsung. Kampanye ini tu bukan kayak secara periodik tapi ini tu kayak life time campaign gitu istilahnya. Jadi, jadi emang lewat ini sih biasanya konten- konten atau kayak dokumentasiin yang pernah kita adain gitu, kayak gitu-gitu.

D : oke, terus apa saja cara yang dilakukan Lentera dalam memberikan Informasi kepada audiencenya?

B : secara memberi informasi via konten sih, via konten yang di kasih di Instagram atau via, konten iya via konten kalau memberi informasi sih pastinya.

D : itu lebih sering di lakukan pakai lewat feeds atau lewat story?

B : hm lebih sering lewat story sih, beberapa kali lewat story. Kalau feeds tu sering, ngga terlalu sering cuma emang lebih seringnya lewat story gitu. Terus biasnya kita juga sering ini reshare. Misalkan ada orang, ada apa individu yang dia bikin insta story edukatif nih terus ngebahas tentang kekerasan seksual dan ngetag Lentera, biasa akan kita ini, akan kita repost dan banyak apa ya salah satunya juga biar followers kita ini teredukasi juga sama si konten orang yang bikin konten ini gitu.

D : oh gitu, hm terus kalau misalkan untuk respon-respon yang didapat dari followers Lentera sendiri itu gimana ya? Apakah mencapai dari tujuan awal kampanyenya?

B : respond sih mencapai ya. Karena kalau misalkan, hm sebenernya belum sepenuhnya tercapai, mungkin ya secara garis apa ya secara umum itu belum terlalu mencapai. Karena kita juga sering dapet dm yang hm nyalahin korban dan lain-lain

(28)

105

itu tu via direct message banyak banget, beberapa kali sering dapet. Cuman sama juga, sama juga banyaknya dengan orang-orang yang kayak hm merasa teredukasi, merasa apa ya informasi yang kita bagiin itu kayak bermanfaat buat mereka. Terus juga hm karena pembawaan kita di Instagram itukan ramahkan jadi kayak emang kita tu bawainnya, pembawaan kita adalah sebagai teman penyintas jadi emang ngga apa ngga sedikit juga penyintas yang akhirnya mereka cerita via Instagram via dm via direct message gitu. Terus kayak sharing tentang pengalamannya, terus apa yang mereka rasain dan kayak hm sharing pengalamannya dan juga kayak merasa kayak aduh kenapa ya gua nggak hm cari tahu sebelumnya kayak gitu-gitu jadi mereka kayak banyak juga yang mereas kayak hm seneng karena akhirnya mereka tau apa yang benar dan apa yang salah dan merasa teredukasi maksud aku dari konten-konten yang dikeluarin sama Lentera gitu.

D : oh okay, terus apakah followers dari Lentera ini tu aktif berkomentar, like posting, dan melakukan direct message juga?

B : kalau komen tu kayaknya ngga terlalu ya, kalau komen kalau se lihat aku ya.

Soalnyakan kalau secara feeds tuh Lentera tuh, ngga terlalu sering post. Apa lagi akhir-akhir ini agak-agak jarang post gitu, biasanya emang rame tu misalkan kayak kita ngepost sesuatu dan ada yang repost. Misalkan dia kayak influencer yang repost dan lain-lain biasanya itu baru banyak yang komen dan lain-lain. Cuma kalau secara umum di gedenya tu biasanya lebih rame tuh via reply story gitu biasanya mereka.

Terus request dm gitu biasanya, terus juga kalau like ya standart-standart aja sih sebenernya.

D : hm, kalau untuk konten apa yang lebih sering diunggah di Instagram Lentera itu apa? Apakah ig story atau feeds atau ada interaksi melalui ig story juga kayak bikin poll atau semacamnya gitu?

B : kalau dibandingin lebih sering ig story sih sebenernya, cuma emang akhir-akhir ini emang lagi kurang aktif aja Cuma kalau dibanding feeds, kalau di banding feeds tu lebih seringnya repost event inikan hm event-event dari temen-temen komunitas lain atau organisasi lain gitu. Jadi kayak emang lebih seing kita interaksinya di ig story terus bikin poll baru bikin question box gitu sih.

(29)

106

D : oh gitu, oke. Kalau gitu lebih sering mengunggah bentuknya itu infografis visual foto atau video kira-kira?

B : infografis visual.

D : berupa foto atau video?

B : foto sih biasanya.

D : foto ya, okay. Apakah adanya penggunaan caption khusus atau hashtag khusus pada setiap post di Instagram Lentera mengenai kampanye #MulaiBicara?

B : penggunaan kata-kata sih kita selalu river temen ya hai temen-temen, jadi emang kayak supaya ngerasa deket gitu. Jadi emang kalau secara hm yang khusus tu penyebutan ke mereka rivernya itu as temen-temen gitu terus hm pokoknya emang rules number onenya adalah kalau ngepost sesuatu di Lentera harus seramah mungkin dan sedeket mungkin gitu loh. Supaya orang yang disitupun ngerasa mereka deket dan mereka relate ke apa yang kita omongin gitu jadi hm untuk nerima informasi juga ngga susah karena, karenakan emang kita niat dari awal tu emang untuk naikin awareness orang-orang tentang kekerasan seksualkan. Dan hal itu ngga bisa di apa namanya, ngga bisa di omongin atau ngga bisa di hm kasih tau dengan cara keras atau dengan cara ngga ramah atau dengan cara kayak hm apa ya kayak koar-koar galak gitu tu ngga bisa. Karena sifatnya ini tu kayak menurut orang tu banyak yang kek banyak orang-orang yang masih mikir ini tabu. Jadi untuk buka mata pikiran mereka harus seramah mungkin makannya emang penggunaan bahasa tu harus emang seramah mungkin dan juga se se deket mungkin gitu biar mereka tu kerasa ini kayak temen deketnya mereka gitu.

D : oh gitu kak. Kalau untuk hastagnya itu ada terus? Kayak hm hastag khusus gitu yang selalu ada.

B : hm apa ya, kayaknya #MulaiBicara itu selalu ada deh.

D : okay, kalau untuk apa kesulitan yang dihadapin sama Lentera dalam melaksanakan kampanye #MulaiBicara ini?

B : sulitnya adalah karena hm stigma sih, karena stigma dari pemikiran orang-orang itu sulit kayak buat nyampe, untuk mereka untuk gets konsepnya ini tu susah banget kayak sebenernya ini tuh a tambah b gitu loh tapi mereka mikirnya a tambah z gitu.

Kayak untuk bikin tentang untuk ngerti dan pahamin tentang kekerasan seksual ini

(30)

107

jadi itu yang susah kayak jadi tantangan kita juga supaya kita bisa ngasih informasi dan juga bisa apa ya ngasih informasi tu se se ngga abu-abu mungkin jangan sampe apa yang kita ngomongin itu abu-abu bener ngga salah ngga jadi kayak emang harus bisa ini sih. Harus bisa bener-bener se se baik mungkin ngejelasin kalau mereka naya gitu.

D : kalau untuk evaluasi yang di lakukan terhadap kampanye mulai bicara ini itu adakah yang di evaluasikan?

B : maksudnya evaluasi gimana?

D : Maksudnya evaluasi setiap tahunnya.

B : halo

D : sorry banget kak keputus lagi

B : iya-iya ngga apa-apa. Balik lagi ke apa yang aku omongin kita tu ada weekly sama monthly meeting gitu. Kadang kalau kita semua lagi sibuk karena kita semua relawan dan punya kesibukan pekerjaan masin-masing kadang tu weeklynya jadi monthly meeting gitu. Biasa kalau setiap kita meeting kita tu biasanya ngomongin apa aja yang mau kita lakuin. Gimana evaluasi sebelum-sebelumnya, apa saja yang belum tercapai dan yang mau di capai gitu-gitu sih. Cuma karena ini lagi-lagi sifatnya relawan jadi emang no preasure jadi kita bener-bener hm misalkan kita mau punya event baru bener-bener bikin real target mau bikin ini ini ini. Tapi karena ini sifatnya hm secara umum gitu kalau ngga ada event atau apa gitu kita weekly atu monthlynya ngomongin hm apa aja yang mau di capai bulan ini terus kayak kira-kira evaluasinya, mau buat konten apa terus juga. Apa yang mau kita tuju lagi gitu loh. Jadikan kita kan kayak udah ounya beberapa program gitukan, misalkan kayak road show dan lain-lain. Nah selama inikan Cuma ada di jakarta, terus ngomongin akhirnya pengen ke jabodetabek. Biasanya kalau meeting itu ngebahas tentang rencana-rencana kita kayak gitu sih paling. Kalau butuh untuk evaluasi biasanya ngga evaluasi kampanye #MulaiBicaranya tapi Evaluasi kayak secara keseluruhan yang kita lakuin gitu.

D : Berarti untuk tools yang digunakan Lentera untuk mengevaluasi kampanye dari

#MulaiBicara ini ada ngga ya kira-kira, kayak misalkan dari engagement setiap

Referensi

Dokumen terkait

 Descriptive fieldnotes: catatan dr unit perilaku yg dilakukan oleh subjek terkait dgn perilaku target observasi.  Reflective fieldnotes: penerjemahan perilaku yg

Pseudomonas aeruginosa sering kali merupakan flora normal yang melekat pada tubuh kita dan tidak akan menimbulkan penyakit selama pertahanan tubuh normal. Karena itu, upaya

ini adalah anak muda Sidoarjo telah berlomba dalam aksi peduli lingkungan dan melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan ( trashmob ) dengan tujuan dari Program

Dari training yang telah dilaksanakan, diharapkan peserta training khususnya system operator team dapat memahami tugas dan menjalankan sistem yang digunakan dalam

Seharusnya Seharusnya hasil hasil yang diperoleh yang diperoleh uji uji iod dan uji benedict adalah negatif, sebab pada pH tersebut enzim amilase tidak aktif dan iod

Gambar Grafik Keseragaman Data Waktu Siklus Worm Screw Press Stasiun Kerja I-VI.. Universitas

Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian bahan pakan sumber protein berbeda dapat memperbaiki konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan ayam lokal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepala sekolah di MI Muhammadiyah PK Kartasura telah mampu mengembangkan sekolah menjadi unggul dengan menerapkan manajer dengan