• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Biokimia Air Liur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Biokimia Air Liur"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA AIR LIUR

BIOKIMIA AIR LIUR

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Makanan yang masuk ke dalam mulut biasanya masih berbentuk potongan atau Makanan yang masuk ke dalam mulut biasanya masih berbentuk potongan atau keratan yang mempunyai ukuran relatif besar dan tidak dapat diserap langsung oleh dinding keratan yang mempunyai ukuran relatif besar dan tidak dapat diserap langsung oleh dinding usus. Oleh karena itu sebelum siap diserap oleh dinding usus makanan tersebut harus usus. Oleh karena itu sebelum siap diserap oleh dinding usus makanan tersebut harus melewati sistem pencernaan makanan yang terdiri atas beberapa organ tubuh, yaitu mulut, melewati sistem pencernaan makanan yang terdiri atas beberapa organ tubuh, yaitu mulut, lambung, dan usus dengan bantuan pankreas dan empedu. Dalam mulut makanan lambung, dan usus dengan bantuan pankreas dan empedu. Dalam mulut makanan dihancurkan secara mekanis oleh gigi dengan jalan dikunyah. Selama penghancuran secara dihancurkan secara mekanis oleh gigi dengan jalan dikunyah. Selama penghancuran secara mekanis ini berlangsung, kelenjar yang ada di sekitar mulut mengeluarkan cairan yang mekanis ini berlangsung, kelenjar yang ada di sekitar mulut mengeluarkan cairan yang disebut saliva atau ludah. Tiga kelenjar saliva yaitu kelenjar sublingual, kelenjar submaksilar, disebut saliva atau ludah. Tiga kelenjar saliva yaitu kelenjar sublingual, kelenjar submaksilar, dan kelenjar parotid. Kelenjar sublingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil, terletak di dan kelenjar parotid. Kelenjar sublingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil, terletak di  bawah lidah ba

 bawah lidah bagian depan. Kelenjar gian depan. Kelenjar submaksilar terletak submaksilar terletak di belakang keldi belakang kelenjar sublingual enjar sublingual dandan lebih dalam. Kelenjar parotid ialah kelenjar saliva paling besar dan terletak di bagian atau lebih dalam. Kelenjar parotid ialah kelenjar saliva paling besar dan terletak di bagian atau mulut di depan telinga.

mulut di depan telinga.

Musin dalam saliva adalah suatu zat yang kental dan licin yang berfungsi membasahi Musin dalam saliva adalah suatu zat yang kental dan licin yang berfungsi membasahi makanan dan sebagai pelumas yang memudahkan atau memperlacar proses menelan makanan dan sebagai pelumas yang memudahkan atau memperlacar proses menelan makanan. Cairan air liur mengandung α

makanan. Cairan air liur mengandung α-amilase yang-amilase yang menghidrolisa ikatan α(1→4) padamenghidrolisa ikatan α(1→4) pada cabang sebelah luar glikogen dan amilopektin menjadi glukosa, sejumlah kecil maltosa, dan cabang sebelah luar glikogen dan amilopektin menjadi glukosa, sejumlah kecil maltosa, dan suatu inti tahan hidrolisa yang disebut dekstrin. Hanya sebagian kecil amilum yang dapat suatu inti tahan hidrolisa yang disebut dekstrin. Hanya sebagian kecil amilum yang dapat

(2)

dicema di

dicema di dalam mulut, dalam mulut, oleh karena oleh karena itu sebaiknya makanan dikunyah lebih laitu sebaiknya makanan dikunyah lebih lama untukma untuk memberi kesempatan lebih banyak pemecahan amilum di rongga mulut.

memberi kesempatan lebih banyak pemecahan amilum di rongga mulut.

1.2

1.2 Tujuan percobaanTujuan percobaan a)

a) Untuk menetapkan pH air liur Untuk menetapkan pH air liur   b)

 b) Membuktikan adanya musin dalam air liur Membuktikan adanya musin dalam air liur  c)

c) Untuk membuktikan adanya musin dalam air liUntuk membuktikan adanya musin dalam air liur ur  d)

d) Untuk mengetahui pengaruh suhu pada aktivitas amylase air liur Untuk mengetahui pengaruh suhu pada aktivitas amylase air liur  e)

e) Kerja enzim pada air liur Kerja enzim pada air liur 

1.3

1.3 MetodologiMetodologi

P

Pe

errco

cob

ba

aan

an I I : : p

pe

ene

neta

tapa

pan p

n pH

H a

aiir

r liliur 

ur 

Ca Ca ra ra ker  ker   ja :  ja : 1. 1. K K  um um urlah dengan aquadest . sediakan 4 buah tabung reaksi yang masing-masing berisikan 2 ml urlah dengan aquadest . sediakan 4 buah tabung reaksi yang masing-masing berisikan 2 ml HCI, 2 ml asam asetat, 2 ml

HCI, 2 ml asam asetat, 2 ml aquadest, 2 ml NaOH lalu diukur pHnya masing2 tabung denganaquadest, 2 ml NaOH lalu diukur pHnya masing2 tabung dengan menggunakan indicator universal

menggunakan indicator universal 2.

2. Setiap tabung ditambahkan larutan kanji 1 %, dan air liur sebanyak 2 ml lalu Setiap tabung ditambahkan larutan kanji 1 %, dan air liur sebanyak 2 ml lalu masukkan kemasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi yang tersedia.

dalam masing-masing tabung reaksi yang tersedia. 3.

3. Lalu dikocok dengan baik dan semua tabung di letakkan Lalu dikocok dengan baik dan semua tabung di letakkan pada suhu 37pada suhu 37 C selam 15 menit C selam 15 menit 4.

4. Masing-masing tabung dibagi dua bagian, bagian 1 di uji dengan larutan iodium dan satu diMasing-masing tabung dibagi dua bagian, bagian 1 di uji dengan larutan iodium dan satu di uji dengan larutan benedict

uji dengan larutan benedict Alat

Alat BahanBahan

a.

a. Tabung reaksiTabung reaksi  b.

 b. ThermometerThermometer c.

c. Gelas kimiaGelas kimia d.

d. Kaki tigaKaki tiga e.

e. Kasa asbesKasa asbes

f.

f. Indicator universal,Indicator universal, g.

g. Air liur yang tidak di saring,Air liur yang tidak di saring, h.

h. HCI, asam asetat,HCI, asam asetat, i.

i. Aquadest, NaOH,Aquadest, NaOH,  j.

 j. Larutan kanji 1 %,Larutan kanji 1 %, k.

k. Larutan iodium,Larutan iodium, l.

(3)

P

Pe

errco

cob

ba

aan I

an I I I : : m

me

em

mb

buk

uktik

tikan a

an ad

dany

anya

a m

musi

usin da

n dalam

lam air

air liliur 

ur 

Car  Car  aa ker  ker   ja  ja 1)

1) Masukkan 2 ml air liur yang di saring ke dalam tabung reaksiMasukkan 2 ml air liur yang di saring ke dalam tabung reaksi 2)

2) Tambahkan 1 tetes asam asetat encer ke dalam tabungTambahkan 1 tetes asam asetat encer ke dalam tabung 3)

3) Amati presipitasi dan perubahan viskositas yang terjadiAmati presipitasi dan perubahan viskositas yang terjadi

P

Pe

errco

cob

ba

aa

an I

n I II I I :

: Untuk

Untuk m

me

em

mb

bukti

uktikan ad

kan ada

anya

nya kar

karb

bo

ohi

hid

drra

at d

t da

ala

lam a

m aiir

r liliur

ur se

seca

carra kualita

a kualitatif 

tif 

Ca Ca ra ra ker ker  ja  ja :: 1)

1) Masukkan 1Masukkan 1 –  –  2 ml HCI lalu panasi tabung itu selama 10 menit dalam 1 penangas air 2 ml HCI lalu panasi tabung itu selama 10 menit dalam 1 penangas air mendidih

mendidih 2)

2)  Netralkan dengan 1 Netralkan dengan 1 –  –  2 ml NaOH dan kemudian ujilah untuk reaksi reduksi gula dengan 2 ml NaOH dan kemudian ujilah untuk reaksi reduksi gula dengan menambahkan ke dalam tabung tersebut sebanyak 10 ml, larutan benedict dan panaskan menambahkan ke dalam tabung tersebut sebanyak 10 ml, larutan benedict dan panaskan selama 5 menit

selama 5 menit 3)

3) Amati perubahan warna yang terjadi dalam tabung tersebutAmati perubahan warna yang terjadi dalam tabung tersebut

P

Pe

errco

cob

ba

aa

an

n II V :

V : K

Ke

errjja

a E

E nz

nziim

m p

pa

ad

da

a a

aiir

r liur 

liur 

Alat

Alat BahanBahan

Gelas ukur Gelas ukur Pipet tetes Pipet tetes Tabung reaksi Tabung reaksi Air liur Air liur Asam asetat Asam asetat Kertas saring Kertas saring Alat

Alat BahanBahan

Tabung reaksi Tabung reaksi Kaki tiga, Kaki tiga, Kasa asbes Kasa asbes Gelas kimia Gelas kimia Air liur Air liur HCI HCI  NaOH  NaOH Larutan benedict Larutan benedict Alat

Alat BahanBahan

Tabung reaksi Tabung reaksi Thermometer Thermometer Gelas kimia Gelas kimia Air liur Air liur es es larutan kanji 1 % larutan kanji 1 %

(4)

Car  Car  aa ker  ker   ja  ja 1)

1) Sediakan 4 tabung reaksi dan masing-masing tabung diisi 2 ml air liur dan 2 ml aquadest laluSediakan 4 tabung reaksi dan masing-masing tabung diisi 2 ml air liur dan 2 ml aquadest lalu dikocok dengan baik 

dikocok dengan baik  2)

2) Tabung I : diletakkan pada penangas es bersuhu 10Tabung I : diletakkan pada penangas es bersuhu 10 C selama 15 menit C selama 15 menit a.

a. Tabung II Tabung II : di letakkan pada suh: di letakkan pada suhu kamar u kamar selama 5 menitselama 5 menit  b.

 b. Tabung III : diletakkan pada penangas bersTabung III : diletakkan pada penangas bersuhu 80uhu 80 3)

3) Selanjutnya masing-masing tabung ditambahkan dengan larutan kanji 1 Selanjutnya masing-masing tabung ditambahkan dengan larutan kanji 1 % sebanyak 2 ml% sebanyak 2 ml 4)

4) Letakkan kembali pada masing-masing kondisi suhu selama 10 menitLetakkan kembali pada masing-masing kondisi suhu selama 10 menit 5)

5) Masing-masing tabung dibagi menjadi 2 bagian, satu Masing-masing tabung dibagi menjadi 2 bagian, satu bagian di uji dengan larutan bagian di uji dengan larutan iodium daniodium dan satu dengan larutan benedict

satu dengan larutan benedict

P

Pe

errco

cob

ba

aa

an

n V

V :

: K

Ke

errjja

a e

enz

nziim

m p

pa

ad

da

a a

aiir

r liliur 

ur 

Car  Car  aa ker  ker   ja  ja 1) 1) SiSi apkan roti yang telah dihaluskan lalu diberi air sedikit

apkan roti yang telah dihaluskan lalu diberi air sedikit sehingga diperoleh ekstrak rotisehingga diperoleh ekstrak roti 2)

2) Siapkan 4 buah tabung reaksiSiapkan 4 buah tabung reaksi a.

a. Tabung I : 10 ml ekstrak roti + 2 ml air liTabung I : 10 ml ekstrak roti + 2 ml air liur ur   b.

 b. Tabung II :Tabung II : c.

c. Tabung III : 10 ml perasan jeruk + 2 ml air liTabung III : 10 ml perasan jeruk + 2 ml air liur ur  d.

d. Tabung IV : 10 ml perasan air jeruk tanpa air liur Tabung IV : 10 ml perasan air jeruk tanpa air liur  3)

3) Tabung 1 dan 2 dipanaskan di atas pembakar spritus sampai mendidih. Kemudian diTabung 1 dan 2 dipanaskan di atas pembakar spritus sampai mendidih. Kemudian di tambahkan 5 tetes larutan iodine. Amati perubahan warna yang terjadi

tambahkan 5 tetes larutan iodine. Amati perubahan warna yang terjadi Kaki tiga Kaki tiga Kasa asbes Kasa asbes Gelas ukur Gelas ukur Larutan benedict Larutan benedict Larutan iodium Larutan iodium Alat

Alat BahanBahan

Gelas ukur Gelas ukur Pipet tetes Pipet tetes Gelas kimia Gelas kimia Kaki tiga Kaki tiga Kasa asbes Kasa asbes Roti Roti Jeruk Jeruk Larutan iodium Larutan iodium Larutan benedict Larutan benedict

(5)

4)

4) Tabung 3 dan 4 tambahkan 3 tetes larutan benedict lalu dimasukkan ke dsalam penangas airTabung 3 dan 4 tambahkan 3 tetes larutan benedict lalu dimasukkan ke dsalam penangas air dan didihkan sampai terjadi perubahan warna

(6)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

A.

A. Air LiurAir Liur

Enzim memegang peranan penting dalam berbagai reaksi dalam sel. Sebagai protein, Enzim memegang peranan penting dalam berbagai reaksi dalam sel. Sebagai protein, enzim diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi seperti konversi enzim diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi seperti konversi energi dan metabolisme pertahanan sel. Enzim ami

energi dan metabolisme pertahanan sel. Enzim amilase memiliki kemampuan untuk memecahlase memiliki kemampuan untuk memecah molekul-molekul pati dan glikogen. Molekul pati yang merupakan

molekul-molekul pati dan glikogen. Molekul pati yang merupakan polimer polimer daridari alfa-D- alfa-D- glikopiranosa

 glikopiranosa akan dipecah oleh akan dipecah oleh enzim pada ikataenzim pada ikatan alfa-1,4- dan n alfa-1,4- dan alfa-1,6-alfa-1,6- glikosid  glikosid a (Harta (Hart 2003).

2003).

Enzim berfungsi meningkatkan laju sehingga terbentuk kesetimbangan kimia antara Enzim berfungsi meningkatkan laju sehingga terbentuk kesetimbangan kimia antara  produk

 produk dan dan pereaksi. pereaksi. Pada Pada keadaaan keadaaan kesetimbangan, kesetimbangan, istilah istilah pereaksi pereaksi dan dan produk produk tidaklahtidaklah  pasti

 pasti dan dan bergantung bergantung pada pada pandangan pandangan kita. kita. Dalam Dalam keadaan keadaan fisiologi fisiologi yang yang normal, normal, suatusuatu enzim tidak mempengaruhi jumlah produk dan pereaksi yang sebenarnya dicapai tanpa enzim tidak mempengaruhi jumlah produk dan pereaksi yang sebenarnya dicapai tanpa kehadiran enzim. Jadi, jika keadaan kesetimbangan tidak menguntungkan bagi pembentukan kehadiran enzim. Jadi, jika keadaan kesetimbangan tidak menguntungkan bagi pembentukan senyawa, enzim tidak dapat

senyawa, enzim tidak dapat mengubahnya (Salisbury dan Ross 1995).mengubahnya (Salisbury dan Ross 1995).

Enzim amilase dapat diperoleh dari sekresi air liur atau saliva. Saliva adalah suatu Enzim amilase dapat diperoleh dari sekresi air liur atau saliva. Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva dapat disebut juga kelenjar kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah mempunyai fungsi untuk membantu ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang disebut “saliva” (ludah atau air mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang disebut “saliva” (ludah atau air liur). Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (4 - 12 minggu) sebagai liur). Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (4 - 12 minggu) sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar. Enzim invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar. Enzim amilase di dalam tubuh manusia sangat penting. Enzim amilase ikut bertanggung jawab amilase di dalam tubuh manusia sangat penting. Enzim amilase ikut bertanggung jawab menjaga kesehatan dan proses metabolisme di dalam tubuh. Kekurangan enzim amilase dapat menjaga kesehatan dan proses metabolisme di dalam tubuh. Kekurangan enzim amilase dapat

(7)

menyebabkan tubuh mengalami gangguan pencernaan (maladigesti), yang selanjutnya menyebabkan tubuh mengalami gangguan pencernaan (maladigesti), yang selanjutnya menyebabkan gangguan penyerapan (malabsorpsi).

menyebabkan gangguan penyerapan (malabsorpsi).

Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks terdiri dari campuran sekresi kelenjar Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks terdiri dari campuran sekresi kelenjar saliva mayor dan minor yang ada dalam rongga mulut. Saliva sebagian besar yaitu sekitar 90 saliva mayor dan minor yang ada dalam rongga mulut. Saliva sebagian besar yaitu sekitar 90  persennya

 persennya dihasilkan dihasilkan saat saat makan makan yang yang merupakan merupakan reaksi reaksi atas atas rangsangan rangsangan yang yang berupaberupa  pengecapan dan pengunyah

 pengecapan dan pengunyahan makanan (Kidd 1992).an makanan (Kidd 1992).

Saliva terdapat sebagai lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi seluruh jaringan Saliva terdapat sebagai lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut. Pengeluaran air ludah pada orang dewasa berkisar antara 0,3-0,4 ml/menit rongga mulut. Pengeluaran air ludah pada orang dewasa berkisar antara 0,3-0,4 ml/menit sedangkan apabila distimulasi, banyaknya air ludah normal adalah 1-2 ml/menit. Menurunnya sedangkan apabila distimulasi, banyaknya air ludah normal adalah 1-2 ml/menit. Menurunnya  pH air ludah (kapasitas dapar /

 pH air ludah (kapasitas dapar / asam) dan jumlah air ludah asam) dan jumlah air ludah yang kurang menunjukkan adanyayang kurang menunjukkan adanya resiko terjadinya karies yang tinggi. Meningkatnya pH air ludah (basa) akan mengakibatkan resiko terjadinya karies yang tinggi. Meningkatnya pH air ludah (basa) akan mengakibatkan  pembentukan karang gigi. Saliva memil

 pembentukan karang gigi. Saliva memiliki beberapa fungsi, iki beberapa fungsi, yaitu melicinkan dan membasahiyaitu melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan menelan makanan, membasahi dan rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan menelan makanan, membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair sehingga mudah ditelan dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair sehingga mudah ditelan dan dirasakan, membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman, mempunyai dirasakan, membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman, mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer, membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas antibacterial dan sistem buffer, membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah) dan lipase ludah, perpartisipasi dalam proses aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah) dan lipase ludah, perpartisipasi dalam proses  pembekuan

 pembekuan dan dan penyembuhan penyembuhan luka luka karena karena terdapat terdapat faktor faktor pembekuan pembekuan darah darah dan dan epidermalepidermal growth factor pada saliva, jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang growth factor pada saliva, jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air dalam tubuh dan membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan keseimbangan air dalam tubuh dan membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah) (Suharsono 1986).

lidah) (Suharsono 1986).

Setiap hari sekitar 1-1.5 liter saliva dikeluarkan oleh kelenjar saliva. Saliva terdiri atas Setiap hari sekitar 1-1.5 liter saliva dikeluarkan oleh kelenjar saliva. Saliva terdiri atas 99.24% air dan 0.58% terdiri atas ion-ion Ca2+, Mg2+, Na+, K+, PO43-, Cl-, HCO3-, 99.24% air dan 0.58% terdiri atas ion-ion Ca2+, Mg2+, Na+, K+, PO43-, Cl-, HCO3-, SO42-, dan zat-zat organik seperti musin dan enzim amilase (ptialin). Saliva bersifat agak sedikit , dan zat-zat organik seperti musin dan enzim amilase (ptialin). Saliva bersifat agak sedikit asam. Saliva mempunyai pH antara 5.75 sampai 7.05. Pada umumnya pH saliva adalah asam. Saliva mempunyai pH antara 5.75 sampai 7.05. Pada umumnya pH saliva adalah sedikit dibawah 7 (Aisjah 1986)

(8)

Sebagian orang tidak menyadari betapa

Sebagian orang tidak menyadari betapa pentingnypentingnya fungsi a fungsi air liur, yaitu:air liur, yaitu: 1.

1. Memecah makanan dalam mulut, sehingga dapat dirasakan oleh lidah dan lebih mudahMemecah makanan dalam mulut, sehingga dapat dirasakan oleh lidah dan lebih mudah dicerna oleh perut.

dicerna oleh perut. 2.

2. Membersihkan makanan dan sel-sel mati dari lapisan mulutMembersihkan makanan dan sel-sel mati dari lapisan mulut 3.

3. Mengikat makanan menjadi bola sehingga dapat ditelanMengikat makanan menjadi bola sehingga dapat ditelan 4.

4. Membersihkan makanan dan bakteri dari gigiMembersihkan makanan dan bakteri dari gigi 5.

5. Mencegah lapisan mulut keringMencegah lapisan mulut kering 6.

6. Menghancurkan atau mencegah pertumbuhan jamur tertentuMenghancurkan atau mencegah pertumbuhan jamur tertentu 7.

7. Menetralisir asam dari makanan dan minumanMenetralisir asam dari makanan dan minuman 8.

8. Membantu menumbuhkan enamel gigi yang rusak, karena kalsium Membantu menumbuhkan enamel gigi yang rusak, karena kalsium dan kadar fosfor dan kadar fosfor 

Goodson memperkirakan rata-rata seseorang memproduksi kurang lebih setengah liter Goodson memperkirakan rata-rata seseorang memproduksi kurang lebih setengah liter air liur dalam satu hari. Tapi t

air liur dalam satu hari. Tapi tentu saja jumlah ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,entu saja jumlah ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

antara lain: 1.

1. GenGen 2.

2. Waktu (produksi air liur melambat secara drastis Waktu (produksi air liur melambat secara drastis di malam hari)di malam hari) 3.

3. Banyak air yang diminumBanyak air yang diminum 4.

4. Sedang mengunyah permen karet atau menghisap permen keras (keduanya meningkatkanSedang mengunyah permen karet atau menghisap permen keras (keduanya meningkatkan  produksi air liur)

 produksi air liur) 5.

5. Mencium sesuatu yang menarik (juga meningkatkan produksi air liur, itu sebabnya adaMencium sesuatu yang menarik (juga meningkatkan produksi air liur, itu sebabnya ada istilah ‘lezat’)

istilah ‘lezat’) 6.

6. Lebih dari 400 obat menyebabkan penurunan produksi air liur Lebih dari 400 obat menyebabkan penurunan produksi air liur  7.

7. Umur produksi (air liur menurun seiring dengan usia)Umur produksi (air liur menurun seiring dengan usia) 8.

8. Memiliki kondisi atau penyakitMemiliki kondisi atau penyakit yang mempengaruhi yang mempengaruhi produksi air produksi air liur, sliur, seperti eperti sindromsindrom Sjorgen, atau sedang menjalani terapi radiasi.

Sjorgen, atau sedang menjalani terapi radiasi.

Selain dalam pencernaan air liur juga berperan dalam kebersihan mulut. Sekresi saliva Selain dalam pencernaan air liur juga berperan dalam kebersihan mulut. Sekresi saliva terutama tipe mucus penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut. terutama tipe mucus penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut.

(9)

Rongga mulut berisi bakteri atau kuman patogen (merugikan) yang dengan mudah merusak Rongga mulut berisi bakteri atau kuman patogen (merugikan) yang dengan mudah merusak  jaringan

 jaringan dan dan menimbulkan menimbulkan karies karies gigi gigi (gigi (gigi berlubang). berlubang). Air Air liur liur juga juga mencegah mencegah kerusakankerusakan dengan beberapa cara. Pertama, aliran air liur itu sendiri membantu membuang bakteri atau dengan beberapa cara. Pertama, aliran air liur itu sendiri membantu membuang bakteri atau kuman patogen juga pertikel makanan yang memberi dukungan nutrisi metabolik

kuman patogen juga pertikel makanan yang memberi dukungan nutrisi metabolik bagi bakteribagi bakteri itu sendiri. Kedua, air liur mengandung beberapa faktor yang menghancurkan bakteri salah itu sendiri. Kedua, air liur mengandung beberapa faktor yang menghancurkan bakteri salah satunya adalah ion tiosianat dan beberapa cairan proteolitik terutama lisosim yang satunya adalah ion tiosianat dan beberapa cairan proteolitik terutama lisosim yang menghancurkan bakteri,membantu ion tiosianat membunuh bakteri,mencerna partikel menghancurkan bakteri,membantu ion tiosianat membunuh bakteri,mencerna partikel makanan dan air liur

(10)

BAB III BAB III

HASIL PERCOBAAN HASIL PERCOBAAN

1.

1. PercobaPercobaan I : an I : Penetapan pH air liurPenetapan pH air liur Larutan

Larutan

pH

pH Uji iodUji iod Uji benedictUji benedict HCI

HCI 3 3 Keruh Keruh kecoklatan kecoklatan Berwarna Berwarna birubiru Asam Asetat

Asam Asetat 3 3 Keruh Keruh kecoklatan kecoklatan Berwarna Berwarna birubiru Aquadest

Aquadest 2 2 Keruh Keruh kecoklatan kecoklatan Berwarna Berwarna birubiru NaOH

NaOH 12 12 Keruh Keruh kecoklatan kecoklatan Biru Biru jernihjernih

2.

2. PercobaaPercobaan II : n II : adanya musin dalam air liuradanya musin dalam air liur

Tabung I

Tabung I

Air liur yang disaring

Air liur yang disaring 2 ml2 ml

Larutan asam asetat

Larutan asam asetat 1-2 tetes1-2 tetes

Campur dengan baik  Campur dengan baik  Hasil yang terbentuk (+/-)

Hasil yang terbentuk (+/-)

Presipitasi (+) Presipitasi (+) Putih keruh (+) Putih keruh (+) Terbentuk gel. bening kep Terbentuk gel. bening kep

3.

3. Uji benedictUji benedict

Tabung

Tabung Hasil pengamatanHasil pengamatan Air liur 2 ml

Air liur 2 ml Larutan HCI 1

Larutan HCI 1 –  –  mlml

Dipanaskan selama 10 menit Dipanaskan selama 10 menit Hasil yang tebentuk

Hasil yang tebentuk Larutan NaOH 1

Larutan NaOH 1 –  –  2 ml 2 ml Larutan benedict 10 ml Larutan benedict 10 ml

Dipanaskan beberapa menit Dipanaskan beberapa menit Hasil

(11)

4.

4. Untuk mengetahui pengaruh suhu pada aktivitas amylase air Untuk mengetahui pengaruh suhu pada aktivitas amylase air liurliur Suhu

Suhu Uji IodUji Iod UJi BenedictUJi Benedict 10

10 CC Mengendap dan sedikitMengendap dan sedikit  berbusa

 berbusa

Mengendap dan sedikit Mengendap dan sedikit  berbusa

 berbusa Suhu kamar

Suhu kamar Mengendap dan sedikitMengendap dan sedikit  berbusa

 berbusa

Tidak terjadi perubahan Tidak terjadi perubahan 37

37 CC Mengendap dan sedikitMengendap dan sedikit  berbusa

 berbusa

Tidak terjadi perubahan Tidak terjadi perubahan 80

80 CC  pengendapan berwarna pengendapan berwarna  putih

 putih

Terjadi pengendapan Terjadi pengendapan Ket

Ket : : + + : : PositifPositif - : Negatif - : Negatif

5.

5. Kerja enzim pada air liurKerja enzim pada air liur a.

a. Uji karbohidrat Uji karbohidrat 

No.

No. Bahan makananBahan makanan DiberiDiberi ludah ludah Larutan Larutan iodine 5 iodine 5 tetes tetes warna warna 1

1 RotiRoti   Terjadi endapanTerjadi endapan 2

2 Roti Roti --  Warna tidak berubahWarna tidak berubah b.

b. Uji GlukosaUji Glukosa

No.

No. Bahan makananBahan makanan DiberiDiberi ludah ludah Larutan Larutan benedict 3 benedict 3 tetes tetes warna warna 1

1 JerukJeruk   Terdapat endapanTerdapat endapan 2

(12)

BAB IV BAB IV PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi enzim antara lain suhu , pH, Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi enzim antara lain suhu , pH, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim dan zat-zat penghambat. Suhu berpengaruh terhadap konsentrasi substrat, konsentrasi enzim dan zat-zat penghambat. Suhu berpengaruh terhadap fungsi enzim karena reaksi kimia menggunakan katalis enzim yang dapat dipengaruhi oleh fungsi enzim karena reaksi kimia menggunakan katalis enzim yang dapat dipengaruhi oleh suhu. Di samping itu, karena enzim adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat suhu. Di samping itu, karena enzim adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi dan bagian aktif enzim akan terganggu, sehingga konsentrasi dan menyebabkan denaturasi dan bagian aktif enzim akan terganggu, sehingga konsentrasi dan kecepatan enzim berkurang. Kemudian pH berpengaruh terhadap fungsi enzim karena pada kecepatan enzim berkurang. Kemudian pH berpengaruh terhadap fungsi enzim karena pada umumnya efektifitas maksimum suatu enzim pada pH optimum, yang lazimnya berkisar umumnya efektifitas maksimum suatu enzim pada pH optimum, yang lazimnya berkisar antara pH 4,5

antara pH 4,5 –  –  8,0. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi 8,0. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi non aktif secara irreversibel karena menjadi denaturasi protein.

non aktif secara irreversibel karena menjadi denaturasi protein.

Kondisi pH dapat mempengaruhi aktivitas enzim melalui pengubahan struktur atau Kondisi pH dapat mempengaruhi aktivitas enzim melalui pengubahan struktur atau  pengubahan

 pengubahan muatan muatan pada pada residu residu yang yang berfungsi berfungsi dalam dalam pengikatan pengikatan substrat substrat atau atau katalis.katalis. Sebagai contoh,

Sebagai contoh, enzim bermuatan negatif (Enz-) bereaksi dengenzim bermuatan negatif (Enz-) bereaksi dengan substrat bermuatan an substrat bermuatan EnzSH.EnzSH. Pada pH yang rendah, Enz- mengalami

Pada pH yang rendah, Enz- mengalami positif  positif (SH+) (SH+) : : Enz- Enz- + + SH+ SH+ protonasi protonasi dandan kehilangan muatan negatifnya (en

kehilangan muatan negatifnya (enzim dinetralisir) : Enz- + zim dinetralisir) : Enz- + EnzH. Sedangkan EnzH. Sedangkan pada pH yangpada pH yang tinggi, SH+ mengalami ionisasi dan

tinggi, SH+ mengalami ionisasi danH+ H+ S S + + H+.H+.kehilangan muatan positifnya (substratkehilangan muatan positifnya (substrat dinetralisir) : SH+ Karena (berdasarkan definisi) satu-satunya bentuk yang mengadakan dinetralisir) : SH+ Karena (berdasarkan definisi) satu-satunya bentuk yang mengadakan interaksi adalah SH+ dan Enz-, nilai pH yang ekstrim (tinggi ataupun rendah) akan interaksi adalah SH+ dan Enz-, nilai pH yang ekstrim (tinggi ataupun rendah) akan menurunkan kecepatan reaksi (Peodjiadi 2006).

menurunkan kecepatan reaksi (Peodjiadi 2006).

Enzim amilase saliva memiliki pH optimal pada pH 7, karena pada pH ini diperoleh Enzim amilase saliva memiliki pH optimal pada pH 7, karena pada pH ini diperoleh aktivitas enzim yang tinggi (kecepatan reaksi enzimatik tinggi). Umumnya, kecepatan reaksi aktivitas enzim yang tinggi (kecepatan reaksi enzimatik tinggi). Umumnya, kecepatan reaksi enzimatik meningkat hingga mencapai pH optimal dan menurun setelah pH lebih besar dari enzimatik meningkat hingga mencapai pH optimal dan menurun setelah pH lebih besar dari  pH

 pH optimal. optimal. Hasil Hasil percobaan, percobaan, pada pada pH pH 1 1 (uji (uji Iod) Iod) dan dan pH pH 5 5 (uji (uji benedict) benedict) aktivitas aktivitas enzimenzim masih ada, tetapi kecil (ditunjukkan oleh kecepatan reaksi enzimatik yang kecil pula). Hal ini masih ada, tetapi kecil (ditunjukkan oleh kecepatan reaksi enzimatik yang kecil pula). Hal ini disebabkan pada pH kurang dari 4, enzim amilase saliva menjadi tidak aktif. Menurut disebabkan pada pH kurang dari 4, enzim amilase saliva menjadi tidak aktif. Menurut

(13)

Amerongen (1991) amilase yang terdapat dalam saliva adalah α

Amerongen (1991) amilase yang terdapat dalam saliva adalah α-amilase liur yang mampu-amilase liur yang mampu membuat polisakarida (pati) dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain membuat polisakarida (pati) dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosodat α(1 4). Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH dengan menyerang ikatan glikosodat α(1 4). Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4,0 atau kurang sehingga kerja pencernaan makanan dalam mulut akan terhenti apabila 4,0 atau kurang sehingga kerja pencernaan makanan dalam mulut akan terhenti apabila lingkungan lambung yang asam menembus partikel makanan. Pada pH 1 diperoleh hasil lingkungan lambung yang asam menembus partikel makanan. Pada pH 1 diperoleh hasil  positif

 positif pada pada uji uji iod iod dan dan hasil hasil negatif negatif pada pada uji uji benedict. benedict. Seharusnya Seharusnya hasil hasil yang diperoleh yang diperoleh ujiuji iod dan uji benedict adalah negatif, sebab pada pH tersebut enzim amilase tidak aktif dan iod dan uji benedict adalah negatif, sebab pada pH tersebut enzim amilase tidak aktif dan karbohidrat pun seharusnya terhidrolisis karena pemanasan dan pH yang sangat asam.

karbohidrat pun seharusnya terhidrolisis karena pemanasan dan pH yang sangat asam.

Uji iod terhadap campuran saliva dan pati yang memiliki pH 5 menunjukkan warna Uji iod terhadap campuran saliva dan pati yang memiliki pH 5 menunjukkan warna kuning pudar yang menunjukkan hasil yang negatif. Hal tersebut dikarenakan pH yang kuning pudar yang menunjukkan hasil yang negatif. Hal tersebut dikarenakan pH yang digunakan terlalu rendah untuk kerja optimum enzim amilase pada saliva yang digunakan. digunakan terlalu rendah untuk kerja optimum enzim amilase pada saliva yang digunakan. Sementara pada pH 7 dan 9, uji ini memberikan reaksi yang positif. Hasil uji Benedict Sementara pada pH 7 dan 9, uji ini memberikan reaksi yang positif. Hasil uji Benedict menunjukkan reaksi negatif pada pH 1 dan menunjukkan reaksi positif pada pH 5, 7, dan 9. menunjukkan reaksi negatif pada pH 1 dan menunjukkan reaksi positif pada pH 5, 7, dan 9. Hal ini menunjukkan bahwa enzim amilase tidak bekerja pada pH yang terlalu rendah Hal ini menunjukkan bahwa enzim amilase tidak bekerja pada pH yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Dari hasil uji Benedict ini warna kuning pekat dimiliki oleh tabung maupun terlalu tinggi. Dari hasil uji Benedict ini warna kuning pekat dimiliki oleh tabung yang ber-pH 5. Oleh karena itu berdasarkan hasil percobaan pH optimum untuk aktivitas yang ber-pH 5. Oleh karena itu berdasarkan hasil percobaan pH optimum untuk aktivitas enzim amilase adalah pada pH 5. Padahal pada umumnya pH optimum saliva adalah enzim amilase adalah pada pH 5. Padahal pada umumnya pH optimum saliva adalah mendekati 7. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan-kesalahan pada saat praktikum seperti mendekati 7. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan-kesalahan pada saat praktikum seperti faktor pemanasan yang tidak berjalan stabil pada suhu 37

faktor pemanasan yang tidak berjalan stabil pada suhu 37ooC karena terputusnya aliran listrik.C karena terputusnya aliran listrik. Faktor pengocokan yang kurang sempurna juga dapat mempengaruhi hasil ini. Selain itu, Faktor pengocokan yang kurang sempurna juga dapat mempengaruhi hasil ini. Selain itu, larutan dengan variasi pH yang dibuat pun tidak cukup akurat untuk dijadikan indikasi larutan dengan variasi pH yang dibuat pun tidak cukup akurat untuk dijadikan indikasi  pengukuran laju

 pengukuran laju reaksi reaksi optimum optimum enzinm enzinm dengan variabel dengan variabel pH, pH, karena pkarena pembuatan larutan embuatan larutan punpun masih dalam skala kualitatif bukan kuantitatif.

masih dalam skala kualitatif bukan kuantitatif.

Dalam saliva yang tidak dipanaskan, dihasilkan warna ungu yang makin lama makin Dalam saliva yang tidak dipanaskan, dihasilkan warna ungu yang makin lama makin  jernih.

 jernih. Hal Hal ini ini menunjukkan menunjukkan bahwa bahwa pada pada suhu suhu optimum, optimum, enzim enzim amilase amilase dapat dapat menjalankanmenjalankan fungsinya, mengubah amilum menjadi maltosa. Amilum dan dekstrin

(14)

 besar

 besar dengan dengan iodium iodium memberi memberi warna warna biru, biru, dekstrin-dekstrin dekstrin-dekstrin antaranyaantaranya ((eritrodekstrin)eritrodekstrin) memberi warna coklat kemerah-merahan. Sedangkan dekstrin-dekstrin yangmemberi warna coklat kemerah-merahan. Sedangkan dekstrin-dekstrin yang molekulnya sudah kecil lagi (

molekulnya sudah kecil lagi (akhrodekstrin)akhrodekstrin) dan maltosa tidak memberi warna dengandan maltosa tidak memberi warna dengan iodium. Titik saat campuran tidak memberi warna lagi (jernih) disebut titik akromatik.

(15)

BAB V

BAB V

P E N U T U P

P E N U T U P

A.

A.

Kesimpulan

Kesimpulan

Enzim amilase dapat bekerja optimal pada pH

Enzim amilase dapat bekerja optimal pada pH

optimumnya, yaitu sekitar pada pH 7 dan sekitarnya. Enzim

optimumnya, yaitu sekitar pada pH 7 dan sekitarnya. Enzim

akan berkurang laju reaksinya atau akan rusak pada pH yang

akan berkurang laju reaksinya atau akan rusak pada pH yang

ekstrim, yang di bawah pH 4,0 dan di atas pH 10.

ekstrim, yang di bawah pH 4,0 dan di atas pH 10.

Aktivitas enzimAktivitas enzim amilase dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah perubahan pH, suhu, pelarut amilase dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah perubahan pH, suhu, pelarut organik, dan yang menyebabkan denaturasi protein. Pengujian pengaruh suhu terhadap air organik, dan yang menyebabkan denaturasi protein. Pengujian pengaruh suhu terhadap air liur digunakan dua pereaksi yang berbeda. Uji Yodium terhadap hasil percobaan pengaruh liur digunakan dua pereaksi yang berbeda. Uji Yodium terhadap hasil percobaan pengaruh suhu aktivitas amilase air liur yang dipanaskan pada suhu 80

suhu aktivitas amilase air liur yang dipanaskan pada suhu 80ooC dan 37C dan 37ooC memberikan hasilC memberikan hasil yang positif, yaitu larutan menjadi berwarna kuning dan kecokelatan. Hal tersebut

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan uraian-uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara pH dan aktivitas enzim

Substrat urease menggunakan 1 tetes PP yang berfungsi sebagai indikator, sehingga enzim terlihat aktif bekerja spesifik, PP dapat diganti dengan

ermentasi enzim amilase pada dasarn!a adala" suatu cara pr#duksi enzim amilase menggunakan bantuan akti$itas mikr##eganisme. Enzim amilase merupakan enzim ekstra selulas

Uji biuret ini untuk membuktikan bahwa komponen utama penyusun enzim saliva adalah protein, dan terbukti pada percobaan ini didapat hasil positif yang ditandai dengan timbulnya

Bila suhu terlalu rendah, enzim menjadi tidak aktif, Sedangkan bila suhu terlalu tinggi, dimana benturan yang terjadi semakin banyak maka struktur tiga dimensi dari

Hasil percobaan menunjukkan bahwa gelatin, pepton, dan kasein memberikan hasil negatif ketika ditambah dengan asam sulfosalisilat, asam pikrat dan asam

Dari hasil percobaan Uji Konsentrasi substrat adalah 25 tetes substrat katekol tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak apel, 25 tetes substrat

Memperlihatkan bahwa otak sebagai jaringan yang sel – selnya sangat aktif berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai mediator, mempunyai aktivitas enzim kolin esterase yang