• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Biokimia Aktivitas Enz

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Biokimia Aktivitas Enz"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Biokimia

“ Aktivitas Enzim Amilase Saliva dengan Metode Wohlgemut`s ’’

Oleh :

Ahmad Isal Ansyari I1D113216

Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

(2)

Bab 1 terjadi bila setiap sel mempunyai sendiri perlengkapan enzim yang ditetapkan secara genetik. Baru setelah itu reaksi lanjutan yang terkoordinasi. Juga pada sebagian besar mekanisme regulasi, enzim ikut berpartisipasi. Cara ini dapat menjamin kelangsungan metabolisme pada perubahan kondisi. Hampir semua enzim adalah protein. Tetapi terdapat juga asam nukleat yang aktif secara katalitik, yaitu ribozim

Di dalam sistem pencernaan terdapat berbagai macam bioenzim. Salah satunya enzim amilase saliva. Amilase merupakan enzim yang bertugas sebagai katalisator sistem pencernaan dalam proses hidrolisis amilum yang menghasilkan glukosa/maltosa. Pencernaan karbohidrat kompleks melibatkan dua enzim, yaitu amilase saliva dan alfa-amilase pankreatik. Enzim-enzim ini bekerja efektif pada pH antara 6,7 sampai 7,5. karbohidrat mulai dicerna secara kimia pada mulut selama mengunyah oleh amilase saliva yang berasal dari kelenjar parotid dan submandibular. Amilase saliva memecahkan polisakarida menjadi disakarida dan monosakarida.

B. Tujuan

(3)

1. Mengetahui aktivitas enzim amylase saliva.

2. Mengetahui mekanisme percepatan reaksi oleh enzim amylase saliva.

3. Mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi percepatan reaksi oleh enzim amylase saliva.

BAB II Tinjauan Teori

(4)

Gambar 1. Struktur α-amilase dan β-amilase

Secara umum, amilase adalah enzim,yakni biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu rekasi kimia. Hamper semua enziim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk.

Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat.

Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energy pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjdinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.

(5)

strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adlah inhibitor enzim.

Terdapat lima cara utama aktivitas enzim dikontrol dalam sel.

1. Produksi enzim (transkripsi dan translasi gen enzim) dapat ditingkatkan atau diturunkan bergantung pada respon sel terhadap perubahan lingkungan. Bentuk regulase gen ini disebut induksi dan inhibisi enzim. Sebagai contohnya, bakteri dapat menjadi resistan terhadap antibiotik seperti penisilin karena enzim yang disebut beta-laktamase menginduksi hidrolisis cincin beta-laktam penisilin. Contoh lainnya adlah enzim dalam hati yang disebut sitokrom P450 oksidase yang penting dalam metabolisme obat. Induksi atau inhibisi enzim ini dapat mengakibatkan interaksi obat. 2. Enzim dapat dikompartemenkan, dengan lintasan metabolisme yang

berbeda-beda yang terjadi dalam kompartemen sel yang berbeda. Sebgai contoh, asam lemak disintesis oleh sekelompok enzim dalam sitosol, retikulum endoplasma, dan aparat golgi, dan digunakan oleh sekelompok enzim lainnya sebagai sumber energy dalam mitokondria melalui β-oksidasi.

(6)

seperti ini disebut umpan balik negatif karena jumlah produk akhir diatur oleh konsentrasi produk itu sendiri. Mekanisme umpan balik negatif dapat secara efektif mengatur laju sintesis zat antara metabolit tergantung pada kebutuhan sel. Hal ini membantu alokasi bahan zat dan energy secara ekonomis dan menghindari pembuatan produk akhir yang berlebihan. Kontrol aksi enzimatik membantu menjaga homeostasis organisme hidup. 4. Enzim dapat diregulasi melalui modifikasi pasca-translasional. Hal ini

dapat meliputi fosforilasi, miristoilasi, dan glikosilasi. Contohnya, sebagai respon terhadap insulin, fosforilasi banyak enzim termasuk glikogen sintase membantu mengontrol sintesis atapun degradasi glikogen dan mengijinkan sel merespon terhadap perubahan kadar gula dalam darah. Contoh lain modifikasi pasca-translasional adalah pembelahan rantai polipeptida. Kimotripsin yang merupakan protease pencernaan diproduksi dalam keadaan tidak aktif sebagai kimotripsinogen di pankreas. Kemudian ditranspor ke dalam perut untuk diaktivasi. Hal ini menghalangi enzim mencerna pancreas dan jaringan lainnya sebelum memasuki perut. Jenis prekursor tak aktif ini dikenal sebagai zimogen.

(7)

Percobaan

“Aktivitas Enzim Amilase Saliva dengan Metode Wohlgemut’s”

A. Prinsip

Amilase saliva adalah enzim yang terdapat daalam air ludah. Enzim ini bekerja pada pati dan dextrin (atau juga glikogen) dan mengubahnya menjadi maltose, dengan hasil antara yang larut yaitu amilo dekstrin, eritrodekstrin dan akrodekstrin.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan meliputi plat tetes, pipet tetes, beaker glass, dan stop watch. Sementara itu bahan yang digunakan adalah saliva,amilum,iodium,buffer pH 7,0.

C. Cara Kerja

Pengumpulan saliva : Probandus berkumur dengan menggunakan aquadest, setelah itu dikeluarkan saliva dan tempatkan pada gelas beaker. Ambil saliva yang telah terkumpul.

(8)

1. Siapkan Erlenmeyer. Kemudian masukkan 5 ml larutan kanji (amilum) ke dalam masing-masing Erlenmeyer, lalu tambahkan 2 ml buffer fosfat pH 7,0 ke dalam masing-masing Erlenmeyer.

2. Selanjutnya masukkan Erlenmeyer ke dalam waterbath yang telah diatur suhunya 38°C selama 2 menit.

3. Segera setelah 2 menit, ke dalam Erlenmeyer ditambahkan 1 ml saliva dan nyalakan stop watch.

4. Ambil 2 tetes larutan dan tempatkan pada plat tetes.

5. Tambahkan 1 tetes larutan iod pada larutan yang ada di plat, amati perubahan warna yan terjadi

6. Jiak warna larutan masih biru, ulangi langkah diatas (4 dan 5) yaitu meneteskan 2 tetes larutan pada plat tetes yang lain ditambahkan 1 tetes larutan iod.

7. Ulangi cara tersebut setiap menit sampai warna biru berubah menjadi coklat (warna larutan iodium).

8. Kemudian matikan stopwatch dan catat waktu yang diperlukan (dalam menit). 9. Jika sudah lebih dari 30 menit larutan tetap biru, percobaan dihentikan.

10. Aktivitas amilase saliva dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan : 1 unit aktivitas amilase adalah banyaknya milligram amilum yang di pecah oleh 1 ml cairan (saliva) selama 30 menit pada suhu 38c

(9)

Percobaan

Aktivitas Enzim Saliva dengan Metode Wohlgemut’s

A. ALAT PRAKTIKUM

Alat-alat yang digunakan pda praktikum ini adalah: 1. Plat tetes

(10)

B. BAHAN PRAKTIKUM

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1. Saliva

4. Encerkan 1 ml saliva dengan mencampurkan aquades sebanyak 25ml 5. 5 ml amilum dicampurkan dengan 2 ml buffer dan dipanaskan selama 2

menit pada suhu 38°C.

6. Setelah itu campurkan 1 ml air saliva yang telah diencerkan ke dalam gelas beaker yang telah dipanaskan 2 menit

7. Setelah 1 menit ambil 2 tetes larutan tadi kemudian ditambah 1 tetes larutan iod

8. Ulangi langkah 8 sampai terjadi perubahan warna 9. Hitung menit ke berapa terjadi perubahan warna

E. Hasil Pengamatan

(11)

= (5ml / 1ml) x (30 menit/7 menit) unit = 21,43 unit

Keterangan : 21,43 unit aktivitas amilase adalah banyaknya milligram amilum yang dipecah oleh 1 ml cairan (saliva) selama 30 menit pada suhu 38°.

Tabel . Pengaruh pH pada aktivitas enzim amilase

pH MENIT PERUBAHAN

WARNA

BANYAK AMILUM YANG DIPECAH

7,0 1 Biru Tua 150 unit

7,0 2 Biru Tua 75 unit

7,0 3 Biru Tua 50 unit

7,0 4 Coklat Tua 37,5 unit

7,0 5 Coklat Tua 30 unit

7,0 6 Coklat Tua 25 unit

7,0 7 Coklat Muda 21,43 unit

7,0 8 Coklat Muda 18,75 unit

(12)

Bab III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

Larutan kanji langsung diteteskan ke plat tetes setelah dipanaskan kemudian dicampur dengan saliva yang telah diencerkan kemudian tabung reaksi digoyangkan agar larutan tercampur

B. Pembahasan

(13)

yang berbeda dan pola tindakan, yang banyak digunakan dalam industri. Mereka memiliki kekhususan substrat yang berbeda[2].

Amilase adalah biokatalis yang paling penting, karena kemampuan mereka untuk memanfaatkan spektrum yang luas darisubstrat, stabilitasnya tinggi terhadap ekstrim suhu, pH, kofaktor dan inhibitor [3].

Enzim memiliki kekuatan katalitik besar dan mempercepat reaksi dengan mengurangi energi selama satu juta kali untuk aktivasi. Enzim mudah menjadi terdenaturasi dan kehilangan katalitik kegiatan. Pada suhu umum lebih tinggi dari 40 ° C dan pH ekstrim harus dihindari setiap saat. Persiapan enzim juga harus disimpan pada rendah suhu, tetapi tidak harus dibekukan, karena pembekuan dan pencairan mungkin penyebab kehilangan dari kegiatan [3].

Suhu mempengaruhi aktivitas katalisis enzim. Diluar suhu optimum aktivitas enzim menjadi tidak maksimal. Bila suhu terlalu rendah, enzim menjadi tidak aktif, karena tidak terjadi benturan antara molekul enzim dengan substrat. Sedangkan bila suhu terlalu tinggi, dimana benturan yang terjadi semakin banyak maka struktur tiga dimensi dari enzim tersebut akan terganggu sehingga enzim akan mengalami denaturasi, atau dapat dikatakan enzim akan kehilangan sifat alamiahnya [4].

(14)
(15)

Bab IV

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Kecepatan aktivitas enzim yang dimiliki seseorang khusus enzymne amylase saliva untuk menghidrolisis polysakarida menjadi di dan monosakarida berbeda-beda, tergantung tergantung kualitas enzim yang dimiliki seseorang.

Dari hasil praktikum yang diperoleh, dapat diambil simpulan bahwa:

1. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia.

2. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat, mengubah reaktan menjadi produk, lalu melepaskan produk.

3. Kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

 Suhu  pH

 Konsentrasi substra  Kecepatan awal reaksi  Aktivator

(16)

4. Diluar suhu optimum aktivitas enzim menjadi tidak maksimal. Bila suhu terlalu rendah, enzim menjadi tidak aktif, Sedangkan bila suhu terlalu tinggi, dimana benturan yang terjadi semakin banyak maka struktur tiga dimensi dari enzim tersebut akan terganggu sehingga enzim akan mengalami denaturasi, atau dapat dikatakan enzim akan kehilangan sifat alamiahnya.

B. Saran

(17)

Bab V Lampiran

(18)

Bahan

(19)

Daftar Pustaka

1. Murray, RK. Biokimia Harper. Jakarta : EGC. 2007

2. Atiyeh Mahdavi, Reza Hassan Sajedi, Mehdi Rassa, Vahab Jafarian, Characterization of an α-amylase with broad temperature activity from an acid-neutralizing Bacillus cereus strain. Iranian Journal of Biotehknologi. 2010; vol 8 : 103-111.

3. K. Amutha And K. Jaya Priya 2. Effect Of pH, Temperature And Metal Ions On Amylase Activity From Bacillus Subtilis KCX 006. International Journal of Pharma and Bio Sciences.2011 ; vol 2 : 407-413.

Gambar

Tabel . Pengaruh pH pada aktivitas enzim amilase

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan usaha apa yang digunakan usaha

Dalam studi literatur ini akan membahas tentang algoritma yang digunakan pada deteksi tepi dan perbedaan hasil citra dengan menggunakan enam buah metode pada

Hal ini dibuktikan dengan serangkaian uji regresi sederhana antara variabel X dan variabel Y, diperoleh 1284 dan nilai 4,08 didapat dari kajian daftar distribusi dengan N=43,

Pada pengukuran suhu menggunakan gelombang ultrasonik memerlukan osilator pembangkit gelombang 40 KHz dengan IC NE555 sebagai multivibrator astabil untuk

Berdasarkan hasil analisis presentase angket yang telah dibagikan kepada siswa, penggunaan teknik diskusi dalam kompetensi dasar bercerita tentang pengalaman

Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi disini digunakan untuk mengumpulkan data-data tertulis yang dibutuhkan dalam penelitian seperti data siswa dan profil

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti yang dilaksanakan ± 45 menit. Kegiatan inti dilaksanakan dengan menerapkan model konsiderasi yang terdiri dari sepuluh aspek kegiatan,

Content provider diimplementasikan sebagai sebuah subclass dari class ContentProvider dan harus mengimplementasikan set standard API yang memungkinkan aplikasi lain