• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Biokimia Pangan Enzim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Biokimia Pangan Enzim"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1. Latar Belakang Percobaan

Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup. Sekarang, kira-kira lebih dari 2000 enzim telah teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam sistem hidup. Enzim Amilase adalah suatu komponen yang sangat penting saat proses pencernaan makanan. Tanpa adanya enzim ini karbohidrat yang kita konsumsi tidak akan bisa berubah menjadi gula yang nanti pada akhirnya diubah menjadi ATP yang sangat penting dalam metabolisme makhluk hidup. Selain berperan dalam proses pencernaan amilase juga memiliki banyak peranan penting lainnya baik yang bisa dimanfaatkan dalam bidang industri, kesehatan maupun untuk pembuatan makanan. (Wirahadikusumah, 1989)

Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara konstan). Dapat dikatakan bahwa hubungan antara konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus. (Anonim, 2012)

1.2. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim.

1.3. Prinsip Percobaan

(2)

1.4. Reaksi Percobaan

Gambar 5. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Enzim

(3)

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam Uji Spesifikasi Enzim adalah apel, kacang koro, dan pear. Dengan substrat urea dan katekol, serta aquadest.

2.2. Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam Uji konsentrasi enzim adalah pipet tetes, dan tabung reaksi.

2.3. Metode Percobaan

Simpa di suhu kamar Masing- masing 1 ml

A B Amati warna tiap

tabung

(4)

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan, (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim ekstra

k

Konsentrasi enzim substrat warna hasi

l

5 tetes 10 tetes Coklat ++ Kurang

aktif bekerja 1 tetes 14 tetes Coklat

transpar

5 tetes 10 tetes Ungu ++ Kurang

aktif bekerja

1 tetes 14 tetes Ungu

transpar an

+ Tidak

(5)

P

5 tetes 10 tetes Coklat ++ Kurang

aktif bekerja 1 tetes 14 tetes Coklat

transpar an

+ Tidak

aktif bekerja Sumber : Sarah, Nur, Monica Kelompok F, Meja 13, 2014

(6)

3.2. Pembahasan

Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein oleh Sumner pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi urease dari ‘kara pedang’ (jack bean). Urease adalah enzim yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3. Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunitz dapat mengisolasi pepsin, tripsin , kimotripsin. Selanjutnya makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikkan bahwa enzim tersebut ialah suatu protein. (Poedjiadi, 1994)

Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara konstan). Dapat dikatakan bahwa hubungan antara konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus. Kecepatan reaksi suatu enzim satu dengan yang lain berbeda-beda meskipun mempunyai konsentrasi enzim yang sama. Konsentrasi enzim yang sangat tinggi dalam suatu sistem yang kompleks akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi. (Anonim, 2012)

(7)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu, konsenterasi enzim, konsenterasi substrat, suhu, pengaruh pH, dan pengaruh inhibitor. (Poedjiadi, 1994)

Seperti halnya pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada konsenterasi enzim tersebut. Pada suatu konsenterasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsenterasi enzim. (Poedjiadi, 1994)

Pada umumnya terdapat 2 mekanisme kerja enzim dalam mempengaruhi reaksi katalis, yaitu:

1. Enzim meningkatkan kemungkinan molekul-molekul yang bereaksi saling bertemu dengan permukaan yang saling berorientasi. Hal ini terjadi sebab: enzim mempunyai suatu afinitas yang tinggi terhadap substrat dan mempunyai kemampuan mengikat substrat walaupun bersifat sementara. Penyatuan antara substrat enzim tidak seenaknya, melainkan substrat terorientasi seczra tepat untuk terjadi reaksi.

2. Pembentukkan ikatan yang sementara (biasanya ikatan nonkovalen) antara substrat dengan enzim menimbulkan penyebaran electron dalam molekul substrat dan penyebaran ini menyebabkan suatu regangan pada ikatan kovalen tersebut menjadi mudah terpecah. Para ahli biokimia menamakan keadaan dimana terjadi regangan ikatan molekul substrat setelah berinteraksi dengan enzim disebut, pengaktifan substrat.

Dapat disimpulkan bahwa enzim mempercepat laju reaksi agar keseimbangan reaksi (equilibrium) tercapai, tetapi tidak mempengaruhi konstanta keseimbangan. (Yuniastui, 2006)

(8)

baik bentuk maupun muatannya merupakan pasangan atau komplementer dari substrat tersebut. (Yuniastuti, 2006)

Gambar 9. Cara Kerja Enzim Teori Kunci Gembok dan Teori Kecocokan Induksi.

Model “anak kunci dan kunci” menerangkan adanya kespesifikan suatu enzim, karena senyawa yang tidak cocok bentuknya dengan tempat aktif, baik karena terlalu besar maupun karena terlalu kecil tidak dapat terikat pada tempat aktif. (yuniastuti, 2006)

(9)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi enzim pada sampel ekstrak apel (15 tetes) lebih aktif bekerja pada substrat katekol dibandingkan dengan yang konsentrasinya lebih sedikit dan ditambahkan aquadest. Begitupun pada sampel yang lain, yang konsentrasi ekstraknya lebih banyak yang lebih aktif bekerja pada substratnya.

4.2. Saran

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pengertian Enzim,

http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/pengertia n-enzim.html, Diakses : 27 April 2014

Poedjadi, Anna, dkk. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press: Jakarta

(11)

LAMPIRAN

ekstrak Konsentrasi enzim substra

t

hasil keterangan

ekstrak aquades

t

Apel 15 tetes - katekol +++ Aktif bekerja Apel 5 tetes 10 tetes katekol ++ Kurang aktif

bekerja Apel 1 tetes 14 tetes katekol + Tidak aktif

bekerja Buah pir 15 tetes - katekol +++ Aktif bekerja Buah pir 5 tetes 10 tetes katekol ++ Kurang aktif

bekerja Buah pir 1 tetes 14 tetes katekol + Tidak aktif

bekerja Kacang

koro pedang

15 tetes - Urea +++ Aktif bekerja

Kacang koro pedang

5 tetes 10 tetes Urea ++ Kurang aktif bekerja

Kacang koro pedang

1 tetes 14 tetes Urea + Tidak aktif bekerja

(12)

LAMPIRAN

APEL

Kandungan Gizi :

Informasi Gizi per 1 sedang (diameter 7 cm) (kira-kira 3 per 450 g)

Energi 301 kj

72 kkal

Lemak 0,23 g

Lemak Jenuh 0,039 g Lemak tak Jenuh

Ganda 0,07 g

Lemak tak Jenuh

Tunggal 0,01 g

Kolesterol 0 mg

Protein 0,36 g

Karbohidrat 19,06 g

Serat 3,3 g

Gula 14,34 g

Sodium 1 mg

(13)

KACANG KORO

Kandungan Gizi :

Informasi Gizi per 1porsi,70g (70g)

Energi 1423 kj

340 kkal

Lemak 15 g

Lemak Jenuh 7 g

Protein 17 g

Karbohidrat 36 g

Serat 5 g

Gula 10 g

(14)

PEAR

Kandungan Gizi :

Informasi Gizi per 1 sedang (sekitar 2-1/2 per

450 g)

Energi 402 kj

96 kkal

Lemak 0,2 g

Lemak Jenuh 0,01 g Lemak tak Jenuh

Ganda 0,048 g

Lemak tak Jenuh Tunggal

0,043 g

Kolesterol 0 mg

Protein 0,63 g

Karbohidrat 25,66 g

Serat 5,1 g

Gula 16,27 g

Sodium 2 mg

Gambar

Gambar 6. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Enzim
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
Gambar 7. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
Gambar 8. Hubungan laju reaksi dengan konsentrasi beberapa enzim.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan yang lebih mendalam mengenai distribusi enzim didlaam sel menjadi sangat penting guna pemahaman mekanisme penyakit beserta terapinya.(Mentgomery,Rex. Enzim

Uji biuret ini untuk membuktikan bahwa komponen utama penyusun enzim saliva adalah protein, dan terbukti pada percobaan ini didapat hasil positif yang ditandai dengan timbulnya

Senyawa kimia yang tidak terlalu memiliki kemampuan mengubah bentuk molekulnya sehingga menyerupai substrat dan bersaing dengan substrat untuk berikatan pada sisi aktif enzim.

pH optimum dari enzim amylase misalnya dapat diperoleh dengan menentukan jumlah milligram gula yang terbentuk dari beberapa reaksi yang menggunakan

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk

Bila konsentrasi substart diperbesar makin banyak substrat yang dapat berhubungna dengan enzim bagian aktif tersebut dengan demikian konsentrasi kompleks enzim

d Menyiapkan 3 tabung reaksi yaitu tabung I untuk uji enzim aktif, tabung II sebagai control-1 enzim inaktif, dan tabung III sebagai control-2 blanko/tanpa enzim e Pada tabung I dan II