ENZIM
Enzim :
adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentuNote : kini ditemukan beberapa molekul RNA yang memiliki sifat katalitik disebut ribozim
Keistimewaan enzim sebagai katalis
- Daya katalitik sangat tinggi (mempercepat reaksi 108 – 1020 kali) - Spesifitas terhadap substrat sangat tinggi
- Tidak membentuk produk samping
- Bekerja pada kondisi (suhu, pH) yang normal atau tidak ekstrim (“milk conditions”)
terikat pada satu atau lebih zat-zat yang bereaksi. Dengan demikian enzim menurunkan barier energi (jumlah energi aktivasi yang diperlukan) dari reaksi, sehingga reaksi dapat berlangsung dengan cepat
E + S
K1ES P + E
K2
K3
lok dan key
karena enzim bekerja sangat spesifik substrat yang tidak sesuai tidak dikatalisis
protein katalis
Agen kimia yang mengubah kecepatan reaksi tanpa ikut dalam
reaksi dan tanpa berubah akibat reaksi tersebut, akan tetapi dibuat
tersedia berulangkali untuk
melakukan katalisis reaksi berikutnya enzim
Berdasarkan
pengaruhnya terhadap energi aktivasi yang dibutuhkan setiap reaksi
kimia Mampu melakukan
Energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul senyawa reaktan (substrat) Menurunkan batasan
energi aktivasi yang dibutuhkan untuk
memulai reaksi Peranan
Energi bebas
Perkembangan reaksi Awal
Akhir
Dengan katalisis tanpa katalisis
Keterangan
Ea : energi aktivasi Ea
Ea
G
Reaksi katalitik yang dilakukan oleh enzim
Enzim tidak ikut bereaksi ?
Katalisis oleh enzim 2 mekanisme
1. Enzim meningkatkan kemungkinan bertemunya molekul potensial yang akan bereaksi karena enzim mempunyai afinitas yang tinggi terhadap substrat
2. Terjadinya ikatan sementara (non kovalen seperti ikatan hidrogen, ikatan ion) antara enzim dan substrat yang menyebabkan suatu redistribusi elektron dalam molekul substrat. Redistribusi
menyebabkan adanya tekanan pada ikatan kovalen spesifik dalam substrat yang akhirnya mengakibatkan pemutusan ikatan.
Kegunaan enzim
• Proses kimia dan biokimia manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, mikroorganisme
• Rekayasa genetik enzim retriksi, ligase, DNA polimerase, RNAase, fosfatase
• Industri sebagai katalis anorganik, obat-obatan (kedokteran), pengolahan makanan dan minuman, analisis kimia, bahan ditergen
Bagian-bagian enzim Enzim (protein)
+
kofaktor
Apoenzim (apoprotein) Kofaktor Koenzim
Gugus prostetik Holoenzim (holoprotein)
1. Apoenzim : bagian protein suatu enzim (memerlukan kofaktor untuk aktivasi)
2. Kofaktor : komponen (organik maupun anorganik) berberat molekul rendah, tahan panas, yang diperlukan untuk aktivasi enzim (meliputi koenzim dan gugus prostetik)
3. Koenzim : kofaktor organik yang diperlukan untuk kerja enzim (sering berupa vitamin)
4. Gugus prostetik : ion logam yang diperlukan untuk aktivitas enzim dan terikat kuat pada bagian protein suatu enzim
5. Holoenzim : enzim yang strukturnya sempurna (dengan koenzim atau ion logam) dan bersifat aktif
vitamin Bentuk koenzim (bentuk aktif))
Jenis reaksi (proses) yang dilangsungkan
Tiamin Riboflavin
Asam nikotinat Asam pantotenat Piridoksin
Biotin
Asam folat Vitamin B12 Asam askorbat Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E Vitamin K
Tiamin pirofosfat FMN, FAD
NAD+ ,NADP+ Koenzim A
Piridoksal fosfat Biositin
Asam tetrahidrofolat
Doksiadenosil kobalamin Tidak diketahui
Retinal
1,25-dihidroksikole- kalsiferol
Tidak diketahui Tidak diketahui
Dekarboksilasi asam α-keto Reaksi redoks
Reaksi redoks
Transfer gugus asil Transfer gugus amino Transfer CO2
Transfer gugus 1-karbon Pemindahan 1,2 hidrogen
Kofaktor pada reaksi hidroksilasi Siklus penglihatan
Regulasi metabolisme Ca2+
Perlindungan lipida membran Kofaktor pada reaksi karboksilasi
Vitamin, koenzim (bentuk aktif) dan fungsi enzim
Logam Enzim Fe2+ atau Fe3+
Cu2+
Zn2+
Mg2+
Mn2+
K+ Ni2+
Mo Se
Sitokrom oksidase Katalase
Peroksidase
Sitokrom oksidase DNA polimerase Karbonan anhidrase Alkohol dehidrogenase Heksokinase
Glukosa 6-fosfatase Arginase
Piruvat kinase Urease
Nitrat reduktase
Glutation perosidase
Gugus prostetik (unsur anorganik)
Menurut “Commission on enzymes of the international union of biochemistry” enzim dikelompokkan berdasarkan reaksi biokimia yang dikatalisis dengan nomor kode sebagai kunci
No Kelas Jenis reaksi yang dikatalisis
1 2 3 4 5
6
Oksidoreduktase Transferase
Hidrolase Liase
Isomerase
ligase
Pemindahan elektron
Pemindahan gugus fungsional
Reaksi hidrolisis (pemindahan gugus fungsional ke air) Penambahan gugus ikatan ganda dan sebaliknya
Pemindahan gugus di dalam molekul, menghasilkan bentuk isomer
Pembentukan ikatan C—C, C—S, C—O, C—N oleh
reaksi kondensasi yang terkait dengan penguraian ATP
Klasifikasi enzim berdasarkan 1. Reaksi yang dikatalisis
2. Tempat bekerjanya 3. Biosintesisnya
4. Fungsinya
5. Komponen penyusunnya
Kelas 1 oksidoreduktase
Subkelas : 1. bekerja pada gugus CH—OH (substrat donor) 2. gugus aldehid
3. gugus CH—CH
4. gugus CH—NH (amina primer) 5. gugus CH—NH- (amina 2°) 6. g NADH/NADPH
7. dst
Sub subkelas : 1. NAD+ atau NADP+ sebagai penerima 2. sitokrom
3. oksigen
dst. Senyawa penerima lainnya contoh
Berdasarkan tempat bekerja
1. Endoenzim menghidrolisis/memecah dari bagian tengah makromolekul
contoh α amilase memecah ikatan glikosida α 1-4 endoglukosidase 2. Eksoenzim menghidrolisis/memecah dari bagian ujung
makromolekul
contoh ß-amilase memecah ikatan glikosida α 1-4 eksoglukosidase Berdasarkan biosintesisnya
1. Enzim konstitutif enzim diproduksi setiap saat
contoh umumnya enzim yang berperan dalam metabolisme 2. Enzim induktif dikeluarkan apabila ada inducer
contoh enzim pencernaan (amilase, lipase, protease)
Enzim Protein
Kemampuan untuk katalisis sangat berkaitan dengan struktur molekul protein
Struktur tersier/kuarterner
berubah Aktivitas enzim
hilang
Faktor lingkungan seperti pH dan suhu
enzim
Sisi aktif
Substrat Ex. sukrosa ikatan
H2O
Substrat mengikat
enzim, menjadi komplek enzim-substrat
Ikatan dari substrat dan enzim menyebabkan ikatan sukrosa terlepas menjadi glukosa fruktusa
Produk dilepas dan enzim bebas
mengikat substrat yang lainnya
glukosa
fruktosa
Sisi aktif
Dibentuk oleh sejumlah residu asam amino yang cabang sampingnya mempunyai 2 peranan :
1. Untuk menarik dan mengorientasikan substrat dengan cara yang khas pada sisi aktif tersebut (asam amino demikian disebut
residu kontrol, serta menyebabkan kespesifikan substrat)
2. Ikut serta dalam pembentukan ikatan sementara dengan molekul substrat, ikatan yang membuat substrat bermuatan, memasukkan tekanan dalam ikatan tertentu dan memulai terjadinya perubahan katalitik (asam amino tersebut disebut residu katalitik)
Residu kontrol Residu katalitik
+
Sisi aktifFaktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim 1. Suhu dan pH
0 10 20 30 40 50
Laju reaksi (IU/menit)
0 3 6 9 12
Suhu pH
Laju reaksi (IU/menit)
Suhu dan pH faktor penting aktivitas enzim (karena protein).
Aktivitas enzim meningkat sejalan dengan peningkatan suhu lingkungan karena tumbukan antara substrat dengan sisi aktif meningkat seiring dengan meningkatnya pergerakan molekul.
Kemampuan kerja enzim akan menurun di atas suhu tertentu, karena panas menganggu ikatan hidrogen, ion dan berbagai ikatan yang menstabilkan bentuk aktif enzim sehingga enzim (merupakan protein) mengalami proses denaturasi. Setiap enzim mempunyai suhu dan pH optimum kecepatan reaksi mencapai titik tertinggi, jumlah molekul yang berikatan dengan sisi aktif mencapai titik tertinggi tanpa terjadi proses denaturasi protein enzim
2. Konsentrasi enzim dan substrat
Laju reaksi (IU/menit)
Laju reaksi (IU/menit)
Konsentrasi substrat Konsentrasi enzim
3. Konsentrasi inhibitor
Inhibitor kompetitif
Inhibitor non kompetitif Inhibitor kompetitif :
Senyawa kimia yang tidak terlalu memiliki kemampuan mengubah bentuk molekulnya sehingga menyerupai substrat dan bersaing dengan substrat untuk berikatan pada sisi aktif enzim
Proses penghambatan ini dapat diatasi dengan meningkatkan konsentrasi substrat
Contoh : kerja enzim dehidrogenase suksinat dihambat oleh anion suksinat, oksaloasetat
Inhibitor non kompetitif :
Senyawa kimia yang tidak bersaing dengan substrat untuk
berikatan pada sisi aktif enzim melainkan berikatan dengan enzim dan mengubah bentuk molekul enzimnya. Kondisi ini
menyebabkan terjadi perubahan sisi aktif sehingga enzim tidak dapat menggunakan sisi aktifnya untuk berikatan dengan substrat Contoh : enzim dehidratase L-treonin oleh L-isoleusin
4. Modulator (aktivator/represor)
yang berperan sebagai modulator (pengatur) seperti : - Ion atau molekul yang membantu kerja enzim atau
disebut juga kofaktor
- Enzim regulatori (enzim pengatur)
yaitu enzim pemacu yang menentukan kecepatan keseluruhan urutan reaksi, karena enzim ini
mengkatalisis tahap yang paling lambat atau tahap penentu kecepatan. Disamping mempunyai fungsi katalitik enzim ini juga mampu meningkatkan atau
menurunkan aktivitas katalitik sebagai respon terhadap isyarat tertentu
5. Waktu
Tergantung kebutuhan berapa lama enzim mengkatalisis substrat untuk katalisis partial/sempurna
Enzim alosterik (pengatur bukan kovalen)
Enzim pengatur kovalen