Enzim adalah protein dengan fungsi katalik yang sangat khsusus,diproduksi oleh semua organisme hidup.
Enzim bertanggung jawab atas banyak reaksi biokimia penting dalammikroorganisme, tumbuhan, hewan,dan manusia. enzim terdiridari protein yang dibentuk oleh rantaiasam amino linier panjang yangdihubungkan oleh ikatan peptida, tetapi mereka berbeda fungsinya karena memiliki kemampuan unik untuk memfasilitasi reaksi biokimia tanpamengalami perubahan itu sendiri.Enzim penting untuk semua prosesmetabolisme, tetapi tidak hidup(Christy dkk, 2014). Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis untuk proses biokimia(Kusumaningrum dkk, 2019).
Pada awalnya, enzim dikenal sebagai protein oleh Sumner ( 1926 ) yang telah berhasilmengisolasi urease dari tumbuhan kara pedang. Urease adalah enzim ysng dapat menguraikan ureamenjadi CO2 dan NH3.
Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunits dapat mengisolasi pepsin,tripsin, dan kinotripsin.
Kemudian makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikanbahwa enzim tersebut ialah protein
Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 10 kali lebih cepat dibandingkan ketika reaksi tersebut tidak menggunakan katalis. Seperti katalis lainnya, enzim juga menurunkan atau memeperkecil energi aktivasi suatu reaksi kimia. Dalam raksi tersebut enzim mengubah senyawa yang selanjutnya disebut substrat menjadi suatu senyawa yang baru yaitu produk, namun enzim tidak ikut berubah dalam reaksi tersebut (Supriyatna et al., 2015).
Tipus 2.1 Enzim
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Enzim merupakan biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu dan inilah yang menjadi ciri khas enzim. Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat (Wahyudiati, 2017).
2.1.1 Sifat-Sifat Enzim
Sifat-Sifat Enzim Menurut Wahyudiati (2017), sifat enzim sebagai katalis yaitu:
1. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi. Artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.
2. Efektif, kecepatan reaksi lebih tinggi dengan faktor 106-1012 kali.
3. Tepat, kerja enzim memiliki kapasitas pengaturan baik.
4. Spesifik, substrat dan produk yang sihasilkan spesifik dan tanpa terjadinya reaksi maupun produk samping. Enzim bekerja secara spesifik Artinyenzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja.
5. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
6. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
7. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga ercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa- senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan enzim
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan enzim dalam mengkatalisis reaksi kimia lazim disebut aktivitas enzim. Aktivitas enzim dapat dihitung dengan mengukur jumlah produk yang terbentuk, atau dengan menghitung jumlah pengurangan substrat dalam satuan waktu tertentu. Aktivitas enzim dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, suhu, Ph, kadar substrat, inhibitor, toksik enzim, dan kadar enzim (Salwanee et al, 2013).
2.3 enzim amilase
Amilase adalah enzim hidrolase glikosida yang mengkatalisis pemecahan pati menjadi gula sederhana.
Enzim amilase yang banyak digunakan di industri yaitu alfa-amilase yang bekerja memecah pati secara acak dari tengah atau bagian dalam molekul pati . Seiring dengan meningkatnya
penggunaan amilase, maka perlu dieksplor sumber amilase dari sumber yang mudah didapat (Isti’anah et al., 2020). Enzim amilase dapat diperoleh dari tanaman, hewan, maupun
mikroorganisme. Sumber enzim amilase yang mudah diperoleh dari sekitar adalah dari biji tanaman dan kecambah, seperti biji nangka, jagung, dll .
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil perubahan warna pada bahan kacang hijau dari hitam menjadi coklat kehijauan dan pada bahan taoge dari kuning ke kuning kecoklatan.Hal ini tidak selaras dengan literatur terdahulu oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa praktikum yang dilakukan tidak berhasil.
Ekstrak kacang hijau dan taoge mengandung amilase. Enzim amilase adalah enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis pati menjadi glukosa. Larutan amilum adalah larutan yang mengandung pati. Larutan buffer adalah larutan yang berfungsi untuk menjaga pH larutan agar tetap konstan. Larutan iod adalah larutan yang mengandung ion iodida.Saat ekstrak kacang hijau dan taoge ditambah larutan amilum dan buffer, enzim amilase akan menghidrolisis pati menjadi glukosa. Glukosa adalah senyawa yang dapat bereaksi dengan ion iodida membentuk kompleks berwarna biru.Oleh karena itu, jika ekstrak kacang hijau dan taoge ditambah larutan amilum dan buffer kemudian diteteskan larutan iod, maka akan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi biru. Perubahan warna ini menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi hidrolisis pati oleh enzim amilase (Muliasari, 2022)
Prinsip uji aktivitas enzim amilase, enzim bekerja dengan mengurangi energi aktivitas dari substrat tertentu. Mekanisme kerja enzim yaitu dengan terikat sementara ke substrat untuk membentuk sebuah kompleks enzim substrat yang lebih tidak stabil disbanding substrat berdiri sendiri, ini menyebabkan substrat mudah bereaksi, dengan demikian substrat tereaksitasi ke tingkat energy yang lebih rendah dengan membentuk reaksi yang baru. Selama berlangsungnya reaksi enzim dilepaskan dalam keadaan
tidak berubah. Pelepasan enzim tetap utuh sehingga bisa terus bereaksi dengan menyebabkan enzim tetap efektif meski dalam jumlah yang sangat kecil. Kegiatan enzim berlangsung dengan baik jika kondisi lingkungannya mendukung (Saurmauli, 2015). Aktivitas enzim amilase dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pH, suhu, inhibitor, konsentrasi substrat dan konsentrasi enzim.
Saurmauli, Ompu sunggu. 2015. Kajian Biomedik Enzim Amilase dan Pemanfaatannya dalam Industri (1- 17).
Muliasari, H., & Permatasari, L. (2022). Studi awal uji aktivitas enzim amilase dari tumbuhan secara kualitatif berdasarkan perbedaan suhu dan konsentrasi substrat. Journal of Agritechnology and Food Processing, 2(1), 29-34.
Christy, B.P., Kavitha, S. 2014. Role of Enzymes.International Journal of Recent Scientific Research. Vol 5 (6).
Kusumaningrum, A., Gunam, W., Wijaya, M. 2019. Optimasi Suhu dan pH TerhadapAktivitas Enzim Endoglukanase Menggunakan Response Surface Methodology (Rsm).Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. Vol 7 (2).
Supriyatna, A., Amalia, D., Jauhari, A., Holydaziah, D. 2015. Aktivitas Enzim Amilase,Lipase, dan Protease dari Larva.Jurnal Ilmu Pengetahuan. Vol 9 (2).
Wahyudiati, D. 2017. Biokimia. Leppim Mataram.
Salwanee, S., Wanaida, W. M., Mamot, S., Maskat, M. Y., & Ibrahim, S. (2013). Effects of Enzyme Concentration, Temperature, pH and Time on the Degree of Hydrolysis of Protein Extract from Viscera of Tuna. Sains Malaysian, 42(3):279-287.
Istia'nah, D., Utami, U., & Barizi, A. (2020). Karakterisasi Enzim Amilase dari Bakteri Bacillus megaterium pada Variasi Suhu, pH dan Konsentrasi Substrat. Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya, 2(1), 11-17.