• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN PT. CITRA SUKAPURA MEGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN PT. CITRA SUKAPURA MEGAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN PT. CITRA SUKAPURA MEGAH

INFLUENCE OF JOB SATISFACTION TO ORGANIZATIONAL COMMITMENT AT PT.

CITRA SUKAPURA MEGAH

Sandrina Wina Pratiwi Puteri1, M. Yahya Arwiyah2

1Universitas Telkom, sandrina.wina@gmail.com 2Universitas Telkom, yahya@telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK

Tercapai atau tidaknya visi dan misi perusahaan akan sangat tergantung pada komitmen sumber daya manusia dengan organisasinya. Sehingga, perusahaan membutuhkan individu yang memiliki komitmen yang tinggi, untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja. Oleh karena itu, kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penitng yang mempengaruhi kepuasan hidup. Oleh sebab itu organisasi harus menciptakan kepuasan kerja bagi karyawannya untuk menumbuhkan sikap berkomitmen tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kondisi kepuasan kerja (X) dan komitmen organisasional (Y) pada karyawan PT. Citra Sukapura Megah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal. Penelitian ini menggunakan sampling jenuh, dimana jumlah sampel yang ada sebanyak 31 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan kepuasan kerja karyawan di PT. Citra Sukapura Megah berada pada kategori puas (77,56%) dan komitmen organisasional pada kategori tinggi (77,07%). Kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasional sebesar 33,7% dan sisanya 66,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainyang tidak diteliti.

Kata Kunci: Sumber Daya Manusia, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional

ABSTRACT

Reached vision and mission of the company will depend on the employee’s commitment. So, organization need’s individu has commitmen for their organization for achive the goals. The fact is people always wasting time in office. Therefore job satisfaction is the important factor for life satisfaction. So organization have to create job satisfaction for their employee or human resource for have a sense of organization commitment.The direction of this study was to determine the effect of job satisfaction (X) on organization commitment (Y) at the PT. Citra Sukapura Megah. This research is a quantitative study with a causal approach. The number of samples taken in this study were 31 respondents to the determination of the sample using saturation sampling. . Analysis of the data used is descriptive analysis and simple linear regression analysis. The results showed job satisfaction of employees in star hotels are in good category (77,56%) and the organization commitmen are in good category (77,07%). Employee satisfaction influence the organization commitment by 33,7% and the remaining 66,3% is influenced by other factors which are not not studied.

Keyword : Human Resources, Job Satisfaction, Organization commitment

PENDAHULUAN

Organisasi dapat dikatakan berhasil, dapat dilihat dari bagaimana perusahaan mengelola sumber daya manusia yang telah dimiliki. Saat ini masalah sumber daya manusia dianggap sangat penting dalam

(2)

menentukan hasil akhir dari perkembangan organisasi. Hal tersebutlah yang membuat perusahaan untuk mempertimbangkan bahwa sumber daya manusia yang dimilikinya sebagai aset penting. Seorang karyawan satu dengan yang lainnya tidak akan sama tingkat komitmen yang dimilikinya. Hal inilah yang menjadi dasar permasalahan dalam menjalankan pekerjaan dalam suatu perusahaan. Karyawan akan menunjukkan komitmennya untuk tetap loyal pada perusahaan jika kepuasan kerja diperolehnya, sementara ketidakpuasan akan berpengaruh pada keluarnya pegawai, tingkat kehadiran yang rendah serta sikap negatif lainnya. Menurut Davis dan Newstrom (1989:105)[1] . Ketika seorang karyawan tidak puas dengan pekerjaannya keterlibatan kerja menjadi berkurang, komitmen pada organisasi rendah, suasana sangat negatif, dan serangkaian akibat negatif lainnya akan muncul.

Tabel 1 Data Turnover

Sumber: Data Internal Perusahaan

Berdasarkan data yang diperoleh secara keseluruhan karyawan yang bekerja di PT. Citra Sukapura Megah tidak ada yang berstatus sebagai karyawan tetap. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa karyawan yang keluar terbanyak ada di tahun 2015 yaitu sebanyak dua orang. Mengingat organisasi ini yang kecil, dengan jumlah seluruh karyawannya sebanyak 31 orang, maka untuk turnover di PT. Citra Sukapura Megah dikatakan cukup rendah. Bahkan di tahun sebelumnya PT. Citra Sukapura Megah tidak mengalami turnover karyawan.

Berdasarkan interview dengan salah seorang staff Human Resource, terkait dengan turnover karyawan dan kepuasan kerja, menyatakan bahwa selama ini PT. Citra Sukapura Megah tidak pernah membuka open recruitment untuk menggantikan karyawan yang resign atau keluar. Dikarenakan semenjak PT. Citra Sukapura Megah berdiri tidak ada perputaran karyawan (turnover) yang sangat signifikan. Turnover karyawan, baru terjadi pada tahun 2015. Hal inilah yang ingin diketahui oleh peneliti untuk mengetahui, apakah faktor kepuasan kerja memiliki pengaruh dalam menimbulkan rasa komitmen yang dimiliki oleh karyawan PT. Citra Sukapura Megah, sehingga turnover karyawan di PT. Citra Sukapura Megah cukup rendah. Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Pada Karyawan PT. Citra Sukapura Megah”.

KAJIAN LITERATUR Sumber Daya Manusia

Menurut Sonny Sumarsono (2003:4), Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.

Tahun Jumlah Pegawai

2011 -

2012 -

2013 -

2014 -

2015 2

2016 (s/d September)

1

(3)

Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2003:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawaan dan masyarakat. Manajemen sumber daya manusia adalah bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peran manajemen manusia dalam organisasi perusahaan.

Kepuasan Kerja

Menurut Locke (dalam Luthans 2006:243)[2] kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.

Menurut Smith, Kendall & Hulin dalam Luthans (2006:243)[2] menyatakan selama bertahun-tahun lima dimensi pekerjaan telah diidentifikasi untuk mempresentasikan karakteristik pekerjaan yang paling penting dimana karyawan memiliki respon afektif. Kelima dimensi tersebut adalah :

Pekerjaan itu sendiri, adalah pandangan karyawan mengenai pekerjaannya sebagai pekerjaan yang menarik, melalui pekerjaan tersebut karyawan memperoleh kesempatan untuk belajar, dan memperoleh peluang untuk menerima tanggung jawab

Gaji/Pendapatan, adalah persepsi karyawan bahwa besarnya gaji yang mereka terima bersifat adil, memenuhi kebutuhan hidup, dan segaris dengan pengharapan mereka. Adil yang didasarkan sesuai dengan tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas.

Promosi, adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan yang lain yang lebih tinggi. Promosi akan memberikan kesempatan untuk pengembangan diri, tanggung jawab yang lebih besar, dan status sosial yang meningkat. Apabila promosi dibuat dengan cara yang adil dan sesuai yang diharapkan para karyawan.

Supervisi/Pengawasan, adalah tugas pengawasan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi kepemimpinan, yaitu usaha mempengaruhi kegiatan bawahan melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan organisasi melalui pemberian masukan, kepedulian, motivasi serta pemberian kepercayaan dalam pengambilan keputusan, dari pemimpin kepada bawahan yang diharapkan mampu memacu karyawan untuk mengerjakan pekerjaannya secara baik

Rekan kerja, menjalin hubungan baik dengan rekan kerja, saling bekerja sama antara rekan kerja atau kelompok kerja adalah sumber kepuasan kerja bagi pekerja secara individual. Hubungan yang terjalin dengan baik dalam kelompok kerja dapat dilihat dalam memberikan dukungan, nasehat atau saran, sikap saling tolong menolong antara sesama rekan kerja sehingga membuat suasana dalam bekerja lebih menyenangkan.

Komitmen Organisasional

Komitmen Organisasional dapat didefinisikan sebagai tingkat sampai dimana seorang pegawai mengidentifikasi dirinya dengan organisasi dan tujuan organisasi, serta harapan pegawai untuk bertahan dalam organisasi (Robbins, 2008:140)[3]. Komitmen organisasional ini teridentifikasi dalam tiga komponen yaitu:

Komitmen Afektif

Komitmen yang mengacu pada keterikatan emosional (perasaan ingin tinggal bekerja di perusahaan), identifikasi, dan keterlibatan karyawan kepada organisasinya.

Komitmen Kontinuans/Berkelanjutan

Komitmen yang mengacu pada kesadaran akan kerugian yang akan timbul jika karyawan meninggalkan organisasinya. Individu mempertimbangkan kembali keuntungan atau kerugian

(4)

yang telah ia berikan kepada organisasi sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan organisasi atau tidak.

Komitmen Normatif

Komitmen yang mengacu pada perasaan karyawan akan kewajiban untuk tetap bertahan dalam organisasi. Individu merasa bahwa ada kontak psikologis atara dirinya dengan organisasi. Kontak psikologis ini berarti bahwa individu memiliki kesamaan nilai dengan organisasi. Selain itu, individu juga merasa organisasi telah memberi banyak bantuan kepada dirinya, yang hanya dapat dibalas dengan kesetiaan pada organisasi. Sehingga ia akan merasa telah melanggar kontrak itu ketika meninggalkan organisasi.

Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasional

Menurut Smith, Kendall & Hulin dalam Luthans (2006:243)[2] variabel yang positif terhadap kepuasan kerja yaitu tipe pekerjaan itu sendiri, gaji/upah, kesempatan dapat promosi, atasan mereka dan rekan kerja dapat terpenuhi maka komitmen terhadap komitmen organisasi akan timbul, sehingga kepuasan akan berdampak terhadap komitmen organisasi.

Kerangka Pemikiran

Model kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1:

Gambar 1 Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan kausal. Menurut Sugiyono (2014:13)[4] metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian kausal adalah penelitian yang meneliti hubungan yang bersifat sebab akibat yang dimana terdapat variabel independen (atau variabel yang mempengaruhi dan dependen (dipengaruhi) Sugiyono, (2014:56)[4].

Teknik pengambilan sample menggunakan nonprobability sampling dengan metode sampel jenuh, dengan jumlah responden sebanyak 31 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier sederhana. Persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut:

Y = a + bx Keterangan:

Y= Komitmen Organisasional a = konstanta

x = kepuasan kerja b = koefisien regresi

Kepuasan Kerja (X) 1. Pekerjaan itu sendiri 2. Peluang promosi 3. Pengawasan (supervisi) 4. Rekan kerja

5. Gaji

Luthans (2011:142)

Komitmen Organisasional (Y) 1. Komitmen afektif 2. Komitmen normatif 3. Komitmen berkelanjutan

Mayer & Allen (dalam Luthans 2008:237) Vilares & Coelho

(2001:255)

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil uji deskriptif, variabel kepuasan kerja (X) dengan dimensi dari kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, peluang promosi, pengawasan(supervisi), rekan kerja, dan gaji sebagai berikut:

Pekerjaan itu sendiri

Hasil pengolahan data mengenai tanggapan responden terhadap pekerjaan itu sendiri menunjukan kategori setuju , yang berarti karyawan sudah mengasai dan menikmati pekerjaannya. Namun perusahaan perlu meningkatkan lagi dalam mengembangkan potensi karyawan di perusahaan dengan melakukan pelatihan atau training sesuai dengan minat yang dimiliki agar karyawan dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Peluang promosi

Hasil pengolahan data mengenai tanggapan responden terhadap kesempatan promosi menunjukkan kategori setuju, yang berarti karyawan sudah puas atas kesempatan promosi yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Namun perusahaan perlu mempertahankan rasa keadilan dan kesesuaian dalam memberikan kesempatan promosi kepada karyawan agar tidak terjadi kecemburuan antar sesama karyawan.

Pengawasan (supervisi)

Hasil pengolahan data mengenai tanggapan responden terhadap pengawasan (supervisi) menunjukkan kategori setuju, yang berarti karyawan sudah cukup merasa atasan peduli terhdap karyawan dan apa yang dikerjakan oleh karyawan tersebut. Akan tetapi perusahaan harus tetap meningkatkan hubungan baik yang terjadi antara atasan dan bawahannya. Agar bawahan juga dapat melaksanakan perintah dengan baik.

Rekan kerja

Hasil pengolahan data mengenai tanggapan responden terhadap rekan kerja menunjukkan kategori setuju, yang berarti karyawan sudah puas dengan rekan kerja yang berada disekitarnya dalam berinteraksi yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun tidak. Akan tetapi perusahaan harus tetap meningkatkan hubungan sesama karyawan agar karyawan juga nyaman dan merasa didukung oleh rekan-rekan kerjanya.

Gaji

Hasil pengolahan data mengenai tanggapan responden terhadap gaji menunjukan kategori setuju, yang berarti karyawan sudah puas atas gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan tersebut.

Dengan kata lain gaji yang diberikan sudah seimbang dengan besarnya tanggung jawab, resiko, atau tingkat keuntungan yang didapat perusahaan atas yang dikerjakan oleh karyawan.

Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2012:270)[5]. Hasil dari analisis regresi sederhana dapat dilihat pada tabel 4.1:

(6)

Tabel 2

Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.209 .466 2.593 .015

kepuasan kerja .577 .150 .580 3.836 .001

a. Dependent Variable: komitmen organisasi

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.1, dapat dirumuskan model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = 1,209+0,577X

Dari hasil persamaan tersebut, masing-masing variabel dapat diartikan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 1,209 menyatakan bahwa jika variabel bebas (X) bernilai nol dan tidak ada perubahan, maka komitmen organisasi akan tetap bernilai sebesar 1,209.

2. Nilai koefisien regresi X sebesar 0,577. Ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh secara positif terhadap komitmen organisasional atau dengan kata lain, jika variabel kepuasan kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka komitmen organisasional akan bertambah sebesar 0,577.

Uji Hipotesis

Untuk membuktikan apakah kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasional, maka dilakukan pengujian dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 : thitung < ttabel, kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasional.

H1: thitung> ttabel, kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasional.

Kriteria komitmen organisasional merupakan batasan dari nilai tabel dengan memperhatikan derajat kebebasan (dk) dan tingkat signifikansi sehingga dari batasan ini dapat disimpulkan apakah H0 diterima atau ditolak.

Berdasarkan tabel 2 harga thitung diperoleh sebesar 3,836. Sedangkan ttabel pada tingkat signifikansi 5%dan n=31 adalah 0,355. Karena thitung (3,836) > ttabel (0,355) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dari tabel tersebut juga diperoleh nilai signifikan sebesar 0,001 dimana nilai signifikansi penelitian < α, maka H0

ditolak dan H1 diterima.

Jadi berdasarkan pada hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95%

terdapat pengaruh dari kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pada karyawan PT. Citra Sukapura Megah. Hasil pengujian ini dapat diartikan bahwa dengan adanya rasa puas karyawan akan meningkatkan komitmen organisasional karyawan

Koefisien Determinasi

Setelah diketahui adanya pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pada karyawan PT. Citra Sukapura Megah, maka besarnya presentase pengaruh kedua variabel dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi dari hasil pengolahan data SPSS 22. Yang terdapat pada tabel berikut:

(7)

Tabel 3

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .580a .337 .314 .45491

a. Predictors: (Constant), kepuasan kerja b. Dependent Variable: komitmen organisasi

Berdasarkan tabel 4.3 didapat nilai R2 (R Square) sebesar 0,337. Jika dirubah kedalam bentuk persen maka nilai koefisien determinasi diperoleh sebesar 0,337 × 100% = 33,7%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pada karyawan PT. Citra Sukapura Megah sebesar 33,7% dan sisanya sebesar 66,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kepuasan kerja karyawan PT. Citra Sukapura Megah tergolong dalam kategori puas dengan tingkat kepuasan 77,56%. Kondisi komitmen organisasional pada PT. Citra Sukapura Megah dalam kategori tinggi dengan tingkat komitmen sebesar 77,07%. Dan berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh signifikan kepuasan kerja (X) terhadap komitmen organisasional (Y) pada karyawan PT. Citra Sukapura Megah. Besarnya pengaruh varibel kepuasan kerja (X) terhadap variabel komitmen organisasional (Y) terlihat dari nilai koefisien determinasi.

Besarnya nilai koefisien determinasi yang didapat adalah sebesar 33,7%, yang artinya bahwa besar pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap variabel komitmen organisasional pada karyawan PT. Citra Sukapura Megah sebesar 33,7% dan 66,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Saran bagi perusahaan, perusahaan perlu meningkatkan produktivitas karyawan agar dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan sehingga sistem gaji di PT. Citra Sukapura Megah dapat lebih baik lagi. Dan

pihak atasan hendaknya mencoba untuk lebih memberikan motivasi kepada karyawan, dan juga memberikan sedikit ruang kepada karyawan untuk dapat menyalurkan aspirasi mereka. Saran bagi penelitian berikutnya yaitu diharapkan dapat meneliti dengan variabel bebas lain diluar variabel yang mempengaruhi komitmen organisasional dikarenakan 66,3% yang dapat dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelititan ini seperti: stress kerja, budaya organisasi, kompensasi. Untuk penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan kerja, seperti pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan untuk keluar dari organisasi, pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas perusahaan, dan lain sebagainya.

REFERENSI

Davis, Keith,dan Newstorm. (1996). Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Tujuh. Jakarta: Erlangga.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh. Yogyakarta: Andi Offset.

Hasibuan, Malayu S.P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Robbins, Stephen. (2008). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. (2014). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

__________. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenaga kerjaan.

Jogyakarta : Graha Ilmu.

Ghozali, Imam (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima).

Semarang Universitas Diponegoro.s

(8)

BIODATA PENULIS

Sandrina Wina Pratiwi Puteri mahasiswi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom yang pada saat ini sedang dalam proses penyelesaian Tugas Akhir (Skripsi). Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dibidang Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga penelitian yang dilakukan dibidang ini berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Pada Karyawan PT. Citra Sukapura Megah”

Gambar

Tabel 1  Data Turnover

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan Laman Tulis Pesan Laman tulis pesan merupakan laman untuk mengirim pesan ke salah satu kontak yang telah tersimpan (pesan tunggal). Rancangan Laman Pesan Masuk Pada

Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan bahwa Pemerintah

Regresi kuantil merupakan teknik statistika yang digunakan untuk menduga hubungan antara variabel respon dengan variabel penjelas pada fungsi kuantil bersyarat

Sehingga hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu permainan edukatif efektif terhadap peningkatan minat belajar anak usia dini khususnya anak TK

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 Perencanaan pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Malang Pesantren Salafiyah Syafi‟iyah Nurul Huda Mergosono dan Pesantren

[r]

Sebagaimana dijelaskan di atas, dalam perspektif hukum Islam, makanan yang dikonsumsi mempersyaratkan dua hal; halal dan thayyib. Halal dari sisi keagamaan, thayyib dari

Limbah cair kelapa sawit memilik kandungan yang sangat tinggi bahan organik degradable, karena pada saat proses pengolahan ekstraksi minyak kelapa sawit tidak