• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana rencana yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana rencana yang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambilan keputusan kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana – rencana yang diharapkan, karena dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan saat ini, karena tujuan perusahaan dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai.

Perencanan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga seperti, pihak perbankan, investor, lembaga keuangan, dan sebagainya. Bantuan dana yang diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dana jangka pendek untuk modal kerja maupun jangka panjang untuk perluasan atau biaya investasi.

Dalam perencanaan bisnis harus diperhatikan strategi pengembangan produk dan strategi pemgembangan pasar. Strategi pengembangan produk maksudnya adalah seorang pebisnis harus bisa memberikan produk yang akan dijualk dipasar adalah produk yang berkualitas tinggi baik dari segi bahan, warna, motif dan harga. Sedangkan strategi pengembangan pasar adalah seorang pebisnis

harus bisa melihat pesaing – pesaing yang ada disekitarnya

(2)

yaitu memperhatikan lokasi/wilayah yang akan dijadikan sebagai tempat untuk mendirikan suatu usaha.

Dalam mendirikan suatu usaha seorang usahawan harus mempunyai trik – trik khusus agar produk yang di jualnya berhasil di pasar. Trik – trik tersebut antara lain, membuat pamplet nama agar nama toko dapat terlihat dengan mudah atau membuat sloga yang menarik bagi pelanggan, memberikan diskon harga kepada pelanggan jika membeli produk lebih dari 1 dan lainnya.

Oleh sebab itu seorang usahawan harus juga memperhatikan selera atau keinginan masyarakat pada saat ini di karenakan dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pakaian juga meningkat. Hal itu yang mendorong semakin berkembangnya cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang mode dan cara berpakaian, yang mendukung perkembangan pasar pakaian jadi yang cukup pesat. Konsep pemasaran sekarang ini menjadi lebih nyata diterapkan diberbagai macam jenis usaha yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya tingkat persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang potensial yang menjadi target market dari setiap jenis usaha yang ada.

Persaingan untuk memberikan yang terbaik oleh pelaku usaha kepada konsumen telah menempatkan peranan konsumen sebagai salah satu persoalan yang harus segera dapat ditangani dengan lugas oleh pelaku usaha baik dengan melakukan pendekatan secara individual maupun kelompok, sehingga dengan begitu para pelaku usaha dapat mengambil simpati para konsumen dan juga dapat

mempengaruhi pertimbangan mereka untuk dapat menerima produk

(3)

usaha yang dihasilkan sehingga dapat berpengaruh pada perilaku konsumen dalam pengambil keputusan mereka.

Adanya kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan yang meliputi berbagai hal, seperti gaya hidup, ekonomi, sosial, politik dan budaya, ikut mendorong sekaligus mempengaruhi model baru. Perubahan tren juga pasar merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan pasar terhadap jenis pakaian dan mode yang diinginkan masyarakat. Hanya dalam waktu 3 sampai 4 bulan, tren sudah berganti dengan yang baru. Pengaruh teknologi canggih seperti internet dan saluran TV satelit, memudahkan orang untuk memperoleh informasi yang luas dan cepat, termasuk mengenai mode. Konsumen didorong untuk menyesuaikan diri dengan trend yang berlaku saat ini dan menghindar dari sebutan ketinggalan mode.

Masyarakat senang memperhatikan tren busana. Gaya hidup seperti berakibat pada tingginya permintaan terhadap produk pakaian jadi khususnya untuk anak – anak.

Keberadaan Industri kecil dan menengah di setiap negara sangatlah besar peranannya dalam penyediaan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Walaupun kecil dalam skala jumlah pekerja, aset, dan omzet, namun karena jumlahnya yang sangat besar, maka peranan industri kecil dan menegah ini tetap sangat penting dalam menunjang tingkat ekonomi suatu daerah, wilayah, maupun negara. Industri kecil dan menengah yang lebih khusus bergerak di

(4)

bidang pakaian jadi dari bahan tekstil termasuk yang juga berperan besar dalam mengembangkan ekonomi suatu negara.

Industri pakaian jadi (cukup populer sebagai garmen) dari tekstil meliputi usaha produksi pakaian jadi dari tekstil, baik kain tenun maupun kain rajut yang dikerjakan dengan cara merancang pola, memotong, dan menjahit sehingga menjadi pakaian yang siap langsung dipakai misalnya dalam bentuk kemeja, celana, rok, blus dan lainnya. Secara lebih lengkap dinyatakan bahwa kelompok industi pakaian jadi adalah industri yang menghasilkan produk-produk berikut : Shirts (Kemeja), Trousers (celana panjang, pantalon), Blouses (Blus untuk

wanita), Dresses (Rok, Gaun, Pakaian).

Dalam setiap industri termasuk industri pakaian, penetapan harga juga merupakan salah satu kunci sukses dan sangatlah penting, karena memiliki dampak yang langsung. Penetapan harga yang dapat ditentukan dari alat, strategi dan taktiknya, mmenjadi sangat penting bagi keseluruhan bauran pemasaran dan merupakan alat yang sangat fleksibel, karena lebih mudah mengubah harga – harga dari pada mengubah produk yang sudah beredar atau jaringan distribusi.

Oleh karena itu perusahaan mendirikan usaha pakaian jadi yang dijalankan oleh Yuspika Meity, Amd. Perusahaan ini bergerak di bidang konveksi (pakaian jadi), dimana dikhususkan pada pakaian jadi anak-anak (perempuan). Usaha ini cukup berkembang di dunia perindustrian. Usaha pakaian jadi ini dilengkapi dengan peralatan – peralatan yang modern. Kelompok usaha konveksi yang bermitra dengan usaha besar – menengah akan memakai pembiayaan yang

(5)

diberikan untuk membeli sarana dan prasarana produksi modern yang cocok untuk menghasilkan pakaian jadi kualitas konveksi yang akan mampu memproduksi pakaian jadi kualitas ekspor dengan nilai tambah lebih tinggi dibandingkan dengan pasar dalam negeri. Perusahaan besar-menengah dapat memperluas kapasitasnya sebagai eksportir melalui kerjasama dengan satu atau lebih kelompok usaha konveksi.

Modal yang akan dibutuhkan dalam menjalankan Pakaian Jadi “Family Vika” ini adalah berkisar antara Rp. 200.000.000 dengan memiliki kebutuhan

investasi sekitar Rp.18.500.000, Investasi akan dikembalikan dalam jangka waktu sekitar 6 bulan sampai 1 tahun yang akan datang. Susunan kepemilikan modal saat ini adalah terdapat 3 orang staf, yang terdiri dari 1 untuk bagian Marketing, 2 untuk bagian SDM, dan yang ke 3 bagian Keuangan.

Terjadinya Fluktuasi penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor Internal yang berpengaruh adalah keberadaan modal, produksi, pemasaran dan manajemen. Sedangkan faktor eksternal berupa sikap proteksionis beberapa negara maju yang membatasi ekspor produk tekstil dan pakaian jadi dari negara – negara berkembang melalui penetapan kuota dan bea masuk yang ada serta pengadaan bahan baku dan persaingan.

Suatu bisnis akan maju bila organisasi yang di dalamnya terdiri dari orang- orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Untuk menjalankan bisnis pakaian ini yang paling utama adalah penyediaan karyawan dibagian pengadaan

(6)

pakaian, dimana untuk karyawan dibagian ini harus memiliki keahlian khusus dalam menjahit.

Usaha ini akan terus dijalankan, dan jika sudah mencapai target atau profit yang maksimal, maka usaha ini akan menggembangkan bisnis dengan membuka cabang diluar Provinsi bahkan sampai ke luar Negeri. Setiap usaha harus menghindari resiko yang terjadi, resiko bisnis bisa saja terjadi kapan pun, namun resiko bisa diminimalisasikan. Bahkan resiko dapat dijadikan pelung dalam suatu bisnis.

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan dan membahas penelitian dengan judul “Perencanaan Bisnis Pakaian Jadi”

1.2 Tujuan Dan Manfaat

Tujuan usaha ‘Pakaian Jadi’ yaitu :

a. Memberikan kepuasan terhadap konsumuen karena menggunakan produk pakaian jadi yang dijual oleh perusahaan kami

b. Membuat motif/medel yang menarik

c. Menarik minat konsumen agar terus menggunakan produk yang dijual oleh perusahaan kami

(7)

Manfaat usaha ‘Pakaian Jadi’ yaitu :

a. Bahannya dingin, menyerap keringat dan sangat nyaman bila di pakai

b. Pakaian tidak mudah kusut sehingga cara menyuci dan menyetrika tidak sulit

c. Mutu bahan sangat bagus

Referensi

Dokumen terkait

Mempersiapkan perangkat pembelajaran, antara lain: satuan pelajaran, rencana pelajaran, dan alat peraga; (2) Mempersiapkan lembaran observasi mengajar, untuk mencatat

(maksimum 30 hari) tanpa penambahan premi jika perjalanan balik Anda ke daerah tempat tinggal Anda di Indonesia mengalami penundaan karena salah satu atau lebih

Pengemulsi yang tidak baik dan tidak dalam imbangan yang tepat dengan minyak nabati menyebabkan emulsi yang diperoleh tidak stabil, oleh karena itu perlu diketahui

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis di Kabupaten Bantul, selain sebagai lokomotif penggerak peningkatan perekonomian masyarakat, sektor ini

.. Kurikulum yang menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan area isi, keterampilan dan sikap. Anak akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui

Langsa belum ada yang diselesaikan hingga ke tingkat Mahkamah Syar’iah, hal ini dikarenakan ketidaktahuan masyarakat (tidak mengerti hukum) bahwa penyelesaian kasus

Metode ini menyatakan bahwa, jika hukum diartikan sebagai instrumen kebudayaan yang berfungsi menjaga keteraturan sosial, maka selain hukum negara (state law)

Seri persyaratan penilaian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS 18001 : 1999) ini menyatakan persyaratan sistem manajemen K3, agar organisasi mampu mengendalikan resiko-resiko