PASAR LELANG KOMODITAS
PASAR LELANG KOMODITAS
Memperpendek Mata Rantai Perdagangan
Memperpendek Mata Rantai Perdagangan
100 %
INDONESIA trade with
remarkable
Kata Pengantar
Pasar Lelang Komoditas
Pelaksanaan Pasar Lelang Komoditas Tujuan Pasar Lelang Komoditas
Perkembangan Sistem Pasar Lelang Terpadu
Daftar Isi
2 3
5 6
6
Payung Hukum 4
Revitalisasi Pasar Lelang Komoditas 7 Jenis Pasar Lelang Komoditas 8 Pasar Lelang Komoditas
Yang Dibina dan Diawasi BAPPEBTI 8 Manfaat Pasar Lelang Komoditas 9 Kelembagaan Pasar Lelang
Komoditas 2017 10
Kata Pengantar
Sejak dulu Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris secara struktural kultur Indonesia masih menghadapi kendala dalam upaya mensejahterakan kehidupan petani, kendala itu antara lain keterbatasan akses pasar, keterbatasan lahan dan
kurangnya produktifitas terkait dengan masalah penguasaan teknologi pertanian disamping mekanisme pembentukan harga komoditi yang cenderung tidak transparan.
Salah satu faktor penting yang menyebabkan kurang beruntungnya para petani adalah sistem dan struktur pasar yang kurang berpihak
pada kepentingan mereka, sehingga apa yang mereka peroleh belum sepadan dengan strategisnya posisi mereka sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional.
Rantai Pemasaran yang panjang ditambah kurangnya penguasaan informasi pasar
membuat nilai tambah komoditi terlalu sedikit yang dinikmati petani produsen.
Daya beli petani pun selama ini sulit sekali meningkat karena harga komoditi hampir selalu tertinggal dibandingkan lajunya harga barang-barang pabrikan termasuk sarana produksi pertanian yang sangat mereka butuhkan.
Keberadaan Pasar Lelang Komoditas, terlebih setelah pencanangan oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 2004 merupakan solusi yang sangat
menjanjikan bagi peningkatan kesejahteraan para petani.
Pasar Lelang Komoditas Pasar Lelang Komoditas
Pasar Lelang Komoditas dikembangkan untuk menjadi kegiatan institusi pasar yang dimiliki, dikelola dan dirasakan manfaatnya oleh Peserta Lelang, dan diharapkan sebagai bagian dari kegiatan pembangunan ekonomi didaerah. Keberhasilan Pasar Lelang Komoditas sangat ditentukan kesediaan dan kesiapan para Stakeholder (kelompok tani, Pemerintah Daerah, Swasta, Perbankan serta instansi terkait). Pasar Lelang Komoditas merupakan pasar terorganisir dan wahana bertemunya para pembeli dan penjual dengan menggunakan sistem lelang.
Berdirinya Pasar Lelang Komoditas bertujuan untuk efisiensi mata rantai perdagangan, sarana pembentukan harga yang transparan, m e n c i p t a k a n h a r g a r e f e r e n s i s e r t a membangun dan memperluas jaringan usaha.
Dalam rangka memasyarakatkan Pasar
Lelang Komoditas, telah dilakukan sosialisasi
Pasar Lelang Komoditas yang diantaranya
ditujukan kepada pelaku usaha, instansi
t e r k a i t , a s o s i a s i , k a d i n , p e r b a n k a n ,
akademisi dan lembaga atau badan usaha
terkait lainnya melalui pertemuan-pertemuan
atau melalui media massa cetak dan
elektronik.
Pasar Lelang Forward yang dibina dan diawasi Bappebti memiliki payung hukum seperti tertuang pada keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 6 5 0 / M P P / K e p / 1 0 / 2 0 0 4 , t e n t a n g k e t e n t u a n penyelenggaraan Pasar Lelang dengan Penyerahan kemudian Forward.
Selain itu ada juga Peraturan Kepala Bappebti No 01/BAPPEBTI/PER-PLL/08/2010 Tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Penyelenggaraan Pasar Lelang dengan penyerahan kemudian (forward).
S e r t a , P e r a t u r a n K e p a l a B a p p e b t i N o m o r 02/BAPPEBTI/PER-PLL/08/2010 Tentang tata cara P e m b e r i a n P e r s e t u j u a n L e m b a g a K l i r i n g d a n Penjaminan Pasar Lelang dengan penyerahan kemudian (forward).
Yang Terbaru, PLK juga diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014, tentang Perdagangan. Dalam P a s a l 1 8 a y a t ( 1 ) U U N o m o r 7 Ta h u n 2 0 1 4 , menyebutkan, “Pemerintah dan/atau Pemerintah D a e r a h m e l a k u k a n p e n a t a a n , p e m b i n a a n d a n Pengembangan terhadap pasar lelang komoditas sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat (1) huruf f.
Adapun bunyi dari pasal 12 ayat (1) huruf f yaitu,
“Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau pelaku usaha s e c a r a s e n d i r i - s e n d i r i a t a u b e r s a m a - s a m a mengembangakan sarana Perdagangan berupa: f.
Pasar Lelang Komoditas.
Sementara itu, Pasal 18 ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 2014 mengatakan, “Ketentuan mengenai penataan, pembinaan, dan pengembangan pasar lelang komoditas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan atau berdasarkan peraturan Presiden.”
Payung Hukum
Payung Hukum
Sebelum diselenggarakan Pasar Lelang Komoditas pengelola terlebih dahulu melakukan inventarisasi Pelaku Usaha dan Konsolidasi Komoditi bagi calon penjual dan pembeli yang tujuannya antara lain untuk mencocokkan jenis, jumlah dan kualitas komoditi yang ditawarkan serta permintaan yang dibutuhkan.
Setelah itu peserta menempati posisi masing-masing dan sampel komoditi telah tertata di tempatnya.
Ketua atau Juru Lelang membuka jalannya pelelangan dan selanjutnya memimpin jalannya pelelangan dengan l e b i h d u l u m e m a n g g i l a t a u menyebutkan para peserta yang ikut lelang dengan menyebutkan jenis, jumlah dan spesifikasi komoditi yang di tawarkan.
Juru Lelang memandu tawar-menawar antara penjual dan pembeli sampai t e r j a d i d e a l d a l a m a r t i a d a n ya ke s e p a k a t a n h a r g a s e r t a wa k t u penyerahan dan pembayarannya.
Pelaksanaan
Pasar Lelang Komoditas Pelaksanaan
Pasar Lelang Komoditas
Tujuan
Pasar Lelang Komoditas Tujuan Pasar Lelang Komoditas
Tujuan diselenggarakannya Pasar Lelang Komoditas antara lain :
1. Menciptakan sistem perdagangan yang baik melalui transparansi mekanisme penentuan harga
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem perdagangan
3. Menciptakan insentif bagi peningkatan mutu serta meningkatkan pendapatan petani produsen
Pasar Lelang Komoditas yang dikembangkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan sejumlah Pemerintah Daerah bekerjasama dengan perbankan, merupakan instrumen yang sangat strategis dalam upaya memperdayakan petani tersebut.
Perkembangan Sistem Pasar Lelang Terpadu Perkembangan Sistem
Pasar Lelang Terpadu
Persetujuan Penyelenggara Dapat dilakukan
setiap hari dan tanpa mengenal batas wilayah
Lelang Online
Back Office
Content Management
System
Lelang Offline
Peningkatan kemampuan back office dibanding aplikasi sebelumnya, mis : database anggota, pengiriman data, notifikasi
Calon penyelenggara dapat melakukan permohonan via aplikasi
Fitur lelang offline seperti yang ada saat ini
Penyelenggara mempunyai halaman pengumuman / berita
Pasar Lelang merupakan sarana bertemunya penjual / petani produsen dan pembeli/pedagang/pabrikan secara langsung dimana pembentukan harga yang terjadi dilakukan secara transparan tanpa ada kolusi antara pelaku usaha dan tanpa tekanan dari pihak manapun.
Strategi pengembangan pasar lelang komoditas saat ini diarahkan pada r e v i t a l i s a s i p a s a r l e l a n g y a n g mengedepankan kemandirian dan profesionalisme. Hal ini dilakukan agar terbentuk lembaga penyelenggara pasar lelang sebagai suatu unit bisnis yang mendukung pemasaran komoditas di Indonesia.
Dengan adanya revitalisasi pasar lelang, maka akan diterapkan sistem penjamin yang bertujuan menjamin penyelesaian atas transaksi yang terjadi dan mengurangi resiko terjadinya gagal serah/gagal bayar dalam pelaksanaan pasar lelang, maka penjual dan pembeli d i w a j i b k a n u n t u k m e n y e r a h k a n sejumlah dana jeminan/barang sebelum melakukan transaksi.
Revitalisasi Pasar
Lelang Komoditas
Revitalisasi Pasar
Lelang Komoditas
SPOT (Penyerahan Segera)
- Penyerahan barang kurang dari 2-7 hari - Barang sudah tersedia di gudang - Penjual : Membawa contoh barang - Penjual : Barang menjadi jaminan - Pembeli : Menjaminkan uang 1.
FORWARD (Penyerahan Kemudian) - Penyerahan barang 7 hari - 3 bulan - Barang belum tersedia
- Penjual : Membawa contoh barang - Penjual : Menjaminkan uang - Pembeli : Menjaminkan uang 2.
PASAR LELANG KOMODITAS
YANG DIBINA DAN DIAWASI BAPPEBTI
Dilaksanakan oleh Dinas Provinsi yang membidangi Perdagangan sejak tahun 2003 sampai saat ini dan pihak swasta
Dasar Hukum berupa UU, Keputusan Menteri dan SK Kepala Bappebti
Dibiayai oleh APBN (Dana Dekonsentrasi) dan APBD, serta mandiri Menggunakan sistem penawaran terbuka (open outcry) dan online Jangka waktu penyerahan komoditas menggunakan sistem spot atau forward
Menggunakan contoh komoditas (untuk open outcry)
Penyelenggara Pasar Lelang didukung sistem Aplikasi Pasar Lelang
Jenis Pasar
Lelang Komoditas Jenis Pasar
Lelang Komoditas
Manfaat Pasar Lelang Komoditas
Manfaat Pasar Lelang Komoditas
A. Bagi petani produsen, akan memiliki kepastian harga, sehingga memungkinkan mereka merencanakan pola budi daya tanam. Dengan demikian petani lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.
B. Bagi industri pengolahan, dapat memperoleh jaminan pasokan bahan baku sesuai dengan kapasitas dan rencana produksi.
Bagi pedagang / eksportir, akan terlindung dari k e g a g a l a n p e n gi r i m a n , k e ra n a a d a nya kepastian pasokan produk.
C. Bagi perbankan lebih memperoleh keyakinan
dalam mendukung pembiayaan penyaluran
kredit yang lebih aman, karena adanya jaminan
penyelesaian kontrak jual beli.
No. PENYELENGGARA
REVITALISASI No. DINAS
PERDAGANGAN No. PENYELENGGARA SWASTA 1 Koperasi Pasar
Lelang Jawa Barat 2
Koperasi Pasar Lelang Agro Jawa Tengah
3 PT Puspa Agro 4 Koperasi
Puskompas
1 Sumatera Barat
2 Riau
3 Jambi 4 Lampung 5
6 7 8 9 10
Yogyakarta Bali NTB
Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Gorontalo
5 6 No.
1 2
PT. Pasar Komoditas Jakarta PT. Bahtera Komoditi Indonesia
PT. Kliring Berjangka Indonesia PT. ASI Commodity Clearing House LEMBAGA KLIRING & PENJAMIN 1 PT. Meukat komoditi Gayo
2 PT. Ipasar Indonesia
3 PT. Asia Commodity Marketplace 4 PT. Pos Indonesia (Persero)
Sumber : BAPPEBTI, Kementerian Perdagangan
Kelembagaan Pasar
Lelang Komoditas 2017 Kelembagaan Pasar
Lelang Komoditas 2017
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)
Gedung Bappebti
Jl. Kramat Raya No. 172 Jakarta Pusat 10430