• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG

KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

INDRA ABDILLAH 0903656

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2013

(2)

Indra Abdillah, 2013

(3)

Studi Deskriptif Teknik Assessment Pembelajaran Menyimak

Bahasa Inggris di Kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang

Kota Tasikmalaya

Oleh: Indra Abdillah

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada fakultas ilmu pendidikan

©Indra Abdillah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang

(4)

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

ABSTRAK

Indra Abdillah, 2013. Studi Deskriptif Teknik Assessment Pembelajaran Menyimak Bahasa Inggris di Kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya suatu kegiatan assessment dilaksanakan pada suatu pembelajaran. Fokus penelitiannya adalah bagaimana teknik assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung. Dari penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagimana pembelajaran menyimak bahasa Inggris dan bagaimana kegiatan assessment pada pembelajaran tersebut serta bagaimana feedback dan tindakan yang dilakukan guru terhadap hasil assessment yang telah dilakukannya.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Adapun metode penelitian yang gunakan adalah penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode tersebut didasarkan pada bagaimana mengungkap assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar. Pada pelaksanaannya penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk memperoleh data yang diharapkan dari penelitian. Sementara itu, yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Inggris kelas II. Adapun untuk memperoleh data yang diharapkan, beberapa informan yang telah ditentukan diantaranya adalah kepala sekolah SDN Galunggung, Koordinator guru bahasa Inggris SDN Galunggung, dan guru bahasa Inggris kelas II SDN Galunggung. Data yang diperoleh penulis dianalisis pada pembahasan penelitian dan dalam penganalisisannya mengacu kepada tiga alur proses analisis data menurut Miles and Huberman yaitu data reduction (pemilihan data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing (penarikan kesimpulan). Analisis dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

(5)
(6)

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DIKELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Skripsi

Hak Cipta

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 10

1. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 10

2. Pembelajaran Menyimak (Listening) Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 13

3. Penilaian (Assessment) ... 19

a. Pengertian ... 19

(7)

c. Jenis Penilaian (Assessment) ... 22

d. Bentuk penilaian (Assessment) ... 24

e. Manfaat Penilaan (Assessment) ... 34

4. Penilaian (Assessment) Pembelajaran Menyimak Bahasa Inggris 35

B. Kerangka Pemikiran ... 37

C. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek penelitian ... 39

1. Lokasi Penelitian ... 39

2. Subjek Penelitian ... 39

B. Desain Penelitian ... 41

C. Metode penelitian ... 41

D. Definisi Operasional ... 42

E. Instrumen Penelitian ... 43

F. Teknik Pengumpulan Data ... 44

G. Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 49

1. Data Wawancara (DW) ... 49

a. Profil SDN Galunggung ... 50

b. Kurikulum Pembelajaran bahasa Inggris yang Berlaku di SDN Galunggung ... 51

c. Pembelajaran Bahasa Inggris di SDN Galunggung ... 52

d. Pembelajaran Menyimak Bahasa Inggris di SDN Galunggung ... 54

e. Teknik Assessment Pembelajaran Menyimak di SDN Galunggung ... 60

2. Data Observasi ... 62

(8)

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DIKELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya ... 66

2. Teknik dan bentuk instrumen assessment pembelajaran Menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya ... 70

3. Feedback Hasil Assessment Pembelajaran Menyimak Bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 77

B. Rekomendasi ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 83

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kegiatan belajar dan mengajar merupakan aspek utama dari keseluruhan proses pendidikan. Optimalisasi suatu keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan secara dominan sangat bergantung pada management proses belajar dan mengajar yang dirancang secara profesional oleh seorang pendidik.

Belajar hakikatnya adalah suatu perubahan secara relatif dan sadar yang terjadi pada manusia setelah melakukan kegiatan tertentu. Perubahan tersebut menjadi suatu kebutuhan yang sifatnya kontinyu dan terus meningkat seiring perkembangan zaman khususnya dalam ilmu pengetahuan serta tidak terbatas ruang dan waktu. Thursan Hakim (Fathurrohman dan Sutikno, 2007:6) mengartikan bahwa belajar yaitu :

suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuannya.

Sedangkan pengertian mengajar menurut Nana Sudjana (Fathurrohman dan Sutikno, 2007:9) yaitu “proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar...”

Dari pengertian belajar dan mengajar tersebut maka dalam kegiatannya secara komperhensif tercakup dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini didasarkan dengan adanya tindakan-tindakan siswa untuk mengubah kepribadiannya yang mencakup beberapa aspek di dalamnya seperti pengetahuan, sikap dan keterampilan. Sedangkan tindakan seorang guru dalam pembelajaran adalah sebagai pembimbing dan pemberi bantuan kepada siswa pada proses pembelajaran tersebut untuk mengoptimalkan perkembangan kepribadian siswa secara menyeluruh.

(10)

2

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

(assessment). Menurut Aries (2011:1) kegiatan assessment “...merupakan suatu komponen yang tidak terpisahkan dari suatu aktivitas pembelajaran secara keseluruhan.” Hal ini ditegaskan juga oleh Mardapi (Rasyid dan Mansur, 2009:41) bahwa assessment dan pembelajaran adalah ‘...dua kegiatan yang saling mendukung, upaya peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan melalui upaya perbaikan sistem penilaian.’

Adapun tujuan dari assessment dalam pembelajaran dikemukakan oleh Aries (2011:7) yaitu: (1) sebagai alat untuk merencanakan, pedoman, dan memperkaya proses, (2) sebagai alat komunikasi dengan siswa, mahasiswa, administrator, dan orang tua siswa, (3) sebagai alat untuk memonitor perkembangan dan hasil pembelajaran maupun perbaikan pembelajaran, (4) sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum dan pembelajaran. Sementara itu penilaian yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 bahwa “Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk

meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.” Oleh karena itu terkait dengan

peraturan tersebut, maka dalam pelaksanaan pembelajaran perlu adanya assessment yang tepat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil

penilaiannya sebagai pedoman evaluasi agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

Assessment pada pembelajaran dapat diartikan tidak bertujuan untuk

(11)

dilaksanakan di sekolah dasar dijelaskan dalam Kurikulum oleh Depdiknas (2006) yaitu :

...dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai tindakan atau language accompanying action. Bahasa Inggris digunakan untuk interaksi dan bersifat “here and now”. Topik pembicaraannya berkisar pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi. Untuk mencapai kompetensi ini, peserta didik perlu dipajankan dan dibiasakan dengan berbagai ragam Bahasa Inggris untuk SD Kelas IV & VI./Semester 1-2 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, DAN SDLB pasangan bersanding (adjacency pairs) yang merupakan dasar menuju kemampuan berinteraksi yang lebih kompleks.

Selain kebijakan tersebut, ada juga kebijakan yang memungkinkan pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan sebelum kelas IV di sekolah dasar. Hal ini dijelaskan oleh Suyanto (2009:5) kebijakan tersebut yaitu:

bersifat regional dan institutional. Kebijakan semacam ini biasanya diambil oleh pimpinan atau kepala sekolah setelah dirapatkan dengan staf guru atau komite sekolah. Mata pelajaran muatan lokal seperti bahasa Inggris di SD/MI merupakan wewenang sekolah untuk menentukan apakah mata pelajaran bahasa Inggris perlu diberikan di sekolahnya. Jika diperlukan, dimulai di kelas berapa, dan seminggu berapa jam.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar lebih sederhana dan kontekstual dengan kehidupan siswa sekolah dasar dan pengajarannya dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan interaksi siswa dalam bahasa Inggris. Salah satu standar kompetensi kemampuan berbahasa yang perlu dikuasai siswa adalah keterampilan menyimak selain 3 keterampilan lainnya yaitu berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa menyimak diungkapkan oleh Tarigan (2008:31) adalah :

(12)

4

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

antara sesama pemakai bahasa yang dapat menyebabkan berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sehari-hari.”

Berdasarkan pentingnya keterampilan menyimak dalam pembelajaran bahasa Inggris, pada prosesnya di sekolah dasar perlu adanya rancangan perencanaan pembelajaran yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran menyimak bahasa Inggris yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya salah satu komponen pembelajaran tersebut yang tidak bisa dilepaskan adalah proses assessment karena

Aries (2011:80) menjelaskan “untuk mengetahui perkembangan keterampilan

menyimak perlu diadakannya asesmen dan evaluasi dalam pembelajaran menyimak...” Assessment pada keterampilan menyimak bahasa Inggris sangat penting dilakukan secara benar dan tepat dijelaskan juga oleh Andrew D. Cohen (1994:13) karena “...to promote meaningful involvement of student with material that is central to the teaching objectives of a given course.” Alasan utama diadakan assessment bahasa adalah adanya keterlibatan bermakna antara siswa dan materi sebagai pokok dari tujuan pembelajaran bahasa.

Sebagai seorang guru bahasa Inggris perlu memiliki kompetensi dalam merancang sebuah alat assessment untuk pencapaian tujuan khususnya pembelajaran menyimak bahasa Inggris. National Capital Language Resource

Center (Online, 2004) mengatakan assessment diperlukan “...to check

comprehension, evaluate listening skills and use of listening strategies, and extend

the knowledge gained to other contexts...” Hal ini berarti peran assessment dalam menyimak dibutuhkan agar dapat mengukur pemahaman dan pengetahuan yang didapat pada konteks/wacana lainnya. Karena pada dasarnya apabila suatu pembelajaran tidak disertai suatu assessment akan menyulitkan tindakan guru terhadap pemahaman siswa pada pembelajaran tersebut untuk ditindaklanjuti sebagai referensi pembelajaran selanjutnya. Oleh karena itu seorang guru perlu mengadopsi ilmu-ilmu tentang assessment pada suatu pembelajaran dari teori para ahli khususnya pada pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Inggris.

(13)

dijadikan lokasi penelitian yaitu SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, diketahui bahwa pembelajaran bahasa Inggris sangat baik. Hal ini ditunjang dari pengelolaan personil guru yang setiap kelas memiliki satu guru khusus bahasa Inggris serta kelengkapan media yang memadai guna melancarkan proses pembelajaran menjadi salah satu pendorong optimalisasi tujuan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut. Keberadaan laboratorium bahasa sangat digunakan baik dengan rutinitas pembelajaran bahasa Inggris khususnya pembelajaran menyimak dan berbicara.

Apabila penelitian ini selesai diharapkan dapat memberikan pembendaharaan informasi mengenai teknik assessment pada pembelajaran menyimak bahasa Inggris, baik bagi calon guru maupun bagi guru-guru bahasa Inggris di sekolah dasar lainnya. Oleh karena itu, dari latar belakang tersebut penulis bermaksud mengungkap bagaimana “teknik assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.” B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan di atas begitu pentingnya suatu assessment dilaksanakan dalam suatu pembelajaran. Hal tersebut didasarkan bahwa komponen assessment merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan aktivitas pembelajaran. Begitupun pada pembelajaran menyimak bahasa Inggris, kegiatan assessment dapat memberikan kontrol sejauh mana pemahaman siswa terhadap

pembelajaran menyimak dilaksanakan. Di sekolah suatu pembelajaran menyimak tersebut merupakan tanggung jawab seorang guru dalam pembelajaran bahasa Inggris secara keseluruhan aspek keterampilan terlebih pada bagaimana hasil belajar dari siswa. Keberhasilan pembelajaran yang menjadi tujuan seorang guru dilihat dari bagaimana pencapaian pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diukur dari kegiatan assessment pembelajaran tersebut.

2. Perumusan Masalah

(14)

6

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

Adapun perumusan masalah tersebut dirinci ke dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.?

2. Bagaimana teknik dan bentuk instrumen assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya?

3. Bagaimana feedback dari hasil assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

2. Untuk mengetahui teknik dan bentuk instrumen assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya?

3. Mengetahui feedback yang diberikan guru dari hasil assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yang dilaksanakan di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, antara lain :

1. Bagi guru

(15)

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan wawasan tentang teknik assessment pada keterampilan menyimak bahasa Inggris dalam proses

pembelajaran. 3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris khususnya keterampilan menyimak di sekolah dasar.

4. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan sebagai bekal kelak menjadi guru yang profesional untuk mengembangkan pembelajaran di sekolah.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Gambaran lebih jelasnya tentang isi keseluruhan skripsi disampaikan dalam sistematika penelitian yang pembahasannya disusun sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan, yaitu memberikan gambaran tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian yaitu memberikan penjelasan ruang lingkup pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar, pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar, konsep penilaian (assessment), dan assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar. Selain itu menjelaskan pula bagaimana kerangka pemikiran penulis dan hipotesis awal yang dirancang penulis. 3. Bab III Metode Penelitian, yaitu desain penelitian yang menguraikan tentang

(16)

8

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, menguraikan tentang hasil penelitian yang telah didapat dan pembahasannya.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran yang berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diajukan peneliti.

Dalam penyusunan penelitian teknik assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya terdiri dari lima bab, yaitu dari bab I sampai dengan bab V.

Adapun penulis memaparkan secara lebih rinci sebagai berikut :

Pada bab I berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menyajikan alasan penulis melakukan penelitian dan seberapa penting masalah penelitian tersebut untuk diteliti. Identifikasi dan Perumusan masalah menjelaskan dasar masalah yang ingin diteliti dan rumusan masalah yang disajikan dalam bentuk kalimat tanya. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil penelitian yang ingin dicapai oleh penulis setelah keseluruhan penelitian telah tuntas dilaksanakan. Sementara itu manfaat penelitian menyajikan harapan yang diinginkan oleh penulis untuk setiap pihak yang dilibatkan dalam penelitian. Sedangkan struktur organisasi skripsi menyajikan alur penyajian skripsi dari bab I sampai bab V sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian.

Selanjutnya pada bab II menyajikan kajian pustaka penelitian, yaitu memberikan penjelasan ruang lingkup pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar, pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar, konsep penilaian (assessment), dan penilaian (assessment) keterampilan menyimak dalam

pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Selain itu, menyajikan suatu kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang dirancang penulis tentang fokus penelitian yang akan dilakukan.

Pada bab III menyajikan tentang metode penelitian yang di dalamnya

(17)

kesalahpahaman interpretasi makna, penyusunan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian.

Sedangkan pada bab IV penulis menyajikan pemaparan mengenai pengolahan data penelitian untuk menghasilkan suatu temuan dalam menjawab rumusan masalah penelitian yang disajikan sebelumnya. Kemudian proses selanjutnya dalam bab ini adalah melakukan pembahasan dan analisis hasil temuan lapangan dari penelitian. Setelah melakukan pengolahan data dan analisis data penelitian dapat diperoleh suatu kesimpulan dan disajikan pada bab selanjutnya sebagai bab akhir.

(18)

39

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Galunggung Tasikmalaya. SDN Galunggung yang terletak di jalan Galunggung No. 14 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya sebelumnya merupakan salah satu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Tetapi dengan akan diberlakukannya kurikulum 2013 dan mengharuskan penghapusan identitas RSBI pada waktu dekat ini, maka sekolah tersebut akan menjadi sekolah dasar sebagaimana sama dengan sekolah dasar reguler lainnya.

Adapun pemilihan SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dalam penelitian ini, didasarkan dengan diketahui bahwa pembelajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut berjalan sangat baik. Dalam pelaksanaannya ditunjang dari pengelolaan personil guru yang setiap kelas memiliki satu guru khusus bahasa Inggris serta kelengkapan media yang memadai guna melancarkan proses pembelajaran menjadi salah satu pendorong optimalisasi tujuan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut. sekolah ini laboratorium bahasa yang sangat digunakan dengan sangat baik pula dalam rutinitas pembelajaran bahasa Inggris khususnya pembelajaran menyimak. Oleh karena itu penulis menganggap pemilihan SDN Galunggung sebagai lokasi penelitian sangat tepat untuk membantu tujuan penelitian yang dirancang penulis.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, akan tetapi Spradley (Sugiyono, 2007) menamakannya sebagai situasi sosial (social situation). Situasi sosial yang dijelaskan oleh Spradley ini terdiri dari tiga elemen

(19)

Place/Tempat

Actors/pelaku activity/Aktivitas

Gambar 3.1.

Situasi Sosial (social situation) dalam Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, ditambahkan juga oleh pernyataan Sugiyono (2007:298) bahwa

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan kepada populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan yang dipelajari. Sampel tidak dinamakan responden tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian.

Adapun pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah guru bahasa Inggris kelas II yang berada di sekolah tepatnya di SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya sebagai lokasi penelitian yang dipilih penulis. Sementara itu, pada pertimbangan penulis terhadap teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2007:300) bahwa purposive sampling adalah

Teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Hal ini dirasa penulis sangat tepat dalam pemerolehan data untuk penelitian bagaimana mengungkap teknik assessment pembelajaran menyimak di SDN Galunggung.

(20)

41

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

B. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis di SDN Galunggung ini dalam penyusunannya menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian deskriptif. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena dianggap mampu mengungkap kondisi objek alamiah. Senada dengan pernyataan Sugiyono (2007:15) pendekatan kualitatif “...berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci...” Sugiyono juga menambahkan bahwa hasil dari penelitian kualitatif itu lebih menekankan kepada makna daripada generalisasi.

Dari pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa dalam penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu dengan menggunakan pemaparan kata-kata tanpa menekankan angka-angka serta analisis data penelitian kualitatif bersifat induktif. Adapun prosedur penelitian ini adalah penulis menentukan masalah yang dijadikan pedoman studi pendahuluan untuk mendapatkan informasi dan pedoman merumuskan masalah. Kemudian penulis menentukan variabel dan menyusun instrumen, serta selanjutnya memasuki situasi sosial (social situation). Setelah itu, pengolahan data yang diperoleh dari lapangan akan direduksi kemudian dianalisis dan dilakukan penarikan kesimpulan.

C. Metode penelitian

Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan penulis dalam pengolahan datanya adalah dengan metode penelitian deskriptif. Menurut Hatimah, et al (2007:98) metode deskriptif adalah

(21)

di sekolah dasar sebagai bahan referensi implementasi ke depannya dalam pembelajaran serupa. Adapun pertimbangan menggunakan metode ini, penulis beralasan sebagai berikut:

1. Dengan metode ini penulis dapat memperoleh data secara mendalam dari penelitian ini serta menjadi bahan rujukan bagi guru dan calon guru sebagai gambaran bagaimana assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar lainnya.

2. Dapat mengetahui secara langsung subjek penelitian, penulis menganggap dalam pengolahan data disusun tanpa ada data yang dimanipulasi.

D. Definisi Operasional

Suatu penelitian dapat dioperasionalkan dan diteliti harus menentukan variabel-variabelnya terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (Purwasih, 2011:12) yang dimaksud variabel penelitian adalah ‘segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.’

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah menggunakan sebuah variabel mandiri, yakni teknik assessment pada pembelajaran menyimak mata pelajaran bahasa inggris di kelas II SDN Galunggung.

1. Penilaian (assessment)

Assessment merupakan suatu kegiatan dari pembelajaran yang menjadi tolak

ukur pemberian nilai dengan kriteria tertentu untuk mengidentifikasi sejauh mana kompetensi dan ketercapaian siswa serta dapat menjadi alat ukur perbaikan diperlukan siswa atau tidak.

2. Pembelajaran keterampilan menyimak (listening)

(22)

43

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

memperoleh informasi dan memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara.

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Dijelaskan oleh Sugiyono (2007:207) bahwa

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara...

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan pada penelitian ini adalah pedoman wawancara dan lembar observasi. Berikut ini penulis mencantumkan kisi-kisi dari pedoman wawancara penelitian.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara

No. Indikator Sub Indikator Teknik

1. Persiapan

a. RPP pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II

b. Materi yang diberikan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II.

Observasi

a. Media yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II.

b. Penggunaan metode dalam

pelaksanaan pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II

c. Pendekatan apa yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II. d. Hambatan-hambatan yang dihadapi

guru dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II

Observasi

a. Penentuan teknik dan bentuk instrumen assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II b. feedback hasil dari assessment yang

(23)

bahasa Inggris

Dalam proses wawancara penulis dimudahkan oleh pendokumentasian wawancara dengan menggunakan recorder dan menyediakan alternatif jawaban agar pencatatan jawaban narasumber dapat dilakukan dengan efektif dan tepat.

Selain pedoman wawancara, penulis juga melakukan observasi. Observasi yang dilakukan penulis meliputi aspek kondisi kelas, pembelajaran, dan informasi sarana prasarana pendukung pembelajaran menyimak dengan dibantu video recorder.

F. Teknik Pengumpulan Data

Setiap teknik pengumpulan data baik itu angket, wawancara, observasi, maupun dokumentasi sama-sama mempunyai kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknis sekaligus dengan harapan antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Teknik yang penulis gunakan antara lain:

1. Wawancara

Menurut Hatimah, et al (2007:181) mendefinisikan interviu atau wawancara adalah “suatu bentuk dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer).”

(24)

45

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

menyimak untuk menilai pemahaman siswa serta mengungkap feedback yang dilakukan dari kegiatan assessment tersebut. Adapun narasumber yang ditentukan penulis adalah kepala sekolah, koordinator guru bahasa Inggris, dan guru bahasa Inggris kelas II SDN Galunggung.

2. Observasi

Observasi menurut Hatimah, et al (2007:181). “Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data.” Sementara itu dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis observasi Terus terang atau tersamar karena sejalan dengan pendapat Sugiyono (2007:312) bahwa observasi jenis ini “...dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian...”

Adapun kegiatan observasi dilakukan penulis tepatnya pada tanggal 16 Mei dan 23 Mei 2013. Pada kegiatan ini penulis melaksanakan observasi pada Proses Belajar Mengajar (PBM) bahasa Inggris di kelas II. Tahap observasi yang dilakukan meliputi bagaimana persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran menyimak bahasa Inggris.

3. Dokumentasi

Dokumentasi diartikan Sugiyono (2007:329) yaitu merupakan “catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.” Pada pelaksanaannya di lapangan, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu penulis mendokumentasikan beberapa data yang dapat mendukung kepada data yang diperoleh dengan teknik wawancara dan observasi sebelumnya. Adapun yang didokumentasikan oleh penulis yaitu seputar buku pegangan murid, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal untuk assessment, dan sebagainya.

G. Analisis Data

(25)

pendidikan secara alami. Dalam penelitian kualitatif, analisis data kualitatif menurut Sugiyono (2007:336) adalah “...dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.”

Analisis yang dilakukan oleh penulis mengacu kepada tiga alur proses analisis data menurut Miles and Huberman (Sugiyono, 2007:337) yang berpendapat bahwa ‘Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh...’. Adapun Miles dan Huberman mengemukakan bahwa dalam

aktivitas analisis data ada beberapa tahapan, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Langkah-langkah analisis data digambarkan

Miles dan Huberman sebagai berikut:

Periode pengumpulan … … …

Reduksi Data

Antisipasi Selama Setelah Display data

Selama Setelah Kesimpulan/verifikasi

Selama Setelah Gambar 3.2

Langkah-langkah Analisis Data

Adapun tahapan tahap dalam analisis data dijelaskan Sugiyono (2007:338-345) sebagai berikut :

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

(26)

47

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

yang lebih jelas, mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam proses reduksi nantinya akan ada proses selektif pada data pokok yang diperlukan dan tidak memasukkan data yang tidak diperlukan.

b. Data display (penyajian data)

Sugiyono (2007: 341) mengemukakan bahwa “dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.” Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan uraian singkat dalam penyajian data yang telah diperoleh, agar dapat dimengerti setelah data tersebut terkumpul.

Data diberi kode (coding) untuk memudahkan penulis dalam menganalisis data. Kode yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

DO : Data Observasi

DW : Data Wawancara

a. Kode Pertanyaan untuk Kepala Sekolah

Untuk Kepala Sekolah peneliti memberikan kode A. berikut peneliti menyajikan koding untuk data hasil wawancara dengan narasumber A.

(27)

P1 B Pertanyaan 1

c. Conclusion drawing (penarikan kesimpulan).

Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam proses analisis data. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2007:345) menyatakan bahwa

kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti yang valid dan konsisten saat peneliti mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

(28)

49

Indra Abdillah, 2013

(29)

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DIKELAS II BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menyimak bahasa Inggris di SDN Galunggung dilaksanakan dengan sangat baik. Secara optimal didukung dengan persiapan, pelaksanaan, dan kegiatan evaluasi yang dirancang baik oleh guru bersangkutan. Pada pelaksanaannya juga didukung dengan berbagai sarana prasarana, alat/media, dan pengembangan materi bahan ajar yang sangat baik. Sarana dan prasarana yang dipakai dalam pembelajaran menyimak bahasa Inggris di SDN Galunggung meliputi pengadaan laboratorium khusus bahasa. Sementara itu, alat/media yang digunakan sangat menunjang dan modern seperti pengadaan komputer, speaker active, sound system, alat server monitor seluruh meja siswa, monitor meja, tv, layar LCD, infokus, dan guru bahasa Inggris yang sangat kompeten untuk mengajarkan bahasa Inggris khususnya pembelajaran menyimak. Selain itu dalam pengembangan materi bahan ajar yang mengadopsi kurikulum dari luar negeri yaitu dari negara Singapore . Hal ini didasarkan pada status sekolah yang berpredikat sebagai RSBI di kota Tasikmalaya. Walaupun mengadopsi dari luar negeri, tetapi dalam pelaksanaannya gurulah yang sangat berperan baik dalam merancang pembelajarannya. Karena guru harus mampu menggabungkan pengadopsian kurikulum tersebut dengan disesuaikan pada kurikulum nasional sebagai dasar pendidikan di Indonesia.

(30)

78

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DIKELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikerjakan pada waktu itu. Sementara untuk assessment perbuatan yang dilakukan guru di kelas dengan memakai rubrik yang telah disediakan guru. Contohnya adalah dengan skala lima (1-5) narasumber membuat suatu kriteria penilaian yang dirancang sebagai alat mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

3. Feedback dari hasil assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung digunakan untuk menjaring siswa yang sudah mampu memahami materi dan siswa yang belum mampu memahami materi. Apabila ada dari siswa yang masih belum paham terhadap materi yang telah dipelajari, implikasi feedback yang diperoleh guru dari kegiatan assessment adalah dengan mengadakan remidial pembelajaran bagi siswa pada les di luar jam sekolah. Dalam kegiatan tersebutlah siswa yang kurang memahami materi pada saat pelajaran di kelas, lebih dibimbing oleh guru pada saat les. Hal ini dilakukan karena dengan keterbatasan waktu apabila di waktu jam pelajaran karena kurikulum nasional menuntut setiap pembelajaran dicapai dengan waktu yang ditentukan setiap periode.

B. Rekomendasi

Beranjak dari kesimpulan penelitian yang dipaparkan penulis, diharapkan dari penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan referensi positif bagi guru di sekolah dasar yang lainnya, bagi siswa, ataupun sekolah. Terlepas dari itu penulis mengajukan beberapa rekomendasi, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat dijadikan suatu data empirik mengenai implementasi pembelajaran menyimak dan kegiatan assessment pada pembelajaran tersebut sebagai bahan evaluasi pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar.

2. Dalam implementasi pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar, secara profesional guru dapat menerapkan beberapa metode pembelajaran menyimak bahasa Inggris secara variatif untuk mengoptimalkan penyampaian materi ajar. Sebagai contoh adalah dengan listen and repeat, listen and do it, billingual method, , dan banyak lagi lainnya.

(31)

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DIKELAS II konvensional tetapi dapat menggunakan assessment alternatif yang secara teori dapat secara tepat memahami perkembangan pembelajaran siswa. Akan tetapi apabila dikaitkan dengan esensi dari menyimak itu sendiri, pada proses pelaksanaannya kurang tepat karena implementasinya menyinggung komponen keterampilan berbahasa Inggris lainnya. Tidak mudah menilai suatu keterampilan menyimak apabila didasarkan pada esensi menyimak bahasa Inggris itu sendiri.

(32)

80

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. (2001). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Ardiansyah, A. (2011). Konsep Penilaian Terhadap Kinerja. [online]. Tersedia

http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/konsep-penilaian-terhadap-kinerja.html [2 Juni 2013)

Aries, E.F. (2011). Asesmen dan evaluasi. Malang: Aditya Media Publishing Cohen, A. D. (1994). Assessing Language Ability in the classroom. USA: heinle

& heinle Publishers

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007. Jakarta: Depdiknas.

Faturrohman, P. dan Sutikno, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT. Reflika Aditama.

Hatimah, I., Susilana, R., dan Aedi, N. (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA

Jabir, M. (2010). Kemahiran Menyimak dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab. Dalam Jurnal Hunafa [online], vol 7 (2), 157-162. Tersedia

http://hunafa.stain-palu.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/4-Jabir.pdf [31 Mei 2013]

Willis, J. (2001). Affiliation, autonomy and Assessment for Learning, Assessment in Education. Principles, Policy & Practice [online], 18 (4), 399-415. Tersedia http://dx.doi.org/10.1080/0969594X.2011.604305 [25 April 2013]

Membala, A.L. (2008). Latihan dan Kumpulan Soal 5 Ganjil. Jakarta: BPK Gunung Mulia

(33)

Nation, I.S.P and Newton, J.(2008). Teaching ESL/EFL Listening and Speaking. New York and London: Routledge

NCLRC. (2004). Assessing Listening Proficiency. [online]. Tersedia

http://www.nclrc.org/essentials/listening/assesslisten.htm. [22 Mei 2013] Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Ohira, N. (2012). Assessmen Alternatif.[online]. Tersedia

http://normanohira.blogspot.com/2012/06/assessmen-alternatif.html [21 Mei 2013]

Pratiwi, Y. (2013). Artikel Jenis-Jenis Bentuk Non Tes Dalam Pendidikan. [online]. Tersedia http://yosipratiwi.blogspot.com/2013/01/artikel-jenis-jenis-bentuk-non-tes_7.html [21 Mei 2013]

Purwasih, E. (2011). Studi Deskriptif tentang Sikap Ilmiah Siswa pada Pembelajaran IPA di Kelas Tinggi SDN 3 Banjarangsana Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Skripsi S1 pada FIP PGSD Kampus Tasikmalaya: Tidak Diterbitkan

Rasyid, H. dan Mansur. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV WACANA PRIMA

Ruhiyat, Y. (2012). Efektivitas Media Film Youtube untuk Meningkatkan Penguasaan Listening Skills pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Bandung : UPI.

Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Suhendar, M.E. dan Supinah, P. (1992). MKDU Bahasa Indonesia Pengajaran dan Ujian Keterampilan Menyimak & Keterampilan Berbicara. Bandung:PIONIR JAYA

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA

Suyanto, K.K.E. (2009). English For Young Learner.Jakarta: Bumi Aksara

Su'udiah, F. (2012). Penilaian (Evaluasi) dalam Pembelajaran IPS SD. [online]. Tersedia http://phierda.wordpress.com/2012/10/30/penilaian-evaluasi-dalam-pembelajaran-ips-sd-2/ [ 21 mei 2013]

(34)

82

Indra Abdillah, 2013

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK ASSESSMENT PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS DI KELAS II SDN GALUNGGUNG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA

Tarigan, H.G. (2008b). Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa

Tarigan, H.G. (2008c). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa

Tarigan, H.G. (2008d). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa

Gambar

Tabel 3.1  Kisi-kisi Wawancara
Gambar 3.2 Langkah-langkah Analisis Data
Tabel 3.2  Koding Wawancara Narasumber A
Tabel 3.4  Koding Wawancara Narasumber C

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. © Egi Firman Zamzia 2016

This situation totally prevents the WFS DescribeFeature type to serialize the xsd for the feature type, because in large complex domain model such as GeoSciML, it need to

Pasar Ibuh , Payakumbuh, Sumatera Barat Pasar Tejoagung , Metro, Lampung Pasar Bunder , Sragen, Jawa Tengah Pasar Grogolan , Pekalongan, Jawa Tengah4. Pasar Baru , Probolinggo,

Perbandingan Tingkat Agresivitas Remaja Yang Terlibat Dalam Aktivitas Bela Diri.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

peranan pembelajaran sosiologi dalam mencegah kenakalan remaja (studi terhadap siswa sma negeri di kota bandung). Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dengan Balanced Scorecard, tujuan suatu unit usaha tidak hanya dinyatakan dalam suatu ukuran finansial, melainkan dijabarkan lebih lanjut kedalam bagaimana unit usaha

Obyek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah pengaruh transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan sikap pengelola terhadap

Melalui teknik ini dapat digunakan sebagai pengumpulan data dalam rekonstruksi citra, seperti halnya yang digunakan dalam penelitian “ Rekonstruksi Tomografi Penampang Benda 2