• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMAHAMAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN DI SMK SE-KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMAHAMAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN DI SMK SE-KOTA BANDUNG."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Novita Fitriani, 2013

KEBERHASILAN PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN

PERKANTORAN DI SMK SE-KOTA BANDUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh

Novita Fitriani

0805340

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Novita Fitriani, 2013

KEBERHASILAN PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP)

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN

PERKANTORAN DI SMK SE-KOTA BANDUNG

Oleh

Novita Fitriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Novita Fitriani 2012

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Novita Fitriani, 2013

PENGARUH PEMAHAMAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN

PERKANTORAN DI SMK SE-KOTA BANDUNG

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Janah Sojanah, M.Si NIP. 195712191984032002

Pembimbing II

Drs. Budi Santoso, M.Si NIP. 196008261987031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

(4)

PENGARUH PEMAHAMAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN DI SMK

SE-KOTA BANDUNG

oleh:

Novita Fitriani 0805340

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. Janah Sojanah, M.Si dan Drs. Budi Santoso, M.Si

Pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh pemahaman kompetensi guru terhadap keberhasilan PLP. Penelitian ini mengenai rendahnya pemahaman mahasiswa terhadap kompetensi guru pada saat melaksanakan kegiatan Program Latihan Profesi (PLP).

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu pemahaman kompetensi guru (X) dan keberhasilan PLP (Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket dengan model skala likert, yang dianalisis menggunakan regresi sederhana. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang sedang mengikuti PLP di Kota Bandung dengan jumlah 52 orang.

(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF UNDERSTANDING COMPETENCE OF TEACHERS AGAINST THE SUCCESS OF THE PROGRAM EXERCISE A PROFESSION (PLP) STUDENT COURSE OF STUDY EDUCATION MANAGEMENT OFFICE

IN SMK SE-KOTA BANDUNG

by:

Novita Fitriani 0805340

This script is guided by:

Dr. Janah Sojanah, M.Si dan Drs. Budi Santoso, M.Si

The subject matter taken up in this research is progress influence of understanding competence teacher against success PLP. This research about the low understanding student against competence teacher when implementign programs exercise a profession (PLP).

This research consist of two variables which is the understanding competence of teachers (X) and the success of the PLP (Y). The methods used in this research is explanatory survey methods. The technique of data collecting by means of dissemination of the likerrt scale model with question form, were analized using simple regression. The respondents in this study were all student who are following the PLP in Bandung, with a total of 52 people.

(6)

Novita Fitriani, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru . Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Karakterisrik Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.3 Dimensi-dimensi Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.5 Pengertian Mengajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Teori Belajar... Error! Bookmark not defined.

2.2 Program Latihan Profesi (PLP) ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Profesi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Pengertian Program Latihan Profesi ... Error! Bookmark not

defined.

2.2.3 Tujuan Program Latihan Profesi (PLP). Error! Bookmark not

(7)

Novita Fitriani, 2013 defined.

2.2.5 Prosedur Pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP) ... Error!

Bookmark not defined.

2.3 Hasil Penelitian Pendahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian . Error! Bookmark

not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not

defined.

3.8.1 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. Error! Bookmark

not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not

defined.

4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not

defined.

4.1.3 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not

(8)

Novita Fitriani, 2013 defined.

4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data .... Error! Bookmark not

defined.

4.1.6 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Kompetensi Guru.. Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Gambaran Keberhasilan PLP . Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Keberhasilan PLPError!

Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil Pra-Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 1 Kompetensi dan Sub Kompetensi GuruError! Bookmark not defined.

Tabel 2. 2 Hasil Penelitian Pendahulu... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Operasional Variabel X ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Operasional Variabel Y ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 3 Populasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen

Perkantoran yang telah Melaksanakan Program Latihan

Profesi (PLP) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif JawabanError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Kriteria Penskoran Angket untuk Variabel X dan YError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Karakteristik Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Variabel X .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Validitas Variabel Y .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Rekapitulasi Hasil Uji ReliabilitasError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Rekapitulasi Tanggapan RespondenError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Jawaban Responden Terhadap Indikator Kompetensi

Pedagogik ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Jawaban Responden Terhadap Indikator Kompetensi

Kepribadian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Jawaban Responden Terhadap Indikator Kompetensi

(10)

Novita Fitriani, 2013

Tabel 4. 10 Rekapitulasi Tanggapan RespondenError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Jawaban Responden Terhadap Indikator Perencanaan

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Jawaban Responden Terhadap Indikator Pelaksanaan

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Jawaban Responden Terhadap Indikator Evaluasi

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Kompetensi

Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Keberhasilan

PLP ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Persentase Tanggapan Responden Variabel Kompetensi GuruError! Bookmark not defin

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Model Hubungan diantara Variabel Penelitian ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Rekapitulasi Tanggapan RespondenError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Rekapitulasi Tanggapan RespondenError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Persentase Tanggapan Responden Variabel Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan tak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Hampir setiap orang

mengenal pendidikan. Pendidikan juga memberikan kontribusi yang sangat besar

terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menterjemahkan

pesan-pesan konstitusi, serta sarana dalam membangun watak bangsa.

Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

No. 20 tahun 2003 yang berisi:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”.

Menurut G.W. Denemark dalam Oemar Hamalik (2009:62) menyatakan

bahwa pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dalam masyarakat modern,

baik dari segi politik maupun dari segi ekonomi. Pembangunan masyarakat

bergantung pada individu-individu yang bebas, rasional dan bertanggung jawab,

dalam hal mana pendidikan mengandung nilai yang sangat penting. Maka dari itu

pendidikan bukan saja hal yang penting bagi individu, tetapi juga sangat penting

bagi kehidupan nasional.

Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang

kehidupan dan perkembangan manusia dengan berbagai aspek kepribadiannya.

(13)

kualitas kehidupannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya. Pendidikan

diselenggarakan melalui 3 jalur, yaitu jalur formal, non-formal dan informal.

Sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan terselenggara melalui

3 jalur, yaitu jalur formal, non-formal dan informal. Yang dimaksud dengan

pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang

terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang

dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah

jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Pendidikan erat kaitannya dengan proses belajar mengajar, dimana dalam

proses tersebut sangat dibutuhkannya seorang pendidik atau yang lebih akrab

disebut sebagai guru. Seperti yang tersirat dalam Undang-undang No. 14 tahun

2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan bahwa:

“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Guru merupakan seseorang yang mampu memberikan kontribusi positif

terhadap peserta didik dalam proses belajar mengajar, guru juga sangat berperan

dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola proses

belajar mengajar tersebut dengan baik. Gurulah yang berada digarda terdepan

dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung

dengan peserta didik di kelas melalui proses belajar mengajar. Mengajar termasuk

(14)

menguasai materi, tetapi juga menuntut berbagai teknik pengelolaan proses

belajar-mengajar, pengelolaan waktu, pengendalian disiplin serta pelayanan

terhadap perberdaan kemampuan siswa (Wardani, 1994:51).

Ditangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik

secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional dan moral serta spiritual.

Dengan demikian, akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan

tantangan zamannya. Oleh karena itu, diperlukan sosok guru yang mempunyai

kualifikasi, kompetensi dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas

profesionalnya. Untuk menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan

dan ketidakpastian, dibutuhkan guru yang visioner dan mampu mengelola proses

belajar mengajar secara efektif dan inovatif. Diperlukan strategi dan model

pembelajaran yang sedemikian rupa memberikan nuansa yang menyenangkan

bagi guru dan peserta didik.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu lembaga

pendidikan formal yang berkiprah dalam bidang pendidikan. UPI memiliki tujuan

untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga

kependidikan akademik dan profesional yang berdaya saing global. Dengan begitu

UPI dapat mencetak calon-calon tenaga pendidik yang memiliki kompetensi yang

berkualitas. Untuk mencetak calon pendidik yang berkompeten UPI mewajibkan

mahasiswanya untuk mengikuti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan Mata

Kuliah Latihan Profesi (MKLP) yang diantaranya yaitu mata kuliah Program

Latihan Profesi (PLP). Para mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menggunakan

(15)

perkuliahan, tetapi mahasiswa dituntut untuk mendapat pengalaman mengajar

secara profesional serta mengintegrasikan pengalamannya ke dalam pola perilaku

dirinya sebagai pribadi yang efektif, sehingga dapat mencetak lulusan yang

berkompeten dalam bidang pendidikan.

Kegiatan PLP juga dirancang untuk melatih para calon guru menguasai

kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan

pendidikannya mahasiswa tersebut telah siap secara mandiri mengemban tugas

sebagai guru.

Kualitas pendidikan di negara kita ini masih dianggap rendah oleh

beberapa kalangan, salah satu penyebabnya adalah lulusan dari sekolah atau

perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya

kompetensi yang dimiliki. Menurut pengamat ekonomi Dr. Berry Priyono

(Kunandar, 2007:1) berpendapat bahwa:

“Bekal kecakapan yang diperoleh dari lembaga pendidikan tidak

memadai untuk dipergunakan secara mandiri, karena yang dipelajari di lembaga pendidikan sering kali hanya terpaku pada teori, sehingga

peserta didik kurang inovatif dan kreatif”.

Banyak faktor yang menyebabkan mengapa kompetensi guru demikian

rendah. Mulai dari komitmen pemerintah rendah, kesejahteraan yang minim,

pembinaan dan perlindungan profesi yang belum memadai, kualitas input,

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai lembaga yang

menghasilkan guru, sampai kepada persoalan kinerja guru yang sangat rendah.

Permasalahan itu langsung atau tidak langsung akan berkaitan dengan masalah

mutu profesionalisme guru yang masih belum memadai. Padahal sudah sangat

(16)

nasional yang rendah, salah satu penyebabnya adalah mutu guru yang rendah

(Abdul Majid, 2011).

Selain faktor di atas faktor lain yang menyebabkan rendahnya

profesionalisme guru disebabkan oleh antara lain (1) masih banyak guru yang

tidak menekuni profesinya secara utuh. Hal ini disebabkan oleh banyak guru yang

bekerja di luar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

sehingga waktu untuk membaca dan menulis untuk meningkatkan diri tidak

memadai; (2) belum adanya standar profesional guru sebagaimana tuntutan di

negara-negara maju; (3) kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi

sebagai pencetak guru yang lulusannya asal jadi tanpa memperhitungkan

outputnya kelak di lapangan sehingga menyebabkan banyak guru yang tidak patuh

terhadap etika profesi keguruan; (4) kurangnya motivasi guru dalam

meningkatkan kualitas diri (Abdul Majid, 2011).

Hasil studi pendahuluan melalui wawancara dengan beberapa mahasiswa

Pendidikan Manajemen Perkantoran angkatan 2009 yang bertempat di depan

Program Studi Manajemen Perkantoran pada tanggal 10 April 2012, menyatakan

masih kurangnya pemahaman mengenai kompetensi-kompetensi yang seharusnya

dimiliki oleh seorang pendidik (pada saat melaksanakan PLP), yaitu kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi

sosial. Para mahasiswa sedikitnya mengerti mengenai ke empat kompetensi

tersebut, karena pada saat di bangku kuliah telah dipelajari. Namun, pada saat

melakukan praktek (PLP) mahasiswa dirasa kurang dapat mengaplikasikannya

(17)

dalam melaksanakan pembelajaran secara optimal sesuai dengan komponen

pembelajaran termasuk di dalamnya pada pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Administrasi Guru, Penampilan Mengajar, hingga evaluasi

pembelajaran, hal tersebut merupakan komponen yang sangat penting dalam

mencetak calon tenaga pendidik yang berkompeten. Hal tersebut dapat dilihat

jelas pada tabel berikut :

Tabel 1. 1 Hasil Pra-Penelitian

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Tahun 2012

dengan siswa pada saat

Kurang menguasai

(18)

penyampaian materi

waktu yang efektif dan

efesien pada saat

sesuai dengan yang telah

direncanakan dalam RPP

Cukup menguasai

75%

(19)

alokasi waktu yang telah

Berdasarkan tabel 1.1 di lihat dari persentasenya sebagian besar ukurannya

berada pada ketegori kurang menguasai, seperti pada tingkat penjabaran indikator

(kriteria kinerja), tingkat perencanaan media dan teknik evaluasi pembelajaran,

tingkat kemampuan membuka dan menutup pembelajaran, tingkat komunikasi

secara komunikatif dengan siswa pada saat penyampaian materi pelajaran, tingkat

menggunakan waktu yang efektif dan efisien pada saat memeberikan pengajaran,

tingkat pengimplementasian langkah-langkah pembelajaran, tingkat pemberian

penilaian terhadap prestasi siswa dan tingkat pemberian penguatan mengenai

materi yang disampaikan. Ada beberapa ukuran yang berada pada kategori cukup

menguasai, yaitu tingkat perumusan tujuan pembelajaran, tingkat perumusan

materi dan langkah-langkah pembelajaran, tingkat sikap praktikan dalam proses

pembelajaran, tingkat penguasaan materi pembelajaran, tingkat pemberian

motivasi kepada para siswa, tingkat penggunaan media dalam pembelajaran,

tingkat pelayanan kepada siswa, dan tingkat evaluasi yang sesuai dengan yang

telah direncanakan dalam RPP. Untuk ukuran lainnya berada pada kategori

menguasai, yaitu tingkat pelaksanaan kegiatan-kegiatan sekolah dan tingkat

(20)

Di lihat dari hasil pra-penelitian tersebut sebagian besar ukuran berada

pada kategori kurang menguasai. Maka, dapat dijelaskan bahwa mahasiswa masih

kurang paham atau menguasai mengenai kegiatan program latihan profesi dan

merasa kebingungan dalam melaksanakannya, hal tersebut dilihat dari jawaban

terbanyak dari responden pada pra-penelitian.

Dengan fenomena tersebut maka penulis terdorong untuk meneliti masalah

tersebut menjadi judul skripsi tentang Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru

terhadap Keberhasilan Program Latihan Profesi (PLP) Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran di SMK Se-Kota Bandung.

1.2Rumusan Masalah

Setiap penelitian perlu adanya kejelasan, maka untuk memperjelas

masalah yang akan diteliti penulis merumuskan masalah penelitian. Adapun

rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran tingkat pemahaman mahasiswa PLP terhadap

kompetensi guru?

2. Bagaimanakah tingkat keberhasilan pelaksanaan PLP mahasiswa program

studi pendidikan manajemen perkantoran?

3. Adakah pengaruh tingkat pemahaman kompetensi guru terhadap

keberhasilan program latihan profesi (PLP) mahasiswa program studi

(21)

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui informasi mengenai tingkat pemahaman kompetensi yang

dimiliki mahasiswa pada saat melaksanakan kegiatan PLP

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat keberhasilan pelaksanaan PLP

mahasiswa program studi pendidikan manajemen perkantoran

3. Untuk memperoleh informasi adakah pengaruh pemahaman kompetensi

guru terhadap tingkat keberhasilan program latihan profesi (PLP)

mahasiswa program studi pendidikan manajemen perkantoran

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari hasil penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan

masukan-masukan baru yang berkaitan dengan Program Latihan Profesi

(PLP) , khususnya tentang bagaimana pengaruh pemahaman

kompetensi guru terhadap keberhasilan PLP

(22)

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, penelitian ini sangat berguna untuk memperoleh

gambaran secara langsung bagaimana penerapan PLP yang selama ini

dilakukan, khususnya mengenai PLP dan komptensi mahasiswa

b. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat

dimanfaatkan khususnya oleh mahasiswa Pendidikan Manajemen

Perkantoran dalam kesiapannya melaksanakan PLP dan dapat

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru terhadap

Keberhasilan Program Latihan Profesi (PLP) Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran di SMK Se-Kota Bandung. Penelitian ini

terdiri dari dua variabel, yakni variabel bebas (independen), yaitu Variabel X dan

variabel terikat (dependen), yaitu Variebel Y.

Maka yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah Variabel

X (Kompetensi Guru) dan Variabel Y (Keberhasilan Program Latihan Profesi).

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan

Manajemen Perkantoran angkatan 2009 yang telah mengikuti kegiatan PLP pada

tahun 2012 di Kota Bandung.

3.2Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode

penelitian yang akan digunakan. Sudah jelas, metode yang dipilih berhubungan

erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian. Sugiyono (2001:1) menyatakan

bahwa “Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan tujuan tertentu”. Di sisi lain Arikunto (2006:149) dalam

Dwi Puspita menjelaskan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

(24)

Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang hasil

pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP) secara umum dan untuk mengetahui

kompetensi mengajar mahasiswa setelah melaksanakan PLP ini. Maka, metode

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey Method.

Menurut Uep dan Sambas (2011 : 6) yaitu,

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan.

Senada dengan Uep dan Sambas, Kerlinger (1996) dalam Riduwan

(2011:49) mengatakan bahwa

Penelitian survey adalah adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehinggga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Sedangkan menurut Nazir (1988 : 65) menyatakan bahwa “Metode survey

adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang

institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah”.

Metode penelitian survey ini digunakan untuk memperoleh deskripsi,

gambaran yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diteliti.

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah

(25)

ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Dari sinilah akan diketahui

apakah varibel tersebut mempunyai pengaruh atau tidak.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi disini, penulis melakukan

pengamatan untuk memperoleh gambaran mengenai kompetensi guru dengan

keberhasilan program latihan profesi (PLP) mahasiswa program studi pendidikan

manajemen perkantoran di SMK Se-Kota Bandung.

3.3Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dapat mempermudah pengukuran

variabel-variabel. Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Nazir,

1988:149). Penelitian ini mengkaji dua variabel inti, yaitu variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen), dimana menurut Sugiyono

(2001:21) menyatakan bahwa:

Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen). Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Berdasarkan penelitian tersebut, penelitian ini akan mengkaji dua variabel,

yaitu variabel pemahaman kompetensi guru (X) sebagai variabel bebas dan

keberhasilan program latihan profesi (Y) sebagai variabel terikat. Pemahaman

kompetensi guru dalam penelitian ini diukur melalui indikator yang meliputi: (1)

Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi Profesional, (3) Kompetensi Kepribadian,

(26)

Sedangkan program latihan profesi dalam penelitian ini diukur

berdasarkan: (1) Perencanaan pembelajaran, (2) Pelaksanaan pembelajaran, dan

(27)

Tabel 3. 1

Operasional Variabel X

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

proses dan hasil belajar

Ordinal 6

sebagai pribadi yang jujur,

berakhlak mulia, dan

teladan bagi peserta didik

dan masyarakat

(28)

Tingkat bertindak sesuai

dengan etos kerja, tanggung

jawab yang tinggi, rasa

bangga menjadi guru, dan

rasa percaya diri

Ordinal 9

Kompetensi

Profesional

Tingkat penguasaan materi,

struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran

Ordinal 10

Tingkat penguasaan standar

kompetensi dan kompetensi

dasar mata pelajaran

Ordinal 11

efektif, empatik, dan santun

Ordinal 15

dan profesi lain secara lisan

dan tulisan atau bentuk lain

(29)

Tabel 3. 2

Operasional Variabel Y

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

(30)

Tingkat menggunakan waktu

yang efektif dan efesien pada

saat memberikan pengajaran

Tingkat evaluasi yang sesuai

dengan yang telah

direncanakan dalam RPP

Ordinal 20

Tingkat evaluasi dengan

alokasi waktu yang telah

(31)

3.4Sumber Data

Arikunto (2010:172) menjelaskan “Sumber data penelitian adalah subjek

dari mana data diperoleh”. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah

sumber data yang diinginkan dan dapat diperoleh secara langsung dari subjek

yang berhubungan langsung dengan penelitian. Sumber data primer dalam

penelitian ini yaitu mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan PLP. Sedangkan

sumber data sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan secara tidak

langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan dapat

memberikan informasi unutk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam

penelitian ini adalah nilai rata-rata dari mahasiswa yang telah mengikuti PLP,

sumber yang diperoleh dari beberapa media seperti internet yang berkaitan dengan

penelitian ini, selain itu dari beberapa arsip penelitian sebelumnya dan

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.5Populasi Penelitian

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali M. (2011:131) menyebutkan bahwa

populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang

memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian

atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Senada dengan

pendapat tersebut, Sugiyono (2001:57) menjelaskan yang dimaksud dengan

(32)

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Riduwan (2011:8) menyatakan

bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen

Perkantoran angkatan 2009 yang telah melaksanakan PLP pada tahun 2012 di

Kota Bandung. Mengingat ukuran populasi dibawah 100 orang, maka seluruh

anggota populasi dijadikan sampel (sensus). Secara rinci tentang jumlah populasi

penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2, berikut:

Tabel 3. 3

Populasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran yang telah Melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP)

Unit Analisis Jumlah

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen

Perkantoran angkatan 2009 yang telah melaksanakan

Program Latihan Profesi (PLP) tahun 2012 di Kota

Bandung

52 orang

Sumber : Prodi Pend. Manajemen Perkantoran dan Divisi P2JK UPI

3.6Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian mempengaruhi kualitas

data hasil penelitian yang dikumpulkan. Arikunto (2007:101) menyatakan bahwa

(33)

mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Teknik pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik penelitian

yang digunakan akan memberikan gambaran yang akurat mengenai suatu kondisi

tertentu. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Uep Tatang Sontani dan

Sambas Ali M. (2011:99) “Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini adalah:

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mencatat dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan

penelitian.

2. Angket

Angket atau dikenal juga sebagai kuesioner merupakan salah satu teknik

pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui

sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus

diisi oleh responden (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali M., 2011:108).

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup

dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia dengan

memberi tanda silang atau checklist pada salah satu alternatif jawaban yang

(34)

“Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa

sehingga responden tinggal memberikan tanda centang pada kolom atau

tempat yang sesuai”.

Penyusunan angket yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti

langkah-langkah, antara lain:

a. Menyusun kisi-kisi angket.

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket

yang digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif

jawaban.

c. Menetapkan skala penilaian angket

Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala Likert,

setiap alternatif diberi jawaban skor yang terentang 1-5. Skala tersebut

terinci dalam tabel 3.3

Tabel 3. 4

Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban

Option Skor Item

Positif Negatif

Sangat Menguasai 5 1

Menguasai 4 2

Cukup Menguasai 3 3

Kurang Menguasai 2 4

(35)

Sumber : Mengacu pada Skala Likert (Sugiyono, 2011:73), diolah ulang

oleh peneliti

3.7Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum pengumpulan data yang sebenarnya, angket yang akan digunakan

terlebih dahulu di uji cobakan. Proses penguji cobaan ini dilakukan dengan tujuan

untuk menguji kemampuan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Uji

instrumen dilakukan untuk mendapatkan kesahihan dan keandalan (validitas dan

reliabilitas) dari instrumen yang digunakan, sehingga peneliti dapat mengetahui

apakah instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur oleh peneliti

atau tidak.

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010:211) “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.

Sedangkan menururt Sugiyono (2001:97) “Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur”.

Untuk mengetahui validitasnya, formula yang digunakan untuk mengukur

validitas instrumen dalam penelitian ini adalah product moment corelation.

Keterangan :

(36)

= Jumlah skor tiap item

= Jumlah total skor seluruh item

= Jumlah Responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul.

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Bertujuan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

f. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

g. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

soal dari skor-skor yang diperoleh.

h. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel, jadi

membandingkan nilai rhitung dan nilai rtabel dengan kriteria kelayakannya

(37)

1) jika r xy hitung > r tabel, maka valid

2) jika r xyhitung ≤ r tabel, maka tidak valid

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik”. Sedangkan menurut Sugiyono (2001:97) “Reliabel berarti

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama”.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach:

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen atau koefisien korelasi atau korelasi alfa

= Banyaknya bulir soal

= Jumlah varians bulir

= Varians total

= Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

(38)

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul.

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Bertujuan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

f. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

g. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

h. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

i. Menghitung nilai koefisien Alfa.

j. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi yang

terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat

bebas (db) = n-2.

k. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r pada taraf nyata α = 5% dengan kriterianya:

1) Jika r 11 hitung > r tabel, maka reliabel

(39)

3.8Uji Persyaratan Teknik Analisis Data

Uji persyaratan teknik analisis data pada penelitiani ini meliputi Uji

Homogenitas dan Uji Linieritas.

3.8.1 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel

memiliki varians yang homogen. Uji homogenitas yang akan digunakan yaitu Uji

Barlett. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung χ2

> nilai tabel, maka

H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima.

Nilai hitung diperoleh dengan rumus: (Ating dan Sambas, 2006:294)

χ2= (In10)[Σ

db. LogSi2)]

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbi n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Burlett = (Log S2gab) (Σdbi)

S2gab = varians gabungan = S2gab =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap

kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan

(40)

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan.

5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai χ2

7. Menentukan nilai dan titik kritis.

8. Membuat kesimpulan.

3.8.2 Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi.

Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y.

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( JK Reg (a) ) dengan rumus:

JK Reg (a) =

 

n Y 2

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( JK Reg (b\a) ) dengan rumus:

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

(41)

5. Menghitung jumlah Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a

(RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JK reg (a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JKreg (b/a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres = JKres

N – 2

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKres – JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = JKTC

K – 2

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE = JKE

N – k

(42)

F = RJKTC

RJKE

13.Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka

distribusi berpola linier.

14.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %

15.Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat

kesimpulan :

a. Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

b. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.9Teknik Analisis Data

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali M. menyatakan bahwa:

“Teknik analisis data diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab maslah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskriptif data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Setelah data terkumpul, maka prosedur analisis selanjutnya adalah sebagai

berikut:

a. Editing

Kegiatan ini diantaranya memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

(43)

Kegiatan ini mengidentifikasi dan mengklasifikasikan setiap pertanyaan

yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut

variabel-variabel yang diteliti.

c. Tabulasi Data

Kegiatan ini yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian.

Rumusan yang peneliti gunakan dalam menghitung rata-rata jawaban

responden, yaitu:

Sesuai dengan skor alternatif jawaban angket yang terentang dari satu

sampai lima, banyak kelas interval ditentukan sebanyak lima kelas, sehingga

diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut:

Rincian slaka penafsiran skor rata-rata jawaban responden seperti tampak

pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3. 5

Kriteria Penskoran Angket untuk Variabel X dan Y

Rentang Kategori Skor Penafsiran

1,00 – 1,79 Tidak Menguasai

(44)

2,60 – 3,39 Cukup Menguasai

3,40 – 4,19 Menguasai

4,20 – 5,00 Sangat Menguasai

Sumber : Diadaptasi dari skor Skala Likert (Sugiyono,2001), diolah ulang oleh peneliti

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif. Terdapat beberapa macam statistik yang digunakan untuk analisis data

dalam penelitian, namun dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik analisis data deskriptif.

Tujuannya adalah untuk megetahui adakah pengaruh pemahaman

kompetensi guru terhadap keberhasilan PLP mahasiswa program studi pendidikan

manajemen perkantoran dan seberapa besar pengaruhnya.

Sehubungan dengan jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini

adalah data ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu „lebih‟ atau

„kurang‟ dari yang lain (Sugiyono, 2001:70). Untuk menjawab permasalahan

seperti yang ada dalam rumusan masalah, maka teknik analisis data yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi.

Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi (Ating dan

Sambas, 2006:243), yaitu:

1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris. 2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh

variabel independen.

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok

(45)

Peneliti menggunakan model regresi sederhana yaitu (Ŷ= a + bX)

Keterangan:

Ŷ = variabel tak bebas (nilai duga)

X = variabel bebas

a = penduga bagi intersap (α)

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga

menggunakan statistika sampel.

Berkaitan dengan analisis regresi, dimana analisis regeresi termasuk

analisis parametrik, dimana pengelolaan data dengan penerapan statistik

parametrik mensyaratkan data yang akan diukur dalam skala interval. Tingkat

pengukuran interval memberikan ciri angka kepada kelompok objek yang

mempunyai data skala nominal dan ordinal, ditambah dengan jarak yang sama

pada urutan objeknya. Menurut Sugiyono (2001:71) mengungkapkan bahwa

“variabel interval adalah skala yang jarak satu data dengan data lain sama tetapi

tidak mempunyai nilai nol absolut (nol yang tidak berarti tidak ada nilainya)”.

Data yang akan terkumpul berupa data ordinal, maka terlebih dahulu data

skala ordinal tersebut diubah menjadi data skala interval. Oleh karena itu data

ordinal hasil pengukuran harus dinaikan atau diturunkan terlebih dahulu menjadi

data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval / MSI.

Langkah-langkah mentransformasikan data tersebut adalah sebagai

(46)

1) Untuk setiap pertanyaan, hitung setiap frekuensi jawaban responden.

2) Untuk butir tersebut, tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5

dari setiap butir pertanyaan pada kuesioner, disebut dengan frekuensi (f).

3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

dengan proporsi (Pi=f/n).

4) Menghitung proporsi komulatif (PK).

5) Dengan menggunakan tabel distribusi normal, ingga nilai Z tabel untuk

setiap proporsi komulatif yang diperoleh.

6) Tentukan nilai Densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dari tabel).

7) Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus:

Keterangan:

Dencity at Lower Limit : Kepadatan Batas Bawah

Dencity at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas

Area Bellow Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas

Area Bellow Lower Limit : Daerah di Bawah Batas Bawah

8) Tentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus:

(47)

3.10 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali, 2001:83):

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

penelitian yang diajukan.

2. Menentukan taraf kemaknaan atua nyata α (level of significance α).

3. Menghitung nilai koefisien tertentu, sesuai dengan teknik analisis data yang

digunakan.

4. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5. Perhatikan apakah nilai hitung koefisien jatuh di daerah atau daerah

penolakan?

6. Berikan kesimpulan:

H0 : ρ = 0 : Tidak adanya Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru

terhadap Keberhasilan Program Latihan Profesi (PLP)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen

Perkantoran di SMK Se-Kota Bandung.

H1 : ρ ≠ 0 : Adanya pengaruh Pengaruh Pemahaman Kompetensi

Guru terhadap Keberhasilan Program Latihan Profesi (PLP)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen

(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara empiris diperoleh informasi bahwa gambaran pemahaman mahasiswa

PLP mengenai kompetensi guru yang meliputi indikator: (1) Kompetensi

Sosial berada pada skor tertinggi, (2) Kompetensi Pedagogik berada pada skor

sedang, (3) Kompetensi Profesional berada pada skor sedang dan (4)

Kompetensi Kepribadian berada pada skor terendah. Hal ini mengandung arti

bahwa pemahaman para mahasiswa mengenai kompetensi guru dipersepsikan

oleh responden adalah baik.

2. Secara empiris diperoleh informasi bahwa gambaran tingkat keberhasilan

pelaksanaan PLP mahasiswa program studi pendidikan manajemen

perkantoran yang meliputi indikator: (1) Evaluasi Pembelajaran berada pada

skor tertinggi, (2) Perncanaan Pembelajaran berada pada skor sedang dan (3)

Pelaksanaan Pembelajaran berada pada skor terendah. Dalam nilai hasil ujian

PLP pun para praktikan mendapatkan nilai tinggi. Hal ini mengandung arti

bahwa tingkat keberhasilan pelaksanaan PLP mahasiswa program studi

pendidikan manajemen perkantoran adalah tinggi.

3. Secara empiris yang diperoleh berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan

(49)

tertinggi, kompetensi pedagogik berada pada skor sedang, kompetensi

profesional berada pada skor sedang dan kompetensi kepribadian berada pada

skor terendah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan

PLP, yang meliputi evaluasi pembelajaran berada pada skor tertinggi,

perencanaan pembelajaran berada pada skor sedang, dan pelaksanaan

pembelajaran berada pada skor terendah, artinya jika pemahaman mahasiswa

mengenai kompetensi guru baik, maka keberhasilan PLP akan tinggi dan

sebaliknya. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel pemahaman

kompetensi guru memberikan pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan PLP.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang

diperoleh penulis, maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan untuk

meningkatkan keberhasilan PLP antara lain sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa mengenai

kompetensi guru sudah baik, namun masih belum optimal karena dalam

beberapa indikator skornya rendah. Dari hasil tersebut diketahui bahwa

kompetensi kepribadian merupakan kompetensi terendah dari keempat

kompetensi guru, maka penguasaan kompetensi kepribadian perlu terus

ditingkatkan. Dalam upaya peningkatannya perlu diperhatikan beberapa hal

sebagai berikut : kemampuan dalam memegang teguh norma agama, hukum,

sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, mencerminkan diri sebagai

pribadi yang jujur, berakhlak mulia, memiliki tanggung jawab yang tinggi

(50)

dengan meningkatkan mutu pembelajaran pada mata kuliah keahlian profesi,

mengadakan microteaching untuk melatih calon praktikan agar lebih

menguasai dan memahami bagaimana menjadi guru yang professional selain

itu juga dengan cara mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang

meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan PLP sudah baik, namun

masih belum optimal karena dalam beberapa indikator skornya rendah. Dari

hasil tersebut diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran merupakan

indikator terendah, dengan merujuk kepada hasil tersebut maka penulis

menyarankan kepada praktikan berupaya untuk meningkatkan kualitas

pelaksanaan pembelajaran. Seperti, kemampuan dalam pengimplementasian

langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), kemampuan dalam membuka dan menutup

kegiatan pembelajaran, kemampuan dalam penguasaan bahan pengajaran, dan

praktikan juga harus mampu mencari sumber untuk materi pembelajaran lain

yang berkaitan dengan materi yang akan diberikan, seperti sumber dari

internet dan memberikan contoh pengaplikasian di lapangan sehingga peserta

didik memiliki wawasan yang lebih luas.

3. Pemahaman kompetensi guru berpengaruh positif terhadap keberhasilan PLP

namun dalam beberapa hal masih dinilai kurang optimal dalam

pelaksanaannya, untuk itu harus ditingkatkan sehingga akan memberikan

hasil yang sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari PLP. Diharapkan

(51)

secara berkala untuk mengetahui dan memperbaiki hal-hal yang belum

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (2008). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Alegensindo.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tenang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Indonesia, Republik Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Republik Indonesia.

Hamalik, Oemar. (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Isjoni, dkk. (2007). Pembelajaran Visioner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kunandar. (2007). Guru Profesional. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nazir, Moh. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwanto , Yadi. (2007). Etika Profesi. Bandung: Refika Aditama.

Puspitasari, Dwi. (2010). Pengaruh Penguasaan Kompetensi Profesional Guru Mata Diklat Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

Pada Sekolah Menengah Kejuruan Rumpun Bisnis dan Manajemen Se-Kota Cimahi. Skripsi pada FPEB UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

(53)

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Siregar, Eveline & Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soetjipto, & Raflis Kosasi. (2009). Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Citra

Somantri, Ating & sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sontani, Uep Tatang & Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: alfabeta.

Usman, Uzer. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wardani, I.G.K & Anah Suhaenah. (1994). Program Pengalaman Lapangan. Jakarta: Depdikbud.

__________. Panduan Program Latihan Profesi (PLP) Kependidikan dan Tenaga Pendidik. Bandung: Direktorat Akademik UPI.

__________. Pedoman Akademik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Online:

Majid, Abdul. (2011). Rendahnya Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: http://abdulmadjid.staff.umy.ac.id/?p=24 [01 Mei 2012].

Purwadarminta. (2010). Pengertian Kompetensi. [Online]. Tersedia: http://karir-pekerjaan.infogue.com/pengertian_kompetensi [01 Mei 2012].

Rasto. (2009). Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: www.rastodio.com [19 Maret 2012].

Gambar

Tabel 4. 13 Jawaban
Gambar 4. 1 Rekapitulasi Tanggapan RespondenError! defined.
Tabel 1. 1 Hasil Pra-Penelitian
gambaran secara langsung bagaimana penerapan PLP yang selama ini
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari tahap heuristic, verifikasi, interpretasi dan

Penulis tertarik untuk mendalami dan meneliti kedeiksisan pada deiksis persona , tempat (lokatif), dan waktu (temporal) melalui teks wacana tulis pada cerpen

Disamping faktor pertumbuhan berpengaruh terhadap keberhasilan kawin, maka sintasan udang windu yang tinggi memegang peranan penting keberhasilan kawin di bak

untuk menurunkan tingkat beban kerja mental maka penulis mengusulkan untuk melakukan penjelasan sebelum dilakukan praktikum agar praktikan mengetahui hasil yang

Berdasarkan analisis data, kenakalan remaja yang terdapat dalam novel ditinjau dari (1) bentuk kenakalan remaja berupa kenakalan yang menimbulkan korban fisik, kenakalan

dikarenakan adanya persaingan pasar yang semakin meluas di era ini, maka untuk menangani persaingan pasar perusahaan memfokuskan kegiatan promosi penjualan yang

Rata-Rata Persentase Manfaat Program Latihan Profesi (PLP) Sebagai Kesiapan Kompetensi Profesional Calon Guru Pengolahan Makanan Berkaitan Dengan Rencana Pelaksanaan

hasil rekapituIasi menunjukan bahwasanya skor tertinggi berada pada indikator penghargaan sebesar 57,41% &amp; skor terendah berada pada indikator kondisi kerja dengan