i
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACER TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA
DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA
PERANGKAT LUNAK (RPL)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer
Oleh:
Imanul Hakim
0804638
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
i Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACER TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA
DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA
PERANGKAT LUNAK (RPL)
Oleh
Imanul Hakim NIM. 0804683
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Imanul Hakim 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
ii
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
i
IMANUL HAKIM
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACER TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA
DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA
PERANGKAT LUNAK (RPL)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom NIP. 196711211991011001
Pembimbing II
Harsa Wara P., S.Si., M. Pd NIP. 198008102009121003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACERTERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA
DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA
PERANGKAT LUNAK (RPL)
Imanul Hakim NIM. 0804638
Pembimbing I : Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom Pembimbing II : Harsa Wara P., S.Si., M. Pd
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran serta minimnya pemberdayaan media pembelajaran baik fisik maupun non fisik seperti hardware dan software untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik khususnya dalam mata pelajaran jaringan komputer. Melihat kondisi tersebut peneliti menggunakan metode tutor sebaya yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dengan berbantuan simulator cisco
packet tracer sehingga dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran jaringan
komputer dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah Quasy Experimental Designdengan desain eksperimen Nonequivalent Control Group Design dan sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling Non Probability Sampling yang meliputi Sampling Purposive yaitu pada siswa kelas XI – RPL 1 dan XI – RPL 2 SMK Amal Bakti Kota Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes (Pretest dan Posttest) dan angket respon siswa. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diolah dapat diketahui bahwa : 1) peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada kelas yang menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer berbeda dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional; 2) meningkatnya kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco
packet tracer; 3) respon peserta didik terhadap pembelajaran dengan metode tutor
sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer sangat baik.
v Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEER TUTORSEFFECT ASSISTED BY SIMULATOR CISCO PACKET TRACER TO INCREASE STUDENTS CONCEPT UNDERSTANDING
IN VOCATIONAL SCHOOL
PRODUCTIVE SOFTWARE ENGINEERING (SE) SUBJECT
Imanul Hakim NIM. 0804638
Supervisor I : Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom Supervisor II : Harsa Wara P., S.Si., M. Pd
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of active learners in the learning process and the lack of instructional media empowerment both physical and non-physical such as hardware and software to improve student understanding of concepts especially in the subjects of computer networks.This research used peer tutoring method that can increase the activity of students with assisted simulator Cisco Packet Tracer so that the learning process on the subjects of computer networks can improve learners' understanding of the concept. The method used in thisresearch is Quasy Experimental Design with experimental design Nonequivalent Control Group Design and samples were taken by using a sampling technique covering Non Probability Sampling Purposive sampling is in class XI - 1 and XI RPL - RPL 2 SMK AmalBaktiBandung. Research instrument used in this research was in the form of test (Pretest and Posttest) and student questionnaire responses. Based on research data that has been processed can be seen that : 1) improvement ability of understanding concepts in class peer tutors using cisco packet tracer simulator aided differ than the class using conventional methods; 2) learners’ ability of understanding concept in the learning peer tutor method assisted by simulator cisco packet tracer improved; 3) response of learners towards learning with peer tutors method assisted by cisco packet tracer simulator was very good.
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUANError! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.6. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
1.7. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pemahaman Konsep ... Error! Bookmark not defined.
2.2. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ... Error! Bookmark not defined.
2.3. Simulator Cisco Packet Tracer ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
vii Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.4. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.5. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.6. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1. Deskripsi Hasil ...Error! Bookmark not defined.
4.1.2. Hasil Uji Prasyarat...Error! Bookmark not defined.
4.1.2.1. Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined.
4.1.2.2. Uji Homogenitas ...Error! Bookmark not defined.
4.1.3. Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ...Error! Bookmark not defined.
4.1.4. Pembahasan data angket ...Error! Bookmark not defined.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Reliabilitas ... 32
Tabel 3.2. Interpretasi Indeks Kesukaran ... 33
Tabel 3.3. Interpretasi Daya Pembeda ...34
Tabel 3.4. Data Hasil Uji Instrumen Soal Pretest ... 37
Tabel 3.5. Data Hasil Uji Instrumen Soal Posttes ... 38
Tabel 3.6. Kriteria Nili Gain Ternormalisasi <g> ... 41
Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Pretest, Posttest dan Gain Ternormalisasi <g> ... 46
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas ... 47
Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas ... 48
ix Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Interface Simulator Cisco Packet Tracer ... 19
Gambar 2.2.Penggunaan Device pada Simulator Cisco Packet Tracer ... 20
Gambar 2.3. Penggunaan Media Transmisi Wired pada Simulator Cisco Packet
Tracer ... 20
Gambar 2.4. Setting IP Address pada Simulator Cisco Packet Tracer ... 21
Gmabar 2.5. Pengecekkan Ketersambungan Device pada Simulator Cisco Packet
Tracer ... 22
Gambar 3.1. Desain Nonequivalent Control Group Design ... 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan Industrial
Training, yang keberhasilannya dapat dilihat dengan sejauh mana
lulusannya mempunyai keunggulan kompetitif baik di tingkat regional,
nasional maupun tingkat internasional. Dengan tuntutan tersebut, maka
peserta didik SMK diharapkan mempunyai kemampuan untuk dapat
membuat sebuah produk baik barang maupun jasa sesuai dengan
jurusannya masing – masing.
Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 mengenai Dasar, Fungsi
dan Tujuan Pasal 4 ditegaskan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dan
2 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesional.
SMK khususnya dalam Bidang Studi Keahlian Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dari Program Studi Keahlian Teknologi
Komputer dan Informatika ada 3 Kompetensi Keahlian yaitu : Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ), Multimedia (MM) dan Rekayasa Perangkat
Lunak (RPL). Dokumen kurikulum KTSP untuk SMK RPL
mengorientasikan peserta didiknya untuk mampu membuat dan atau
mengembangkan sebuah produk berupa Software aplikasi baik berupa
Desktop, Web maupun yang berbasis mobile. Sesuai dengan tuntutan
tersebut maka banyak sekali materi – materi yang harus diperlajari untuk
membuat sebuah software aplikasi tersebut. Dari mulai menganalisis
kebutuhan sistem baik itu data yang dibutuhkan, prosesnya seperti apa, dan
hasil dari proses tersebut akan mengahasilkan apa. Secara singkatnya
peserta didik mampu menganalisis, merancang, membuat, sampai dengan
memasarkan hasil produknya ke masyarakat yang membutuhkan.
Dalam kurikulum KTSP untuk SMK RPL pun ada mata pelajaran
diluar ke-RPL-an yang sangat berkaitan. Salah satunya adalah materi
jaringan komputer. Materi jaringan komputer ini menitik beratkan pada
bagaimana menghubungkan minimalnya 2 buah komputer baik itu secara
peer to peer maupun client - server. Jika masuk kedalam ranah RPL, ada
software yang harus melibatkan minimalnya 2 komputer tersebut seperti
3
Ketika perogrammer (dalam hal ini peserta didik) akan membuat
sebuah software berbasis web, maka peserta didik tersebut harus
memikirkan bagaimana tampilan untuk di server dan bagaimana untuk d
client. Kemudian bagaimana kedua tampilan tersebut dapat saling
berkomunikasi antara server maupun client. Untuk itu dalam SMK RPL
tidak hanya diajarkan mengenai bagaimana membuat software saja tetapi
bagaimana menggunakan software tersebut untuk digunakan oleh banyak
pengguna yang otomatis perangkat komputer pun berbeda.
Dari data hasil observasi sebelum dilakukannya penelitian
ditemukan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami
mata pelajaran jaringan komputer. Kondisi ini sebagian merupakan akibat
dari terbatasnya ketersediaan alat bantu ajar baik yang berupa fisik
(switch, router, kabel, hub, dll) ataupun yang bersifat non fisik (misalkan
aplikasi/software simulator). Metode pembelajaran merupakan yang
digunakan merupakan dugaan penyebab lain sulitnya siswa SMK RPL
memahami materi jaringan komputer. Kecenderungan guru yang
mengedepankan proses belajar teacher centre tidak memberikan asupan
pengetahuan yang cukup terhadap kebutuan kognitif siswa dalam materi
jaringan. Karena siswa relatif hanya akan bersikap pasif dan menunggu
materi.
Dengan melihat situasi tersebut dalam penelitian ini peneliti
memakai metode yang sesuai dengan kondisi tersebut. Dengan harapan
Metode yang akan diterapkan dan di teliti oleh peneliti adalah Metode
Pembelajaran Tutor Sebaya berbantuan Simulator Cisco Packet Tracer.
Karena dengan simulator peserta didik dapat mempraktikan / membuat
skema jaringan hanya dengan mengeluarkan biaya yang cukup murah.
Dengan judul lengkap Skripsi ini adalah “Pengaruh Metode
Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator Cisco Packet Tracer
Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik
Smk Pada Mata Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada point 1.1,
maka rumusan masalahnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman
konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya
menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya berbantuan
simulator cisco packet tracer dengan peserta didik yang dalam
pembelajarannya menggunakan metode konvensional ?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada
peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode
tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer ?
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap pembelajaran
menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco
5
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan Rumusan Masalah pada point 1.2. supaya tidak
melebar permasalahannya, maka peneliti memberikan batasan masalah
yaitu :
1. Materi jaringan komputer yang diberikan dalam penelitian ini
berbatas pada periferal jaringan komputer (PC, Switch, Hub,
Router, Server, dll), jenis jaringan komputer, toplogi jaringan
komputer, tipe – tipe jaringan komputer, media transmisi
jaringan komputer, tipe pengkabelan, IP Address Versi 4 dan
protokol & port.
2. Alat bantu simulator cisco packet tracer berbatas pada
pemakaian saja dari hasil materi yang sudah dipelajari bukan
mengembangkan simulator tersebut sesuai dengan kebutuhan
materi yang dipelajari.
1.4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang terdapat pada point 1.2.
maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman
konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya
menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya berbantuan
simulator cisco pcket tracer dengan peserta didik yang dalam
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep
pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan
metode tutor sebaya berbantuan simulator packet tracer.
3. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran
menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco
packet tracer pada mata pelajaran jaringan komputer.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak, seperti :
1. Guru
Guru dapat mengetahui metode yang lain seperti Metode
Pembelajaran Tutor Sebaya ini, sehingga metode ini menjadi salah
satu alternatif metode yang digunakan dalam proses kegiatan KBM
dan mengurangi tingkat kurangnya pemahaman peserta didik dalam
memahami mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak.
2. Peserta didik
Peserta didik dapat berpartisipasi aktif (bertanya) dalam
proses KBM, karena yang memberikan materi adalah teman sebaya
mereka. Dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ini, peserta
didik tidak sungkan lagi dalam bertanya, sehingga dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran
7 3. Sekolah
Dengan meningkatnya konsep pemahaman peserta didik
pada mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak, sekolah
tidak perlu lagi melakukan pembekalan materi untuk persiapan Uji
Kompetensi tapi hanya sekedar mereview saja. Dan dapat
meningkatkan proses pembelajaran tersebut.
4. Peneliti
Peneliti mendapatkan langsung proses hingga hasil
penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ini sehingga
menambah wawasan dan pengalaman yang berharga tentang
metode ini.
1.6. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep
pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode
pembelajaran tutor sebaya berbantuan simulator cisco pcket tracer dengan
peserta didik yang dalam pebelajarannya menggunakan metode
1.7. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam proposal ini antara lain :
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman Konsep adalah kemampuan siswa yang berupa
penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar
mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi
mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah
dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu
mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang
dimilikinya (Patria, 2007:21).
Adapun indikator / penjabaran dari pemahaman konsep
menurut (Silversius, 1991:43-44) ada tiga, yaitu :
1) Menerjemahkan (translation)
Menerjemahkan yang dimaksud adalah bukan
hanya peralihan bahasa saja, tetapi dari konsepsi
abstrak menjadi suatu model yang simbolik, contohnya
kata – kata menjadi gambar grafik.
2) Menginterpretasi (interpretation)
Menginterpretasi adalah kemampuan untuk
mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi.
3) Mengekstrapolasi (extrapolation)
Mengekstraploasi lebih menuntut kemampuan
9
2. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya
Metode Pembelajaran Tutor Sebaya adalah metode
pembelajaran yang dilakukan seseorang atau beberapa orang
peserta didik yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
3. Simulator Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer merupakan simulator jaringan yang
berupa e-learning desktop base buatan Cisco. Pada simulator ini
terdapat simulasi workstation, server, router dan perangkat jaringan
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Dalam skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)
dalam bukunya :
Metode ini merupakan pengembangan dari True Experimental
Design, yang sulit dilaksanakan. Pada desain ini mempunyai kelompok
kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhya untuk mengontrol variabel
– variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Namun
demikian desain ini lebih baik jika dibandingkan dengan Pre Experimental
Design. Desain ini digunakan karena pada kenyataannya sulit
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
3.2. Desain Eksperimen
Desain Eksperimen Quasi Experimental Design yang digunakan
yaitu bentuk Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono
24 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain ini hampir sama dengan desain Pretest-Posttest
Control Group Design, hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :
(Sugiyono, 2010:116)
Gambar 3.1. Desain Nonequivalent Control Group Design
= pretest untuk kelompok eksperimen & kelompok kontrol
= posttest untuk kelompok eksperimen & kelompok
kontrol
X = perlakuan terhadap penggunaan metode pembelajaran
tutor sebaya pada kelas eksperimen X
25
3.3. Prosedur Penelitian
Gambar 3.2. Alur proses penelitian
Untuk Lebih rincinya dapat diuraikan sebgai berikut :
a. Tahap Persiapan
1. Pemilihan masalah dan menentukan materi pembelajaran Kesimpulan
Dokumentasi Pembahasan
Posttest Analisis Data
Posttest
Pembelajaran Tutor Sebaya Pembelajaran Konvensional
Pretest Pretest
Kelas Eksperimen Perlakuan Instrumen
Kelas Kontrol
Uji Instrumen Judgement Membuat Instrumen
26 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Studi literatur
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Melakukan observasi ke sekolah yang akan diteliti
6. Pengembangan instrumen penelitian
7. Penentuan media
8. Judgment instrumen penelitian
9. Revisi hasil judgment
10.Uji instrumen
11.Pengolahan data
a) Menghitung validitas instrumen soal
b) Menghitung reliabilitas instrumen soal
c) Menghitung indeks kesukaran intrumen soal
d) Menghitung daya pembeda instrumen soal
12.Konsultasi / revisi dengan pembimbing
b. Tahap Pelakasanaan
1. Melakasanakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
2. Menententukan tutor untuk penelitian pada kelas eksperimen.
3. Melakukan perlakuakn (treatment) pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen, untuk kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran
27
diberikan perlakuan pembelajaran dengan Metode Pembelajaran
Tutor Sebaya
4. Dilakukan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk
mengetahui bagaiman kemampuan peserta didik setelah mendapat
perlakuaan (treatment).
c. Tahap Evaluasi hasil
1. Merekap data – data intrumen penelitian
a) Hasil uji instrumen nilai soal Pretest
b) Hasil uji instrumen nilai soal Posttest
2. Pengolahan data
a) Menghitung uji normalitas instrumen soal
b) Menghitung uji homogenitas instrumen soal
c) Menghitung Uji t instrumen soal
3. Penarikan kesimpulan hasil pengolahan data
d. Tahap Dokumentasi
Pada tahapan ini setelah semua diolah hasil uji instrumen
penelitian, semua didokumentasikan sehingga ada bukti hasil uji
instrumen tersebut.
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam peneltian ini adalah peserta didik
Sekolah Menengah Kejuruan Rekayasa Perangkat Lunak (SMK RPL).
28 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dulunya bernama SMK Bakti Mandiri Cipadung. Sedangkan Sampel
dalam penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling Non
Probability Sampling yang meliputi Sampling Purposive. Sample ini
adalah dengan menggunakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan peneliti adalah rekomendasi dari
guru produktif disekolah tersebut karena materi yang akan diajarkan dalam
proses penelitian terdapat dalam kelas tersebut. Sample dalam penelitian
ini diambil dari populasi sebanyak dua kelas. Yaitu pada kelas XI – RPL A
dan kelas XI – RPL B. Pada teknik ini populasi bersifat homogen atau
tidak memiliki strata selanjutnya kelas pertama yang menjadi kelas
eksperimen akan diberikan pembelajaran dengan menggunakan Metode
Pembelajaran Tutor Sebaya dan kelas kedua atau kelas kontrol diberikan
pembelajaran dengan model konvensional.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah:
1) Tes (Tes Hasil Belajar) atau Pretest Posttest
Dalam belajar perlu adanya pengukuran apakah suatu pembelajaran
sudah mencapai tujuan yang diaharapkan atau tidak maka salah satu ada
dengan tes hasil belajar.Peneliti memberikan tes kelas kontrol dan kelas
29
Dalam hal ini tes yang diberikan terdapat dua tahap yang pertama
tes awal dan yang kedua adalah tes akhir.Tes yang pertama di berikan
dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik baik
dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen.Sedangkan tes yang kedua
diberikan untuk melihat kemamjuan belajar atau peningkatan
pemahaman pada kedua kelas tersebut.
Tes hasil belajar dikembangakan berdasarkan indikator pada pokok
bahasan yang telah ditetapkan oleh kurikulum yang dipakai disekolah
yang bersangkutan.
Ada beberapa kriteria sebelum instrumen tes ini di pakai,maka
sebaiknya diujicobakan terlebih dahulu untuk melihat kelayakan suatu
instrumen tes maka kriterianya yaitu harus mengetahui tingkat validitas,
reabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran pada setiap butir soal
yang jika semua kriteria ini sudah terpenuhi kelayakanya maka
instrumen tes dapat di pakai.
Langkah-langkah uji coba instrumen adalah sebagai berikut :
a. Instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk melihat
validitas teoritik.
b. Adjustment soal dengan dosen diluar pembimbing.
c. Instrumen diujicobakan pada peserta didik.
30 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun pengolahan data hasil uji coba instrumen dilakukan
sebagai berikut:
a. Validitas Instrumen
Validitas merupakan ketetapan atau kejituan alat pengukur
serta ketelitian, kesamaan atau ketetapan pengukuran apa yang
sebenarnya diukur. Menurut Arikunto, validitas terdiri atas tiga yaitu :
Validitas keseluruhan, validitas soal, dan validitas item, dan validitas
factor (Suharsimi Arikunto, 1999 : 65).
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, yaitu
apabila butir-butir yang membentuk instrumen tidak menyimpang dari
fungsi instrumen. Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi
Product Moment dengan menggunakan angka kasar, sebagai berikut:
√{ }{ }
(Sumarna, 2006:58)
Keterangan :
rxy= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
N = banyaknya peserta didik yang mengikuti tes
X = skor item tes
Y = skor responden
31
Untuk menafsirkan validitas maka digunakan klasifikasi Ruseffendi
(1994:144), yaitu:
0,0 ≤ rxy ≤ 0.2 = Sangat Rendah
0,2 < rxy ≤ 0,4 = Rendah
0,4 < rxy ≤ 0,6 = Cukup
0,6 < rxy ≤ 0,8 = Tinggi
0,8 < rxy ≤ 1,0 = Sangat Tinggi
b. Reliabilitas Instrumen
Menurut Suharsimi (2002:154), reabilitas instrumen
menunjukkan suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat
dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih
jawaban-jawaban tertentu.
Instrumen dikatakan reliabel apabila butir-butir yang
membentuk instrumen sesuai dengan kenyataan, oleh karena itu
berapa kalipun data diambil, hasilnya tetap akan sama. Reabilisasi
menunjukkan tingkat keterandalan suatu instrumen, sehingga bila
instrumen itu reliabel berarti data yang diperoleh dapat dipercaya
32 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rumus product moment memakai angka kasar (raw score) dari Karl
Pearson (Suherman E. , 2003:139) berikut:
√{ }{ }
(Sumarna, 2006:94)
Keterangan:
= Reliabilitas
N = Banyaknya subyek
1
x = Kelompok data belahan pertama
2
x = Kelompok data belahan kedua
Setelah koefisien reliabilitas keseluruhan diperoleh kemudian
di interpretasikan dengan menggunakan derajat reliabilitas alat
evaluasi menurut Guilford (Suherman E., 2003:139) yang
[image:30.595.119.512.153.703.2]diinterpretasikan dalam kriterium sebagai berikut:
Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Reliabilitas
Koefesien Reliabilitas Interpretasi
0,90 ≤ r11≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
0,70 ≤ r < 0,90 11 Derajat reliabilitas tinggi
33
0,20 ≤ r < 0,40 11 Derajat reliabilitas rendah
0,00 ≤ r < 0,20 11 Derajat reliabilitas sangat rendah
xy
r < 0,00 Tidak reliabilitas
c. Indeks Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Suatu perangkat evaluasi yang baik akan
menghasilkan skor atau nilai yang membentuk distribusi normal.
Untuk mengUji tingkat kesukaran soal digunakan rumus :
JBA + JBB
IK =
JSA + JSB (Suherman E. , 2003:170)
Keterangan :
IK = Indeks Kesukaran
JBA = Jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
JBB = Jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
JSA = Jumlah peserta didik kelompok atas
JSB = Jumlah peserta didik kelompok bawah
Setelah nilai daya pembeda diperoleh kemudian di interprestasikan
dalam kriterium sebagai berikut :
34 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
[image:32.595.123.512.136.629.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2. Interpretasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK=0,00 Soal Terlalu sukar
0,00<IK≤0,30 Soal Sukar
0,30<IK≤0,70 Soal Sedang
0,70<IK≤1,00 Soal Mudah
IK=1,00 Soal terlalu mudah
d. Daya Pembeda
Soal yang memiliki daya pembeda yang baik akan dapat
membedakan antara peserta didik yang menguasai materi dengan
peserta didik yang tidak menguasai materi pelajaran.
Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
JBA - JBB
DP=
JSA
(Suherman E. , 2003:160)
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
JBA = Jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
35
JBB = Jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
JSA = Jumlah peserta didik kelompok atas
Setelah nilai daya pembeda diperoleh kemudian di interpretasikan
[image:33.595.120.512.226.615.2]dalam kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.3. Interpretasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
0,70 <DP ≤1,00 Daya pembeda sangat baik
0,40<DP≤0,70 Daya pembeda baik
0,20<DP≤0,40 Daya pembeda cukup
0,00<DP≤0,20 Daya pembeda buruk
DP≤0,00 Daya pembeda sangat buruk
2) Angket
Digunakan sebagai penunjang untuk mengetahui tentang minat
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan Metode
Pembelajaran Tutor Sebaya.
3.6. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Sebelum instrumen penelitian digunakan dalam proses penelitian,
instrumen tersebut di judgement terlebih dahulu kepada dosen ahli baik
36 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
materi matapelajaran di sekolah yang akan di teliti. Dalam hal ini peneliti
menggunakan instrument penelitian berupa : RPP, LKS, Soal Pretest dan
Posttest dan Angket.
Dari hasil judgement tersebut diperoleh beberapa instrument
penelitian yang diterima (dipakai), diperbaiki, di ganti konten yang
terdapat dalam instrument tersebut. Untuk RPP secara umum harus
diperbaiki dari segi kontennya misalnya sumber belajar, indikator, dll.
Untuk LKS diterima dan dapat digunakan untuk penelitian. Untuk Soal
Pretest dan Posttest secara umum diperbaiki dari segi titik dalam soal
tersebut dan istilah – istilah. Sedangkan untuk Angket ditambahkan dari
segi pernyataannya yaitu harus seimbang antara pernyataan positif dengan
pernyataan yang negatifnya.
Setelah hasil judgment tersebut diperbaiki dan dikonsultasikan
kembali dan disetujui kepada dosen pembimbing, maka peneliti mulai
menguji instrumen tersebut yaitu Soal Pretest dan Posttest. Setelah
melakukan Uji Instrumen data yang ada diolah dengan menghitung
Reliabiltas, Validitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukarannya. Berikut
Data Hasil Uji Instrumen :
1. Soal Pretest
Instrumen valid dengan 6,7% kategori Sangat Tinggi, 13,3%
kategori Tinggi, 46,7% kategori Cukup, 6,7% kategori Rendah, 0,0%
37
Berdasarkan daya pembeda, instrumen yang memenuhi kriteria
untuk digunakan sebagai instrumen penelitian sebanyak 13,3% kategori
Sangat Jelek, 53,3% kategori Jelek, 13,3% kategori Cukup, 13,3% kategori
Baik dan 6,67% kategori Sangat Baik. Berdasarkan tingkat kesukaran
sebanyak 13,3% kategori Sukar, 26,7% kategori Sedang dan 60% kategori
Mudah. Berdasarkan reliabilitasnya, instrumen tes ini memiliki nilai 0,65
[image:35.595.120.510.237.743.2]yang berarti kategori Sedang.
Tabel 3.4. Data Hasil Uji Instrumen Soal Pretest
No
Soal
Reliabilitas Validitas Daya Pembeda
Tingkat
Kesukaran Keterangan
Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1
0,65 Sedang
0,54 Cukup 0,11 Jelek 94% Mudah Diperbaiki
2 0,54 Cukup 0,11 Jelek 94% Mudah Diperbaiki
3 0,54 Cukup 0,11 Jelek 94% Mudah Diperbaiki
4 - - 0,00 Jelek 100% Mudah Diganti
5 - - 0,00 Jelek 0% Sukar Diganti
38 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 0,64 Cukup 0,44 Baik 56% Sedang Dipakai
8 0,07 Tidak Valid 0,11 Jelek 94% Mudah Diganti
9 0,27 Rendah 0,11 Sangat Jelek 39% Sedang Diperbaiki
10 0,03 Tidak Valid 0,11 Sangat Jelek 6% Sukar Diganti
11 0,65 Cukup 1,00 Sangat Baik 50% Sedang Dipakai
12 0,74 Tinggi 0,67 Baik 67% Sedang Dipakai
13 0,54 Cukup 0,11 Jelek 94% Mudah Diperbaiki
14 0,72 Tinggi 0,22 Cukup 89% Mudah Dipakai
15 0,45 Cukup 0,11 Jelek 72% Mudah Diperbaiki
2. Soal Posttest
Instrumen valid dengan 0,0% kategori Sangat Tinggi, 6,7%
kategori Tinggi, 40,0% kategori Cukup, 20,0% kategori Rendah, 20,0%
kategori Sangat Rendah dan 13,3% kategori Tidak Valid.
Berdasarkan daya pembeda, instrumen yang memenuhi kriteria
untuk digunakan sebagai instrumen penelitian sebanyak 13,3% kategori
Sangat Jelek, 40,0% kategori Jelek, 20,0% kategori Cukup, 26,7% kategori
Baik dan 0,0% kategori Sangat Baik.
Berdasarkan tingkat kesukaran sebanyak 33,3% kategori Sukar,
33,3% kategori Sedang dan 33,3% kategori Mudah.
Berdasarkan reliabilitasnya, instrumen tes ini memiliki nilai 0,65
[image:36.595.116.512.109.624.2]yang berarti kategori Sedang.
Tabel 3.5. Data Hasil Uji Instrumen Soal Posttest
No
Soal
Reliabilitas Validitas Daya Pembeda
Tingkat
Kesukaran Keterangan
39 1
0,65 Sedang
0,16 Sangat Rendah 0,09 Jelek 94% Mudah Diganti
2 0,01 Sangat Rendah -0,09 Sangat Jelek 94% Mudah Diganti
3 - - 0,00 Jelek 0% Sukar Diganti
4 0,51 Cukup 0,36 Cukup 89% Mudah Dipakai
5 0,22 Tidak Valid 0,18 Sangat Jelek 22% Sukar Diganti
6 0,46 Cukup 0,64 Baik 61% Sedang Dipakai
7 0,31 Rendah 0,09 Jelek 83% Mudah Diperbaiki
8 0,50 Cukup 0,36 Cukup 67% Sedang Dipakai
9 0,58 Cukup 0,45 Baik 72% Mudah Dipakai
10 0,04 Sngat Rendah 0,00 Jelek 11% Sukar Diganti
11 0,42 Cukup 0,18 Jelek 11% Sukar Diperbaiki
12 0,73 Tinggi 0,64 Baik 61% Sedang Dipakai
13 0,21 Rendah 0,27 Cukup 39% Sedang Diperbaiki
14 0,28 Rendah 0,09 Jelek 17% Sukar Diganti
15 0,54 Cukup 0,45 Baik 39% Sedang Dipakai
3.7. Analisis Data
Analisis Data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan penelitian sesuai dengan tujuan yang ditetapkan peneliti.
Terdapat dua proses dalam analisis data yaitu,
1. Pengumpulan Data
40 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber bahan pustaka untuk mendukung penelitian
sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
b. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dilakukan diawal yaitu pretest dan diakhir
yaitu posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan
awal kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Sedangkan posttest digunakan untuk
mengetahui kemampuan dan tingkat perbedaan pengaruh
penggunaan media pada kedua kelompok penelitian, khususnya
aspek pengetahuan dan pemahaman peserta didik.
c. Angket
Angket di berikan kepada peserta didik setelah peserta didik
diberikan perlakuan dengan menggunakan Metode Pembelajaran
Tutor Sebaya. Angket berisi pertanyaan tentang minat peserta didik
setelah menggunakan model tersebut.
2. Pengolahan Data
a. Tes Hasil Belajar
Untuk melihat peningkatan hasil belajar peserta didik
dilakukan uji hipotesis, baik peningkatan pemahaman konsep peserta
41
Membuat Tabel Distribusi Skor, Melakukan Uji Indeks Gain (G) dan
Gain Ternormalisasi (<g>), Melakukan Uji Normalitas Distribusi
Skor, Melakukan Uji Homogenitas Varians dan Melakukan Uji t
(dua pihak untuk kelas eksperimen). Tahap pengujiannya yaitu :
1) Membuat Tabel Distribusi Skor.
Data yang diperoleh kemudian di rekap dalam tabel
kemudian dicari Rata – rata Skor, Skor Maksimal, Skor Minimal,
Standar Deviasi dan Varians.
2) Uji Indeks Gain (G) dan Gain Ternormalisasi (<g>)
Untuk mengetahui efektifitas peningkatan hasil belajar
peserta didik atau peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam
penelitian dilakukan perhitungan menggunakan Gain Skor Test (G)
atau Indeks Gain. Indeks gain tersebut dapat dihitung dengan
mengurangi hasil posstest peserta didik dengan hasil pretest peserta
didik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen atau dengan
rumus :
G = Posttest – Pretest
Keterangan :
G = Indeks Gain
Pretest = Skor Hasil Pretest Peserta didik
Posttest = Skor Hasil Posttest Peserta didik
42 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian setelah menghitung Indeks Gain data tersebut kita
hitung Gain Ternormalisasinya dengan membagi Indeks gain dengan
hasil 100 dikurangi hasil pretest peserta didik, atau dengan rumus :
<g> =
Keterangan :
<g> = Gain Ternormalisasi
G = Indeks Gain
Pretest = Skor Hasil Pretest Peserta didik
[image:40.595.119.511.197.620.2]Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi:
Tabel 3.6. Kriteria Nilai Gain Ternormalisasi <g>
Nilai <g> Kriteria
0,70 < <g> ≤ 1,00 Tinggi
0,30 ≤ <g> ≤ 0,70 Sedang
0,00 ≤ <g> < 0,30 Rendah
3) Uji Normalitas Distribusi Skor
Untuk melakukan Uji Normalitas distribusi skor, maka
digunakan uji Chi Kuadrat, dengan rumus sebagai berikut :
X2= ∑
(Sugiyono, 2012:107)
... 3.6.
43 Keterangan :
X2 = Chi Kuadrat
f0 = Frekuensi nyata atau hasil pengamatan
fh = Frekuensi yang diharapkan
Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian
normalitas data adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
i. Mengetahui Jumlah Peserta didik (n);
ii. Menghitung Log n;
iii. Menghitung Jumlah Kelas Interval ;
Jumlah Kelas Interval (K) = 1+3,3 Log n
n = Jumlah Peserta didik
iv. Mengetahui Skor Maksimal dan Skor Minimal
v. Menghitung Rentang Data;
Rentang Data = (Skor Maksimal – Skor Minimal)
vi. Menghitung Panjang Kelas Interval;
Panjang Kelas Interval =
vii. Menentukan Batas Atas dan Batas Bawah;
Batas Atas = Nilai Minimal dan Batas Bawah = Batas Atas +
Panjang Kelas Interval
viii. Menyusun Interval Kelas;
44 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menghitung Chi Kuadrat (χ2)
i. Menghitung Batas Kelas;
Batas Kelas = Batas Atas – 0,5
Batas Atas = Batas Atas pada Tabel Distribusi Frekuensi
ii. Menghitung Z Hitung;
Z Hitung = (Batas Kelas – Rata-rata) / Standar Deviasi
iii. Menentukan Z Tabel;
iv. Menghitung Luas;
Luas = Z Tabel – Z Hitung
v. Menghitung fh(frekuensi yang diharapkan);
fh = Jumlah Peserta didik * Luas
vi. Memasukkan harga-harga f0 ke dalam tabel kolom f0 sekaligus
menghitung harga-harga (fo-fh)2 dan
[image:42.595.122.513.206.600.2]
c. Membandingkan harga Chi Kuadrat Hitung dengan Chi Kuadrat
Tabel.
4) Uji Homogenitas Varians
Untuk menentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk
pengujian hipotesis, maka perlu diuji dulu varians kedua sampel
homogen atau tidak.
F =
(Sugiyono,2012:140)
5) Uji t
45
Uji t dilakukan untuk dapat mengambil kesimpulan dalam
penerimaan hipotesis penelitian, untuk pengujian tersebut
dipergunakan rumus t-test sebagai berikut :
a. bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen (δ12 =
δ22
), maka dapat digunakan rumus t-test, baik untuk separated
maupun Polled Varians.
b. bila n1 ≠ n2, varians homogen (δ12 = δ22) dapat digunakan t-test
dengan Polled Varians.
c. bila n1 = n2, varians tidak homogen (δ12 ≠ δ22) dapat digunakan
rumus Separated Varians maupun Polled Varians.
d. bila n1 ≠ n2, dan varians tidak homogen (δ12 ≠ δ22). Untuk ini
digunakan rumus Separated Varians.
Adapun rumus Separated Varians dan Polled Varians
adalah sebagai berikut :
Separated Varians :
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
(Sugiyono,2012:138)
Polled Varians :
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√( ) ( )
(√ )
(Sugiyono,2012:138)
... 3.9.
46 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Angket
Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap perlakuan
belajar dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, maka angket yang
diberikan akan diolah menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena
sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
57 Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutka pada
bab 1 mengenai judul skripsi “Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor
Sebaya Berbantuan Simulator Cisco Packet Tracer Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Peserta didik SMK Pada Mata Pelajaran Produktif
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)” adalah :
1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman
konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya
menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya berbantuan
simulator cisco packet tracer dengan peserta didik yang dalam
pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Hal
tersebut berdasarkan dari diterimanya H1 atau ditolaknya H0.
2. Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada
peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan
metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer.
3. Respon peserta didik terhadap proses pembelajaran
menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan
dalam BAB IV dan BAB V, peneliti memberikan beberapa saran yaitu :
1. Penggunaan metode tutor sebaya dalam proses pembelajaran
dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran yang dapat
mengingkatkan keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Dan tidak hanya diterapkan dalam kelas teori
saja tetapi dalam praktek alangkah lebih baiknya menggunakan
metode ini.
2. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya,
guru harus mampu memilih materi mana yang cocok untuk
diajarkan dengan metode ini dan juga dapat memilih tutor
bukan hanya yang bernilai besar saja tetapi dari segi
komunikasi.
3. Untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih
interaktif antar peserta didik, guru perlu mengawasi dan
mengevalusi proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4. Walaupun metode ini sudah lama dikenal dan diterapkan oleh
guru dalam proses pembelajaran, alangkah lebih baiknya
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai meode ini baik itu
i Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori – teori Belajar. Bandung: Erlangga.
Hariyadi, Roni. (2012). Definisi Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran.
[Online]. Tersedia :
http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2264151-definisi-pemahaman-konsep-dalam-pembelajaran/ [20 Agustus 2013]
Harja, Media. (2012). Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Matematika
Dengan Pendekatan Konstruktivisme. [Online]. Tersedia :
http://mediaharja.blogspot.com/2011/11/pemahaman-konsep.html [20
Agustus 2013]
Ismail Isnan, A. (2010). Belajar Jaringan Komputer Bagi Pemula dengan
Program Simulasi Cisco Packet Tracer. [Online]. Tersedia :
http://blog.tibandung.com/belajar-jaringan-komputer-bagi-pemula-dengan-program-simulasi-cisco-packet-tracer/ [08 Februari 2012]
Jihad, Asep. dan Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Khotimah, Khusnul. (2007). Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar
ii
Produktif Pada Peserta didik Kelas Di Jurusan Administrasi Perkantoran
SMKN 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi UNNES Semarang: tidak diterbitkan
[Online]. Tersedia :
http://www.scribd.com/doc/49817559/4/Mata-Pelajaran-Produktif [08Februari 2012]
Sri Rahayu, Yolanda. (2010). Simulasi Jaringan Komputer Menggunakan Cisco
Packet Tracer. [Online]. Tersedia :
http://yolailkomp.blog.ugm.ac.id/2010/10/05/simulasi-jaringan-komputer-menggunakan-cisco-packet-tracer/ [08 Februari 2012]
Sudjana. (2005). Metoda Ststistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supriawan, Dedi. dan Benyamin Surasega, A. 1990. Strategi Belajar Mengajar
(Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Surapranata, Sumarna. 2006. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi
iii Imanul Hakim, 2013
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sutarno, M. (2012). Kategori Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia :
http://fisika21.wordpress.com/2012/09/25/kategori-pemahaman-konsep/
[20 Agustus 2013]
Syamsuddin Makmun, A. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya
Remaja.
Teacher Creative Corner. (2010). Pembelajaran dengan Methode Tutor Teman
Sebaya. [Online]. Tersedia :
http://baliteacher.blogspot.com/2010/02/pembelajaran-dengan-methode-tutor-teman.html [08 Februari 2012]
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi. [Online]. Tersedia :
http://hakitree.com/UU_Sistem_Nasional_Litbang_Penerapan_Iptek_ID
[08 Februari 2012]
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: Universitas Indonesia.
Unknown. (2011). Definisi Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia :
http://ahli-definisi.blogspot.com/2011/03/definisi-pemahaman-konsep.html [20
iv Unknown. (2013). Perbedaan Pemahaman Konsep dan Penguasaan Konsep.
[Online]. Tersedia :