Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN METODE
PRAKTIKUM PADA TITRASI ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SMA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Program Studi Pendidikan IPA - Kimia SL
Disusun Oleh:
Kukuh Kentari, S.Pd.
NIM: 1004725
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
KONSENTRASI KIMIA SEKOLAH LANJUTAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN METODE
PRAKTIKUM PADA TITRASI ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SMA
Oleh
Kukuh Kentari, S.Pd
Institut Pendidikan dan Keguruan Indonesia Bandung, 1993
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memnuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Konsentrasi Kimia SL Sekolah Pasca Sarjana
©Kukuh Kentari 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Nopember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada sub materi titrasi asam basa yang dikembangkan melalui model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum. Metode penelitian yang digunakan adalah Weak Experimental dengan desain One-Group Pretest-Postes. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI di salah satu SMA negeri di Cianjur yang berjumlah 35 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes, angket, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam basa dapat meningkatkan penguasaan konsep dengan N-Gain sebesar 46,81,00% (kategori sedang). Adapun indikator yang mengalami peningkatan tertinggi adalah menentukan indikator asam basa yang tepat pada titrasi dengan nilai N-gain 57,14% dan peningkatan terendah sebesar 20% terjadi pada indikator penguasaan konsep menentukan titik ekivalen dalam titrasi asam basa dari kelima indikator penguasaan konsep. Sementara keterampilan berpikir kritis dengan tujuh indikator secara umum dapat berkembang dengan model pembelajaran learning cycle 7E ini. Hasil pengamatan dari observer bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan metode learning cycle 7E, tahap yang unggul terdapat pada tahap explore sementara tahap yang lemah terdapat pada tahap elaborate dan extend. Selain itu berdasarkan tanggapan siswa dan guru diperoleh bahwa
pembelajaran titrasi asam basa berbasis learning cycle 7E dengan metode praktikum yang dilaksanakan telah menambah minat dan motivasi belajar siswa dan dapat meningkatkan pemahaman konsep titrasi asam basa lebih bermakna bagi siswa.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
HAK CIPTA ... iii
PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ... .... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ... 01
A. Latar Belakang ... 01
B. Rumusan Masalah ... 06
C. Pembatasan Masalah ... 07
D. Tujuan Penelitian... 08
E. Manfaat Penelitian... 08
F. Definisi Operasional ... 09
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ... 11
1. Teori Konstrutivisme... 20
2. Kaitan Konstruktivisme dengan Learning Cycle 7E ... 22
B. Keterampilan Berpikir Kritis ... 24
1. Hakekat Belajar ... 24
2. Definisi dan Indikator KBKr ... 25
3. Peranan KBKr dalam Pendidikan ... 32
C. Penguasaan Konsep ... 35
D. Metode Praktikum ... 37
E. Tinjauan Materi Asam Basa ... 40
1. Reaksi Netralisasi Asam Basa ... 40
2. Titrasi Asam Basa ... 41
3. Aspek Kuantitatif Titrasi Asam Basa ... 42
4. Indikator Asam basa ... 50
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 52
A. Metode Penelitian ... 52
B. Subjek Penelitian ... 53
C. Prosedur Penelitian ... 53
D. Teknik Pengumpulan Data ... 57
E. Instrumen Penelitian ... 58
F. Teknik Analisis Data ... 62
G. Hasil Uji Coba Instrumen ... 67
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71
A. Pelaksanaan pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ... 71
1. Optimasi prosedur praktikum ... 71
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ... 80
3. Keterlaksanaan Pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ... 83
B. Penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ... 87
1. Peningkatan Penguasaan konsep secara keseluruhan ... 88
2. Peningkatan Penguasaan konsep tiap indikator ... 93
a. Indikator Menentukankan titik ekivalen ... 94
b. Indikator Menentukan titik akhir titrasi ... 95
c. Indikator Menganalisis grafik... ... 97
d. Indikator menentukan indikator yang tepat dalam titrasi ... 98
e. Indikator menerapkan konsep pH larutan ... 100
C. Keterampilan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7Edengan metose praktikum. ... 101
D. Hasil respon siswa dan guru terhadap model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam untuk meningkatkan penguasaan konsep dan Keterampilan berpikir kritis .... 105
1. Respon siswa. ... 105
a. Tanggapan siswa terhadap konsep kimia khususnya titrasi asam basa ... 105
b. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran ... 106
c. Tanggapan siswa terhadap LKS ... 108
2. Respon guru ... 109
BAB.V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 112
A. Kesimpulan... 112
B. Saran ... 113
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kegiatan pembelajaran dengan learning cycle 7E ... 15
Tabel 2.2 Keterampilan Berpikir Kritis menurut Ennis ... 29
Tabel.2.3. Perbaikan Ranah Struktur Kognitif ... 37
Tabel 2.4. Beberapa Indikator yang lazim digunakan... 51
Tabel 3.1. Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data ... 57
Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes Penguasaan Konsep ... 58
Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Berpikir kritis ... 59
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket ... 60
Tabel 3.5. Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 61
Tabel 3.6. Kriteria Acuan Validitas ... 63
Tabel 3.7. Kriteria Reliabilitas ... 63
Tabel 3.8. Kriteria Indeks Kesukaran ... 64
Tabel 3.9. Kriteria Indeks Daya Pembeda ... 64
Tabel 3.10. Kategori Tingkat Gain yang dinormalisasi ... . 66
Tabel 3.11 Skala kategori Kemampuan ... 66
Tabel 3.12. Hasil Ujicoba Soal Penguasaan Konsep & KBKr soal pilihan ganda sebab akibat ... 68
Tabel 3.13. Hasil Ujicoba Soal Penguasaan Konsep & KBKr soal pilihan ganda beralasan ... 69
Tabel 3.14. Jadwal Penelitian ... 70
Tabel 4.1. Hasil Optimasi Larutan Standar NaOH ... 75
Tabel 4.2. Hasil Titrasi Larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH ... 76
Tabel 4.3. Hasil Titrasi Larutan Asam Cuka oleh Larutan Standar NaOH ... 77
Tabel 4.4. Rancangan Kegiatan Pembelajaran ... 81
Tabel 4.5. Hasil Titrasi Asam Basa Siswa tiap Kelompok ... 85
Tabel 4.6. Hasil Tes Penguasaan Konsep Siswa ... 88
Tabel 4.7. Hasil Skor N-Gain Tes Penguasaan Konsep Siswa ... 89
Tabel 4.8. Penguasaan Konsep Siswa tiap Indikator ... 93
Tabel 4.9. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis yang digunakan ... 101
Tabel 4.10. Keterampilan Berpikir Kritis yang dikembangkan ... 104
Tabel 4.11. Tanggapan Siswa terhadap Pelajaran Titrasi Asam Basa ... 105
Tabel 4.12. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran ... 106
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu GAMBAR
Gambar 2.1. Tahapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ... 12
Gambar 2.2. Set Alat Titrasi Asam Basa, dengan pH meter. ... 43
Gambar 2.3. Profil pH dari Titrasi Asam kuat dengan Basa kuat ... 45
Gambar 2.4. Profil pH dari Titrasi Asam Lemah demgan Basa kuat ... 46
Gambar 2.5. Profil pH dari Titrasi asam kuat dengan basa lemah ... 50
Gambar 3.1. Penelitian Weak Eksperimen dengan Desain The One-Group Pretest-Postes Design ... 52
Gambar 3.2. Alur penelitian ... 55
Gambar 4.1. Kurva Titrasi Larutan HCL oleh Larutan Standar NaOH ... 76
Gambar 4.2. Kurva Titrasi Larutan Asam cuka oleh Larutan Standar NaOH ... 78
Gambar 4.3. Kurva Titrasi dpH/dV Titrasi Asam Cuka oleh Larutan Standar NaOH ... 78
Gambar 4.4. Awal Titrasi larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH ... 79
Gambar 4.5. Titrasi larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH mulai menunjukkan Perubahan warna ... 79
Gambar 4.6. Titrasi larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH mendekati Titik Akhir Titrasi ... 79
Gambar 4.7. Titrasi larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH dengan Penambahan 1 tetes Larutan NaOH (Titik Akhir Titrasi) ... 79
Gambar 4.8. Awal Titrasi larutan Asam cuka oleh Larutan Standar NaOH ... 79
Gambar 4.9. Titik Akhir Titrasi larutan Asam cuka oleh Larutan Standar NaOH . 79 Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Penguasaan Konsep Siswa ... 88
Gambar 4.11. N-Gain Penguasaan Konsep Siswa secara keseluruhan ... 90
Gambar 4.12. Rata-rata Skor pada Penguasaan Konsep siswa untuk tiap-tiap indikator Penguasaan ... 94
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Perangkat pembelajaran
A.1. Silabus ... 119
A.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 121
A.3. Lembar Kegiatan Siswa ... 129
Lampiran B. Instrumen Penelitian B.1. Angket siswa ... 141
B.2. Pedoman wawancara ... 142
B.3. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran ... 145
Lampiran C. Hasil Uji Coba Instrumen Tes C.1. Soal uji coba ... 146
C.2. Hasil validasi ahli (jugment) ... 2.1.Validasi soal indikator penguasaan konsep ... 152.
2.2.Validasi soal indikator keterampilan berpikir kritis ... . 162
C.3. Hasil analisis butir soal uji coba ... 3.1. analisis butir soal pilihan ganda sebab akibat... 172
3.2. Analisis butir soal pilihan ganda beralasan... 179
C.4. Soal pretest postest ... 187
Lampiran D. Hasil Pengolahan Data Tes D.1. Hasil pretest posttest ... 192
D.2. Data N-gain penguasaan konsep ... 193
D.3. Data N-gain tiap indikator penguasaan konsep ... 194
D.4. Data Hasil postest Keterampilan Berpikir . . ... 199
D.5. Data Keterampilan berpikir kritis yang berkembang ... 200
D.6. Hasil angket ... 207
D.7. Hasil observasi ... 1.1. Data Hasil observer ... ... 210
1.2. Rata rata hasil observer ... .. 213
D.8. Hasil wawancara ... 8.1. Hasil Wawancara ... 215
8.2. Tabel Hasil wawancara kelompok (tinngi,sedang,rendah)... 217
D.9. Hasil praktikum kelompok ... 219
D.10. Data Nilai harian siswa ... 240
D.11. Data Nilai pre -lab ... 241
D.12. Data Nilai pos -lab... 242
Lampiran E. Dokumentasi E.1. Foto kegiatan penelitian ... 243
E.2. Surat ijin melakukan penelitian ... 251
E.3. Surat keterangan telah melakukan penelitian ... 252
E.4. Surat ijin melakukan optimasi ... 253
1
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Sesuai dengan sifatnya maka orientasi pembelajaran IPA lebih kearah penanaman pengetahuan tentang konsep-konsep dasar, pengembangan keterampilan sains, dan pengembangan keterampilan berpikir, sebagaimana para saintis merumuskan hukum-hukum dan prinsip-prinsip (Depdiknas, 2006).
Pembelajaran kimia adalah salah satu pembelajaran yang menitik beratkan pada penguasaan konsep. Penguasaan konsep sangat diperlukan bagi siswa agar dapat mengerti suatu materi. Konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan genelalisasi (Dahar 1996). Konsep merupakan aktifitas mental untuk memperoleh pengetahuan proses kognitif dari berpikir secara umum (Liliasari,2002). Berpikir dasar merupakan gambaran dari proses berpikir rasional yang mengandung sejumlah langkah dari sederhana menuju ke yang kompleks. Proses berpikir yang disebut adalah proses berpikir tingkat tinggi antara lain berpikir kritis (Costa,1985).
Sebagai salah satu mata pelajaran sains, kimia diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran akan meningkatkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa tersebut, salah satunya adalah kemampuan berpikir tingkat timggi.
Subyek penelitian adalah siswa siswi di salah satu SMA di cianjur yang merupakan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) yaitu Sekolah Standar Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing Internasional. RSBI lebih menekankan pada pembelajaran yaitu proses kegiatan siswa aktif mencari, menemukan sekaligus mempresentasikan temuan belajarnya.
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
learning to know, learning to do, learning to be, and learning how to live
together) dengan pengelolaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Pendekatan yang digunakan berfokus pada siswa dengan merangsang rasa ingin tahu dan motivasi instrinsik serta partisipasi siswa (inquiry, investigation) sehingga ide pembelajaran datang dari siswa.
2. Siswa membangun pengetahuannya sendiri, bukan dibentuk oleh orang lain (constuctivism).
3. Guru berperan sebagai fasilitator, sehingga tercipta interaksi guru-siswa, siswa dengan guru-siswa, siswa dengan guru, sehingga terjadi komunikasi multi arah, sikap guru terhadap siswa harus menimbulkan rasa nyaman.
4. Menekankan pada pemahaman siswa bukan hafalan dan sekedar mengejar target pembelajaran maupun bahan ujian, tetapi berorientasi pada aktivitas dan proses.
5. Mengembangkan model model pembelajaran yang konstruktif, inovatif seperti (cooperative learning, pembelajaran berbasis masalah, contextual teaching and learning, dan juga learning cycle 7E).
Fakta yang terjadi dilapangan, kenyataannya sekolah RSBI ini belum sesuai dengan standar RSBI itu sendiri antara lain: (1) untuk materi palajaran sebagian besar siswa masih sangat bergantung pada penjelasan guru, (2) sebagian besar siswa belum terbiasa untuk mengajukan pertanyaan materi pelajaran yang menggali ketrampilan berpikir kritisnya, (3) masih banyak guru yang belum menerapkan variasi model pembelajaran yang memacu siswa berpikir kritis, (4) walaupun sebagai sekolah RSBI namun keberadaan tingkat kecerdasan siswa masih sangat variatif, (5) selain itu target kriteria ketuntasan minimal (KKM ) siswa dengan nilai 75 faktanya sangat sulit dicapai.
Salah satu upaya untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa adalah mengkondisikan pembelajaran sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh pengalaman-pengalaman dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis (Lipmen dalam Science Education Program, 2008).
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Learning cycle merupakan suatu model pembelajaran yang menganut
faham konstruktivisme dalam belajar. Dasar pemikiran para konstruktivis adalah proses pembelajaran yang efektif menghedaki agar guru mengetahui bagaimana para siswa mendatangkan fakta dan fenomena yang menjadi subyek pembelajaran. Model ini menekankan pada kemampuan siswa dalam menggunakan penyelidikan ilmiah dalam mencari pengetahuan atau pengalaman belajar.
Keunggulan model pembelajaran learning cycle 7E adalah sebagai berikut: (1) Merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya. (2) Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dan menambah rasa keingintahuan. (3) Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka pelajari. (4) Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen. (5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari. (6) Guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang saling mengisi satu sama lainnya. (7) Guru dapat menerapkan model ini dengan metode yang berbeda-beda.
Sejak tahun 2005 berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran siklus belajar 7E dengan pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Aksela (2005) menjelaskan model pembelajaran yang sesuai untuk keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti keterampilan berpikir kritis antara lain adalah pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran inquary, learning cycle, dan kooperatif. Sornsakda et.al (2009) mengemukakan pembelajaran berbasis
kritis siswa. Kemudian Kanli dan Yagbasan (2007), menjelaskan kegiatan praktikum berbasis learning cycle 7E dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa pada pembelajaran fisika dasar dibandingkan dengan kegiatan praktikum verifikasi. Charoen et.al (2010) juga menjelaskan pendidikan lingkungan berbasis learning cycle dapat mengembangkan prestasi belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas yang berkemampuan rendah.
Pokok bahasan titrasi Asam-Basa merupakan salah satu materi yang membutuhkan kegiatan praktikum untuk membantu siswa dalam membangun pengetahuan dan memahami konsep. Berdasarkan karakteristiknya, materi titrasi asam-basa merupakan salah satu topik yang abstrak dan bersifat mikroskopik, selain itu pada topik titrasi asam-basa ini siswa di tuntut sudah menguasai konsep buffer dan hidrolisis sebagai prasyarat, tentunya siswa dituntut punya daya penalaran yang tinggi, materi ini juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan model pembelajaran yang berjudul “Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Metode Praktikum Pada
Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA.”
B. Rumusan Masalah
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada pembelajaran Titrasi
Asam-Basa menggunakan model Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ?”.
Agar penelitian ini lebih terarah dan memperjelas masalah yang akan diteliti, maka rumusan masalah diatas dijabarkan kembali ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum pada Titrasi Asam-Basa?
2. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa pada pembelajaran Titrasi Asam-Basa setelah mendapatkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum?
3. Bagaimanakah pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa pada Titrasi Asam-Basa setelah mendapatkan pembelajaran model Learning Cycle 7E dengan metode praktikum?
4. Bagaimanakah tanggapan siswa dan guru terhadap model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam-basa ?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut :
memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin, dan menerapkan prisip/konsep yang mungkin.
2. Pembelajaran menggunakan metode praktikum berbasis learning cycle 7E yang dituangkan dalam prosedur praktikum (Lembar Kegiatan Siswa). Tahapan model pembelajaran learning cycle 7E yang digunakan yaitu elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), engage (ide, rencan
pembelajaran dan pengalaman), explore (menyelidiki), explain (menjelaskan), elaborate (menerapkan), evaluate (menilai),dan extend (memperluas).
3. Indikator penguasaan konsep yang diukur dari siswa pada indikator aplikasi (C3), dan analisis (C4).
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mamperoleh informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran, penguasaan konsep, keterampilan berpikir kritis siswa SMA, serta tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum pada topik Titrasi
Asam-basa.
E. Manfaat Penelitian
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kepentingan Praktis
a. Bagi guru
Menambah wawasan baru tentang pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum serta sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kualitas pembelajaran kimia .
b. Bagi siswa
Meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada sub materi titrasi asam-basa.
2. Bagi pengembangan ilmu
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan penelitian lebih lanjut maupun dalam penelitian sejenis dengan topik berbeda.
b. Sebagai bahan informasi atau salah satu dasar rujukan awal untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap model pembelajaran yang diterapkan, serta memberikan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan pendidikan.
F. Definisi Operasional
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah learning cycle 7E. Learning cycle merupakan sebuah proses pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan siswa dalam menggunakan penyelidikan ilmiah dalam mencari pengetahuan atau pengalaman belajar bermakna dengan dasar konstruktivisme
2. Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan (reasonable) dan reflektif yang difokuskan pada apa yang diyakini dan diajarkan.
3. Prosedur praktikum dalam bentuk (LKS) merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan ini berupa petunjuk, langkah-langkah yang harus dilakukan siswa untuk menyelesaikan tugas.
52
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan desain The One-Group Pretest-Postes Design (Fraenkel, J. R. & Wallen , N. E. 2007). Desain tersebut menggunakan 2 kali pengukuran yaitu sebelum eksperimen (pretes) dan setelah eksperimen (postes) dengan soal yang sama. Desain ini hanya menggunakan satu kelas eksperimen dan tidak menggunakan kelas kontrol.
Skema dari desain penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut
Gambar 3.1. Desain The One-Group Pretest-Postes Design
(Arikunto, 2006)
Keterangan :
O1 = Pretes, yaitu tes yang dilakukan sebelum
pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal
siswa
X = Perlakuan berupa pembelajaran Titrasi Asam-Basa menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum
O2 = Postes, yaitu tes yang dilakukan setelah
pembelajaran untuk mengetahui hasil dari perlakuan tersebut
Metode ini digunakan untuk mengetahui hasil perlakuan dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan setelah diberi perlakuan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa SMA kelas XI yang sedang mempelajari materi Titrasi Asam-Basa. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI pada salah satu SMA di Cianjur tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 1 kelas (satu kelas eksperimen) terdiri atas 35 orang siswa yang kemudian dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang siswa. Subjek penelitian ini termasuk studi kasus dan proposive.
C. Prosedur Penelitian
Berdasarkan desain penelitian maka dilakukan langkah-langkah kegiatan penelitian sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Studi Pendahuluan:
1). Mencari dan menggunakan berbagai sumber di lapangan untuk mengidentifikasi masalah.
2). Menetapkan masalah dan tujuan hasil penelitian
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran
Tahap penyusunan perangkat pembelajaran
1). Kajian indikator penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis 2). Penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi bahan ajar, dan RPP. 3). Pengembangan kegiatan praktikum dan prosedur praktikum
4). Optimasi prosedur praktikum yang telah dikembangkan. 5). Mengaplikasikan dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) Tahap penyusunan instrumen penelitian
1). Penyusunan instrumen pembelajaran
2). Melakukan validasi ahli Judgmen dan ujicoba instrumen 3). Melakukan uji reliabilitas dan analisis butir soal evaluasi 4). Revisi instrumen
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Melakukan pretes sebelum penerapan pembelajaran.
b. Penerapan pembelajaran dilakukan selama 2 kali pertemuan masing-masing dua jam pelajaran.
c. Melakukan postes setelah penerapan pembelajaran.
d. Membagikan angket serta dilakukan wawancara terhadap siswa. 3. Tahap Analisis Data
a. Mengolah data hasil penelitian
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian c. Menarik kesimpulan
Gambar 3.2. Alur Penelitian
Pembuatan Instrumen Penelitian
Perbaikan Validasi Instrumen
dan uji coba
Pretes
Penarikan Kesimpulan
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran learning cycle 7e (Lembar observasi)
Analisis Data
Kajian indikator Penguasaan Konsep dan KBK yang dikembangkan
Perbaikan
Postes Optimalisasi prosedur
praktikum
Lembar kerja siswa
Rencana pelaksanaan pembelajaran Rancangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran
Perbaikan Kajian kurikulum SMA
Kajian materi asam-basa khususnya titrasi asam-basa
Studi Kepustakaan
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur penelitian diawali dengan menganalisis kurikulum SMA, materi kimia SMA, materi titrasi asam-basa dan studi pustaka tentang pembelajaran berbasis learning cycle 7e, penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis, dan
metode praktikum sebagai modal awal untuk melakukan penelitian serta menentukan dan menganalisis indikator-indikator yang akan dikembangkan dalam penelitian. Kemudian dilakukan pembuatan prosedur praktikum yang dapat diterapkan pada titrasi asam-basa. Praktikum yang dipilih adalah praktikum titrasi asam kuat-basa kuat, asam lemah-basa kuat. Setelah prosedur praktikum dibuat, dilakukan uji coba (optimalisasi) praktikum dilaboratorium untuk mengetahui alokasi waktu pelaksanaan praktikum dan menguji keberhasilannya. Kemudian, prosedur praktikum diperbaiki dan dikembangkan menjadi sebuah LKS.
Pembelajaran model learning cycle 7e dengan menggunakan bahan ajar dalam bentuk prosedur praktikum (LKS) dilaksanakan pada satu kelas yang telah ditentukan. Sebelumnya dilakukan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan diakhiri dengan postes. Selanjutnya seluruh siswa mengisi angket dan perwakilan dari masing-masing kategori siswa memberikan keterangan melalui wawancara. Tujuannya adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan yang tidak terungkap dalam angket. Tahap terakhir adalah menganalisis dan membahas hasil penelitian untuk mencapai suatu kesimpulan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, angket, observasi dan wawancara. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data
No. Instrumen Sumber Data Jenis Data
1 Tes Tertulis Siswa Kemampuan Penguasaan
konsep dan Keterampilan berpikir kritis
2 Lembar angket Siswa Tanggapan terhadap
pelaksanaan pembelajaran 3 Pedoman wawancara Siswa Tanggapan terhadap
pelaksanaan pembelajaran 4 Lembar observasi guru Guru Keterlaksanaan
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen untuk menjawab penelitian yaitu tes penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis sebagai instrumen utama, dan observasi, angket serta pedoman wawancara sebagai instrumen pelengkap. Berikut ini uraian secara rinci masing-masing istrumen.
1.Tes Penguasaan Konsep untuk mengetahui Penguasaan konsep siswa
Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa terhadap sub konsep titrasi asam basa. Item soal yang dikembangkan berbentuk pilihan ganda sebab akibat dan pilihan ganda beralasan, pernyataan tes untuk mengukur penguasaan konsep siswa di batasi pada jenjang menerapkan dan menganalisis konsep saja. Alasan pembatasan ini karena karakteristik dari materi titrasi asam-basa dan serangkaian pembelajaran learning cycle 7E yang meliputi beberapa tahapan, selain itu tes ini juga mengukur keterampilan berpikir kritis siswa sehingga aspek yang memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa seperti disebutkan di atas. Kisi-kisi soal dapat ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes untuk mengukur penguasaan konsep
Indikator KBK Jumlah
soal Nomor Soal Menentukan titik ekivalen dalam titrasi 2 1, 5
Menentukan titik akhir titrasi 1
2 Menganalisis grafik hasil titrasi 5
Indikator KBK Jumlah soal Nomor Soal
Menentukan indikator yang tepat untuk titrasi
1
10
Menerapkan pH larutan 2 9, 11
2.Tes Keterampilan berpikir kritis
Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa terhadap konsep titrasi asam-basa. Item soal yang dikembangkan berbentuk pilihan ganda sebab akibat dan pilihan ganda beralasan. Pertanyaan tes untuk melihat keterampilan berpikir kritis siswa dibatasi pada indikator menganalisis argumen, mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi, menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan menentukan hasil pertimbangan, dan menentukan suatu tindakan. Alasan pembatasan ini karena karakteristik dari materi titrasi asam-basa dan serangkaian pembelajaran learning cycle 7E yang meliputi beberapa tahapan, sehingga aspek yang memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa seperti disebutkan di atas. Kisi-kisi soal dapat ditunjukkan pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Berpikir Kritis
Indikator KBK Jumlah soal Nomor Soal
Menganalisis argumen 2 1, 8
mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak
1
2 mengobservasi dan
mempertimbangkan laporan observasi
1
9 mendeduksi dan mempertimbangkan
hasil deduksi
3
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indikator KBK Jumlah soal Nomor Soal
menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi
4
3, 4, 5, 10 membuat dan menentukan hasil
pertimbangan
2
7, 14
menentukan suatu tindakan 1 13
a.Angket
Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran model learning cycle 7E pada konsep titrasi asam basa di kelas XI SMA. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa sejumlah pernyataan dengan opsi jawaban disusun dalam bentuk skala Likert yang dikategorikan dalam skala SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju).
Dalam angket terdapat dua jenis pernyataan mendukung dan pernyataan tidak mendukung. Pernyataan mendukung adalah pernyataan respon yang berisi hal-hal positif mengenai proses pembelajaran, sedangkan pernyataan tidak mendukung adalah pernyataan respon yang berisi hal-hal negatif mengenai proses pembelajaran.
Pengisian angket dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Angket dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelajaran kimia, pelaksanaan pembelajaran, dan LKS. Kisi-kisi angket dapat ditujukkan pada Tabel 3.4.
Indikator No. Pertanyaan
Tanggapan siswa terhadap pelajaran kimia dan materi
titrasi asam-basa 1, 2, 3,
Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran (KBK dan learning cycle 7E)
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11,12,13 Tanggapan siswa terhadap Prosedur praktikum LKS 14, 15, 16, 17
b.Prosedur praktikum /Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Pedoman praktikum atau Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan sarana yang dapat menunjang pembelajaran. LKS berisi tentang pre- lab, prosedur percobaan, dan pos-lab yang harus dikerjakan oleh siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran titrasi asam-basa berbasis learning cycle 7E. Pertanyaan-pertanyaan pada prelab dan poslab dalam prosedur praktikum (LKS) juga diarahkan pada indikator penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis tertentu. LKS ini diharapkan membantu siswa untuk mengukur penguasaan konsep dan melatih keterampilan berpikir kritis siswa.
c.Pedoman wawancara
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
[image:31.595.111.512.151.633.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5
Tabel 3.5. Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Indikator Nomor
Pertanyaan Tanggapan siswa terhadap pembelajaran model learning
cycle 7E
1 – 10
Tanggapan siswa terhadap LKS 1 – 4
Tanggapan siswa terhadap pengembangan keterampilan berpikir kritis
1 – 8
d.Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh gambaran langsung selama di kelas atau keterlaksanaan pembelajaran di kelas dan kesesuaian pembelajaran dengan RPP.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini diperoleh empat macam data yaitu data hasil tes, data hasil observasi, data hasil wawancara dan data hasil angket. Pengolahan data diawali dengan mengukur validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda untuk instrumen tes penelitian. Ketentuan-ketentuan yang digunakan akan digunakan bagi keperluan analisis data diatas adalah:
1. Analisi Instrumen Tes
a. Uji validitas soal
Validitas isi yaitu validitas yang berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian mengukur apa yang seharusnya diukur (Sudjana, 2009). Validitas isi dari suatu tes diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap isi yang terkandung dalam tes, apakah isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau keterampilan yang diujikan. Validitas isi ini dilakukan melalui judgment ahli.
[image:32.595.116.510.233.587.2]Pada penelitian ini untuk menghitung validitas item butir soal digunakan program Anates V4. Datanya dapat dilihat pada Lampiran C.3 Penafsiran nilai validitas dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kriteria Acuan Validitas
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < rxy 0,80 Tinggi
0,40 < rxy 0,60 Cukup
0,20 < rxy 0,40 Rendah
0,00 < rxy 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009) b. Reliabilitas
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghitung reabilitas soal digunakan program Anates V4. Adapun kriteria reliabilitas suatu test dalam Arikunto (2009) adalah:
Tabel 3.7 . Kriteria Reliabilitas
Nilai Kriteria
0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < rxy 0,80 Tinggi
0,40 < rxy 0,60 Cukup
0,20 < rxy 0,40 Rendah
0,00 < rxy 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009) c. Taraf Kesukaran butir Soal
Taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Besarnya indek kesukaran berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu mudah. Pada penelitian ini untuk menghitung taraf kesukaran butir soal digunakan program Anates V4. Datanya dapat dilihat pada Lampiran C.3. Kriteria acuan tingkat
[image:33.595.116.512.191.653.2]kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.8
Tabel 3.8. Kriteria Indeks Kesukaran
Indeks Kemudahan Tafsiran 0,00 < P ≤ 0,30 Sukar 0,30 < P ≤ 0,70 Sedang 0,70 < P ≤ 1,00 Mudah
(Arikunto, 2009) d. Daya Pembeda
berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda, dalam penelitian ini dilakukan dengan Anates V4 Program. Datanya dapat dilihat pada Lampiran C.3. Kriteria yang digunakan untuk menentukan indeks daya pembeda
Tabel 3.9. Kriteria Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kategori
0,00 < D ≤ 0,20 Kurang
0,20< D ≤ 0,40 Cukup
0,40 < D ≤ 0,70 Baik
0,70 < D ≤ 1,00 Baik sekali
(Arikunto, 2009) 2. Peningkatan penguasaan konsep dan Keterampilan berpikir kritis
Data yang diperoleh dari hasil tes penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis baik pretes maupun posttes diberikan skor dengan kriteria item yang benar untuk soal PG sebab akibat diberi skor 2 dan untuk PG beralasan diberi skor 2 jika item maupun alasannya benar namun jika salah satu salah baik item maupun alasannya benar diberi skor 1 dan jika keduannya salah diberi skor 0. Kemudian menghitung nilai pretes dan postes setiap siswa pada setiap kategori dengan rumus
Nilai (%) =
x 100% (3.1)
Untuk menentukan peningkatan penguasaan konsep siswa dilakukan dengan cara menghitung presentase N-Gain ternormalisasi.
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ternormalisasi menunjukkan tingkat efektivitas perlakuan daripada perolehan skor. Peningkatan yang terjadi sesudah pembelajaran dapat dihitung dengan (N-gains) dengan rumus:
N-Gain =
(pretest) awal
skor tes
-maksimum Skor
(pretest) awal
skor tes
-(postest) akhir
Skor tes
x 100% (3.2)
[image:35.595.117.513.192.614.2](Meltzer, 2002) Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi:
Tabel 3.10 Kategori Tingkat Gain Ternormalisasi
Gain ternormalisasi (G) Kriteri Peningkatan
G<0,30 Rendah
0,30≤G≤0,70 Sedang
G>0,70 Tinggi
Gain yang dinormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan penguasaan konsep siswa dengan kriteria dapat dilihat pada tabel 3.10.
3. Analisis Lembar Kegiatan Siswa
Analisis LKS dimulai dengan melakukan penskoran data mentah terhadap setiap jawaban pre-lab dan pos-lab yang diberikan pada siswa B.4. Selanjutnya adalah mengubah skor tiap siswa ke dalam bentuk persen (%) menggunakan rumus:
Adapun kategori kemampuan untuk masing-masing siswa berdasarkan skala ketegori kemampuan berdasarkan tabel berikut:
Tabel 3.11 Skala Kategori Kemampuan
Nilai Kategori kemampuan
81-100 Sangat baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
< 20 Sangat Kurang
(Arikunto, 2009)
4. Analisis Angket Siswa
Data angket hasil respon siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk memaparkan hasil respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum. Lembar angket respon siswa disusun
berdasarkan kriteria penilaian skala Likert (Riduwan, 2008).
Penentuan bobot skor skala Likert dilakukan dengan cara setiap pernyataan diberi skala 5-4-3-2-1. Untuk pertanyaan positif pemberian skor adalah SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2, STS = 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif pemberian skor SS = 1, S = 2, R = 3, TS = 4, STS = 5. Untuk menghitung hasil angket siswa, digunakan rumus:
Keterangan :f = frekuensi alternatif jawaban SS, S, R, TS, STS x = skor skala Likert
n = jumlah sampel
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Hasil Uji Coba Instrumen
Uji coba tes dilakukan pada siswa kelas XI IPA disalah satu sekolah di Kabupaten Cianjur. Soal tes penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis yang diujicobakan masing-masing 14 butir, 7 butir soal berbentuk pilihan ganda sebab akibat dan 7 soal pilihan ganda beralasan . Analisis instrumen dilakukan dengan menggunakan Anates V4 untuk menguji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Hasil uji coba secara rinci tertera pada lampiran C.1.
Berdasarkan hasil uji coba soal penguasaan konsep serta keterampilan berpikir kritis diperoleh nilai reabilitas masing-masing tes adalah 0,85 untuk tes pilihan ganda beralasan, serta 0,51 untuk tes pilihan ganda sebab akibat. Artinya soal tes yang dikembangkan untuk pilihan ganda beralasan memiliki keterandalan dengan kriteria sangat tinggi sedangkan untuk pilihan ganda sebab akibat memiliki keterandalan dengan kriteria cukup, jika alat ukur mempunyai reliabilitas sangat tinggi, maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan alat ukur itu terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang sama akan menghasilkan informasi yang sama atau mendekati sama.
[image:37.595.114.514.250.616.2]Adapun hasil analisis validitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal dari masing-masing tes disajikan pada Tabel 3.12 dan 3.13
Tabel 3.12. Hasil Ujicoba Soal penguasaan konsep dan Keterampilan
Berpikir kritis Siswa untuk Soal Pilihan Ganda sebab akibat
No. soal
Daya Pembeda Tingkat kesukaran
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1 0,77 Sangat
baik
0,50 Sedang 0,599 Cukup Digunakan 2 0,77 Sangat
baik
0,50 Sedang 0,581 Cukup Digunakan 3 0,55 Sangat
baik
0,27 sukar 0,589 Cukup Digunakan 4 0,55 Sangat
baik
0,27 Sukar 0,604 Tinggi Digunakan 5 0,55 Sangat
baik
0,38 Sedang 0,580 Cukup digunakan 6 0,77 Sangat
baik
0,50 Sedang 0,505 Cukup Direvisi
7 0,33 Baik 0,27 Sukar 0,365 Rendah Dibuang
[image:38.595.112.514.106.750.2]Berdasarkan Tabel 3.12. terdapat 2 butir soal yang dibuang, dan berdasarkan pertimbangan ahli ada 5 butir soal yang digunakan sesuai dengan indikator sehingga total soal penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis pilihan ganda sebab akibat yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 5 soal. Hasil uji coba instrumen penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis bentuk pilihan ganda sebab akibat secara rinci tertera pada Lampiran C.3.1
Tabel 3.13. Hasil Ujicoba Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa untuk Soal Pilihan Ganda Beralasan
No. soal
Daya Pembeda Tingkat kesukaran
Validitas Keterangan
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1 0,05 Kurang 0,91 Sangat
mudah
0,22 Rendah Dibuang 2 0,55 Sangat
Baik
0,55 sedang 0,65 Tinggi Digunakan 3 0,83 Sangat
baik
0,47 sedang 0,70 Tinggi Digunakan 4 0,44 Sangat
baik
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No.
soal
Daya Pembeda Tingkat kesukaran
Validitas Keterangan
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 5 0,77 Sangat
baik
0,61 sedang 0,75 Tinggi Digunakan 6 0,61 Sangat
baik
0,58 sedang 0,63 Tinggi Digunakan 7 0,33 Kurang 0,27 Sukar 0,59 Cukup Digunakan
Uji coba instrumen penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis terdiri dari 14 soal, 7 soal pilihan ganda sebab akibat dan 7 soal dalam bentuk pilihan ganda beralasan. Dua soal bentuk pilihan ganda sebab akibat tidak digunakan karena tidak valid, sedangkan pada bentuk soal pilihan ganda beralasan hanya satu yang tidak digunakan karena tidak valid atau terlalu mudah. Jadi soal pretest dan postet yang akan digunakan hanya terdiri dari 5 soal pilihan ganda
sebab akibat dan 6 soal pilihan ganda beralasan, totalnya ada 11 soal. Hasil uji coba instrumen bentuk pilihan ganda beralasan secara rinci tertera pada Lampiran C.3.2
H. Jadwal Penelitian
[image:39.595.116.510.113.736.2]Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.14. Tabel 3.14. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Tanggal Kegiatan
1 1 Juni 2012 Uji coba
2 7 Juni 2012 Pretest
3 8 Juni 2012 Pertemuan 1 kegiatan pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum
(Prosedur praktikum)
No Tanggal Kegiatan
learning cycle 7E, (pembahasan praktikum titrasi asam-basa)
15 Juni 2012 Post test
112
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam basa untuk meningkatkan penguasaan konsep dengan lima indikator penguasaan konsep yaitu menerapkan titik ekivalen dari titrasi asam oleh basa kuat, menerapkan titik akhir titrasi berkaitan dengan pengembangan alat titrasi asam-basa, menganalisis grafik titrasi dari hasil praktikum, menentukan indikator yang tepat dalam titrasi asam basa, menerapkan konsep pH larutan berkaitan dengan titrasi asam basa, serta dengan pendekatan keterampilan berpikir kritis yang meliputi 7 indikator yaitu mencari persamaan dan perbedaan, mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat , melibatkan dugaan/ memprediksi, menyimpulkan hasil dari observasi/ penyelidikan, menafsirkan, memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin, dan menerapkan konsep yang dapat diterima pada siswa SMA kelas XI, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada sub materi titrasi asam basa dengan pendekatan keterampilan berpikir kritis dengan model learning cycle 7E yang meliputi (Elicit, Engange, Explore, Explain, Elaborate, dan
Evaluate ), menunjukkan bahwa tahap explore merupakan tahap yang paling unggul,
2. Secara umum, siswa mengalami peningkatan dalam penguasaan konsep sub materi titrasi asam basa setelah diterapkannya metode praktikum dengan model penbelajaran learning cycle 7E sebesar 46,81,00%. Peningkatan tertinggi penguasaan konsep siswa dengan
pembelajaran learning cycle 7E yaitu pada indikator konsep menentukan indikator asam basa yang tepat pada titrasi dengan nilai <g> 57,14% dan peningkatan terendah sebesar 20% terjadi pada indikator menerapkan titik ekivalen pada titrasi asam basa.
3. Setelah dilakukan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam basa, secara keseluruhan Keterampilan berpikir kritis potensial untuk dikembangakan.
4. Secara umum, siswa merespon positif pelaksanaan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam basa yang telah dilakukan. Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran menambah minat dan motivasi belajar dalam memahami konsep kimia serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa, sehingga melalui pembelajaran praktikum dan LKS yang digunakan, siswa lebih memahami konsep-konsep titrasi asam basa, hal ini juga dapat dilihat dari penguasaan konsep-konsep siswa yang mengalami peningkatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pembelajaran titrasi asam basa dengan metode praktikum menggunakan model learning cycle 7E dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini dengan jalan :
a. Keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan tidak hanya terbatas pada indikator yang dikaji pada Tesis ini, tetapi dapat dikembangkan juga sub indikator lainnya untuk materi kimia yang lain.
b. LKS yang dikembangkan sebaiknya dikemas dalam bentuk yang lebih jelas, sederhana dan menarik, agar siswa lebih bersemangat dan tidak jenuh dalam mengerjakannya.
c. Bagi pihak sekolah hendaknya menyediakan alat dan bahan yang cukup untuk siswa melakukan praktikum hal ini akan sangat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya
d. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya model learning cycle 7E diterapkan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis yang lebih dititik beratkan pada tahap explore.
115
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://www.pendidikannetwork [8 April 2012]
Achmadi, Hainur Rasid. 1996. Telaah Kurikulum Fisika SMU (Model Pembelajaran Konsep dengan LKS). Surabaya: University Press IKIP Surabaya.
Aksela, M. (2005). Supporting Meaningful Chemistry Learning and Higher-order Thinking through Computer-Assisted Inquiry: A Design Research Approach. Academic Dissertation. Finland: Chemistry Education Center Department of Chemistry University of Helsinki
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Anderson, L. W. dan Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing; A Revision of Bloom‟s Taxonomy of educational objectives. NY: Addison Wesley Longman Inc.
Asriyani, R. (2009). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas XI Pada Pembelajaran Titrasi Asam Basa Melalui Metode Praktikum Berbasis Materal Lokal. Skripsi S1 pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Bodner, G.M. (1986). Constructivist A Theory of Knowledge. Purdue University. Journal of chemical Education Vol. 63.No.10.
Brady, J. E. (1994). Kimia Universitas: Asas dan Struktur. Jakarta: Erlangga Calik, M., etal. (2010). Investigating the Effectiveness of Teaching Methods Based
on a Four-Step Constructivist Strategy. J Sci Educ Technol 19: 32–48 Ceylan, et al. (2009). Facilitating Conceptual Change in Understanding State of
Atter and Solubility Concepts By Using 5E Learning Cycle Model. H. U. Journal of Education, 36, Hal: 41-50
Depdiknas, 2006. Penilaian Buku Teks IPA. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional.
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Depdiknas. 2008. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas. (2008). Panduan Penyelenggaran Program SMA Rintisan Bertaraf Internasional. Dirjen Mandikdasmen, Direktorat Pembinaan SMA
Eisenkraft, A. (2003). Expanding the 5E Models. The Science Teacher. Published by the National Science Teachers Association, 1840 Wilson Blvd., Arlington, VA 22201-3000.
Ennis, R.H. (2000). “Goals for A Critical Thinking Curriculum”. In A L. Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teacher Thinking. Alexandria: Assosiation for Supervisor and Curriculum Development (ASCD).
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Fraenkel, J. R. & Wallen , N. E. (2007). How to Design andevaluate research in education (sixth ed). New York: Mc Graw-Hill Book Co.
Hidayat, Y. (2005). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas II pada Pembelajaran Reaksi Netralisasi Asam-Basa melalui Metode Praktikum Skala Mikro. Skripsi sarjana Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan
Hanawasti. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Pencemaran Air untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Aliyah melalui Belajar Kooperatif. Tesis PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan
Ibrahim, M. (2007). Kecakapan Hidup : Keterampilan Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://kpicenter.org [9 April 2012]
Johnson. E.B. (2000). Contextual Teaching and Learning . California: Corwin Press, Inc.
Kocakaya, S., et al. (2010). The effects of computer-assisted instruction Designed according to 7E model of constructivist Learning on physics student
teachers„ achievement, Concept learning, self-efficacy perceptions and Attitudes. Turkish Online Journal of Distance Education-TOJDE July Volume: 11 Number: 3 Article 12
Kanli, U. dan Yagbasan, R. (2007). The effects of laboratory based on the 7E learning cycle Model and Verification laboratory approach on the
achievement.
[Online]tersedia:http://naserv.did.gu.se/ESERA2007/pdf/223.pdf [27 Februari 2012]
Liu, T.Z., et al. (2009). The Effects of Mobile Natural-science Learning Based on the 5E Learning Cycle: A Case Study. Educational Thechnology and Society, 12(4), hal 344-358
Liliasari. (2001). “Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Calon Guru sebagai Kecenderungan Baru
pada Era Globalisasi”. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juni 2001
Meltzer, D.E. (2002). “The Relationship between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Grains in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diagnostice Pretest Scores”. American Journal Physics.
70, (12), 1259-1286.
Monalisa. (2007). Melatih Keterampilan Berpikir. [Online]. Tersedia: http://monalisaypk.blogspot.com [8 April 2012]
Muhfahroyin. (2009). Memberdayakan Keterampilan Berpikir Kritis. Tersedia Online: http://www.muhfahroyin.blogger.com [10 April 2012]
Nur, M. 2002. Laporan Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Surabaya: University Press.
Poespoprodjo, W. dan Gilarso, T. (1985). Logika Ilmu Menalar Dasar-Dasar Berpikir Logis, Kritis, Analitis, Dialektis Mandiri, dan Tertib. Bandung: Remaja Rosda Karya
Purwanto, M.N. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Pengajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Purwanto, N. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Raymond Chang. (2005). Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Schafersman, Steven D. (2006). An Introduction to Critical Thinking. Tersedia Online: http://www.freeinquiry.com/critical-thinking.html [10 April 2012]
Kukuh Kentari, 2013
Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Handbook Approaches on Learning Achievement, Integrated Science Process Skills and Critical Thinking of Mathayomsuksa 5 Students with Different Learning Achievement. Pakistan Journal ocial Science, 6 (5):297-303
Sudijono, A. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-8. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, J. (2008). Menggunakan Keterampilan Berpikir untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.erlangga.co.id [8 April 2012]
Takwin, B. (2006). Mengajar Anak Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://www.unisosdem.org [9 April 2012]
Thiagarajan, S., et al. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota
Wayan, S. (2008). Model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan ketrampilan berpikir kritis (suatu perspektif guru). Jurnalpendidikan dan pengajaran UNDIKSHA. No 2. Hal: 219-237
Wibowo. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Pencemaran Udara untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Aliyah melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Tesis. PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan
Yilmaz, G.K., et al. (2010). The effect of the material based on the 7E model on the
fourth grade students‟ comprehension skill about fraction concepts.