• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TE DENGAN METODE PRAKTIKUM PADA TITRASI ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TE DENGAN METODE PRAKTIKUM PADA TITRASI ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN METODE

PRAKTIKUM PADA TITRASI ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA SMA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Program Studi Pendidikan IPA - Kimia SL

Disusun Oleh:

Kukuh Kentari, S.Pd.

NIM: 1004725

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KONSENTRASI KIMIA SEKOLAH LANJUTAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN METODE

PRAKTIKUM PADA TITRASI ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA SMA

Oleh

Kukuh Kentari, S.Pd

Institut Pendidikan dan Keguruan Indonesia Bandung, 1993

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memnuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Konsentrasi Kimia SL Sekolah Pasca Sarjana

©Kukuh Kentari 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Nopember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(4)
(5)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada sub materi titrasi asam basa yang dikembangkan melalui model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum. Metode penelitian yang digunakan adalah Weak Experimental dengan desain One-Group Pretest-Postes. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI di salah satu SMA negeri di Cianjur yang berjumlah 35 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes, angket, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam basa dapat meningkatkan penguasaan konsep dengan N-Gain sebesar 46,81,00% (kategori sedang). Adapun indikator yang mengalami peningkatan tertinggi adalah menentukan indikator asam basa yang tepat pada titrasi dengan nilai N-gain 57,14% dan peningkatan terendah sebesar 20% terjadi pada indikator penguasaan konsep menentukan titik ekivalen dalam titrasi asam basa dari kelima indikator penguasaan konsep. Sementara keterampilan berpikir kritis dengan tujuh indikator secara umum dapat berkembang dengan model pembelajaran learning cycle 7E ini. Hasil pengamatan dari observer bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan metode learning cycle 7E, tahap yang unggul terdapat pada tahap explore sementara tahap yang lemah terdapat pada tahap elaborate dan extend. Selain itu berdasarkan tanggapan siswa dan guru diperoleh bahwa

pembelajaran titrasi asam basa berbasis learning cycle 7E dengan metode praktikum yang dilaksanakan telah menambah minat dan motivasi belajar siswa dan dapat meningkatkan pemahaman konsep titrasi asam basa lebih bermakna bagi siswa.

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

HAK CIPTA ... iii

PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... .... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 01

A. Latar Belakang ... 01

B. Rumusan Masalah ... 06

C. Pembatasan Masalah ... 07

D. Tujuan Penelitian... 08

E. Manfaat Penelitian... 08

F. Definisi Operasional ... 09

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ... 11

1. Teori Konstrutivisme... 20

2. Kaitan Konstruktivisme dengan Learning Cycle 7E ... 22

B. Keterampilan Berpikir Kritis ... 24

1. Hakekat Belajar ... 24

2. Definisi dan Indikator KBKr ... 25

3. Peranan KBKr dalam Pendidikan ... 32

C. Penguasaan Konsep ... 35

D. Metode Praktikum ... 37

E. Tinjauan Materi Asam Basa ... 40

1. Reaksi Netralisasi Asam Basa ... 40

2. Titrasi Asam Basa ... 41

3. Aspek Kuantitatif Titrasi Asam Basa ... 42

4. Indikator Asam basa ... 50

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 52

A. Metode Penelitian ... 52

B. Subjek Penelitian ... 53

C. Prosedur Penelitian ... 53

D. Teknik Pengumpulan Data ... 57

E. Instrumen Penelitian ... 58

F. Teknik Analisis Data ... 62

G. Hasil Uji Coba Instrumen ... 67

(7)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

A. Pelaksanaan pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ... 71

1. Optimasi prosedur praktikum ... 71

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ... 80

3. Keterlaksanaan Pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ... 83

B. Penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ... 87

1. Peningkatan Penguasaan konsep secara keseluruhan ... 88

2. Peningkatan Penguasaan konsep tiap indikator ... 93

a. Indikator Menentukankan titik ekivalen ... 94

b. Indikator Menentukan titik akhir titrasi ... 95

c. Indikator Menganalisis grafik... ... 97

d. Indikator menentukan indikator yang tepat dalam titrasi ... 98

e. Indikator menerapkan konsep pH larutan ... 100

C. Keterampilan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran titrasi asam basa berbasis Learning Cycle 7Edengan metose praktikum. ... 101

D. Hasil respon siswa dan guru terhadap model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam untuk meningkatkan penguasaan konsep dan Keterampilan berpikir kritis .... 105

1. Respon siswa. ... 105

a. Tanggapan siswa terhadap konsep kimia khususnya titrasi asam basa ... 105

b. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran ... 106

c. Tanggapan siswa terhadap LKS ... 108

2. Respon guru ... 109

BAB.V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 112

A. Kesimpulan... 112

B. Saran ... 113

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kegiatan pembelajaran dengan learning cycle 7E ... 15

Tabel 2.2 Keterampilan Berpikir Kritis menurut Ennis ... 29

Tabel.2.3. Perbaikan Ranah Struktur Kognitif ... 37

Tabel 2.4. Beberapa Indikator yang lazim digunakan... 51

Tabel 3.1. Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data ... 57

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes Penguasaan Konsep ... 58

Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Berpikir kritis ... 59

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket ... 60

Tabel 3.5. Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 61

Tabel 3.6. Kriteria Acuan Validitas ... 63

Tabel 3.7. Kriteria Reliabilitas ... 63

Tabel 3.8. Kriteria Indeks Kesukaran ... 64

Tabel 3.9. Kriteria Indeks Daya Pembeda ... 64

Tabel 3.10. Kategori Tingkat Gain yang dinormalisasi ... . 66

Tabel 3.11 Skala kategori Kemampuan ... 66

Tabel 3.12. Hasil Ujicoba Soal Penguasaan Konsep & KBKr soal pilihan ganda sebab akibat ... 68

Tabel 3.13. Hasil Ujicoba Soal Penguasaan Konsep & KBKr soal pilihan ganda beralasan ... 69

Tabel 3.14. Jadwal Penelitian ... 70

Tabel 4.1. Hasil Optimasi Larutan Standar NaOH ... 75

Tabel 4.2. Hasil Titrasi Larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH ... 76

Tabel 4.3. Hasil Titrasi Larutan Asam Cuka oleh Larutan Standar NaOH ... 77

Tabel 4.4. Rancangan Kegiatan Pembelajaran ... 81

Tabel 4.5. Hasil Titrasi Asam Basa Siswa tiap Kelompok ... 85

Tabel 4.6. Hasil Tes Penguasaan Konsep Siswa ... 88

Tabel 4.7. Hasil Skor N-Gain Tes Penguasaan Konsep Siswa ... 89

Tabel 4.8. Penguasaan Konsep Siswa tiap Indikator ... 93

Tabel 4.9. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis yang digunakan ... 101

Tabel 4.10. Keterampilan Berpikir Kritis yang dikembangkan ... 104

Tabel 4.11. Tanggapan Siswa terhadap Pelajaran Titrasi Asam Basa ... 105

Tabel 4.12. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran ... 106

(9)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu GAMBAR

Gambar 2.1. Tahapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ... 12

Gambar 2.2. Set Alat Titrasi Asam Basa, dengan pH meter. ... 43

Gambar 2.3. Profil pH dari Titrasi Asam kuat dengan Basa kuat ... 45

Gambar 2.4. Profil pH dari Titrasi Asam Lemah demgan Basa kuat ... 46

Gambar 2.5. Profil pH dari Titrasi asam kuat dengan basa lemah ... 50

Gambar 3.1. Penelitian Weak Eksperimen dengan Desain The One-Group Pretest-Postes Design ... 52

Gambar 3.2. Alur penelitian ... 55

Gambar 4.1. Kurva Titrasi Larutan HCL oleh Larutan Standar NaOH ... 76

Gambar 4.2. Kurva Titrasi Larutan Asam cuka oleh Larutan Standar NaOH ... 78

Gambar 4.3. Kurva Titrasi dpH/dV Titrasi Asam Cuka oleh Larutan Standar NaOH ... 78

Gambar 4.4. Awal Titrasi larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH ... 79

Gambar 4.5. Titrasi larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH mulai menunjukkan Perubahan warna ... 79

Gambar 4.6. Titrasi larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH mendekati Titik Akhir Titrasi ... 79

Gambar 4.7. Titrasi larutan HCl oleh Larutan Standar NaOH dengan Penambahan 1 tetes Larutan NaOH (Titik Akhir Titrasi) ... 79

Gambar 4.8. Awal Titrasi larutan Asam cuka oleh Larutan Standar NaOH ... 79

Gambar 4.9. Titik Akhir Titrasi larutan Asam cuka oleh Larutan Standar NaOH . 79 Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Penguasaan Konsep Siswa ... 88

Gambar 4.11. N-Gain Penguasaan Konsep Siswa secara keseluruhan ... 90

Gambar 4.12. Rata-rata Skor pada Penguasaan Konsep siswa untuk tiap-tiap indikator Penguasaan ... 94

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Perangkat pembelajaran

A.1. Silabus ... 119

A.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 121

A.3. Lembar Kegiatan Siswa ... 129

Lampiran B. Instrumen Penelitian B.1. Angket siswa ... 141

B.2. Pedoman wawancara ... 142

B.3. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran ... 145

Lampiran C. Hasil Uji Coba Instrumen Tes C.1. Soal uji coba ... 146

C.2. Hasil validasi ahli (jugment) ... 2.1.Validasi soal indikator penguasaan konsep ... 152.

2.2.Validasi soal indikator keterampilan berpikir kritis ... . 162

C.3. Hasil analisis butir soal uji coba ... 3.1. analisis butir soal pilihan ganda sebab akibat... 172

3.2. Analisis butir soal pilihan ganda beralasan... 179

C.4. Soal pretest postest ... 187

Lampiran D. Hasil Pengolahan Data Tes D.1. Hasil pretest posttest ... 192

D.2. Data N-gain penguasaan konsep ... 193

D.3. Data N-gain tiap indikator penguasaan konsep ... 194

D.4. Data Hasil postest Keterampilan Berpikir . . ... 199

D.5. Data Keterampilan berpikir kritis yang berkembang ... 200

D.6. Hasil angket ... 207

D.7. Hasil observasi ... 1.1. Data Hasil observer ... ... 210

1.2. Rata rata hasil observer ... .. 213

D.8. Hasil wawancara ... 8.1. Hasil Wawancara ... 215

8.2. Tabel Hasil wawancara kelompok (tinngi,sedang,rendah)... 217

D.9. Hasil praktikum kelompok ... 219

D.10. Data Nilai harian siswa ... 240

D.11. Data Nilai pre -lab ... 241

D.12. Data Nilai pos -lab... 242

Lampiran E. Dokumentasi E.1. Foto kegiatan penelitian ... 243

E.2. Surat ijin melakukan penelitian ... 251

E.3. Surat keterangan telah melakukan penelitian ... 252

E.4. Surat ijin melakukan optimasi ... 253

(11)

1

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Sesuai dengan sifatnya maka orientasi pembelajaran IPA lebih kearah penanaman pengetahuan tentang konsep-konsep dasar, pengembangan keterampilan sains, dan pengembangan keterampilan berpikir, sebagaimana para saintis merumuskan hukum-hukum dan prinsip-prinsip (Depdiknas, 2006).

(12)

Pembelajaran kimia adalah salah satu pembelajaran yang menitik beratkan pada penguasaan konsep. Penguasaan konsep sangat diperlukan bagi siswa agar dapat mengerti suatu materi. Konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan genelalisasi (Dahar 1996). Konsep merupakan aktifitas mental untuk memperoleh pengetahuan proses kognitif dari berpikir secara umum (Liliasari,2002). Berpikir dasar merupakan gambaran dari proses berpikir rasional yang mengandung sejumlah langkah dari sederhana menuju ke yang kompleks. Proses berpikir yang disebut adalah proses berpikir tingkat tinggi antara lain berpikir kritis (Costa,1985).

Sebagai salah satu mata pelajaran sains, kimia diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran akan meningkatkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa tersebut, salah satunya adalah kemampuan berpikir tingkat timggi.

Subyek penelitian adalah siswa siswi di salah satu SMA di cianjur yang merupakan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) yaitu Sekolah Standar Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing Internasional. RSBI lebih menekankan pada pembelajaran yaitu proses kegiatan siswa aktif mencari, menemukan sekaligus mempresentasikan temuan belajarnya.

(13)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

learning to know, learning to do, learning to be, and learning how to live

together) dengan pengelolaan pembelajaran sebagai berikut:

1. Pendekatan yang digunakan berfokus pada siswa dengan merangsang rasa ingin tahu dan motivasi instrinsik serta partisipasi siswa (inquiry, investigation) sehingga ide pembelajaran datang dari siswa.

2. Siswa membangun pengetahuannya sendiri, bukan dibentuk oleh orang lain (constuctivism).

3. Guru berperan sebagai fasilitator, sehingga tercipta interaksi guru-siswa, siswa dengan guru-siswa, siswa dengan guru, sehingga terjadi komunikasi multi arah, sikap guru terhadap siswa harus menimbulkan rasa nyaman.

4. Menekankan pada pemahaman siswa bukan hafalan dan sekedar mengejar target pembelajaran maupun bahan ujian, tetapi berorientasi pada aktivitas dan proses.

5. Mengembangkan model model pembelajaran yang konstruktif, inovatif seperti (cooperative learning, pembelajaran berbasis masalah, contextual teaching and learning, dan juga learning cycle 7E).

(14)

Fakta yang terjadi dilapangan, kenyataannya sekolah RSBI ini belum sesuai dengan standar RSBI itu sendiri antara lain: (1) untuk materi palajaran sebagian besar siswa masih sangat bergantung pada penjelasan guru, (2) sebagian besar siswa belum terbiasa untuk mengajukan pertanyaan materi pelajaran yang menggali ketrampilan berpikir kritisnya, (3) masih banyak guru yang belum menerapkan variasi model pembelajaran yang memacu siswa berpikir kritis, (4) walaupun sebagai sekolah RSBI namun keberadaan tingkat kecerdasan siswa masih sangat variatif, (5) selain itu target kriteria ketuntasan minimal (KKM ) siswa dengan nilai 75 faktanya sangat sulit dicapai.

Salah satu upaya untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa adalah mengkondisikan pembelajaran sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh pengalaman-pengalaman dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis (Lipmen dalam Science Education Program, 2008).

(15)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Learning cycle merupakan suatu model pembelajaran yang menganut

faham konstruktivisme dalam belajar. Dasar pemikiran para konstruktivis adalah proses pembelajaran yang efektif menghedaki agar guru mengetahui bagaimana para siswa mendatangkan fakta dan fenomena yang menjadi subyek pembelajaran. Model ini menekankan pada kemampuan siswa dalam menggunakan penyelidikan ilmiah dalam mencari pengetahuan atau pengalaman belajar.

Keunggulan model pembelajaran learning cycle 7E adalah sebagai berikut: (1) Merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya. (2) Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dan menambah rasa keingintahuan. (3) Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka pelajari. (4) Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen. (5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari. (6) Guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang saling mengisi satu sama lainnya. (7) Guru dapat menerapkan model ini dengan metode yang berbeda-beda.

Sejak tahun 2005 berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran siklus belajar 7E dengan pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Aksela (2005) menjelaskan model pembelajaran yang sesuai untuk keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti keterampilan berpikir kritis antara lain adalah pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran inquary, learning cycle, dan kooperatif. Sornsakda et.al (2009) mengemukakan pembelajaran berbasis

(16)

kritis siswa. Kemudian Kanli dan Yagbasan (2007), menjelaskan kegiatan praktikum berbasis learning cycle 7E dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa pada pembelajaran fisika dasar dibandingkan dengan kegiatan praktikum verifikasi. Charoen et.al (2010) juga menjelaskan pendidikan lingkungan berbasis learning cycle dapat mengembangkan prestasi belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas yang berkemampuan rendah.

Pokok bahasan titrasi Asam-Basa merupakan salah satu materi yang membutuhkan kegiatan praktikum untuk membantu siswa dalam membangun pengetahuan dan memahami konsep. Berdasarkan karakteristiknya, materi titrasi asam-basa merupakan salah satu topik yang abstrak dan bersifat mikroskopik, selain itu pada topik titrasi asam-basa ini siswa di tuntut sudah menguasai konsep buffer dan hidrolisis sebagai prasyarat, tentunya siswa dituntut punya daya penalaran yang tinggi, materi ini juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan model pembelajaran yang berjudul “Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Metode Praktikum Pada

Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA.

B. Rumusan Masalah

(17)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada pembelajaran Titrasi

Asam-Basa menggunakan model Learning Cycle 7E dengan metode praktikum ?”.

Agar penelitian ini lebih terarah dan memperjelas masalah yang akan diteliti, maka rumusan masalah diatas dijabarkan kembali ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum pada Titrasi Asam-Basa?

2. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa pada pembelajaran Titrasi Asam-Basa setelah mendapatkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum?

3. Bagaimanakah pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa pada Titrasi Asam-Basa setelah mendapatkan pembelajaran model Learning Cycle 7E dengan metode praktikum?

4. Bagaimanakah tanggapan siswa dan guru terhadap model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam-basa ?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut :

(18)

memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin, dan menerapkan prisip/konsep yang mungkin.

2. Pembelajaran menggunakan metode praktikum berbasis learning cycle 7E yang dituangkan dalam prosedur praktikum (Lembar Kegiatan Siswa). Tahapan model pembelajaran learning cycle 7E yang digunakan yaitu elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), engage (ide, rencan

pembelajaran dan pengalaman), explore (menyelidiki), explain (menjelaskan), elaborate (menerapkan), evaluate (menilai),dan extend (memperluas).

3. Indikator penguasaan konsep yang diukur dari siswa pada indikator aplikasi (C3), dan analisis (C4).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mamperoleh informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran, penguasaan konsep, keterampilan berpikir kritis siswa SMA, serta tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum pada topik Titrasi

Asam-basa.

E. Manfaat Penelitian

(19)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kepentingan Praktis

a. Bagi guru

Menambah wawasan baru tentang pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum serta sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kualitas pembelajaran kimia .

b. Bagi siswa

Meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada sub materi titrasi asam-basa.

2. Bagi pengembangan ilmu

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan penelitian lebih lanjut maupun dalam penelitian sejenis dengan topik berbeda.

b. Sebagai bahan informasi atau salah satu dasar rujukan awal untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap model pembelajaran yang diterapkan, serta memberikan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan pendidikan.

F. Definisi Operasional

(20)

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah learning cycle 7E. Learning cycle merupakan sebuah proses pembelajaran yang menekankan pada

kemampuan siswa dalam menggunakan penyelidikan ilmiah dalam mencari pengetahuan atau pengalaman belajar bermakna dengan dasar konstruktivisme

2. Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan (reasonable) dan reflektif yang difokuskan pada apa yang diyakini dan diajarkan.

3. Prosedur praktikum dalam bentuk (LKS) merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan ini berupa petunjuk, langkah-langkah yang harus dilakukan siswa untuk menyelesaikan tugas.

(21)

52

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan desain The One-Group Pretest-Postes Design (Fraenkel, J. R. & Wallen , N. E. 2007). Desain tersebut menggunakan 2 kali pengukuran yaitu sebelum eksperimen (pretes) dan setelah eksperimen (postes) dengan soal yang sama. Desain ini hanya menggunakan satu kelas eksperimen dan tidak menggunakan kelas kontrol.

Skema dari desain penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut

Gambar 3.1. Desain The One-Group Pretest-Postes Design

(Arikunto, 2006)

Keterangan :

O1 = Pretes, yaitu tes yang dilakukan sebelum

pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal

siswa

X = Perlakuan berupa pembelajaran Titrasi Asam-Basa menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan metode praktikum

O2 = Postes, yaitu tes yang dilakukan setelah

pembelajaran untuk mengetahui hasil dari perlakuan tersebut

(22)

Metode ini digunakan untuk mengetahui hasil perlakuan dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan setelah diberi perlakuan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa SMA kelas XI yang sedang mempelajari materi Titrasi Asam-Basa. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI pada salah satu SMA di Cianjur tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 1 kelas (satu kelas eksperimen) terdiri atas 35 orang siswa yang kemudian dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang siswa. Subjek penelitian ini termasuk studi kasus dan proposive.

C. Prosedur Penelitian

Berdasarkan desain penelitian maka dilakukan langkah-langkah kegiatan penelitian sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Studi Pendahuluan:

1). Mencari dan menggunakan berbagai sumber di lapangan untuk mengidentifikasi masalah.

2). Menetapkan masalah dan tujuan hasil penelitian

(23)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

Tahap penyusunan perangkat pembelajaran

1). Kajian indikator penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis 2). Penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi bahan ajar, dan RPP. 3). Pengembangan kegiatan praktikum dan prosedur praktikum

4). Optimasi prosedur praktikum yang telah dikembangkan. 5). Mengaplikasikan dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) Tahap penyusunan instrumen penelitian

1). Penyusunan instrumen pembelajaran

2). Melakukan validasi ahli Judgmen dan ujicoba instrumen 3). Melakukan uji reliabilitas dan analisis butir soal evaluasi 4). Revisi instrumen

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Melakukan pretes sebelum penerapan pembelajaran.

b. Penerapan pembelajaran dilakukan selama 2 kali pertemuan masing-masing dua jam pelajaran.

c. Melakukan postes setelah penerapan pembelajaran.

d. Membagikan angket serta dilakukan wawancara terhadap siswa. 3. Tahap Analisis Data

a. Mengolah data hasil penelitian

b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian c. Menarik kesimpulan

(24)

Gambar 3.2. Alur Penelitian

Pembuatan Instrumen Penelitian

Perbaikan Validasi Instrumen

dan uji coba

Pretes

Penarikan Kesimpulan

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran learning cycle 7e (Lembar observasi)

Analisis Data

Kajian indikator Penguasaan Konsep dan KBK yang dikembangkan

Perbaikan

Postes Optimalisasi prosedur

praktikum

Lembar kerja siswa

Rencana pelaksanaan pembelajaran Rancangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran

Perbaikan Kajian kurikulum SMA

Kajian materi asam-basa khususnya titrasi asam-basa

Studi Kepustakaan

(25)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian diawali dengan menganalisis kurikulum SMA, materi kimia SMA, materi titrasi asam-basa dan studi pustaka tentang pembelajaran berbasis learning cycle 7e, penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis, dan

metode praktikum sebagai modal awal untuk melakukan penelitian serta menentukan dan menganalisis indikator-indikator yang akan dikembangkan dalam penelitian. Kemudian dilakukan pembuatan prosedur praktikum yang dapat diterapkan pada titrasi asam-basa. Praktikum yang dipilih adalah praktikum titrasi asam kuat-basa kuat, asam lemah-basa kuat. Setelah prosedur praktikum dibuat, dilakukan uji coba (optimalisasi) praktikum dilaboratorium untuk mengetahui alokasi waktu pelaksanaan praktikum dan menguji keberhasilannya. Kemudian, prosedur praktikum diperbaiki dan dikembangkan menjadi sebuah LKS.

(26)

Pembelajaran model learning cycle 7e dengan menggunakan bahan ajar dalam bentuk prosedur praktikum (LKS) dilaksanakan pada satu kelas yang telah ditentukan. Sebelumnya dilakukan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan diakhiri dengan postes. Selanjutnya seluruh siswa mengisi angket dan perwakilan dari masing-masing kategori siswa memberikan keterangan melalui wawancara. Tujuannya adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan yang tidak terungkap dalam angket. Tahap terakhir adalah menganalisis dan membahas hasil penelitian untuk mencapai suatu kesimpulan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, angket, observasi dan wawancara. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data

No. Instrumen Sumber Data Jenis Data

1 Tes Tertulis Siswa Kemampuan Penguasaan

konsep dan Keterampilan berpikir kritis

2 Lembar angket Siswa Tanggapan terhadap

pelaksanaan pembelajaran 3 Pedoman wawancara Siswa Tanggapan terhadap

pelaksanaan pembelajaran 4 Lembar observasi guru Guru Keterlaksanaan

(27)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen untuk menjawab penelitian yaitu tes penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis sebagai instrumen utama, dan observasi, angket serta pedoman wawancara sebagai instrumen pelengkap. Berikut ini uraian secara rinci masing-masing istrumen.

1.Tes Penguasaan Konsep untuk mengetahui Penguasaan konsep siswa

Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa terhadap sub konsep titrasi asam basa. Item soal yang dikembangkan berbentuk pilihan ganda sebab akibat dan pilihan ganda beralasan, pernyataan tes untuk mengukur penguasaan konsep siswa di batasi pada jenjang menerapkan dan menganalisis konsep saja. Alasan pembatasan ini karena karakteristik dari materi titrasi asam-basa dan serangkaian pembelajaran learning cycle 7E yang meliputi beberapa tahapan, selain itu tes ini juga mengukur keterampilan berpikir kritis siswa sehingga aspek yang memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa seperti disebutkan di atas. Kisi-kisi soal dapat ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes untuk mengukur penguasaan konsep

Indikator KBK Jumlah

soal Nomor Soal Menentukan titik ekivalen dalam titrasi 2 1, 5

Menentukan titik akhir titrasi 1

2 Menganalisis grafik hasil titrasi 5

(28)

Indikator KBK Jumlah soal Nomor Soal

Menentukan indikator yang tepat untuk titrasi

1

10

Menerapkan pH larutan 2 9, 11

2.Tes Keterampilan berpikir kritis

Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa terhadap konsep titrasi asam-basa. Item soal yang dikembangkan berbentuk pilihan ganda sebab akibat dan pilihan ganda beralasan. Pertanyaan tes untuk melihat keterampilan berpikir kritis siswa dibatasi pada indikator menganalisis argumen, mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi, menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan menentukan hasil pertimbangan, dan menentukan suatu tindakan. Alasan pembatasan ini karena karakteristik dari materi titrasi asam-basa dan serangkaian pembelajaran learning cycle 7E yang meliputi beberapa tahapan, sehingga aspek yang memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa seperti disebutkan di atas. Kisi-kisi soal dapat ditunjukkan pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Indikator KBK Jumlah soal Nomor Soal

Menganalisis argumen 2 1, 8

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak

1

2 mengobservasi dan

mempertimbangkan laporan observasi

1

9 mendeduksi dan mempertimbangkan

hasil deduksi

3

(29)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator KBK Jumlah soal Nomor Soal

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi

4

3, 4, 5, 10 membuat dan menentukan hasil

pertimbangan

2

7, 14

menentukan suatu tindakan 1 13

a.Angket

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran model learning cycle 7E pada konsep titrasi asam basa di kelas XI SMA. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa sejumlah pernyataan dengan opsi jawaban disusun dalam bentuk skala Likert yang dikategorikan dalam skala SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju).

Dalam angket terdapat dua jenis pernyataan mendukung dan pernyataan tidak mendukung. Pernyataan mendukung adalah pernyataan respon yang berisi hal-hal positif mengenai proses pembelajaran, sedangkan pernyataan tidak mendukung adalah pernyataan respon yang berisi hal-hal negatif mengenai proses pembelajaran.

Pengisian angket dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Angket dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelajaran kimia, pelaksanaan pembelajaran, dan LKS. Kisi-kisi angket dapat ditujukkan pada Tabel 3.4.

(30)

Indikator No. Pertanyaan

Tanggapan siswa terhadap pelajaran kimia dan materi

titrasi asam-basa 1, 2, 3,

Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran (KBK dan learning cycle 7E)

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11,12,13 Tanggapan siswa terhadap Prosedur praktikum LKS 14, 15, 16, 17

b.Prosedur praktikum /Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Pedoman praktikum atau Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan sarana yang dapat menunjang pembelajaran. LKS berisi tentang pre- lab, prosedur percobaan, dan pos-lab yang harus dikerjakan oleh siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran titrasi asam-basa berbasis learning cycle 7E. Pertanyaan-pertanyaan pada prelab dan poslab dalam prosedur praktikum (LKS) juga diarahkan pada indikator penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis tertentu. LKS ini diharapkan membantu siswa untuk mengukur penguasaan konsep dan melatih keterampilan berpikir kritis siswa.

c.Pedoman wawancara

(31)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

[image:31.595.111.512.151.633.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Tabel 3.5. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Indikator Nomor

Pertanyaan Tanggapan siswa terhadap pembelajaran model learning

cycle 7E

1 – 10

Tanggapan siswa terhadap LKS 1 – 4

Tanggapan siswa terhadap pengembangan keterampilan berpikir kritis

1 – 8

d.Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh gambaran langsung selama di kelas atau keterlaksanaan pembelajaran di kelas dan kesesuaian pembelajaran dengan RPP.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini diperoleh empat macam data yaitu data hasil tes, data hasil observasi, data hasil wawancara dan data hasil angket. Pengolahan data diawali dengan mengukur validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda untuk instrumen tes penelitian. Ketentuan-ketentuan yang digunakan akan digunakan bagi keperluan analisis data diatas adalah:

1. Analisi Instrumen Tes

a. Uji validitas soal

(32)

Validitas isi yaitu validitas yang berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian mengukur apa yang seharusnya diukur (Sudjana, 2009). Validitas isi dari suatu tes diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap isi yang terkandung dalam tes, apakah isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau keterampilan yang diujikan. Validitas isi ini dilakukan melalui judgment ahli.

[image:32.595.116.510.233.587.2]

Pada penelitian ini untuk menghitung validitas item butir soal digunakan program Anates V4. Datanya dapat dilihat pada Lampiran C.3 Penafsiran nilai validitas dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Kriteria Acuan Validitas

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy 0,80 Tinggi

0,40 < rxy 0,60 Cukup

0,20 < rxy 0,40 Rendah

0,00 < rxy 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2009) b. Reliabilitas

(33)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghitung reabilitas soal digunakan program Anates V4. Adapun kriteria reliabilitas suatu test dalam Arikunto (2009) adalah:

Tabel 3.7 . Kriteria Reliabilitas

Nilai Kriteria

0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy 0,80 Tinggi

0,40 < rxy 0,60 Cukup

0,20 < rxy 0,40 Rendah

0,00 < rxy 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2009) c. Taraf Kesukaran butir Soal

Taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Besarnya indek kesukaran berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu mudah. Pada penelitian ini untuk menghitung taraf kesukaran butir soal digunakan program Anates V4. Datanya dapat dilihat pada Lampiran C.3. Kriteria acuan tingkat

[image:33.595.116.512.191.653.2]

kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.8

Tabel 3.8. Kriteria Indeks Kesukaran

Indeks Kemudahan Tafsiran 0,00 < P ≤ 0,30 Sukar 0,30 < P ≤ 0,70 Sedang 0,70 < P ≤ 1,00 Mudah

(Arikunto, 2009) d. Daya Pembeda

(34)
[image:34.595.113.519.220.613.2]

berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda, dalam penelitian ini dilakukan dengan Anates V4 Program. Datanya dapat dilihat pada Lampiran C.3. Kriteria yang digunakan untuk menentukan indeks daya pembeda

Tabel 3.9. Kriteria Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kategori

0,00 < D ≤ 0,20 Kurang

0,20< D ≤ 0,40 Cukup

0,40 < D ≤ 0,70 Baik

0,70 < D ≤ 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2009) 2. Peningkatan penguasaan konsep dan Keterampilan berpikir kritis

Data yang diperoleh dari hasil tes penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis baik pretes maupun posttes diberikan skor dengan kriteria item yang benar untuk soal PG sebab akibat diberi skor 2 dan untuk PG beralasan diberi skor 2 jika item maupun alasannya benar namun jika salah satu salah baik item maupun alasannya benar diberi skor 1 dan jika keduannya salah diberi skor 0. Kemudian menghitung nilai pretes dan postes setiap siswa pada setiap kategori dengan rumus

Nilai (%) =

x 100% (3.1)

Untuk menentukan peningkatan penguasaan konsep siswa dilakukan dengan cara menghitung presentase N-Gain ternormalisasi.

(35)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ternormalisasi menunjukkan tingkat efektivitas perlakuan daripada perolehan skor. Peningkatan yang terjadi sesudah pembelajaran dapat dihitung dengan (N-gains) dengan rumus:

N-Gain =

(pretest) awal

skor tes

-maksimum Skor

(pretest) awal

skor tes

-(postest) akhir

Skor tes

x 100% (3.2)

[image:35.595.117.513.192.614.2]

(Meltzer, 2002) Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi:

Tabel 3.10 Kategori Tingkat Gain Ternormalisasi

Gain ternormalisasi (G) Kriteri Peningkatan

G<0,30 Rendah

0,30≤G≤0,70 Sedang

G>0,70 Tinggi

Gain yang dinormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan penguasaan konsep siswa dengan kriteria dapat dilihat pada tabel 3.10.

3. Analisis Lembar Kegiatan Siswa

Analisis LKS dimulai dengan melakukan penskoran data mentah terhadap setiap jawaban pre-lab dan pos-lab yang diberikan pada siswa B.4. Selanjutnya adalah mengubah skor tiap siswa ke dalam bentuk persen (%) menggunakan rumus:

(36)
[image:36.595.114.513.223.644.2]

Adapun kategori kemampuan untuk masing-masing siswa berdasarkan skala ketegori kemampuan berdasarkan tabel berikut:

Tabel 3.11 Skala Kategori Kemampuan

Nilai Kategori kemampuan

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

< 20 Sangat Kurang

(Arikunto, 2009)

4. Analisis Angket Siswa

Data angket hasil respon siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk memaparkan hasil respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum. Lembar angket respon siswa disusun

berdasarkan kriteria penilaian skala Likert (Riduwan, 2008).

Penentuan bobot skor skala Likert dilakukan dengan cara setiap pernyataan diberi skala 5-4-3-2-1. Untuk pertanyaan positif pemberian skor adalah SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2, STS = 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif pemberian skor SS = 1, S = 2, R = 3, TS = 4, STS = 5. Untuk menghitung hasil angket siswa, digunakan rumus:

Keterangan :f = frekuensi alternatif jawaban SS, S, R, TS, STS x = skor skala Likert

n = jumlah sampel

(37)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Hasil Uji Coba Instrumen

Uji coba tes dilakukan pada siswa kelas XI IPA disalah satu sekolah di Kabupaten Cianjur. Soal tes penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis yang diujicobakan masing-masing 14 butir, 7 butir soal berbentuk pilihan ganda sebab akibat dan 7 soal pilihan ganda beralasan . Analisis instrumen dilakukan dengan menggunakan Anates V4 untuk menguji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Hasil uji coba secara rinci tertera pada lampiran C.1.

Berdasarkan hasil uji coba soal penguasaan konsep serta keterampilan berpikir kritis diperoleh nilai reabilitas masing-masing tes adalah 0,85 untuk tes pilihan ganda beralasan, serta 0,51 untuk tes pilihan ganda sebab akibat. Artinya soal tes yang dikembangkan untuk pilihan ganda beralasan memiliki keterandalan dengan kriteria sangat tinggi sedangkan untuk pilihan ganda sebab akibat memiliki keterandalan dengan kriteria cukup, jika alat ukur mempunyai reliabilitas sangat tinggi, maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan alat ukur itu terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang sama akan menghasilkan informasi yang sama atau mendekati sama.

[image:37.595.114.514.250.616.2]

Adapun hasil analisis validitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal dari masing-masing tes disajikan pada Tabel 3.12 dan 3.13

Tabel 3.12. Hasil Ujicoba Soal penguasaan konsep dan Keterampilan

Berpikir kritis Siswa untuk Soal Pilihan Ganda sebab akibat

No. soal

Daya Pembeda Tingkat kesukaran

(38)

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1 0,77 Sangat

baik

0,50 Sedang 0,599 Cukup Digunakan 2 0,77 Sangat

baik

0,50 Sedang 0,581 Cukup Digunakan 3 0,55 Sangat

baik

0,27 sukar 0,589 Cukup Digunakan 4 0,55 Sangat

baik

0,27 Sukar 0,604 Tinggi Digunakan 5 0,55 Sangat

baik

0,38 Sedang 0,580 Cukup digunakan 6 0,77 Sangat

baik

0,50 Sedang 0,505 Cukup Direvisi

7 0,33 Baik 0,27 Sukar 0,365 Rendah Dibuang

[image:38.595.112.514.106.750.2]

Berdasarkan Tabel 3.12. terdapat 2 butir soal yang dibuang, dan berdasarkan pertimbangan ahli ada 5 butir soal yang digunakan sesuai dengan indikator sehingga total soal penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis pilihan ganda sebab akibat yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 5 soal. Hasil uji coba instrumen penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis bentuk pilihan ganda sebab akibat secara rinci tertera pada Lampiran C.3.1

Tabel 3.13. Hasil Ujicoba Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir

Kritis Siswa untuk Soal Pilihan Ganda Beralasan

No. soal

Daya Pembeda Tingkat kesukaran

Validitas Keterangan

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1 0,05 Kurang 0,91 Sangat

mudah

0,22 Rendah Dibuang 2 0,55 Sangat

Baik

0,55 sedang 0,65 Tinggi Digunakan 3 0,83 Sangat

baik

0,47 sedang 0,70 Tinggi Digunakan 4 0,44 Sangat

baik

(39)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No.

soal

Daya Pembeda Tingkat kesukaran

Validitas Keterangan

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 5 0,77 Sangat

baik

0,61 sedang 0,75 Tinggi Digunakan 6 0,61 Sangat

baik

0,58 sedang 0,63 Tinggi Digunakan 7 0,33 Kurang 0,27 Sukar 0,59 Cukup Digunakan

Uji coba instrumen penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis terdiri dari 14 soal, 7 soal pilihan ganda sebab akibat dan 7 soal dalam bentuk pilihan ganda beralasan. Dua soal bentuk pilihan ganda sebab akibat tidak digunakan karena tidak valid, sedangkan pada bentuk soal pilihan ganda beralasan hanya satu yang tidak digunakan karena tidak valid atau terlalu mudah. Jadi soal pretest dan postet yang akan digunakan hanya terdiri dari 5 soal pilihan ganda

sebab akibat dan 6 soal pilihan ganda beralasan, totalnya ada 11 soal. Hasil uji coba instrumen bentuk pilihan ganda beralasan secara rinci tertera pada Lampiran C.3.2

H. Jadwal Penelitian

[image:39.595.116.510.113.736.2]

Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.14. Tabel 3.14. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Tanggal Kegiatan

1 1 Juni 2012 Uji coba

2 7 Juni 2012 Pretest

3 8 Juni 2012 Pertemuan 1 kegiatan pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum

(Prosedur praktikum)

(40)

No Tanggal Kegiatan

learning cycle 7E, (pembahasan praktikum titrasi asam-basa)

15 Juni 2012 Post test

(41)

112

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam basa untuk meningkatkan penguasaan konsep dengan lima indikator penguasaan konsep yaitu menerapkan titik ekivalen dari titrasi asam oleh basa kuat, menerapkan titik akhir titrasi berkaitan dengan pengembangan alat titrasi asam-basa, menganalisis grafik titrasi dari hasil praktikum, menentukan indikator yang tepat dalam titrasi asam basa, menerapkan konsep pH larutan berkaitan dengan titrasi asam basa, serta dengan pendekatan keterampilan berpikir kritis yang meliputi 7 indikator yaitu mencari persamaan dan perbedaan, mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat , melibatkan dugaan/ memprediksi, menyimpulkan hasil dari observasi/ penyelidikan, menafsirkan, memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin, dan menerapkan konsep yang dapat diterima pada siswa SMA kelas XI, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada sub materi titrasi asam basa dengan pendekatan keterampilan berpikir kritis dengan model learning cycle 7E yang meliputi (Elicit, Engange, Explore, Explain, Elaborate, dan

Evaluate ), menunjukkan bahwa tahap explore merupakan tahap yang paling unggul,

(42)

2. Secara umum, siswa mengalami peningkatan dalam penguasaan konsep sub materi titrasi asam basa setelah diterapkannya metode praktikum dengan model penbelajaran learning cycle 7E sebesar 46,81,00%. Peningkatan tertinggi penguasaan konsep siswa dengan

pembelajaran learning cycle 7E yaitu pada indikator konsep menentukan indikator asam basa yang tepat pada titrasi dengan nilai <g> 57,14% dan peningkatan terendah sebesar 20% terjadi pada indikator menerapkan titik ekivalen pada titrasi asam basa.

3. Setelah dilakukan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam basa, secara keseluruhan Keterampilan berpikir kritis potensial untuk dikembangakan.

4. Secara umum, siswa merespon positif pelaksanaan model pembelajaran learning cycle 7E dengan metode praktikum pada titrasi asam basa yang telah dilakukan. Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran menambah minat dan motivasi belajar dalam memahami konsep kimia serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa, sehingga melalui pembelajaran praktikum dan LKS yang digunakan, siswa lebih memahami konsep-konsep titrasi asam basa, hal ini juga dapat dilihat dari penguasaan konsep-konsep siswa yang mengalami peningkatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran titrasi asam basa dengan metode praktikum menggunakan model learning cycle 7E dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam

(43)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini dengan jalan :

a. Keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan tidak hanya terbatas pada indikator yang dikaji pada Tesis ini, tetapi dapat dikembangkan juga sub indikator lainnya untuk materi kimia yang lain.

b. LKS yang dikembangkan sebaiknya dikemas dalam bentuk yang lebih jelas, sederhana dan menarik, agar siswa lebih bersemangat dan tidak jenuh dalam mengerjakannya.

c. Bagi pihak sekolah hendaknya menyediakan alat dan bahan yang cukup untuk siswa melakukan praktikum hal ini akan sangat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya

d. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya model learning cycle 7E diterapkan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis yang lebih dititik beratkan pada tahap explore.

(44)

115

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://www.pendidikannetwork [8 April 2012]

Achmadi, Hainur Rasid. 1996. Telaah Kurikulum Fisika SMU (Model Pembelajaran Konsep dengan LKS). Surabaya: University Press IKIP Surabaya.

Aksela, M. (2005). Supporting Meaningful Chemistry Learning and Higher-order Thinking through Computer-Assisted Inquiry: A Design Research Approach. Academic Dissertation. Finland: Chemistry Education Center Department of Chemistry University of Helsinki

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson, L. W. dan Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing; A Revision of Bloom‟s Taxonomy of educational objectives. NY: Addison Wesley Longman Inc.

Asriyani, R. (2009). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas XI Pada Pembelajaran Titrasi Asam Basa Melalui Metode Praktikum Berbasis Materal Lokal. Skripsi S1 pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Bodner, G.M. (1986). Constructivist A Theory of Knowledge. Purdue University. Journal of chemical Education Vol. 63.No.10.

Brady, J. E. (1994). Kimia Universitas: Asas dan Struktur. Jakarta: Erlangga Calik, M., etal. (2010). Investigating the Effectiveness of Teaching Methods Based

on a Four-Step Constructivist Strategy. J Sci Educ Technol 19: 32–48 Ceylan, et al. (2009). Facilitating Conceptual Change in Understanding State of

Atter and Solubility Concepts By Using 5E Learning Cycle Model. H. U. Journal of Education, 36, Hal: 41-50

Depdiknas, 2006. Penilaian Buku Teks IPA. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional.

(45)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Depdiknas. 2008. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. (2008). Panduan Penyelenggaran Program SMA Rintisan Bertaraf Internasional. Dirjen Mandikdasmen, Direktorat Pembinaan SMA

Eisenkraft, A. (2003). Expanding the 5E Models. The Science Teacher. Published by the National Science Teachers Association, 1840 Wilson Blvd., Arlington, VA 22201-3000.

Ennis, R.H. (2000). “Goals for A Critical Thinking Curriculum”. In A L. Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teacher Thinking. Alexandria: Assosiation for Supervisor and Curriculum Development (ASCD).

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Fraenkel, J. R. & Wallen , N. E. (2007). How to Design andevaluate research in education (sixth ed). New York: Mc Graw-Hill Book Co.

Hidayat, Y. (2005). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas II pada Pembelajaran Reaksi Netralisasi Asam-Basa melalui Metode Praktikum Skala Mikro. Skripsi sarjana Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

Hanawasti. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Pencemaran Air untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Aliyah melalui Belajar Kooperatif. Tesis PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Ibrahim, M. (2007). Kecakapan Hidup : Keterampilan Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://kpicenter.org [9 April 2012]

Johnson. E.B. (2000). Contextual Teaching and Learning . California: Corwin Press, Inc.

Kocakaya, S., et al. (2010). The effects of computer-assisted instruction Designed according to 7E model of constructivist Learning on physics student

teachers„ achievement, Concept learning, self-efficacy perceptions and Attitudes. Turkish Online Journal of Distance Education-TOJDE July Volume: 11 Number: 3 Article 12

Kanli, U. dan Yagbasan, R. (2007). The effects of laboratory based on the 7E learning cycle Model and Verification laboratory approach on the

(46)

achievement.

[Online]tersedia:http://naserv.did.gu.se/ESERA2007/pdf/223.pdf [27 Februari 2012]

Liu, T.Z., et al. (2009). The Effects of Mobile Natural-science Learning Based on the 5E Learning Cycle: A Case Study. Educational Thechnology and Society, 12(4), hal 344-358

Liliasari. (2001). “Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Calon Guru sebagai Kecenderungan Baru

pada Era Globalisasi”. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juni 2001

Meltzer, D.E. (2002). “The Relationship between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Grains in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diagnostice Pretest Scores”. American Journal Physics.

70, (12), 1259-1286.

Monalisa. (2007). Melatih Keterampilan Berpikir. [Online]. Tersedia: http://monalisaypk.blogspot.com [8 April 2012]

Muhfahroyin. (2009). Memberdayakan Keterampilan Berpikir Kritis. Tersedia Online: http://www.muhfahroyin.blogger.com [10 April 2012]

Nur, M. 2002. Laporan Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Surabaya: University Press.

Poespoprodjo, W. dan Gilarso, T. (1985). Logika Ilmu Menalar Dasar-Dasar Berpikir Logis, Kritis, Analitis, Dialektis Mandiri, dan Tertib. Bandung: Remaja Rosda Karya

Purwanto, M.N. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Pengajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Purwanto, N. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta

Raymond Chang. (2005). Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga

Schafersman, Steven D. (2006). An Introduction to Critical Thinking. Tersedia Online: http://www.freeinquiry.com/critical-thinking.html [10 April 2012]

(47)

Kukuh Kentari, 2013

Model Pembelajaran Learning Cycle TE Dengan Metode Praktikum Pada Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Handbook Approaches on Learning Achievement, Integrated Science Process Skills and Critical Thinking of Mathayomsuksa 5 Students with Different Learning Achievement. Pakistan Journal ocial Science, 6 (5):297-303

Sudijono, A. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-8. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, J. (2008). Menggunakan Keterampilan Berpikir untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.erlangga.co.id [8 April 2012]

Takwin, B. (2006). Mengajar Anak Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://www.unisosdem.org [9 April 2012]

Thiagarajan, S., et al. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota

Wayan, S. (2008). Model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan ketrampilan berpikir kritis (suatu perspektif guru). Jurnalpendidikan dan pengajaran UNDIKSHA. No 2. Hal: 219-237

Wibowo. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Pencemaran Udara untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Aliyah melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Tesis. PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Yilmaz, G.K., et al. (2010). The effect of the material based on the 7E model on the

fourth grade students‟ comprehension skill about fraction concepts.

Gambar

Gambar 3.1.  Desain The One-Group Pretest-Postes Design
Gambar 3.2. Alur Penelitian
Tabel 3.1 Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes untuk mengukur penguasaan konsep Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

mengundang Saudara untuk melaksanakan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa asli. dan fotocopy seluruh dokumen yang sesuai dengan daftar isian dokumen

Peserta yang keberatan terhadap Pengumuman Pemenang ini dapat menyampaikan Surat Sanggahan kepada Pokja ULP Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Tembilahan Tahap II Tahun

dengan daftar isian dokumen kualifikasi perusahaan saudara pada aplikasi SPSE, yang akan. dilaksanakan

PROVINSI KALIMANTAN

a. Melakukan pengambilan sampel secara purposif dari sekolah yang dipilih. Dua kelas ini dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Melaksanakan pretest kemampuan

Populasi pada penelitian ini adalah auditor junior dan auditor senior yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.. Pengambilan sampel menggunakan

A jumlah penerima raskin tahun ini turun guru

KEPADA TUHAN YANG TELAH MEMBERIKAN KEKAYAAN ALAM YANG MELIMPAH / DENGAN MENGGELAR BUDAYA NGGUYANG JARAN DAN KEMBUL SEWU SEDULUR ///.. NEWS READER : SEMINAR HIDUP SEHAT DAN