PROSES PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
MENGAJAR DAN MENLL1TI TENAGA EDUKATIP
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
( Studi kasus kualitatif )
TESIS
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis lnstitut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung untuk memenuhi sebagian dari syarat Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Administrasi Pendidikan
Oleh t
US AD A
Nomor Pokok 1353/A/XV-7
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DA^ ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG 19 8 8
DISETUJI DAN DISAHKAN OLEH FEMPIMPING
4 ^ Is
Prof. Dr. Achmad Sanusi
PemMmbinfc I
Prof. Dr. Otenfa Sutjgfia, M. Sc. Ed PenjMrabinfc II
Januari 1988
Fakultas Pasca Sarjana
DAFTAR IS I
. halaman
PENGANTAR i
UCAPAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN iii
DAFTAR IS I yii
DAFTAR GAMBAR xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Permasalahan 1
1. Latar belakang, masalah 1
2. Rumusan masalah 5
B. Tujuan Penelitian 3
1. Tujuan umum 3
2. Tujuan khusus 3
C. Kee,unaan Penelitian ' g
D. Paradigma Penelitian 10
BAB II PROSES PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENGAJAR DAN
MENELITI TENAGA EDUKATIF DI PERGURUAN TINGGl 11
A. Pen&ertian Pengembangan Tenaga Edukatif
di Pere,uruan Tin66i • -\ ^
B. Asumsi yan& Mendasari Pengembangan Tenaga
Edukatif 15
C* MaJl!ud yan*> Hendak Dicapai dalam Pengem
-bangan
^
D. Proses Pengembangan Tenaea Edukatif di
Per6uruan Ting^i
17
viii
ha laman 3. Pase 3 : Implementasi program pengem
bangan 37
4. Pase 4 : Evaluasi program pengembang
an 40
E. Prosedur dan Teknik Operasional Pengem
-bangan Tenaga Edukatif di Per6uruan
'^inggi
42
1. Rencana makro 44
2. Program (rencana mikro)
45
3. Implementasi
45
4. Evaluasi 45
F. Profesi Tenaga Edukatif di Perguruan
Tinggi
47
G. Kemampuan Menga jar
49
H. Kemampuan Meneliti
52
FAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Tujuan Operasional
55
B. Pendekatan Penelitian dan Teknik
Pengum-pulan Data . en
1. Pendekatan penelitian
57
2. Metode pengumpulan data
53
C. Teknik Pen6olahan dan Analisis Data
61
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian dan Analisis Data Rencana Makro
Pengembangan Kemampuan Mengajar dan Mene
ix
halaman
1 . Penya jian data 62
2. Analisis evaluatif rencana makro pengembanfcan
kemampuan mentajar dan meneliti tena5a eduka
tif UNS 71
3. Deskrisi analisis evaluatif rencana makro
pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti
tenaga edukatif UNS 73
B. Penyajian dan Analisis Data Rencana Mikro, Pe
-laksanaan dan Evaluasi Pendidikan Pasca Sarjana,
Doktor dan Spesialis
75
1. Penyajian data
75
2. Analisis evaluatif rencana mikro.pelaksanaan,
dan evaluasi pendidikan Pasca Sarjana, Doktor
dan Spesialis
33
3. Deskripsi hasil analisis rencana mikro, pe
-laksanaan dan evaluasi Pendidikan Pasca Sar
jana, Doktor dan Spesialis
90
C. Penyajian dan Analisis Data Rencana Mikro,
Pe-laksanaan dan Evaluasi Pembinaan Kegiatan
Ilmi-ah di Lingkungan Masyarakat Akademik
. 94
1. Penyajian data
94
2. Analisis evaluatif rencana mikro,
pelaksana-an dpelaksana-an evaluasi pembinapelaksana-an kegiatpelaksana-an ilmiah di
1ingkungan masyarakat akademik
!03
3. Deskripsi hasil analisis rencana mikro,
pe-laksanaan dan evaluasi pembinaan kegiatan
X
halaman
D. Penyajian dan Analisis Data Peningkatan
Efektifitas Proses Eelajar Men^ajar De
ngan Sistem BPK 109
1. Penyajian data 109
2. Analisis evaluatif data tentang pe -ningkatan efektifitas proses belajar
mengajar dengan sistem BPK 121 3. Deskripsi hasil analisis peningkatan
efektifitas proses belajar men0ajar
dengan sistem BPK 123
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENLASI
A. Kesimpulan 129
B. Rekomendasi 138
REFERENSI 141
LAMPIRAN-LAMPIRAN 143
A. Lampiran A-1 143
B. Lampiran A-2 146
C. Lampiran A-3 149
D. Lampiran A-4 152
E. Lampiran B-1 154
F. Lampiran B-2 155
RINGKASAN 157
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1. Hubungan Variabel Penelitian 10
2. Proses Pengembangan Personil 17
3. Merancang Program Pengembangan 29
4. Kerangka Kerja untuk Merancang format Prog
-ram Pengembangan Personil 33
5. Prosedur dan Teknik Operasional Pengembangan
Tenaga Edukatif di Perguruan Tinggi 43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permaealahan
1. Latar Belakang Masalah
Berdasar pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI No. : 079/1970 tanggal 29 April 1970,
tugae-tugas pokok tenaga edukatif di perguruan tin&gi
meliputi bidangbidant kegiatan: (a) pendidikan dan penga
-jaran; (b) penelitian; dan (c) pengabdian kepada masyara
kat. Dalam tesis ini yang dibahas meliputi dua hal saja,
yaitu tugas di bidang pendidikan dan pengaa^ra^ corta
penelitian karena pokok bahasan utama dalam tesis ini
adalah mengenai pengembangan kemampuan mengajar dan mene
liti tenaga edukatif Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Secara profesional, untuk dapat melaksanakan tugas
nen&ajar dan meneliti, tenaga edukatif di perguruan ting-gi dituntut memiliki kemampuan utama yang secara umum me
liputi : (a) penguasaan ilmu sesuai dengan spesialisasi.
-nya masing-masing; (b) penguasaan metodoloei/etrategi
pe-ngajaran dan penelitian; dan (c) memiliki pribadi dan
si-kap profesional.
Untuk dapat memiliki kemampuan-kemampuan tersebut
diperlukan pendidikan dan latihan yang memerlukan waktu
relatif panjang. Untuk dapat memenuhi syarat syarat ideal
pendidikan diperlukan waktu minimal enam tahun di atas
SLA (setinfckat Pasca Sarjana).
Namun mengenai kemampuan seorang tenaga edukatif di
perguruan tinggi, di antara para ahli masih terdapat per -bedaan pendapat. Banyak di antara mereka menyatakan bahwa
dosen tidak perlu menguasai metodologi pengajaran. Kenzy
-(1970:18) mengemukakan bahwa dari hasil penelitian UNESCO
ternyata banyak ahli yang menyanggah perlunya penguasaan
metodologi pengajaran dengan alasan sebagai berikut: (a)
tak dapat dibuktikan bahwa belajar efektif di perguruan
tinggi memerlukan kontak yang sering antara siswa dengan
dosen; (b) tidak ada suatu metode yang cocok untuk semua
keperluan dan dosen; (c)status sosial ekonomi siswa lebih
menentukan tingkat keberhasilan belajar yang mereka capai.
Lebih Ianjut, dari hasil penelitian UNESCO, menurut
Kenzy (1970:20-21), ternyata bahwa inovasi di bidanfc peng
ajaran di perguruan tinggi hanya dilakukan dalam skala
ke-cil dengan konsep-konsep yang lemah. Satu-satunya negara
yang melakukan inovasi pengajaran di perguruan tinggi da
-lam skala yang besar adalah Amerika Serikat. Hal ini
dise-babkan oleh : (a) adanya mass-education di semua tingkat ;
(b) ada sistem pendidikan yang bermacamma cam dan menghi
-dangkan hampir semua teori pendidikan yang diketahui, jadi
tidak uniform, ada sekolah khusus untuk sains yang diper
-untukkan anak berbakat saja; (c) Amerika Serikat rnengha
buta huruf, ada masalah penelitian yang paling maju, dan
karenanya menghasilkan banyak model pengajaran; (d) Ameri
ka Serikat memiliki landaean teknologi yang mapan dan in
-vestasi dalam penerbitan yang besar, juga ada tersedia
da-na baik yang disediakan oleh swaeta maupun pemerintah; dan
(e) Masyarakat Amerika Serikat yang kultural mendukung
inovasi.
Adanya sanggahan-sanggahan terhadap perlunya pengu asaan metodologi pengajaran bagi para dosen serta
kenyata-an bahwa inovasi di bidkenyata-ang pengajarkenyata-an di pergurukenyata-an tinggi
hanya dilakukan dalam skala kecil dengan konsep-konsep
yang lemah tersebut juga melanda Indonesia pada umumnya
dan UNS pada khususnya, sehingga upaya peningkatan kemam
-puan dosen mengalami berbagai hambatan.
Li samping belum ada kesepakatan mengenai kemampuan
dosen, sekarang banyak ilmuwan (khususnya di Indonesia)
yang menyatakan bahwa lulusan perguruan tinggi berkualitas
rendah. Pernyataan bahwa lulusan perguruan tinggi berkua
-litas rendah tersebut banyak dikemukakan melalui
media-massa, misalnya : (1) banyak lulusan perguruan tinggi yang
masih menganggur, merenfoek mencari pekerjaan sampai adanya
isyu kejenuhan lulusan dari program studi tertentu, pada
-hal perguruan tinggi seharusnya menciptakan sarjana yang
(Pikiran Rakyat, 24 Desember 1986); (2) target mutu sarja
na kurang diperhatikan (Pikiran Rakyat, 30 Desember 1986).
Dari pernyataan-pernyataan tentang lulusan perguru
an tinggi yang berkualitas rendah tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa di antara para ilriuwan terdapat
perbeda-an pendapat mengenai tolok ukur kemampuperbeda-an
(kualitas)lulus-an perguruan tin6gi. Adanya perbedaan pendapat menfcenai
tolok ukur kualitas lulusan perguruan tinggi tersebut me
-rupakan akibat dari tidak adanya kesepakatan pendapat di
antara para ahli mengenai apa yang disebut dengan menga
jar. Di antara para ahli masih mempertanyakan apa yan&
di-maksud dengan mengajar, misalnya : (1) mengajar itu
mendi-dik ataukah melatih; (2) mengajar itu menyiapkan siswa un
tuk menjadi pemikir ataukah tenaga kerja terampil di
lapa-pangan; dan setagainya.
Khusus di lingkungan UNS ,adanya perbedaan pendapat
di antara para ahli men6enai tolok ukur kemampuan dosen dan lulusan perguruan tinggi seperti tersebut di atas di
-rasakan sebagai masalah yang perlu ditangani secara se6era
dan terencana karena UNS sebagai perguruan tinggi muda
yang terbentuk dari beberapa perguruan tinggi yaitu: (1)
IKIP Negeri Surakarta; (2) STO Negeri Surakarta; (3) AAN
Negeri (AAN Negeri Surakarta yang sudah- diIntegra?ikan
k-dalam AAN Negeri di Yogyakarta); (4) Universitas Gabungan
Universitas Swasta di Surakarta, yaitu Universitas Islam
cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang Sura
karta, Universitas Cokroaminoto Surakarta, Universitas
Sa-raswati Surakarta); (5) Fakultas Kedokteran PTPN Veteran
cabang Surakarta.
UH8 yang terbentuk dari banyak perguruan tinggi
tersebut memerlukan adanya satu pedoman dasar dalam upaya
peningkatan kemampuan mengajar dan meneliti bagi para do
-sennya. Pedoman dasar bagi pengembangan suatu Universitas
secara menyeluruh untuk jangka panjang adalah Rencana In
duk Pengembangan (RIP) Universitas yang bersangkutan. De
-mikian pula pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti
tenaga edukatif di UNS akan berpedoman pada RIP TINS.
Dalam upaya pengembangan kemampuan mengajar dan me
neliti tenaga edukatif UNS tersebut akan melalui suatu
proses. Proses pengembangan tersebut dapat meliputi: ren
-cana makro, ren-cana mikro, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam
rencana makro akan diidentifikasi/ditentukan antara lain :
(1) Kemampuan-kemampuan ideal yang perlu dikuasai oleh do
sen dalam melaksanakan tugas mengajar dan meneliti; (2)
kemampuan-kemampuan untuk mengajar dan meneliti yang telah
dikuasai oleh para dosen; (3) kemampuan-kemampuan mengajar
dan meneliti yang akan dikembangkan; (4) tujuan yang ingin
dicapai; (5) program kegiatan yang akan dilakukan; (6)
sumber-sumber pendukung program.
(1) tujuan yang ingin dicapaiAebutuhan yang akan dipenuhi;
(2) target/sasaran yang ingin dicapai; (3) kegiatan opera
sional yang akan dilakukan; (4) sumber-sumber pendukung
program; dan (5) faktor-faktor penghambat dan pendukung.
Dalam pelaksanaan akan ditentukan antara lain: (1)
organisasi yang bertanggung jawab beserta struktur, tugas,
dan pelibatan personil; (2) jalur komunikasi dan umpan
ba-lik untuk pengendalian program.
Sedang dalam evaluasi akan ditentukan antara lain:
(1) faktor-faktor yang dinilai, prosedur, kriteria, serta
subyek penilai dan yang dinilai; (2) Tambahan kemampuan
personil dan sumbangannya terhadap lembaga; (3)
faktorfaktor penghambat dan latar belakangnya (untuk umpan ba
-lik); (4)keuntungan-keuntungan yang diperoleh.
2. Rumusan Masalah
Berdasar pada judul serta latar belakang masalah
seperti telah diuraikan di depan, maka sasaran penelitian
dibataei pada masalah khusus. Masalahnya adalah
bagaimana-kah proses pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti
tenaga edukatif UNS ?
Pokok masalahnya adalah mengenai proses pengelolaan
pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti. Ini merupa
penting.
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi :
(1) Kemampuan mengajar, yaitu kemampuan profesional yang
diperlukan oleh seorang penga jar dalam ~menampilkan
tu-tugasnya.
(2) Kemampuan meneliti, yaitu kemampuan profesional yang
diperlukan oleh seorang peneliti dalam menampilakn tue
gasnya.
(3) Proses pengembangan yaitu langkah-langkah yang perlu
ditempuh dalam usaha kegiatan pengembangan yan& meli
puti rencana makro, program (rencana mikro), pelaksa
-naan dan evaluasi.Berdasar pada variabel-variabel tersebut di atas
dapat dirumuskan masalahmasalah penelitian sebagai beri
-kut :
a. Kemampuan-kemampuan apakah yang dikembangkan dalam
raneka mengembangkan kemampuan mengajar tenaga edukatif
UNS.«?
b. Kemampuan-kemampuan apakah yang dikembangkan dalam
rangka mengembangkan kemampuan meneliti tenaga edukatif
UNS ?c. Baeaimanakah proses pengembangan kemampuan mengajar dan
8
E* TuOuaR Penelitian
1 . Tujuan urnurn
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah untuk memperoleh gambaran/deskripsi tentang
proses pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti tena
-ga edukatif UNS.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah untuk menjawab masalah penelitian yang telah
disebutkan di depan yaitu memperoleh gambaran tentang :
a. Kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam rangka rne
-ngembangkan kemampuan mengajar tenaga edukatif UNS.
Kemampuankemampuan yang dikembangkan tersebut merupa
-kan kemampuan profesional yang harus dikuasai dalam
menjalankan tugas mengajar.
b. Kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam rangka me
-ngembangkan kemampuan meneliti tenaga edukatif UNS, ya
itu kemampuan profesional yang harus dikuasai oleh
te
naga edukatif dalam melaksanakan tugas-tu.as meneliti.
c. Proses pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti
tenaga edukatif UNS.
C. Ke6unaan Penelitia
Penelitian yan6 dilaksanakan dalam tesis ini ada
dilakukan dengan menelusuri gejala tersebut dalam rangka memperoleh gambaran yang bulat dan lengkap untuk kemudian
memberikan makna. Penelitian yang demikian diharapkan da
pat memberikan manfaat baik teoretis maupun praktis.
Teoretis artinya penelitian tersebut dapat membe
-rikan masukan untuk pengembangan konsep-konsep teoretis.
Meskipun penelitian ini hanya menelusuri fcejala-gejala
proses pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti tena
ga edukatif UNS, namun dimungkinkan untuk memberikan ma
sukan bagi pengembangan konsep tentang pengembangan
ke
-mampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif perguruan
tinggi pada umumnya.
Praktis artinya penelitian tersebut dapat memberi
kan umpan balik bagi pengembangan kemampuan mengajar dan
dan meneliti tenaga edukatif khususnya di UNS sendiri,
namun dapat juga memberikan umpan balik untuk perguruan
tinggi lain.
Di samping eegi teoretis dan praktis tersebut di
harapkan penelitian ini juga memberikan inanfaat bagi Ju
-rusan Administrasi Pendidikan karena masalah pengembangan
kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS meru
pakan salah satu masalah yang penting bagi pengembangan
personil. Sedan*, pengembangan personil merupakan bagian
yang penting dalam mansjemen personil yang merupakan bi
10
D. Paradigma Penelitian
Pola hubungan antara variabel-variabel yang diteli
ti dalam penelitian ini dapat dilihat dalam paradigma se
-bagai berikut:
Umpan-balik
Gambar 1 : Pola hubungan antar variabel penelitian
Keterangan gambar :
A : Variabel kemampuan mengajar dan meneliti yang
empirik (telah dikuasai/dimiliki)
B : Variabel proses pengembangan kemampuan menga
-jar dan meneliti.
C : Variabel kemampuan mengajar dan meneliti
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Tujuan Operasional
Telah dikemukakan di depan bahwa tujuan penelitian
ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai proses pe
-ngembangan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS untuk tahun 1980/1981 sampai dengan 1985/1986.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut sesuai dengan
rumusan masalah maka secara operasional penelitian ini
bertujuan untuk :
^.... - • • • ,-•"""*
/' '•• ,. *> ,••
1. Memperoleh data tentang rencana makro pengembangan ke - 'l *
mampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS vang
- 9
meliputi :
$&*}**!- '
•'"' "~-\. •***"' 0
a. Kemampuan ideal dalam mengajar dan meneliti yang
di-V.
harapkan" dikuasai oleh tenaga edukatif UNS.
b. Kemampuan mengajr •dan meneliti yang secara empirik
dimiliki oleh tenaga edukatif UNS.
c. Kemampuan-kemampuan yang akan dikembangkan dalam rangka mengembangkan kemampuan mengjar dan meneliti
tenaga edukatif UNS.
d* TuJuan ygfife ingin dicaPai dalam pengembangan kemam
-puan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS.
e. Program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan pengembangan kemampuan mengajar dan
meneliti tenaga edukatif UNS yang telah ditetapkan.
55
56
2. Untuk mendapatkan data tentang rencana-rencana/mikro
pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS. Adapun data-data rencana mikro tersebut
nieliputi..„.;.,,
f
jbt£ •'j^U*
( V '•
a.
^^^S-
yang ingin dicapai atau kebutuhan yang akan
dipenuhi.
b. Target atau sasaran yang akan dicapai dalam program
jangka pendek.
c. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan guna mencapai
tujuan maupun target yang telah ditetapkan.
d. Sumber-sumber pendukung program.
e. Paktor-faktor penghambat serta latar belakangnya
yang ditelaah dalam perencanaan.
h^ii':>
3. Untuk mendapatkan data tentangmpelaksanaanjpengembangan
kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS,
yang meliputi :
a. Organisasi pelaksana beserta struktur dan tugas or
-ganisasi serta pelibatan personil-personil edukatif
/eM!
UNS. j
b- Jalur komunikasi dan pengendalian serta umpan balik. ^
— ' /
pe laksanaan. ,f
c. Kegiatan-kegiatan yang telah^dilakakan. M ^TlcA,'/ b :^'"
4. Untuk mendapatkan data tentang evaluasi pengembangan
kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS
meliputi :
, a. Paktor-faktor yanto dievaluasi.
57
c. Hasil evaluasi pengembangan kemampuan mengajar dan
meneliti tena6a edukatif UNS.
d. Kemampuan-kemampuan yang meningkat dan sumbangannya
terhadap lembaga.
e. Faktor-faktor penghambat beserta latar belakangnya.
f. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari pengem
bangan kemampuan mengajar dan meneliti. g. Masalah-masalah baru yang muncul.
B. Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif. ^jgdan (1982: ) mengemukakan bah wa pendekatan kualitatif memiliki ciriciri sebagai beri
-kut :
a. Memiliki situasi alami, mengumpulkan data langsung dari
sumbernya dan peneliti sebagai alat utama dalam peneli
t i a n .
b. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data yang
dikumpulkan berbent- k uraian kata-kata bukan
semata-mata angka.
c. Peneliti kualitatif lebih menekankan pada proses dari
pada hasil.
d. Peneliti kualitatifcenderung menganalisis data secara
induktif bukan mencari bukti untuk mengetes hipotesis,
58
e. Makna merupakan bahasan esensial dalam penelitian kua
-litatif.
2. Metode Pengumpulan Bata
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi dan wawancara. Metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang
rencana pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti yang
tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) UNS, yang
meliputi: program-program yang akan dilakukan oleh UNS da
lam upaya mengembangkan kemampuan mengajar dan meneliti
tenaga edukatifnya, data tentang personil yang akan dan
yang sudah dikembangkan, dan data tentang laporan /hasil
evaluasi pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti te
-naga edukatif UNS.
Sedang metode wawancara yang digunakan adalah wa
-wancara semi terstruktur. Semi terstruktur maksudnya ada1•
lah dengan menggunakan panduan (alat yang berupa pedoman
wawancara) supaya wawancara mempunyai arah yang jelas,
te-tapi tidak menghendaki jawaban yang pasti (persis) yang
ditentukan lebih dahulu, melainkan subyek penelitian dibe
ri kebebasan untuk menjawab dengan kata-katanya sendiri
menjelaskan gejala yang ada di lapangan, dan
pertanyaan-pertanyaan pun berkembang untuk menelusuri data yang ada
langsung dari sumbernya yang memiliki situasi alami (natu
a 59
deskripsi yang lengkap secara alami tentang proses pengem
bangan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif
di
UNS.
Sedanfe subyek Penelitian yang diwawancarai adalah
orang-orang yang diasumsikan mengetahui masalah yang dite
liti. Jadi samplingnya adalah purposive sampling. Subyek
yang diasumsikan mengetahui masalah yang diteliti tersebut
adalah orang yang mengelola proses pengembangan maupun
orang yang terlibat langsung yaitu:
a. Kepala Bagian Perencanaan.
Subyek ini menangani langsung Rencana Induk Pengembang
an (RIP) sebagai rencana makro jangka panjang UNS. Oleh
sebab itu subyek ini dipilih sebagai interviewee.
b. Para'Pimpinan Fakultas.
Para Pimpinan Fakultas adalah yang mengelola perencana
an mikro, pelaksanaan maupun evaluasi berbagai program
pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga
edukatif di Fakultasnya masing-masing. Oleh sebab itu
para Pimpinan Fakultas dipilih sebagai interviewee,
c Pimpinan Pusat Penelitian dan Pengembangan Belajar Man
diri (Puslitbangjari, UNS.Pimpinan Puslitbangjari adalah orang yang menangani
proses pelaksanaan pengembangan sistem belajar mandiri
yang merupakan salah satu usaha peningkatan mutu proses
60
d. Beberapa dosen untuk melengkapi hasil wawancara dengan
Para Pimpinan Fakultas.
Adapun langkah-langkah pengumpulan datanya adalah
sebagai berikut: a. Persiapan.
Pada langkah persiapan ini penulis mengajukan
permohonan ijin dari Rektor IKIP Bpermohonandung kepada Direktorat So
-sial Politik Propinsi Jawa Barat diteruskan ke Direk
torat Sosial Politik Jawa Tengah, diteruskan ke Direk
-torat Sosial Politik Kodya Surakarta dan terakhir di
-teruskan ke Rektor UNS di Surakarta.
b. Menyiapkan alat penelitian.
Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara (alat ini terlampir).
c. Melaksanakan wawancara dengan Kepala Bagian Perencanaan
UNS pada tanggal 4 sampai dengan 11 Oktober 1985, dan
sekaligus mencatat data dokumentasi tentang perencanaan
pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti yang dimuat
dalam RIP.
d. Melaksanakan wawancara dengan para Pimpinan Fakultas
dan dosen pada tang 1 18 Oktober sampai dengan 18 Be
-sember 1985, dan sekaligus mencatat data tentaag tenaga
edukatif. 7
e. Melaksanakan wawancara dengan Pimpinan PuslitLangjari
pada tanggal 16 sampai dengan 23 januari 1986, dan se
61
proses belajar-mengajar dengan sistem buku pegangan
kuliah.
C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria yang
dibuat oleh peneliti. Kriteria pengembangan personil
personil tersebut dibuat oleh penulis dengan jalan mene
cerna konsep-konsep pengembangan terutama konsep-konsep
pengembangan personil yang dikemukakan oleh Castetter.
2. Data yang diperoleh setelah dibandingkan dengan krite
129
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A« Kesimpulan
Dari data yang diperoleh dan dianalisis dapat
diam-bil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam rangka me
-ngembangkan kemampuan mengajar tenaga edukatif UNS ada
l a h :
a. Menguasai dan mengembangkan ilmu yaitu mampu: (a)
merangkum literatur yang relevan dan up to date;
(b) mengemukakan konsepkonsep orisinil; (c) mengi
-dentifikasi masalah-masalah yang muncul di lapangan
dan mampu merumuskan rekomendasi pemecahan masalah
tersebut secara konseptual maupun teknis.
b. Menguasai keterar-ilan mengajar yang meliputi:
1) Dapat menyusun Buku Pegangan Kuliah (BPK) yang
komponen-komponennya meliputi: (a) buku materi.
yang berupa bahan kuliah minimal, sebagai
kesatu-an bahaskesatu-an ykesatu-ang bulat; (b) buku kegiatkesatu-an. berisi
tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa sebagai kegiatan terstruktur; (c)
nas-kah soal-soal ujian: pertama, ke dua, dan semes
ter, untuk menilai tingkat keberhasilan mahasiswa;
(<0 -.buku kepustakaan. media, dan sumber belajar
130
2) Dapat menyampaikan garis besar materi sehingga
sebagian besar mahasiswa menguasai/xnemahami mate
ri dalam buku materi.
3) Dapat membantu memecahkan kesulitan belajar maha
siswa dalam mempelajari materi maupun tugas dalam
buku kegiatan (dapat menggunakan media).
4) Dapat memberikan pengayaan materi atau tugas lain. 5) Dapat memonitor dan mendorong mahasiswa untuk gi
at belajar mandiri lewat cheking buku kegiatan
mahasiswa.
6) Dapat menyelenggarakan tes.
7) Dapat memberikan remidi berdasarkan hasil ujian
I dan II
8) Dapat mencatat dan melaporkan hasil tes kepada
Ketua Jurusanf°^ogram.
2. Kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam rangka me
-ngembangkan kemampuan meneliti tenaga edukatif UNS ada
lah :
a. Keterampilan mengangkat masalah dari lapangan menja
di masalah penelitian serta menetukan judul peneli
-tiannya.
b. kemampuan merumuskan masalah secara kritis sehingga
mampu membatasi ..oalah secara jelas dan spesifik
serta mampu merumuskan hipotesisnya. ~
c. Kemampuan menetukan tujuan penelitian secara jelas
131
yang dihadapi/hipbtesis yang akan diuji.
^
d. Kemampuan menentukan secara tepat manfaat/pentingnya
penelitian dan hasil yang diharapkan ( dari segi il
mu, yang berarti keguaaan teoritis, dan dari segi
pembangunan yang berarti kegunaan terapan).
e. Kemampuan berpikir secara sistematik menuju pada
pe-mantapan konsep atau hipotesis dengan melakukan :
(1) review literatur yang relevan dan up
to date;
(2) mengemukakan konsep/teori yang relevan; (3) mengemukakan hasil riset yang relevan;
(4) mengkritik teori yang bertentangan.
f. Kemampuan menentukan dan menggunakan secara tepat pendekatan dan metodologi penelitian yang meliputi : (1) penentuan populasi, sampel dan variabel peneli
tian;
(2) teknik pengumpulan data;
(3) rancangan dan teknik analisis data.
g. Kemampuan menyimpulkan hasil penelitian.
h. Kemampuan membuat laporan penelitian.
i. Kemampuan teknis membuat proposal.
2. Programprogram kegiatan utama dalam rangka meningkat -kan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS
adalah : (a) pendidikan Pasca Sarjana, Doktor dan Spe -sialis untuk meningkatkan taraf kualifikasi dosen; (b)
pembinaan kegiatan ilmiah di lingkungan masyarakat aka
132
(c) peningkatan efektifitas proses belajar mengajar de
ngan sistem BPK.
3. Pada rencana mikro pendidikan Pasca Sarjana, Doktor dan
Spesialis ada kebutuhan yang jelas yaitu target jumlah
lulusan S2, S3 dan Spesialis untuk tahun 1990 minimal
40%, sedang untuk tiap tahun tiap Jurusan berusaha me
-ngirimkan personil-„„rsonilnya sebanyak antara 2 sampai
dengan 5 untuk tiap jurusan. Dalam rencana mikro ppndie
didikan Pasca Sarjana, Doktor dan Spesialis tersebut
tidak ada penelaahan terencana terhadap faktor-faktor
penghambat maupun pendukungnya. Faktor penghambat yang
menyolok yaitu di Fakultas Teknik. sangat sedikit dosen
yang mau mengikuti program pendidikan S2/S3 (sampai de
ngan tahun 1987 ada 2 orang yang mengikuti program S2)
Para dosen Fakultas Teknik tersebut jarang yang mau me
ngikuti program S2/S3 karena merasa rugi yaitu ijazah
dan tambahan kemampuan yang diperoleh tidak ada imbalan
yang berupa tambahan kewenangan, kenaikan pangkat, atau
penghargaan lainnya, bahkan merasa rugi karena selama
tugas belajar kehilangan penghasilan sampingan dan ke
-naikan pangkat tertunda. Sedang faktor pendukung yang
menyolok yaitu di Fakultas Kedokteran, para dokter
ber-semangat mengikuti pendidikan spesialis karena dengan
ijazah spesialis memperoleh tambahan kewenangan pada
spesialisasinya di Fakultas maupun ditempat kerja lain
133
sanggup belajar dengan bea sendiri.
4. Pada pelaksanaan penugasan belajar S2/S3/Spesialis ada
Fakultas-Fakultas yang menjalin kerja sama secara in
tensif sehingga memperlancar penugasan belajar S3/S3
yaitu Fakultas Sastra bekerja sama secara intensif de
-ngan beberapa perguruan tinggi luar negeri, sedang Fa
-kultas Hukum dengan -eberapa perguruan tinggi dalam ne
geri.
5. Pada evaluasi penugasan belajar S2/S3/Spesialis tidak
ada evaluasi terencana terhadap tambahan kemampuan lu
lusan S2/S3/Spesialis, namun para personil yang terli
-bat maupun para Pimpinan merasakan adanya tambahan
kem-mampuan yang pada umumnya meliputi : minat dan kemampu
an membaca, mengkaji buku, membahas masalah, menulis
dan keterampilan meneliti. Sedang kemampuan menulis
buku brrbobot yang beredar luas di pasaran, pengembang
an konsep baru, maupun penemuan baru dalam penelitian
jarang terjadi. Tambahan kemampuan lulusan S2/S3/Spesi
alis memberikan sumbangan kepada lembaga, misal ada lu
lusan S3 yang mampu mencetuskan konsep belajar-mengajar
dengan sistem BPK yang dapat meningkatkan efektifitas
proses belajar-mengajar, juga lulusan S2/S3 pada hampir
semua Fakultas dinyatakan sebagai pendukung utama dalam
berbagai kegiatan ilmiah.
Dalam evaluasi penugasan belajar S2/S3 /Spesialis ini
134
penghambat. Tetapi baik para dosen maupun Pimpinan me
-rasakan bahwa ada faktor-faktor penghambat. Adapun fak
tor-faktor penghambat utama dalam pendidikan
S2/S3/Spe-sialis adalah : (a) hambatan untuk lulusan S2/S3 yaitu
ada lulusan S2/S3 yang kurang senang dan mengeluh kare
na merasa tidak dihargai ijazah dan tambahan kemampuan
nya; (b) hambatan kemampuan berbahasa Inggris, yaitu
jarang sekali dosen yang lulus testing bahasa Inggris
untuk belajar di luar negeri; (c) hambatan ekonomi yai
tu banyak peminat S2/S3 tidak mampu mengikuti program
pendidikan S2/S3 dengan bea sendiri; (d) hambatan minat
yaitu banyak dosen yang tidak mau mengikuti program S2/
S3 karena ijazahnya tidak dihargai sehingga merasa rugi;
(e) hambatan keluargP. yaitu banyak yang mengambil ke -'
putusan tidak mengikuti program S2 <S3 karena takut pu
-tra/putrinya mengalami kegagalan belajar akibat
ditinggal mengikuti program S2/S3 tersebut; (f) hambatan ka
-rena penghargaan yang salah terhadap pendidikan yaitu
tidak mau mengikuti program S2/S3 karena berpendapat
bahwa pendidikan S2/S3 tersebut tidak menambah pengua
-saan ilmuAeterampilan.
PadB perencanaan ke.atan ilmiah ada tujuan yang jelas
vang ingin dicapai yaitu agar tenaga edukatif dapa* me
nguasai serta mengembangkan secara kontinum ilmu, kete
135
informasi baru tentang masalah tertentu. Untuk mencapai
tujuan serta target yang telah ditetapkan tersebut di
-programkan ada berbagai kegiatan natara lain : penatar
an, diskusi, kajian buku, seminar, ceramah dari luar,
lokakarya, dan semacamnya.
7. Pada pelaksanaan kegiatan ilmiah ada organisasi yang
/seksi khusus yang bertanggung jawab untuk menangani
pada setiap Fakultas. Sedang pengendaliannya dilakukan
oleh atasan langsung yaitu Pimpinan Fakultas serta Ju
-rusan/Program. Program kegiatan ilmiah tersebut pada
setiap Fakultas dapat dilaksanakan sesuai dengan prog
-ram masing-masing.
8. Pada evaluasi kegiatan ilmiah, yang dievaluasi adalah
apakah program dapat dilaksanakan atau tidak (untuk
ke-perluan penilaian tersebut teknik penilaiannya adalah
dengan membaca laporan kegiatan). Sedang mengenai tam
-bahan kemampuan dosen setelah mengikuti kegiatan ilmiah
tidak dievaluasi secara terencana melainkan secara
spontan, individual dan insidental didasarkan pada asum
si serta pertirabangan masing-masing dosen dan pimpinan. Dari penilaian yana mikian itu para dosen maupun Pim
pinan menyatakan bahwa ada tambahan kemampuan dosen.
Tambahan kemampuan yang terkecil yaitu dosen memperoleh
informasi baru. Tambahan kemampuan lainnya yaitu do
-sen mendapatkan berbagai tambahan pengalaman seperti :
136
rnerigkaji buku, mengidentifikasi masalah, memperoleh
tambahan pengetahuan /keterampilan baru melalui
penatar-an-penataran. Kegiatan ilmiah tersebut juga tampak mem
berikan sumbangan terhadap lembaga misal digunakannya
sistem evaluasi baru dalam belajar mengajar, yang kon
-sepnya diusulkan o", -..i Fakultas Hukum melalui penataran
dan lokakarya. &
9. Pada rencana mikro peningkatan efektifitas proses bela
jar mengjar dengan sistem BPK ada tujuan yang jelas ya
itu meningkatkan mutu proses belajar-mengajar yang
ber-prinsip pada belajar mandiri, meningkatkan mutu hasil
belajar dan pengembangan pengelolaan proses belajar me
ngajar yang dapat meningkatkan daya tampung. Program
yang akan dilaksanakan untuk jangka pendek adalah me
-ngembangkan sistem secara bertahap, sedang untuk jangka
panjang mendapatkan model yang efektif yang berprinsip
pada belajar mandiri. Untuk pelaksanaan program terse
-but, sumber-sumber pendukungnya adalah : sumber manusia
dari lembaga sendiri, dana dari DIP, sedang fasilitas
yang berupa gedung (untuk kantor Puslitbangjari), per
-cetakan dan perlengkapan lain telah disediakan oleh
Universitas.
K, Dalam pelaksanaan peningkatan efektifitas proses bela
-jar menga-jar dengan sistem BPK organisasi pelaksana
yang bertanggung jawab adalah Pusat Penelitian dan Pe
137
Organisasi tersebut memiliki struktur dan tugas yang
jelas dan terbatas, juga semua personil yang terlibat
memiliki tugas yang jelas dan terbatas, dan organisasi
tersebut memiliki jalur komunikasi dan umpan balik
yang efektif sehingga program dapat dimulai, dilaksa
-nakan dan dipertahankan.
11. Pada evaluasi peningkatan efektifitas belajar-mengajar
dengan sistem BPK faktor-faktor yang dievaluasi yaitu:
a. Prestasi belajar yang mencakup tingkat serta pro
-porsi kelulusan. Dari hasil evaluasi tahun 1985
terbukti mahasiswa setelah kuliah satu tahun yang
dinyatakan lulus 30 SKS meningkat, dan proporsi ke
lulusan juga meningkat.
b. Proses belajar liputi: (1) segi dosen yaitu kesi apan dan kelancaran dlam memberikan kuliah, dari
hasil evaluasi tahun 1985 ternyata dosen menjadi
lebih siap dan lancar dalam memberikan kuliah; (2)
dari segi mahasiswa yaitu meliputi tingkat kegiatan,
kerja sama dan taraf serap materi, dari hasil eva
luasi tahun 1985 ternyata mahasiswa menjadi lebih
giat, lebih bekerja sama dan taraf serap materi
lebih tinggi; (3) penyiapan bahan yaitu kegairahan
menulis, dari hasil evaluasi tahun 1985 ternyata
dosen lebih bergairah menulis.
Dengan adanya peningkatan efektifitas belajar tersebut
138
yaitu dapat menghasilkan jumlah luluaan yang lebih ba
-nyak dengan kualitas yang lebih tinggi.
Ada masalah baru yang muncul dalam peningkatan efektif
itas proses belajar-mengajar dengan sistem BPK yaitu
banyak dosen berpendapat bahwa banyak buku pegangan ku
liah berkualitas rendah.
B. Rekomendasi
Berdasar pada kesimpulan dalam penelitian ini dapat
dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian terbukti belum ada penelaahan
terencana terhadap berbagai faktor penghambat dan pen
dukung pendidikan S2/S3/BPesialis, juga belum ada eva
-luasi terencana terhadap tambahan kemampuan serta
sema-ngat kerja lulusan S2/S3 tersebut. Dalam rangka mening
katkan efektifitas penugasan belajar S2/S3 dan mening
-katkan sumbangan lulusan S2/33 kepada lembaga, maka
perlu ada penelaahan terencana terhadap berbagai faktor
pendukung dan penghambat penugasan belajar S2/S3, serta
evaluasi terhadap tambahan kemampuan dan semangat kerja
lulusan S2/S3/Spesi? is tersebut.
2. Kegiatan ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang
etrategis untuk mengembangkan kemampuan dosen secara
kontinum baik individual maupun kelompok. Oleh sebab
f 139
dilakukan beberapa alternatif tindakan misalnya :
(a) langkah pertama, diadakan identifikasi
kemampuan-kemampuan yang dapat dikembangkan dengan'kegiatan
ilmiah.
(b) Langkah ke dua, menentukan bobot masingmasing ke
-mampuan tersebut, misal setelah diidentifikasi di
-temukan bahwa kemampuan-kemampuan yang dapat dikem
bangkan dengan kegiatan ilmiah adalah : peningkatan
penguasaan ilmu pada masing-masing jurusan, kete
-rampilan meneliti, kete-rampilan menulis,
keterampi-pilan menterjemahkan buku, keteramketerampi-pilan mencerna/
mengkaji buku, keterampilan mengajar. Didasarkan
pada kepenting personil pada Jurusan/Fakultas ter
tentu maka kemampuan-kemampuan tersebut dapat dibe
ri bobot berdasarkan tingkat urgensinya.
(c) Langkah ke tiga adalah menentukan sekala prioritas
kemampuan yang akan dikembangkan berdasarkan pada
bobot kemampuan tersebut di atas. Dengan adanya
sekala prioritas maka curahana perhatian organisasi
yang bertanggung
':awab serta personil yang terlibat
menjadi lebih terarah.
(d) Perlu diadakan evaluasi atau usaha lain dalam rangk
ka meningkatkan minat para personil agar kegiatan
ilmiah tidak berjalan sekedar formalitas.
5,
Dalam peningkatan efekxifitas proses belajar-mengajar
dengan sistem BPK ada masalah baru yang muncul yaitu
140
banyak dosen yang berpendapat bahwa banyak (dalam pro
-sentase yang besar) buku pegangan kuliah berkualitas
rendah. Pernyataan tentang buku pegangan kuliah berku
-alitas rendah tersebut perlu diteliti, apabila ternyata
benar banyak buku r -*ngan kuliah berkualitas rendah
maka perlu diadakan bimbingan menulis buku. Dengan
bim-bingan menulis buku tersebut diharapkan buku-buku yang
ditulis oleh para dosen menjadi berkualitas lebih ting
REFERENSI
Bogdan, Robert C. dan Biklen, Sari Knopp (1982), Qualita tive Research for Education, Boston: Allyn and
Bacon, Inc.
Castetter, William B. (1981), The Personnel Function in
Educational Administration. New York: Macmillan
Publishing Co., Inc.
Ditjen PT, Perkembangan Pelaksanaan Program Pendidikan Tinggi 1976 - 1980.
Ditjen PT, Laporan Direktorat Pendidikan Tinggi: 21 s/d
24 Februari 1982.
Engkoswara (1983), Suatu Studi Tentang Kecenderungan Ke
hldupan di Indonesia Menjelang Tahun 2000 dan Im
-pllkasinya Terhadap Sistem Pendidikan. Laporan
Penelitian tidak diterbitkan untuk mencapai jabat-an Profesor pada IKIP Bjabat-andung.
Portunato, Ray T dan Waddell, D. Geneva (1981), Personnel
Administration in Higher Education. San Francisco: Jossey-Bass Publisher.
Gaffar, Mohammad F. (1984), Tantangan dan Arah Baru' Bagi
manajemen LPTK, makalah seminar Pendidikan Nasio
-nal di IKIP Bandung tidak diterbitkan.
Gaffar, Mohammad F. (1987), Perencanaan Pendidikan: Teori
dan Metodologi. Jakarta: Depdikbud Dikti, Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan TenagaKependidik-an.
Hersey, Paul dan Blanchard, Kenneth (1971), Managemant
Organizational Behavior. Englewood Cliffs New Jersey:
Prentice-Hall.
142
Houston, R. et al. (1972), Competency Based Education.
USA: Science Research Associate Inc.
Kaufman, Roger A. (1972), Educational System Planning. Englewood Cliffs New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Kenzy, Norman M. et al. (1970) Teaching and Learning:
An Introduction to Hew Methods and Research in Higher Education. Paris: UNESCO.
Lawson, D. (1977), Educational Careers. New York dan Lon
don: Fraklin Watts.
Madjid Noor dan.Dudung A. Dasuqi (1983), Prosedur
Refe-rensl Karangan Ilmiah Menurut Sistem Harvard, Bandung: FIP-IKIP Bandung.Miles, Matthew B. dan Huberman, Michael A. (1984), Quali
tative Data Analysis. USA: Sage Publication, Inc. Nathaniel, H.K. et al. (1980), Managing the Higher
Educational Enterprise. New York: A Ronald Press Publication.
Nasution, S. (1982), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Be
lajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
NCATE (1980), Standards For Accreditation of Teacher Edu
cation, Washington: NCATE.
Otto, Henry J. et al. (1964), Elementary School Organlz, -ation and Administr-ation. New York: Applenton
Century-Crofts.
Simson,M.G. (1972), Planning University Development. Paris;
OECD.