• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENGAJAR DAN MENELITI TENAGA EDUKATIF UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENGAJAR DAN MENELITI TENAGA EDUKATIF UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PENGEMBANGAN KEMAMPUAN

MENGAJAR DAN MENLL1TI TENAGA EDUKATIP

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

( Studi kasus kualitatif )

TESIS

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis lnstitut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung untuk memenuhi sebagian dari syarat Program Pasca Sarjana

Bidang Studi Administrasi Pendidikan

Oleh t

US AD A

Nomor Pokok 1353/A/XV-7

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DA^ ILMU PENDIDIKAN

BANDUNG 19 8 8

(2)

DISETUJI DAN DISAHKAN OLEH FEMPIMPING

4 ^ Is

Prof. Dr. Achmad Sanusi

PemMmbinfc I

Prof. Dr. Otenfa Sutjgfia, M. Sc. Ed PenjMrabinfc II

Januari 1988

Fakultas Pasca Sarjana

(3)

DAFTAR IS I

. halaman

PENGANTAR i

UCAPAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN iii

DAFTAR IS I yii

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Permasalahan 1

1. Latar belakang, masalah 1

2. Rumusan masalah 5

B. Tujuan Penelitian 3

1. Tujuan umum 3

2. Tujuan khusus 3

C. Kee,unaan Penelitian ' g

D. Paradigma Penelitian 10

BAB II PROSES PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENGAJAR DAN

MENELITI TENAGA EDUKATIF DI PERGURUAN TINGGl 11

A. Pen&ertian Pengembangan Tenaga Edukatif

di Pere,uruan Tin66i • -\ ^

B. Asumsi yan& Mendasari Pengembangan Tenaga

Edukatif 15

C* MaJl!ud yan*> Hendak Dicapai dalam Pengem

-bangan

^

D. Proses Pengembangan Tenaea Edukatif di

Per6uruan Ting^i

17

(4)

viii

ha laman 3. Pase 3 : Implementasi program pengem

bangan 37

4. Pase 4 : Evaluasi program pengembang

an 40

E. Prosedur dan Teknik Operasional Pengem

-bangan Tenaga Edukatif di Per6uruan

'^inggi

42

1. Rencana makro 44

2. Program (rencana mikro)

45

3. Implementasi

45

4. Evaluasi 45

F. Profesi Tenaga Edukatif di Perguruan

Tinggi

47

G. Kemampuan Menga jar

49

H. Kemampuan Meneliti

52

FAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Tujuan Operasional

55

B. Pendekatan Penelitian dan Teknik

Pengum-pulan Data . en

1. Pendekatan penelitian

57

2. Metode pengumpulan data

53

C. Teknik Pen6olahan dan Analisis Data

61

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian dan Analisis Data Rencana Makro

Pengembangan Kemampuan Mengajar dan Mene

(5)

ix

halaman

1 . Penya jian data 62

2. Analisis evaluatif rencana makro pengembanfcan

kemampuan mentajar dan meneliti tena5a eduka

tif UNS 71

3. Deskrisi analisis evaluatif rencana makro

pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti

tenaga edukatif UNS 73

B. Penyajian dan Analisis Data Rencana Mikro, Pe

-laksanaan dan Evaluasi Pendidikan Pasca Sarjana,

Doktor dan Spesialis

75

1. Penyajian data

75

2. Analisis evaluatif rencana mikro.pelaksanaan,

dan evaluasi pendidikan Pasca Sarjana, Doktor

dan Spesialis

33

3. Deskripsi hasil analisis rencana mikro, pe

-laksanaan dan evaluasi Pendidikan Pasca Sar

jana, Doktor dan Spesialis

90

C. Penyajian dan Analisis Data Rencana Mikro,

Pe-laksanaan dan Evaluasi Pembinaan Kegiatan

Ilmi-ah di Lingkungan Masyarakat Akademik

. 94

1. Penyajian data

94

2. Analisis evaluatif rencana mikro,

pelaksana-an dpelaksana-an evaluasi pembinapelaksana-an kegiatpelaksana-an ilmiah di

1ingkungan masyarakat akademik

!03

3. Deskripsi hasil analisis rencana mikro,

pe-laksanaan dan evaluasi pembinaan kegiatan

(6)

X

halaman

D. Penyajian dan Analisis Data Peningkatan

Efektifitas Proses Eelajar Men^ajar De

ngan Sistem BPK 109

1. Penyajian data 109

2. Analisis evaluatif data tentang pe -ningkatan efektifitas proses belajar

mengajar dengan sistem BPK 121 3. Deskripsi hasil analisis peningkatan

efektifitas proses belajar men0ajar

dengan sistem BPK 123

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENLASI

A. Kesimpulan 129

B. Rekomendasi 138

REFERENSI 141

LAMPIRAN-LAMPIRAN 143

A. Lampiran A-1 143

B. Lampiran A-2 146

C. Lampiran A-3 149

D. Lampiran A-4 152

E. Lampiran B-1 154

F. Lampiran B-2 155

RINGKASAN 157

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Hubungan Variabel Penelitian 10

2. Proses Pengembangan Personil 17

3. Merancang Program Pengembangan 29

4. Kerangka Kerja untuk Merancang format Prog

-ram Pengembangan Personil 33

5. Prosedur dan Teknik Operasional Pengembangan

Tenaga Edukatif di Perguruan Tinggi 43

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Permaealahan

1. Latar Belakang Masalah

Berdasar pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI No. : 079/1970 tanggal 29 April 1970,

tugae-tugas pokok tenaga edukatif di perguruan tin&gi

meliputi bidangbidant kegiatan: (a) pendidikan dan penga

-jaran; (b) penelitian; dan (c) pengabdian kepada masyara

kat. Dalam tesis ini yang dibahas meliputi dua hal saja,

yaitu tugas di bidang pendidikan dan pengaa^ra^ corta

penelitian karena pokok bahasan utama dalam tesis ini

adalah mengenai pengembangan kemampuan mengajar dan mene

liti tenaga edukatif Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Secara profesional, untuk dapat melaksanakan tugas

nen&ajar dan meneliti, tenaga edukatif di perguruan ting-gi dituntut memiliki kemampuan utama yang secara umum me

liputi : (a) penguasaan ilmu sesuai dengan spesialisasi.

-nya masing-masing; (b) penguasaan metodoloei/etrategi

pe-ngajaran dan penelitian; dan (c) memiliki pribadi dan

si-kap profesional.

Untuk dapat memiliki kemampuan-kemampuan tersebut

diperlukan pendidikan dan latihan yang memerlukan waktu

relatif panjang. Untuk dapat memenuhi syarat syarat ideal

pendidikan diperlukan waktu minimal enam tahun di atas

(9)

SLA (setinfckat Pasca Sarjana).

Namun mengenai kemampuan seorang tenaga edukatif di

perguruan tinggi, di antara para ahli masih terdapat per -bedaan pendapat. Banyak di antara mereka menyatakan bahwa

dosen tidak perlu menguasai metodologi pengajaran. Kenzy

-(1970:18) mengemukakan bahwa dari hasil penelitian UNESCO

ternyata banyak ahli yang menyanggah perlunya penguasaan

metodologi pengajaran dengan alasan sebagai berikut: (a)

tak dapat dibuktikan bahwa belajar efektif di perguruan

tinggi memerlukan kontak yang sering antara siswa dengan

dosen; (b) tidak ada suatu metode yang cocok untuk semua

keperluan dan dosen; (c)status sosial ekonomi siswa lebih

menentukan tingkat keberhasilan belajar yang mereka capai.

Lebih Ianjut, dari hasil penelitian UNESCO, menurut

Kenzy (1970:20-21), ternyata bahwa inovasi di bidanfc peng

ajaran di perguruan tinggi hanya dilakukan dalam skala

ke-cil dengan konsep-konsep yang lemah. Satu-satunya negara

yang melakukan inovasi pengajaran di perguruan tinggi da

-lam skala yang besar adalah Amerika Serikat. Hal ini

dise-babkan oleh : (a) adanya mass-education di semua tingkat ;

(b) ada sistem pendidikan yang bermacamma cam dan menghi

-dangkan hampir semua teori pendidikan yang diketahui, jadi

tidak uniform, ada sekolah khusus untuk sains yang diper

-untukkan anak berbakat saja; (c) Amerika Serikat rnengha

(10)

buta huruf, ada masalah penelitian yang paling maju, dan

karenanya menghasilkan banyak model pengajaran; (d) Ameri

ka Serikat memiliki landaean teknologi yang mapan dan in

-vestasi dalam penerbitan yang besar, juga ada tersedia

da-na baik yang disediakan oleh swaeta maupun pemerintah; dan

(e) Masyarakat Amerika Serikat yang kultural mendukung

inovasi.

Adanya sanggahan-sanggahan terhadap perlunya pengu asaan metodologi pengajaran bagi para dosen serta

kenyata-an bahwa inovasi di bidkenyata-ang pengajarkenyata-an di pergurukenyata-an tinggi

hanya dilakukan dalam skala kecil dengan konsep-konsep

yang lemah tersebut juga melanda Indonesia pada umumnya

dan UNS pada khususnya, sehingga upaya peningkatan kemam

-puan dosen mengalami berbagai hambatan.

Li samping belum ada kesepakatan mengenai kemampuan

dosen, sekarang banyak ilmuwan (khususnya di Indonesia)

yang menyatakan bahwa lulusan perguruan tinggi berkualitas

rendah. Pernyataan bahwa lulusan perguruan tinggi berkua

-litas rendah tersebut banyak dikemukakan melalui

media-massa, misalnya : (1) banyak lulusan perguruan tinggi yang

masih menganggur, merenfoek mencari pekerjaan sampai adanya

isyu kejenuhan lulusan dari program studi tertentu, pada

-hal perguruan tinggi seharusnya menciptakan sarjana yang

(11)

(Pikiran Rakyat, 24 Desember 1986); (2) target mutu sarja

na kurang diperhatikan (Pikiran Rakyat, 30 Desember 1986).

Dari pernyataan-pernyataan tentang lulusan perguru

an tinggi yang berkualitas rendah tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa di antara para ilriuwan terdapat

perbeda-an pendapat mengenai tolok ukur kemampuperbeda-an

(kualitas)lulus-an perguruan tin6gi. Adanya perbedaan pendapat menfcenai

tolok ukur kualitas lulusan perguruan tinggi tersebut me

-rupakan akibat dari tidak adanya kesepakatan pendapat di

antara para ahli mengenai apa yang disebut dengan menga

jar. Di antara para ahli masih mempertanyakan apa yan&

di-maksud dengan mengajar, misalnya : (1) mengajar itu

mendi-dik ataukah melatih; (2) mengajar itu menyiapkan siswa un

tuk menjadi pemikir ataukah tenaga kerja terampil di

lapa-pangan; dan setagainya.

Khusus di lingkungan UNS ,adanya perbedaan pendapat

di antara para ahli men6enai tolok ukur kemampuan dosen dan lulusan perguruan tinggi seperti tersebut di atas di

-rasakan sebagai masalah yang perlu ditangani secara se6era

dan terencana karena UNS sebagai perguruan tinggi muda

yang terbentuk dari beberapa perguruan tinggi yaitu: (1)

IKIP Negeri Surakarta; (2) STO Negeri Surakarta; (3) AAN

Negeri (AAN Negeri Surakarta yang sudah- diIntegra?ikan

k-dalam AAN Negeri di Yogyakarta); (4) Universitas Gabungan

(12)

Universitas Swasta di Surakarta, yaitu Universitas Islam

cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang Sura

karta, Universitas Cokroaminoto Surakarta, Universitas

Sa-raswati Surakarta); (5) Fakultas Kedokteran PTPN Veteran

cabang Surakarta.

UH8 yang terbentuk dari banyak perguruan tinggi

tersebut memerlukan adanya satu pedoman dasar dalam upaya

peningkatan kemampuan mengajar dan meneliti bagi para do

-sennya. Pedoman dasar bagi pengembangan suatu Universitas

secara menyeluruh untuk jangka panjang adalah Rencana In

duk Pengembangan (RIP) Universitas yang bersangkutan. De

-mikian pula pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti

tenaga edukatif di UNS akan berpedoman pada RIP TINS.

Dalam upaya pengembangan kemampuan mengajar dan me

neliti tenaga edukatif UNS tersebut akan melalui suatu

proses. Proses pengembangan tersebut dapat meliputi: ren

-cana makro, ren-cana mikro, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam

rencana makro akan diidentifikasi/ditentukan antara lain :

(1) Kemampuan-kemampuan ideal yang perlu dikuasai oleh do

sen dalam melaksanakan tugas mengajar dan meneliti; (2)

kemampuan-kemampuan untuk mengajar dan meneliti yang telah

dikuasai oleh para dosen; (3) kemampuan-kemampuan mengajar

dan meneliti yang akan dikembangkan; (4) tujuan yang ingin

dicapai; (5) program kegiatan yang akan dilakukan; (6)

sumber-sumber pendukung program.

(13)

(1) tujuan yang ingin dicapaiAebutuhan yang akan dipenuhi;

(2) target/sasaran yang ingin dicapai; (3) kegiatan opera

sional yang akan dilakukan; (4) sumber-sumber pendukung

program; dan (5) faktor-faktor penghambat dan pendukung.

Dalam pelaksanaan akan ditentukan antara lain: (1)

organisasi yang bertanggung jawab beserta struktur, tugas,

dan pelibatan personil; (2) jalur komunikasi dan umpan

ba-lik untuk pengendalian program.

Sedang dalam evaluasi akan ditentukan antara lain:

(1) faktor-faktor yang dinilai, prosedur, kriteria, serta

subyek penilai dan yang dinilai; (2) Tambahan kemampuan

personil dan sumbangannya terhadap lembaga; (3)

faktorfaktor penghambat dan latar belakangnya (untuk umpan ba

-lik); (4)keuntungan-keuntungan yang diperoleh.

2. Rumusan Masalah

Berdasar pada judul serta latar belakang masalah

seperti telah diuraikan di depan, maka sasaran penelitian

dibataei pada masalah khusus. Masalahnya adalah

bagaimana-kah proses pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti

tenaga edukatif UNS ?

Pokok masalahnya adalah mengenai proses pengelolaan

pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti. Ini merupa

(14)

penting.

Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi :

(1) Kemampuan mengajar, yaitu kemampuan profesional yang

diperlukan oleh seorang penga jar dalam ~menampilkan

tu-tugasnya.

(2) Kemampuan meneliti, yaitu kemampuan profesional yang

diperlukan oleh seorang peneliti dalam menampilakn tue

gasnya.

(3) Proses pengembangan yaitu langkah-langkah yang perlu

ditempuh dalam usaha kegiatan pengembangan yan& meli

puti rencana makro, program (rencana mikro), pelaksa

-naan dan evaluasi.

Berdasar pada variabel-variabel tersebut di atas

dapat dirumuskan masalahmasalah penelitian sebagai beri

-kut :

a. Kemampuan-kemampuan apakah yang dikembangkan dalam

raneka mengembangkan kemampuan mengajar tenaga edukatif

UNS.«?

b. Kemampuan-kemampuan apakah yang dikembangkan dalam

rangka mengembangkan kemampuan meneliti tenaga edukatif

UNS ?

c. Baeaimanakah proses pengembangan kemampuan mengajar dan

(15)

8

E* TuOuaR Penelitian

1 . Tujuan urnurn

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah untuk memperoleh gambaran/deskripsi tentang

proses pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti tena

-ga edukatif UNS.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah untuk menjawab masalah penelitian yang telah

disebutkan di depan yaitu memperoleh gambaran tentang :

a. Kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam rangka rne

-ngembangkan kemampuan mengajar tenaga edukatif UNS.

Kemampuankemampuan yang dikembangkan tersebut merupa

-kan kemampuan profesional yang harus dikuasai dalam

menjalankan tugas mengajar.

b. Kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam rangka me

-ngembangkan kemampuan meneliti tenaga edukatif UNS, ya

itu kemampuan profesional yang harus dikuasai oleh

te

naga edukatif dalam melaksanakan tugas-tu.as meneliti.

c. Proses pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti

tenaga edukatif UNS.

C. Ke6unaan Penelitia

Penelitian yan6 dilaksanakan dalam tesis ini ada

(16)

dilakukan dengan menelusuri gejala tersebut dalam rangka memperoleh gambaran yang bulat dan lengkap untuk kemudian

memberikan makna. Penelitian yang demikian diharapkan da

pat memberikan manfaat baik teoretis maupun praktis.

Teoretis artinya penelitian tersebut dapat membe

-rikan masukan untuk pengembangan konsep-konsep teoretis.

Meskipun penelitian ini hanya menelusuri fcejala-gejala

proses pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti tena

ga edukatif UNS, namun dimungkinkan untuk memberikan ma

sukan bagi pengembangan konsep tentang pengembangan

ke

-mampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif perguruan

tinggi pada umumnya.

Praktis artinya penelitian tersebut dapat memberi

kan umpan balik bagi pengembangan kemampuan mengajar dan

dan meneliti tenaga edukatif khususnya di UNS sendiri,

namun dapat juga memberikan umpan balik untuk perguruan

tinggi lain.

Di samping eegi teoretis dan praktis tersebut di

harapkan penelitian ini juga memberikan inanfaat bagi Ju

-rusan Administrasi Pendidikan karena masalah pengembangan

kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS meru

pakan salah satu masalah yang penting bagi pengembangan

personil. Sedan*, pengembangan personil merupakan bagian

yang penting dalam mansjemen personil yang merupakan bi

(17)

10

D. Paradigma Penelitian

Pola hubungan antara variabel-variabel yang diteli

ti dalam penelitian ini dapat dilihat dalam paradigma se

-bagai berikut:

Umpan-balik

Gambar 1 : Pola hubungan antar variabel penelitian

Keterangan gambar :

A : Variabel kemampuan mengajar dan meneliti yang

empirik (telah dikuasai/dimiliki)

B : Variabel proses pengembangan kemampuan menga

-jar dan meneliti.

C : Variabel kemampuan mengajar dan meneliti

(18)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Tujuan Operasional

Telah dikemukakan di depan bahwa tujuan penelitian

ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai proses pe

-ngembangan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS untuk tahun 1980/1981 sampai dengan 1985/1986.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut sesuai dengan

rumusan masalah maka secara operasional penelitian ini

bertujuan untuk :

^.... - • • • ,-•"""*

/' '•• ,. *> ,••

1. Memperoleh data tentang rencana makro pengembangan ke - 'l *

mampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS vang

- 9

meliputi :

$&*}**!- '

•'"' "~-\. •***"' 0

a. Kemampuan ideal dalam mengajar dan meneliti yang

di-V.

harapkan" dikuasai oleh tenaga edukatif UNS.

b. Kemampuan mengajr •dan meneliti yang secara empirik

dimiliki oleh tenaga edukatif UNS.

c. Kemampuan-kemampuan yang akan dikembangkan dalam rangka mengembangkan kemampuan mengjar dan meneliti

tenaga edukatif UNS.

d* TuJuan ygfife ingin dicaPai dalam pengembangan kemam

-puan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS.

e. Program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka

mencapai tujuan pengembangan kemampuan mengajar dan

meneliti tenaga edukatif UNS yang telah ditetapkan.

55

(19)

56

2. Untuk mendapatkan data tentang rencana-rencana/mikro

pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS. Adapun data-data rencana mikro tersebut

nieliputi..„.;.,,

f

jbt£ •'j^U*

( V '•

a.

^^^S-

yang ingin dicapai atau kebutuhan yang akan

dipenuhi.

b. Target atau sasaran yang akan dicapai dalam program

jangka pendek.

c. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan guna mencapai

tujuan maupun target yang telah ditetapkan.

d. Sumber-sumber pendukung program.

e. Paktor-faktor penghambat serta latar belakangnya

yang ditelaah dalam perencanaan.

h^ii':>

3. Untuk mendapatkan data tentangmpelaksanaanjpengembangan

kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS,

yang meliputi :

a. Organisasi pelaksana beserta struktur dan tugas or

-ganisasi serta pelibatan personil-personil edukatif

/eM!

UNS. j

b- Jalur komunikasi dan pengendalian serta umpan balik. ^

' /

pe laksanaan. ,f

c. Kegiatan-kegiatan yang telah^dilakakan. M ^TlcA,'/ b :^'"

4. Untuk mendapatkan data tentang evaluasi pengembangan

kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS

meliputi :

, a. Paktor-faktor yanto dievaluasi.

(20)

57

c. Hasil evaluasi pengembangan kemampuan mengajar dan

meneliti tena6a edukatif UNS.

d. Kemampuan-kemampuan yang meningkat dan sumbangannya

terhadap lembaga.

e. Faktor-faktor penghambat beserta latar belakangnya.

f. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari pengem

bangan kemampuan mengajar dan meneliti. g. Masalah-masalah baru yang muncul.

B. Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif. ^jgdan (1982: ) mengemukakan bah wa pendekatan kualitatif memiliki ciriciri sebagai beri

-kut :

a. Memiliki situasi alami, mengumpulkan data langsung dari

sumbernya dan peneliti sebagai alat utama dalam peneli

t i a n .

b. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data yang

dikumpulkan berbent- k uraian kata-kata bukan

semata-mata angka.

c. Peneliti kualitatif lebih menekankan pada proses dari

pada hasil.

d. Peneliti kualitatifcenderung menganalisis data secara

induktif bukan mencari bukti untuk mengetes hipotesis,

(21)

58

e. Makna merupakan bahasan esensial dalam penelitian kua

-litatif.

2. Metode Pengumpulan Bata

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang

digunakan adalah metode dokumentasi dan wawancara. Metode

dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang

rencana pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti yang

tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) UNS, yang

meliputi: program-program yang akan dilakukan oleh UNS da

lam upaya mengembangkan kemampuan mengajar dan meneliti

tenaga edukatifnya, data tentang personil yang akan dan

yang sudah dikembangkan, dan data tentang laporan /hasil

evaluasi pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti te

-naga edukatif UNS.

Sedang metode wawancara yang digunakan adalah wa

-wancara semi terstruktur. Semi terstruktur maksudnya ada1•

lah dengan menggunakan panduan (alat yang berupa pedoman

wawancara) supaya wawancara mempunyai arah yang jelas,

te-tapi tidak menghendaki jawaban yang pasti (persis) yang

ditentukan lebih dahulu, melainkan subyek penelitian dibe

ri kebebasan untuk menjawab dengan kata-katanya sendiri

menjelaskan gejala yang ada di lapangan, dan

pertanyaan-pertanyaan pun berkembang untuk menelusuri data yang ada

langsung dari sumbernya yang memiliki situasi alami (natu

(22)

a 59

deskripsi yang lengkap secara alami tentang proses pengem

bangan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif

di

UNS.

Sedanfe subyek Penelitian yang diwawancarai adalah

orang-orang yang diasumsikan mengetahui masalah yang dite

liti. Jadi samplingnya adalah purposive sampling. Subyek

yang diasumsikan mengetahui masalah yang diteliti tersebut

adalah orang yang mengelola proses pengembangan maupun

orang yang terlibat langsung yaitu:

a. Kepala Bagian Perencanaan.

Subyek ini menangani langsung Rencana Induk Pengembang

an (RIP) sebagai rencana makro jangka panjang UNS. Oleh

sebab itu subyek ini dipilih sebagai interviewee.

b. Para'Pimpinan Fakultas.

Para Pimpinan Fakultas adalah yang mengelola perencana

an mikro, pelaksanaan maupun evaluasi berbagai program

pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga

edukatif di Fakultasnya masing-masing. Oleh sebab itu

para Pimpinan Fakultas dipilih sebagai interviewee,

c Pimpinan Pusat Penelitian dan Pengembangan Belajar Man

diri (Puslitbangjari, UNS.

Pimpinan Puslitbangjari adalah orang yang menangani

proses pelaksanaan pengembangan sistem belajar mandiri

yang merupakan salah satu usaha peningkatan mutu proses

(23)

60

d. Beberapa dosen untuk melengkapi hasil wawancara dengan

Para Pimpinan Fakultas.

Adapun langkah-langkah pengumpulan datanya adalah

sebagai berikut: a. Persiapan.

Pada langkah persiapan ini penulis mengajukan

permohonan ijin dari Rektor IKIP Bpermohonandung kepada Direktorat So

-sial Politik Propinsi Jawa Barat diteruskan ke Direk

torat Sosial Politik Jawa Tengah, diteruskan ke Direk

-torat Sosial Politik Kodya Surakarta dan terakhir di

-teruskan ke Rektor UNS di Surakarta.

b. Menyiapkan alat penelitian.

Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara (alat ini terlampir).

c. Melaksanakan wawancara dengan Kepala Bagian Perencanaan

UNS pada tanggal 4 sampai dengan 11 Oktober 1985, dan

sekaligus mencatat data dokumentasi tentang perencanaan

pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti yang dimuat

dalam RIP.

d. Melaksanakan wawancara dengan para Pimpinan Fakultas

dan dosen pada tang 1 18 Oktober sampai dengan 18 Be

-sember 1985, dan sekaligus mencatat data tentaag tenaga

edukatif. 7

e. Melaksanakan wawancara dengan Pimpinan PuslitLangjari

pada tanggal 16 sampai dengan 23 januari 1986, dan se

(24)

61

proses belajar-mengajar dengan sistem buku pegangan

kuliah.

C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria yang

dibuat oleh peneliti. Kriteria pengembangan personil

personil tersebut dibuat oleh penulis dengan jalan mene

cerna konsep-konsep pengembangan terutama konsep-konsep

pengembangan personil yang dikemukakan oleh Castetter.

2. Data yang diperoleh setelah dibandingkan dengan krite

(25)

129

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A« Kesimpulan

Dari data yang diperoleh dan dianalisis dapat

diam-bil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam rangka me

-ngembangkan kemampuan mengajar tenaga edukatif UNS ada

l a h :

a. Menguasai dan mengembangkan ilmu yaitu mampu: (a)

merangkum literatur yang relevan dan up to date;

(b) mengemukakan konsepkonsep orisinil; (c) mengi

-dentifikasi masalah-masalah yang muncul di lapangan

dan mampu merumuskan rekomendasi pemecahan masalah

tersebut secara konseptual maupun teknis.

b. Menguasai keterar-ilan mengajar yang meliputi:

1) Dapat menyusun Buku Pegangan Kuliah (BPK) yang

komponen-komponennya meliputi: (a) buku materi.

yang berupa bahan kuliah minimal, sebagai

kesatu-an bahaskesatu-an ykesatu-ang bulat; (b) buku kegiatkesatu-an. berisi

tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan oleh

mahasiswa sebagai kegiatan terstruktur; (c)

nas-kah soal-soal ujian: pertama, ke dua, dan semes

ter, untuk menilai tingkat keberhasilan mahasiswa;

(<0 -.buku kepustakaan. media, dan sumber belajar

(26)

130

2) Dapat menyampaikan garis besar materi sehingga

sebagian besar mahasiswa menguasai/xnemahami mate

ri dalam buku materi.

3) Dapat membantu memecahkan kesulitan belajar maha

siswa dalam mempelajari materi maupun tugas dalam

buku kegiatan (dapat menggunakan media).

4) Dapat memberikan pengayaan materi atau tugas lain. 5) Dapat memonitor dan mendorong mahasiswa untuk gi

at belajar mandiri lewat cheking buku kegiatan

mahasiswa.

6) Dapat menyelenggarakan tes.

7) Dapat memberikan remidi berdasarkan hasil ujian

I dan II

8) Dapat mencatat dan melaporkan hasil tes kepada

Ketua Jurusanf°^ogram.

2. Kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam rangka me

-ngembangkan kemampuan meneliti tenaga edukatif UNS ada

lah :

a. Keterampilan mengangkat masalah dari lapangan menja

di masalah penelitian serta menetukan judul peneli

-tiannya.

b. kemampuan merumuskan masalah secara kritis sehingga

mampu membatasi ..oalah secara jelas dan spesifik

serta mampu merumuskan hipotesisnya. ~

c. Kemampuan menetukan tujuan penelitian secara jelas

(27)

131

yang dihadapi/hipbtesis yang akan diuji.

^

d. Kemampuan menentukan secara tepat manfaat/pentingnya

penelitian dan hasil yang diharapkan ( dari segi il

mu, yang berarti keguaaan teoritis, dan dari segi

pembangunan yang berarti kegunaan terapan).

e. Kemampuan berpikir secara sistematik menuju pada

pe-mantapan konsep atau hipotesis dengan melakukan :

(1) review literatur yang relevan dan up

to date;

(2) mengemukakan konsep/teori yang relevan; (3) mengemukakan hasil riset yang relevan;

(4) mengkritik teori yang bertentangan.

f. Kemampuan menentukan dan menggunakan secara tepat pendekatan dan metodologi penelitian yang meliputi : (1) penentuan populasi, sampel dan variabel peneli

tian;

(2) teknik pengumpulan data;

(3) rancangan dan teknik analisis data.

g. Kemampuan menyimpulkan hasil penelitian.

h. Kemampuan membuat laporan penelitian.

i. Kemampuan teknis membuat proposal.

2. Programprogram kegiatan utama dalam rangka meningkat -kan kemampuan mengajar dan meneliti tenaga edukatif UNS

adalah : (a) pendidikan Pasca Sarjana, Doktor dan Spe -sialis untuk meningkatkan taraf kualifikasi dosen; (b)

pembinaan kegiatan ilmiah di lingkungan masyarakat aka

(28)

132

(c) peningkatan efektifitas proses belajar mengajar de

ngan sistem BPK.

3. Pada rencana mikro pendidikan Pasca Sarjana, Doktor dan

Spesialis ada kebutuhan yang jelas yaitu target jumlah

lulusan S2, S3 dan Spesialis untuk tahun 1990 minimal

40%, sedang untuk tiap tahun tiap Jurusan berusaha me

-ngirimkan personil-„„rsonilnya sebanyak antara 2 sampai

dengan 5 untuk tiap jurusan. Dalam rencana mikro ppndie

didikan Pasca Sarjana, Doktor dan Spesialis tersebut

tidak ada penelaahan terencana terhadap faktor-faktor

penghambat maupun pendukungnya. Faktor penghambat yang

menyolok yaitu di Fakultas Teknik. sangat sedikit dosen

yang mau mengikuti program pendidikan S2/S3 (sampai de

ngan tahun 1987 ada 2 orang yang mengikuti program S2)

Para dosen Fakultas Teknik tersebut jarang yang mau me

ngikuti program S2/S3 karena merasa rugi yaitu ijazah

dan tambahan kemampuan yang diperoleh tidak ada imbalan

yang berupa tambahan kewenangan, kenaikan pangkat, atau

penghargaan lainnya, bahkan merasa rugi karena selama

tugas belajar kehilangan penghasilan sampingan dan ke

-naikan pangkat tertunda. Sedang faktor pendukung yang

menyolok yaitu di Fakultas Kedokteran, para dokter

ber-semangat mengikuti pendidikan spesialis karena dengan

ijazah spesialis memperoleh tambahan kewenangan pada

spesialisasinya di Fakultas maupun ditempat kerja lain

(29)

133

sanggup belajar dengan bea sendiri.

4. Pada pelaksanaan penugasan belajar S2/S3/Spesialis ada

Fakultas-Fakultas yang menjalin kerja sama secara in

tensif sehingga memperlancar penugasan belajar S3/S3

yaitu Fakultas Sastra bekerja sama secara intensif de

-ngan beberapa perguruan tinggi luar negeri, sedang Fa

-kultas Hukum dengan -eberapa perguruan tinggi dalam ne

geri.

5. Pada evaluasi penugasan belajar S2/S3/Spesialis tidak

ada evaluasi terencana terhadap tambahan kemampuan lu

lusan S2/S3/Spesialis, namun para personil yang terli

-bat maupun para Pimpinan merasakan adanya tambahan

kem-mampuan yang pada umumnya meliputi : minat dan kemampu

an membaca, mengkaji buku, membahas masalah, menulis

dan keterampilan meneliti. Sedang kemampuan menulis

buku brrbobot yang beredar luas di pasaran, pengembang

an konsep baru, maupun penemuan baru dalam penelitian

jarang terjadi. Tambahan kemampuan lulusan S2/S3/Spesi

alis memberikan sumbangan kepada lembaga, misal ada lu

lusan S3 yang mampu mencetuskan konsep belajar-mengajar

dengan sistem BPK yang dapat meningkatkan efektifitas

proses belajar-mengajar, juga lulusan S2/S3 pada hampir

semua Fakultas dinyatakan sebagai pendukung utama dalam

berbagai kegiatan ilmiah.

Dalam evaluasi penugasan belajar S2/S3 /Spesialis ini

(30)

134

penghambat. Tetapi baik para dosen maupun Pimpinan me

-rasakan bahwa ada faktor-faktor penghambat. Adapun fak

tor-faktor penghambat utama dalam pendidikan

S2/S3/Spe-sialis adalah : (a) hambatan untuk lulusan S2/S3 yaitu

ada lulusan S2/S3 yang kurang senang dan mengeluh kare

na merasa tidak dihargai ijazah dan tambahan kemampuan

nya; (b) hambatan kemampuan berbahasa Inggris, yaitu

jarang sekali dosen yang lulus testing bahasa Inggris

untuk belajar di luar negeri; (c) hambatan ekonomi yai

tu banyak peminat S2/S3 tidak mampu mengikuti program

pendidikan S2/S3 dengan bea sendiri; (d) hambatan minat

yaitu banyak dosen yang tidak mau mengikuti program S2/

S3 karena ijazahnya tidak dihargai sehingga merasa rugi;

(e) hambatan keluargP. yaitu banyak yang mengambil ke -'

putusan tidak mengikuti program S2 <S3 karena takut pu

-tra/putrinya mengalami kegagalan belajar akibat

ditinggal mengikuti program S2/S3 tersebut; (f) hambatan ka

-rena penghargaan yang salah terhadap pendidikan yaitu

tidak mau mengikuti program S2/S3 karena berpendapat

bahwa pendidikan S2/S3 tersebut tidak menambah pengua

-saan ilmuAeterampilan.

PadB perencanaan ke.atan ilmiah ada tujuan yang jelas

vang ingin dicapai yaitu agar tenaga edukatif dapa* me

nguasai serta mengembangkan secara kontinum ilmu, kete

(31)

135

informasi baru tentang masalah tertentu. Untuk mencapai

tujuan serta target yang telah ditetapkan tersebut di

-programkan ada berbagai kegiatan natara lain : penatar

an, diskusi, kajian buku, seminar, ceramah dari luar,

lokakarya, dan semacamnya.

7. Pada pelaksanaan kegiatan ilmiah ada organisasi yang

/seksi khusus yang bertanggung jawab untuk menangani

pada setiap Fakultas. Sedang pengendaliannya dilakukan

oleh atasan langsung yaitu Pimpinan Fakultas serta Ju

-rusan/Program. Program kegiatan ilmiah tersebut pada

setiap Fakultas dapat dilaksanakan sesuai dengan prog

-ram masing-masing.

8. Pada evaluasi kegiatan ilmiah, yang dievaluasi adalah

apakah program dapat dilaksanakan atau tidak (untuk

ke-perluan penilaian tersebut teknik penilaiannya adalah

dengan membaca laporan kegiatan). Sedang mengenai tam

-bahan kemampuan dosen setelah mengikuti kegiatan ilmiah

tidak dievaluasi secara terencana melainkan secara

spontan, individual dan insidental didasarkan pada asum

si serta pertirabangan masing-masing dosen dan pimpinan. Dari penilaian yana mikian itu para dosen maupun Pim

pinan menyatakan bahwa ada tambahan kemampuan dosen.

Tambahan kemampuan yang terkecil yaitu dosen memperoleh

informasi baru. Tambahan kemampuan lainnya yaitu do

-sen mendapatkan berbagai tambahan pengalaman seperti :

(32)

136

rnerigkaji buku, mengidentifikasi masalah, memperoleh

tambahan pengetahuan /keterampilan baru melalui

penatar-an-penataran. Kegiatan ilmiah tersebut juga tampak mem

berikan sumbangan terhadap lembaga misal digunakannya

sistem evaluasi baru dalam belajar mengajar, yang kon

-sepnya diusulkan o", -..i Fakultas Hukum melalui penataran

dan lokakarya. &

9. Pada rencana mikro peningkatan efektifitas proses bela

jar mengjar dengan sistem BPK ada tujuan yang jelas ya

itu meningkatkan mutu proses belajar-mengajar yang

ber-prinsip pada belajar mandiri, meningkatkan mutu hasil

belajar dan pengembangan pengelolaan proses belajar me

ngajar yang dapat meningkatkan daya tampung. Program

yang akan dilaksanakan untuk jangka pendek adalah me

-ngembangkan sistem secara bertahap, sedang untuk jangka

panjang mendapatkan model yang efektif yang berprinsip

pada belajar mandiri. Untuk pelaksanaan program terse

-but, sumber-sumber pendukungnya adalah : sumber manusia

dari lembaga sendiri, dana dari DIP, sedang fasilitas

yang berupa gedung (untuk kantor Puslitbangjari), per

-cetakan dan perlengkapan lain telah disediakan oleh

Universitas.

K, Dalam pelaksanaan peningkatan efektifitas proses bela

-jar menga-jar dengan sistem BPK organisasi pelaksana

yang bertanggung jawab adalah Pusat Penelitian dan Pe

(33)

137

Organisasi tersebut memiliki struktur dan tugas yang

jelas dan terbatas, juga semua personil yang terlibat

memiliki tugas yang jelas dan terbatas, dan organisasi

tersebut memiliki jalur komunikasi dan umpan balik

yang efektif sehingga program dapat dimulai, dilaksa

-nakan dan dipertahankan.

11. Pada evaluasi peningkatan efektifitas belajar-mengajar

dengan sistem BPK faktor-faktor yang dievaluasi yaitu:

a. Prestasi belajar yang mencakup tingkat serta pro

-porsi kelulusan. Dari hasil evaluasi tahun 1985

terbukti mahasiswa setelah kuliah satu tahun yang

dinyatakan lulus 30 SKS meningkat, dan proporsi ke

lulusan juga meningkat.

b. Proses belajar liputi: (1) segi dosen yaitu kesi apan dan kelancaran dlam memberikan kuliah, dari

hasil evaluasi tahun 1985 ternyata dosen menjadi

lebih siap dan lancar dalam memberikan kuliah; (2)

dari segi mahasiswa yaitu meliputi tingkat kegiatan,

kerja sama dan taraf serap materi, dari hasil eva

luasi tahun 1985 ternyata mahasiswa menjadi lebih

giat, lebih bekerja sama dan taraf serap materi

lebih tinggi; (3) penyiapan bahan yaitu kegairahan

menulis, dari hasil evaluasi tahun 1985 ternyata

dosen lebih bergairah menulis.

Dengan adanya peningkatan efektifitas belajar tersebut

(34)

138

yaitu dapat menghasilkan jumlah luluaan yang lebih ba

-nyak dengan kualitas yang lebih tinggi.

Ada masalah baru yang muncul dalam peningkatan efektif

itas proses belajar-mengajar dengan sistem BPK yaitu

banyak dosen berpendapat bahwa banyak buku pegangan ku

liah berkualitas rendah.

B. Rekomendasi

Berdasar pada kesimpulan dalam penelitian ini dapat

dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian terbukti belum ada penelaahan

terencana terhadap berbagai faktor penghambat dan pen

dukung pendidikan S2/S3/BPesialis, juga belum ada eva

-luasi terencana terhadap tambahan kemampuan serta

sema-ngat kerja lulusan S2/S3 tersebut. Dalam rangka mening

katkan efektifitas penugasan belajar S2/S3 dan mening

-katkan sumbangan lulusan S2/33 kepada lembaga, maka

perlu ada penelaahan terencana terhadap berbagai faktor

pendukung dan penghambat penugasan belajar S2/S3, serta

evaluasi terhadap tambahan kemampuan dan semangat kerja

lulusan S2/S3/Spesi? is tersebut.

2. Kegiatan ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang

etrategis untuk mengembangkan kemampuan dosen secara

kontinum baik individual maupun kelompok. Oleh sebab

(35)

f 139

dilakukan beberapa alternatif tindakan misalnya :

(a) langkah pertama, diadakan identifikasi

kemampuan-kemampuan yang dapat dikembangkan dengan'kegiatan

ilmiah.

(b) Langkah ke dua, menentukan bobot masingmasing ke

-mampuan tersebut, misal setelah diidentifikasi di

-temukan bahwa kemampuan-kemampuan yang dapat dikem

bangkan dengan kegiatan ilmiah adalah : peningkatan

penguasaan ilmu pada masing-masing jurusan, kete

-rampilan meneliti, kete-rampilan menulis,

keterampi-pilan menterjemahkan buku, keteramketerampi-pilan mencerna/

mengkaji buku, keterampilan mengajar. Didasarkan

pada kepenting personil pada Jurusan/Fakultas ter

tentu maka kemampuan-kemampuan tersebut dapat dibe

ri bobot berdasarkan tingkat urgensinya.

(c) Langkah ke tiga adalah menentukan sekala prioritas

kemampuan yang akan dikembangkan berdasarkan pada

bobot kemampuan tersebut di atas. Dengan adanya

sekala prioritas maka curahana perhatian organisasi

yang bertanggung

':awab serta personil yang terlibat

menjadi lebih terarah.

(d) Perlu diadakan evaluasi atau usaha lain dalam rangk

ka meningkatkan minat para personil agar kegiatan

ilmiah tidak berjalan sekedar formalitas.

5,

Dalam peningkatan efekxifitas proses belajar-mengajar

dengan sistem BPK ada masalah baru yang muncul yaitu

(36)

140

banyak dosen yang berpendapat bahwa banyak (dalam pro

-sentase yang besar) buku pegangan kuliah berkualitas

rendah. Pernyataan tentang buku pegangan kuliah berku

-alitas rendah tersebut perlu diteliti, apabila ternyata

benar banyak buku r -*ngan kuliah berkualitas rendah

maka perlu diadakan bimbingan menulis buku. Dengan

bim-bingan menulis buku tersebut diharapkan buku-buku yang

ditulis oleh para dosen menjadi berkualitas lebih ting

(37)

REFERENSI

Bogdan, Robert C. dan Biklen, Sari Knopp (1982), Qualita tive Research for Education, Boston: Allyn and

Bacon, Inc.

Castetter, William B. (1981), The Personnel Function in

Educational Administration. New York: Macmillan

Publishing Co., Inc.

Ditjen PT, Perkembangan Pelaksanaan Program Pendidikan Tinggi 1976 - 1980.

Ditjen PT, Laporan Direktorat Pendidikan Tinggi: 21 s/d

24 Februari 1982.

Engkoswara (1983), Suatu Studi Tentang Kecenderungan Ke

hldupan di Indonesia Menjelang Tahun 2000 dan Im

-pllkasinya Terhadap Sistem Pendidikan. Laporan

Penelitian tidak diterbitkan untuk mencapai jabat-an Profesor pada IKIP Bjabat-andung.

Portunato, Ray T dan Waddell, D. Geneva (1981), Personnel

Administration in Higher Education. San Francisco: Jossey-Bass Publisher.

Gaffar, Mohammad F. (1984), Tantangan dan Arah Baru' Bagi

manajemen LPTK, makalah seminar Pendidikan Nasio

-nal di IKIP Bandung tidak diterbitkan.

Gaffar, Mohammad F. (1987), Perencanaan Pendidikan: Teori

dan Metodologi. Jakarta: Depdikbud Dikti, Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidik-an.

Hersey, Paul dan Blanchard, Kenneth (1971), Managemant

Organizational Behavior. Englewood Cliffs New Jersey:

Prentice-Hall.

(38)

142

Houston, R. et al. (1972), Competency Based Education.

USA: Science Research Associate Inc.

Kaufman, Roger A. (1972), Educational System Planning. Englewood Cliffs New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Kenzy, Norman M. et al. (1970) Teaching and Learning:

An Introduction to Hew Methods and Research in Higher Education. Paris: UNESCO.

Lawson, D. (1977), Educational Careers. New York dan Lon

don: Fraklin Watts.

Madjid Noor dan.Dudung A. Dasuqi (1983), Prosedur

Refe-rensl Karangan Ilmiah Menurut Sistem Harvard, Bandung: FIP-IKIP Bandung.

Miles, Matthew B. dan Huberman, Michael A. (1984), Quali

tative Data Analysis. USA: Sage Publication, Inc. Nathaniel, H.K. et al. (1980), Managing the Higher

Educational Enterprise. New York: A Ronald Press Publication.

Nasution, S. (1982), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Be

lajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

NCATE (1980), Standards For Accreditation of Teacher Edu

cation, Washington: NCATE.

Otto, Henry J. et al. (1964), Elementary School Organlz, -ation and Administr-ation. New York: Applenton

Century-Crofts.

Simson,M.G. (1972), Planning University Development. Paris;

OECD.

Referensi

Dokumen terkait

Jesicha Muryantono Putri Pradana. Pengembangan Instrumen Evaluasi Berbasis Inquiry Lab Untuk Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Pada Materi Sistem Gerak Kelas XI

Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang ditentukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI EDMODOTERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA 8 PASUNDAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Data cleaning untuk mendeteksi data pencilan sedangkan data segmentation untuk pengelompokan data, sehingga akan diketahui pola dari data.Pada abad 21 diperkirakan metode

menyatakan “ Persepsi Resiko memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk secara online di STAIN Kudus Jurusan. Syariah Angkatan 2012 ” , Hasil

[r]

Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Dengan devaluasi dapat menyebabkan harga barang