iii
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Korosi ... 13
2.6.1 Faktor Lingkungan ... 13
2.6.2 Faktor Metalurgi ... 16
2.7 Pengendalian Korosi Galvanik... 17
2.8 Pengendalian Korosi Galvanik... 17
2.8.1 Pengujian dengan Sel Elektrokimia (Tiga Elektroda) ... 18
2.8.2 Pengujian dengan Kurva Polarisasi ... 18
iv
2.8.4 Pengujian Korosi Galvanik Sederhana ... 19
BAB III METODOLOGI 3.1 Metoda Penelitian ... 20
3.2 Prosedur Penelitian ... 21
3.2.1 Studi Literatur ... 21
3.2.2 Pembuatan Alat Uji ... 22
3.2.3 Pembuatan spesimen ... 26
3.2.4 Pengujian Korosi ... 27
3.2.5 Pengamatan dengan Mikroskop Optik... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Alat Uji Korosi Galvanik ... 30
4.2 Hasil Pengujian ... 31
4.2.1 Waktu Tunggu (Delay Time) ... 31
4.2.1.1 Hubungan Waktu Tunggu dengan Konsentrasi ... 32
4.2.1.2 Hubungan Waktu Tunggu dengan potensial ... 34
4.2.1.3 Hubungan Waktu Tunggu dengan jarak anoda-katoda 36 4.2.2 Laju Korosi ... 38
4.2.2.1 Laju Korosi Aluminium ... 38
4.2.2.1.1 Hubungan Laju Korosi dengan Konsentrasi ... 38
4.2.2.1.1 Hubungan Laju Korosi dengan Potensial ... 40
4.2.2.1.1 Hubungan Laju Korosi dengan Jarak anoda- katoda ... 42
4.2.2.2 Laju Korosi Stainless steel ... 43
4.2.2.2.1 Hubungan Laju Korosi dengan Konsentrasi ... 44
4.2.2.2.2 Hubungan Laju Korosi dengan Potensial ... 45
4.2.2.2.2 Hubungan Laju Korosi dengan Jarak Anoda-Katoda ... 47
4.2.3 Pengamatan dengan Mikroskop Optik... 49
4.2.3.1 Pengamatan Korosi Aluminium ... 49
v BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 53 5.2 Ucapan Terima Kasih ... 53
Daftar Pustaka
Lampiran A : Data hasil pengujian Lampiran B : Foto hasil Pengujian
ABSTRAK
Korosi merupakan fenomena kerusakan terjadi pada material logam karena bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Di dunia pendidikan, korosi galvanik sudah menjadi fundamental dalam pembelaaran tentang pengetahuan korosi. Meski Laboratorium Metalurgi Fisik Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas memiliki satu alat uji korosi galvanik, namun alat tersebut belum memadai untuk memperlihatkan fenomena elektrokimia dan fisik yang jelas dari sebuah proses korosi.
Pada penelitian ini telah dibuat alat uji korosi galvanik sistem satu sel skala laboratorium. Untuk pengujian, alat uji korosi tersebut diberlakukan variasi pada jenis dan konsentrasi larutan; HCl dan NaOH ( 0,1; 0,5; 1 M). Selain itu juga diberikan variasi potensial (2,5; 5; 7,5; 10 V) dan variasi jarak anoda-katoda (5,10,15 dan 20 cm). Parameter ini diberlalukan pada pasangan pelat aluminium-stainless steel komersil selama 10 menit.
Dari hasil pengujian memperlihatkan bahwa a). Aluminium terkorosi pada larutan NaOH, tapi tidak terkorosi pada larutan HCl. Sedangkan stainless steel justru terkorosi pada larutan HCl dan tidak terkorosi pada larutan NaOH. b). Waktu tunggu korosi paling cepat terjadi pada NaOH 1 M/ 7,5 V/ 5 cm yaitu 1 detik. (c) Laju korosi terbesar aluminium yaitu sebesar 404 mmpy pada spesimen yang dicelup ke dalam larutan NaOH 1 M/ 7,5 V/ 5 cm sedangkan laju korosi stainless steel terbesar yaitu 5219 mmpy pada spesimen yang dicelup ke dalam HCl 1M/ 7,5 V/ 5 cm, (d) Pola korosi galvanik pada aluminium mirip serangan menyeluruh pada permukaan, sedangkan pada stainless steel pola korosi galvanik yang terjadi berupa lubang-lubang halus atau pitting di permukaan.
Kata kunci : Alat uji korosi galvani satu sel, pasangan aluminium-stainless steel,
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korosi merupakan fenomena alamiah yang terjadi pada material logam, dimana korosi merupakan proses kerusakan material karena reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan asam, udara, embun, air tawar, air laut, air danau, air sungai dan air tanah[1]. Sama halnya dengan dengan tulang manusia yang menjadi rapuh karena penuaan, logam yang terkorosi juga menjadi rapuh akibat proses perkaratan.
Menurut catatan sejarah, konsep dasar korosi moderen diawali pembuatan sel korosi oleh galvanik. Konsep ini kemudian berkembang dan digunakan untuk menjelaskan fenomena korosi basah dan fenomena korosi kering seperti yang terjadi pada pada batas butir.
Sampai saat ini pengembangan pengetahuan dan teknologi tentang korosi masih terus dilakukan baik di dunia kerja maupun di dunia pendidikan. Di dunia pendidikan khususnya, korosi galvanik sudah menjadi fundamental atau dasar dalam melihat fenomena korosi yang terjadi pada logam. Salah satu cara untuk melihat fenomena korosi yang terjadi pada suatu logam adalah dengan melakukan praktikum di laboratorium.
Laboratorium Metalurgi Fisik Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas, memiliki satu alat uji korosi galvanik yang dipakai untuk keperluan praktikum. Ironisnya, peralatan pengujian korosi galvanik yang telah ada belum memadai untuk memperlihatkan fenomena elektrokimia dan fisik yang jelas dari sebuah proses korosi.
Pendahuluan
Pupadri Ahmad Faisal (07171052) 2
Material yang digunakan pada saat pengujian adalah pasangan lembaran aluminium-satainless steel komersil yang ada di pasaran. Kedua material ini dipilih karena relatif mudah didapatkan di daerah Padang.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah:
1. Membuat alat uji korosi galvanik sistem satu sel skala laboratorium. 2. Melihat dan mengetahui fenomena fisik, listrik dari korosi galvanik.
sistem satu sel dari pasangan lembaran aluminium-stainless steel.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah:
1. Alat uji korosi yang telah dibuat dalam penelitian ini akan disumbangkan dan menjadi properti laboratorium Metalurgi Fisik untuk keperluan praktikum korosi pada mata kuliah Metalurgi Fisik dan Pengendalian Korosi.
2. Prosedur dan data pengujian dapat dijadikan sebagai referensi atau panduan penyusunan modul praktikum
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dri pelaksanaan tugas akhir ini adalah:
Penelitian ini dibatasi oleh pembuatan alat uji korosi galvanik sistem satu sel. Sistem satu sel disini bermakna pasangan logam uji berada dalam satu wadah larutan elektrolit.
Spesimen yang digunakan pada saat pengujian adalah pasangan lembaran aluminium-stainless steel komersil yang mudah didapatkan di Padang
Pendahuluan
Pupadri Ahmad Faisal (07171052) 3
1.5 Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari 5 Bab dilengkapi dengan daftar pustaka, secara garis besar sistematika dari penulisan laporan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan, menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka, memaparkan tentang teori korosi.
3. Bab III Metodologi, menguraikan tentang flowchart penelitian, rincian kerja, peralatan dan bahan yang digunakan.
4. Bab IV Hasil dan Pembahasan, memaparkan hasil yang diperoleh dari pengujian dan pembahasannya.
TUGAS AKHIR
Pembuatan Alat Uji Korosi Galvanik Sistem Satu Sel dan
Pengujian Korosi Galvanik pada Lembaran Aluminium-
Stainless
Steel
Oleh :
PUPADRI AHMAD FAISAL 07171052
JURUSAN TEKNIK MESIN