• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kuat lentur Pelat Beton Bertulang dengan Rasio Tulangan yang Berbeda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Kuat lentur Pelat Beton Bertulang dengan Rasio Tulangan yang Berbeda."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Kuat lentur Pelat Beton Bertulang dengan Rasio

Tulangan yang Berbeda

SKRIPSI

Oleh :

M ADRIAN ADHA 0810922065

Pembimbing :

Nidiasari, MT Rendy Thamrin, DR.Eng

JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

ABSTRAK

Konstruksi beton bertulang merupakan konstruksi yang paling banyak

digunakan, hal ini dikarenakan bahannya yang sangat mudah diperoleh

dan juga mudahnya pelaksanaan di lapangan. Dalam perencanaan

konstruksi beton bertulang, SNI T-03-2487-2002 menjadi acuan dan

standar yang digunakan di indonesia.

Pada tugas akhir ini analisa akan dilakukan terhadap pelat beton

bertulang dengan rasio tulangan yang berbeda. Dengan beberapa kondisi

rasio tulangan yang berbeda ini akan mempengaruhi kapasitas momen

lentur pelat beton bertulang.

Rasio tulangan akan sangat mempengaruhi kapasitas momen lentur pada

pelat. Pada tugas akhir ini akan di analisis perilaku kapasitas lentur pelat

terhadap rasio tulangan yang berbeda dengan bantuan software, software

yang digunakan yaitu software RCCSA version 4.0 kemudian di verifikasi

menggunakan software Response-2000.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diperoleh kapasitas momen

lentur yang tergambar dalam kurva momen vs curvature. Hasil dari

program RCCSA dengan Response-2000 hampir sama, perbedaan yang

ada tidak signifikan. Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa

dengan semakin besarnya rasio tulangan maka kapasitas momen lentur

dan kapasitas momen pelat dari mengalami crack pertama hingga

mengalami kondisi leleh (yield )juga meningkat.

(3)

ABSTRACT

Construction of reinforced concrete is the most widely used construction ,

this is because the material is very easy to obtain and easy

implementation in the field . In reinforced concrete construction planning,

SNI T - 03-2487-2002 and the reference standard used in Indonesia .

In this final analysis will be conducted on reinforced concrete slab with

different reinforcement ratios . With several different conditions of

reinforcement ratio will affect the bending moment capacity of reinforced

concrete slab .

Reinforcement ratio will greatly affect the bending moment capacity of

the plate . In this final will be on the analysis of the behavior of flexural

capacity of the slab reinforcement ratio is different with the help of

software , the software used is RCCSA software version 4.0 later in

software verification using Response -2000 .

Based on the results of the analysis, obtained by the bending moment

capacity is reflected in the moment vs. curvature curves . The results of

the program RCCSA with Response -2000 is almost the same , there is no

significant difference . From the analysis it can be concluded with

increasing of the reinforcement ratio then the bending moment capacity

and moment capacity of the plate experienced first crack to experience

the melting conditions ( yield ) is also increasing

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Bangunan merupakan salah satu hasil dari sebuah proyek

konstruksi. Bangunan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

manusia, oleh karena itu dalam pembuatan atau pengerjaan suatu proyek

bangunan diperlukan ketelitian, kecermatan dan pengetahuan didalam

pekerjaan tersebut. Salah satu struktur dari konstruksi bangunan yang

harus diperhatikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaannya

adalah pelat, hal ini dikarenakan pelat adalah struktur yang pertama kali

menerima beban, baik dari beban mati, maupun beban hidup, dalam

perencanannya pelat lantai harus kuat menerima berbagai macam beban,

apabila dalam perencanaan dan pekerjaan pelat beton bertulang ini

mengalami kesalahan, maka pelat tidak akan sanggup menahan beban

yang bekerja dan akan mengalami keruntuhan.

Struktur pelat beton bertulang harus direncanakan kekuatannya

untuk menjamin pelat tersebut mampu memikul beban yang akan

diterimanya. Dalam perencanaan pelat beton bertulang kita harus

merencanakan perletakan pelat,panjang bentang, ketebalan dan rasio

tulangan yang sesuai dengan kebutuhan akan kekuatan pelat dalam

memikul beban-beban yang akan bekerja pada pelat itu sendiri. Dalam

perencanaan ini kita tidak hanya mementingkan agar biaya yang

dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin, tetapi kita juga harus

mementingkan kekuatan pelat, oleh karena itu diperlukan proses

perhitungan pelat yang efisien dengan tidak mengabaikan kekuatan dan

(5)

Rasio tulangan atau perbandingan pemakaian tulangan dalam

perencanaan pekerjaan pelat akan sangat mempengaruhi nantinya dengan

kekuatan lentur pelat tersebut, jadi perhitungan rasio tulangan yang akan

kita pakai harus kita perhitungkan secara teliti, karena Pelat yang kuat

didasarkan pada suatu perhitungan yang cermat.

Sekarang ini metode perencanaan senantiasa berkembang, namun di

Indonesia juga telah ada suatu aturan yang mengatur segala hal mengenai

konstruksi, contohnya yaitu PBI 1971 dan SNI 03-2847-2002 (BETON).

Untuk perencanaan pelat lantai beton bertulang pun sudah dijelaskan di

dalamnya, jadi peraturan-peraturan inilah yang akan jadi pedoman kita

saat merencanakan pelat beton bertulang.

Salah satu metode perencanaan perhitungan yang dapat

memudahkan kita dalam perencanaan perhitungan yaitu dengan

menggunakan software-software yang dibuat khusus untuk penyelesaian

perhitungan bidang konstruksi seperti software RCCSA dan Response

2000, yang mana software ini akan saya gunakan dalam pemyelesaian

tugas akhir saya ini nantinya. Dengan adanya aturan-aturan dan

software-software yang berkaitan di bidang konstruksi ini, diharapkan dapat

mempermudah kita dalam merencanakan kebutuhan tulangan pada pelat

beton bertulang.

Berdasarkan uraian diatas, pada tugas akhir ini saya akan membahas

tentang analisis pengaruh rasio tulangan yang berbeda terhadap kuat

lentur tulangan dengan menggunakan software.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa kuat

(6)

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah agar kita dapat menganalisis

pengaruh rasio tulangan yang berbeda terhadap kekuatan lentur pelat

beton bertulang, sehingga dalam perencanaan pelat beton bertulang

nantinya akan lebih efisien dan kuat menahan beban yang diterimanya.

1.3 BatasanMasalah

Ruang lingkup dan batasan masalah dari Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Tugas akhir ini membahas analisis kuat lentur pelat

beton bertulang dengan rasio tulangan yang berbeda dengan

menggunakan software RCCSA dan Response 2000.

2. Penelitian ini terbatas pada model pelat segi empat

dengan beban terpusat dan perletakan sendi-roll.

3. Jenispelat yang digunakan adalah pelat satu arah,

dengan lebar (lx) = 1000mm, dan panjang (ly) = 3000mm.

4. Mutu beton yang digunakan yaitu fc = 30Mpa

5. Tulangan utama dengan fy = 240 Mpa

6. Ketebalan pelat yang digunakan = 15 cm

1.4 SistematikaPenulisan

Sistematika penulisan tugas akhir terdiri dari beberapa bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan

Berisikan tentang latar belakang, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

(7)

Berisikan tentang studi pustaka mengenai analisis kuat lentur

pelat beton bertulang dengan rasio tulangan yang

berbeda-beda dan hal-hal lain yang berkaitan.

BAB III MetodologiPenelitian

Berisikan tata cara dan tahap dalam analisis kuatlentur plat

beton bertulang dengan rasio tulangan yang berbeda

BAB IV Prosedur dan Hasil Kerja

Berisikan mengenai langkah-langkah penyelesaian tugas

akhir, dimana untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

digunakan program komputer.

BAB V Analisis dan Pembahasan

Menganalisa hasil yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk

gambar, grafik atau tabel serta dilakukan pembahasan.

BAB VI Kesimpulan

Berisikan kesimpulan dan saran dari penyusunan skripsi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diterapkannya program-program dari Balai Pemberdayaan Petani Desa paling tidak dapat mengatasi tiga permasalahan bangsa, yaitu pertanian organik dapat menjadi

Alhamdulillahirobil ’ aalamin Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis

Dari berbagai faktor resiko di atas, yang paling berpengaruh terhadap terjadinya PPROM pada pasien ini adalah hygine yang buruk sehingga mencetuskan terjadinya infeksi

Moć uma o tome kako mi percipiramo stvari vezane za pripadnost i kako možemo biti sumnjičavi prema onome što mislimo da nije naše, da čak jabuke mogu biti “tuđe”, izražena je

Hasil penelitian dari instrumen penelitian berupa skala L-MMPI dan Taylor Mannifest Anxiety Scale yang kemudian diuji dengan uji beda Chi-Square menunjukkan terdapat

[r]

Melalui gambar 2.2 pfd diatas yang lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A bahwa untuk memproduksi produk STPP diperlukan Spray Dryer untuk membentuk OrthoPhos

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui koesioner (angket) yaitu merupakan suatu cara atau metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus