• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA PENATAAN DAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR YANG DIBATALKAN SECARA SEPIHAK DITINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN AT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA PENATAAN DAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR YANG DIBATALKAN SECARA SEPIHAK DITINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN AT."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA PENATAAN DAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR YANG DIBATALKAN SECARA SEPIHAK DITINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

Fonty Melly Kusnaeni 110111100038

Adanya kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta ini dalam rangka pembangunan infrastruktur dimana sumber pendanaannya bukan berasal dari APBN/APBD, sehingga tidak termasuk didalamnya kerjasama pendanaan yang dilakukan oleh pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan pemerintah atas pembangunan infrastruktur. Kemitraan yang dijalin pemerintah dengan pihak swasta dalam bentuk perjanjian kerjasama merupakan sebuah hubungan hukum yang terjadi antara dua pihak. Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam upaya revitalisasi pasar muka Cianjur, yang menggunakan mekanisme kerjasama Build Operate and Transfer (BOT). Tujuan penulisan sekripsi ini untuk mengetahui dan mengkaji pelaksanaan perjanjian kerjasama penataan dan pengelolaan infrastruktur berdasarkan hukum perjanjian di Indonesia, dan hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan pengelolaan infrastruktur yang menimbulkan wanprestasi.

Penulisan sekripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis normatif dan metode deskriptif analisis yang menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktik pelaksanaan yang menyangkut permasalahan yang diteliti. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengutamakan data sekunder.

Referensi

Dokumen terkait