• Tidak ada hasil yang ditemukan

ROMANTISME PADA WANITA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA MASA KANAK- KANAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ROMANTISME PADA WANITA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA MASA KANAK- KANAK."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ROMANTISME PADA WANITA KORBAN KEKERASAN

SEKSUAL PADA MASA KANAK- KANAK

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persayaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1

Diajukan Oleh:

PRIMA NURUL ULUM F. 100 040 011

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kekerasan seksual yang dialami anak membawa akibat yang berat terhadap mental anak. Beberapa anak menunjukkan efek distress langsung selama periode kehidupannya setelah mengalami tindak kekerasan seksual, tetapi anak lain mungkin tidak menunjukkan gejala hingga kasusnya terungkap atau sampai ia memasuki tahap perkembangan selanjutnya (Wirawan, 1997). Pengalaman masa lalu dan masa kini dalam kekerasan seksual sering kali berinteraksi dan menghasilkan pengaruh kumulatif (Collier, 1998). Hal ini tak jarang membawa trauma psikologis yang berkepanjangan baik terhadap lawan jenisnya (laki- laki) maupun pada tempat atau situasi dimana perempuan tersebut telah mengalami pelecehan (Collier, 1998).

(3)

Merrill (2003) mengungkapkan bahwa seseorang anak yang mengalami kekerasan seksual dengan memperoleh upah, adanya rasa takut, marah dan ketidakberdayaan pada saat terjadinya kekerasan seksual pada masa kanak- kanak, maka anak dikondisikan untuk mengasosiasikan kekerasan seksual dengan memori dan emosi yang negatif. Reaksi emosi negatif ini digeneralisasikan pada pengalaman lain pada masa dewasa, seperti disfungsi seksual, termasuk reaksi fobia, penghindaran terhadap seks, dan keintiman. Macintosh (2005) menemukan bahwa pengalaman kekerasan seksual di masa anak- anak berhubungan dengan stress emosional di masa dewasa (adult emotional distress) dan kesulitan menjalin relasi intim saat dewasa. Padahal dalam menjalin suatu hubungan, keakraban atau keintiman dan keterbukaan sangatlah diperlukan

Wanita yang mengalami kekerasan seksual pada masa kanak-kanak mungkin akan menghadapi berbagai masalah dalam hubungan dengan lawan jenis. Efek psikologis dari kekerasan seksual pada masa kanak-kanak dapat berupa perasaan terisolasi, tidak berdaya dan ketakutan. Kesulitan yang dialami oleh wanita yang mengalami kekerasan seksual pada masa kanak-kanak sangat beragam baik dalam hubungan seksual maupun dalam hubungan non seksual. Dalam hubungan seksual, wanita yang mengalami kekerasan seksual mengalami gangguan seksualitas dan penghindaran terhadap hubungan seks. Beberapa wanita mengalami penurunan dalam keinginan untuk berhubungan seks, rasa sakit saat intercourse dan anorgasmia (Masters, 1992). Dalam hubungan non seksual,

(4)

diantaranya adalah ketidakpercayaan terhadap ketulusan lawan jenisnya (Merrill, 2003). Wanita korban kekerasan seksual pada masa kanak- kanak yang berusaha melepaskan diri dari belenggu trauma masa lalunya menghadapi banyak masalah dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Anak perempuan yang pernah mengalami tindak kekerasan seksual, akan cenderung untuk membenci laki- laki, sukar mengendalikan emosi, kurang mampu menyesuaikan diri dan lebih menderita dari pada mereka yang tidak pernah mengalami tindak kekerasan seksual (Remmers & Hackett, 1984)

Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (dalam Suharto, 1997) menyimpulkan bahwa kekerasan seksual menyebabkan anak kehilangan hal- hal yang paling mendasar dalam kehidupannya dan pada gilirannya berdampak sangat serius pada kehidupan anak di kemudian harinya. Salah satunya yaitu anak akan merasa takut membina hubungan baru dengan orang lain. Moore (dalam Nugroho, 1992) menyatakan bahwa hal ini dikarenakan adanya konsep diri yang buruk pada anak dan ketidak mampuan anak untuk mempercayai atau mencintai orang lain. Ketika mereka semakin besar, anak wanita sering mengalami kemunduran dan menarik diri dari atau menuju dunia fantasinya sendiri (Soepalarto, 2008).

(5)

terpapar pada model seksual yang tidak sehat atau tidak benar. Akibatnya, anak seolah- olah terobsesi pada perilaku itu (Soepalarto, 2006). Hal ini tentunya juga akan mempengaruhi sikap anak terhadap seksualitas dan hubungan dengan orang lain di masa yang akan datang. Pengalaman yang terjadi pada anak akan mempengaruhi pola pikir anak mengenai romantisme hubungan antar individu. Pengalaman ini membuat anak mudah atau susah dalam mengekspresikan perasaannya kepada pasangannya kelak. Tentunya hal itu akan mempengaruhi romantismenya di masa akan datang, misalnya mempengaruhi hubungan anak terhadap pasangannya ketika anak beranjak dewasa. Kondisi psikologis yang penuh kemarahan, ketidakpercayaan, kepribadian introvert, penarikan diri dari oergaulan, merasa dirinya kotor dan perasaan bersalah menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan pasangannya.

(6)

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran romantisme pada wanita korban kekerasan seksual pada masa kanak- kanak terhadap pasangannya.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi informan, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai wacana pemikiran dan pemahaman bagi informan agar dapat menerima kejadian- kejadian yang individu alami sebagai pelajaran hidup untuk terus maju .dan mampu membina hubungan romantis dengan pasangannya secara wajar.

2. Bagi orang yang hidup dengan wanita korban kekerasan seksual pada masa kanak- kanak, baik keluarga ataupun pasangan informan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi keluarga informan agar dapat membantu anggota keluarganya menyelesaikan masalah- masalah atau tekanan- tekanan dalam menjalani hidup dengan peristiwa kekerasan seksual yang pernah dialaminya.

3. Bagi masyarakat umum, penelitian ini bermanfaat untuk memberi pemahaman dan informasi agar menciptakan kondisi yang kondusif bagi korban kekerasan seksual dan keluarganya.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

(Učenje Spenglera o ciklusima koji se ponavljaju realizirat će se, na primjer, u strukturi cirkusa s više arena.) Upravo zato su prikazi cirkuskih siţea u umjetnosti često

Pekan ini, lembaga pemeringkat Standard & Poors (S&P) menurunkan peringkat kredit PT Bumi Resources, lini bisnis utama Grup Bakrie di sektor

1) Didapatkannya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang HIV-AIDS dan PMT-CT yaitu baik sebanyak 33 responden ( 66%). Hasil uji statistik diperoleh nilai P =

warna merupakan ciri yang paling baik digunakan dalam pengelompokan pola.. batik Yogyakarta dengan akurasi sebesar 60% pada 5 kali

Dengan termasuk edukasi didalamnya, diharapkan masyarakat memiliki kemampuan Neuropathy Service Point Merck Serono, divisi obat untuk mengedukasi masyarakat mengenai

Sistem e-office merupakan suatu kemajuan jaringan teknologi yang mana data dari setiap pemilik Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) akan terhubung di seluruh Kantor

Penelitian pada Jeky PM, rantai pasok daging ayam, dimulai dari peternak yang menjadi pemasok ayam hidup, rantai berikutnya yaitu Jeky PM selaku pemasok daging ayam, di