Intervensi Terhadap Kapal Tanker Di Laut Lepas Menurut Hukum Pencemaran laut Internasional Dihubungkan Dengan kepentingan Indonesia Sebagai Negara Pantai.
Teks penuh
Dokumen terkait
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikutAksi pembajakan di laut lepas tersebut pada awalnya dan
KEWENANGAN NEGARA TERHADAP PENYELIDIKAN KECELAKAAN PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL DI LAUT LEPAS MENURUT HUKUM INTERNASIONAL (Studi Kasus Pesawat Malaysia Airlines MH370)2. Fakultas
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikutAksi pembajakan di laut lepas tersebut pada awalnya dan
Pasal 2 dari Konvensi Jenewa mengatakan bahwa Laut Lepas harus terbuka bagi semua negara.Tidak ada satu negarapun yang boleh meng-klaim bahwa laut lepas adalah bagian
3) setiap tindakan mengajak atau dengan sengaja membantu tindakan sebagaimana disebutkan dalam sub (a) atau (b). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peristiwa
Kasus ini merupakan kecelakaan penerbangan sipil internasional karena terdapat banyak kepentingan dari pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
Ketetapan umum tentang kewajiban suatu negara untuk menjaga dan melestarikan laut yurisdiksinya tertuang dalam Pasal 193 UNCLOS III yang berbunyi : "Negara-negara memiliki hak
Pencemaran Laut Oleh Kapal Tanker MT Freya Ditinjau Dari UNCLOS 1982 Dan Marpol 73/78 Studi Kasus Pencemaran di Perairan Laut Kalimantan Abid Ridhwan Fauzi, Dwi Astuti Palupi,